Efektivitas Layanan Informasi dengan Menggunakan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Sikap Siswa terhadap Kedisiplinan Sekolah

  2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Online: http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 3 Nomor 2, juni 2015, Hlm 40-48 Volume 3 Nomor 2, juni 2015, Hlm 40-48 Volume 3 Nomor 2, juni 2015, Hlm 40-48

  ISSN Online:

  ISSN Online:

  Info Artikel: Diterima 06/06//2015 Direvisi 12/06/2015 Dipublikasikan 30/06/2015

  

Efektivitas Layana nan Informasi dengan Menggunakan Media Audio Visua isual dalam

Mening ningkatkan Sikap Siswa terhadap Kedisiplinan Sekolah

  Nory Natalia, Firman & Daharnis is Universitas Negeri Padang

  Abstract

The research based on phe phenomenon where students has low attitude in school disc iscipline, such as

many students who break th k the rules in their the absence, the uniform and learning ac activity, where it

can be effect on learning q g quality and quantity. Guidance and counseling is to imp improve student’s

attitude on school disciplin ipline, one of them is information services. The research p h purpose to test

effectiveness of information tion services with using the audio visual media to improve stu e students attitude

on school discipline. This his research use quantitative method. Type of this rese esearch is Quasi

Experiment with Non Equ quivalent Control Group Design. The population are stu students at SMP

Muhammadiyah Padang g Panjang and sample selected with using purposive e sampling. The

instrument is questionnaire aire with Likert Scale and tested for validity and reliability ility. The validity

test used Product Moment nt Correlation with mean correlation coefficient 0.642 and nd the reliability

test used Cronbach's Alpha lpha with r 0.965. Then analysis technique using Wilcoxon xon Signed Ranks

Test and Kolmogorov Smir mirnov 2 Samples Independent using SPSS 20. The results sults showed that

information service with u ith using the audio visual media effective to improve stude dents attitude on

school discipline.

  Keyword: Students Attitude, Scho School Discipline, Information Services.

  Copyright © 2015 IICE - Multika ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo elor Indonesia - All Rights Reserved

  Indonesian Institute for Counselin ling and Education (IICE) Multikarya Kons PENDAHULUAN

  Pendidikan merupakan salah lah satu aspek utama dalam membangun suatu bangsa. Di si i sisi lain, pendidikan juga merupakan sarana dalam menjad jadikan individu berkualitas, cerdas dan bermoral. Mela elalui pendidikan setiap individu dapat mengembangkan p potensi-potensi yang dimiliki serta dapat memperoleh kete eterampilan-keterampilan baru yang bermanfaat bagi kehidu idupannya.

  Proses membentuk siswa yan yang berkualitas, berprestasi dan sukses ditopang oleh bany nyak hal, seperti IQ yang dimiliki, ketekunan, kebiasaan yan yang baik dan kedisiplinan. Kedisiplinan sebagai salah satu atu penopang hal tersebut, berperan sebagai suatu kekuatan n positif yang berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari ri sebagai suatu alat atau piranti agar siswa dapat mengatu atur dan mengontrol segala rutinitasnya sehari-hari baik d di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pada a hakikatnya, disiplin bukan hanya merupakan kepatuh tuhan pada norma yang dipaksakan dari luar, melainkan kan kemampuan mengendalikan diri yang didasarkan n pada keinginan untuk menciptakan keteraturan dan keter tertiban di dalam kehidupan (Durkheim, 1990:100).

