LKP : Aplikasi Pencatatan Debit Tertinggi Sungai Utama Jawa Timur pada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya.

(1)

APLIKASI PENCATATAN DEBIT TERTNGGI SUNGAI UTAMA JAWA TIMUR

PADA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BRANTAS SURABAYA

Oleh:

Nama : Arief Wicaksono NIM : 08.41010.0166 Program Studi : Strata 1

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

APLIKASI PENCATATAN DEBIT TERTNGGI SUNGAI UTAMA JAWA TIMUR

PADA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BRANTAS SURABAYA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : Arief Wicaksono NIM : 08.41010.0166 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA &TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(3)

UTAMA JAWA TIMUR

PADA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BRANTAS SURABAYA

Telah diperiksa, diuji dan disetujui

Surabaya, Januari 2012

Disetujui :

Mengetahui : Pembimbing

___Slamet, S.T____ NIDN : 0701127503

Penyelia

__Endro Puspito S.Kom__ KASUBSISDA

Ka-prodi S1 Sistem Informasi

Erwin Sutomo, S.Kom NIDN : 0722057501


(4)

Komputer merupakan salah satu bentuk hasil dari perkembangan jaman yang terjadi. Aplikasi menjadi hal yang sangat penting untuk membantu pekerjaan sehari-hari bahkan untuk pengambilan keputusan. Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya adalah badan pengeloaan lingkungan yang dibentuk oleh pemerintah yang berada di kota Surabaya, sebagai salah satu badan pengelolaan hidrologi yang ber-standart internasional, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya belum mempunyai media yang efektif untuk melakukan pencatatan debit tertinggi sungai.

Dalam Kerja Praktek ini, Penulis menggunakan software Visual Basic 2005 dan Microsoft Sql Server untuk membangun sebuah aplikasi yang berfungsi untuk mencatat debit tertinggi sungai. Dengan memanfaatkan aplikasi tersebut, diharapkan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya dapat memiliki media untuk mengelolah informasi-informasi yang dibutuhkan.

Komponen yang terdapat pada aplikasi tersebut antara lain peta Jawa Timur, peta sungai, debit tertinggi, serta diagram pendukung. Sehingga petugas Balai Besar Wilayah Sungai Brantas secara cepat bias memperkirakan peremajaan sungai sehingga sungai tersebut dapat berfungsi secara maksimal.

Kata Kunci: aplikasi, debit tertinggi sungai balai besar wilayah sungai brantas surabaya


(5)

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas campur tangan Tuhan disertai berkat dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan sebaik-baiknya. Penulis membuat laporan kerja praktek yang berjudul “aplikasi pencatatan debit tertinggi sungai utama Jawa Timur pada balai besar wilayah sungai brantas Surabaya“ ini sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pelaksanaan kerja praktek yang telah berlangsung sebelumnya.

Dalam pelaksanaan kerja praktek dan pembuatan laporan kerja praktek ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungannya, baik secara material maupun spiritual kepada penulis.

2. Bapak Slamet, S.T selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan baik dan sabar.

3. Bapak Endro Puspito, S.Kom yang telah selaku penyelia yang telah bersedia memberikan tempat kerja praktek untuk penulis.

4. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan kerja praktek ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak untuk perbaikan penulis di masa mendatang. Penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kata-kata yang


(6)

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 5 Juli 2015


(7)

Halaman

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Kontribusi ... 2

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM BBWS ... 5

2.1 Kedudukan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas ... 5

2.1.1 Tugas ... 5

2.1.2 Fungsi ... 5

2.2 Visi Dan Misi Balai Besar Wilayah Sungai Brantas ... 6

2.2.1 Visi ... 6

2.2.2 Misi ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 8


(8)

2.4.3 Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air ... 11

2.4.4 Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air ... 12

2.4.5 Bidang Operasi Dan Pemeliharaan ... 13

2.4.6 Kelompok Jabatan Fungsional ... 15

2.5 Tata Kerja ... 15

2.6 Eselonisasi ... 17

BAB III LANDASAN TEORI ... 18

3.1 Unified Modelling Language (UML) ... 18

3.2 Visual Studio 2005 ... 23

3.3 SQL Server ... 24

3.4 Debit Air ... 25

3.5 Dundas Map For Windows Forms ... 26

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 27

4.1 Membuat Prosedur Kerja ... 27

4.2 Melakukan Survey Dan Mengumpulkan Data ... 28

4.3 Analisa Kebutuhan ... 28

4.4 Mendesain dan Membuat Sistem ... 28

4.4.1 Membuat Use Case Diagram ... 29

4.4.2 Membuat Activity Diagram View Jatim ... 30

4.4.3 Membuat Activity Diagram View Sungai ... 31


(9)

4.4.7 Membuat Class Diagram Login ... 35

4.4.8 Membuat Class Diagram Maintenance Sungai ... 35

4.5 Struktur Tabel ... 36

4.6 Desain Input Output ... 38

4.7 Mengimplementasi Aplikasi ... 46

4.7.1 Kebutuhan Aplikasi ... 46

4.7.2 Instalasi Aplikasi ... 47

4.7.3 Penjelasan Pemakaian ... 47

BAB V PENUTUP ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(10)

