Prosedur pembayaran Perjalanan Dinas Pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Peranan bagian Administrasi Keuangan bagi perusahaan sangatlah penting, dimana dasar pengambilan keputusan maupun kebijakan dilaksanakan sesuai dengan hasil yang telah dihasilkan. Oleh karena itu agar benar-benar mampu memberikan suatu manfaat kepada proses pengambilan keputusan, pengolahan keuangan perlu dilakukan dengan sebaik mungkin. Administrasi Keuangan berperan penting dalam menunjang kelancaran pencapaian tujuan dari suatu organisasi. Sehingga dalam melaksanakannya dibutuhkan suatu sistem yang menunjang kegiatan administrasi keuangan tersebut.

Suatu perusahaan dapat dipastikan memiliki kegiatan perjalanan dinas sebagai bentuk tugas/pekerjaan yang diharuskan untuk beberapa pegawainya berpergian ke luar kota atau sampai ke luar negeri. Dan secara otomatis mengeluarkan banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, dan meminimalisasi pengeluaran maka perusahaan diharuskan membuat suatu perancangan untuk mengatur semua biaya yang ada dalam perusahaan tersebut.

Upaya memperlancar pelayanan pembayaran biaya perjalanan dinas secara efektif, efisien, dan tertib administrasi, dipandang perlu untuk menetapkan standar pelayanan. Dan dari semua itu menghasilkan suatu perancangan yang disebut dengan Prosedur Pembayaran Perjalanan Dinas. Pembayaran perjalanan dinas yaitu perjalanan yang dilakukan oleh pegawai perusahaan keluar dari tempat


(2)

kedudukan untuk kepentingan perusahaan dan atas perintah pejabat yang berwenang. ( Surat Edaran Kepegawaian (SG): SG.NO.2/UM.103/X/KA-2010 & Surat Edaran Keuangan (SK): SK.NO.3/UM.103/KA-2010. Tentang Perjalanan Dinas/Tugas Bagi Pegawai Di Lingkungan PT Kereta Api (Persero) ).

Kuliah kerja praktek pada semester akhir perkuliahan ini merupakan mata kuliah wajib yang merupakan penerapan dari ilmu-ilmu yang sudah dipelajari dari perkuliahan di kelas pada semester-semester sebelumnya. Maka dengan adanya mata kuliah kerja praktek ini mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman didunia kerja yang sesungguhnya.

Dalam prakteknya penulis melaksanakan kerja praktek di PT Kereta Api (Persero), salah satu perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa transportasi darat. Penulis ditempatkan di Kantor Daerah Operasi (DAOP) 2 Bandung, berlokasi di Jalan Stasiun Selatan No. 25 Bandung. Di kantor DAOP 2 Bandung terdapat beberapa bagian pekerjaan dan penulis ditempatkan dibagian seksi Administrasi Keuangan berkonsentrasi di Administrasi Perjalanan Dinas pegawai khususnya di wilayah DAOP 2 Bandung yang meliputi daerah Jawa Barat dan sekitarnya, dengan jumlah karyawan untuk wilayah DAOP 2 Bandung mencapai 3000 pegawai.

Karena ada beberapa macam Administrasi Perjalanan Dinas di perusahaan tersebut, maka penulis lebih ditempatkan pada bagian Administrasi Pembayaran Perjalanan Dinas Tetap Dan Pembayaran Perjalanan Dinas Tidak Tetap. Dengan demikian peranan informasi pada bagian administrasi perjalanan dinas sangatlah penting. Maka penulis sangat tertarik untuk memperdalam pengalaman kerja


(3)

dalam bidang tersebut. Selain itu PT. Kereta Api (Persero) merupakan perusahaan besar yang tentunya memiliki cara atau prosedur pekerjaan sendiri dalam melaksanakan pekerjaan perkantoran, khususnya di Bagian Administrasi Perjalanan Dinas.

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini penulis mengambil judul “ Prosedur Pembayaran Perjalanan Dinas pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung “.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dilakukan praktek kerja di PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung antara lain :

1. Untuk Mengetahui Prosedur Pembayaran Perjalanan Dinas Tetap pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.

2. Untuk Mengetahui Prosedur pembayaran Perjalanan Dinas Tidak Tetap pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Maksud penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah membandingkan antara teori dan praktek khususnya mengenai Pembayaran Perjalanan Dinas Tetap pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung. Berdasarkan identifikasi Kerja Praktek yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka maksud Kerja Praktek secara khusus sebagai berikut :


(4)

1. Bagi penulis :

a. Untuk mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya di lapangan, kemudian mengamati pekerjaan sesungguhnya di bidang akuntansi, kemudian penulis menggambarkan setiap kejadian dalam implementasi teori dalam praktek kerja sesungguhnya. Dengan melakukan identifikasi tersebut penulis dapat membandingkan antara teori yang telah dipelajari dengan praktek kerjanya di lapangan.

b. Membekali penulis dalam pengalaman kerja nyata sebagai persiapan menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

c. Meningkatkan kemampuan penulis untuk bersosialisasi, berdisiplin, dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

2. Bagi perusahaan :

Untuk memberikan suatu inovasi pada perusahaan sebagai suatu hasil kontribusi pada perusahaan. Bahwa ilmu dan teori yang telah dipelajari oleh penulis bermanfaat bagi PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan kegiatan Kerja Praktek diperusahaan tersebut.

3. Bagi Pihak Lain :

a. Bagi pembaca hasil kuliah praktek kerja ini, diharapkan mendapat sebuah informasi dan menjadikan wawasan bagi pembaca.


(5)

b. Setelah pembaca mendapatkan informasi dan wawasan dari membaca laporan ini, diharapkan laporan ini dapat dijadikan referensi dalam melaksanakan kuliah praktek kerja selanjutnya.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT Kererta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, dibagian Keuangan mengenai Pembayaran Perjalanan Dinas, Jln. Stasiun Selatan No. 25 Bandung 40181.

2. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek mulai tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 13 Agustus 2010, setiap hari Senin s.d Jumat Pukul 08.00 s.d 15.00 WIB.


(6)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

NO.

BULAN Juli agustus september Oktober November

Kegiatan / minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Kerja Praktek

2. Pengumpulan Materi

3. Penyusunan Materi

4. Pelaksanaan

Pembuatan Laporan

5. Revisi Laporan Kerja


(7)

7

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1 Sejarah Singkat PT Kereta Api (Persero)

PT Kereta Api (Persero) Bandung adalah salah satu perusahaan milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kemudian statusnya berubah menjadi perusahaan terbatas atau persero, di mana yang semula tujuan usahanya memberikan pelayanan atau jasa transportasi dan tidak berorientasi memperoleh keuntungan kemudian berubah menjadi memberikan pelayanan atau jasa transportasi dan berorientasi pada keuntungan perusahaan. PT Kereta Api (Persero) Bandung merupakan salah satu perusahaan besar yang menguasai seluruh jasa angkutan kereta api yang berada di Indonesia, perusahaan cabangnya tersebar di beberapa wilayah di Indonesia yang disebut dengan Daop (Daerah Operasi) yang mewakili kantor pusat dan bertanggungjawab melaksanakan seluruh kebijakan kantor pusat.

Secara kronologis perkembangan perkeretaapian Indonesia mengalami empat fase dalam sejarah berdirinya, yaitu :

1) Zaman Hindia Belanda 2) Zaman Pendudukan Jepang

3) Zaman Kemerdekaan Republik Indonesia 4) Zaman Penyerahan Kedaulatan


(8)

Penjabaran untuk setiap fase akan diuraikan secara berurutan seperti berikut di bawah ini :

1) Zaman Hindia Belanda

Di Indonesia kereta api telah dikenal sejak abad ke – 19 dan dijalankan pertama kali tanggal 17 Juni 1868 antara kota Semarang (Kemijen) dan temanggung dengan jarak 26 km. Perkembangan perkeretaapian di Indonesia dimulai dengan pemasangan lalu lintas Semarang – Surakarta oleh Nederlands Indische Spoorwegn Matschapj (NISM). Pencangkulan pertama untuk pemasangan lalu lintas tersebut dilakukan oleh Gubernur Jenderal Slooet Van Beele di Semarang pada tanggal 12 Februari 1890. Lintas Jakarta – Bogor dimulai pemasangannya pada tanggal 10 April 1868 dan selesai pada tahun 1873.