  Pada lembaga pendidikan dis disiplin memiliki arti yang sangat penting bagi siswa, karen rena dengan adanya sikap siswa terhadap kedisiplinan sekola olah akan tercipta suasana yang kondusif saat proses belaj lajar dan pembelajaran di sekolah. Dengan adanya situasi y i yang kondusif, siswa akan dapat berkonsentrasi dalam m belajar, yang akhirnya berdampak pada hasil belajar ya yang meningkat. Sebaliknya, apabila pada suatu sekola olah rendah sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah te tentu akan berpengaruh pada proses belajar dan pembe belajaran, dimana dapat menimbulkan ketidakdisiplinan y yang pada akhirnya akan berdampak pada menurunnya a mutu dan hasil belajar siswa. swasta di Padang Panjang yang m memiliki tingkat kedisiplinan sekolah yang rendah. Hal in ini berdasarkan data dari buku pelanggaran yang dimiliki se i setiap siswa di sekolah dan data dari buku guru piket pada da awal semester 1 tahun ajaran 2014-2015, seperti: (1) ma masih banyaknya siswa yang datang terlambat setiap hari ari ke sekolah, (2) siswa yang tidak memakai seragam seko ekolah sesuai dengan hari yang ditentukan, (3) siswa yang tid g tidak lengkap memakai atribut sekolah pada seragamnya, ya, (4) banyak potongan rambut siswa laki-laki yang tidak ak sesuai dengan standar potongan rambut seorang pelajar jar, (5) memakai sepatu selain warna hitam, (6) saat per pergantian jam pelajaran, banyak siswa yang berkeliaran d di luar kelas, (7) siswa yang membawa handphone dan an komik ke sekolah, (8) masih ada siswa yang bolos saa aat jam pelajaran berlangsung dan (9) masih terdapat sis t siswa yang tidak masuk sekolah tanpa ada keterangan.

  Dewa Ketut Sukardi (2003 003:42) menjelaskan bimbingan dan konseling merupak pakan salah satu bagian terpenting dari sebuah pendidikan an yang memiliki tiga fungsi yaitu pemahaman, pencegah ahan dan perbaikan. Dari ketiga fungsi tersebut bimbingan an dan konseling dipandang memiliki peran dan kontribu ibusi dalam memberikan pemahaman serta mengembangk gkan perilaku kedisiplinan pada diri setiap siswa sehin ehingga dapat menjalani kehidupan sehari-hari yang efek ektif dan siswa mampu melaksanakan semua aktivitasny snya dengan teratur dan berkualitas. Salah satu layanan d dalam bimbingan dan konseling yang tepat diberikan ke kepada siswa agar dapat meningkatkan perilaku kedisiplina linan siswa di sekolah adalah layanan informasi.

  Perilaku ketidakdisiplinan ya yang timbul disebabkan oleh sikap yang dimiliki oleh setia etiap siswa (Green, dalam Soekidjo Notoadmojo, 1993:116) 6). Pada dasarnya sikap yang dimiliki oleh setiap siswa a sudah ada, akan tetapi sikap tersebut masih lemah sehin hingga antara sikap dan perilaku yang timbul tidak konsis sisten (Taylor, Peplau & Sears, 2012:199). Berdasarkan h hal tersebut, untuk meningkatkan sikap terhadap kedis disiplinan sekolah dapat dilakukan dengan pemberian infor formasi pada setiap siswa (Krech, Crutchfield & Ballachey, y, 1962:180).

  Pelaksanaan layanan inform rmasi telah dilakukan oleh guru BK atau konselor, akan te tetapi layanan informasi yang dilaksanakan belum optimal. al. Hal ini mengakibatkan urgensi dari isi layanan informa masi tentang kedisiplinan kurang sampai kepada siswa yang ng akhirnya sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah mas asih lemah. Oleh karena itu, pelaksanaan layanan informas asi dapat dioptimalkan dan diaktifkan dengan menggunaka akan media tambahan dan metode (Tohirin, 2007:152). Salah lah satu media yang dapat dipergunakan sebagai media tam ambahan atau pendukung dalam pelaksanaan layanan inform ormasi adalah media audio visual. Berdasarkan hal tersebu but, perlu diteliti layanan informasi yang lebih kreatif un untuk meningkatkan sikap siswa terhadap kedisiplinan n sekolah yaitu layanan informasi dengan menggunakan au audio visual.

