Pelaksanaan Layanan Informasi Tinjauan Tentang Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dilakukan berulangkali oleh seseoranganak yang lebik kuat terhadap anak yang lebih lemah secara psikis dan fisik, biasanya bullying terjadi berulang
kali.
19
Pengertian bullying menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Menurut Sejiwa bullying adalah sebuah situasi dimana terjadinya penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang.
20
b. Bullying menurut Olweus adalah suatu perilaku negatif berulang yang bermaksud menyebabkan ketidaksenangan atau menyakitkan
yang dilakukan oleh orang lain oleh satu atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak mampu
melawannya.
21
c. Pengertian tersebut didukung oleh Coloroso yang mengemukakan bahwa bullying akan selalu melibatkan unsur-unsur berikut :
1 Ketidakseimbangan kekuatan. Pelaku bullying bisanya orang yang lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih mahir
secara verbal, lebih tinggi secara status sosial, atau berasal dari ras yang berbeda.
2, No. 3. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia. 2014 hal. 213.
19
Ponny Retno Astuti. Meredam Bullying Jakarta: Grasindo. 2008 hal. 2
20
Sejiwa. Bullying Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak Jakarta: Gramedia, 2008 Hal. 2
21
Olweus dalam bukunya Bullying at school: What we know and what we can do. Dikutib dari Purwakania Hasan dkk. Efektivitas Pelatihan Anti-Bullying terhadap Pengetahuan Penanganan
Kasus Bullying di Sekolah pada Guru-Guru TK Jakarta. hal.82.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2 Keinginan untuk mencederai. Dalam bullying tidak ada kecelakaan atau kekeliruan, tidak ada ketidaksengajaan
dalam pengucilan korban. Bullying berarti menyebabkan kepedihan emosional atau luka fisik, melibatkan tindakan
yang dapat melukai, dan menimbulkan rasa senang di hati sang pelaku saat menyaksikan penderitaan korbannya.
3 Ancaman agresi lebih lanjut. Bullying tidak dimaksudkan sebagai peristiwa yang hanya terjadi sekali saja, tapi juga
repetitif atau cenderung diulangi. 4 Terror. Unsur keempat ini muncul ketika ekskalasi bullying
semakin meningkat. Bullying adalah kekerasan sistematik yang digunakan untuk mengintimidasi dan memelihara
dominasi. Teror bukan hanya sebuah cara untuk mencapai bullying tapi juga sebagai tujuan bullying.
22
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Sikap Anti bullying adalah sikap dimana seseorang anti terhadap kekerasan baik secara verbal
maupun fisik dan segala bentuk bullying lainnya.