Tabel 4.1 Tabel Jatim ... 37 Tabel 4.2 Tabel Sungai ... 37


(11)

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 8

Gambar 3.1 Notasi Actor... 19

Gambar 3.2 Notasi Class ... 19

Gambar 3.3 Notasi Interface ... 20

Gambar 3.4 Notasi Use Case ... 20

Gambar 3.5 Notasi Interaction ... 20

Gambar 3.6 Notasi Package ... 21

Gambar 3.7 Notasi Note ... 21

Gambar 3.8 Notasi Dependency ... 21

Gambar 3.9 Notasi Association ... 22

Gambar 3.10 Notasi Generalization ... 22

Gambar 3.11 Notasi Realization ... 23

Gambar 4.1 Use Case Diagram Berbasis Desktop ... 29

Gambar 4.2 Activity Diagram View Jatim ... 31

Gambar 4.3 Activity Diagram View Sungai ... 32

Gambar 4.4 Activity Diagram Maintenance Jatim ... 33

Gambar 4.5 Activity Diagram Maintenance Sungai ... 34

Gambar 4.6 Class Diagram Maintenance Jatim ... 35

Gambar 4.7 Class Diagram Login ... 35

Gambar 4.8 Class Diagram Maintenance Sungai ... 36

Gambar 4.9 Form Login ... 38


(12)

Gambar 4.13 Menu Add Jatim ... 41

Gambar 4.14 Menu Edit Jatim ... 42

Gambar 4.15 Menu Edit Jatim Tersimpan ... 42

Gambar 4.16 Menu Sungai Aktif ... 43

Gambar 4.17 Sungai Belum Terdaftar Di Database ... 44

Gambar 4.18 Menu Add Sungai ... 44

Gambar 4.19 Menu Edit Sungai ... 45

Gambar 4.20 Sungai Sukses Di Update ... 45

Gambar 4.21 Form Login ... 48

Gambar 4.22 Halaman Utama ... 49

Gambar 4.23 Menu Jatim Aktif ... 50

Gambar 4.24 Menu Jatim Aktif ... 50

Gambar 4.25 Menu Add Jatim ... 51

Gambar 4.26 Menu Edit Jatim ... 52

Gambar 4.27 Menu Edit Jatim Tersimpan ... 53

Gambar 4.28 Menu Sungai Aktif ... 54

Gambar 4.29 Sungai Belum Terdaftar Di Database ... 55

Gambar 4.30 Menu Add Sungai ... 55

Gambar 4.31 Menu Edit Sungai ... 56


(13)

Halaman

Lampiran 1. Kartu Bimbingan ... 60

Lampiran 2. Acuan Kerja ... 61

Lampiran 3. Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 62

Lampiran 4. Absensi Kerja ... 63

Lampiran 5. Log Harian ... 64


(14)

1.1Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumber daya alam yang memiliki manfaat bagi keberlangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Sungai merupakan tempat dan wadah serta jaringan pengaliran air dari mata air sampai ke muara (Suharti, 2004). Setiap sungai memiliki beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berfungsi penting dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) merupakan suatu lembaga pemerintahan yang bertugas untuk mengelola semua data banjir dan sungai di seluruh pelosok Jawa Timur khususnya untuk bagian hidrologi. Visi dari BBWS adalah Terpenuhinya Layanan Sarana Prasarana SDA di WS Brantas guna Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air bagi kesejahteraan Masyarakat. BBWS melakukan pula pemetaan pada segala tentang perairan (Hidrologi).

Pada tiap tahunnya debit sungai selalu meninggi karena banyak nya faktor, yang paling terasa merupakan faktor alam. Aplikasi yang telah ada hanya dapat menampilkan data-data sungai, namun belum mampu untuk mencatat debit tertinggi pada sungai utama di Jawa Timur. Aplikasi yang telah ada hanya berdasarkan peta (.shp) bukan mengambil data pada database. Sehingga dibutuhkan aplikasi pendukung untuk pencatatan debit tertinggi pada sungai utama di Jawa Timur.


(15)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat aplikasi pendukung untuk membantu dalam pencatatan debit tertinggi sungai pada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Surabaya.

2. Apakah aplikasi pendukung tersebut mendukung maintenance data peta.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi ini dapat mencatat debit sungai utama Jawa Timur.

2. Aplikasi ini dapat me-maintenance data sungai maupun wilayah Jawa Timur.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari Kerja Praktek tersebut sebagai berikut:

1. Membuat Aplikasi pendukung untuk pencatatan debit air sungai pada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Surabaya.

2. Membuat Aplikasi yang mendukung maintenance data peta.

1.5 Kontribusi

Dalam penggunaan Aplikasi tersebut diharapkan dapat memberikan timbal balik yang positif antara lain:

1. Pembuatan aplikasi pendukung dapat digunakan untuk pencatatan debit tertingi sungai.


(16)

2. Aplikasi dapat melakukan maintenance karena data dan peta (.shp) di bedakan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dapat dibagi dalam lima bab yaitu pendahuluan, gambaran umum perusahaan, landasan teori, deskripsi pekerjaan dan pembahasan serta penutup. Masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bahasan sebagai berikut:

Pada bab kesatu ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, kontribusi serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini. Tujuan dari kerja praktek adalah membangun aplikasi pendukung, kontribusi yang dapat diberikan dari pembuatan aplikasi, kemudian dilanjutkan dengan membuat sistematika penulisan laporan kerja praktek.