Pemasangan lalu lintas kereta api tersebut dilakukan oleh NISM yang kemudian diambil alih oleh State Spoorwegn (SS). Di Sumatera Utara telah dipasang lalu lintas Medan pada tanggal 25 Juli 1886 oleh Deli Spoowegn Matschapj (DSM). Di Sumatera Selatan pada tahun 1912 dimulai dengan pemasangan Teluk Betuk Prabumulih, juga di Sulawesi pada tanggal 1 Juli 1923 dipasang lintas Kassar – Takelar, di samping SS yang diusahakan oleh Hindia – Belanda.

Peranan perkeretaapian swasta sebagai prasarana perekonomian pada waktu itu mengimbangi peranan usaha pemerintah dengan nama State Spoorwegn. Jaringan – jaringan di Jawa diarahkan pada tujuan penyempurnaan administrasi pemerintah dalam rangka menjamin pertahanan dalam negeri.


(9)

Pemasangan jaringan di Aceh dilaksanakan oleh Departemen Penerangan. Pada tahun 1917 pengesahan beralih dari militer (Departemen Penerangan) kepada State Spoorwegn. Dengan maksud untuk mengamankan hasil usaha. Pemasangan jaringan – jaringan kereta api partikulir yang terpusat dari daerah perkebunan, pada dasarnya mempunyai tujuan pengangkutan hasil perkebunan ke daerah – daerah pelabuhan untuk kemudian di ekspor ke Eropa, misalnya hasil bumi yang berupa nilai, gula, karet dan teh. Meskipun masing – masing perusahaan kereta api mempunyai peraturan – peraturan pegawai tersendiri, pada dasarnya dalam bidang penggunaan tenaga kerja pribumi (Indonesia) hanya menggunakan tenaga pembantu pelaksana.

2) Zaman Pendudukan Jepang

Perusahaan kereta api di Indonesia yang berada di Jawa dan Sumatera dipimpin oleh masing – masing satu pimpinan. Untuk daerah Jawa berada di bawah Angkatan Darat (Riukuh) sedangkan di Sumatera di bawah pimpinan Angkatan Laut (Kaigun). Di Jawa dinamakan Siyoku Sokyuku dan Teknido Kyuku dibagi menjadi tiga daerah yaitu Jawa Barat (Soibu Kyuku), Jawa Tengah (Khubu Kyuku), dan Jawa Timur (Tohu Kyuku).

Jawa Timur masing – masing daerah tersebut dibagi – bagi dalam inspeksi – inspeksi (Zimusoho) yang dikepalai oleh Kepala Inspeksi (Zimusoho Tyo). Daerah Sumatera di bawah pimpinan Angkatan Laut (Koigun) yang masing – masing eksploitasi berdiri sendiri dengan nama Sumatera Tuksedo (Aceh dan SDM), Seibu Sumatera Tuksedo (Sumatera Barat) dan Nanbu Sumatera Tuksedo (Sumatera Selatan).


(10)

Secara resmi pimpinan pusat dipegang oleh pejabat sipil atau militer Jepang, meskipun para pegawai bangsa Indonesia yang melaksanakan pekerjaannya. Salah satu contoh kegiatan perkeretaapian zaman pendudukan Jepang adalah dengan mendirikan bengkel – bengkel untuk latihan perkeretaapian yang ditujukan untuk membantu dalam perang militer.

3) Zaman Kemerdekaan Republik Indonesia

Pada tahun 1945 sampai 1950, seluruh rakyat Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan tanah airnya. PT Kereta Api (Persero) dengan nama Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI) yang lahir pada tanggal 28 September 1945 dari semula telah menjalankan dan membuktikan untuk memperjuangkan kemerdekaan ini.

Perjuangan para karyawan telah berhasil pula menyumbangkan jasa – jasa penting seperti memindahkan anggota pemerintah RI ke Yogya, angkutan APSI, angkutan beras untuk Indonesia, dan angkutan rencana Laskar ke Front.

4) Zaman Penyerahan Kedaulatan

Dengan ditandatanganinya perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) maka secara resmi pemerintah Indonesia berhak untuk menguasai dan menjalankan Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI).

Pada tanggal 1 Juni 1950 terjadi penggabungan DKRI dengan SS dengan kembalinya Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi negara kesatuan maka DKRI diganti menjadi DKRIS dan statusnya diubah kembali menjadi DKA (Djawatan Kereta Api). Pada tanggal 22 Mei 1962, DKA Indonesia diubah menjadi PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) berdasarkan PP. 22/1963 dan PP


(11)

pengganti tahun 1960 tentang Perusahaan Negara. Perusahaan Negara Kereta Api pada tanggal 15 September 1971 kembali terjadi perubahan status dari PNKA dan pelaksanaannya baru dilakukan pada tanggal 1 April 1972 dan selesai pada tahun 1977. Sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. KM/MLD/320/PHB/79, Tanggal 1 April 1974 PNKA berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Berdasarkan Peratuan Pemerintah Indonesia No. 57 tanggal 30 Oktober 1990 kembali PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA). Alasan pengalihan tersebut adalah dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan jasa angkutan kereta api dan mendorong pengembangan usaha dalam menunjang pembangunan.

Sejalan dengan PP RI No. 57 tahun 1990 tersebut dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 8 tahun 1991 tanggal 23 Februari 1991 yang memutuskan untuk mencabut Keputusan Menteri Perhubungan sehubungan dengan alasan pengalihan bentuk PERJAN menjadi PERUM dengan menetapkan Peraturan Pemerintah (PP). Berdasarkan PP No. 19/1998 tanggal 3 Februari 1998, Keputusan Presiden No. 39/1999 tanggal 17 Mei 1999 dan akta Notaris Imas Fátima, SH No.2 tanggal 1 Juni 1999, Perusahaan Umum Kereta Api berubah menjadi PT Kereta Api (Persero).

Sesuai dengan perkembangannya PT Kereta Api (Persero) Bandung pun mengalami perubahan. Pertama kalinya PT Kereta Api (Persero) Bandung dengan nama Djawatan Kereta Api Indonesia (DKRI) yang lahir pada tanggal 28 September 1945. Pada tahun 1950 DKRI diubah menjadi DKRIS yang pada saat


(12)

itu Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat. Statusnya diubah kembali menjadi Djawatan Kereta Api (DKA). Pada tanggal 22 Mei 1962, Djawatan Kereta Api Indonesia diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tanggal 1 April 1974 PNKA diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Pada tanggal 30 Oktober 1990 kembali diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA). Perubahan status juga terjadi pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT Kereta Api (Persero) yang tujuannya lebih mementingkan untuk memperoleh keuntungan di samping terus berupaya meningkatkan pelayanan dan mengutamakan keselamatan.

2.1.2 Kedudukan Wilayah Kerja dan Batas Kerja PT Kereta Api (Persero) PT Kereta Api (Persero) sebagai salah satu BUMN, memiliki sendiri dalam pengoprasiannya. PT Kereta Api (Persero) juga memiliki tugas dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Berikut ini adalah uraian mengenai kedudukan Wilayah Kerja dan Batas Kerja meliputi :

1. Lintas Bogor – Yogyakarta, dengan batas sebagai berikut :

a. Batas Barat Daerah Operasi 2 Bandung dengan Daerah Operasi 1 Jakarta terletak antara Sukabumi – Gandasoli.

b. Batas Timur Daerah Operasi 2 Bandung dengan Daerah Operasi 5 Purwokerto terletak antar Banjar – Langen.

2. Lintas Jakarta – Padalarang, sebagai Batas Utara Daerah Operasi 2 Bandung dengan Daerah Operasi 1 Jakarta terletak antara Cikampek – Cibungur.


(13)

3. Lintas tidak operasi : Lintas Cibangkoklor – Dayeuhkolot – Soreang – Ciwidey, Lintas Sepur Simpang Cibangkonglor – Kavaleri, Lintas Dayeuhkolot – Majalaya, Lintas Rancaekek – Tanjungsari, dan Lintas Cibatu – Garut – Cikajang., Lintas Banjar – Pangandaran – Cijulang, dan Lintas Tasikmalaya – Indihiang – Pirusa.

