LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Pada “Hot Steak Pedas” Surabaya.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN KONSUMEN BERBASIS INTRANET PADA “HOT STEAK PEDAS” SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh :

PRAMUDYA ANANTA WIKRAMA 08.41010.0220

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x

RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN KONSUMEN BERBASIS INTRANET PADA HOT STEAK PEDAS’ SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmenyelesaikan Program SarjanaKomputer

Oleh :

Nama : PramudyaAnantaWikrama NIM : 08.41010.0220

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : SistemInformasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(3)

x DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Gambar ... xii

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II: GAMBARAN UMUM INSTITUSI ... 6

2.1 Sejaran Institusi ... 6

2.2 Visi dan Misi ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 8

2.4 Deskripsi ... 9

BAB III: LANDASAN TEORI ... 11


(4)

xi

3.2 Konsep Dasar Informasi ... 11

3.3 Pengertian Sistem Informasi ... 12

3.4 Sumber Sistem Informasi ... 12

3.5 Pengertian Pelayanan ... 13

3.6 Pengertian Pelanggan ... 13

3.7 Pengertian Pelayanan Pelanggan ... 14

3.8 Pengertian Intranet ... 14

3.9 HTML ... 15

3.10PHP ... 16

3.11MySQL ... 18

BAB IV: DESKRIPSI PEKERJAAN ... 20

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 20

4.2 Perancangan Sistem ... ... 25

4.3 Tampilan ... . 38

BAB V: PENUTUP ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49


(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 8

Gambar 4.1 Sys Flow ... 28

Gambar 4.2 Doc Flow ... 29

Gambar 4.3 Diagram Contex ... 30

Gambar 4.4 DFD Level 0 ... 30

Gambar 4.5 DFD Level 1 ... 31

Gambar 4.6 CDM ... 32

Gambar 4.7 PDM ... 33

Gambar 4.8 Login ... 38

Gambar 4.9 User ... 39

Gambar 4.10 Header dan Footer ... 39

Gambar 4.11 Outlet ... 40

Gambar 4.12 Pemesanan ... 41

Gambar 4.13 Menu ... 42

Gambar 4.14 Pesanan yang Dipilih ... 43

Gambar 4.15 Report ... 44

Gambar 4.16 Monitor ... 44

Gambar 4.17 Generate Key Report ... 45

Gambar 4.18 Home Dapur ... 46

Gambar 4.19 Home Admin ... 46


(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Hot Steak Pedas adalah sebuah cafe yang berkonsep alam. Hot Steak Pedas terletak di Jalan Pandan No. 8 Surabaya. Cafe ini cukup ramai dikunjungi konsumen pada saat siang dan malam hari. Rata-rata setiap hari dikunjungi oleh 200 konsumen. Karena letaknya strategis maka makanan dan minuman di cafe ini harganya dibuat terjangkau untuk semua kelas. Cara pemesanan makanan dan minuman di cafe ini masih menggunakan cara manual atau menggunakan kertas untuk menulis pesanan. Pada saat konsumen datang, pelayan akan menghampiri ke meja konsumen lalu menulis pesanan konsumen. Setelah pesanan konsumen ditulis, pelayan akan mengirim daftar pesanan ke dapur. Hal ini akan membuat proses lambat dan sering terjadi kesalahan dalam mencatat atau merekap pesanan makanan dan minuman.

Jika pada saat ramai pengunjung, akan ada konsumen yang menunggu pelayan untuk dilayani. Hal ini terjadi karena, pelayan di Hot Steak Pedastidak begitu banyak, tidak seimbang dengan jumlah pengunjung saat ramai.

Untuk mengatasi masalah ini, penulis mencoba untuk membuat pilihan alternatif. Penulis akan membuat website berbasis intranet. Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan. Intranet menjadi solusi dalam memperoleh akses informasi yang cepat. Website atau web merupakan sebuah sarana yang dapat dijadikan media dalam menyajikan informasi dari mejakonsumen ke kepala dapur (Sous Chef). Melalui website segala informasi


(7)

2

dapat digali oleh staf yang berwenang untuk mendapatkan informasi yang diinginkannya.

Penulis menyadari bahwa pilihan alternatif (website berbasis intranet) ini membuat biaya pengadaan hardware dan software yang besar. Namun, pilihan alternatif ini dapat membuat Hot Steak Pedaskelihatan lebih modern dan efisien.

Dari penjelasan diatas maka penulis mengambil studi kasus untuk skripsidengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN KONSUMEN BERBASIS INTRANET PADA HOT STEAK PEDAS’ SURABAYA.”

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diidentifikasidan dirumuskan beberapa masalah yang akan dijadikan dasar dalampenyusunan KP ini. Berikut ini identifikasi masalahnya:.

1) Pemesanan makanan dan minuman yang dilakukan di Hot Steak Pedas Cafe

masih cara manual atau menggunakan kertas untuk mencatat pesanan konsumen.

2) Kurang cepatnya penyampaian informasi pesanan makanan dan minuman ke dapur, sehingga konsumen bisa lama menunggu.

3) Bagian kasir masih membutuhkan kertas daftar pesanan untuk menghitung biaya dan ini menyebabkan penumpukan kertas di bagiankasir.

Dari masalah – masalah yang timbul di Hot Steak Pedas Cafe terutama padabidang pelayanan konsumen, dapat diambil perumusan masalah sepertiberikut:


(8)

3

3

1. Bagaimana sistem informasi pemesanan makanan yang berbasiswebsite

dapat mempermudah penyampaian informasi list pesanan kepada juru masak di dapur?

2. Ketika konsumen banyak, bagaimana cara agar konsumen tidakmenunggu terlalu lama?

3. Bagaimana kasir mengetahui makanan yang dipesan tanpa adanya kertas daftar pesanan di bagian kasir?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem hanya bisa diakses di Hot Steak Pedas. Cafe saja, karena sistemyang dibuat bersifat intranet.