Pada bab kedua ini membahas tentang sejarah Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Surabaya. Selain itu juga digambarkan struktur organisasi, dan deskripsi tugas setiap bagian.

Pada bab ketiga ini dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan Aplikasi pendukung untuk pencatatan debit tertinggi sungai pada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Surabaya.

Pada bab keempat ini dibahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan dalam bentuk Document Flow serta dalam bentuk System Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram mengenai Aplikasi yang dibuat. Selain itu juga disertai struktur tabel dan desain input output serta detil aplikasi


(17)

GAMBARAN UMUM

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BRANTAS

2.1 Kedudukan balai besar wilayah sungai brantas

Balai Besar Wilayah Sungai adalah unit pelaksana teknis di bidang konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air. Balai Besar Wilayah Sungai dipimpin oleh seorang Kepala.

2.1.1 Tugas

Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan Sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.

2.1.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai.


(18)

b. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.

c. Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai.

d. Operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai. e. Pengelolaan sistem hidrologi.

f. Penyelenggaraan data dan informasi sumber daya air.

g. Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai.

2.2 Visi dan Misi Balai Besar Wilayah Sungai Brantas

Adapun visi dan misi dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas ini adalah sebagai berikut:

2.2.1 Visi

Terpenuhinya Layanan Sarana Prasarana SDA di WS Brantas guna Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air bagi kesejahteraan Masyarakat.


(19)

2.2.2 Misi

a. Meningkatkan Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana SDA Guna Mengoptimalkan Manfaat dengan melestarikan Sumber Air dan Sarana Prasarana SDA.

b. Meningkatkan keamanan dan Kenyamanan Masyarakat dan Sarana Prasarana SDA dari ancaman Daya Rusak Air.

c. Mengembangkan dan mendayagunakan Potensi SDA agar Berhasil Guna dan Berdaya Guna.

d. Meningkatkan Keterpaduan dan Keterbukaan Sistem Informasi SDA yang Efektif.

e. Mengembangkan dan Memberdayakan Peran Serta Pemangku Kepentingan Dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas SDA.

f. Mengembangkan Sarana dan Prasarana SDA guna Terpenuhinya Kesejahteraan Masyarakat dengan Prinsip Pembangunan yang Berkelanjutan


(20)

2.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi dari BBWS Brantas tersebut adalah sebagai berikut:


(21)

2.4 Tanggung Jawab dan Wewenang

Tipe Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A, memiliki Susunan Organisasi terdiri dari :

2.4.1 Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan administrasi kepegawaian, keuangan, penyelenggaraan rumah tangga, perlengkapan dan Barang MiIik/Kekayaan Negara.

b. pelaksanaan penyusunan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian dan administrasi serta pengelolaan organisasi dan tatalaksana.

c. pelaksanaan penyiapan penyusunan rencana pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan;.

d. pelaksanaan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Ba1ai Besar Wilayah Sungai.

e. penyusunan laporan berkala Balai Besar Wilayah Sungai.

Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Kepegawaian:

Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan administrasi penyusunan perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian dan pengelolaan organisasi tatalaksana.


(22)

b. Subbagian Keuangan:

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi keuangan.

c. Subbagian Administrasi Umum:

Subbagian Administrasi Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga serta inventarisasi Barang Milik/Kekayaan Negara.

2.4.2 Bidang Program dan Evaluasi

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air, evaluasi kelayakan, penyusunan program dan anggaran serta evaluasi kinerja. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

b. pelaksanaan evaluasi kelayakan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

c. penyusunan program kegiatan dan anggaran.

d. pelaksanaan evaluasi kinerja, manfaat dan dampak kegiatan pengelolaan sumber daya air.


(23)

Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari : a. Seksi Program

Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air serta program kegiatan dan anggaran.

b. Seksi Evaluasi.

Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan evaluasi kelayakan kinerja., manfaat dan dampak pengelolaan sumber daya air.

2.4.3 Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air

Bidang Pelaksanaan Jaringan Surnber Air rnempunyai tugas melaksanakan konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan sumber air.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan perencanaan teknis sungai, pantai, danau dan waduk dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.

b. pelaksanaan konstruksi sungai, pantai, danau dan waduk.

c. penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan sungai, pantri, danau dan waduk.


(24)

Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air terdiri dari : a. Seksi Pelaksanaan Sungai dan Pantai.

Seksi Pelaksanaan Sungai dan Pantai mempunyai tugas me1akukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, konservasi sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang sungai dan pantai.

b. Seksi Pelaksanaan Danau dan Waduk.

Seksi Pelaksanaan Danau dan Waduk mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang danau dan waduk.

