Ekonomi Kota Critical Review Jurnal

Ekonomi Kota: Critical Review Journal
Judul
Jurnal
Volume & Halaman
Tahun
Penulis
Reviewer
NRP

Pelayanan Publik Melalui Electronic Goverment: Upaya
Meminimalisir Praktek Maladministrasi dalam
Meningkatkan Public Service
Jurnal Sasi
Vol. 17 No. 3, Hal. 21-30
2011
Erick S. Holle
Dea Siti Nurpiena
3613100055

I. Deskripsi Issue Pokok
Kegiatan penyediaan layanan secara langsung, berpeluang besar pada kegiatan

praktik maladministrasi. Maka dari itu diperlukan usaha untuk meminimalisir dan atau
bahkan menghapuskan kegiatan maladministrasi dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi, misalnya pada electronic-government dalam pelayanannya.
Di Indonesia sendiri, kesempatan ini sudah didukung oleh Peratuhan Presiden No. 3
Tahun 2003 mengenai kebijakan nasional dan strategi pengembangan electronicGovernment, dalam rangka mendukung fasilitas komunikasi antara sentral dan
pemerintah lokal.

II. Penjelasan Issue Pokok
Dewasa ini, pemberian informasi dan pelayanan bagi masyarakat, dituntut untuk
lebih efektif, sehingga pemerintahan berbasis eletronik akan berperan penting dalam
pengambilan keputusan, maka dari itu pemerintahan dengan paper-based administration
mulai ditinggalkan dan berubah menjadi electronic-government (e-Government). Di
Indonesia, hal ini baru beberapa tahun yang lalu dikembangkan.
Dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pada
butir 2 menyatakan bahwa membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik
yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus
dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk
terkait peningkatan pelayanan publik. Maka dari itu, hak-hak sosial dasar masyarakat
perlu mendapatkan perhatian utama dari masyarakat, karena dalam pelaksanaanya
masih banyak hambatan atau penyimpangan, bahkan kasus-kasus maladministrasi dan

KKN.
Dengan proses pemberian pelayanan secara langsung antara penyedia jasa
layanan (birokrasi pemerintah) dengan penerima jasa (warga masyarakat), hal ini
banyak dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku ini, keuntungan pun dirasakan kedua belah
pihak. Jika praktek semacam ini terus berlangsung, maka akan berdampak pada kualitas

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 2015

Page 1

Ekonomi Kota: Critical Review Journal
pelayanan secara umum, serta dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik melalui
kontak langsung rentan terhadap berbagai praktek maladministrasi.
Dalam bagian pembahasan, penulis membahas definisi pelayanan publik yang
diambil dari berbagai sumber, yakni UU No. 25 Tahun 2009 Pasal 1 butir 1 tentang
Pelayan Publik, selain itu dari Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.
63 Tahun 2003 terkait pendefinisian pelayanan publik. Penulis pun menjelaskan hakekat
Pelayanan Publik yakni, meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan
fungsi, mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, dan
mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat. Selain

pengertian pelayanan publik, penulis juga menjelaskan terkait praktek maladministrasi
dalam pelayanan publik, adapun penulis mendapatkan definisi malaministrasi pada
kamus Cambridge sebagai kurangnya rasa kepedulian atau ketidakjujuran sesorang
dalam mengelola sesuatu. Serta pengertian maladministrasi pada Wikipedia yang
memiliki arti luas. Selain bersumber dokumen pemerintahan dan media lainnya, penulis
juga

mengambil

definisi

ini

dari

para

ahli.

Salah


satunya

Masthuri,

yang

mengklasifikasikan bentuk dan jenis maladministrasi menjadi enam kelompok yakni,
bentuk maladministrasi yang terkait dengan ketepatan waktu, bentuk maladministrasi
yang mencerminkan keberpihakan, bentuk maladministrasi yang lebih mencerminkan
sebagai bentuk pelanggaran terhadap hukum dan peraaturan perundangan, bentuk
maladministrasi yang terkait dengan kewenangan kompetisi atau ketentuan, bentuk
maladministrasi yang mencerminkan sikap arogansi seorang pejabat publik, dan bentuk
maladministrasi yang mencemnikan sebagai bentuk-bentuk korupsi secara aktif.
Pembahasan lainnya yakni mengenai bentuk-bentuk maladministrasi yang terkait
konsep dasar electronic government (e-Gov), penulis dengan jelas menjelaskan
bagaimana sebenarnya memerikan pelayanan melalui elektronik, penulis juga
memberikan definisi yang diambil dari para ahli. Pembahasan selanjutnya yaitu
meminimalisir praktek maladministrasi melalui pemberian pelayan publik melalui egovernment (e-services), dimana penulis juga memberikan manfaat secara langsung
dari penerapan e-services ini.

Penulis juga memerikan salah contoh pengaplikasian e-gov yang sudah
dikembangkan di Kabupaten Sragen sejak tahun 2002, hal ini sangat mempermudah
penerima lahanan tersebut, sebagaimana pemeliharaan jaringan internet, penyediaan
sumberdaya manusia yang handal maka akan tercapai kesuksesan pelaksanaan e-gov.

III. Kelebihan dan Kekurangan Issue Pokok
Dalam jurnal ini, penulis sudah sangat jelas dalam memberikan pengetahuan
secara umum terkait judul yang diambil, serta bentukan-bentukan yang sangat

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 2015

Page 2

Ekonomi Kota: Critical Review Journal
mendukung dalam jurnal ini. Penulis juga sudah memberikan contoh-contoh kecil pada
praktek maladministrasi, serta contoh konkrit pelaksanaan e-gov pada suatu wilayah.
Walau begitu, penulis masih kurang dalam memberikan contoh praktek maladministrasi
ini, misalnya praktek maladministrasi pada suatu wilayah tertentu.
Dalam penulisan jurnal ini, tampak sub-bab yang dijelaskan kurang. Penulis tidak
menyertakan tujuan, atau metode penelitian yang dipakai, sehingga akan membuat

pembaca “memecahkan teka-teki” terkait tujuan dan metode yang digunakan.

IV. Lesson Learned
Adapun pelajaran bagi pembaca mengenai jurnal yang disusun oleh Erick S.
Holle ini dalam pelayanan publik secara langsung akan beresiko besar pada praktek
maladministrasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak, maka hal ini akan berdampak
pada kualitas pelayanan publik secara keseluruhan. Adapun praktek maladministrasi ini
memiliki solusi, yaitu meninggalkan sifat pemerintah tradisional yang berbasis pada
kertas menjadi pemerintah yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi,
sehingga praktek maladministrasi ini dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Di Indonesia
sendiri, pengembangan e-government sudah mampu dikembangkan untuk tujuan
pemberian pelayanan kepada masyarat. Dapat disimpulkan kedepannya, e-gov akan
sangat baik penggunaannya di Indonesia, apalagi tingkat korupsi di Indonesia sangat
tinggi, maka diharapkan praktek maladministrasi secara keseluruhan akan hilang dalam
memenuhi prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

V. Referensi
Holle, E. S. (2011). Pelayanan Publik Melalui Electronic Goverment: Upaya Meminimalisir
Praktek Maladministrasi dalam Meningkatkan Public Service. Jurnal Sasi Vol 17
No 3 , 21-30.

Suprapto. (2005). Pelayanan Publik melalui E-Government (Studi tentang pelayanan KTP,
e-Procurement dan PSB-Online di Kota Surabaya). Universitas Brawijaya .

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 2015

Page 3