Desain Flowchart ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

proses deteksi tepi. Setelah gambar diambil, operator deteksi tepi dapat dipilih yang berupa combo box. Setelah operator deteksi tepi ditentukan, maka prosesnya berupa gambar asal di ubah dengan metode penghalusan citra dan kemudian dideteksi tepi menggunakan operator deteksi tepi yang ditentukan. Selanjutnya gambar hasil deteksi tepi, diambil sebagian untuk di analisa penentuan golongan darah. Waktu lama proses penentuan golongan darah digunakan untuk membandingkan lama proses dengan operator deteksi tepi yang lainnya. Sehingga lama proses deteksi tepi dan kebenaran dalam menentukan golongan darah dapat di analisa.

3.4. Desain Flowchart

Flowchart yang merupakan suatu diagram yang menunjukkan bagaimana sistem itu berjalan. Dari tahap prepocessing atau sebelum proses pengolahan citra untuk penentuan golongan darah terdapat beberapa langkah yaitu a. mengubah format citra, b. mengatur kontras warna, dan c. memotong gambar. Untuk langkat pengolahan citra yang utama berupa mengubah warna true color ke warna skala keabuan, penghalusan citra, pendeteksian tepi, dan membagi citra ke beberapa bagian yang akan dijelaskan pada Gambar. 3.2. 30 Gambar. 3.2 Flowchart Aplikasi Pada Gambar. 3.2. dapat dijelaskan sebagai berikut. Proses yang pertama kali harus dilakukan yaitu mendapatkan citra digital pencitraan dari citra analog. Pencitraan Mengubah Citra.jpg ke .bmp Mengatur Kontras Citra Memotong Gambar Cropping Mengubah Citra Warna Ke Citra Skala Keabuan Penghalusan Citra Deteksi Tepi Membagi citra menjadi tiga bagian A A Citra 1 Menggupal Citra 2 Menggumpal Citra 3 Menggumpal Citra 1 Menggupal Citra 2 Tdk Menggumpal Citra 3 Menggumpal Citra 1 Tdk Menggupal Citra 2 Tdk Menggumpal Citra 3 TdkMenggumpal menampil kan ‘AB’ menampil kan ‘A’ menampil kan ‘B’ menampil kan ‘O’ Citra 1 Tdk Menggupal Citra 2 Tdk Menggumpal Citra 3 Tdk Menggumpal YA YA YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA Menampilkan terdapat kesalhan Mengisi Biodata Simpan citra Cetak Data Selesai Mulai Menentukan adanya gumpalan 31 Kemudian proses mengubah format citra jpeg ke bmp karena aplikasi penentuan golongan darah hanya mampu mengolah citra dengan format citra bitmap. Langkah berikutnya yaitu mengatur kontras citra untuk mendapat citra yang baik karena pencahayaan hasil pencitraan tidak menentu. Setelah langkah mengatur kontras citra, langkah berikutnya yaitu memotong citra untuk membuang bagian yang tidak diperlukan. Kemudian citra diubah ke dalam citra skala keabuan grayscale untuk mempercepat proses deteksi tepi. Setelah citra mencadi citra skala keabuan, maka citra dihaluskan smoothing menggunakan metode penghalusan citra rata-rata. Langkah berikutnya citra dideteksi tepi yang merupakan proses inti untuk membaca objek, apakah terdapat gumpalan atau tidak. Setelah proses deteksi tepi selesai, maka citra dipotong menjadi tiga bagian. Dari tiga bagian tersebut, citra dibaca dan kemudian citra ditentukan golongan darahnya. 3.4.1 Mengubah format citra .jpg ke .bmp Mengubah format citra .jpg ke .bmp diperlukan karena proses pengolahan citra menggunakan citra dengan format .bmp sedangkan hasil pencitraan dari kamera digital, citra masih berupa file dengan format .jpg. berikut ini Flowchart mengubah format file .jpg ke .bmp. Gambar. 3.3 Flowchart Mengubah citra JPG ke BMP Mengubah Citra ke bmp. Masuka Citra JPG Ubah JPG ke BMP Simpan Citra Return 32 Gambar. 3.3. Merupakan flowchart mengubah format citra dengan langkah bertama berupa memasukkan citra jpg yang berasal dari kamera digital. Kemudian dengan fungsi jpg to bmp, sehingga citra berubah menjadi citra bitmap dan langkah terakhit yaitu citra disimpan 3.4.2. Mengatur Kontras Citra Pengaturan kontras citra diperlukan untuk mengubah komposisi skala keabuan citra dan menjadikan citra lebih cerah atau lebih gelap sesuai dengan keinginan. Adapun Flowchart dari pengaturan kontras citra yaitu pada Gambar. 3.4. Gambar. 3.4 Flowchart Mengubah Kontras Citra Pada Gambar. 