2. Setiap pengunjung diasumsikan dapat mengoperasikan komputer.

1.4 Tujuan

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah, berikut tujuan kerja praktek dalam membuat “RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN KONSUMEN BERBASIS INTRANET PADA HOT STEAK PEDAS’ SURABAYA.”

1. Merancang proses pengelolaan sistem informasi order center yang akan disajikan secara online, sehingga membantu dalam proses pemesanan makanan.

2. Membantu peyampaian informasi dari konsumen kepada kepala dapur, sehingga dapat memberikan informasi setiap waktu tanpa ada batasnya. 3. Membantu bagian kasir untuk menghitung biaya pesanan secara komputerisasi.


(9)

4

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek (KP) ini ditulis dengan sistematika penulisan yang terdiri dari pendahuluan, gambaran umum instansi, landasan teori, deskripsi pekerjaan, dan penutup.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan Tugas Akhir dan sistematika penulisan buku ini.

BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI

Bab ini membahas mengenai sejarah pendirian Cafee Hot Steak Pedas Surabaya, Visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi, dan deskripsi tugas masing-masing jabatan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori tentang website, intranet, aplikasi, android, hardware, dan framework.

BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini menjelaskan analisis sistem, perancangan sistem, dan implemtasi dan evaluasi. Pada tahap awal akan dipaparkan analisis ssitem dan dilanjutkan dengan perancangan sistem. Kemudian diakhiri dengan implementasi dan evaluasi

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah masukan untuk pihak Cafe Hot Steak Pedas Surabaya, serta saran bagi pihak lain yang ingin meneruskan perancangan sistem dengan


(10)

5

5

tema yang sama. Hal ini dimakhsudkan agar perancangan sistem ini bisa disempunakan menjadi lebih baik.


(11)

6

Gambaran Umum Instansi

2.1 Sejarah Cafe Hot Steak Pedas Surabaya

Berawal dari kesukaan makan steak (dari harga termahal hingga termurah) dan hobby memasak. Pemilik melihat bahwa harga steak yang ada di Indonesia cenderung lebih mahal, dan yang harga murah hanya steak ala kadarnya tidak sesuai dengan seperti barat, bahkan bisa dikatakan bukan steak. Pemilik pada dasarnya mempunyai latar belakang seorang mahasiswa yang mempunyai hobby memasak.

Kemudian pemilik ingin menciptakan menu steak western halal dan bisa dinikmati semua kalangan baik kalangan bawah hingga kalangan atas dengan harga terjangkau dan rasanya lezat seperti tagline Hot Steak Pedas Rasa

Istimewa, Harga Mahasiswa”. Hot Steak Pedas mulai bukapada tanggal 1

Oktober 2015 di daerah Mulyosari (pujasera punya teman pemilik), tapi pada bulan April 2016 pemilik melebarkan sayap dengan membuka cafe baru dan terletak di pusat kota.

Menu Hot Steak Pedas ini merupakan perpaduan unsur western dengan east dimana membuat olahan steak dengan cita rasa yang bisa disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia yang sangat mencintai aneka masakan pedas. Ada 3 varian level steak kami, yaitu original (tidak pedas), HOT (pedas), dan Extra Hot, serta ada 3 pilihan sauce steak yaitu barbeque, blackpepper, dan mushroom.


(12)

7

7

2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Cafe Hot Steak Pedas Surabaya 2.2.1 Visi

Untuk membuat menu western yang lezat dan halal, khususny steak, yang bisa dinikmati oleh semua kalangan dengan harga yang terjangkau seperti tagline

Hot Steak Pedas “Rasa Istimewa, Harga Mahasiswa”.

Jadi Visi Hot Steak Pedas adalah “ Menjadi Restoran dengan rasa Istemewa

harga terjangkau”

2.2.2 Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut dia atas Hot Steak Pedas memiliki visi

“Membuka cabang di berbagai kota di Indonesia agar masyarakat Indonesia bisa menikmati menu Hot Steak Pedas”.

2.2.3 Tujuan

Tujuan Hot Steak Pedas adalah sebagai berikut : 1. Membuat masakan menu steak yang lezat dan halal

2. Membuat menu steak dengan rasa yang enak tapi harganya terjangkau


(13)

8

Hot Steak Pedas dipimpin oleh pemiliknya langsung yaitu Pramudya Ananta Wikrama. Kemudian dibawahnya ada manager yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan. Manager membawai captain cafe, aisiten koki, cook, cook helper, kepala bar, asisten bar, dan waiter.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Cafe Hot Steak Pedas Surabaya dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Hot Steak Pedas Surabaya

Struktur Organisasi

Owner dan Executive Chef : Pramudya Ananta Wikrama Pimpinan

Asisten Koki

Manager

Cook

Helper Cook

Captain Cafe

Kepala Bar

Asisten Bar

Kasir


(14)

9

9

Manager : Ahlul Chikmah Yustisia

Captain Cafe (sebagai pengatur) : Bagus

Asisten Koki : Nanang dan Pungky

Cook : Faris

Cook Helper : Yudi

Kepala Bar : Ardy

Asisten Bar : Fajar

Waiter : Faizal, Fandi, Fian

2.4 Job Deskripsi

Tugas masing masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Owner dan Executive Chef

Memimpin kafe Hot Steak Pedas Surabaya 2. Manager

Mengelola kegiatan operasional kafe 3. Captain Cafe (sebagai pengatur)

Mengatur jalannya operasional di dalam yang menyangkut proses pengolahan makanan sampai tersajikan ke pembeli

4. Asisten Koki

Membantu tugas koki 5. Cook

Memasak sesuai menu pesanan 6. Cook Helper

Membantu tugas cook 7. Kepala Bar


(15)

10 8. Asisten Bar

Membantu tugas kepala bar 9. Waiter


(16)

11 BAB III LANDASAN TEORI

Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang membahas tentang pengertian dasar sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metode-metode lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

3.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2003) sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Dengan pendekatan kompenen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

3.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2003) dalam buku analisis dan desain, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.


