IIIIIIIIIIIIIIIIIII. Orang Yahudi sejak sebelum masehi sudah
hidup di Madinah, mereka terdiri dari 3 suku yaitu Bani Qainuqa, Bani Quraidhah dan Bani Nadzir. Mereka semua mempercayai akan
kedatangan nabi akhir zaman sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci mereka. Akan tetapi ketika nabi yang ditunggu-tunggu itu datang,
mereka mengingkarinya karena mereka menduga dan menghendaki bahwa nabi yang ditunggu-tunggu itu berasal dari golongan mereka yaitu
keturunan Israel. Apalagi setelah bangsa Arab memeluk agama Islam mendahului mereka. Kekecewaan mereka sudah tak bias disembunyikan
lagi. Lihat Q.S. Al-Baqoroh : 89. Mereka memang pernah mengikat perjanjian dengan kaum muslimin, akan tetapi tidak dilandasi dengan
ketulusan hati yang jujur dan mereka mengira bahwa kaum muslimin adalah kelompok yang lemah yang tidak akan mampu menghadapi
kekuatan kafir Quraiys. Mereka terkejut ketika Rasulullah SAW dan para pengikutnya berhasil memporak-porandakan tentara Quraiys dalam
perang Badar 17 Ramadhan 2 H.
b Rongrongan orang-orang Munafik.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. Keberadaan orang-orang munafik tidak bisa di
abaikan begitu saja sebagai ancaman yang sangat membahayakan. Pengaruh mereka memang tidak begitu besar, namun apabila dibiarkan
bisa menimbulkan malapetaka yang merugikan perjuangan umat Islam. Sekalipun mereka mengaku beriman kepada Rasulullah SAW, namun
acap kali mereka menghalang-halangi orang lain masuk Islam. Ketika Rasulullah SAW bersiap menghadapi perang Uhud, kaum munafik
keluar dari barisan yang dipersiapkan atas hasutan Abdullah bin Ubai, pemimpin mereka. Mereka juga mengadakan hubungan baik dengan
kaum Yahudi dan pernah menjanjikan bantuan kepada Bani Quraidhah sewaktu yang disebut terakhir ini menghianati kaum muslimin.
c Rongrongan kafir Quraisy dan sekutunya.
KKKKKKKKKKKKKKKKKKK. Sikap permusuhan kafir
Quraiys terhadap Islam tidak berhenti dengan kepindahan Rasulullah SAW dan para sahabatnya ke Madinah. Atas sikap mereka itu Allah
SWT menurunkan ayat yang mengizinkan umat Islam mengangkat senjata untuk membela diri, karena mereka sungguh dianiaya
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA Kelas X 168
biannahum dzulimu, lihat Q.S. Al-Ahzab : 39-40. Ini adalah ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT mengenai perang. Ayat ini
menjadi alasan bagi Rasulullah SAW untuk membentuk pasukan yang dipersiapkan untuk terjun ke medan pertempuan. Pasukan yang pertama
dibentuk adalah untuk berjaga-jaga menghadapi serangan dari suku-suku Badui dan kafir Quraiys serta sekutunya. Orang yang boleh diperangi
adalah orang yang telah merampas hak, baik harta maupun jiwa dan menghalangi untuk beriman kepada Allah SWT dan melaksanakan
ajarannya lihat Q.S. Al-Baqoroh : 190-191. Perang sebagai jawaban
atas permusuhan kafir Qurisy terjadi pertama kali dilembah Badar pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Dalam Al-Qur’an peristiwa ini disebut
dengan yaumul furqon, yakni hari pemisah antara yang hak dan yang bathil. Kendatipun pasukan Islam jauh lebih kecil sekitar 300 orang
namun berhasil meraih kemenangan dari pasukan kafir Quraiys yang jumlahnya sekitar 1000 orang. Hal ini membuat orang-orang Yahudi
geram dan kecewa. Mereka mulai menunjukkan sikap tidak bersahabat dengan orang muslim dan berusaha menusuk dari belakang. Sementara