Sedangkan daftar nominatif stasiun Daerah Operasi 2 Bandung dapat dilihat pada lampiran 7.

2.1.3 Visi dan Misi PT Kereta Api (Persero)

Dalam menghadapi abad ke-21 PT Kereta Api (Persero) dipandang perlu mendefinisikan visi dan misi perkeretaapian yang merupakan arah dari seluruh kegiatann perencanaaan dan strategi perusahaan. Sehingga visi dan misi yang menggariskan perlu dinyatakan secara tegas dengan tujuan yang jelas meliputi semua aspek.

Visi dari PT Kereta Api (Persero) adalah terwujudnya kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi dengan fokus keselamatan dan pelayanan. Adapun rincian sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. 2. Berkembang dan terdepan dalam keselamatan dan keandalan. 3. Pelopor dalam perkembangan yang berwawasan lingkungan. 4. Keuangan perusahaan sehat.


(14)

Sedang Misi dari PT Kereta Api (Persero) sendiri adalah “Menyelenggarakan jasa transportasi sesuai dengan keinginan stakeholders dengan meningkatkan keselamatan dan pelayanan serta penyelenggaraan yang efisien.”

2.1.4 Arti Logo Kereta Api

Gambar 2.1 Logo / Lambang PT Kereta Api (Persero) 1. Makna Karakter Logo/Lambang PT Kereta Api (Persero)

Gambar lambang menyiratkan sifat : Tegas, Pasti, Tajam, Gerak Horisontal, juga bolak – balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak – balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).

2. Gaya Gambar

Lugas, Langsung, Tajam, Selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya).


(15)

3. Sifat Gambar

Sifat gambar lebih lugas, objektif, karena bentuk geometrisnya yang dominan dan lebih bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat.

2.1.5 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan adalah pola sikap, keyakinan, asumsi dan harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk cara bagaimana karyawan/karyawati bertindak dan berinteraksi agar sasaran perusahaan tercapai, budaya perusahaan yaitu “RELA” yang diartikan :

1. “R” (Ramah) : Senantiasa memelihara suasana/menunjukkan sikap ramah tamah dalam melayani semua pelanggan dan dalam bekerja sama dengan mitra – kerja ekstern maupun intern.

2. “E” (Efektif dan Efisien) : Senantiasa mengupayakan dan meningkatkan efektivitas dan efisien kerja/usaha kemampuan mendayagunakan biaya, waktu dan/apapun berbagai sumber daya lain secara tepat guna dan hemat, dengan menjamin mutu hasil kerja yang lebih baik.

3. “L”(Lancar) : Senantiasa berupaya memelihara/menjamin kelancaran pelayanan bagi semua pelanggan, ekstern maupun intern, berikut pelaksanaan pekerjaan pendukungnya, untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat waktu.

4. “A”(Aman) : Senantiasa memelihara dan berupaya meningkatkan jaminan keamanan/keselamatan pengguna jasa dan/atau barang bawaan ataupun


(16)

kirimannya serta awak/pekerja berikut asset yang dioperasikannya dan juga lingkungan sekitarnya.

2.2 Struktur Organisasi PT Kereta Api (Persero) Daop II Bandung

Tujuan dibentuknya struktur organisasi dalam menjalankan aktivitas usaha di PT Kereta Api (Persero) adalah memberikan gambaran secara umum tentang tugas dan wewenang kepada setiap karyawan yang terlibat dalam aktivitas perusahan, dari tugas tersebut diharapkan tiap – tiap karyawan dapat mengetahui tugas dan wewenang apa yang dijalankan atas perintah atasan serta kepada siapa mereka harus mempertanggungjawabkan tugas yang diembannya.

Adanya struktur organisasi yang baik bagi perusahaan merupakan hal yang paling penting yang dapat mempengaruhi efektif atau tidaknya cara kerja karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan pimpinan perusahaan. Dalam hal ini pencapaian tujuannya digunakan untuk menentukan bentuk organisasi tersebut harus memperhatikan dasar pembagian kerja yang paling tepat bila ditetapkan dengan bentuk dan sifat perusahaan yang dipimpin. Adapun Struktur Organisasi Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini :


(17)

VP DAOP 2 BD DEPUTY VP Junior Manager HUMASDA Junior Manager Hukum

Manager SDM dan UMUM MANAGER KEUANGAN MANAGER PELELANGAN Ass.Manager SDM Ass. Manager Hiperkes & Lingkungan Ass. Manager Dokumen & Kerumahtanggaan Ass. Manager Perawatan Bangunan Dinas Ass. Manager Anggaran Ass. Manager Akuntansi Ass. Manager Keuangan Junior Manager Penagihan Sekretaris Anggota MANAGER SARANA MANAGER JALAN & JEMBATAN MANAGER SINTELIS MANAGER OPERASI MANAGER KOMERSIAL Ass. Manager Program Anggaran Perawatan Sarana Ass. Manager Perawatan Lokomotif & KRD

Ass. Manager Perawatan Kereta & Gerbong Junior Mgr Inspektor UPT

Ass. Manager Program Anggaran Perawatan Jalan Rel & Jembatan Ass. Manager Konstruksi Jalan Rel & Jembatan Ass. Manager Fasilitas

Sarana Pemeliharaan Jalan Rel & Evaluasi

UPT Junior Mgr Inspektor Ass. Manager Program Anggaran Perawatan Sintelis Ass. Manager Perawatan Sinyal Ass. Manager Perawatan Telekomunikasi & Listrik

Junior Mgr Inspektor UPT Ass. Manager Perka Ass. Manager Pelayanan Ass. Manager Kamtib Ass. Manager Pemasaran Angkutan Penumpang Ass. Manager Pemasaran Angkutan Barang Ass. Manager Pengusahaan Asset Ass. Manager Operasi Sarana Junior Manager Pusdalopka Senior Supervisor Renc. Eva & TU

Senior Supervisor Operator Radio Senior Supervisor Dal. Sarana Junior Mgr Inspektor UPT UPT CTC Ass. Manager Customer Care Ass. Manager Sistem Informasi


(18)

2.3 Deskripsi Jabatan PT Kereta Api (Persero) Daop II Bandung

Struktur organisasi dan tata laksana PT Kereta Api (Persero) sebelumnya berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Darat nomor 8 tahun 1991 Jo. SK Direksi PERUMKA nomor KA/DT/30000/SK/1991 tanggal 19 Februari 1991 dan SK. Direksi Nomor : II/DT.003/1/4/KA.2001 tanggal 2 Januari 2001 mengenai Kepala Daerah Operasi (Kadaop) terdiri atas :

1. Manajer Keuangan, yang terdiri atas : Subseksi Keuangan dan Sub Anggaran dan Akuntansi.

2. Manajer SDM dan Umum, yang terdiri atas : Subseksi Sumber Daya Manusia, Subseksi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Subseksi Kerumahtanggaan dan Umum dan Subseksi Hukum.

3. Manajer Operasi dan Pemasaran, yang terdiri atas : Subseksi Operasi Teknis (OPNIS), Subseksi Perjalanan Kereta Api (OPKA), Subseksi Pemasaran Angkutan Penumpang, Subseksi Pemasaran Angkutan Barang, dan Subseksi Keamanan dan Ketertiban (Kamtib).

4. Manajer Jalan Rel dan Jembatan, terdiri atas : Subseksi Program, Subseksi Jalan Rel, dan Subseksi Jembatan.

5. Manajer Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik, terdiri atas : Subseksi Program, Subseksi Telekomunikasi, dan Subseksi Sinyal.

6. Seksi Properti, terdiri atas : Subseksi Program, Subseksi Tanah, dan Subseksi Bangunan.

7. Pemeriksaan Kas Daerah (PMKD), yang terdiri atas : Subseksi Tata Usaha dan Subseksi Pemeriksaan Stasiun (PMBS).


(19)

Akan tetapi susunan struktur organisasi dan tata laksana PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung mengalami perubahan pada tanggal 5 juni 2009 berdasarkan SK Direksi PT Kereta Api (Persero) Nomor : Kep.U/OT.003/VI/4/KA – 2009 yaitu sebagai berikut :

1. Daerah Operasi 2 Bandung dipimpin oleh seorang Vice President (VP) yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api (Persero).

