ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

(1)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PUBLIKASI LAPORAN

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010

Oleh

RIZNY SURYA ANDINI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,capital adequacy ratio(CAR), kepemilikan publik, dan solvabilitas terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 28 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2010 yang ditentukan melalui metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda model panel data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan publik dan solvabilitas secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap keterlembatan publikasi laporan keuangan. Hasil uji F menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan publik dan solvabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan. Kata Kunci: Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Capital Adequacy


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING PUBLICATION DELAYS REPORT FINANCE IN BANKING COMPANIES LISTED

IN INDONESIA STOCK EXCHANGE 2008-2010

BY

RIZNY SURYA ANDINI

This research aims to analyze the effect of firm size, profitability, capital adequacy ratio (CAR), public ownership, and the solvency of the delay in the publication of the financial statements on banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. The sample consisted of 28 banking companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2008-2010 were determined through a purposive sampling method. This research used multiple linear regression analysis model of panel data. Result of this research showed that the firm size, profitability, capital adequacy ratio (CAR), public ownership and solvency partially insignificant effect on the delay in the publication of the financial statements. F test results indicate that firm size, profitability, capital adequacy ratio (CAR), public ownership and solvency simultaneously significant effect on the delay in the publication of the financial statements.

Keywords: Audit Delay, Company Size, Profitability, Capital Adequacy Ratio (CAR), Public Ownership, and Solvency.


(3)

ANALISIS FAK KETERLAMB

(Studi Empiris Pa

FAKULTAS

AKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH BATAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN

Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Periode 2008-2010)

(Skripsi)

Oleh:

RIZNY SURYA ANDINI

TAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014

ARUHI AN


(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah pada pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Prabumulih sampai tahun 2007. Penulis melanjutkan sekolah menengah atas di SMAN 3 Prabumulih pada tahun 2007-2010.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Pada tahun 2013 penulis melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Labuhan Ratu Induk, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur.

Penulis dilahirkan di Prabumulih pada tanggal 30 Juli 1992, merupakan anak kedua dari 4 (empat) bersaudara pasangan Bapak M.Rusli dan Ibu Tuti Darmalismi.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar 56 Prabumulih pada tahun 1998-2004. Kemudian


(9)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, ku persembahkan karya tulis ini kepada:

Kedua orang tuaku, Papa dan Mama yang sangat kucintai, ku sayangi dan kubanggakan. Terima kasih atas kasih

sayang, doa, dukungan dan

pengorbanan tiada henti demi masa depan dan keberhasilanku agar lebih baik. Terimakasih pa, ma. Kakak Iky dan Yaya, dan Nanda yang sangat ku sayangi dan

kubanggakan, terima kasih atas doa dan dukungan kalian untuk keberhasilanku.

Keluarga Besarku yang terus memberikan doa dan dukungan demi keberhasilanku.

Teman-teman, sahabat dan calon imamku yang telah memberikan motivasi, dukungan dan doanya. Seluruh guru dan dosen yang telah membimbing, mengarahkan dan membagi ilmunya demi keberhasilanku.


(10)

otto

Allah tidak membebani seseorang

itu melainkan sesuai dengan Kesanggupannya.

(QS. Al-Baqarah: 286)

Aku bertahan hidup, belajar menjadi lebih baik,

semoga kamu pun begitu Kawan.


(11)

SANWACANA

Bismillaahirrahmanirrahim

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dengan Judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Publikasi Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B) di Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa kehendak Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh Karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Agus Hadiawan, M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Efendi, M.M. selaku pembantu dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku pembantu dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairul Syah, M.H. selaku pembantu dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(12)

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Ahmad Rifa’I, S.Sos., M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan nasihat dalam perbaikan skripsi.

7. Bapak Drs. Soewito, M.M. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam menyusun skripsi ini.

8. Ibu Damayanti, S.A.N., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang telah memberikan masukan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh dosen dan staf Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis (Ibu Merta) yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuan, ilmu dan nasihatnya.

10. Keluarga tercinta dan keluarga besarku yang selalu mendoakanku, memberikan dukungan dan motivasiku.

11. Keluarga Kosan Moli Destra dan Woro, terima kasih telah menjadi keluargaku dan memotivasiku selama ini.

12. Sahabat-sahabatku Mutira, Rosdiana, Esti, Susi, Desi Anggraini, Rifa, Nopi, Desi Rida, Mika, yang selau memberikan dukungan dan doanya.Semoga kita menjadi orang yang sukses dan bermanfaat, Aamiin.

13. Teman-teman seperjuanganku di Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2010, Septi, Indah, Puji, Ratna, Rifatunnisa, Melisa, Mala, Lisa, Intria, Natalia, Lala, Ranis, Merlinda, Cety, Devi , Lana, Olla, Mala, Kusuma, Dian N, Dian S, Lusi, Elita, Ade, Nurul, Meika, Weni, Fauziah, Meri, Sespana, Amanda, Daniel, Boby, Angga, Ari, Eriyansa, Solihin, Andi, Nuhada, Deris, Ferman,


(13)

Kafi, Ifan, Taqim, Fahmi, Ruslan, dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuannya.

14. Keluarga KKN ku di Labuhan Ratu, Bella, Hani, Mia, Aprita, Kak Flesi, Alpiyan, Tua, Wana, Gerian, Pak Fahrul dan Ibu, terima kasih atas bantuannya.

15. Lia, Cito, Ade, Terimakasih atas liburan-liburannya. Sukses juga kalian disana. Aamiin

16. Leo, Elry, Chico, Tera, Om Adit, Abib, Om Oki, Aan, Teh Dyra, Om Ju, dan teman ameba lainnya. Terimakasih

17. Gilang Ilham Akbar, S.Ds,terimakasih ^^~

18. Keluarga Besar Universitas Lampung yang telah membantu saya selama saya belajar di Universitas Lampung.

19. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas bantuannya.

Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa yang telah kalian berikan kepada penulis selama ini. Pada akhirnya penulis mengharapkan agar Skripsi ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Administrasi Bisnis.

Bandar Lampung, 2 September 2014 Penulis,


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT... i

ABSTRAK... ii

JUDUL DALAM ... iii

HAL PERSETUJUAN ... iv

HAL PENGESAHAN ... v

HAL PERNYATAAN ... vi

RIWAYAT HIDUP... vii

PERSEMBAHAN ... viii

MOTTO ... ix

SANWACANA... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan.. ... 8

2.2. Audit dan Standar Pelaporan Audit... 10

2.3. Audit Delay... 17

2.4. Ukuran Perusahaan... 18

2.5. Profitabilitas... 19

2.6. Capital Adequacy Ratio ... 21

2.7. Kepemilikan Publik... 21

2.8. Solvabilitas... 22

2.9. Penelitian Terdahulu... 23

2.10.Batasan Penelitian ... 29

2.11.Kerangka Pemikiran ... 29


(15)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian ... 34

3.2. Populasi ... 34

3.3. Sampel ... 35

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 36

3.5. Metode Pengumpulan Data... 37

3.6. Definisi Konseptual... 37

3.6.1. Audit Delaydengan Ukuran Perusahaan... 38

3.6.2. Audit Delaydengan Profitabilitas... 38

3.6.3. Audit Delaydengan CAR... 38

3.6.4. Audit Delaydengan Kepemilikan Publik... 39

3.6.5. Audit Delaydengan Solvabilitas ... 39

3.7. Definisi Operasional... 40

3.7.1. Variabel Dependen ... 40

3.7.2. Variabel Independen ... 40

3.8. Teknik Analisis Data ... 43

3.8.1. Analisis Regresi Berganda... 43

3.8.2. Uji Hipotesis variabel... 46

3.8.2.1. Koefisien Determinasi ... 46

3.8.2.2. Uji Parsial... 47

3.8.2.3. Uji Simultan ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan... 50

4.1.1. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk ... 50

4.1.2. Bank Bumiputera Indonesia Tbk... 50

4.1.3. Bank Capital Indonesia Tbk... 51

4.1.4. Bank Ekonomi Raharja Tbk... 51

4.1.5. Bank Central Asia Tbk... 52

4.1.6. Bank Bukopin Tbk... 53

4.1.7. Bank Negara Indonesia Tbk... 54

4.1.8. Bank Nusantara Parahyangan Tbk ... 55

4.1.9. Bank Rakyat Indonesia Tbk ... 56

4.1.10. Bank Mutiara Tbk... 57

4.1.11. Bank Danamon Tbk ... 58

4.1.12. Bank Eksekutif Internasional Tbk ... 59

4.1.13. Bank QNB Kesawan Tbk... 60

4.1.14. Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 60

4.1.15. Bank Bumi Artha Tbk... 61

4.1.16. Bank CIMB Niaga Tbk ... 62

4.1.17. Bank Internasional Indonesia Tbk... 63

4.1.18. Bank Permata Tbk ... 64

4.1.19. Bank Swadesi Tbk ... 65

4.1.20. Bank Tabungan Pensiunan Indonesia Tbk... 65

4.1.21. Bank Victoria Internasional Tbk ... 66

4.1.22. Bank Artha Graha Internasional Tbk... 67


(16)

4.1.24. Bank Windu Ketjana Internasional Tbk ... 68

4.1.25. Bank Mega Tbk ... 68

4.1.26. Bank OCBC NISP Tbk ... 69

4.1.27. Bank Pan Indonesia ... 70

4.1.28. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk... 70

4.2. Analisis Statistik Deskriptif ... 71

4.3. Analisis Regresi Model Panel Data... 74

4.3.1. Pemilihan Model ... 75

4.3.2. Interpretasi Model... 79

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis... 80

4.4.1. Uji Determinasi (R2) ... 80

4.4.2. Uji Parsial... 81

4.4.3. Uji Simultan ... 82

4.5. Pembahasan ... 83

4.5.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay ... 83

4.5.2. Pengaruh Profitabilitas TerhadapAudit Delay... 85

4.5.3. Pengaruh CAR TerhadapAudit Delay... 86

4.5.4. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Audit Delay ... 88

4.5.5. Pengaruh Solvabilitas TerhadapAudit Delay... 89

4.5.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan, ROA, CAR Kepemilikan Publik, dan Solvabilitas ... 90

4.6. Keterbatasan Penelitian ... 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 92

5.2. Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1. Jumlah Emiten Terlambat Menyampaikan Laporan Keuangan ... 3

2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 27

3.1. Daftar Nama Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Penelitian... 36

3.2. Definisi Operasional... 42

3.3. Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 46

4.1. Analisis Statistik Deskriptif... 71

4.2. HasilPooled Least SquareatauCommon... 74

4.3. Chow-testatauLikehood Ratio Test... 76

4.4. Hausman Test... 76

4.5. Hasil Regresi Berganda ModelFixed Effect... 76

4.6. Uji Determinasi ... 80

4.7. Hasil Perhitungan Uji T... 81


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Daftar Sampel

Lampiran 2. Audit Delay, Ukuran Perusahaan, ROA, CAR Lampiran 3. Kepemilikan Publik

Lampiran 4. Solvabilitas

Lampiran 5. Hasil Analisis Deskriptif

Lampiran 6. HasilPooled Least SquareatauCommon

Lampiran 7. Chow-TestatauLikelihood Ratio test(Pool v Fixed Effect) Lampiran 8. Uji Hausman (Fixed Effect vs Random Effect)

Lampiran 9. Random Effect Lampiran 10. Tabel T


(19)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal Indonesia memberikan peranan sendiri khususnya dalam bidang perekonomian di Indonesia. Pasar modal pada saat ini dan masa datang akan semakin tumbuh dan bersaing secara ketat dimana masing-masing pihak bersaing terutama dalam melakukan penyediaan informasi (Sejati, 2007). Salah satu penyediaan informasi penting adalah laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaango publicyang diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan tutup tahun buku perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pemodal (IAI dalamDwiyanti, 2010).

Laporan Keuangan merupakan suatu ringkasan proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang mengalami perputaran diperusahaan selama tahun buku yang bersangkutan dimana laporan keuangan tersebut umumnya digunakan untuk mengukur kinerja dan kondisi pada suatu perusahaan (Kamaludin, 2011). Semakin lama rentang waktu dalam penyajian laporan keuangan maka informasi yang ada akan semakin berkurang relevansi informasinya dan semakin pendek waktu penyajian laporan keuangan tersebut maka akan memiliki manfaat pada reaksi pelaku pasar yang memantau informasi laba yang dihasilkan perusahaan dalam laporan keuangan. Perbedaan waktu antara tanggal pelaporan keuangan dengan


(21)

2

tanggal opini audit yang tertera dalam laporan keuangan perusahaan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian laporan keuangan yang sering disebut denganaudit delayatau keterlambatan publikasi laporan keuangan.

Audit delay merupakan rentang waktu antara tahun tutup buku suatu perusahaan sampai dengan tanggal ditanda tanganinya laporan audit (Utami, 2006). Jikaaudit delay semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan semakin besar. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat mengindikasikan hal negatif. Jika terjadi keterlambatan maka dapat dikatakan perusahaan tersebut memiliki masalah dalam laporan keuangan, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Dan itu artinya perusahaan memiliki indikasi negatif karena terlambat dalam proses penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan keputusan yang ditetapkan BAPEPAM yaitu 90 hari, maka terlihat masih banyak perusahaango public yang terlambat terhadap penyediaan peraturan informasi di Indonesia. Tabel 1.1 menyajikan fakta keterlambatan penyampaian laporan keuangan emiten tahun 2001-2010 ke Bapepam-LK.


(22)

3

Tabel 1.1

Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Emiten Tahun 2001-2010

Tahun Jumlah Emiten

2001 64

2002 86

2003 81

2004 67

2005 160

2006 170

2007 189

2008 111

2009 53

2010 40

Sumber: http//www.okezone.com/bapepam-denda-emiten (2011)

Para emiten dan perusahaan publik itu dikenakan sanksi administratif karena terlambat menyerahkan laporan realisasi penggunaan dana, laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan, serta laporan hasil peringkat efek. Sanksi yang dikenakan emiten atau perusahaan publik tersebut yakni denda sebesar Rp 1 juta per hari dari setiap keterlambatannya menyerahkan laporan tersebut. Ke-50 emiten tersebut mendapat sanksi denda dari Rp 3 juta hingga Rp 94 juta. Denda diberikan kepada emiten dan perusahaan publik yang paling banyak telat melaporkan laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bermaksud mengkaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kertelambatan waktu pelaporan laporan keuangan dari penelitian sebelumnya yaitu diantaranya adalah Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio(CAR), Kepemilikan Publik, dan Solvabilitas.

Ukuran perusahaan mengukur besar kecilnya suatu perusahaan yang dinilai dari besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadapaudit delaydimana semakin besar ukuran perusahaan


(23)

4

maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya apabila semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin panjangaudit delay(Rachmawati, 2008).

Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba serta dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan memacu kemunduran publikasi laporan keuangan (Na’im, 1998). Sebaliknya, jika tingkat profitabilitas tinggi itu berarti berita baik yang berdampak pada banyaknya investor yang membeli saham dimana tingginya harga saham akan meningkatkan nilai perusahaan.

Capital adequacy ratio (CAR) menunjukkan menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk kebutuhan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal (Achmad dan Kusuno, 2003).

Kepemilikan publik merupakan kepemilikan masyarakat umum diluar institusi. Dengan adanya kepemilikan publik oleh masyarakat, perusahaan cenderung dipantau oleh pengawasan pihak luar yang akan berdampak pada kinerja manajemen perusahaan untuk dapat tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan (Srimindarti, 2008).

Solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tingginya rasio debt to total asset ratio mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Resiko yang tinggi mencerminkan kondisi perusahaan yang buruk sehingga


(24)

5

memungkinkan perusahaan menunda penyampaian laporan keuangan (Ukago, 2005)

Penelitian ini mengambil perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana dipilihnya BEI sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan bursa pertama Indonesia yang dianggap memiliki data yang lengkap dan telah teroganisasi dengan baik. Sedangkan dipilihnya perusahaan pada sektor perbankan karena sektor keuangan merupakan sektor yang perkembangannya pesat terutama perusahaan perbankan. Penelitian ini bermaksud untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay yang telah diuji oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio (CAR), Kepemilikan Publik dan Solvabilitas. Apakah hasil dari penelitian tersebut akan bersifat konsisten pada sektor perusahaan perbankan di Indonesia dan menyempurnakan penelitian-penelitian terdahulu.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini akan mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Publikasi Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010)”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian dapat dirumuskan:

1. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan publik dan solvabilitas secara parsial berpengaruh signifikan


(25)

6

terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010?

2. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan publik dan solvabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan publik dan solvabilitas secara parsial terhadap keterlambatan laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010.

2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan publik dan solvabilitas secara simultan terhadap keterlambatan laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Perusahaan

Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam penyampaian laporan keuangannya agar dapat mengoptimalkan kinerja auditnya agar dapat selesai tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM-LK.


(26)

7

2. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberi masukan yang berguna berkaitan dengan penelitian sejenis.

3. Investor dan masyarakat

Memberikan informasi agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan publikasi laporan keuangan (audit delay) sehingga dapat dijadikan untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan saat berinvestasi.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki peranan penting didalam suatu perusahaan karena laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari proses pencatatan transaksi-transaksi yang berputar dalam perusahaan dan merupakan gambaran bentuk kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya yang terdapat di perusahaan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2007) disebutkan bahwa laporan keuangan yang lengkap umumnya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan lain yang merupakan bagian integral dalam pelaporan keuangan.

Laporan keuangan disusun tidak hanya bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut pada kinerja melainkan juga mengenai perubahan posisi keuangan pada suatu perusahaan yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi pihak luar yang memakai informasi ini. Para pihak pemakai informasi ini pun umumnya akan menggunakan informasi untuk membuat keputusan seperti untuk meramalkan, membandingkan, serta memberi penilaian terhadap dampak keuangan dari keputusan yang terjadi pada perusahaan tersebut.


(28)

9

Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Kieso et al (2002):

1. Informasi yang ada dapat berguna dalam keputusan investasi yang rasional kredit, dan keputusan sejenis lainnya.

2. Informasi yang ada dapat berguna dalam menilai prospek arus kas dari dividen.

3. Informasi mengenai pertanggungjawaban manajemen dalam mengelola sumberdaya tersebut.

4. Informasi keuangan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan pajak dan dasar untuk mendukung penyusunan statistik pendapatan nasional.

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2007) terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang dapat berguna bagi para pemakainya yaitu:

1. Dapat dipahami

Laporan keuangan ditekankan agar dapat memberi kemudahan untuk dapat dipahami oleh pemakai informasi. Adapun dalam hal ini pihak pemakai informasi tentunya harus memiliki pengetahuan mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis serta memiliki tekad yang tekun dalam memahami serta mempelajari informasi tersebut.

2. Relevan

Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang ada dalam laporan keuangan tersebut memiliki manfaat sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat mempengaruhi keputusan yang ada pada pemakai informasi dengan membantu mereka dalam mengevalusi atau mengoreksi keputusan masa lalu.


(29)

10

3. Keandalan

Informasi dalam laporan keuangan dianggap andal apabila informasi tersebut tergantung pada kemampuan dimana informasi bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang seharusnya disajikan dengan kondisi yang sebenarnya.

4. Dapat dibandingkan

Suatu informasi dalam laporan keuangan dapat dibandingkan bila informasi tersebut dapat digunakan pemakai untuk membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan berpengaruh kepada para pemakai informasi untuk menentukan keputusan yang tepat bagi para pemakai. Dikatakan suatu laporan keuangan yang relevan apabila disajikan dengan tepat waktu. Namun ketepatan waktu tidak menjamin relevansi tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan yang penting pada publikasi laporan keuangan. Ketepatan waktu dapat diartikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal pelaporan laporan keuangan sampai laporan keuangan tersebut dilaporkan (Hilmi dan Arli, 2008).

2.2 Audit dan Standar Pelaporan Audit

Auditing merupakan suatu proses sistematik yang digunakan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang aktivitas-aktivitas ekonomi yang terjadi didalam perusahaan dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tentang aktivitas tersebut


(30)

11

dengan kriteria yang telah ditetapkan serta juga penyampaian hasilnya kepada para pemakai informasi (Mulyadi, 2002).

Menurut Boynton dan Kell (2002), terdapat tiga tipe audit, yaitu: 1. Audit laporan keuangan

Laporan keuangan yang berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum (GAAP).

2. Audit kepatuhan

Laporan keuangan yang berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan atau peraturan tertentu.

3. Audit operasional

Laporan keuangan yang berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan

mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.

Pelaksanaan audit atas laporan keuangan melalui beberapa tahapan (Mulyadi dan Puradiredja, 1997) diantaranya:

1. Penerimaan Penugasan Audit.

a. Mengevaluasi integritas manajemen.

b. Mengidentifikasi keadaan khusus dan resiko luar biasa. c. Menentukan kompensasi untuk melaksanakan audit.


(31)

12

d. Menilai independensi.

e. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kecermatan dan keseksamaan.

f. Membuat surat penugasan audit. 2. Perencanaan Audit.

a. Memahami bisnis dan industri klien. b. Melaksanakan prosedur analitik.

c. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal. d. Mempertimbangkan risiko bawaan.

e. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika penugasan klien berupa audit tahun pertama.

f. Mereview informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal klien.

g. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan. h. Memahami struktur pengendalian intern klien.

3. Pelaksanaan Pengujian Audit.

Tahap ini disebut juga tahap “pekerjaan lapangan”. Tujuannya adalah untuk

memperoleh bukti auditing tentang efektivitas struktur pengendalian intern klien dan kewajaran laporan keuangan klien. Tahap ini harus mengacu pada standar pekerjaan lapangan.

4. Pelaporan Audit.

Tahap ini harus mengacu pada standar pelaporan. Dua langkah penting yang dilakukan adalah menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil


(32)

13

pengujian dan menarik kesimpulan serta menerbitkan laporan audit yang melampiri laporan keuangannya.

Pengertian standar auditing adalah suatu ukuran pelaksanaan tindakan yang merupakan pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit. Standar auditing yang ditetapkan dan disajikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2007), adalah sebagai berikut:

a. Standar Umum

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. b. Standar pekerjaan lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.


(33)

14

c. Standar pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mempunyai standar kalimat yang digunakan dalam laporan keuangan agar para pengguna laporan keuangan dapat memahami laporan audit tersebut. Adapun standar laporan audit baku dalam SPAP:

1. Judul laporan

Standar auditing mewajibkan setiap laporan diberi judul laporan yang


(34)

15

Independen”. Hal ini dimaksudkan untuk memberitahukan para pengguna

laporan tersebut secara objektif dan tidak memihak. 2. Alamat laporan audit

Laporan audit umumnya ditunjukan kepada perusahaan, para pemegang saham atau para dewan direksi perusahaan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa auditor independen terhadap perusahaan dan dewan direksi perusahaan.

3. Nama kantor akuntan publik (KAP)

Untuk mengindentifikasikan kantor akuntan publik yang telah melakukan proses audit dalam memastikan agar kualitas pekerjaan audit memenuhi standar profesi.

4. Tanggal laporan audit

Tanggal yang tepat untuk dicantumkan dalam laporan audit adalah tanggal dimana pada saat auditor menyelesaikan proses auditnya di lokasi perusahaan. Hal tersebut untuk menunjukkan kapan saat terakhir auditor masih bertanggung jawab atas peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

5. Paragraf pendahuluan

Berisi pernyataan tentang laporan keuangan yang menjadi objek audit, pernyataan bahwa tanggung jawab berada ditangan manajemen, dan pernyataan tentang tanggung jawab laporan keuangan berada ditangan auditor.


(35)

16

6. Paragraf lingkup

Dalam hal ini auditor menyatakan bahwa audit atas laporan keuangan didasarkan atas standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

7. Paragraf pendapat

Auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan yang telah diaudit dimana auditor berpedoman pada empat standar pelaporan yang terdapat dalam standar audit. Paragraf pendapat menyajikan kesimpulan auditor berdasarkan hasil proses audit yang telah dilakukan serta pemberian pendapat auditor.

Perlunya laporan keuangan diaudit karena (AsmaradalamSejati, 2007):

1. Adanya perbedaan kepentingan antara pemakai laporan keuangan dengan manajemen sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan tersebut

2. Laporan keuangan memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan oleh para pemakai laporan keuangan

3. Kerumitan data

4. Keterbatasan akses pemakai laporan keuangan terhadap catatan-catatan akuntansi

Dalam praktiknya, pelaksanaan audit yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan akan berdampak baik pada kualitas hasil audit. Namun, waktu yang dibutuhkan akan semakin lama apabila disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan. Demikian pula sebaliknya, apabila penyelesaian audit tidak didasarkan


(36)

17

dengan standar, waktu penyelesaian audit cenderung lebih pendek. Ketepatan waktu dan kerelevan suatu laporan ini yang akan menyebabkan para pemakai dalam pengambilan keputusan.

2.3 Audit Delay

Keterlambatan publikasi laporan keuangan atau yang sering disebut dengan audit delayadalah keterlambatan dalam menerbitkan laporan keuangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku, hingga tanggal diselesaikannya laporan audit independen (Utami, 2006). Keterlambatan publikasi laporan keuangan dapat mengindikasikan adanya masalah sehingga pihak perusahaan menahan dengan waktu yang lama dalam hal publikasi laporan keuangan tersebut ke publik. Namun disisi lain, keterlambatan dapat disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan dari laporan keuangan.Audit delaymerupakan rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan tersebut kepada publik. Semakin lama penyelesaian audit laporan keuangan pada suatu perusahaan maka akan semakin lama pula audit delayyang terjadi didalam perusahaan tersebut. Apabila audit delay yang terjadi semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan publikasi laporan keuangan yang terjadi akan semakin besar.

Hilmi dan Ali (2008) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya:


(37)

18

1. Preliminary lag adalah interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhirpreliminaryoleh bursa.

2. Auditor’s report lag adalah interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

3. Total lagadalah interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

2.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Ukuran perusahaan biasanya diukur dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar umumnya dianggap sebagai suatu indikator yang menggambarkan keputusan para investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil maka hal tersebut berarti semakin pendek audit delay dan sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh pihak-pihak yang sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan (Kartika, 2009).

Hal ini ditunjukkan dengan semakin besar nilai total aset dalam perusahaan tersebut maka kemungkinan terjadinya audit delay cenderung lebih pendek. Kategori ukuran perusahaan umumnya dibagi menjadi tiga kategori (Yulianti dalamMas’ud, 1994), yaitu:


(38)

19

1. Perusahaan Besar

Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki penjualan lebih dari Rp 50 Milyar/tahun.

2. Perusahaan Menengah

Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih Rp 1-10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki hasil penjualan lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar.

3. Perusahaan Kecil

Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan minimal Rp 1 Milyar/tahun.

2.5 Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan indikator untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan selama periode waktu tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Tujuan perusahaan salah satunya adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Perusahaan yang mampu menghasilkan profitabilitas tinggi akan cenderung mengalami audit delay pendek. Sebaliknya apabila perusahaan yang menghasilkan profitabilitas rendah akan cenderung mengalami audit delay panjang. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak pemakai informasi (Irlani, 2012) yaitu:


(39)

20

1. Untuk mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu.

2. Dipakai untuk menilai posisi laba pada tahun sekarang dengan laba tahun sebelumnya.

3. Dipakai untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

itu berupa modal pinjaman ataupun modal sendiri.

6. Dipakai untuk mengukur produktivitas dari seluruh sumber daya perusahaan.

Menurut Sartono (2001), rasio profitabilitas terdiri dari tujuh rasio yaitu gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, total assets turn over, return on assets, return on equity, dan earning per share. Pada penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas yaituReturn On Asset (ROA).Return On Asset (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada tingkat aset tertentu. Nilai ROA sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

ROA

=

× 100%

...………..(2.1)

Keterangan :

ROA =Return On Asset EAT =Earning After Tax


(40)

21

2.6 Capital Adequacy Ratio(CAR)

Capital adalah perbandingan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aset tertimbang menurut resiko (ATMR). Perusahaan yang memiliki CAR tinggi maka perusahaan tersebut dikatakan sehat dan audit delay pendek. Sebaliknya apabila perusahaan yang memiliki CAR rendah dibawah ketentuan minimum yang telah ditetapkan, maka audit delay panjang. Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai berikut :

CAR

=

× 100%

...………...(2.2)

Keterangan :

CAR =Capital Adequacy Ratio

ATMR = Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

2.8 Kepemilikan Publik

Struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Terdapat dua aspek kepemilikan yaitu kepemilikan saham diluar internal dan kepemilikan oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan. Kepemilikan pihak luar dapat diukur dengan persentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki pihak luar. Sedangkan kepemilikan pihak dalam dapat diukur dengan persentase


(41)

22

kepemilikan saham terbesar yang dimiliki oleh pihak dalam atau pihak manajemen perusahaan (Saleh, 2004).

Menurut Isnanta (2008) perbedaan struktur kepemilikan antara lain karena karakteristik kepemilikan perusahaan, seperti:

1. Kepemilikan menyebar

Bahwa perusahaan yang kepemilikannnya lebih menyebar memberikan imbalan yang lebih besar kepada pihak manajemen.

2. Kepemilikan terkonsentrasi

Dalam tipe kepemilikan ini terdapat dua kelompok pemegang saham, yaitu controlling interestdanminority interest(shareholders).

Kepemilikan saham diluar internal mempunyai pengaruh yang besar dalam perusahaan terutama melalui media massa dimana berupa kritikan atau komentar yang dianggap suara pihak luar atau publik. Adanya kepemilikan saham diluar internal menimbulkan pengaruh untuk mengubah dalam pengelolaan perusahaan dengan apa yang berjalan sesuai keinginan perusahaan sendiri menjadi keterbatasan. Hal itu berarti bahwa perusahaan yang tingkat kepemilikan saham diluar internal lebih tinggi akan cenderung tepat waktu dalam menyelesaikan penyajian laporan keuangannya maka audit delay pendek. Sebalik kepemilikan saham diluar internal yang rendah maka audit delay panjang (Hilmi dan Ali, 2008).


(42)

23

2.8 Solvabilitas

Menurut Kasmir (2011), rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Artinya seberapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aset yang ada. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka panjang maupun pendek apabila perusahaan dibubarkan.

Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang utang totalnya lebih besar dibandingkan total asetnya (Halim, 1996). Dalam penelitian ini yang menjadi tolak ukur solvabilitas yaitu diukur dengan rasio debt to total asset ratio yang membandingkan total utang dengan total aktiva. Apabila solvabilitas yang dimiliki perusahaan rendah, maka audit delay pendek. Sebaliknya apabila solvabilitas pada perusahaan tinggi makaaudit delaypanjang.Proporsi total debt to total assets ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Nilai rasio debt to total asset ratio (DAR) sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

DAR

=

……...………...………….(2.3)

Keterangan

Total liabilities = Total utang Total assets = Total aktiva


(43)

24

2.9 Penelitian Terdahulu

1. Ashton et al dalam Febrianty (1987) meneliti hubungan antara audit delay dengan beberapa variabel independen yang terdiri dari total pendapatan, kompleksitas perusahaan, jenis industri, status perusahaan publik atau nonpublik, bulan penutupan tahun buku, kualitas sistem pengendalian internal, kompleksitas operasional, kompleksitas keuangan, kompleksitas pelaporan keuangan, campuran relatif antara waktu pemeriksaan pada interim dan akhir tahun, lamanya perusahaan menjadi klien kantor akuntan publik, besarnya laba atau rugi, tingkat profitabilitas dan jenis opini auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata interval waktu antara tanggal penutupan tahun buku dan tanggal laporan audit adalah 63 hari dengan variabel-variabel yang signifikan berpengaruh memperpanjang audit delay adalah jenis opini unqualified, jenis perusahaan industri dibandingkan dengan perusahaan finansial, status perusahaan bukan publik, bulan penutupan tahun buku selain bulan Desember, dan pekerjaan pemeriksaan relatif memiliki intensitas yang lebih banyak setelah berakhirnya penutupan tahun buku.

2. Wirakusuma (2004) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatwaktuan laporan keuangan tahunan ke publik pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Variabel independen yang digunakan di antaranya ukuran perusahaan, jenis industri, profitabilitas, solvabilitas, internal audit, reputasi auditor, dan jenis opini. Hasil analisis tahap I menunjukkan bahwa rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, solvabilitas, opini, dan internal audit. Selanjutnya pada analisis tahap II, rentang waktu


(44)

25

penyelesaian audit laporan keuangan, bersama-sama dengan solvabilitas dan opini, mempengaruhi rentang waktu pengumuman laporan keuangan auditan ke publik.

3. Sejati (2007) meneliti perusahaan perusahaan publik yang listing di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2003- 2005. Dengan variabel peneltian yaitu ukuran perusahaan, klasifikasi industri, extraordinary item, laba rugi perusahaan dan opini auditor. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, klasifikasi industri , extraordinary item, laba rugi perusahaan dan opini auditor secara simultan berpengaruh positif terhadap audit delay. Pengaruh yang dihasilkan sebesar 12,2%. Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Klasifikasi industri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Laba rugi perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

4. Hilmi dan Ali (2008) melakukan penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2006. Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, kepemilikan publik, reputasi KAP, dan opini auditor terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif, kemudian dilakukan pengujian model dan terakhir pengujian hipotesis. Sampel perusahaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu 879 perusahaan. Hasil dari penelitian ini yaitu


(45)

26

profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

5. Frildawati (2009) melakukan penelitian mengenai Audit Delay pada perusahaan publik yang terdaftar atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2004-2007. Variabel penelitian ukuran perusahaan, umur perusahaan, struktur kepemilikan, ukuran KAP dan opini audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sedangkan umur perusahaan, struktur kepemilikan serta opini audit berpengaruh tidak signifikan padaaudit delay.

6. Kartika (2011) melakukan penelitian mengenai audit delay. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2006-2009 sebanyak 256 perusahaan . Variabel dalam penelitian adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, opini audit, dan solvabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay dan solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay, sedangkan faktor Profitabilitas, ukuran KAP dan opini audit berpengaruh tidak signifikan terhadapaudit delay.

7. Wulansari (2011) melakukan penelitian dengan menggunakan sampel berjumlah 137 perusahaan yang bergerak di sektor Perbankan Go Publik di BEI. Pengamatan dilakukan selama 5 periode, yaitu 2005-2009. Variabel yang diteliti profitabilitas, laba atau rugi, jenis opini, auditor (KAP), opini


(46)

27

tahun sebelumnya, going Concern, ukuran perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan lima variabel bebas yaitu laba atau rugi, jenis opini, ukuran KAP,going concerndan ukuran perusahaan yang secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Pada uji normalitas, menujukkan bahwa data terdistribusi dengan normal sehingga dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen audit delay. Berdasarkan analisis uji F menunjukkan bahwa model regresi yang diteliti adalah fit dari persamaan regresi variabel profitabilitas, laba atau rugi, jenis opini, ukuran KAP, opini tahun sebelumnya, going concern dan ukuran perusahaan terhadap audit delay terpenuhi. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap audit delay yaitu variabel profitabilitas dan opini tahun sebelumnya.

8. Purnamasari (2012) melakukan penelitian pada seluruh perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai 2011 sebanyak 23 perusahaan. Variabel yang digunakan ukuran perusahaan, laba/rugi perusahaan, opini Auditor, profitabilitas, reputasi KAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji t (parsial) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, dan opini auditor terhadap audit delay. Semua variabel independen yaitu ukuran Perusahaan, laba/rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor secara bersama-sama berpengaruh terhadap audit delay.


(47)

28

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Ashton et al (1987)

An Empirical Analysis of Audit Delay Kompleksitas perusahaan, kompleksitas operasional, kompleksitas keuangan,

Rata-rata interval waktu antara tanggal penutupan tahun buku dan tanggal laporan audit adalah 63 hari dengan variabel-variabel yang signifikan berpengaruh memperpanjangaudit delay adalah jenis opiniunqualified, jenis perusahaan

2 Wirakusuma (2004)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik Jenisopini, solvabilitas, Internal auditor,ukuran perusahaan, profitabilitas, reputasi auditor,industri.

Jenis opini, solvabilitas, internal auditor, dan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap rentang waktu penyelesaian audit.

Profitabilitas, reputasi auditor, dan jenis industri tidak berpengaruh.

3 Sejati (2007) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta Ukuran perusahaan, klasifikasi industri, extraordinary item, laba rugi perusahaan dan opini auditor

Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Klasifikasi industri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Laba rugi perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadapaudit delay.

4 Hilmi dan Ali (2008)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (studi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2006)

Profitabilitas, leverage,

likuiditas, ukuran perusahaan, kepemilikan publik,reputasi KAP, dan opini auditor

Profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

5 Frildawati (2009)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay (studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di BEI)

Ukuran

perusahaan, umur perusahaan, struktur kepemilikan, ukuran KAP danopini audit.

Faktor ukuran perusahaan dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sedangkan umur perusahaan, struktur kepemilikan serta opini audit tidak berpengaruh pada audit delay. 6 Kartika (2011) Faktor-faktor yang Ukuran perusahaan,

Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap audit


(48)

29

mempengaruhi Audit Delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

profitabilitas, ukuran KAP, opini audit, dan solvabilitas.

delay dan solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay, sedangkan faktor Profitabilitas, ukuran KAP dan opini audit tidak berpengaruh terhadapaudit delay.

7 Wulansari (2011)

Pengujian

Empiris atas Audit Delay pada Perusahaan Perbankan Go Public di BEI Tahun 2005-2009

Profitabilitas, Laba atau Rugi, Jenis Opini, Auditor (KAP), Opini tahun sebelumnya, Going Concern, Ukuran

Perusahaan.

Laba atau rugi, jenis opini, ukuran KAP, going concern dan ukuran perusahaan yang secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap audit delay yaitu variabel profitabilitas dan opini tahun sebelumnya.

8 Purnamasari (2012)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI

Ukuran perusahaan, Laba/rugi

perusahaan, Opini Auditor,

Profitabilitas, Reputasi KAP..

Ada pengaruh yang signifikan antara Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, dan Opini Auditor terhadap audit delay. Sedangkan semua variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, Opini Auditor, Tingkat Profitabilitas, dan Reputasi Auditor secara bersama-sama berpengaruh terhadapaudit delay.

2.10 Batasan Penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian terdahulu. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah:

1. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode pengamatan yang dilakukan yaitu tahun 2008-2010.

3. Penelitian ini menggunakan 5 variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan publik dan solvabilitas.


(49)

30

2.11 Kerangka Pemikiran

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami, relevan, handal, dan dapat dibandingkan serta tepat waktu agar dapat memiliki manfaat bagi para pelaku pasar. Informasi dalam laporan keuangan dibutuhkan oleh para pelaku pasar untuk pengambilan keputusan karena pada laporan keuangan terdapat data-data yang dapat menggambarkan kinerja maupun kondisi pada perusahaan tersebut. Ketepatan waktu dalam proses penyajian laporan keuangan perusahaan dapat mempengaruhi pelaku pasar dalam memprediksi dan mengambil keputusan. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu adalah interval waktu atau lamanya proses audit perusahaan atau yang di sebut dengan audit delay.

Audit delay dapat membuat keterlambatan pada publikasi laporan keuangan perusahaan. Jika audit delay semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan publikasi laporan keuangan perusahaan akan semakin besar. Adapun beberapa faktor dalam penelitian ini yang diduga berpengaruh terhadap audit delay. Perusahaan yang besar cenderung menjadi sorotan publik sehingga membuat perusahaan akan bertindak cepat untuk menunjukkan gambaran baik tentang perusahaan nya dengan menyajikan laporan keuangan tepat waktu. Perusahaan dikategorikan dalam ukuran perusahaan besar umumnya memiliki manajemen yang bagus dan handal sehingga memudahkan proses audit untuk lebih cepat dan kemungkinan terjadinyaaudit delaysemakin kecil.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan dalam periode waktu tertentu. Tingginya profitabilitas yang


(50)

31

didapatkan perusahaan itu berarti kabar baik untuk gambaran kinerja perusahaan. Sehingga kemungkinan perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi mengenai laba yang mereka dapat kepada para pemakai informasi yang nantinya akan membuat keputusan.

Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan serta bertanggung jawab atas risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan bank tersebut. CAR yang tinggi menggambarkan posisi modal pada bank tersebut baik. Hal itu merupakan berita baik sehingga perusahaan akan segera menyelesaikan laporan keuangannya.

Kepemilikan publik menunjukkan persentase seberapa besar kecilnya kepemilikan perusahaan baik itu kepemilikan pihak luar maupun kepemilikan pihak dalam atau manajemen perusahaan. Perusahaan yang memiliki kepemilikan luar yang tinggi cenderung mendapat desakan untuk segera menyelesaikan penyajian laporan keuangannya tepat waktu. Dan solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutangnya.

Sebaliknya apabila proporsi hutang lebih besar dari aktivanya akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor dalam menyelesaikan laporan keuangan. Hal tersebut memungkinan keterlabatan penyajian laporan keuangan. Audit delay dapat mempengaruhi dalam ketepatan waktu penyampaian informasi dalam laporan keuangan, sehingga akan


(51)

32

berpengaruh juga pada ketidakpastian pengambilan keputusan pada para pelaku pasar baik untuk menanamkan modal maupun mengolah lebih lanjut.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pelaku Pasar

(Investor)

Laporan Keuangan (Informasi)

Audit Delay Ukuran

Perusahaan Profitabilitas CAR

Kepemilikan


(52)

33

2.12 Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah dijelaskan maka hipotesis yang ditujukan dalam penelitian ini adalah:

Ha1 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadapaudit delay. Ho1 = Ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadapaudit delay Ha2 = Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadapaudit delay.

Ho2 = Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadapaudit delay. Ha3 = CAR berpengaruh signifikan terhadapaudit delay.

Ho3 = CAR berpengaruh tidak signifikan terhadapaudit delay.

Ha4 = Kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadapaudit delay. Ho4 = Kepemilikan publik berpengaruh tidak signifikan terhadapaudit delay Ha5 = Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadapaudit delay.

Ho5 = Solvabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadapaudit delay.

Ha6 = Ukuran perusahaan, profitabilitas, CAR, kepemilikan publik, dan solvabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadapaudit delay. Ho6 = Ukuran perusahaan, profitabilitas, CAR, kepemilikan publik, dan

solvabilitas secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay.


(53)

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research. Menurut Bungis (2006), penelitian eksplanasi (explanatory research) merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel atau lebih dengan variabel yang lain, karena itu penelitian eksplanasi menggunakan hipotesis dan sampel. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, CAR, kepemilikan publik dan solvabilitas.

3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2008-2010 yang terdiri dari 32 perusahaan. Dipilihnya BEI sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di Indonesia yang dianggap memiliki data yang lengkap


(54)

35

dan terorganisasi dengan baik. Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah sampel untuk digunakan dalam penelitian.

3.3 Sampel

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan). Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Pengambilan sampel dengan kriteria ini memiliki tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu dengan memberikan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di BEI sampai dengan 31 Desember 2010.

2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan-perusahaan sektor Perbankan.

3. Menyediakan laporan tahunan lengkap selama tahun 2008 sampai 2010. 4. Perusahaan yang memiliki data-data keuangan yang lengkap terkait

variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka diperoleh sebanyak 28 perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi kriteria di atas dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:


(55)

36

Tabel 3.1

Daftar Nama Perusahaan yang Memenuhi Kriteria

NO Bank Kode

1 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk AGRO 2 Bank Bumiputera Indonesia Tbk BABP 3 Bank Capital Indonesia Tbk BACA

4 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK

5 Bank Central Asia Tbk BBCA

6 Bank Bukopin Tbk BBKP

7 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI 8 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 9 Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI

10 Bank Century Tbk BCIC

11 Bank Danamon Tbk BDMN

12 Bank Eksekutif Internasional Tbk BEKS

13 Bank QNB Kesawan Tbk BKSW

14 Bank Mandiri (Persero) Tbk BBRI

15 Bank Bumi Artha Tbk BNBA

16 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA

17 Bank Internasional Indonesia Tbk BNII

18 Bank Permata Tbk BNLI

19 Bank Swadesi Tbk BSWD

20 Bank Tabungan Pensiunan Indonesia Tbk BTPN 21 Bank Victoria Internasional Tbk BVIC 22 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC 23 Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA 24 Bank Windu Ketjana Internasional Tbk MCOR

25 Bank Mega Tbk MEGA

26 Bank OCBC NISP Tbk NISP

27 Bank Pan Indonesia PNBN

28 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA Sumber:Indonesian Stock Exchange(IDX)

3.4 Jenis dan Sumber data

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2010, dan jenis data yang digunakan adalah panel data merupakan kombinasi antara time series dan cross section. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan tahunan untuk periode 2008-2010.Sumber data yang digunakan diperoleh melaluiIndonesian Stock Exchange (IDX).


(56)

37

3.5 Metode Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang memiliki kaitan hubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan pemikiran. Metode dokumentasi laporan keuangan periode 2008-2010 diterbitkan oleh BEI melalui Indonesian Stock Exchange (IDX), jurnal, artikel, beberapa penelitian terdahulu, serta buku-buku pustaka yang mendukung penelitian terdahulu dan pada penelitian ini.

2. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian yang digunakan sebagai pedoman landasan teori yang berkaitan dengan pembahasan.

3.6 Definisi Konseptual

Keterlambatan Publikasi Laporan Keuangan atau yang sering disebut dengan audit delay merupakan lamanya waktu penyelesaian laporan keuangan dari tanggal tutup tahun buku sampai tanggal laporan tersebut diterbitkannya laporan audit. Lamanya waktu penyelesaian laporan keuangan ini akan berdampak pada reaksi pasar dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang terdapat dilaporan keuangan. Audit delaydiduga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, capital adequacy ratio (CAR), kepemilikan public dan solvabilitas.


(57)

38

3.6.1 HubunganAudit Delaydengan Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan biasanya diukur dari seberapa besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang termasuk kategori perusahaan besar umumnya memiliki manajemen internal yang handal dalam menyelesaikan laporan keuangan perusahaan sehingga akan lebih minim terjadinya audit delay. Perusahaan besar umumnya diawasi oleh para investor atau para pelaku pasar sehingga perusahaan cenderung mendapatkan tekanan agar segera mempublikasikan laporan keuangannya. Berarti ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif terhadap keterlambatan penyelesaian laporan keuangan.

3.6.2 HubunganAudit Delaydengan Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Perusahaan yang mampu menghasilkan profit yang tinggi cenderung tidak akan menunda penyampaian laporan keuangan kepada publik. Karena hal ini merupakan berita baik untuk para pelaku pasar. Berarti profitabilitas memiliki hubungan negatif terhadap keterlambatan penyelesaian laporan keuangan.

3.6.3 HubunganAudit DelaydenganCapital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio(CAR) menunjukkan sejauh mana asset bank masih dapat ditutup oleh equity bank yang tersedia, Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar


(58)

39

bagi profitabilitas. Hal itu berarti berita baik bagi perusahaan sehingga segera menyelesaikan laporan keuangannya. Berarti capital adequacy ratio (CAR) memiliki hubungan negatif terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan.

3.6.4 HubunganAudit Delaydengan Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik menunjukkan seberapa tinggi rendahnya kepemilikan pada pihak luar ataupun pihak dalam yaitu pihak manajemen. Kepemilikan publik yang tinggi membuat perusahaan mengalami desakan dari para pemilik luar perusahaan sehingga dapat mempengaruhi proses penyajian laporan keuangan lebih tepat waktu dibanding dengan perusahaan yang memiliki kepemilikan publik yang rendah. Berarti kepemilikan publik memiliki hubungan negatif terhadap keterlambatan penyelesaian laporan keuangan.

3.6.5 HubunganAudit Delaydengan Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang pada saat jatuh tempo. Proporsidebt ratio mengindikasikan kesehatan dari perusahaan. Mengaudit utang memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mengaudit modal serta melibatkan banyak staf dan lebih rumit dibandingkan mengaudit modal. Dalam hal ini perusahaan akan mengurangi resiko dengan mengundurkan publikasi laporan keuangannya dan mengulur waktu dalam laporan auditnya. Berarti solvabilitas (DAR) memiliki hubungan positif terhadap keterlambatan penyelesaian laporan keuangan.


(59)

40

3.7 Definisi Operasional 3.7.1 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalahAudit Delay, yaitu lama waktu penyelesaian audit diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan auditor independen. Pengukurannya secara kuantitatif yaitu dari tanggal tutup tahun buku perusahaan (31 Desember) hingga tanggal diterbitkannya laporan indepeden. Keterlambatan penyajian laporan keuangan dihitung dalam satuan hari.

3.7.2 Variabel Independen 3.7.2.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aset.Total aset yang dimaksud adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaanklienyang tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit. Penggunaan logaritma natural (Ln) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Dengan menggunakan log, nilai miliar bahkan triliun tersebut dapat disederhanakan (Sulistiyo, 2010).tanpa mengubah proporsi dari nilai asal yang sebenarnya. Aset yang diukur adalah semua aset baik aset lancar maupun tetap akhir periode (satu tahun) yang tercantum dalam laporan keuangan yang telah diaudit.


(60)

41

3.7.2.2 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Martono (2010) dalam mengukur profitabilitas digunakan Return On Asset (ROA). ROA merupakan rasio untuk mengukurefektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan caramemanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Nilai ROA dalam sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

ROA

=

× 100%

...………..(3.1)

3.7.2.3Capital Adequacy Ratio(CAR)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana diluar bank (Almilia, 2005):

CAR

=

× 100%...………..(3.2)

3.7.2.4 Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan secara tepat waktu karena nantinya dibutuhkan untuk pengambilan keputusan akuntansi. Variabel ini diukur dengan melihat dari seberapa besar saham yang dimiliki oleh publik pada perusahaango publicyang terdaftar di BEI.


(61)

42

3.7.2.5 Solvabilitas

Solvabilitas perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan jumlah utang dengan jumlah aktiva . Rasio solvabilitas tersebut dinyatakan dalam debt to total asset ratio atau rasio total utang. Perhitungan Solvabilitas dirumuskan sebagai berikut:

DAR =

…….………..………..(3.3)

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Dependen

Definisi Operasional Pengukuran Skala Pengukuran

Audit Delay Jumlah hari tanggal tutup tahun buku sampai dengan diterbitkannya laporan audit

Audit Delay(AD) = n hari Persentase %

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan

Ukuran Perusahaan (size) = logatrima natural dari total aset = Ln (total aset)

Persentase %

Profitabilitas Kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

Profitabilitas (ROA)

= × 100%

Persentase %

Likuiditas Perbandingan antara rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko

Capital Adequacy Ratio (CAR)

= 100%

Persentase %

Kepemilikan Publik

Jumlah saham yang dimiliki publik

Jumlah besarnya kepemilikan oleh publik.

Persentase % Solvabilitas Perbandingan antara total

utang dan total aktiva

Debt to total asser ratio (DAR)

=


(62)

43

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Regresi Berganda ModelPanelData

Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan program Eviews 7. Eviews dapat digunakan untuk menganalisis data panel, terutama analisis regresi. Ada tiga jenis metode yang bisa digunakan untuk menganalisis dengan data panel Kartika dalamWinarno (2009), yaitu:

1. Pooled least square (PLS), mengestimasi data panel dengan metode OLS

2. Fixed effect(FE), menambahkan model dummy pada data panel.

3. Random effect (RE), memperhitungkan error dari data panel dengan metodeleast square

Metode data panel untuk masing-masing teknik regresi adalah sebagai berikut: a. Pooled Least Square

Yit= β1+ β2+ β3.X3it+ … + βn. Xnit+ µit……….…(3.3)

b. Fixed Effect

Yit= α1+α2.D2+ … + αn.Dn+ β2.X2it+ … + βn. Xnit+ µit………….(3.4)

c. Random Effect

Yit= β1+ β2.X2it+ … + βn.Xnit+ en+ µit………..(3.5)

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, yaitu alat untuk meramalkan pengaruh antara dua variabel bebas (X) pada variabel terikat (Y). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, reputasi KAP, likuiditas, kompleksitas perusahaan, dan kepemilikan publik terhadapaudit


(1)

92

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka saran-saran yang dapat diberikan dan berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan

Perusahaan sebaik-baiknya memperhatikan setiap kinerja perusahaan dalam mengelola aktiva perusahaan sehingga para auditor melakukan pekerjaan secara efektif dan efesien dan auditor dapat mengeluarkan laporan hasil audit yang sesuai dengan prosedur dan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

b. Bagi Akademisi

Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih berbagai dari berbagai sektor dan memperpanjang periode penelitian. Dan selain itu peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen serta kriteria pemilihan sampel yang turut mempengaruhiaudit delay.

c. Bagi Investor dan masyarakat

Bagi investor, sebaiknya lebih menganalisi informasi laporan keuangan yang diterima sebagai bahan pertimbangan keputusan saat berinvestasi disamping faktor-faktor yang berpengaruh atas kertelambatan publikasi laporan keuangan seperti halnya melihat kondisi ekonomi yang sedang terjadi.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Tarmizi & Willyanto K. Kusumo, 2003, Analisis Rasio-Rasio Keuangan sebagai Indikator dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol.XV, No.1, Juni, pp.54-75.

Almilia & Herdiningtyas, 2005, Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 200-2002, Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol.7, No.2, Nopember.

Ardhi Dharma Yuana. (2008). Pengaruh Opini Auditor, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Pergantian Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.

Almilia, Lucia & Setiady, Lucas. 2006. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ”. Seminar NasionalGood Corporate Governance. Universitas Trisakti Jakarta.

Asmara, Eka Noor dan Rusmin, 1996,Auditing, Yogyakarta, UPP AMPYKPN.

Bungis, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Boynton, W.C., R. N Johnson, dan W.G Kell. 2003. Modern Auditing. Edisi Terjemahan Ketujuh. Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Dwiyanti, Rini 2010. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Universitas Diponegoro

Frildawati, Devi. 2009.“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Givolvy, D and D. Palman. (1982), Timeliness of Annual Earnings Announcement: Some Empirisal Evidence, The Accounting Review, Vol. LVII. No. 3, Juli, p. 486-508.

Halim, Varianada, 1996, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No. 1, p. 63–75.


(3)

Hananto,Tri. 2002.” Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.4 No. 2 ( Agustus ) : pp 155–164

Hilmi, Utari. dan Ali, Syaiful. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan . Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia. h.1-22.

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008 Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009 Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2010

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 April 2002. Jakarta. Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Irlani. 2012. “Analisis Fakotr-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan metode Tobins’q di BEI”. Universitas Lampung.

Isnata, Rudi. 2008. “Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta

Kamaludin, DR, 2011.“Manajemen Keuangan”.Bandung : Mandar Maju, 2011

Kartika, Andi, 2009. “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit Delay diIndonesia (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEJ”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 16 No.1. Hal 1-17.

Kartika, Andi, 2011. “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Hal; 152- 171

Kartika, Dewi. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Leverage: Pendekatan Trade Off Theory Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI tahun 2007-2010. Skripsi FISIP. Universitas Lampung


(4)

Kasmir. 2009. “Analisis Laporan Keuangan”. Penerbit PT.RajaGrafindo Persada. Jakarta

Kieso, Donald.E., Jerry.J.Weygandt., dan Terry.D.Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Salemba Empat:Jakarta.

Martono, Drs. D Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonisia. Yogyakarta.

Mas’ud Machfoedz. (1994).Financial Ratio Characteristic Analysis and The Prediction of Earnings Changes in Indonesia, Kelola No. 7:114-133.

Mulyadi. 2002.Auditing. Edisi Pertama. Cetakan Keenam. Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi dan Puradiredja. (1997), Auditing, Salemba Empa,. Jakarta.

Munawir. 2004,Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4, Yogyakarta : Liberty.

Naim, Ainun. 1998. Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.14.No.2.

Nugiyantoro, B. Gunawan dan Marzuki. 2000. Statistik Terapan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Nugroho, Antonio. 2009. “Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

Oktorina, Mega dan Suharli, Michell. 2005. “Studi Empiris Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta.

Owusu, Stephen & Ansah. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market : Empirical Evidence From The Zimbabwe Stock Exchange”.Journal Accounting and Business. Vol. 30. PP. 241

Purnamasari, Carmelia Putri. 2012. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di BEI”. Universitas Gunadharma.

Raesya, Livia Dara. 2009. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2007”.


(5)

Rachmawati, Sistya. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 1, 1-10.

Respati, Novita, Weningtyas. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi, Vol.4, pp.67-81.

Rustiana, Deart Jeane, 2007. “ Beberapa Faktor yang Berdampak Pada Perusahaan Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEJ”. Kinerja, Volume 11, No.1. Th. 2007. Hal 27-39

Saleh, Rahmat, 2004,Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VII, 897-909.

Sartono Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2004.Buku Latihan SPSS Statistik Parametri Edisi Keempat. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sejati, Anggit Wasis. 2007. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005”. Universitas Negeri Semarang.

Setiady, Lucas. 2006. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ”. STIE Perbanas Surabaya

Shulthoni, Moch. 2012. “Determinant of Audit Delay and Associated with Investor Reaction Supervisor”,Jurnal, Journal of Accounting and Business.

Srimindarti Ceacilia. 2008. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Fokus Ekonomi, Vol. 7, No.1, h.15-21

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke Empatbelas. Penerbit CV Alfabeta. Bandung.

Sulistyo S, Joko. 2010.6 Hari Jago SPSS.Cetakan Kedua. Yogyakarta : Cakrawala.

Supriyati Rolinda, Yuliasri. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur dan Finansial di Indonesia). Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. Vol . 10 No. 3, hal 109- 126.


(6)

Syamsuddin, Drs.Lukman, 2009.“Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan”,Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2009.

Trianto, Yugo. 2006. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia), Skripsi,Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Utami, Wiwik. 2006. Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta. Universitas Mercubuana. Yogyakarta.

Widosari, Shinta Altia. 2012. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010”.Universitas Diponegoro Semarang.

Winarno, Wing Wahyu. 2009. “Analisis Ekonometri dan Statistika dengan Eviews”. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Wirakusuma. 2004. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik”.Universitas Sebelas Maret.

Wulansari, Anike. 2011. “Pengujian Empiris atas AUDIT DELAY pada Perusahaan Perbankan Go Publik di BEI Jakarta tahun 2005-2009”. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya

Yuana, Adhi Dharma. (2008).Pengaruh Opini Auditor, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Pergantian Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Yulianti, Ani. 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2008”. Universitas Yogyakarta


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 3 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 4 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

0 3 78

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013.

1 7 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013.

0 4 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2008).

0 1 6

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010).

0 1 25

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Rentang Waktu Publikasi Laporan Keuangan Auditan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2014).

0 1 45

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY DAN TIMELINEES (Study empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008)

0 1 60