  Penelitian ini secara umum m bertujuan untuk menguji efektivitas layanan informasi asi dengan menggunakan media audio visual dalam menin ningkatkan sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah. Sed Sedangkan tujuan khusus untuk menguji: (1) perbedaan sik sikap siswa kelompok eksperimen terhadap kedisiplinan an sekolah sebelum dan sesudah mengikuti layanan inform ormasi dengan media audio visual, (2) perbedaan sikap si siswa kelompok kontrol terhadap kedisiplinan sekolah sebe ebelum dan sesudah mengikuti layanan informasi tanpa med edia audio visual dan (3) perbedaan sikap siswa kelompok ok eksperimen yang diberikan layanan informasi dengan m n media audio visual dan kelompok kontrol yang diberikan la n layanan informasi tanpa media audio visual terhadap kedis edisiplinan sekolah.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini termasuk dalam lam Quasi Experiment dengan desain The Non Equivalent C t Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa a SMP Muhammadiyah Padang Panjang. Sampel adalah s h siswa kelas VIII A dan siswa kelas VIII B berjumlah 50 0 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposiv sive sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket den dengan model Skala Likert. Uji validitas instrumen penelitia litian melalui uji validitas isi oleh beberapa ahli dan juga d a dilakukan menggunakan Product Moment Correlation d n dengan mean koefisien korelasi 0.642 dan uji reliabilitas m s menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan r 0.965.

  Data yang terkumpul dianali nalisis dengan cara menghitung skor rata-rata sikap siswa wa terhadap kedisiplinan sekolah. Setelah deskripsi data ta tersebut, dihitung rentangan data atau interval. A Agus Irianto (2010:22) menjelaskan untuk menghitung re rentangan data atau interval dapat dilakukan dengan me enghitung data tertinggi dikurang data terendah lalu dibagi agi jumlah kelas, sehingga diperoleh kategori yang diklasifik ifikasikan dengan kriteria pada tabel berikut.

  41

  41

  41

  © 2015 Indonesian Ins Institute for Counseling and p Siswa terhadap Kedisiplinan Sekolah ategori at Positif ositif p Positif k Positif idak Positif iperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Si ndent Samples.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

  42 Institute for Counseling and

  udah diberikan perlakuan ap Kedisiplinan Sekolah

  42 Signed Ranks Test dan

  itif

  207,24 P

  ori Skor Kategori 253 SP 229 P 234 P 231 P 236 P 190 CP 207 P 185 CP 206 P 211 P 206 P 207 P 212 P 215 P 206 P 205 P 214 P 207 P 205 P 206 P 212 P 217 P P 160 CP P 165 CP P 162 CP

  Eksperimen terhadap Kedisiplinan Sekolah g diperoleh pada kelompok eksperimen sebelum dan sesud ambar berikut. Sikap Siswa Kelompok Eksperimen pretest-posttest terhadap Posttest

  42

  © 2015 Indonesian Ins Tabel 1. Kategorisasi Sikap Si

  Rata-rata 151 TP Keterangan.

  Kode Siswa Pretest Skor Kategor E 1 207 P E 2 190 CP E 3 203 CP E 4 196 CP E 5 195 CP E 6 138 TP E 7 152 TP E 8 133 TP E 9 148 TP E 10 141 TP E 11 151 TP E 12 140 TP E 13 143 TP E 14 145 TP E 15 146 TP E 16 146 TP E 17 148 TP E 18 151 TP E 19 149 TP E 20 144 TP E 21 148 TP E 22 145 TP E 23 107 STP E 24 105 STP E 25 104 STP

  Tabel 2. Perbandingan Sika

  a. Sikap Siswa Kelompok Eks Data penelitian yang d terdapat pada tabel dan gam

  Selanjutnya data yang dipe Kolmogorov Smirnov 2 Independe

  156 – 203 Cukup 108 – 155 Tidak Po ≤ 107 Sangat Tid

  Skor Kateg ≥ 252 Sangat 204 – 251 Positif

  SP : Sangat Positif P : Positif CP : Cukup Positif TP : Tidak Positif STP : Sangat Tidak Positif

  43

  150,76

  K 19 145

  K 20 142

  K 21 142

  K 22 143

  K 23 130

  K 24 107 S K 25 101 S

  Rata-rata

  SP : Sangat Positif P : Positif CP : Cukup Positif TP : Tidak Positif STP : Sangat Tidak Positif

  K 17 138

  100 200 300 1 5 9 13 17 21

  43 Institute for Counseling and

  dan gambar di atas terlihat bahwa sikap siswa kelompok ningkat secara signifikan sesudah diberikan perlakuan lay Kontrol terhadap Kedisiplinan Sekolah ng diperoleh pada kelompok kontrol sebelum dan sesuda ambar berikut. Sikap Siswa Kelompok Kontrol pretest-posttest terhadap Ked st Posttest