(17)

3.2.1. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

3.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin (2005) sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan menyajikan informasi.

3.4. Sumber Sistem Informasi

Informasi merupakan komponen yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Sumber-sumber informasi untuk pengambilan keputusan dapat diperoleh dari informasi internal dan informasi eksternal. Dan informasi-informasi tersebut harus mempertimbangkan dimensi-dimensi dasar informasi-informasi yang dapat memberikan kontribusi pada nilai informasi (Ladjamudin, 2005).

Dimensi-dimensi informasi tersebut adalah (Ladjamudin, 2005) : 1. Relevan

Informasi harus memiliki relevansi atau berkaitan langsung dengan masalah yang dihadapi.

2. Akurasi

Informasi yang dibutuhkan haruslah akurat (tepat) atau bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan.

3. Tepat Waktu

Informasi, idealnya harus tersedia disaat proses pemecahan masalah dilakukan dan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.


(18)

13 Informasi yang diperoleh harus lengkap, menggambarkan suatu permasalahan dan suatu penyelesaian dari suatu masalah sehingga mendukung proses pengambilan keputusan.

3.5. Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.

3.6. Pengertian Pelanggan

Menurut Gaspersz (2008) pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan oleh karena itu akan memberikan pengaruh pada kinerja atau performansi (performance) kita.

Kata pelanggan adalah istilah yang sangat akrab dengan dunia bisnis di Indonesia mulai dari pedagang kecil hingga industri berskala internasional, dari perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang hingga perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat mengerti apa arti kata pelanggan. Namun, ada beberapa perbedaan persepsi terhadap pelanggan yang mengakibatkan perbedaan dalam memberikan pelayanan.

Secara tradisional pelanggan diartikan orang yang membeli dan menggunakan produk. Dalam perusahaan yang bergerak dibidang jasa, pelanggan adalah orang yang menggunakan jasa pelayanan.


(19)

3.7. Pengertian Pelayanan Pelanggan

Menurut Helien (2004) Pelayanan pelanggan adalah kegiatan yang berorientasi kepada pelanggan yang terdiri dari elemen-elemen nyata berupa faktor yang bisa diraba, didengar dan dirasakan seperti ukuran, berat, warna dan sebagainya. Kemudian adanya elemen-elemen tidak nyata yaitu lebih sulit diukur dan sering kali subyektif karena tergantung pada sikap-sikap yang bisa dipengaruhi namun tidak diajarkan, sebagai contoh rasa nyaman, rileks, percaya dan lain sebagainya.

3.8. Pengertian Intranet

Menurut Khoe Yao Tung (2001:4) Intranet adalah jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti internet. Dengan kata lain Intranet dapat dikatakan berinternet dalam lingkungan perusahaan.

3.9. Hypertext Markup Language (HTML)

Untuk dapat menyediakan informasi terdistribusi dalam suatu bentuk yang terintegrasi, diperlukan suatu standar untuk mengekspresikan informasi. HTML adalah suatu format data yang digunakan untuk membuat dokumen

hypertext yang dapat dibaca dari suatu platform komputer ke platform komputer

lainnya tanpa perlu melakukan suatu perubahan apapun. HTML merupakan bahasa yang digunakan oleh WWW untuk konsistensi ekspresi suatu informasi, sebuah dokumen hypermedia meliputi teks, image, suara, video dan tipe informasi yang lain. HTML juga dapat menghubungkan informasi dalam dokumen yang berbeda. Bahasa HTML bersifat independen terhadap platform


(20)

15 sehingga dapat digunakan tanpa adanya batasan dari jenis hardware maupun

software (Simarmata, 2010)

Dokumen HTML disebut markup language berupa file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang yang dikenal dengan web page yang disajikan dalam browser web yang disusun oleh elemen-elemen atau komponen pembentuk dokumen HTML. Contoh: head, body, table, paragraf dan list, yang umumnya berisi informasi ataupun interface aplikasi dalam internet.

Sesuai namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya. Untuk menandai berbagai elemen dalam suatu dokumen HTML digunakan tag. Tag HTML terdiri atas sebuah kurung sudut kiri (<), sebuah nama tag dan sebuah sudut kanan (>). Contoh Struktur dari dokumen HTML :

<HTML> <HEAD>

<TITLE> Struktur Dokumen HTML </TITLE> </HEAD>

<BODY> Dokumen </BODY>

</HTML>

Ada dua cara untuk membuat sebuah web page :

1. HTML Editor seperti Macromedia Dreamweaver, Microsoft FrontPage,

Home Allaire Site dan banyak lainnya.

2. Editor Teks biasa seperti notepad.

2.10. PHP ( Hypertext Preprocessor )

Server Side Scripting adalah bahasa scripting yang dieksekusi di server


(21)

scripting pada server saat ini seperti PHP (Hypertext Preprocessor), ASP (Active

Server Page) dan JSP (Java Server Page). Dan seringkali dalam

implementasinya melibatkan aplikasi database, manipulasi image, mengirim email, enkripsi, LDAP, XML, aplikasi WAP dan banyak lagi.

PHP adalah bahasa pemograman server-side script yang dirancang untuk pengembangan Web (Welling & Thomson, 2009). PHP adalah sebuah teknologi webyang mudah digunakan dan dibagikan secara gratis.

