Pendayagunaan Sumber daya Air

dengan sist em menet ap. Unt uk membuka lahan kebun, kadang har us menebang pohon, bahkan dengan pohon yang t elah mempunyai lingkar an bat ang 100 cm. Baik ladang ber pindah maunpun menet ap, t idak seper ti w akt u jaman dahulu, penet apannya ber dasar kan kepemilikian. Menur ut adat Timor , kepemilikan t anah diw ar iskan dengan dibagi-bagi ber dasar kan jumlah anak. Namun bila menikah, laki-laki “kaw in keluar ”, bi la laki-laki menikah, dia t idak mendapat w ar isan, yang mener ima w ar isan per empuan. Mengapa demikian, kar ena adat set empat mensyar at kan laki-laki unt uk membayar belis at au sebagai mas kaw innya. Bila pembayar an belis belum lunas, maka laki-laki har us menger jakan t anah per empuan. Kecuali bila “beli put us”, per empuan t idak mendapat w ar isan. Dua sungai di Alas Selat an, yakni sungai Mot amasin dan sungai Mot a Babulu, mempunyai hulu di per bat asan RI-Timor Lest e. Keduanya mempunyai sumber yang ber beda. Namun kondisi di hulu sekar ang ker ing, kemungkinan kar ena sist em ladang ber pindah yang menyebabkan t er jadinya ber kur angnya t anaman di daer ah hulu.

5.2. Pendayagunaan Sumber daya Air

Masalah t er kait pendayagunaan sumber daya air yang muncul di desa Tasinifu dan Naekake adalah per masalahan pemenuhan kebut uhan air kar ena belum memadainya sar ana dan pr asar ana keair an. Per masalahan lain yang dit emukan adalah belum t er penuhinya kebut uhan air . Hingga saat ini, pemenuhan air bagi penduduk di daer ah per bat asan, baik unt uk keper luan domest ik maupun unt uk keper luan per t anian masih belum mencukupi. Hal ini t er gambar jelas dengan kondisi di lapangan yang dit emukan, yakni sebagian besar penduduk di daer ah per bat asan har us ber ger ak ber kilo-ki lo met er unt uk mendapat kan air unt uk keper luan domest ik. Adapun fakt a belum t er penuhinya air bagi keper luan per t anian, t er gambar jelas dengan fakt a di lapangan, bahw a sebagian besar daer ah per bat asan t idak memiliki sar ana dan pr asar ana per t anian yang memadai. Sebagian dar i penduduk per bat asan hanya dapat menanam padi sat u musim saja dalam set iap t ahunnya, sement ar a sebagian lagi penduduk yang sama sekali sulit medapat air unt uk per t anian mengkonsumsi ubi dan ubi kayu sebagai bahan makanan mer eka, it u pun jika mer eka dapat memeper olehnya. Daer ah ini bukannya kekur angan air . Air cukup ber limpah dengan 8 sumber mat a air besar dan 324 sumber mat a air kecil. Hanya per soalannya, sumber air t er sebut belum bisa mencukupi kebut uhan w ar ga, t er ut ama pada musi m ker ing kar ena belum t er cukupinya sar ana mengalir kan ke w ar ga-w ar ga. Ter dapat 35 mat a air ber ada di baw ah per mukiman w ar ga, sehingga per lu mengangkat air sampai ke r umah w ar ga, sayangnya belum ada pompa air at au kincir air yang bisa mengangkat air . Masyar akat mengat asinya dengan car a mengur angi penggunaan air . Masalah mengalir kan air sampai ke r umah w ar ga, sebelumnya menggunakan kayu, t api banyak yang r usak kar ena hujan. Sedangkan per pipaan yang selama ini dilakukan, kur ang t epat kar ena di saat air banyak justr u kot or kar ena t anpa penyar ing. Menur ut w ar ga, sehar usnya digunakan ijuk, t idak seper ti saat ini yang langsung ke air , sehingga menyebabkan air yang keluar kot or . Di lokasi ini sudah ada r eser voir penampungan air t api hanya 2 minggu saja air bisa mengalir melalui r esor voir ini, set elah it u t idak ada air yang keluar . Di Mut is ini t er dapat 1000 hekt ar lebih lahan t idur . Seandainya ada bendungan dengan sist em salur an per manen past i