itu kafir Quraiys berusaha membalas kekalahan dengan mempersiapkan 3000 pasukan dengan perbekalan dan persenjataan yang lengkap
berangkatlah menuju kota Madinah. Turut ambil bagian dalam pasukan kafir ini adalah suku Arab Tihamah, Kinanah, Bani Harist, Bani Haun
dan Bani Musthaliq. Pada bulan Sya’ban 3 H terjadilah perang Uhud, dalam peperangan ini kaum muslimin menderita kekalahan akibat
keluarnya sebagian pasukan muslimin yang diprovokasi oleh orang munafik bernama Abdullah bin Ubay sehingga kaum muslimin yang
berjumlah 1000 orang tinggal kurang lebih dua pertiganya. Dalam peperangan ini dari kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada 70
orang, termasuk paman Nabi SAW yang bernama Hamzah bin Abdul Muthalib. Kesempatan ini membuat kesempatan orang Yahudi bani
Nadzir untuk menghancurkan kaum muslimin. Mereka berusah membunuh Rasulullah SAW, namun gagal sehingga mereka di usir dari
Madinah. Pada bula syawal 5 H kurang lebih 14.000 tentara kafir termasuk 4000 kafir Quraiys di bawah pimpinan Abu Sofyan menyerbu
Madinah. Menghadapi serbuan ini Rasulullah SAW memilih bertahan di
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA Kelas X 169
kota. Atas saran Salman Al-Farisi kaum muslimin membuat parit-parit di setiap lorong untuk masuk ke kota Madinah. Tidak ada pilihan lain bagi
kafir untuk mengepung kota Madinah. Akan tetapi setelah 25 hari pengepungan, perasaan jenuh mulai muncul terutama pada kelompok-
kelompok yang tidak mempunyai kepentingan karena yang jelas punya kepentingan adalah kaum kafir dan orang Yahudi. Pada saat yang sama
seorang pemimpin Arab Nu’aim bin Mas’ud menghadap Rasulullah SAW dan menyatakan masuk Islam. Tepat pada saat yang menyulitkan
kaum muslimin, datanglah badai padang pasir yang mematikan disertai hujan lebat yang menyapu bersih kemah dan perbekalan mereka lihat
Al-Ahzab : 9. Akhirnya terpaksa mereka kembali dan menyelamatkan diri tanpa membawa apa-apa lihat Al-Ahzab : 25. Perang ini dikenal
dengan nama perang Khandaq, karena kaum muslimin menggunakan parit khandaq untuk pertahanan mereka. Dikenal pula dengan sebutan
perang Ahzab karena musuh yang menyerang madinah terdiri dari berbagai golongan yang bersekutu Al-Ahzab. Dalam perang ini gugur
6 sahabat Rasululllah SAW termasuk Sa’ad bin Muadz, mereka gugur sebagai syuhada. Demikian kaum muslimin mempertahankan diri dan
serangan yang dilakukan tetap tidak keluar dari kerangka mempertahankan diri.
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL. Fase perjuangan setelah Perang Ahzab. Pada bulan Dzulqo’dah 6 H Rasulullah SAW beserta 10.000 orang
sahabatnya berangkat ke Makkah untuk menunaikan umroh dan haji. Mereka sudah mengenakan pakaian ihrom sejak berangkat dan membawa
hewan-hewan yang akan disembelih di Mina agar tidak dicurigai oleh kaum Quraisy. Akan tetapi kafir Quraisy tidak menghendaki kaum muslimin
memasuki kota Makkah, karena apapun alasannya berarti itu kemenangan bagi kaum muslimin. Oleh karena itu kafir Quraiys mengirim pasukan di
bawah pimpinan Khalid bin Walid untuk menghadang kaum muslimin. Kaum muslimin dapat menghidari pertemuan dengan pasukan Khalid bin
Walid dengan menempuh jalan lain, sehingga ketika masuk bulan haram mereka sudah sampai di Hudaibiyah, beberapa mil dari kota Makkah.
