Guru Mata Diklat Produktif Sekolah Standar Nasional SSN

3. Persentase kelulusan UN ≥ 90 untuk tiga tahun terakhir

4. Guru Mata Diklat Produktif Sekolah Standar Nasional SSN

Suharsimi Arikunto 1988:262 menyatakan bahwa penyediaan guru untuk pendidikan kejuruan sekurang-kurangnya memiliki dua kompetensi dasar, yaitu: persiapan kompetensi kejuruan dan kompetensi pengajaran. Dengan demikian maka seorang guru mata diklat produktif dituntut selain menguasai kemampuan di bidang kejuruan yang dikembangkannya, juga mempunyai kemampuan dalam mengelola proses belajar mengajar. Menurut Suyanto 2006, guru dikatakan memiliki peranan penting dan sangat menentukan, tanpa partisipasi profesional guru, kurikulum sebaik apapun tetap akan menjadi “dokumen” pendidikan yang tidak memiliki makna bagi proses pembelajaran peserta didik, walaupun segala “perlengkapan” lainnya yang memenuhi taraf internasional telah disiapkan. Hal ini berarti pengembangan pendidikan sebenarnya harus memperhatikan kesediaan dan kemampuan guru untuk berperan serta di dalamnya secara profesional. Tanpa memperhitungkan faktor profesionalisme guru, keluaran output yang diharapkan tidak akan terwujud. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maka seorang guru dituntut menguasai kompetensi sebagai seorang tenaga pengajar. Menurut E.Mulyasa 2005:96, kompetensi adalah indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang bisa diamati dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta tahap-tahap pelaksanaanya secara utuh. Lebih lanjut menurutnya kompetensi pembelajaran adalah kompetensi menunjuk kepada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Sedangkan langkah-langkah kompetensi pembelajaran meliputi: a. Perencanaan terdiri atas menetapkan tujuan, materi dan penilaian pembelajaran. b. Pelaksanaan terdiri dari: 1 Persiapan : tahap mempersiapkan pembelajran yang terdiri dari ruang , alatbahan, media sumber belajar dan pengkondisian 2 Penyajian : menyajikan informasi dan cara kerja 3 Aplikasi : peserta didik melakukan kegiatan belajar mengajar 4 Penilaian : guru memeriksa hasil penilaian c. Evaluasi dan Penyempurnaan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional PERMENDIKNAS nomor 16 tahun 2007 telah ditetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru SMK. Standar kualifikasi akademik guru SMK dibagi menjadi dua yaitu: a. Kualifikasi akademik guru melalui pendidikan formal Guru pada SMK harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma D-IV atau sarjana S1 program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkandiampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. b. Kualifikasi akademik guru melalui uji kelayakan dan kesetaraan Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya. Terdapat empat standar kompetensi guru SMK. Penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Kompetensi Pedagogik Termasuk kedalam ranah kompetensi pedagogik yaitu : 1 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 4 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 7 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. b. Kompetensi Kepribadian Termasuk kedalam ranah kompetensi kepribadian yaitu : 1 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. 2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa. 4 Menunjukan etos kerja, tanggung jawab tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. c. Kompetensi Sosial 1 Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskrimintif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras dan status sosial ekonomi. 2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 3 Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. 4 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. d. Kompetensi Profesional 1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 3 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

5. Sarana Prasarana Ruang Kelas dan LaboratoriumBengkel