  Kategori Skor Kategori P 230 P CP 215 P CP 203 CP CP 204 P CP 225 P TP 166 CP TP 169 CP TP 157 CP TP 149 TP TP 170 CP TP 150 TP TP 158 CP TP 166 CP TP 165 CP TP 171 CP TP 157 CP TP 150 TP TP 155 TP TP 165 CP TP 156 CP TP 155 TP TP 163 CP TP 145 TP STP 125 TP STP 115 TP

  itif 21 25 Pretest Posttest

  43

  pok eksperimen terhadap layanan informasi dengan udah diberikan perlakuan edisiplinan Sekolah

  K 18 136

  K 16 134

  © 2015 Indonesian Ins Berdasarkan tabel da kedisiplinan sekolah menin media audio visual.

  K 5 198

  b. Sikap Siswa Kelompok Ko Data penelitian yang terdapat pada tabel dan gam

  Tabel 3. Perbandingan Sika Kode

  Siswa Pretest

  Skor Ka K 1 207

  K 2 195

  K 3 186

  K 4 193

  K 6 147

  K 15 150

  K 7 149

  K 8 139

  K 9 137

  K 10 154

  K 11 150

  K 12 152

  K 13 148

  K 14 146

TP 167,36 CP

  44

  l dan gambar di atas terlihat bahwa sikap siswa kelom ningkat sesudah diberikan perlakuan layanan informasi tanp Eksperimen yang Diberikan Layanan Informasi dengan M

  lompok kontrol terhadap npa media audio visual.

  44

  itif 21 25 Pretest Posttest

  Rata- rata 167,36 CP

  Kelompok Kontrol ori Kode Siswa Skor Kategori K 1 230 P K 2 215 P K 3 203 CP K 4 204 P K 5 225 P K 6 166 CP K 7 169 CP K 8 157 CP K 9 149 TP K 10 170 CP K 11 150 TP K 12 158 CP K 13 166 CP K 14 165 CP K 15 171 CP K 16 157 CP K 17 150 TP K 18 155 TP K 19 165 CP K 20 156 CP K 21 155 TP K 22 163 CP K 23 145 TP K 24 125 TP K 25 115 TP

  Diberikan Layanan Informasi tanpa Media Audio Visual g diperoleh pada kelompok eksperimen dan kelompok kon tabel berikut. Sikap Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Se

  44 Institute for Counseling and

  © 2015 Indonesian Ins Berdasarkan tabel da kedisiplinan sekolah menin c. Sikap Siswa Kelompok Ek

  50 100 150 200 250 1 5 9 13 17 21

  SP : Sangat Positif P : Positif CP : Cukup Positif TP : Tidak Positif STP : Sangat Tidak Positif

  Rata- rata 207,24 P Keterangan.

  Kelompok Eksperimen Kode Siswa Skor Kategori E 1 253 SP E 2 229 P E 3 234 P E 4 231 P E 5 236 P E 6 190 CP E 7 207 P E 8 185 CP E 9 206 P E 10 211 P E 11 206 P E 12 207 P E 13 212 P E 14 215 P E 15 206 P E 16 205 P E 17 214 P E 18 207 P E 19 205 P E 20 206 P E 21 212 P E 22 217 P E 23 160 CP E 24 165 CP E 25 162 CP

  Tabel 4. Perbandingan Sika

  Kelompok Kontrol yang D sekolah Data penelitian yang perlakuan terdapat pada tab

  Media Audio Visual dan ual terhadap Kedisiplinan kontrol sesudah diberikan l Sesudah Diberikan informasi dengan media au audio visual dan kelompok kontrol yang diberikan layanan an informasi tanpa media audio visual terdapat perbe bedaan.

2. Pembahasan

  1) Perbedaan Sikap Siswa Kelo elompok Eksperimen (Pretest dan Posttest) terhadap Kedis disiplinan Sekolah Berdasarkan hasil pe pengujian hipotesis pertama yang berbunyi “terdapat perb erbedaan yang signifikan sikap siswa kelompok eksp ksperimen terhadap kedisiplinan sekolah sebelum dan sesu sudah mengikuti layanan informasi dengan media au audio visual”. Pengujian dilakukan dengan uji Wilcoxon Sig Signed Ranks Test.

