Segmentasi Disiplin Ilmu Pengolahan Citra

membahas perbaikan citra, operasi yang digunakan hanya memodifikasi warna piksel saja, sedangkan koordinat piksel tetap tidak mengalami perubahan. Untuk kebutuhan pengolahan citra, sering kali dibutuhkan perubahan bentuk geometri citra yang salah satunya operasi cropping yang dijelaskan pada sub bab berikutnya. Operasi Pemotongan Cropping Operasi pemotongan citra adalah pengolahan citra dengan kegiatan memotong satu bagian dari citra. Gambar 3 menunjukkan pemotongan suatu citra. a Citra Asli b Citra hasil pemotongan Gambar. 2.4. Pemotongan Citra Pada Gambar. 2.4. sebuah citra dipotong sebesar WxH. Titik X 1 ,Y 1 x 1 y 1 dan X 2 ,Y 2 2 x 2 y 2 adalah koordinat pojok kiri atas dan pojok kanan bawah citra yang akan dipotong. Rumus yang digunakan adalah: W = x1-x2 dan H = y1-y2 ………………… 5

2.2.8 Segmentasi

Segmentasi citra bertujuan untuk membagi wilayah-wilayah yang homogen. Segmentasi adalah salah satu metode penting yang digunakan untuk mengubah citra masukan ke dalam citra keluaran berdasarkan atribut yang diambil dari citra tersebut. Segmentasi membagi citra ke dalam daerah intensitasnya masing-masing sehingga bisa membedakan antara objek dengan latar 21 belakangnya. Salah satu dari operator dari segmentasi ini yaitu deteksi tepi yang membagi ciri berdasarkan perbedaan dalam intensitasnya. a. Tepi Objek Pertemuan antara bagian objek dan bagian latar belakang disebut tepi objek. Dalam pengolahan citra, tepi objek ditandai oleh titik yang nilai keabuannya memiliki perbedaan yang cukup besar dengan titik yang ada di sebelahnya. Dengan demikian tepi sebuah objek dapat juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan objek sehingga dapat dilacak dan dianalisis secara individu. b. Deteksi Tepi Deteksi tepi atau edge detection digunakan untuk menentukan lokasi titik-titik yang merupakan tepi obyek. Suatu titik x,y dikatakan sebagai tepi edge dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. Gambar. 2.5. berikut ini menggambarkan bagaimana tepi suatu gambar diperoleh. Gambar. 2.5. Proses deteksi tepi citra Secara umum, tepi suatu obyek dalam citra dinyatakan sebagai titik yang nilai keabuannya berbeda cukup besar dengan titik yang ada di sebelahnya. Banyak bentuk yang dipakai dalam operasi ini, misalnya operator Robert, Prewitt, Sobel, Canny, Laplacian, dan Laplacian of Gaussian. 22 c. Deteksi tepi berbasis gradien Deteksi tepi dapat dilakukan dengan menghitung selisih antara dua buah titik yang bertentangan sehingga didapat besar gradien citra. Gradien adalah turunan pertama dari persamaan dua dimensi yang didefinisikan sebagai vektor sebagai berikut. G[fx,y]= ………………… 6 Besar gradien dihitung dengan persamaan berikut. G[fx,y]= ………………… 7 Untuk kebutuhan pengolahan citra dalam praktiknya besar gradien dihitung sebagai berikut. G[fx,y]=|Gx|.|Gy| ………………. 8 Sedangkan arahnya dapat dihitung dengan persamaan berikut. α x,y=tan-¹ ……………….. 9 Di mana diukur dari sumbu x sebagai garis acuan. Untuk keperluan perhitungan pada citra digital, turunan pada persamaan 4 lebih mudah bila ditulis dengan menggunakan pendekatan persamaan diferensial berikut. Gx=fx+1,y-fx,y G =fx+1,y-fx,y ………………… 10 Di mana diukur dari sumbu x sebagai garis acuan. Untuk keperluan perhitungan pada citra digital, turunan pada persamaan 2 lebih mudah bila ditulis dengan menggunakan pendekatan persamaan diferensial berikut. 23 1. Operator Robert Operator Robert adalah nama lain dari teknik differensial yang dikembangkan di atas, yaitu differensial pada arah horisontal dan differensial pada arah vertikal, dengan ditambahkan proses konversi biner setelah dilakukan differensial. Teknik konversi biner yang disarankan adalah konversi biner dengan meratakan distribusi warna hitam dan putih. Metode Robert ini juga disamakan dengan teknik DPCM Differential Pulse Code Modulation. Operator ini adalah operator berbasis gradien yang menggunakan kernel ukuran 2x2 piksel. Operator ini mengambil arah diagonal untuk penentuan arah dalam perhitungan nilai gradien. Perhitungan gradient dalam operator Robert adalah: G=|fx,y-fx+1,y+1|+|fx+1,y-fx,y+1………………… 11 Bila ditulis dalam komponen gradien menjadi: G=|Gx|+|Gy| ………………… 12 Di mana G1 dan G2 dihitung menggunakan kernel konvlusi sebagai berikut. Gy= Titik ini terletak di antara 4 piksel dalam ukuran 2x2 piksel yang berdekatan atau di pusat kernel yaitu koordinat hasil interpolasi { } Sebenarnya operator robert merupakan perkiraan nilai gradien kontinu di titik tersebut. Jadi bukan merupakan nilai gradien yang sebenarnya di titik tersebut. 2. Operator Sobel 0 -1 -1 1 0 0 -1 Gx = 24 Operator Sobel merupakan operator yang menghindari adanya perhitungan gradient di titik interpolasi. Operator ini menggunakan kernel ukuran 3x3 piksel untuk perhitungan gradient sehingga perkiraan gradient tepat di tengah jendela. Misalkan susunan piksel-piksel di sekitar piksel x,y adalah: Tabel. 2.3. Matriks susunan tangga a 0 a 1 a 2 a 7 x,y a 3 a 6 a 5 a 4 Berdasarkan susunan tetangga Tabel. 2. 3, besaran gradient yang dihitung menggunakan operator Sobel adalah: M = ………………… 13 Di mana M adalah besar gradient di titik tengah kernel dan turunan parsial dihitung menggunakan persamaan berikut: Sx = a2 +ca3 + a4 – a0 + ca3 + a6 Sx = a0 +ca1 + a2 – a6 + ca5 + a4 ………………. 14 Di mana c adalah konstanta yang bernilai 2 dan S x merupakan perhitungan terhadap sumbu horisontal x dan S y merupakan perhitungan terhadap sumbu vertikal y sehingga kernel filter yang digunakan dalam metode Sobel H = dan V= Gambar. 2.6. Kernel filter operator Sobel 3. Operator Prewitt Operator ini menggunakan persamaan yang sama dengan operator sobel, hanya saja konstanta c yang digunakan bernilai 1 sehingga bentuk kernel dari operator prewitt 25 Gambar. 2.7. Kernel Filter Metode Prewitt

2.2.9. Komponen T Image Dalam Delphi