2.4.4 Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air

Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air mempunyai tugas melaksanakan pendayagunaan sumber daya air, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan pemanfaatan air.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan perencanaan teknis irigasi dan air baku dalam rangka pendayagunaan sumber daya air.

b. pelaksanaan konstruksi irigasi dan air baku.


(25)

Bidang Pelaksanaaa Jaringan Pemanfaatan Air terdiri dari : a. Seksi Pelaksanaan Irigasi.

Seksi Pelaksanaan Irigasi rnempunyai tugas rnelakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksi irigasi.

b. Seksi Pelaksanaan Air Baku.

Seksi Pelaksanaan Air Baku mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksl air baku.

2.4.5 Bidang Operasi dan Pemeliharaan

Bidang Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan operasi dan pemeliharaan, penyediaan data dan informasi sumber daya air serta koordinasi pengelolaan sumber daya air.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud diatas, Bidang Operasi dan Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai, danau, waduk serta sarana dan prasarananya termasuk bendungan, irigasi, air baku dan pantai.

b. pemantauan dan pengevaluasian kelayakan operasi pada sarana dan prasarana sungai, danau, waduk, bendungan., irigasi, air baku, rawa dan pantai.


(26)

c. penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai.

d. penyelenggaraan sistem hidrologi dan informasi sumber daya air.

e. fasilitasi kegiatan Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai.

f. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

Bidang Operasi dan Pemeliharaan terdiri dari :

a. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.

Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengevaluasian operasi dan pemeliharaan serta pemberdayaan masyarakat dalam operasi dan pemeliharaan sumber daya air.

b. Seksi Data dan Informasi Sumber Daya Air.

Seksi Data dan Informasi Sumber Daya Air mempunyai tugas melakukan pengelolaan sistem hidrologi, data dan informasi sumber daya air, penyiapan rekomendasi teknis dan pemberian izin serta menyiapkan bahan fasilitasi Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.


(27)

2.4.6 Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok jabatan fungsional pada balai besar wilayah sungai brantas sebagai berikut :

a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatansesuai dengan jabatan fimgsionaI masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan biadang keahliannya.

c. Masing-masing Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud diatas melaksanakan kegiatan sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai.

d. Jumlah tenaga fungsionaI sebagaimana dimaksud diatas ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

e. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatas diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.5 TATA KERJA

Tata kerja pada balai besar wilayah sungai brantas sebagai berikut : a. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Balai Besar Wilayah Sungai wajib

melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan Eselon II terkait. b. Dalam rnelaksanakan tugas setiap pirnpinan satuan orgarrisasi dan


(28)

integrasi dan sinkroniasi baik di lingkungan masing-masing. maupun antar unit kerja, dan instansi lain terkait sesuai dengan tugas masing-masing. c. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas

bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.

e. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi pentunjuk dan bertanggtmg jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktumya.

f. Setiap Pejabat Fungsional bertanggungjawab didalam melaksanakan tugas sesuai dengan substansi kegiatannya serta wajib mengikuti, mematuhi peratnran yang beraku dan wajib menyampaikan laporan kepada pimpinan Balai mengenai kegiatan yang telah dilakukan / dikerjakan.

g. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut.

h. Kepala Bagian Tata Usaha wajib menyusun laporan berkala Balai.

i. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.


(29)

j. Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan wajib mengadakan rapat berkala.

2.6 ESELONISASI

1. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai adalah jabatan eselon II.b. 2. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b. 3. Kepala Sub bagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon IV.a.


(30)

3.1 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Julius (2003:7), unified modelling language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari prses analisis dan disain berorientasi objek. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML (Sholiq, 2006:7), antara lain:

a. Diagram use case (use case diagram) b. Diagram aktivitas (activity diagram) c. Diagram sekuensial (sequence diagram) d. Diagram kolaborasi (collaboration diagram) e. Diagram kelas (class diagram)

f. Diagram statechart (statechart diagram) g. Diagram komponen (component diagram) h. Diagram deployment (deployement diagram)

Terdapat notasi pada UML, antara lain : a. Actor

Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi actor ini bisa berupa orang, perangkat keras, atau mungkin juga objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh


(31)

actor adalah memberikan informasi pada sistem dan memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu.

Gambar 3.1 Notasi Actor b. Class

Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi objek karena class menunjukan kumpulan objek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface.

Gambar 3.2 Notasi Class c. Interface

Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan oleh operasi dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan operasinya. Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek.


(32)

Gambar 3.3 Notasi Interface

d. Use case

Use case menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan actor dan sitem untuk mencapai suatau tujuan tertentu. Walaupun menjelaskan kegiatan namun use case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh actor dan sistem, bukan bagaimana actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut.

Gambar 3.4 Notasi Use Case e. Interaction

Interaction digunakan unutk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan.

Gambar 3.5 Notasi Interaction f. Package


(33)

sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari model yang sedang dibangun.

Gambar 3.6 Notasi Package g. Note

Note digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehigga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen notasi yang lain.

Gambar 3.7 Notasi Note h. Dependency

Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa tanda panah.


(34)

i. Association

Association menggambarkan navigasi antar class (Navigation), beberapa banyak objek lain yang bisa berhubungan dengan satu objek (Multiplicity antar class), dan apakah suatau class menjadi bagian dari class lainnya (Aggregation).