  Hasil penelitian yang ng diperoleh menunjukkan bahwa skor sikap siswa terhada adap kedisiplinan sekolah kelompok eksperimen seb ebelum diberikan perlakukan berbeda dengan sikap siswa wa terhadap kedisiplinan sekolah sesudah diberikan ikan perlakuan. Skor total sikap siswa terhadap kedisipli iplinan sekolah sebelum diberikan layananan inform rmasi dengan media audio visual adalah sebesar 3775 den engan nilai mean sebesar 151. Selain itu secara rata-r ta-rata skor sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah pada s a saat pretest berada pada kategori tidak positif.

  Sesudah siswa diberik erikan layanan informasi dengan media audio visual, kondis disi sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah meng engalami peningkatan yang signifikan. Perolehan skor to total posttest kelompok eksperimen adalah sebesar ar 5181, dengan nilai mean sebesar 207,24 dan siswa berad rada pada kategori positif. Selisih skor nilai mean sebe ebelum dan sesudah diberikan perlakuan adalah sebesar 56,2 6,24.

  Perbedaan perolehan an skor sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah tersebut a ut adalah akibat diberikan layanan informasi dengan an media audio visual. Melalui layanan informasi setia etiap siswa memperoleh informasi yang diperlukann annya, setiap informasi yang didapat akan diolah dan diguna unakan untuk kepentingan hidup dan perkembangann nnya, selain mendapatkan pemahaman dari informasi ters tersebut, siswa juga dapat tercegah dari hal-hal yang tid g tidak baik.

  Layanan informasi ad i adalah salah satu jenis layanan dalam bimbingan dan ko konseling yang berfungsi mengembangkan diri sisw swa berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar serta d ta dengan format layanan informasi berupa klasikal m l memungkinkan banyak siswa dapat memperoleh layanan n ini. Dalam pelaksanaan layanan informasi juga dap apat dioptimalkan dan juga diaktifkan dengan menggunaka akan media tambahan dan metode (Tohirin, 2007:152 52).

  Kedisiplinan sekolah lah adalah objek dari sikap dalam penelitian ini, sikap siswa iswa terhadap kedisiplinan sekolah yang dimaksudkan an dalam penelitian ini berhubungan dengan keyakinan aka kan kedisiplinan sekolah, sikap tersebut adalah kecen cenderungan akan bertingkah laku untuk mengikuti kedisip isiplinan sekolah tersebut, sebagai reaksi sikap itu ber berhubungan dengan dua hal yaitu “like” atau “dislike” (sen senang atau tidak senang, suka atau tidak suka). Ap Apabila seseorang memiliki sikap senang atau suka akan kan peraturan tentu akan disiplin dan mematuhi sem semua bentuk peraturan, akan tetapi sebaliknya apabila tid ila tidak suka akan terjadi pelanggaran kedisiplinan se sekolah. Sikap dapat konsisten dengan perilaku yang tam mpak, hal ini disebabkan sikap yang dimiliki kuat, ak t, akan tetapi apabila sikap yang dimiliki tersebut lemah atau tau ambivalen maka akan timbul inkonsistensi antara ra sikap dan perilaku (Taylor dkk, 2012:199). Salah satu ca cara untuk meningkatkan sikap siswa terhadap kedis edisiplinan sekolah dapat dilakukan dengan pemberian in informasi kepada siswa (Krech dkk, 1962:180).

  Pada kelompok ekspe perimen, pelaksanaan layanan informasi dengan mengguna nakan media audio visual mampu meningkatkan si sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah. Penerapan an media audio visual bermanfaat bagi siswa ka karena dengan pemberian media audio visual dalam lay layanan informasi dapat menumbuhkan perubahan an yang signifikan pada sikap siswa, membawa keseg egaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa wa, membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbag agai kemampuan siswa, mendorong siswa lebih aktif aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran serta dapat m t melibatkan imajinasinya dan memberikan umpan ba balik yang diperlukan untuk membantu siswa menemukan s n seberapa banyak materi yang telah mereka pelajari ri (Dale, dalam Azhar Arsyad, 2007:23).