2. Untuk efektivitas dan kelancaran penyelenggaraan operasi di wilayahnya,VP Daerah Operasi 2 Bandung d bantu oleh seorang Deputy Vice Precident (Deputy VP).

VP/Deputy VP Daerah Operasi 2 Bandung mempunyai tugas pokok dan bertanggung jawab atas tercapainya visi dan misi perusahaan yang diselenggarakan melalui Daerah Operasi di wilayah geiografisnya. Dalam menjalankan tugas pokok dan tanggung jawabnya, VP/Deputy VP Daerah Operasi 2 Bandung dibantu oleh beberapa Manager dan Junior Manager, yaitu :

a. Manager Sumber Daya Manusia dan Umum, mempunyai tugas dan

tanggung jawab yaitu :

1) Melaksanakan perawatan bangunan dinas di wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.

2) Mengelola dokumen perusahaan serta kegiatan administrasi kerumahtanggaan, protokoler dan umum, dan mengelola Hygiene Perusahaan, Kesehatan Kerja (HIPERKES) dan Lingkungan.


(20)

3) Merumuskan penjabaran startegi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat dan di wilayah daerah Operasi 2 Bandung.

4) Menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia (SDM).

5) Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) secara berkelanjutan dan pengelolaan risiko di seksinya.

Dalam hal ini Manajer SDM dan Umum dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh beberapa Assistant Manager, yaitu Assistant Manager SDM, Assistant Manager Dokumen dan Kerumahtanggaan, Assistant Manager Perawatan Bangunan Dinas, dan Assistant Manager Hygiene Perusahaan, Kesehatan Kerja (HIPERKES) dan Lingkungan.

b. Manager Keuangan, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Merumuskan penjabaran startegi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat dan di wilayah daerah Operasi 2 Bandung.

2) Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Daerah Operasi dan melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan rencana serta pelaksanaan anggaran, serta membina pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Daerah Operasi.

3) Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) secara berkelanjutan dan pengelolaan risiko di seksinya.


(21)

4) Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, pengesahan pembayaran gaji pegawai dan non pegawai, pengesahan pembayaran kepada pihak ke-3 serta penyelesaian dokumen analisis dan tata usaha keuangan, serta melaksanakan penagihan atas piutang usaha dari pengusahaan angkutan penumpang, barang, dan pengusahaan asset.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Manager Keuangan dibantu oleh seorang Junior Manager dan beberapa Assistant Manager, yaitu Assistant Manager Penagihan, Assistant Manager Anggaran, Assistant Manager Akuntansi, dan Assistant Manager Keuangan.

c. Manager Sarana, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Menyusun program anggaran penyiapan sarana Siap Operasi, perawatan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja perawatan sarana (Lokomotif dan KRD, Kereta dan Gerbong)

2) Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis perawatan sarana, administrasi teknis perawatan sarana, keuangan dan pergudangan untuk seluruh wilayah Seksi Sarana Daerah Operasi 2 Bandung.

3) Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) secara berkelanjutan dan pengelolaan risiko di seksinya.

4) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Seksi Sarana di Wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.


(22)

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Sarana dibantu oleh beberapa Inspector setingkat Junior Manager, beberapa Assistant Manager dan beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT). Adapun beberapa Assistant Manager tersebut yaitu Assistant Manager Program Anggaran Sarana, Assistant Manager Perawatan Lokomotif & KRD, dan Assistant Manager Kereta & Gerbong.

d. Manager Jalan Rel dan Jembatan, mempunyai tugas dan fungsi sebagai

berikut :

1) Melaksanakan penyusunan program kerja / anggaran dan pengendalian, serta evaluasi kinerja efektivitas / efisiensi perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan.

2) Melaksanakan penyusunan program kerja dan perencanaan teknis perawatan dan pemeliharaan kelayakan operasi jalan rel, sepur simpang dan jembatan, serta pengoperasian sarana / mesin perawatan jalan rel (MPJR) berikut fasilitas perawatannya serta evaluasi perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan.

3) Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu teknis perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan serta administrasi operasional perawatan prasarana tersebut.

4) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT). Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Jalan Rel dan Jembatan dibantu oleh beberapa Inspector setingkat Junior Manager, beberapa Assistant Manager dan beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT). Adapun


(23)

beberapa Assistant Manager tersebut yaitu Assistant Manager Program Jalan Rel dan Jembatan, Assistant Manager Konstruksi Jalan Rel dan Jembatan, dan Assistant Manager Fasilitas Sarana Perawatan Jalan Rel dan Jembatan dan Evaluasi.

e. Manager Sinyal, Telekomunikasi, dan Listrik (SINTELIS), mempunyai

tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Menyusun program anggaran dan evaluasi kinerja serta melaksanakan perawatan Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik.

2) Menjamin ketersediaan dan kelayakan peralatan Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik.

3) Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis perawatan Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik di wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.

4) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh beberapa Assistant Manager yaitu Assistant Manager Program dan Anggaran Perawatan SINTELIS, Assistant Manager Perawatan Sinyal, dan Assistant Manager Perawatan Telekomunikasi dan Listrik.

f. Manager Operasi, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis operasi di Stasiun dan dalam Kereta Api, administrasi teknis operasional dan keuangan di seluruh UPT Stasiun,


(24)

UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi dan UPT Pengendali Operasi Kereta Api pada wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.

2) Melaksanakan pemantauan dan pengelolaan lokomotif/KRD, kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api, serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi / telegram maklumat (TEM).

3) Melaksanakan pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi (di atas kereta api dan stasiun) dan di lingkungan Daerah Operasi 2 Bandung secara terpusat dan terpadu.

4) Melaksanakan pembayaran operasi sarana telekomunikasi dan pemberian informasi/telegram.

5) Menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran kegiatan angkutan kereta api.

6) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT). Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Operasi dibantu oleh beberapa Inspector dan seorang Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api setingkat Junior Manager, beberapa Assistant Manager dan Unit Pelaksana Teknis (UPT).

JuniorManager Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengendalian operasi kereta api, operasi sarana dan operasi prasarana secara terpusat dan terpadu di seluruh lintas wilayah Daerah Operasi, dan melaksanakan evaluasi terhadap perjalanan perjalanan kereta api,


(25)

yang terdiri atas Senior Supervisor Perencanaan dan Evaluasi & Tata Usaha, Senior Supervisor Pengendalian Operasi Kereta Api, Senior Supervisor Operator Radio, Senior Supervisor Pengendalian Sarana, dan Centralized Traffic Control (CTC). Sedangkan Assistent Manager tersebut yaitu Assistant Manager Perjalanan Kereta Api, Assistant Manager Pelayanan, Assistant Manager Keamanan dan Ketertiban, dan Assistant Manager Operasi Sarana.

g. Manager Komersial, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengusahaan jasa angkutan penumpang, angkutan barang dan pengusahaan asset.

2) Mengelola jasa angkutan penumpang dan barang : melakukan survei / riset pemasaran pengembangan produk/jasa termasuk pemaketan layanan, mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan, program penjualan dan evaluasinya, menjaga promosi dan komunikasi pemasaran, mengelola logistik penjualan angkutan penumoang, mengelola saluran distribusi, keagenan, pelanggan korporat dan paket perjalanan/wisata.

3) Mengusahakan asset stasiun dan sarana, mengelola pengusahaan asset Right of Way (ROW) dan asset di luar stasiun, melakukan rencana, evaluasi dan pengendalian pengusahaan asset dan kerjasama operasi. 4) Mengelola cutomer care dan customer retetion, termasuk penyelesaian

klaim asuransi, service recovery serta penanganan insiden yang menimpa pengguna jasa.