Gambar 3.9 Notasi Association j. Generalization

Generalization menunjukkan hubungan antara elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik. Dengan generalization, class yang lebih spesifik (subclass) akan menurunkan atribut dan operasi dari class yang lebih umum (superclass), atau “subclass is a superclass”. Dengan menggunakan notasi generalization ini konsep inheritance dari prinsip hirarki dimodelkan

Gambar 3.10 Notasi Generalization k. Realization

Realization menunjukkan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian dengan panah. Misalnya merealisasikan package, component


(35)

Gambar 3.11 Notasi Realization

3.2 Visual Studio 2005

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu. Bahasa Visual Basic 2005 memperkenalkan fitur-fitur baru, yakni:

a. Bawaan .NET Framework 2.0:

o Generics

o Partial class, sebuah metode yang dapat digunakan untuk

mendefinisikan beberapa bagian dari sebuah kelas di dalam sebuah berkas, lalu menambahkan definisinya di lain waktu sangat berguna


(36)

khususnya ketika mengintegrasikan kode pengguna dengan kode yang dibuat secara otomatis.

o Nullable Type.

b. Komentar XML yang dapat diproses dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti NDoc untuk membuat dokumentasi secara otomatis.

c. Operator overloading.

d. Dukungan terhadap tipe data bilangan bulat tak bertanda (unsigned integer) yang umumnya digunakan di dalam bahasa lainnya.

3.3 SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari Transact-SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan


(37)

3.4 Debit Air

Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, pada jam-jam tertentu. Faktor utama yang mempengaruhi ketinggian air sungai, adalah curah hujan yang terjadi di hulu tempat alat pengukur permukaan air sungai ditempatkan. Karena curah hujan merupakan data deret waktu yang memiliki komponen musiman, dan siklus tahunan dengan karakteristik musim hujan panjang (kemarau pendek), atau kemarau panjang (musim hujan pendek).

Untuk mendapatkan debit banjir rancangan dapat dihitung dengan menggunakan metode rasional. Data yang digunakan adalah data curah hujan harian dan data tata guna lahan. Data ini kemudian ditransformasikan menjadi intensitas hujan jam-jaman mengunakan berbagai rumus yang mendukung, seperti metode Monobo, metode untuk menghitung debit puncak salah satu faktor yang mempengaruhi adalah intensitas hujan. Adapun besarnya intensitas hujan untuk berbagai kala ulang 1, 2, 5, 10, 15, 25 (tahun) adalah 1,925 mm/jam; 4,106 mm/jam; 5,564 mm/jam; 6,598 mm/jam; 7,005 mm/jam; 7,454 mm/jam; dan 7,914 mm/jam. Tanah atau tata guna lahan suatu daerah irigasi juga sangat mempengaruhi besarnya debit puncak yang terjadi pada waktu datangnya hujan dimana hujan tidak lagi mengalami infltrasi melainkan melimpah sebagai aliran permukaan.


(38)

3.5 Dundas Map For Windows Forms

Merupakan tool untuk memasukan peta spasial ke dalam windows form (vb.net). Dundas Map dapat memanggil data-data yang ber-extensi peta spasial contohnya .shp. Dengan penggunaan Dundas map ini, peta-peta spasial dapat menjadi program yang dinamis.


(39)

DESKRIPSI PEKERJAAN

4.1 Membuat Prosedur Kerja

Balai Besar Wilayah Sungai Brantas ini belum memiliki aplikasi yang dapat mencatat debit tertinggi sungai. Aplikasi yang ada pada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas hanya menampilkan peta sungai tersebut serta data berdasarkan pada peta tersebut bukan pada database. Sehingga di perlukan aplikasi pendukung untuk permasalahn pencatatan debit tertinggi.

Kerja praktek ini dilakukan selama 180 jam dengan pembagian waktu dalam satu hari kerja sebanyak 8 jam kerja sehari. Dalam kerja praktek ini diharuskan menemukan permasalahan yang ada, mempelajari permasalahan serta memberi solusi kepada masalah yang ada.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan langkah-langkah pembagian kerja sebagai berikut :

a. Minggu 1, melakukan survey dan mengumpulkan data. b. Minggu 2, analisa kebutuhan

c. Minggu 3, mendesain dan membuat aplikasi. d. Minggu 4, testing dan implementasi aplikasi.

keempat langkah tersebut, dilakukan agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Lebih jelasnya dipaparkan pada sub bab dibawah ini.


(40)

4.2 Melakukan Survey dan Mengumpulkan Data

Survey dan pengumpulan data merupakan langkah awal dalam membuat aplikasi, yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung. Wawancara dilakukan oleh satu orang dengan Kepala Sub Sisda. Bagian Sub Sisda memberikan informasi tentang mekanisme yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi untuk Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.

4.3 Analisa Kebutuhan

Dari wawancara diatas, maka dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi permasalahan yang ada. Analisa kebutuhan aplikasi diambil berdasarkan data yang diperoleh pada saat survey ke bagian Sub Susda.

4.4 Mendesain dan Membuat Sistem

Dalam mendesain dan membuat sistem informasi ini menggunakan permodelan sistem antara lain Use Case Diagram, Activity Diagram , dan Class Diagram sesuai dengan analisa kebutuhan dan rancangan sistem.

Tahapan yang dilakukan dalam mendesain dan membuat sistem informasi berbasis object-oriented adalah sebagai berikut :

4.1 Membuat Use Case Diagram sistem informasi yang menggabarkan hubungan antara aktor dengan sistem.

4.2 Membuat Activity Diagram yang menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja dari use case yang telah di tampilkan sebelumnya.


(41)

4.4.1 Membuat Use Case Diagram

Pada gambar use case diagram aplikasi berbasis desktop ini dijelaskan proses-proses yang terjadi didalam aplikasi yang dibuat :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Berbasis Desktop

Dari gambar use case diagram diatas terdapat dua aktor yang terlibat di dalam aplikasi. Kedua aktor tersebut masing-masing berperan sebagai admin dan operator. Operator bertindak sebagai orang yang dapat melakukan aktifitas seperti melihat informasi dari kabupaten kota yang ada di Jawa Timur, serta dapat melihat informasi dari sungai utama Jawa Timur. Administrator/Admin aplikasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas maintenance data dan informasi pada aplikasi. Pada gambar use case diagram diatas juga terdapat 4 use case yaitu :

1. View Jatim.

Menampilkan informasi tentang Kabupaten Kota di Jawa Timur.

Kabupaten Kota tersebut memiliki informasi nama Kab.Kota , luas area, Maintenance Jatim

Maintenance Sungai

Admin

View Jatim

View Sungai Operator


(42)

luas perimeter, dan Logo Kab.Kota. Serta peta yang akan di tampilkan adalah peta Jawa Timur.

2. View Sungai

Menampilkan informasi tentang sungai utama Jawa Timur yaitu nama sungai, propinsi, kabupaten, panjang sungai, debit tertinggi sungai. Pada View Sungai ini akan menampilkan peta sungai utama Jawa Timur. Serta akan memberikan informasi yaitu debit tertinggi dari seluruh sungai yang ada.

3. Maintenance Jatim

Use Case ini digunakan untuk mengupdate informasi pada bagian Jatim. 4. Maintenance Sungai

Use Case ini digunakan untuk mengupdate informasi tentang sungai.

4.4.2 Membuat Activity Diagram View Jatim

Activity diagram view jatim dimulai dari operator memilih menu jatim dengan cara mengchecklist menu jatim. Setelah itu operator akan memilih Kab. kota yang ada dipeta.


(43)

Gambar 4.2 Activity diagram view Jatim

4.4.3 Membuat Activity Diagram View Sungai

Activity diagram view sungai di mulai dari operator mengcecklist menu sungai. Setelah itu operator akan memilih sungai yang ada dipeta.


(44)

Gambar 4.3 Activity diagram view sungai

4.4.4 Membuat Activity Diagram Maintenance Jatim

Acitivy diagram maintenance Jatim berawal dari admin menekan tombol edit maupun add. Jika terdapat ada kota yang belum masuk di data base maka tombol add yang akan aktif, sedangkan jika ingin mengupdate informasi maka menekan tombol edit. Setelah selesai melakukan update maka admin akan menekan tombol simpan.


(45)

Gambar 4.4 Activity diagram maintenance jatim

4.4.5 Membuat Activity Diagram Maintenance Sungai

Acitivy diagram maintenance sungai berawal dari admin menekan tombol edit maupun add. Jika terdapat ada sungai yang belum masuk di data base maka tombol add yang akan aktif, sedangkan jika ingin mengupdate informasi maka menekan tombol edit. Setelah selesai melakukan update maka admin akan menekan tombol simpan.


(46)

Gambar 4.5 Activity diagram maintenance sungai

4.4.6 Membuat Class Diagram Maintenance Jatim

Class diagram digunakan untuk menggambarkan desain dari aplikasi yang sedang dibangun. Berikut ini terdapat beberapa class diagram yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis desktop.


(47)

Gambar 4.6 Class diagram maintenance Jatim

4.4.7 Membuat Class Diagram Login

Class diagram login menggambarkan class login verificator yang digunakan untuk melakukan verifikasi atau memeriksa inputan user pada saat login.

4.7 Class diagram Login

4.4.8 Membuat Class Diagram Maintenance Sungai

Class diagram digunakan untuk menggambarkan desain dari aplikasi yang sedang dibangun. Berikut ini terdapat beberapa class diagram yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web.

Class diagram Artikel menggambarkan hungungan antara beberapa class yang terdapat dalam satu package.