  Berdasarkan penjelas lasan di atas, pemberian layanan informasi dengan meng enggunakan media audio visual efektif meningkatkan kan sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah.

  45

  45

  45

  © 2015 Indonesian Ins Institute for Counseling and Berdasarkan hasil pen pengujian hipotesis kedua yang berbunyi “terdapat perbed edaan antara sikap siswa kelompok kontrol terhadap ap kedisiplinan sekolah sebelum dan sesudah mengikuti la ti layanan informasi tanpa media audio visual”. Pengu gujian dilakukan dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. t.

  Hasil penelitian yang ng diperoleh menunjukkan bahwa skor sikap siswa terhada adap kedisiplinan sekolah kelompok kontrol sebelum m diberikan perlakukan berbeda dengan sikap siswa terhad adap kedisiplinan sekolah sesudah diberikan perlaku kuan. Skor total sikap siswa terhadap kedisiplinan seko kolah sebelum diberikan layananan informasi tanpa pa media audio visual adalah sebesar 3769 dengan nilai me i mean sebesar 150,76 dan siswa berada pada kategor gori tidak positif. Sesudah siswa diberikan layanan inform rmasi tanpa media audio visual, kondisi sikap siswa iswa terhadap kedisiplinan sekolah juga mengalami pening ingkatan. Perolehan skor total posttest kelompok ko kontrol adalah sebesar 4184, dengan nilai mean sebesar 16 167,36 dan siswa berada pada kategori cukup positif itif.

  Peningkatan sikap sis siswa terhadap kedisiplinan sekolah yang terjadi pada ke kelompok kontrol yang hanya mencapai kategori c i cukup positif disebabkan dengan suasana belajar kelompo pok kontrol yang kurang adanya variasi. Hal ini i menimbulkan kejemuan atau membosankan pada sis siswa dan akan mudah menimbulkan keletihan. Jik Jika kondisi ini terjadi, maka siswa akan mengalami kejen jenuhan belajar. Pada saat seperti ini, siswa mengalam lami penurunan daya ingat dan tidak mampu lagi mengak gakomodasikan informasi atau pengalaman baru (Fa (Fanani, dalam Novasari Mardiana, 2014:23). Walaupun pun demikian, kelompok kontrol tetap mengalami pe i peningkatkan akan tetapi peningkatan tersebut lebih besar sar kelompok eksperimen karena layanan informasi si pada kelompok kontrol hanya diberikan dengan metod tode ceramah saja tanpa media audio visual, akhir hirnya membuat suasana belajar monoton dan pada u umumnya siswa hanya menerima apa yang disam ampaikan oleh guru. Dengan kata lain siswa kurang ak aktif dalam berpikir dan mengeluarkan pendapat, se sehingga urgensi materi dari layanan tersebut kurang sampa pai kepada siswa. 3) Perbedaan Sikap Siswa terh terhadap Kedisiplinan Sekolah pada Kelompok Eksperimen en dan Kelompok Kontrol

  Hasil uji perbedaan n sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah pada kelo lompok eksperimen dan kelompok kontrol menunj unjukkan terdapat perbedaan, yaitu pada kelompok ekspe sperimen yang diberikan layanan informasi dengan m n media audio visual dan pada kelompok kontrol yang diber iberikan layanan informasi tanpa media audio visual. l.

  Uji hipotesis yang te telah dilakukan membuktikan bahwa nilai Asymp. Sig. ( . (2-tailed) 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat d t disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan an sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah kelom lompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompo pok penelitian diberikan layanan yang sama yaitu itu layanan informasi, tetapi yang membedakan adalah h kelompok eksperimen diberikan media audio visu isual sedangkan kelompok kontrol tanpa media audio visual. al.

  Berdasarkan hasil ana nalisis data diketahui bahwa layanan informasi dengan men enggunakan media audio visual dapat meningkatkan an sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah. Keefektifan an ini terlihat dari jumlah keseluruhan skor kelompo pok eksperimen mengalami kenaikan signifikan dibanding ingkan kelompok kontrol yang kenaikannya tidak si signifikan. Oleh karena itu, hendaknya guru BK atau ko konselor semakin kreatif dalam pelaksanaan bimbin bingan dan konseling khususnya dalam memberikan laya layanan informasi dengan menggunakan media.

