Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dibuat sebuah kesimpulan bahwa dalam sebuah pendidikan atau situasi belajar
mengajar untuk mengetahui hasil belajar intelektual atau hasil belajar kognitif seorang siswa, maka diperlukan sebuah penelitian
terhadap penguasaan bahan siswa sebagai cara berfikir dasar yaitu ingatan, pengebangan bahan sebagai cara berfikir menengah yaitu
pemahaman, transformasi, generalisasi dan interpretasi sebuah ilmu pengetahuan serta penelitian terhadap kemampuan analisa sebagai
cara berfikir atas sebagai analisa dan evaluasi terhadap bahan aja tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya 2006 yang
menjelaskan bahwa pada pengembangan intelektual siswa untuk melakukan penilaian terhadap bahan ajar, seorang siswa harus bisa
menguasai bahan ajar dan melakukan pengembangan lebih jauh dari apa yang telah dibeikan oleh pengajar, dimana dijelaskan bahwa
seorang siswa tidak dianjurkan melakukan penilaian terhadap fakta- fakta tanpa adanya dasar yang jelas.
B. Kerangka Berfikir
Kegiatan mengajar sendiri merupakan suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk
saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercapai. Untuk mencapai sebuah hasil dari
proses belajar dan mencapai tujuan pengajaran maka diperlukan berbagai faktor yang menunjang proses belajar mengajar seperti metode pengajaran
yang tepat, metode pengajaran merupakan proses untuk membuat siswa belajar. Metode pengajaran sangat berperan untuk membuat proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik sehingga apa yang menjadi tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai.
Kegiatan mengajar yang diterapkan oleh guru menggunakan berbagai metode pengajaran juga bertujuan untuk membuat siswa belajar dan
menghasilkan hasil belajar baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari segi kognitif, sebuah metode pengajaran guru akan berpengaruh pada
kegiatan belajar siswa, siswa belajar akan mengembangkan kegiatan intelektual mereka. Dengan demikian seharusnya sebuah metode mangajar
akan berpengaruh pada hasil belajar konitif siswa.
C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dijelaskan di atas maka dapat dikemukakan hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh
metode pengajaran guru yaitu antara metode ceramah dan metode diskusi terhadap hasil belajar kognitif siswa.
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengauh metode pengajaran yang digunakan oleh guru
terhadap hasil belajar kognitif yang dimiliki oleh siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta. Dengan demikian diperlukan berbagai perlakuan terhadap
variable untuk dapat mengetahui pengaruh tersebut. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode experiment. Penelitian experiment eksperimen
merupakan metode yang mampu mengungkap pengaruh antara dua variable atau lebih.
Sesuai dengan jenis penelitiannya, pendekatan penelitian yang digunakan adalah komparasi kuantitatif. Jadi penelitian ini meneliti
apakah ada perbedaan antar variable yang ada, yaitu hasil belajar kognitif setelah dilakukan metode pengajaran ceramah dengan hasil belajar
kognitif setelah dilakukan metode pengajaran diskusi. Selain komparasi penelitian ini juga merupakan penelitian korelasi karena penelitian ini juga
membahas hubungan antara hasil belajar kognitif sebelum dilakukan metode pengajaran yang ditetapkan dengan hasil belajar kognitif setelah
dilakukan metode pengajaran yang ditetapkan. Dalam penelitian ini semua gejala yang diamati diukur dan diwujudkan dalam bentuk angka
dan dianalisis secara statistik.