(26)

5) Membuat perencanaan program dan melaksanakan perawatan hardware dan jaringan yang mendukung implementasi sistem informasi yang ada di wilayahnya, termasuk mendukung implementasi software– nya.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Komersial dibantu oleh beberapa Assistant Manager , yaitu Assistant Manager Angkutan Penumpang, Assistant Manager Angkutan Barang, Assistant Manager Customer Care, Assistant Manager Pengusahaan Aset, dan Assistant Manager Sistem Informasi.

h. Manager Pelelangan, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat di Wilayah Daerah Operasi Bandung.

2) Menyiapkan Kelengkapan dokumen lelang dan melaksanakan pelelangan dan penatausahaan administrasi pelelangan.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Manager Pelelangan dibantu oleh seorang Assistant Manager Kesekretariaan dan beberapa Anggota setingkat Supervisor.

i. Manager Hubungan Masyarakat Daerah (HUMASDA), mempunyai tugas

dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat di Wilayah Daerah Operasi Bandung.


(27)

2) Melaksanakan fungsi Corporate Image Building dan program Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayahnya.

3) Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal) dan menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

j. Manager Hukum, dipimpin oleh seorang Junior Manager yang mempunyai

tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat di Wilayah Daerah Operasi Bandung.

2) Memberikan pertimbangan dan pendampingan/bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan serta menjadi sumber informasi hukum dan peraturan bagi pegawai/pejabat di Wilayah Daerah Operasi 2 Bandung serta menjalin hubungan dengan pihak – pihak eksternal terkait.

Mengenai Tata Laksana dalam melaksanakan tugasnya, VP / Deputy VP Daerah Operasi dibantu oleh para Kepala Seksi, Kepala HUMASDA dan para Kepala UPT, wajib menerapkan prinsip – prinsip koordinasi, konsolidasi, integrasi, sinkronisasi dan komunikasi dalam satuan organisasi masing – masing di lingkungan Daerah Operasi dan dengan satuan organisasi lain di dalam dan luar PT Kereta Api (Persero).

Para Kepala Satuan Organisasi di lingkungan PT Kereta Api (Persero) adalah pemimpin di satuan organisasi masing – masing, untuk itu mereka mempunyai kewajiban dan tanggung jawab sebagai berikut :


(28)

1. Berkewajiban untuk memimpin, membina, mengarahkan, mengawasi serta melekat (WASKAT), memberikan keteladanan, bimbingan dan petunjuk untuk kelancaran tugas terhadap bawahan masing – masing, dan

2. Bertanggung jawab terhadap segala tindakan yang dilaksanakan oleh karena kepemimpinannya baik yang bersifat positif maupun negatif.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

PT Kereta Api (Persero) sebagai BUMN di lingkungan departemen perhubungan yang bergerak dalam pengelolaan jasa pengangkutan orang maupun barang secara massal. Pengelolaan dan pengaturan tentang perkeretaapian berdasarkan PP No. 55 Tahun 1990, untuk bertindak sebagai kuasa pemerintah melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada PT Kereta Api (Persero) untuk bertindak sebagai kuasa pemerintah dalam menangani permasalahan yang berhubungan dengan pihak swasta untuk meningkatkan pelayanan jasa kereta api.

Kegiatan usaha PT Kereta Api (Persero) adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dibidang transportasi sekaligus memupuk keuntungan dengan memanfaatkan asset berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. PT Kereta Api (Persero) bertujuan mengusahakan pelayanan angkutan kereta api dalam rangka memperlancar arus perpindahan orang dan barang secara masal untuk menunjang pembangunan nasional.

Lapangan usaha PT Kereta Api (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 1990 Pasal 7 adalah penyediaan pengusaha dan


(29)

pengembangan usaha kereta api dan usaha – usaha lainnya yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

Dalam penjabaran lapangan usaha serta tujuan perusahaan sebagai mana telah diuraikan di atas, kegiatan yang dilakukan PT Kereta Api (Persero) meliputi: 1. Menyediakan angkutan kereta api yang bermanfaat bagi kepentingan umum. 2. Mendorong perkembangan ekonomi, stabilitas politik dan budaya.

3. Menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

4. Meningkatkan pelayanan dan pasar angkutan kereta api.

5. Pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang di wilayah operasi.

6. Pengelolaan, pengoperasian, pemasaran, dan pengendalian terminal peti kemas angkutan barang ekspor/impor di UPT terminal peti kemas Gede Bage. 7. Merumuskan dan menyusun program pembinaan angkutan barang di wilayah

operasi.

Dalam operasi utamanya PT Kereta Api (Persero) mengusahakan angkutan kereta api penumpang dan kereta api barang. Adapun golongan kereta api yang dioperasikan yaitu :

1. Operasi Kereta Penumpan, antara lain : Kereta Komuter, Kereta Api Lokal, Kereta Api Jarak Menengah, dan Kereta Api Jarak Jauh.

2. Operasi Kereta Barang, antara lain : Kereta Api Barang Biasa, Kereta api Barang Cepat, Kereta Api Company, dan Kereta Api Container.


(30)

30 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Didalam suatu perusahaan pasti ada pekerjaan yang selalu dikerjakan diluar kantor atau sering disebut juga dengan tugas lapangan, di PT. Kereta Api (Persero) DAOP 2 Bandung, pekerjaan tersebut lebih dikenal dengan Perjalanan Dinas/Tugas, dan mempunyai perhatian khusus yaitu adanya Pembiayaan/Pembayaran Perjalanan Dinas/Tugas.

Perjalanan dinas/ tugas, adalah perjalanan yang dilakukan oleh pegawai perusahaan keluar dari tempat kedudukan untuk kepentingan perusahaan dan atas perintah pejabat yang berwenang, meliputi: Perjalanan Dinas/ tugas Tetap, Perjalanan Dinas Tidak Tetap, Perjalanan Dinas Khusus, Perjalanan Dinas Karena Mutasi, Perjalanan Dinas Pengobatan, Perjalanan Dinas Mengikuti Pendidikan Dan Perjalanan Luar Negeri.

 Perjalanan Dinas/ Tugas Tetap, adalah perjalanan dinas/ tugas yang dilakukan pegawai perusahaan tertentu, yang karena tugasnya perlu secara terus- menerus atau untuk sebagian besar waktu dinasnya harus bepergian melaksanakan tugas dalam batas wilayah tugasnya.

 Perjalanan Dinas/ Tugas Tidak Tetap, adalah perjalanan dinas/ tugas secara insedental yang dilakukan oleh pegawai perusahaan tertentu keluar tempat kedudukan pegawai yang


(31)

bersangkutan untuk kepentingan perusahaan dan atas perintah pejabat yang berwenang.

 Perjalanan Dinas/ Tugas Khusus, adalah perjalanan dinas/ tugas yang dilakukan pegawai perusahaan tertentu keluar tempat kedudukan yang jaraknya sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kilometer dari tempat kedudukan pegawai yang bersangkutan untuk kepentingan perusahaan dan atas perintah pejabat yang berwenang, khususnya untuk pekerjaan tertentu.

 Perjalanan Dinas Karena Mutasi/ Datasering, adalah perjalanan dinas/ tugas oleh pegawai yang untuk sementara waktu ditugaskerjakan di satu tempat di luar tempat kedudukannya secara terus-menerus untuk paling lama 3 (tiga) bulan, dan apabila masih diperlukan pegawai dimaksud harus dipindahkan.

 Perjalanan Dinas/ Tugas Luar Negeri, adalah perjalanan jabatan yang dilakukan oleh pegawai/ pejabat perusahaan atau Pegawai Negeri lainnya atas Perintah Direksi.

Pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan oleh staf bagian administrasi perjalanan dinas tidak hanya menangani perjalanan dinas pegawai PT. Kereta Api (Persero) saja. Di bagian administrasi perjalanan dinas ini juga menangani pembuatan daftar pembayaran sumbangan sewa rumah (SSR), sumbangan pemondokan (SP), dan sumbangan khusus akomodasi (SKA).


(32)

Selama kerja praktek, penulis ditempatkan di bagian Administrasi Keuangan yang berkonsentrasikan pada Administrasi Perjalanan Dinas khususnya pada Pembayaran Perjalanan Dinas Tetap Dan Pembayaran Perjalanan Dinas Tidak Tetap. Penulis dalam melaksanakan kerja praktek dibimbing oleh pembimbing perusahaan khususnya di bagian keuangan yaitu ibu komalasari, baliau adalah salah satu kepala kelompok di bagian Administrasi Keuangan. Penulis dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek memperoleh banyak pengalaman yang berharga guna menghadapi kondisi dunia kerja yang sesungguhnya.