PHP merupakan sebuah model pemrograman web yang bersifar server

side scripting. PHP adalah sebuah bahasa scripting yang bisa digunakan dengan

bahasa HTML atau dokumennya secara bersamaan bisa menyatu dengan tag-tag HTML, yang dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web

yang dinamis. Versi pertama PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 yang berupa sekumpulan script PERL. Yang dalam perkembangannya PHP versi 4.0 merupakan penyempurnaan dari scripting engine dan build in HTTP session

dari PHP versi sebelumnya (Sidik, 2001)

Berdasarkan hasil survey Netcraft pada tahun 1999, lebih dari satu juta

site menggunakan PHP yang diantaranya termasuk perusahaan-perusahaan besar

16 seperti RedHat, NASA, Ericson, Lycos dan banyak lainnya. Alasan penulis memilih menggunakan PHP, karena :

1. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti

perkembangan teknologi internet.

2. Cross Platform, sehingga dapat dipakai dihampir semua web server yang

ada di pasaran yang dijalankan pada berbagai sistem informasi (Windows, Linux, Unix, FreeBSD, Solaris dan lain - lain).

3. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script-nya dan cukup stabil serta mendukung banyak paket database, baik yang komersil maupun nonkomersil.


(22)

17

2.11. MySQL

Aplikasi Database dirasakan adalah sebuah komponen yang sangat penting dan harus ada dalam sebuah aplikasi web site karena posisinya sebagai penyimpan data, update dan hal-hal yang berhubungan dengan pengolahan data. Ada beberapa aplikasi database server saat ini yang sering digunakan dalam membangun dan mendukung aplikasi berbasis web site seperti : MySQL, PostgreSQL, mSQL, Microsoft SQL Server, Oracle, Informix dan banyak lagi. Dalam sistem pengolahan data berita berbasis web ini digunakan Database MySQL (Utdirartomo, 2001)

Menurut Welling & Thomson (2009), MySQL adalah DBMS yang disebarkan secara gratis. Server MySQL mengontrol akses ke dalam data agar banyak pengguna bisa engakses data tersebut secara bersamaan dan memastikan bahwa hanya pengguna tertentu yang dapat mengakses data tersebut.

MySQL adalah sistem yang multi user dan multi server. MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL) yang merupakan standar bahasa dalam basis data.

MySQL adalah database server buatan T.c.X Data Konsult AB (http://www.tcx.se), Swedia. MySQL didesain agar dapat berjalan cepat sampai 100 akses secara simultan yang membuat MySQL menghilangkan kemampuan seperti transactional processing yang bisa diakses secara multi-user (banyak user) dan multi-threaded (banyak urutan). MySQL sangat cepat dan fleksibel saat diakses dan juga menyediakan logs penyimpanan dan gambar yang saat diimplementasikan pada aplikasi client atau server terdiri dari server daemon


(23)

Walaupun MySQL masih dalam pengembangan tetapi sudah mempunyai kemampuan tinggi dan fungsi variatif yang mampu mengolah database yang sangat besar.

Beberapa keunggulan dari MySQL adalah sebagai berikut :

1. MySQL adalah open source software yang dapat diperoleh secara gratis, dapat didownload di (http://www.mysql.com).

2. Kemampuan mengatasi unlimited number dari simultaneous users.

3. Mempunyai kapasitas untuk menangani 50000000 record data.

4. Kemampuan perintah eksekusi yang cepat, bahkan paling cepat dari yang ada di pasaran.


(24)

19 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Dari penelitian yang telah dilakukan maka si penulis dapat membuat analisis sistem yang berjalan di Hot Steak Pedas Cafe. Berikut analisis yang telah dibuat oleh si penulis.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan gambaran mengenai dokumen-dokumen yang mengalir dalam sistem yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Penguraian akan dimulai dari sistem yang berjalan dengan menjabarkan identifikasi masalah serta peluang dari pemecahan solusi. Kemudian akan dilanjutkan dengan penjelasan sistem yang akan diusulkan untuk perbaikan dari sistem yang berjalan. Yang akhirnya perbandingan antara sistem lama dengan yang baru akan dikaji untuk melihat efektifitas dari sebuah rancangan sistem baru. Berikut adalah dokumen - dokumen yang digunakan di Hot Steak Pedas


(25)

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Laporan No Kebutuhan

Laporan

Sumber Distribusi Rangkap Fungsi 1 Daftar Pesanan Manager Restauran

Manager

2 Mencatat

daftar menu

2 Absensi Pimpinan Restauran

Manager

1 Mencatat

kehadiran karyawan

3 Bukti serah pesan Dapur server 2 Bukti

bahwa pesanan telah terima 4 Laporan Harian Kasir Restauran

Manager

4 Mengetahui

transaksi yang terjadi 5 Inventory Purchase Restauran

Manager

2 Mencatat

barang kantor

6 Daftar Bayar Kasir Server 2 Tagihan

yang diberikan kepada konsumen 7 Daftar Barang

Bekas

Cleaner Captain 1 Mencatat

barang bekas yang telah dijual 8 Daftar Permintaan

Barang

Captain Restauran Manager

2 Mencatat

stok barang yang telah habis 9 Form Booking Captain Restauran

Manager

4 Memesan

meja lebih awal

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem.

Analisis sistem ini dapat dijadikan sebagai suatu landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada serta dari urutan kejadian tersebut dapat dibuat Bagan.


(26)

21 Berikut adalah hasil analisis prosedur yang sedang berjalan yang dilakukan si penulis di Hot Steak PedasCafe untuk pemesanan yang dilakukan oleh konsumen:

1) Pelayan datang ke meja konsumen, lalu memberikan daftar menu.

2) Konsumen menulis daftar pesanan di kertas yang telah diberikan oleh pelayan. 3) Pelayan datang untuk mengambil kertas daftar pesanan yang telah ditulis oleh konsumen. Berdasarkan daftar pesanan, pelayan memeriksa apakah semua pesanan tersedia atau tidak. Jika sedang tidak tersedia, maka pelayan akan memberi tahu dan menawarkan pesanan yang lain.

4) Pelayan mengetik daftar pesanan di komputer yang sudah terkoneksi ke bagian dapur dan diterima oleh sous chef. Lalu memberikan kertas daftar pesanan konsumen ke bagian kasir.

5) Pelayan mengambil menu yang sudah siap, lalu mengantarkannya ke meja konsumen.

6) Konsumen datang ke bagian kasir untuk membayar pesanan.

7) Kasir menghitung biaya pesanan lalu memberikan bukti pembayaran kepada konsumen.

8) Konsumen melakukan pembayaran.

9) Berdasarkan pesanan, sous chef memeriksa stok barang. Jika ada stok barang yang habis, maka sous chef membuat surat permintaan barang untuk dikirim ke kantor pusat. Sebelum dikirim ke kantor pusat ditanda tangan terlebih dahulu oleh Restaurant Manager. Jika semua masih ada, maka akan dibuat laporan stok barang untuk diberikan kepada Restaurant Manager.

10) Kantor pusat menerima surat permintaan barang, kemudian menyiapkan surat jalan barang masuk dan menyerahkan ke sous chef.

11) Sous chef menerima surat jalan barang masuk kemudian mencatat ke kartu


(27)

12) Accounting membuat laporan harian berdasarkan database yang ada di kasir 4.1.2.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Tujuan dari diagram konteks adalah untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan dan mendefinisikan awal hingga akhir dari data yang masuk dan data yang keluar dari sistem. Pada dokumen konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan. Diagram konteks juga digambarkan untuk mempresentasikan sistem melalui sebuah lingkaran.

4.1.2.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) Sistem yang berjalan Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Berdasarkan penelitian sistem yang sedang berjalan yang telah dilakukan si penulis di Hot Steak PedasCafe. Penulis menemukan beberapa kelemahan yang berdampak pada efektiftas dan efisien.

Adapaun uraian permasalahan yang ditemukan yakni sebagai berikut:

1. Hot Steak PedasCafe membutuhkan karyawan yang banyak, ketika pada saat


(28)

23 2. Terjadi banyaknya tumpukan kertas di kasir, karena kasir masih membutuhkan kertas daftar pesanan untuk menghitung biaya konsumen.

3. Kurang cepatnya penyamapaian informasi pesanan ke bagian dapur sehingga dapat membuat konsumen mengunggu lebih lama.

Mengacu pada permasalahan yang ditemukan oleh si penulis, maka si penulis membuat pemecahan masalah. Dimana Sistem Informasi Order Center

akan dirancang sebagai solusi masalah yang akan diajukan. Inti dari solusi yang akan diambil untuk memecahkan masalah sebagai berikut:

1. Hot Steak PedasCafe dapat menekan jumlah karyawan yang dibutuhkan.

Dengan demikian Hot Steak PedasCafe tidak perlu memperbanyak karyawan meskipun konsumen yang datang banyak.

2. Semua komputer akan dibuat saling terkoneksi. Jadi tidak akan ada kertas yang bertumpuk di kasir.

3. Dapat menyampaikan penyampaian informasi dengan cepat, sehingga konsumen tidak begitu terlalu lama menunggu.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan penulis buat. Pada tahapan ini sangat penting karena dapat menentukan baik tidaknya sistem yang baru yang akan penulis buat. Tahapan ini berisikan tentang penggambaran, Diagram Konteks (Context Diagram), DFD

(Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relation

Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data dari sistem

informasi yang akan penulis usulkan. 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem


(29)

Tujuan perancangan sistem adalah tahap untuk memperbaiki atau meningakatkan efisiensi kerja sistem. Tahap ini sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh.

Tahap perancangan proses dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen – komponen perangkat lunak dan perangkat kerasnya sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik bagi user . Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu komponen.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Perancangan sistem informasi Order Center pada Hot Steak PedasCafe

ini akan menghasilkan sebuah produk berupa program aplikasi yang dapat menangani pengolahan data seperti penginputan data stok barang, transaksi penjualan dan

transaksi pembelian. Sistem pemesanan dilakukan secara terkompeterisasi, adanya integrasi antara konsumen, dapur dan kasir. Kasir dan kepala dapur akan membuat laporan berdasarkan transaksi – transaksi yang terjadi, dan memberikan laporan – laporan tersebut kepada Restaurant Manager yang akan dijadikan sebagai pengambilan keputusan. Secara garis besar rancangan sistem yang diusulkan sama dengan sistem yang berjalan di Hot Steak PedasCafe.

Hanya saja dibuat secara komputerisasi. Dalam penerapannya sistem ini digunakan di lingkungan dalam sistem dan di lingkungan luar sistem itu sendiri. Adapun pemakai di lingkungan dalam sistem adalah sous chef dan kasir, sedangkan pemakai di luar lingkungan sistem adalah konsumen dan Restaurant

Manager. Selain itu, sistem ini juga dapat mengolah semua data masukan yang

dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan seperti data stok barang, data penjualan, data pembelian, dan laporan- laporan yang berhubungan dengan sistem informasi Order Center.


(30)

25 4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur merupakan tahap awal dari perancangan sistem informasi yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses perancangan sistem informasi Order Center yang sedang berjalan sebelum bagan alur dokumen dibuat. Tahap ini merupakan hasil dari perubahan dan pengkoreksian dari sistem yang sedang berjalan, dimana sistem yang diusulkan diharapkan dapat menutupi kekurangan atau kelemahan dari sistem yang sedang berjalan di Hot Steak PedasCafe. Berikut deskripsi dari sistem informasi Order

Center yang diusulkan oleh si penulis:

1. Konsumen menginput data pesanan melalui komputer yang tersedia di meja konsumen, lalu dikirim ke dapur. Ketika konsumen memasukan daftar pesanan, konsumen sudah mengetahui total jumlah yang harus dibayar.