Rasulullah SAW bermusyawrah dengan para sahabatnya kemudian mengutus Usman bin Affan untuk menemui kaum kafir Quraisy guna
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA Kelas X 170
menyampaikan maksud kedatangan mereka ke Makkah. Akan tetapi Usman bin Affan malah di tahan oleh mereka dan muncul desas desus bahwa
Usman mau di bunuh. Rasulullah SAW dengan para sahabatnya mengadakan sumpah setia untuk berperang sampai tercapai kemenangan.
Sumpah setia ini terkenal dengan nama Baiah Ar-Ridwan sumpah yang diridhai Allah SWT. Sumpah ini menggetarkan nyali kaum musyrikin
Quraiys sehingga Usman bin Affan dibebaskan dan mereka mengutus Suhail bin Amr untuk mengadakan perjanjian dengan kaum muslimin. Perjanjian
inilah yang kemudian terkenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah yang pokok-pokok isinya antara lain :
a Segala permusuhan kedua belah fihak dihentikan selama 10 tahun. b Setiap orang Quraiys yang datang kepada kaum muslimin tanpa seijin
walinya harus di tolak dan dikembalikan. c Setiap orang Islam yang menyerahkan diri kepada fihak Quraiys tidak
akan dikembalikan. d Setiap kabilah yang ingin bersekutu dengan kaum Quraiys maupun
dengan kaum muslimin tidak boleh dihalang-halangi oleh salah satu fihak.
e Kaum muslimin tidak boleh memasuki kota Makkah pada tahun itu, namun diberi kesempatan pada tahun berikutnya dengan syarat tidak
membawa senjata kecuali pedang dalam sarungnya dan tidak boleh tinggal di Makkah lebih dari 3 hari.
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM. Dalam peristiwa ini
Rasulullah SAW menunjukkan kemampuannya sebagai seorang politikus yang pandai berdeplomasi. Perjanjian ini menunjukkan pengakuan Quraiys
terhadap eksistensi kaum muslimin dan ini berarti kemenangan bagi umat Islam. Sepintas lalu perjanjian tersebut memang berat sebelah dan merugikan
kaum muslimin. Akan tetapi selama gencatan senjata banyak tokoh Qurays yang masuk Islam seperi Kholid bin Walid, Amr bin Ash dan Usman bin
Thalhah. Selama genjatan senjata berlangsung, Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam kepada kabilah-kabilah Arab lainnya, dan
mengirimkan surat kepada Kaisan Romawi, Kisra Persia, Gubernur Yaman, Kaisan Habsyi, Gubernur Ghassaniah Basro di bawah kekuasaan Romawi
dan gubernur Mesir. Kisra dari Persia dengan keangkuhannya merobek-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA Kelas X 171
robek surat dari Rasulullah SAW dan menghina serta mengusir pembawanya. Dalam pada itu Harits bin Umar yang di utus Rasulullah SAW kepada
Gubernur Ghassaniyah di tolak dengan kasar dan kemudian di bunuh. Penghinaan yang dilakukan Gubernur Ghassaniyah dan pembunuhan atas
Harits bin Umar memicu berkorbannya perang Mu’tah. Dalam perang ini panglima muslim Zaid bin Haritsah gugur sebagai syahid.
Kepemimpinannya dilanjutkan oleh Abdullah bin Ruwahah namun iapun gugur. Demikian pula Ja’far bin Abi Thalib yang menggantikan Abdullah
gugur di tangan tentara Romawi. Khalid bin Walid yang tampil menggantikan Ja’far, dengan naluri seorang panglima berpengalaman
memberi komando kepada pasukannya supaya mundur dan kembali ke Madinah. Ini terjadi pada tahun 8 H. Peristiwa ini menyadarkan kepada
kaum muslimin bahwa di utara ada musuh yang tidak bisa di remehkan. Pada tahun ketika terjadi perang Mu’tah orang-orang Quraiys membantu sekutu
mereka Bani Bakar yang berselisih dengan Bani Khuza’ah sekutu kaum muslimin.