(48)

Gambar 4.8 Class diagram maintenance sungai

4.5 Struktur Tabel

Perancangan tabel yang digunakan berdasarkan class diagram yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Tabel Jatim

Nama Tabel : jatim

Fungsi : Menyimpan data jatim pada desktop Primary key : Kab. kota


(49)

NO NAMA FIELD TIPE

PANJAN G

KETERANGAN

1 Kab. Kota Varchar 50 Nama Kab. Kota

2 Area Varchar 50 Area Kab. Kota

3 Perimeter Varchar 50 Perimeter Kab. kota

4 Logo Image - Logo Kab. Kota

Tabel 4.1 Table Jatim

2. Tabel Sungai

Nama Tabel : Sungai

Fungsi : Menyimpan data sungai pada desktop Primary key : nama_sungai

Foreign key : -

NO NAMA FIELD TIPE

PANJAN G

KETERANGAN

1 Nama_sungai Varchar 50 Nama Sungai

2 Propinsi Varchar 50 Nama Propinsi

3 Kabupaten Varchar 50 Nama kabupaten

4 Panjang Int - Panjang sungai

5 Gambar Image - Gambar sungai


(50)

4.6 Desain Input Output

Desain input output dari Aplikasi Pencatatan Debit Tertinggi Sungai Utama Jawa Timur Pada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya adalah sebagai berikut :

a. Halaman Login

Halaman login merupakan halaman yang didesain untuk melakukan proses autentifikasi admin pada aplikasi.

4.9 Form Login

b. Halaman Utama

Halaman utama merupakan halaman yang memuat semua menu hingga peta yang telah disediakan.


(51)

Gambar 4.10 Halaman Utama

c. Menu Jatim Aktif

Menu Jatim aktif ketika mencentang pilihan menu Jatim. Menu ini berisi peta jatim serta data spesifikasi yaitu kab. Kota, area, dan perimeter.


(52)

(53)

d. Menu Add Jatim

Menu add jatim aktif ketika menu jatim di centang, serta jika ada kota yang belum ada di database ini.

Gambar 4.13 Menu Add Jatim

e. Menu Edit Jatim

Menu add jatim aktif ketika menu jatim di centan, serta jika ada kota yang ingin di update.


(54)

(55)

f. Menu Sungai Aktif

Menu Sungai aktif ketika mencentang pilihan menu sungai. Menu ini berisi peta sungai serta data spesifikasi yaitu nama sungai, propinsi, kabupaten, panjang (km), debit tertinggi, serta terdapat informasi tentang debit tertinggi sungai yang ada di database.

Gambar 4.16 Menu Sungai Aktif

g. Menu Add Sungai

Menu add sungai aktif ketika menu sungai di centang, serta jika ada kota yang belum ada di database ini terdapat messagebox sebagai pemberitahuan.


(56)

(57)

h. Menu Edit Sungai

Menu add sungai aktif ketika menu sungai di centan, serta jika ada sungai yang ingin di update.

Gambar 4.19 Menu Edit Sungai


(58)

4.7 Mengimplementasi Aplikasi

Mengimplementasikan aplikasi merupakan tahap pengujian dimana desain aplikasi dapat berjalan dengan baik.

4.7.1 Kebutuhan Aplikasi

Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat lunak yang harus disiapkan oleh pengguna. Adapun perangkat lunak yang digunakan, yaitu :

1. Windows XP Profesional Edition Service Pack 2. 2. Net Framework 2.0.

3. Microsoft SQL Server 2005

Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut :

1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 GHz 2. RAM minimal 512 Mb.

3. Kapasitas bebas hardisk minimum adalah 1,8 Gb. 4. VGA monitor.

5. Keyboard.

6. Mouse atau device yang kompetibel.

7. Peralatan jaringan (Ethernet Card, kabel UTP, Modem dan Switch atau Hub).


(59)

4.7.2 Instalasi Aplikasi

Dalam tahap ini, pengguna baru harus memperhatikan dengan benar terhadap penginstalan perangkat lunak.

Berikut adalah perangkat lunak yang harus diinstall terlebih dahulu :

1. Windows XP Profesional Edition Service Pack 2. 2. Net Framework 2.0.

3. Microsoft SQL Server 2005

4.7.3 Penjelasan Pemakaian

Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi pencatatan debit tertinggi sungai utama jawa timur. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian :

a. Halaman Login

Admin dan user sebelum mengakses program utama harus melakukan proses login, yang bertujuan untuk verifikasi hak akses yang akan di gunakan.


(60)

Gambar 4.21 Form Login

b. Halaman Utama

Halaman utama merupakan halaman yang memuat semua menu hingga peta yang telah disediakan. Untuk mengaktifkan menu jatim atau pun menu sungai, user cukup mengchecklist menu salah satu atau kedua nya. Terdapat 2 panel menu yaitu panel tampil dan panel data spesifikasi. Pada panel menu tampil terdapat 2 pilihan menu yaitu Jatim dan sungai. Selain itu juga terdapat imagebox untuk menampilkan logo kab. kota maupun foto sungai. Pada panel menu data spesifikasi terdapat informasi dari menu Jatim dan menu sungai.


(61)

Gambar 4.22 Halaman Utama

c. Menu Jatim Aktif

Menu Jatim aktif ketika mencentang pilihan menu Jatim. Menu ini berisi peta jatim serta data spesifikasi yaitu kab. Kota, area, dan perimeter. Untuk melihat data spesifikasi kab.kota, user harus mengklik salah satu kab.kota pada peta jatim. Peta tersebut akan memberikan indikator jika salah satu kota telah di klik atau di pilih. Setelah salah satu kab.kota dipilih maka data spesifikasi akan memberikan informasi tentang kab.kota tersebut.


