Definisi Istilah Sistematika Pembahasan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 10 al- Qur’an, yang lebih dari sekedar membaca atau menghafal al- Qur’an. Kata qirâ ’ah menurut bahasa adalah mengumpulkan atau menghimpun. 5 Sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Lisânul Arabi, bila dikatakan: ۡ ْ ق قضوۡ ْعق قًَۡاناْ قۡقءيلاۡ ت ْ ثق ققو ۡ ۡ قضعب عبۡىإ . 6 Aku baca sesuatu dengan suatu bacaan, itu maksudnya adalah aku mengumpulkan atau menghimpunnya sebagian pada sebagian yang lain. Qirâ ’ah ibarat menggabungkan huruf pada yang lainnya lalu tersusunlah makna darinya dan mengumpulkan satu kata pada kata yang sejenis untuk merangkai kalimat. 7 Ini ternyata adalah aktivitas berpikir. 8 Berpikir adalah mengumpulkan objek-objek, wacana, atau fakta-fakta yang dirangkai sedemikian rupa sehingga nantinya menghasilkan konklusi atau kesimpulan. 9 Selain pengertian tersebut, dalam Kamus Al-Munawwir kata qirâ ’ah juga diartikan sebagai menelaah atau mempelajari. 10 Qirâ ’ah memiliki beberapa bentuk dan marâtib tahapan yang bertingkat. 11 Ketiadaan pada salah satu tahapan qirâ ’ah, meniscayakan adanya bagian yang tidak sempurna dari tujuan qirâ ’ah al-Qur’an. Salah satu tahapan yang paling tinggi dari yang lain yaitu tujuan qirâ ’ah tidak akan bisa terwujud dengan sempurna melainkan dengan mengamalkan semua tahapan tersebut. 12 Tahapan-tahapan qirâ ’ah al-Qur’an antara lain talaffuẓ melafalkan, tafahhum memahami, tadabbur merenungkan, tafakkur memikirkan, takhassyu ‘ khusyu‘, dan tanfîẓ mengamalkan. Keenam tahapan tersebut oleh Fahmi Islam Jiwanto 5 Fahmi Islam Jiwanto, Op. Cit., 2. 6 Ibid. 7 Ibid. 8 Wawancara Pribadi dengan Mahmud Budi Setiawan, Gresik, 17 Juni 2015. 9 Wawancara Pribadi dengan Mahmud Budi Setiawan, Gresik, 17 Juni 2015. 10 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab –Indonesia Terlengkap Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, 1101. 11 Fahmi Islam Jiwanto, Op. Cit., 2. 12 Ibid.