Analisis Korelasi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Self Efficacy dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 T1 132009103 BAB IV

40 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Self Efficacy Kategori Range Frekuensi Prosentase Sangat rendah 70-82 11 9,16 Rendah 83-95 44 36,67 Sedang 96-108 50 41,67 Tinggi 109-121 15 12,5 Jumlah 120 100 Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro yang memiliki self efficacy masuk kategori sangat rendah ada 11 siswa dengan prosentase 9,16 , siswa yang masuk dalam kategori self efficacy rendah ada 44 siswa dengan prosentase 36,67, siswa yang masuk dalam kategori self efficacy sedang ada 50 siswa dengan prosentase 41,67 , dan siswa yang memiliki self efficacy masuk dalam kategori tinggi ada 50 siswa dengan prosentase 12,5 .

4.4 Analisis Korelasi

Sebelum melakukan analisis korelasi, penulis melakukan uji normalitas data untuk mengetahui karakteristik data tersebut. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah sebaran data tersebut normal atau tidak. Jika data tersebut normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Dalam menguji normalitas data metode yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.7 : 41 Tabel 4.7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test motivasi Selfefficacy N 120 120 Normal Parameters a Mean 2.4000 2.5833 Std. Deviation 1.13214 1.18474 Most Extreme Differences Absolute .207 .213 Positive .167 .158 Negative -.218 -.213 Kolmogorov-Smirnov Z 1.298 1.262 Asymp. Sig. 2-tailed .079 .084 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan data motivasi belajar dengan signifikansi sebesar 0,079. Seperti digambarkan pada kurva berikut ini: Sedangkan data self efficacy dengan sig. 0,084.Seperti yang tergambar pada kurva berikut ini: 42 Data dikatakan normal apabila p0,050. Data motivasi belajar dan self efficacy dikatakan normal, dan penelitian dapat dilanjutkan. Setelah penulis melakukan uji normalitas data, maka penulis melanjutkan uji analisis korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMK Diponegoro Salatiga. Analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi yang menggunakan program SPSS for Windows Release 16.0 dengan rumus korelasi kendall’s tau_b karena data dalam penulisan ini merupakan data ordinal Sugiyono, 2011. Hasil korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga, dapat dilihat pada tabel 4.8: 43 Tabel 4.8 Korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 20132014 Berdasarkan tabel 4.8 korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa, diperoleh r sebesar 0,559 dengan p = 0,000 p0,01, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 20132014. Sugiyono 2009 mengategorikan tingkat koefisien korelasi tabel sebagai berikut: Correlations Motivasi Selfefficacy Kendalls tau_b Motivasi Correlation Coefficient 1.000 .559 Sig. 2-tailed . .000 N 120 120 Selfefficacy Correlation Coefficient .559 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 120 120 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. 44 Tabel 4.9 Tingkat Koefisien Korelasi Menurut Sugiyono 2009 NO Interval Korelasi Tingkat Hubungan 1. 0,00-0,199 Sangat rendah 2. 0,20-0,399 Rendah 3. 0,40-0,599 Sedang 4. 0,60-0,799 Tinggi 5. 0,80-1,00 Sangat tinggi Sesuai dengan pedoman tabel kriteria menurut Sugiyono 2009 di atas, skor hasil koefisien korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMK Diponegoro Tahun Ajaran 20132014 yang didapatkan melalui uji korelasi kendall’s tau_byaitu r sebesar 0,559 berada pada kategori sedang.

4.5 Uji Hipotesis