akan mengalami sur plus pangan. Seumpama t iap t ahun unt uk t iap hekt ar dihit ung hanya menghasilkan 5 t on padi, akan mengahsilkan 5000 t on padi set iap t ahunnya. Sedangkan kebut uhan penduduk hanya sekit ar 2000 t on per t ahun, jadi ada sur plus 3000 t on, it upun kalau dihit ung hanya 1 kali panen. Tapi t idak t ahu mengapa per hat ian pemer int ah dianggap kur ang t er hadap lokasi ini. Pada t ahun 2006 2007 w ilayah ini hanya masuk pr ior it as 3. Sehar usnya, dengan lokasi yang t er belakang dan t er isolir menjadi pr ior it as pembangunan. Dalam hal pot ensi pengembangan SDA, juga er at kait annya dengan pemer at aan sar ana dan pr asar ana keair an, sangat diper lukan adanya upaya pemer at aan sar ana dan pr asar ana keair an yang menyelur uh, dengan lebih banyak membangun embung, jar ingan ir igasi, dan jar ingan sumber air domest ik. Hal t er sebut dikar enakan pada dasar nya w ilayah di NTT masih memiliki pot ensi keair an yang belum t er dayagunakan sepenuhnya, dengan masih t er lalu banyaknya air yang t er buang ke laut dar ipada yang dapat dit ahan di dar at dan didayagunakan unt uk kepent ingan DAS, t er ut ama di kaw asan per bat asan Di desa Sar abau ini air sungai Sar abau maupun sungai Talao dimanfaat kan oleh penduduk desa unt uk pengair an. Disamping itu, bagi penduduk lain, sungai ini juga dimanfaat kan unt uk mencuci dan mandi. Sement ar a it u, pada sebagian penduduk lain, t elah ada salur an PDAM yang ber sumber dar i mat air Lahulus dar i Kabupat en Belu yang menjangkau hingga ke desa Sar abau, sehingga desa ini menur ut kepala desa t idak mengalami kesulit an dalam mendapat kan sumber air . Sebagai konsekuensi dar i w ilayah yang langsung ber bat asan dengan Timor Lest e, sungai Sar abau maupun sungai Talao masih banyak dimanfaat kan oleh penduduk desa Sar abau dibandingkan dengan penduduk desa Timor Lest e. Hal ini kar ena t opogr afi yang menuju Timor Lest e set elah sungai ini adalah w ilayah per bukit an dan juga pegunungan. Sement ar a desa Sar abau, meskipun t opogr afinya sedikit menanjak, kar ena ber ada di kaki gunung Lakaan, namun sebagian penduduk desa membangun pemukiman pada dat ar an r endah sehingga lebih mudah memanfaat kan kedua sungai ini sebagai pengair an unt uk per t anian maupun unt uk kebut uhan mandi dan mencuci. Seper t i disebut kan dua sungai besar yang selalu mengalir bahkan pada musim kemar au yait u sungai Baukama dan sungai Malibaka yang ber muar a ke Nunur a Dist r ik Bobonar o Timor Lest e, namun, kar ena per soalan t opogr afi ke sungainya maupun t opogr afi desa Asumanu sendir i dan juga jar ak ser t a fasilit as pendukung, maka penduduk desa Asumanu lebih banyak memanfaat kan beber apa mat a air seper t i disebut kan di at as unt uk kebut uhan- kebut uhan. Sement ar a dar i pihak Timor Lest e, menur ut kepala Desa Asumanu belum memanfaat kan sungai Baukama, kar ena jar ak pemukiman dengan sungai sangat jauh, disamping it u t opogr afi w ilayah yang ber bukit dan ber gunung-gunung yang member ikan peluang yang kecil unt uk pemanfaat annya. Namun demikian, kar ena sungai Baukama juga ber muar a ke Timor Lest e melalui Nunur a, maka kemungkinan di manfaat kan oleh masyar akat Timor Lest e. Selain sungai Malibaka yang dimanfaat kan unt uk pengair an saw ah, desa Maumut in ini juga memiliki enam mat a air , dimana t iga mata air ber ada di dat ar an r endah dan tiga lainnya ber ada di dat ar an t inggi. Dalam mendapat kan air unt uk kebut uhan lain seper t i mandi, minum dan cuci, desa ini menggunakan pipa dar i sumber air Sakis. Sayangnya, kar ena ukur an pipa ini t er lalu keci l yait u 2 dim, t er jadi ker usakan pada pipa. Per soalan ut ama dalam mendapat kan air adalah bahw a jika air dialir kan melalui pipa, pipa t er sebut per lu melew at i per bukit an. Per soalan yang dihadapi oleh masyar akat desa Maumut in t ent ang pengair an yang dimanfaat kan dar i sungai Malibaka adalah ser ing t er jadi er osi ket ika musim hujan t iba. Sement ar a it u jika pada musim kemar au, kar ena debit air yang ber kur ang, unt uk mengalir kan air ke saw ah, penduduk desa mengguanakan salur an ir igasi manual, yait u dengan car a membendung air menggunakan bat u-bat u sungai dan mengalir kannya ke saw ah-saw ah. Sebenar nya t elah dibangun salur an ir igasi, namun salur an t er sebut t idak ber fungsi sebagaimana per annya. Pemanfat aan sungai Malibaka, sebagai pengair an saw ah di desa ini yait u sekit ar 200 hekt ar saw ah, sement ar a it u masih ada sekit ar 60 hekt ar t anah yang masih belum dimanfaat kan dan t et ap menjadi lahan t idur . Penggunaan sungai Malibaka belum menjadi masalah dengan masyar akat Timor Lest e hingga saat ini, namun demikian, per lu dibangun juga salur an ir igasi, kar ena sement ar a ini, menur ut Kepala Desa t iap har i ada sekit ar 30 w ar ga 5 USD har i yang dibayar oleh pihak Timor Lest e unt uk juga membangun salur an ir igasi, guna memanfaat kan lahan yang dulunya per nah dimanfaat kan oleh t r ansmigr an Bali ket ika Timor Lest e masih menjadi bagian dar i Indonesia. Masyar akat desa Mot amasin memenuhi kebut uhan air nya dar i sumber air yang ada disana, at au dengan menggunakan sumur . Tidak ada w ar ga yang mengmbil air dar i sungai Mot amasin. Unt uk menar ik air dar i sumber air , masyar akat ber sw adaya mengusahakan sendir i dengan pipa. Kemudian mengenai per masalahan belum mer at anya sar ana dan pr asar ana keair an, sebegaimana t elah dipapar kan sebelumnya bahw a hingga saat ini di beber apa daer ah di per bat asan masih belum memiliki sar ana dan pr asar ana sumber air baku, sehingga sebagian penduduk per bat asan har us ber ger ak ber kilo-kilo met er unt uk mendapat kan air . Adapun unt uk keper luan pengair an per t anian, sar ana dan pr asar ana pengair an pun masih belum memadai, dengan fakt a bahw a umumnya per saw ahan di per bat asan hanya dapat dit anami sat u musim saja dalam set iap t ahun. Desa Alas Selat an t elah mendapat kan air dengan car a dialir kan melalui pipa. Meskipun demikian, pipa-pipa yang digunakan unt uk mengalir kan air di desa ini menjadi r usak, akibat dar i per baikan jalan negar a yang melint as hingga ke bat as negar a Timor Lest e. Meskipun t elah ada usulan at au pengajuan unt uk memper baiki pipa-pipa yang r usak, namun demikian, hingga st udi lapangan ini dilaksanakan r ealisasi unt uk memper baiki pipa-pipa t er sebut belum dilaksanakan. Kar ena it u, masyar akat desa Alas Selat an Mot amasin ini kembali menggunakan sumur galian sebagai sumber mat a air unt uk keper luan makan, mandi, mencuci dan memasak. Sebenar nya, hampir dua kilomet er dar i desa Alas Selat an, t er dapat sungai Mot a Babulu, dimana menur ut Sekr et ar is Camat Kobalima, meskipun pada musim kemar au sungai ini mengalami penur unan debit air , namun demikian sungai ini tidak per nah menjadi ker ing dalam ist ilah masyar akt lokal disebut kali mat i. Namun, sungai Mot a Babulu ini belum dimanfaat kan secar a opt imal oleh masyar akat , kar ena fakt or jar ak unt uk mendapat kan air nya, dan juga fasilit as penunjang unt uk mengalir kan air ini ke lokasi-lokasi yang dibut uhkan seper t i pemukiman dan juga w ilayah-w ilayah per t anian.

5.3. Pengendalian Daya Rusak Air .