  Media yang digunaka akan dalam penyampaian informasi harus disesuaikan da dan dilihat dari berbagai aspek. Penggunaan media ia yang digunakan dapat dipertimbangkan dari segi efekt ektifitas dan efisiensinya. Senada dengan hal tersebu but dalam pelaksanaan layanan informasi juga dapat dioptim ptimalkan dan diaktifkan dengan menggunakan media edia tambahan dan metode (Tohirin, 2007:152).

  Prayitno (2012:58) ju juga menjelaskan penggunaan media sebagai alat penduku ukung dalam pelaksanaan layanan informasi, seperti rti alat peraga, media tulis, media audio visual, grafis se serta perangkat program elektronik (seperti rekaman an, radio, televisi, komputer, OHP dan LCD). Sedangkan K n Kemp & Dayton (dalam Azhar Arsyad, 2007:37) me mengelompokkan media ke dalam beberapa jenis diantaran anya: (1) media cetak, (2) media panjang, (3) overhea ead transparancies, (4) rekaman audiotape, (5) slide, (6) pen penyajian multiimage, (7) media audio visual atau rek rekaman video dan film hidup dan (8) komputer.

  Media audio visual m l memiliki peran yang sangat penting dalam pemberian lay layanan informasi kepada siswa, dimana pemberian m n media audio visual efektif menumbuhkan perubahan yang ng signifikan sikap siswa,

  46

  46

  46

  © 2015 Indonesian Ins Institute for Counseling and

  47

  © 2015 Indonesian Ins bagi berbagai kemampuan dapat melibatkan imajinas menemukan seberapa bany Selain itu manfaat lainnya siswa, waktu yang dibutuh lebih mudah dalam menyam

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitia menggunakan media audio visua secara khusus, yaitu: (1) terdap kedisiplinan sekolah sebelum dan perbedaan sikap siswa kelompok informasi tanpa media audio vis kontrol. Oleh sebab itu, layanan in layanan informasi tanpa media a kelompok eksperimen yang diber diberikan layanan informasi tanpa

  Berdasarkan hasil penelitian diajukan sebagai berikut.

  1. Implikasi Teoretis Hasil yang diperoleh melalui p atau konselor sekolah dan p kedisiplinan sekolah, sehingga layanan informasi dengan me mengembangkan berbagai pote alami.

  2. Implikasi Praktis Hendaknya pelaksanaan layan baik dalam bentuk orientasi da karena itu perlu peran serta y Adapun dalam pelaksanaan la pelaksanaan kegiatan, evaluas pihak yang terlibat dalam prose

  SARAN

  Berdasarkan hasil-hasil pene yang dapat diajukan sebagai tindak

  1. Bagi Guru BK atau Konselor Guru BK atau konselor disara visual dalam meningkatkan sik

  2. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah hendaknya m pembelajaran setiap mingguny dalam memberikan layanan ke