(62)

(63)

d. Menu Add Jatim

Menu add jatim aktif ketika menu jatim di centang ketika user telah memilih kota yang telah di sediakan dipeta, serta pada data spesifikasi hanya memuat kab. kota saja. Tombol add ini tidak akan aktif jika kota tersebut telah ada di database. admin cukup memilih tombol add , lalu mengisi kan perimeter, area, dan logo. Jika sudah mengisikan semua maka admin cukup memilih tombol simpan.


(64)

e. Menu Edit Jatim

Untuk melakukan edit jatim maka admin harus memilih salah satu kota yang ingin di update. Setelah memilih kota yang telah tersedia pada layer, maka admin memilih tombol edit pada panel spesifikasi. Setelah meng-update informasi admin dapat melakukan simpan.


(65)

Gambar 4. 27 Menu Edit Jatim Tersimpan

f. Menu Sungai Aktif

Menu Sungai aktif ketika mencentang pilihan menu sungai. Menu ini berisi peta sungai utama pada jawa timur serta data spesifikasi yaitu nama sungai, propinsi, kabupaten, panjang (KM), dan debit tertinggi. Untuk melihat data spesifikasi , user harus mengklik salah satu sungai pada peta sungai. Setelah salah satu sungai dipilih maka data spesifikasi akan memberikan informasi tentang sungai tersebut.


(66)

Gambar 4.28 Menu Sungai Aktif

g. Menu Add Sungai

Menu add sungai aktif ketika sungai di centang ketika admin telah memilih sungai yang telah di sediakan dipeta, serta pada data spesifikasi hanya memuat nama sungai saja. Tombol add ini tidak akan aktif jika sungai tersebut telah ada di database. Jika sungai tersebut belum ada di database maka waktu memilih sungai tersebut muncul messagebox yang menginformasikan bahwa sungai ini belum terdapat di database. Admin cukup memilih tombol add , lalu mengisi kan propinsi, kabupaten, panjang (KM), dan debit tertinggi. Jika sudah mengisikan semua maka admin cukup memilih tombol simpan.


(67)

Gambar 4.29 Sungai Belum Terdaftar Di Database


(68)

h. Menu Edit Sungai

Untuk melakukan edit sungai maka admin harus memilih salah satu sungai yang ingin di update. Setelah memilih sungai yang telah tersedia pada layer, maka admin memilih tombol edit pada panel spesifikasi. Setelah meng-update informasi admin dapat melakukan simpan.


(69)

Hermawan, Julius. 2003. Analisa Desain & Pemprograman Berorientasi Objek Dengan UML dan Visual Basic .Net. Yogyakarta: Andi.

Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suharti, T. 2004. Pengelolaan Sungai, Danau, dan Waduk Untuk Konservasi Sumber Daya Air, 7 september 2011. URL: http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/titing_suharti.pdf


(1)

52

e. Menu Edit Jatim

Untuk melakukan edit jatim maka admin harus memilih salah satu kota yang ingin di update. Setelah memilih kota yang telah tersedia pada layer, maka admin memilih tombol edit pada panel spesifikasi. Setelah meng-update informasi admin dapat melakukan simpan.


(2)

Gambar 4. 27 Menu Edit Jatim Tersimpan

f. Menu Sungai Aktif

Menu Sungai aktif ketika mencentang pilihan menu sungai. Menu ini berisi peta sungai utama pada jawa timur serta data spesifikasi yaitu nama sungai, propinsi, kabupaten, panjang (KM), dan debit tertinggi. Untuk melihat data spesifikasi , user harus mengklik salah satu sungai pada peta sungai. Setelah salah satu sungai dipilih maka data spesifikasi akan memberikan informasi tentang sungai tersebut.


(3)

54

Gambar 4.28 Menu Sungai Aktif

g. Menu Add Sungai

Menu add sungai aktif ketika sungai di centang ketika admin telah memilih sungai yang telah di sediakan dipeta, serta pada data spesifikasi hanya memuat nama sungai saja. Tombol add ini tidak akan aktif jika sungai tersebut telah ada di database. Jika sungai tersebut belum ada di database maka waktu memilih sungai tersebut muncul messagebox yang menginformasikan bahwa sungai ini belum terdapat di database. Admin cukup memilih tombol add , lalu mengisi kan propinsi, kabupaten, panjang (KM), dan debit tertinggi. Jika sudah mengisikan semua maka admin cukup memilih tombol simpan.


(4)

(5)

56

h. Menu Edit Sungai

Untuk melakukan edit sungai maka admin harus memilih salah satu sungai yang ingin di update. Setelah memilih sungai yang telah tersedia pada layer, maka admin memilih tombol edit pada panel spesifikasi. Setelah meng-update informasi admin dapat melakukan simpan.


(6)

Dengan UML dan Visual Basic .Net. Yogyakarta: Andi.

Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suharti, T. 2004. Pengelolaan Sungai, Danau, dan Waduk Untuk Konservasi

Sumber Daya Air, 7 september 2011. URL: