terjadinya knocking. Untuk menaikkan Cetane Number dari suatu bahan bakar
biasa diperoleh dengan memberikan Zat aditif Zat aditf penambah cetane.
Oleh karena itu dilakukan studi untuk mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi
Zat Aditif untuk mengetahui peningkatan unjuk kerja motor bakar mesin diesel yang optimum dan kadar polutan dari emisi gas buang motor yang
rendah. Sehingga dari percobaan yang dilakukan dapat diperoleh data-data yang dapat memberikan kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan dari setiap
konsentrasi campuran solar dengan Zat Aditif.
1.2 TUJUAN PENGUJIAN
1. Untuk memperoleh perbandingan nilai kalor bahan bakar campuran solar dengan zat aditif terhadap solar murni.
2. Untuk memperoleh perbandingan performansi motor diesel yang menggunakan bahan bakar campuran solar dengan zat aditif terhadap solar.
3. Untuk memperoleh perbandingan emisi gas buang yang dihasilkan motor diesel berbahan bakar campuran solar dengan zat aditif terhadap solar.
1.3 MANFAAT PENGUJIAN
1. Untuk memperoleh campuran yang paling optimal dari solar dengan zat aditif yang akan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
2 Untuk memperoleh kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bahan
bakar yang diuji yaitu campuran bahan bakar solar dengan zat aditif.
1.4 RUANG LINGKUP PENGUJIAN
1. Zat aditif yang digunakan adalah zat aditif jenis 1,2,4-Trimethylbenzene tipe
STP Fuel Treatment Injector Cleaner. Manfaat zat aditif jenis ini adalah :
- Menghemat bahan bakar dengan menjaga injecktor bersih dan
memperbaiki emisi gas buang bahan bakar. -
Mempertahankan performa dengan mencegah pembentukan kerak, korosi dan karat.
- Mengatasi pembekuan bahan bakar.
Universitas Sumatera Utara
2. Bahan bakar yang digunakan adalah solar dan bahan bakar yang merupakan campuran dari solar dan zat aditif dengan konsentrasi campuran; zat aditif
berbanding solar, 50:4000 untuk selanjutnya disebut bahan bakar C 1:80, zat aditif berbanding solar 150:4000 untuk selanjutnya disebut dengan C 3:80, zat
aditif berbanding solar 250:4000 untuk selanjutnya disebut dengan C 1:16. 3. Alat uji yang digunakan untuk menghitung nilai kalor pembakaran bahan bakar
campuran zat aditif dengan solar adalah ” Bom Kalorimeter”
4. Mesin uji yang digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja motor bakar diesel adalah mesin diesel 4-langkah 4-silinder TecQuipment type. TD4A 001 ,
pada laboratorium Motor Bakar Departemen Teknik Mesin USU. 5. Unjuk kerja mesin diesel yang dihitung adalah :
- Daya Brake Power
- Rasio perbandingan udara-bahan bakar Air Fuel Ratio
- Konsumsi bahan bakar spesifik Specific Fuel Consumtion
- Efisiensi Volumetris Volumetric Effeciency
- Efisiensi termal brake Brake Thermal Effeciency
6. Pada pengujian unjuk kerja motor bakar diesel, selain variasi bahan bakar juga dilakukan variasi putaran mesin dan beban yang meliputi :
- Variasi putaran : 1000-rpm, 1400-rpm, 1800-rpm, 2200-rpm, 2600-rpm, dan 2800-rpm.
- Variasi beban : 10 kg, dan 25 kg. 7. Pengujian terhadap emisi gas buang dilakukan terhadap konsentrasi empat
jenis gas meliputi CO2, CO, UHC, dan O2 yang terkandung dalam gas buang pada empat jenis bahan bakar yaitu campuran zat aditif dengan solar C 1:80, C
3:80, C 1:16 dan solar, dengan : - Variasi putaran : 1000-rpm, 1400-rpm, 1800-rpm, 2200-rpm, 2600-rpm,
dan 2800-rpm. - Variasi beban : 10 kg, dan 25 kg.
Universitas Sumatera Utara
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN