Syair Lagu Dalam Duka
seseorang dapat merasakan kedekatan
dengan Allah. Merasakan kenikmatan
di dalam hidupnya.
Sedihku ini tiada arti, jika kaulah sandaran
hati Kaulah sandaran hati
Allah tempat berkeluh kesah
Saat seseorang dalam kesedihan, tentulah
Allah adalah sebenar- benarnya tempat untuk
bersandar. Karena semua kesedihan atau
masalah akan sirna, saat menyandarkannya
kepada Sang Maha Pemberi Kasih Sayang
dan Rahmat.
Inikah yang kau mau, benarkah ini janjimu
Memastikan kembali tentang janji Allah
Sebuah pertanyaan besar ketika sudah
menyandarkan hati kepada Allah, apakah
benar dengan jalan inilah seseorang dapat
menemui ketentraman dalam hidupnya.
Hanya engkau yang ku tuju
Allah adalah tujuan utama
Maka seseorang itupun yakin, bahwa memang
Allah adalah tujuan yang utama dalam
perjalanan hidup manusia di dunia ini.
Pegang erat tanganku, bimbing langkah
kakiku Ketidak sanggupan
tanpa bimbingan Allah Seseorang yang yakin
terhadapa Kuasa Allah. Maka ia berharap
kepada Allah untuk selalu bersama dalam
hidupnya. Membimbing setiap
langkah-langkah yang akan seseorang jalani
dalam hidup.
Aku hilang arah tanpa hadirmu, dalam
Tersesat di jalan yang salah
Karena sesungguhnya, manusia itu tidak ada
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
gelapnya malam hariku apa-apanya tanpa
kehadiran Allah dalam hidupnya. Manusia
selalu meminta jalan yang benar untuk di
laluinya.
Penjelasan:
Dari pemaknaan interpretasi tersebut, bahwa nilai pesan aqidah yang terdapat dalam syair lagu Sandaran Hati yaitu pada kata-kata:
Aku dan nafasku merindukanmu
Ku tahu pasti kau menemani
Sedihku ini tiada arti, jika kaulah sandaran hati
Hanya engkau yang ku tuju
Aku hilang arah tanpa hadirmu
Karena kata-kata tersebut merujuk kepada Allah. Seseorang dalam cerita di lagu tersebut meyakini bahwa Allah selalu ada untuk dirinya, meskipun dalam
keadaan terpuruk sekalipun. Dalam sebuah do’a atau munajat yang diriwayatkan oleh Hadrat
Mawlana Syekh ‘Abd al-Khaliq al-Ghujduwani berbunyi: Ilahi Anta Ma’sudi Wa Ridha Matlubi, Atini Mahabbataka Wa Ma’rifataka
Ya Allah, Engkaulah puncak tujuanku dan hanya ridhaMu yang kumohon, Berilah aku
kecintaan dan kenal kepadaMu. Jika manusia yakin akan janji-janji Allah untuk mengatasi segala
masalahnya, maka pantasnya Allah lah yang selalu dijadikan sandaran dalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id