2. Sous chef mencetak kertas daftar pesanan dan memberikannya pada cook. Jika

barangnya sudah diberikan kepada konsumen, maka sous chef memberi status kepada kasir bahwa konsumen sudah menerima menu yang dipesan.

3. Kasir meghitung biaya pesanan, lalu memberikan kertas biaya pesanan ke konsumen

4. Konsumen melakukan pembayaran.

5. Kasir menghitung biaya pesanan dan memberi bukti pembayaran.

6. Berdasarkan pesanan, sous chef memeriksa stok barang. Jika ada stok barang yang habis, maka sous chef membuat surat permintaan barang kepada kantor pusat. Sebelum dikirim ke kantor pusat diberikan kepada Restaurant Manager

terlebih dahulu untuk ditanda tangan. Jika stok barang masih cukup, maka

sous chef langsung membuat laporan stok barang untuk diberikan kepada

Restaurant Manager.

7. Surat permintaan barang diterima oleh kantor pusat dan dibuatkan surat jalan barang masuk, kemudian diberikan kepada sous chef. Lalu sous chef


(31)

mengupdate jumlah stok barang, kemudian membuat laporan stok barang masuk untuk diberikan kepada Restaurant Manager.

4.2.3.1 System Flow

Setelah melakukan analisis terhadap perancangan sistem yang diusulkan serta melakukan evaluasi.


(32)

27 System Flow

Waitress

Pelanggan Dapur Kasir

P

h

a

se

Start

Melakukan

Pemesanan Input Pemesanan

Menyimpan Data Pesanan

Transaksi

Mencetak Struk Pemesanan


(33)

Document Flow

Waitress

Pelanggan Dapur Kasir

P

h

a


(34)

29

Gambar 4.3 Diagram Contex a. Level 0

Gambar 4.4 DFD Level 0 b. Level 1

Nota Tag ihan Data Menu Data Kateg ori

Struk Pemesanan

Data Pemes anan Data Waitres s

0

Rancang Bang un Aplikasi Pelayanan Kons umen Berbasis

INTRANET pada Hot Steak + Waitres s Dapur Admin Kasir [Nota Tagihan] Data Menu Data Kateg ori

Data Trans aksi Data User

Data Menu Data Kateg ori

[Struk Pemes anan]

[Data Pemesanan] [Data Waitress ] [Data Menu]

[Data Kategori]

Waitres s

Dapur

1

Maintenance Data Master

+

2

Trans aksi

+

Admin

1 kateg ori_menu 2 menu

3 us er

4 Trans aksi Kasir


(35)

Gambar 4.5 DFD Level 1

4.2.3.3 Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu informasi yang digunakan untuk mendefisikan data yang mengalir dalam sistem secara lengkap.

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Pada perancangan basis data ini digunakan beberapa peralatan untuk mendukung proses pembentukan database tersebut. Peralatan – peralatan yang digunakan untuk mendukung pembentukan basis data antara lain normalisasi, relasi tabel, entity

relationship diagram, struktur file, dan kodefikasi.

4.2.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.

[Data User] [Data Menu] [Data Kategori]

[Data Waitress ] [Data Menu]

[Data Kategori]

Waitres s Admin

1 kateg ori_menu

2 menu

3 us er

1.1

Maintenance Data Kateg ori M enu

1.2

Maintenance Data Menu

1.3


(36)

31 kategori menu pilih pesanan user transaksi id_transaksi id_menu meja jumlah status tgl id_user note <pi> Integer Integer Variable characters (11) Integer Variable characters (10) Date & Time Integer Text <M> id_transaksi <pi> kategori_menu id_kategori_menu nama_kategori Integer

Variable characters (100) <M> user id_user uname pwd nama alamat tgl_lahir email telp level Integer Variable characters (20) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (200) Date

Variable characters (100) Variable characters (20) Variable characters (10)

menu id_menu id_kategori_menu nama_menu deskripsi gambar harga status Integer Integer

Variable characters (100) Text

Variable characters (100) Integer

Variable characters (10)

4.2.4.2 CDM

CDM (conceptual data model) dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang digunakan dalam aplikasi ini. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya. Berikut ini CDM pada aplikasi ini :

Gambar 4.6 CDM

4.2.4.3 PDM

PDM ( physical data model) merupakan gambaran secara detail basis

data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. Berikut ini PDM pada aplikasi ini :


(37)

Gambar 4.7 PDM

4.2.4.3 Struktur Tabel

Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang dimasukan untuk melakukan kegiatan pengaturan data dan perubahan laporan, sehingga memudahkan kerja sistem komputer. Sturuktur digunakan dalam perancangan sistem, karena struktur file akan menentukan struktur fisik database dan garis data. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data item yang terdapat pada sebuah record.

Tabel 4.2 Struktur data pelanggan

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Id Pelanggan Int Primary key

2 nama pelanggan Varchar 1024 3 meja pelanggan Varchar 1024

4 tanggal datetime

5 passkey varchar 11

6 status varchar 10

Tabel 4.3 Struktur Data User

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Id transaksi Int Foreign key

2 Id user Int

3 uname varchar 20

FK_KATEGORI_MENU FK_PILIH_PESANAN FK_USER transaksi id_transaksi passkey id_menu jumlah status tgl id_user note int varchar(11) int int varchar(10) datetime int text <pk> kategori_menu id_kategori_menu nama_kategori int varchar(100) user id_user uname pwd nama alamat tgl_lahir email telp level int varchar(20) varchar(100) varchar(100) varchar(200) date varchar(100) varchar(20) varchar(10) menu id_menu id_kategori_menu nama_menu deskripsi gambar harga status int int varchar(100) text varchar(100) int varchar(10)


(38)

33

4 pwd varchar 100

5 nama varchar 100

6 alamat varchar 200

7 tgl lahir date

8 email varchar 200

9 telp varchar 20

10 level varchar 10

Tabel 4.4 Struktur data Transaksi

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Id transaksi Int 11 Primary key

2 passkey varchar

3 Id menu Int

4 jumlah Int

5 status varchar 10

6 tgl datetime

7 id user Int

8 note text

Tabel 4.5 Struktur Data Menu

No Nama Field Type Size Keterangan

1 id transaksi Int Foreign key

2 id menu Int

3 id kategori menu

Int

4 nama menu varchar 100

5 deskripsi text

6 gambar varchar 100

7 harga Int

8 status varchar 100

Tabel 4.6 Struktur Data Paskey

No Nama Field Type Size Keterangan

1 id passkey Int Primary key

2 id transaksi Int Foreign key

3 id pelanggan Int Foreign key

4 passkey Varchar 11


(39)

Tabel 4.7 Struktur Data Kategori Menu

No Nama Field Type Size Keterangan

1 id kategori menu Int

2 nama kategori varchar 100

4.2.5 Perancangan Antar Muka (Interface)

Interface merupakan media komunikasi antara pemakai dengan sistem komputer.

Hasil peracangan antarmuka akan memudahkan proses implementasi nanti. 4.2.5.1. Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer. Sehingga saat menjalankan program, user tidak mengalami kesulitan dalam memilih menumenu yang diinginkan.

4.2.5.2 Perancangan Input

Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna (user) sistem. Dimana pada perancangan input yang penulis buat meliputi bentuk dokumen – dokumen yang akan digunakan untuk mendapatkan data dalam perancangan tersebut. Perancangan input yang dibuat haruslah dapat memberikan penjelasan bagi pemakainya, baik dari bentuk maupun dari masukan – masukan yang akan diisi.

1. Login Kasir dan Dapur

Form ini disediakan bagi kasir dan dapur untuk dapat masuk ke dalam sistem informasi order center sehingga fasilitasnya pun berbeda dengan user yang berkategori order center.

2. Input Pesanan


(40)

35

Interface perancangan output berfungsi untuk menampilkan data yang telah

diinput dan diolah, berikut adalah perancangan output yang akan dibuat. 4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan

Dalam implementasinya penulis merencanakan penggunaan topologi star sebagai arsitektur jaringan, dimana dapur sebagai server, konsumen dan kasir sebagai client.

Sistem operasi yang digunkan adalah Microsoft Windows XP. Microsoft Windows XP memberikan kemudahan dalam membangun suatu jaringan berskala kecil. Selain itu Microsoft Windows XP juga tidak terlalu banyak memakan hard disk dan memory. Sedangkan untuk browser menggunakan Mozilla Firefox. Pembangunan jaringan komputer berskala kecil membutuhkan beberapa perangkat keras jaringan yang harus dimiliki oleh komputer. Perangkat keras jaringan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. NIC (Network Interface Card)

Ketersediaan NIC tergantung pada motherboard yang digunakan. Ada

motherboard yang sudah difasilitasi dengan NIC dan ada juga yang harus

memasang NIC secara terpisah dengan cara manual. 2. Kabel UTP (Unshielded twisted-pair)

Kabel UTP dengan konfigurasi Crossing. Kabel UTP Cross digunakan untuk menghubungkan komputer dengan switch.

3. Switch

Switch adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengabungkan beberapa komputer. Switch digunakan untuk mengabungkan semua komputer dengan media kabel UTP.

4.3 Tampilan b. Login


(41)

Ketika akan masuk ke aplikasi maka harus login dan bisa memasukkan username dan password dengan tepat. Berikut ini tampilan login Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya.

Gambar 4.8 Tampilan Login a..User

Tampilan User birisi data-data mengenai user antara lain nama, alamat, foto, dan level. Berikut ini tampilan user Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :

Gambar 4.9 Tampilan User

c. Pengaturan Header dan footer

Untuk melakukan pengaturan tampilan posisi nama dan alamat bisa masuk ke menu pengaturan header dan footer. Berikut ini tampilan Pengaturan Header dan Footer :


(42)

37

Gambar 4.10 Tampilan Header dan Footer

d. Outlet

Tampilan Outlet birisi data-data mengenai outlet antara lain nama, alamat, telpon dan foto. Berikut ini tampilan outlet Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :

Gambar 4.11 Tampilan Outlet

e. Pemesanan

Tampilan Pemesanan birisi data-data mengenai pemesanan menu makanan. Berikut ini tampilan pemesanan pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :


(43)

Gambar 4.12 Tampilan Menu Pemesanan

f. Menu

Tampilan menu birisi data-data mengenai menu yang tersedia beserta harganya. Berikut ini tampilan menu pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :


(44)

39

Gambar 4.13 Tampilan Menu

g. Pesanan Yang Dipilih

Tampilan Pesanan yang Dipilih makanan yang dipilih atau dipesan oleh pembeli. Selain nama makanan juga ada gambar makanannya. Berikut ini tampilan Pesanan yang Dipilih pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :


(45)

Gambar 4.14 Pesanan yang Dipilih

h. . Report

Tampilan Report berisi laporan omzet harian dan bulanan. Berikut ini tampilan Report pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :


(46)

41

Gambar 4.15 Tampilan Report

i.Monitor

Tampilan Monitor menampilkan meja, nama, dan pesanan dari pembeli di cafe.. Berikut ini tampilan Monitor pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :

Gambar 4.16 Tampilan Monitor

j. Generate Key

Berikut ini tampilan Generate Key pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :


(47)

Gambar 4.17 Tampilan Generate Key

k. Home Dapur

Tampilan Dapur berisi meja, nama, dan pesanan yang dipesan oleh pemblei. Berikut ini tampilan Dapur pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :

Gambar 4.18 Tampilan Home Dapur


(48)

43 Berikut ini tampilan Home Admin pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :

Gambar 4.19 Tampilan Home Admin

m. Pembayaran

Tampilan pembayaran berisi data menu dan harga yang dipesanan yang harus dibayar oleh pembeli. Berikut ini tampilan Pembayaran pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :


(49)

(50)

45 BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil Perancangan Pelayanan Konsumen Berbasisi Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Selama ini Hot Steak Pedas Cafe Surabaya melakukan pelayanan kepada pembeli secara manual. Mulai dari pemesanan sampai ke pembayaran dilakukan secara manual. Oleh karena itu, semua proses tidak tercatat dan tersimpan secara otomatis.