3.4. dapat dijelaskan sebagai berikut. Mula-mula gambar di ambil, kemudian menentukan skala keabuan citra yaitu dari 0 hingga 127. langkah Mengatur Kontras Citra Masukan Citra Input skala Keabuaan P Tidak Tidak Ya Ya For i=0 to i=tinggi citra-1 For j=0 to j=lebar citra-1 Temp = Round 2piksel[j]-P+P Citra Baru = Temp j = lebar citra i = tinggi citra Simpan citra Return 33 selanjutnya yaitu membaca tinggi dan lebar citra sebagai perulangan karena dalam pengolahan citra ini memanipulasi setiap titik atau piksel. Setelah itu menghitung setiap piksel menggunakan rumus fox, y G fix, y -P P . ………………… 12 3.4.3 Memotong Citra Pemotongan citra bertujuan untuk membuang bagian dari yang tidak diperlukan dari hasil pencitraan. Proses pemotongan citra sendiri digambarkan pada Gambar. 3.5. Gambar. 3.5 Flowchart memotong gambar Memotong Gambar Crooping Masukan Citra For X=0 X= lebar citra baru -1 For Y=0 Y= lebar citra baru -1 X1= X+X left Y1= Y+Y Top Temp X,Y = citra X1,Y1 Y = Tinggi Citra X = Lebar Citra Simpan Citra Return Tidak Tidak Ya Ya 34 Mula-mula citra di ambil, kemudian membaca tinggi dan lebar citra. Selanjutnya menentukan titik awal citra yang diinginkan sampai titik tertentu. Setelah ditentukan titk awal dan titik akhir maka citra baru terbentuk. Dan kemudian dapat disimpan untuk diproses selanjutnya. 3.4.4 Mengubah citra warna ke citra skala keabuan Mengubah citra warna menjadi citra skala keabuan bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengolahan citra. Langkah-langkah mengubah warna tersebut dapat dijelaskan dengan Flowchart pada Gambar. 3.6. Gambar. 3.6 Flowchart mengubah citra warna menjadi citra skala keabuan Mengubah Citra Warna ke Citra Skala Keabuaan Masukan Citra For X=0 X= lebar citra baru -1 For Y=0 Y= lebar citra baru -1 X1= X+X left Y1= Y+Y Top Temp X,Y = citra X1,Y1 Y = Tinggi Citra X = Lebar Citra Simpan Citra Return Tidak Tidak Ya Ya 35 3.4.5. Penghalusan citra Penghalusan citra merupakan salah satu operasi untuk memperbaiki citra. Proses ini merupakan salah satu langkah pengolahan citra untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Gambar. 3.7 Flowchart penghalusan citra Penghalusan Citra Masukan Citra For X=0 X= lebar citra For Y=0 Y= lebar citra Y = Tinggi Citra X = Lebar Citra Simpan Citra Return Tidak Tidak Ya Ya 36 Pada Gambar. 3.7 dapat dijelaskan bahwa langkah pertama yaitu mengambil citra untuk diproses. Kemudian membaca tinggi dan lebar citra sebagai proses array. Langkah berikutnya membaca pikses dengan array 5x5 dan kemudian di rata-rata untuk didapatkan hasil dari penghalusan citra dan kemudian citra disimpan untuk diproses pada proses berikutnya. 3.4.6. Deteksi tepi Deteksi tepi merupakan operator paling utama dalam aplikasi ini proses deteksi tepi digambarkan dengan Flowchart berikut ini. Gambar. 3.8 Flowchart deteksi tepi Gambar. 3.8. merupakan flowchart deteksi tepi yang awalnya matriks kernel filter deteksi tepi didefinisikan terlebih dahulu dan kemudian mengambil Mask Robert1:Mask3x3 = 0, 0, 0 ; 0, 1, 0 ; 0, 0, 1 ; Mask Robert1:Mask3x3 = 0, 0, 0 ; 0, 0, 1 ; 0, 1, 0 ; Mask PrewittH:Mask3x3 = -1, 0, 1 ; -1, 0, 1 ; -1,0, 1 ; Mask PrewittV:Mask3x3 = -1, -1,-1 ; -1, 0,-1 ; -1,0,-1 ; Mask SobelH:Mask3x3 = -1, -1, 1 ; -2, 0, 2 ; Deteksi tepi Menentukan adanya gumpalan IF 9 hit = tidak Mengumpal IF 9 hit = Mengumpal A Operator Robert Operator Prewitt Jml 1 = KMask Robert 1 Jml 1 = KMask PrewittH Jml 1= KMask SobelH Jml 2 = KMask Robert 2 Jml 2 = KMask PrewittV Jml 2 = KMask SobelH Hasil = Sqrt jml1jml1+jml2jml2 X= lebar citra -1 Y= Tinggi citra -1 Simpan d t Return B C T T Y Y T T Y Y A B Memasukan citra dan memilih operator deteksi tepi For y=0, to y= Tinggi Citra For X=0, to X= Lebar Citra K = Scanling X Y C 37 citra dan menentukan operator deteksi tepi. Deteksi tepi merupakan proses yang dilakukan terhadap setiap piksel citra sehingga array program berindeks dari 0 sampai batas tinggi dan lebar citra.Kemudian setiap piksel dihitung sesuai dengan kerner filter deteksi tepi dan proses terakhir yaitu dengan menghitung gradien. Setelah proses selesai, maka citra hasil disimpan untuk proses berikutnya.

3.5. Desain form