  3. Bagi MGBK Musyawarah Guru Bimbing meningkatkan sikap siswa ter media audio visual.

  47 Institute for Counseling and

  an siswa, mendorong siswa lebih aktif dan terlibat dalam pro inasinya dan memberikan umpan balik yang diperlukan u anyak materi yang telah mereka pelajari (Dale, dalam Az ya ialah lebih mudah dalam mengkondisikan kelas dengan tuhkan lebih efisien saat proses pembelajaran serta guru ya yampaikan materi kepada siswanya. litian, dapat disimpulkan secara umum bahwa layan ual efektif meningkatkan sikap siswa terhadap kedisiplina dapat perbedaan yang signifikan sikap siswa kelompok an sesudah mengikuti layanan informasi dengan media au ok kontrol terhadap kedisiplinan sekolah sebelum dan sesu visual. Perbedaan pada kelompok eksperimen lebih ting informasi dengan media audio visual pada kelompok eksp ia audio visual pada kelompok kontrol dan (3) terdapat erikan layanan informasi dengan media audio visual dan k pa media audio visual terhadap kedisiplinan sekolah. litian dan pembahasan sebelumnya maka implikasi dari has i penelitian eksperimen ini dapat dijadikan sebagai bahan m personil sekolah lainnya dalam menyikapi rendahnya ga dapat memberikan pelayanan yang tepat untuk diberikan media audio visual yang mampu menjangkau jumlah sisw otensi siswa secara optimal dan memecahkan berbagai perm anan informasi dengan media audio visual ini lebih diinten i dan sosialisasi maupun implementasi ke dalam bentuk pro ta yang aktif dari kepala sekolah, guru BK atau konselo layanan informasi, hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu asi kegiatan dan tindak lanjut. Temuan ini dapat menjad oses pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah (ora nelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukak dak lanjut penelitian ini yaitu. r rankan lebih melaksanakan layanan informasi dengan men sikap siswa terhadap kedisiplinan sekolah. menyediakan waktu khusus pada guru BK atau konselo unya, serta memfasilitasi guru BK atau konselor dengan m kepada siswa antara lain media audio visual. ingan dan Konseling (MGBK) hendaknya mengadak terhadap kedisiplinan sekolah melalui layanan informasi

  47

  proses pembelajaran serta untuk membantu siswa Azhar Arsyad, 2007:23). an cara menarik perhatian yang memberikan materi anan informasi dengan linan sekolah. Sedangkan ok eksperimen terhadap audio visual, (2) terdapat sudah mengikuti layanan tinggi daripada kelompok sperimen efektif daripada t perbedaan sikap siswa n kelompok kontrol yang hasil penelitian ini dapat n masukan bagi guru BK ya sikap siswa terhadap an kepada siswa. Melalui iswa lebih banyak dalam ermasalahan yang mereka tensifkan dan diutamakan program di sekolah. Oleh lor sekolah, serta siswa. itu perencanaan kegiatan, jadi masukan bagi semua orangtua). kakan, ada beberapa saran enggunakan media audio selor masuk kelas 2 jam n media yang diperlukan akan workshop terkait asi dengan menggunakan Sebagai bahan menghasilkan n mahasiswa bimbingan dan konseling yang profesional al melaksanakan layanan informasi dengan menggunaka akan media audio visual dalam meningkatkan sikap siswa wa terhadap kedisiplinan sekolah.

  5. Bagi LPMP Lembaga Penjamin Mutu Pen Pendidikan (LPMP) dapat menjadikan hasil penelitian ini ini sebagai bahan dalam penataran yang diadakannya. .

  DAFTAR RUJUKAN Agus Irianto. 2010. Statistik: Kons onsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Predana Media.

  Azhar Arsyad. 2007. Media Pemb belajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dewa Ketut Sukardi. 2003. Pen engantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konselin ling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

  Durkheim, E. 1970. Pendidikan n Moral: Suatu studi teori dan aplikasi sosiologi pendid idikan. Terjemahan oleh Lukas Ginting. 1990. Jakar karta: Erlangga. Kohut, S.Jr., & Range, D.G. 20 2013. Discipline to Discipleship: A new part for schoo ool discipline. Christian

  Educators Journal, (Online line). Vol. 1, No. II, (http://www.cejonline.com/articledc/dis /discipline-to-discipleship- a-new-path-for-school-disc iscipline/, diakses 24 Maret 2015). Krech, D., Crutchfield, R.S., & B Ballachey, E.L. 1962. Individual in Society: A text of so f social psychology. New York: McGraw Hillbook. . Novasari Mardiana. 2014. “Peng engaruh Penggunaan Teknik Ice Breaking dalam Bimbin bingan Klasikal terhadap

  Penguasaan Materi Bimbin bingan Sosial pada Siswa Kelas X IPA SMAN 2 Kota Be Bengkulu”. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2 (2): 9-12. Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan an Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: FIP UNP. Soekidjo Notoadmojo. 1993. Ilmu mu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: PT Andi Offset. Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sea Sears, D.O. Tanpa tahun. Psikologi Sosial. Terjemahan ol oleh Tri Wibowo. 2012.

  Jakarta: Kencana. Tohirin. 2007. Bimbingan dan Ko Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). i). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

  48

  48

  48

  © 2015 Indonesian Ins Institute for Counseling and