NNNNNNNNNNNNNNNNNNN. Tindakan ini berarti melanggar
perjanjian Hudaibiyah. Menanggapi sikap kaum Quraiys ini pada 10 Ramadhan 8 H, Rasulullah SAW memimpin 10.000 pasukan berangkat
berangkat menuju Makkah. Ketika pasukan besar itu berkemah di dekat kota Makkah, Abbas bin Abdul Muthalib datang menyatakan keIslamannya,
disusul Abu Sofyan pemimpin besar Quraiys yang sudah kandas dengan ambisinya. Setelah Abu Sofyan menyerah, Rasulullah SAW memerintahkan
pasukannya untuk memasuki kota Makkah lewat 4 penjuru. Dengan demikian Makkah jatuh ke tangan kaum muslimin tanpa perlawanan sama
sekali. Patung-patung dan berhala di sekeliling Ka’bah mereka hancurkan kemudian mereka thawaf mengelilingi Ka’bah dan kemudian turunlah QS.
Al-Isro’ : 81. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 20 Ramadhan 8 H. Inilah yng disebut dengan Fathul Makkah. Dengan pembebasan kota Makkah bukan
berarti musuh Islam sudah lenyap, kabilah-kabilah di sekitar Makkah seperti Badui, kaum Masehi di Najran, dan beberapa kabilah yang terdiri dari
Hawazin, Tsaqif, Jusyam, Nasr, Sa’ad bin Bakar dan Bani Hilal membentuk persekutuan baru untuk menyerang kaum muslimin. 10.000 pasukan dari
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA Kelas X 172
Madinah + 2.000 dari Makkah segera disiapkan untuk menyerang para komplotan sebelum mereka menyerang. Ketika pasukan kaum muslimin
melewati jalan-jalan sempit di sela-sela bukit Hunain pegunungan Tihamah tiba-tiba diserang dengan membabi buta hingga membuat pasukan kaum
muslimin sempat kocar kacir. Kemudian Rasullullah SAW berdiri ditemani tidak kurang dari 100 sahabat termasuk Abu Bakar, Umar, Ali dan Abbas
memberikan komando untuk melakukan serangan balik dan akhirnya musuh dapat taklukkan. Sisa-sisa musuh yang kalah melarikan diri ke Thaif
termasuk pemimpin mereka Malik bin Auf dan bertahan di benteng kota yang terkenal sangat kuat. Kaum muslimin mengepung benteng itu beberapa
waktu lamanya namun tidak berhasil. Akhirnya Rasulullah SAW kembali ke Ja’ronah dan tetap memblokir daerah sekitarnya. Pada saat itulah kabilah
Hawazin menyerah dan menyatakan masuk Islam, begitu juga penduduk Thaif yang menderita akibat blokade kaum muslimin juga menyatakan
masuk Islam. OOOOOOOOOOOOOOOOOOO.
Pada bulan Rajab 9 H bertepatan dengan bulan oktober 630 M. Rasulullah SAW mempersiapkan
pasukan untuk menghadapi tentara Romawi di utara. Karena medan yang dituju amat jauh dan musuh yang dihadapi sangat kuat dan terlatih maka
Rasulullah SAW membentuk pasukan khusus yang dinamakan “Jaisyul Usroh”, Laskar Saat Kesulitan karena pada waktu sedang terjadi musim
panas dan di Madinah sedang musim panen. Seluruh biaya perang di tanggung oleh beberapa sahabat yang kaya seperti Abu Bakar
mendermakanseluruh hartanya, Utsman mendermakan 300 unta dan uang 1000 dinar. Pasukan Romawi yang semula akan menyerang tentara Islam,
mundur kembali ke negerinya setelah melihat betapa besar jumlah pasukan lawan yang dipimpin Rasulullah SAW dan pahlawan-pahlawan padang pasir
yang tak kenal mundur. Kaum muslimin tidak mengejar mereka tetapi berkemah di Tabuk. Oleh karena itu peristiwa itu dikenal dengan nama
perang Tabuk. PPPPPPPPPPPPPPPPPPP.
Sesudah Islam mencapai kemenangan hampir diseluruh jazirah Arab hanya kabilah-kabilah yang terpencar-pencar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA Kelas X 173
yang belum menganut Islam. Ketika pemuka-pemuka kabilah itu mengetahui bahwa Makkah sudah di kuasai oleh kaum muslimin, mereka menyadari
tidak mungkin lagi ada kekuatan yang mampu memerangi kaum muslimin. Oleh Karen itu, sejak tahu 9 H 630631 M para utusan kabilah-kabilah
Arab datang berbondong-bondong menghadap Rasulullah SAW menyatakan masuk Islam. Mereka itu antara lain Bani Tsaqif dari Thaif, Bani As’ad dari
Najd, Bani Tamim disusul kemudian oleh utusan dari Yaman dan sekitarnya pada tahu 10 H. Oleh Karena itu tahun ini disebut tahun perutusan atau ‘Am
Al-Wufud. Demikianlah Islam telah merata diseluruh jazirah Arab setelah Rasulullah SAW berjuang lebih dari 20 tahun. Bangsa Arab yang
sebelumnya berpecah belah dan selalu bermusuhan, kini bersatu di bawah seorang pemimpin dan bernaung di bawah satu panji yaitu panji Islam.
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. Haji Wada’ dan Akhir Hayat
Rasulullah SAW. Ketika para utusan kabilah-kabilah Arab datang
menghadap Nabi SAW untuk memeluk agama Islam kemudian disusul turunnya surat An-Nasr yang menggambarkan utusan-utusan itu serta
menyuruh Nabi untuk memohonkan ampun untuk mereka, maka terasalah beliau bahwa tugasnya hampir selesai. Kemudian Rasulullah SAW
bermaksud menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Pada tanggal 25 Dzulqo’dah 10 H, beliau bersama-sama 100.000 sahabatnya berangkat
meninggalkan Madinah menuju Makkah. Pada tanggal 8 Dzulhijjah yang juga disebut hari tarwiyah Rasulullah SAW bersama rombongan berangkat
menuju Mina dan pada waktu fajar berikutnya mereka berangkat ke Arofah. Tepat tengah hari di Arafah, beliau menyampaikan pidato yang amat penting,
yang ternyata merupakan pidato terakhir dihadapan khalayak yang sangat banyak, sehingga pidato itupun dikenal dengan Khutbah Al-Wada’i pidato
perpisahan. Beliau menyampaikan amanah dari atas punggung unta dan meminta Rabi’ah bin Umayyah untuk mengulang dengan keras setiap
kalimat yang beliau ucapkan. Dan haji inilah yang kemudian terkenal dengan
haji Wada’. Kira-kira 3 bulan sesudah mengerjakan haji wada’, Nabi SAW
menderita demam selama beberapa hari, kemudian menunjuk Abu Bakar untuk menggantikan beliau mengimami shalat jama’ah. Pada tanggal 12
Rabi’ula Awwal 11 H 8 Juni 632 M, Rasulullah SAW kembali ke hadirat
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA Kelas X 174
Allah SWT dalam usia 63 tahun. Inna lillahi wainna ilaihi ro’jiuun. Selama 23 tahun lamanya sejak diangkat menjadi Rasul beliau berjuang tak
mengenal lelah dan derita untuk menegakkan agama Allah SWT yakni
agama Islam. Rasulullah SAW telah wafat, tak ada harta benda yang berarti
yang beliau tinggalkan untuk diwariskan kepada istri dan anak-anaknya, tetapi beliau meninggalkan dua buah pusaka yang beliau wariskan kepada
seluruh umat Islam, sebagaimana sabdanya: RRRRRRRRRRRRRRRRRRR.
SSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Artinya : “Kutinggalkan untuk kamu dua
perkara pusaka, yang kamu tak akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang pada keduanya yaitu kitab Allah dan sunnah
rasulNya”. HR. Muslim TTTTTTTTTTTTTTTTTTT.
b. Adapun substansi dakwah