Gambar 2.3.3 Pengaturan citra RGB[11]
B. Model Sistem Ruang Warna RGB
Dalam model RGB, setiap warna memperlihatkan komponen spectral primary red, green dan blue. Model ini didasarkan pada sistem koordinat kartesian. Sub space warna
yang dicari adalah kubus yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Nilai RGB pada tiga sudut adalah cyan, magenta dan yellow. Perbedaan warna dalam model ini adalah titik yang
berada di dalam kubus dan didefinisikan oleh penyebarannya dari faktor origin.
Gambar 2.3.3 Skema Warna RGB Dalam Kubus Jumlah bit yang digunakan untuk mempresentasikan setiap piksel dalam space
RGB disebut pixel dept, jumlah bit dalam citra RGB dimana setiap citra red, green dan blue adalah citra 8 bit. Dalam kondisi setiap warna piksel RGB mempunyai 24 bit. Citra
full color sering digunakan untuk menyatakan citra berwarna RGB 24 bit. Total jumlah warna dalam citra 24 bit adalah 2
24
= 16.777.216.
Gambar 2.3.3 Citra Warna RGB[10]
2.3.4 Thresholding
Thresholding digunakan untuk mengatur derajat keabuan yang ada pada citra, thresholding juga untuk memisahkan bagian citra yang sesuai dengan objek foreground
dan latar belakangnya background, serta mengkonversi data citra menjadi data biner binerisasi, dengan tujuan agar proses selanjutnya menjadi mudah. Setiap citra meskipun
mengandung objek yang sama, tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dalam sifat-sifat pencahayaannya. Hal ini menyebabkan sulitnya menentukan nilai threshold
yang cocok untuk diterapkan ke semua kondisi citra. Oleh karena setiap citra mempunyai nilai threshold masing-masing, maka dapat dilakukan pembelajaran berupa pengetahuan
sifat-sifat dari masing - masing citra yang akan diproses sebelum menentukan nilai threshold yang cocok. Dengan demikian, setelah melalui trial and error akan ditemukan
nilai threshold yang kurang lebih cocok diterapkan untuk semua citra.
2.3.5 Transformasi Geometris Spasial
Citra f didefinisikan sebagai sistem koordinat aw,z, yang mengalami distorsi geometris yang menghasilkan citra g dengan sistem koordinat x,y maka transformasi
dapat dinyatakan dengan x,y = T{w,z}[25]. Contoh dalam trasnformasi spasial sebagai berikut:
Jika x,y =T{w,z} = w2, z2, distrosi adalah penyusutan f dengan setengah dimensi spasial seperti ditunjukkan pada gambar 2.6.
Gambar 2.3.5 Transformasi Spasial[11]
Bentuk umum yang digunakan pada transformasi spasial adalah affine transform Wolberg [1990] . Transformasi affine dapat ditulis dalam bentuk matrik