Dan untuk mengetahui prosedur kerja yang dilakukan oleh bagian Administrasi Perjalanan Dinas, maka penulis melakukan wawancara dan observasi secara langsung tentang kegiatan-kegiatan di Administrasi Perjalanan Dinas.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis dalam memenuhi mata kuliah kerja praktek ini melaksanakannya di PT. Kereta Api (Persero) DAOP 2 Bandung, yang berlokasi di Jln. Stasiun Selatan No. 25 Bandung. Dan waktu pelaksanaan kerja praktek ini dimulai dari tanggal 7 juli 2010 sampai dengan tanggal 13 agustus 2010 dari jam 08.00 – 15.00 WIB.

Dalam melaksanakan praktek kerja di bagian administrasi perjalanan dinas, penulis tidak diberi banyak pekerjaan. Di bagian administrasi perjalanan dinas ini, kegiatan yang penulis lakukan adalah :


(33)

Membuat surat perintah perjalanan dinas A.27/SAB dan G.43/SAB. Dalam membuat A.27 & G.43/SAB, penulis menggunakan Software Ms. Excell, adapun bentuk format dari A.27 & G.43/SAB tersebut sudah baku sehingga penulis hanya melakukan input data-data pegawai yang ditugaskan untuk melakukan perjalanan dinas. Hasil input dari surat perjalanan dinas ini dibuat 2 rangkap dengan menggunakan karbon sehingga lebih efektif dan efesien.

3.3 Hasil Pelaksanakan Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Pembayaran Perjalanan Dinas Tetap pada PT Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

1. Kepada Pegawai Perusahaan yang melakukan Perjalanan Dinas di dalam negeri dilakukan seefesien mungkin dengan kereta api dan diberikan biaya perjalanan dinas/tugas sebagai berikut :

Tabel 3.1

Pembayaran Perjalanan Dinas Tetap/ Terprogram

No. PEJALAN TARIF/Bulan (Rp)

1 2 3

1 Senior Auditor di SPI 3.000.000,-

2 Auditor di SPI 3.000.000,-

3 Manajer di Daop/Drive/Sub Divre 300.000,-


(34)

5 Wastek/Ka, Humasda/Ka UPT Dalopka 285.000,-

6 Wassi 270.000,-

7 Senior Cash Controller 2.000.000,- 8 Junior Manajer Penagihan di Daerah 500.000,- 9 Asisten Manajer / KSB / Ka Resor 250.000,-

10 Ka UPT Dipo Besar 240.000,-

11 Cash Controller 1.500.000,-

12 Wkl, KSB-KS Klas 1/2/3-Ka Distrik 200.000,- 13 Ka UPK (Ka Balai Pengobatan) 195.000,- 14 PUK/G/S-Kr di Dipo-Kasubur PK OC –

Supervisor UUK-Phd-Ka UPT Reservasi Tiket-Adk

150.000,-

15 Pelaksana Regu Jembatan, Troubleshooter 200.000,- 16 Pelaksana Regu Sintelis, Pjl-Jpj-Pembantu

Ka UPK Tugas Keliling

150.000,-

17 Pelaksana Regu Mekanik/ Operator MTT 450.000,-

2. Bagi Pejalan yang melaksanakan perjalanan dinas terprogram/ tetap tidak perlu menggunakan bentuk G.43 SAB, G.44 SAB dan G.44a. Pelaksanaan pembayaran Perjalanan Dinas Tetap menggunakan bentuk A.27 berdasarkan NPD yang diajukan oleh unit terkait.


(35)

3. Apabila Pejabat/ Pegawai yang mendapatkan Perjalanan Dinas Tetap sebagaimana dimaksud, tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas/ mangkir lebih dari 14 (empat belas) hari kerja atau mendapat sanksi hukuman disiplin, maka kepada yang bersangkutan tidak dibayarkan Uang Perjalanan Dinas Tetap terhitung mulai bulan berikutnya sampai dengan yang bersangkutan masuk kerja kembali atau hukuman disiplin tersebut berakhir.

4. Perjalanan Dinas Tetap hanya diberikan kepada Pegawai/ Pejabat sebagaimana dimaksud di atas dan tidak diperkenankan diberikan kepada Pejabat/ Pegawai lainnya.

5. Bagi Pegawai Perusahaan yang diperbantukan dan atau dipekerjakan pada Anak Perusahaan, Yayasan dan Instansi lain diluar perusahaan, maka pengaturan perjalanan dinas/ tugas di samping sumber pendanaannya berasal dari Anak Perusahaan/ Yayasan dan Instansi lainnya di luar perusahaan, besaran tarif perjalanan dinas/ tugas minimal sama dengan yang diatur oleh Perusahaan.

 Prosedur Pencairan Biaya Perjalanan dinas Tetap

1) Dalam rangka pencairan Biaya Perjalanan Dinas Tetap, Unit Pejalan menerbitkan Formulir A.27 Tetap dalam rangkap 2 (dua) setelah ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang dengan dilampiri NPD Acc, kemudian diserahkan kepada PP/PPP.


(36)

2) Berdasarkan Formulir A.27 Tetap yang diterima dari unit pejalan, PPP melaksanakan tindaklanjut sebagai berikut;

(a) Memverifikasi dan mencatat Formulir A.27 Tetap dalam Analisa Perjalanan Dinas (B.27) di bulan bersangkutan. (b) Menerbitkan Bukti Pembayaran (A.9)

(c) Setelah dilakukan verifikasi dan pencatatan dalam analisa atas Formulir A.27 Tetap lembar ke-1 beserta A.9 diserahkan kembali kepada unit pejalan dengan peruntukan sebagai berikut;

 A.9 untuk dasar pengeluaran uang di Pbd/ Bendaharawan.

 Lembar ke 1 A.27 Tetap dipergunakan untuk Daftar Pembayaran Uang Perjalanan Dinas kepada para pejalan.

(d) Khusus untuk Perjalanan Dinas Tetap Senior Auditor dan Auditor, dibayarkan melalui rekening tabungan bersamaan dengan permbayaran gaji.


(37)

3.3.2 Prosedur Pembayaran Perjalanan Dinas Tidak Tetap pada PT Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

A. Perjalanan Dinas/ Tugas Tidak Tetap (Non Program) : Tabel 3.2

Pembayaran Perjalanan Dinas Tidak Tetap/ Non Program

KELOMPOK PEJALAN TARIF/ Hari

(Rp)

MASK DINAS DALAM 1 BLN (HARI)

1 2 3 4

1 a. Ka SPI 500.000,- 7

EVP Kantor Pusat 500.000,- 7 b. VP/ Staf Ahli Kantor Pusat 400.000,- 7 EVP/VP Daop/Drive/SubDivre 400.000,- 7 VP General Audit di SPI 400.000,- 7

c. Staf Utama 350.000,- 7

Wakil EVP/ VP Daop/ Divre 350.000,- 7 d. GM/SM di BY, UUK, BPL,

Grafika

300.000,- 7 Senior Manajer di Divre 3SS 300.000,- 7 2 Para Manajer di Kantor Pusat 250.000,- 7

Para Manajer di Daop/ Divre/ Sub Divre

250.000,- 3 Para Manajer di BLP/ BY/

Grafika

250.000,- 5 Ka TPK Gedebage 250.000,- 5 Manajer Area UUK 250.000,- 3

Senior Auditor 250.000,- 3

Staf Madya 250.000,- 5

3 Junior Manajer di Kantor Pusat 150.000,- 5 Junior Manajer di Daop/ Divre/

Sub Divre/ BY

150.000,- 3 Asisten Manajer diDaop/Divre/

Sub Divre/ Grafika/ BY/ Pklg

150.000,- 2 Senior Supervisor di Daop/

Divre/ Sub Divre/ Plkg

150.000,- 2 Senior Cash Controll/ Auditor

di SPI

150.000,- 3 4 Cash Controll/ Supervisor di

Daop/ Divre/ Sub Divre/ BY/ Plkg/ UUK

100.000,- 3


(38)

Divre/ Sub Divre/ BY 5 Officer di Daop/ Divre/ Sub

Divre/ BY

100.000,- 2 6 Pelaksana Regu Jembatan/

Sintel, Mekanik/Operator MTT

80.000,- 2

Pelaksana lainnya 80.000,- 3

B. Besaran Nilai Pencairan Biaya Perjalanan Dinas Tidak Tetap

Biaya Perjalanan Dinas Tidak Tetap dapat dibayarkan dalam 2 (dua) tahap dengan ketentuan :

1) Biaya perjalanan tahap I, dibayarkan maksimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari perhitungan perjalanan yang akan dilakukan sebagaimana tercantum pada formulir perjalanan dinas yang bersangkutan.

2) Biaya perjalanan tahap II, dibayarkan sebesar kekurangan dari perhitungan biaya perjalanan yang telah dilakukan sebagaimana tercantum pada formulir perjalanan dinas yang bersangkutan. C. Prosedur Pencairan Biaya Perjalanan Dinas Tidak Tetap

1. Prosedur Pencairan Biaya Perjalanan Dinas Tahap I

1) Dalam rangka pencairan Biaya Perjalanan Dinas tahap I, Unit Pejalan menerbitkan Formulir Perjalanan Dinas (G.43), dan formulir A.27 Tahap I dalam rangkap 3 (tiga) setelah ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang dengan dilampiri NPD Acc, kemudian diserahkan kepada PP/PPP.


(39)

2) Berdasarkan Formulir Perjalanan Dinas (G.43), dan formulir A.27 Tahap I yang diterima dari unit pejalan, PPP melaksanakan tindaklanjut sebagai berikut :

(1) Memverifikasi dan mencatat Formulir Perjalanan Dinas (G.43), dan formulir A.27 Tahap I dalam Analisa Perjalanan Dinas (B.27) di bulan bersangkutan

(2) Menerbitkan Bukti Pembayaran (A.9)

(3) Membuat rincian pembayaran Tahap I di ruangan yang disediakan dalam G.43

(4) Setelah dilakukan verifikasi dan pencatatan dalam analisa, atas Formulir G.43 dan lembar ke I formulir A.27 tahap I beserta A.9 diserahkan kepada unit pejalan dengan peruntukan sebagai berikut ;

 A.9 untuk dasar pengeluaran uang di Pbd/ Bendaharawan

 Formulir G.43 untuk otoritasasi Perjalanan Dinas (cap dan tandatangan) oleh Pejabat di tempat tujuan dinas

 Lembar ke-I A.27 Tahap I dipergunakan untuk Daftar Pembayaran Uang Perjalanan Dinas kepada para pejalan


(40)

(5) Formulir A.27 tahap I lembar ke-2 disimpan sebagai lampiran Analisa B.27 untuk dikirimkan ke unit akuntansi.

(6) Formulir A.27 tahap I ke-3 disimpan sebagai arsip sekaligus dasar pengisian Formulir G.44 untuk bahan evaluasi dan verifikasi Biaya Perjalanan Dinas yang telah diberikan kepada pegawai.

2. Prosedur Pencairan Biaya Perjalanan Dinas Tahap II

a) Untuk pencairan Biaya Perjalanan Dinas tahap II, Unit Pejalan menerbitkan Formulir A.27 Tahap II dalam rangkap 3 (tiga). Setelah ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang kemudian diserahkan kepada PP/PPP, dengan dilampiri dokumen sebagai berikut :

(1) NPD Acc,

(2) Formulir G.43 rampung yang telah dicap dan ditandatangani oleh Pejabat di tempat tujuan dinas,

(3) Formulir G.44a dengan dokumen pendukungnya (jika ada) misalnya; absensi rapat, notulen dsb, sebagai laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas.

b) Berdasarkan Formulir tersebut diatas yang diterima dari unit pejalan, PPP melaksanakan tindaklanjut sebagai berikut :


(41)

(1) Memverifikasi dan mencatat Formulir G.43 rampung, dan formulir A.27 Tahap II dalam Analisa Perjalanan Dinas (B.27) dibulan bersangkutan

(2) Menerbitkan Bukti Pembayaran A.9

(3) Membuat rincian pembayaran Tahap II di ruangan yang disediakan dalam G.43

(4) Setelah dilakukan verifikasi dan pencatatan dalam analisa, lembar ke-1 Formulir A.27 tahap II beserta A.9 diserahkan kepada unit pejalan dengan peruntukan sebagai berikut ;

A.9 untuk dasar pengeluaran uang di Pdp/ Bendaharawan,

Lembar ke-1 A.27 Tahap II dipergunakan untuk Daftar Pembayaran Uang Perjalanan Dinas kepada para pejalan.

(5) Formulir A.27 tahap II lembar ke-2 disimpan sebagai lampiran Analisa B.27 untuk dikirimkan ke unit akuntansi.

(6) Formulir A.27 tahap II lembar ke-3 disimpan sebagai arsip sekaligus dasar pengisian Formulir G.44 untuk bahan evaluasi dan verifikasi Biaya Perjalanan Dinas yang telah diberikan kepada pegawai.


(42)

3. Formulir A.27 tahap I maupun tahap II lembar ke-1 setelah dibayarkan dan telah ditandatangani oleh semua Pejalan dikembalikan ke Bendaharawan/ Pbd untuk arsip pertanggungjawaban

D. Pertanggungjawaban G.43 oleh Pejalan

1) Atas perjalanan dinas yang telah dilakukan unti pejalan harus menyerahkan dokumen perjalanan dinas ke PP/PPP duna verifikasi dan evaluasi. Adapun dokumen perjalanan dinas yang harus diserahkan untuk pertanggungjawaban adalah sebagai berikut ; a. Formulir G.43 rampung yang telah di cap dan ditandatangani

oleh Pejabat di tempat tujuan dinas.

b. Formulir G.44a dengan dokumen pendukungnya (jika ada) misalnya; tiket pesawat, absensi rapat, notulen dsb, sebagai laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas.

2) Apabila formulir G.43 selesai/ rampung dalam jangka waktu 1 (satu) bulan tidak diserahkan kepada PP/PPP, maka berdasarkan penjagaan di G.44, PP/PPP yang bersangkutan untuk tidak melakukan pembayaran perjalanan dinas tahap pertama untuk biaya perjalanan dinas berikutnya, sampai dengan formulir G.43 selesai/ rampung tersebut diserahkan kepada PP/PPP.

3) Bendaharawan/ Pbd tidak diperkenankan melakukan pembayaran biaya perjalanan dinas bagi Pegawai yang tempat kedudukannya diluar lingkungan Kantor Pengesahannya.


(43)

PADA PT KERETA API (PERSERO)

DAERAH OPERASI 2

BANDUNG

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA

: Riska Riastuty

NIM

: 21207068

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(44)

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Riska Riastuty

Tempat/tgl lahir : Bandung, 18 September 1986 Jenis Kelamin : Wanita

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia Agama : Islam

Status : Belum kawin TB/BB : 160/50kg Kesehatan : Baik

Alamat Asal : Perum Dinas Koramil Cicalengka No.31 Cicalengka, Kab. Bandung

Alamat Sekarang : Jln. Siliwangi Dalam 4, No.34, Bandung No.Tlp : Hp. 08562087590 / (022) 93610699 E-mail : Zqawildblood@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

2007 – Sekarang : S1, Manajemen Ekonomi, UNIKOM, Bandung

2004 – 2005 : D1, Administrasi Bisnis & Kesekretarisan, Sekretaris Pimpinan, PKN LPKIA, Bandung

2001 – 2004 : SMA PGRI Cicalengka, Kab. Bandung 1998 – 2001 : SMPN 1 Cicalengka, Kab. Bandung 1992 – 1998 : SDN Kujang 1, Nagreg, Kab. Bandung PENGALAMAN BEKERJA

Bekerja di PT. Mahkota Sakti, Bandung Periode : 2005 - 2007

Bidang : Agen Polis Asuransi Jabatan : Marketing, Operator Telp.

Demikian riwayat hidup saya dibuat dengan sebenarnya. Bandung, 03 November 2010


(45)

i

Judul : PROSEDUR PEMBAYARAN PERJALANAN DINAS PADA PT KERETA API ( PERSERO) DAOP 2

BANDUNG Nama : Riska Riastuty NIM : 21207068 Jenjang : S1

Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Bandung, 03 November 2010 Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembina Perusahaan Tempat Kerja Praktek

(Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE.,M.Si.) ( Komala Sari ) NIP. 4127.34.02.015 NIPP. 39135

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

( Linna Ismawati, SE.,M.Si ) NIP. 4127.34.02.008


(46)

iv

Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur ke khadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya penulis diberi kekuatan, kemampuan, kesabaran dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini dengan baik yang berjudul : “ PROSEDUR PEMBAYARAN PERJALANAN DINAS PADA PT KERETA API (PERSERO) DAERAH OPERASI 2 BANDUNG ”.

Penyusunan Laporan Praktek Kerja ini disusun untuk memenuhi Tugas Perkuliahan S1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.Selama penyelesaian laporan kerja praktek ini tidak sedikit kendala yang dihadapi penulis, syukur alhamdullilah semua dapat diselesaikan dan terlewati sehingga banyak masukan-masukan, pelajaran dan pengalaman berharga yang diperoleh penulis selama penyusunan. Semua ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik itu moril maupun materil. Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan tak terhinggga, kepada :

Penulis menyadari bahwa Laporan Kuliah Praktek Kerja ini jauh dari sempurna dan banyak kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Namun demikian, penulis telah berusaha


(47)

v

yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi sumbangan kepada penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini, terutama kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,SE.M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Dan sekaligus dosen Pembimbing Kerja Praktek, yang telah meluangkan waktunya dalam membantu pembuatan laporan kerja praktek dengan sebaik-baiknya.

3. Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

4. Elvira Azis, SE., MT., Selaku Koordinator Kerja Praktek Jurusan Manajemen, dan Sekaligus Dosen Wali Jurusan Manajemen Kelas MN-2 di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

5. Pimpinan PT Kereta Api Daerah Operasi 2 Bandung, yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan kuliah praktek kerja terutama di Bagian Keuangan.

6. Bapak Dindin Setiadiana, Manajer Keuangan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.


(48)

vi

waktunya untuk memberikan pengetahuan dan penjelasan serta mengajarkan mengenai Prosedur Pembayaran Perjalanan Dinas Yang Digunakan Oleh PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.

9. Seluruh Staf/Karyawan Bagian Keuangan yaitu kepada Ibu Lilis, Ibu Lely, Pak Hidayat, Pak Irvan, dan Pak Setiawan, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

10.Kepada kedua orangtua yang saya sayangi dan kasihi, yang selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan memberikan yang terbaik serta memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil selama ini.

11.Kepada teman-teman seperjuangan, Jurusan Manajemen dikelas MN-2 Universitas Komputer Indonesia Bandung.

12.Semua pihak yang tidak bisa Penulis sebutkan namanya satu persatu.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, dan dapat menjadi sumbangan bagi almamater tercinta dan dapat menjadi catatan amal kebaikan penulis.

Wassalammu’alaikum wr, wb.

Bandung, 03 November 2010 Penulis,

Riska Riastuty NIM. 21207068


(1)

PROSEDUR PEMBAYARAN PERJALANAN DINAS

PADA PT KERETA API (PERSERO)

DAERAH OPERASI 2

BANDUNG

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA

: Riska Riastuty

NIM

: 21207068

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Riska Riastuty

Tempat/tgl lahir : Bandung, 18 September 1986 Jenis Kelamin : Wanita

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia Agama : Islam

Status : Belum kawin TB/BB : 160/50kg Kesehatan : Baik

Alamat Asal : Perum Dinas Koramil Cicalengka No.31 Cicalengka, Kab. Bandung

Alamat Sekarang : Jln. Siliwangi Dalam 4, No.34, Bandung No.Tlp : Hp. 08562087590 / (022) 93610699 E-mail : Zqawildblood@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

2007 – Sekarang : S1, Manajemen Ekonomi, UNIKOM, Bandung

2004 – 2005 : D1, Administrasi Bisnis & Kesekretarisan, Sekretaris Pimpinan, PKN LPKIA, Bandung

2001 – 2004 : SMA PGRI Cicalengka, Kab. Bandung 1998 – 2001 : SMPN 1 Cicalengka, Kab. Bandung 1992 – 1998 : SDN Kujang 1, Nagreg, Kab. Bandung PENGALAMAN BEKERJA

Bekerja di PT. Mahkota Sakti, Bandung Periode : 2005 - 2007

Bidang : Agen Polis Asuransi Jabatan : Marketing, Operator Telp.

Demikian riwayat hidup saya dibuat dengan sebenarnya. Bandung, 03 November 2010


(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Judul : PROSEDUR PEMBAYARAN PERJALANAN DINAS PADA PT KERETA API ( PERSERO) DAOP 2

BANDUNG Nama : Riska Riastuty NIM : 21207068 Jenjang : S1

Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Bandung, 03 November2010 Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembina Perusahaan Tempat Kerja Praktek

(Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE.,M.Si.) ( Komala Sari ) NIP. 4127.34.02.015 NIPP. 39135

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

( Linna Ismawati, SE.,M.Si ) NIP. 4127.34.02.008


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur ke khadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya penulis diberi kekuatan, kemampuan, kesabaran dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini dengan baik yang berjudul : “ PROSEDUR PEMBAYARAN

PERJALANAN DINAS PADA PT KERETA API (PERSERO) DAERAH

OPERASI 2 BANDUNG ”.

Penyusunan Laporan Praktek Kerja ini disusun untuk memenuhi Tugas Perkuliahan S1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.Selama penyelesaian laporan kerja praktek ini tidak sedikit kendala yang dihadapi penulis, syukur alhamdullilah semua dapat diselesaikan dan terlewati sehingga banyak masukan-masukan, pelajaran dan pengalaman berharga yang diperoleh penulis selama penyusunan. Semua ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik itu moril maupun materil. Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan tak terhinggga, kepada :

Penulis menyadari bahwa Laporan Kuliah Praktek Kerja ini jauh dari sempurna dan banyak kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Namun demikian, penulis telah berusaha


(5)

v

agar Laporan Kuliah Praktek Kerja ini dapat memenuhi ketentuan – ketentuan yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi sumbangan kepada penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini, terutama kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,SE.M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Dan sekaligus dosen Pembimbing Kerja Praktek, yang telah meluangkan waktunya dalam membantu pembuatan laporan kerja praktek dengan sebaik-baiknya.

3. Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

4. Elvira Azis, SE., MT., Selaku Koordinator Kerja Praktek Jurusan Manajemen, dan Sekaligus Dosen Wali Jurusan Manajemen Kelas MN-2 di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

5. Pimpinan PT Kereta Api Daerah Operasi 2 Bandung, yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan kuliah praktek kerja terutama di Bagian Keuangan.

6. Bapak Dindin Setiadiana, Manajer Keuangan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.


(6)

vi

7. Bapak Drs. Siswoyo, Asisten Manajer Keuangan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.

8. Ibu Komalasari, selaku pembimbing di perusahaan yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengetahuan dan penjelasan serta mengajarkan mengenai Prosedur Pembayaran Perjalanan Dinas Yang Digunakan Oleh PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.

9. Seluruh Staf/Karyawan Bagian Keuangan yaitu kepada Ibu Lilis, Ibu Lely, Pak Hidayat, Pak Irvan, dan Pak Setiawan, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

10.Kepada kedua orangtua yang saya sayangi dan kasihi, yang selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan memberikan yang terbaik serta memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil selama ini.

11.Kepada teman-teman seperjuangan, Jurusan Manajemen dikelas MN-2 Universitas Komputer Indonesia Bandung.

12.Semua pihak yang tidak bisa Penulis sebutkan namanya satu persatu.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, dan dapat menjadi sumbangan bagi almamater tercinta dan dapat menjadi catatan amal kebaikan penulis.

Wassalammu’alaikum wr, wb.

Bandung, 03 November 2010 Penulis,

Riska Riastuty NIM. 21207068