2. Setelah dilakukan perancangan Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya, dan diimplementasikan maka proses pemesanan sampai pembayaran bisa dilakukan secera tersistem sehingga semua proses tersebut tercatat dan tersimpan dengan baik.

3. Selain, itu dengan adanya Pelayanan Konsumen Berbasisi Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya, akan menghemat kertas karena pencacatan pemesanan makanan/minuman bisa diminimalisasi.

4. Dengan adanya pengolahan Pelayanan Konsumen Berbasisi Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya, maka mudah untuk melakukan laporan dan evaluasi.


(51)

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya pihak cafe agar memperbaharui setiap sistem yang dimiliki khususnya sistem informasi penjualan, sehingga mendapatkan suatu nilai tambah tersendiri.

2. Sebaiknya peneliti/pengembang software, agar memberikan alternatif khusus dalam pengembangan sistem lainnya sehingga bersifat user friendly.


(52)

47

DAFTAR PUSTAKA

Gaspers, Vincent. 2008. Total Quality Management. Gramedia. Jakarta.

Helien, Fisher. 2004. Layanan Konsumen Dalam Seminggu. Prestasi Pustaka

Publisher. Jakarta.

HM.Jogiyanto.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi :“Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”. Andi Offset. Yogyakarta.

Jogiyanto. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Informatika. Bandung.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Kurnia, Yahya. 2002. Aplikasi Web Database Dengan PHP dan MySql. Alex Media

Komputindo. Jakarta.

Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Sidik, Beta. 2001. Pemrograman Dengan Web : PHP dan MySql. Informatika.

Bandung.

Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta.

Tung, Khoe Yao. 2001. Teknologi Jaringan Intranet. Andi. Yogyakarta.

Utdirartomo, Firrar. 2001. Pengolahan Database server MySql Di Linux dan

Windows.Andi Offset.Yogyakarta.

Welling, Luke, Thomson, Laura, 2001. PHP and MySQL web development. Penerbit Sams Publishin.


(1)

42

Gambar 4.17 Tampilan Generate Key

k. Home Dapur

Tampilan Dapur berisi meja, nama, dan pesanan yang dipesan oleh pemblei. Berikut ini tampilan Dapur pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :

Gambar 4.18 Tampilan Home Dapur


(2)

Berikut ini tampilan Home Admin pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :

Gambar 4.19 Tampilan Home Admin

m. Pembayaran

Tampilan pembayaran berisi data menu dan harga yang dipesanan yang harus dibayar oleh pembeli. Berikut ini tampilan Pembayaran pada Aplikasi Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet Hot Steak Pedas’ Surabaya :


(3)

44


(4)

45 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil Perancangan Pelayanan Konsumen Berbasisi Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Selama ini Hot Steak Pedas Cafe Surabaya melakukan pelayanan kepada pembeli secara manual. Mulai dari pemesanan sampai ke pembayaran dilakukan secara manual. Oleh karena itu, semua proses tidak tercatat dan tersimpan secara otomatis.

2. Setelah dilakukan perancangan Pelayanan Konsumen Berbasis Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya, dan diimplementasikan maka proses pemesanan sampai pembayaran bisa dilakukan secera tersistem sehingga semua proses tersebut tercatat dan tersimpan dengan baik.

3. Selain, itu dengan adanya Pelayanan Konsumen Berbasisi Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya, akan menghemat kertas karena pencacatan pemesanan makanan/minuman bisa diminimalisasi.

4. Dengan adanya pengolahan Pelayanan Konsumen Berbasisi Intranet “Hot Steak Pedas Cafe Surabaya, maka mudah untuk melakukan laporan dan evaluasi.


(5)

46 5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya pihak cafe agar memperbaharui setiap sistem yang dimiliki khususnya sistem informasi penjualan, sehingga mendapatkan suatu nilai tambah tersendiri.

2. Sebaiknya peneliti/pengembang software, agar memberikan alternatif khusus dalam pengembangan sistem lainnya sehingga bersifat user friendly.


(6)

47

DAFTAR PUSTAKA

Gaspers, Vincent. 2008. Total Quality Management. Gramedia. Jakarta.

Helien, Fisher. 2004. Layanan Konsumen Dalam Seminggu. Prestasi Pustaka

Publisher. Jakarta.

HM.Jogiyanto.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi :“Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”. Andi Offset. Yogyakarta.

Jogiyanto. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Informatika. Bandung.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Kurnia, Yahya. 2002. Aplikasi Web Database Dengan PHP dan MySql. Alex Media

Komputindo. Jakarta.

Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Sidik, Beta. 2001. Pemrograman Dengan Web : PHP dan MySql. Informatika.

Bandung.

Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta.

Tung, Khoe Yao. 2001. Teknologi Jaringan Intranet. Andi. Yogyakarta.

Utdirartomo, Firrar. 2001. Pengolahan Database server MySql Di Linux dan

Windows.Andi Offset.Yogyakarta.

Welling, Luke, Thomson, Laura, 2001. PHP and MySQL web development. Penerbit Sams Publishin.