Sistem Informasi Inventori Pelaksanaan Survei Pertambangan Mineral di CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata I Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Oleh :
SIDIK NUGRAHA
10104108
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2009
(2)
1
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Sedangkan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sehingga sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sehingga, dalam kegiatan pengolahan data inventori di CV. Geoscan Eksplorasindo, yang dimaksud dengan sistem informasi belum dapat berjalan secara optimal.
CV. Geoscan Eksplorasindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan geologi dan pertambangan, Perusahaan ini menyediakan beberapa jasa konsultan yang ditawarkan diantaranya adalah jasa survey geolistrik, jasa survey geomagnet, jasa survei geologi serta pemetaan topografi. Perusahaan ini memiliki beberapa subbag kinerja dalam kantor, diantaranya yaiu: Administrasi Dan Keuangan, Marketing, Operasional, Maintenance .
Didalam setiap subbag ini haruslah memiliki efektivitas kinerja dalam kantor, hal ini diperlukan mengingat banyaknya aktivitas yang berjalan dalam kantor, sehingga dapat menghambat laju kinerja dari setiap subbag yang ada. seperti pada subbag
(3)
maintenance masih terdapat pengelolaan data yang kurang efisien misalnya saja pada saat akan melaksanakan survei, petugas lebih sering mengalami kesulitan dalam memberikan jumlah barang tersedia dan petugas juga sering menghadapi ketidaktahuannya mengenai kondisi suatu peralatan apakah itu rusak atau sedang di lakukan peminjaman, serta memerlukan waktu yang tidak efisien pada saat membuat laporan peminjaman, laporan pengadaan, laporan perbaikan, dan pengembalian, dimana petugas harus membuka atau bahkan mencari data-data inventori yang terkadang data tersebut masih ada yang hilang, sehingga petugas harus melakukan pengecekan ulang di gudang inventori.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan di bagian maintenance di CV. Geoscan Eksplorasindo maka akan dibangun Sistem Informasi inventori
pelaksanaan survei pertambangan mineral di CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dapat disimpulkan bagaimana membangun sistem informasi inventori pelaksanaan survei pertambangan mineral pada CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung.
1.3Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem Informasi Inventori Pelaksanaan Survei Pertambangan Mineral di CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung.
(4)
1.3.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Memudahkan proses pengelolaan data inventori pelaksanaan survei. 2. Memudahkan karyawan dalam hal pembuatan laporan data inventori
pelaksanaan survei.
3. Memberikan kemudahan bagi beberapa pihak seperti pimpinan perusahaan disaat membutuhkan informasi dengan cepat dan akurat untuk disajikan. 4. Memudahkan petugas dalam melakukan pencarian, mengetahui status
barang apakah barang tersebut rusak sedang di perbaiki atau sedang dilakukan peminjaman terhadap barang tersebut.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam membangun Sistem Informasi inventori pelaksanaan Survei Pertambangan Mineral di CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung ini, adalah sebagai berikut:
1. Data yang dikelola dalam sistem ini adalah data inventori untuk kegiatan survei pada perusahaan CV. Geoscan Eksplorasindo meliputi.
a. Data ketersediaan barang. b. Data kondisi barang.
c. Data pengadaan, perbaikan, peminjaman dan pengembalian.
d. Data pengguna, Data supplier, Data jasa perbaikan, Data bagian, Data merek, Data propda(propinsi dan daerah) serta Data barang.
(5)
2. Keluaran dari sistem yang dihasilkan adalah: a. Laporan peminjaman dan pengembalian b. Laporan perbaikan atau kerusakan c. Surat Keterangan Peminjaman Peralatan d. Surat Pengembalian Sesuai
e. Surat Pengembalian Tidak Sesuai
3. Sistem informasi yang di bangun menggunakan tools Borland Delphi 7, dan mysql sebagai DBMS.
4. Sistem informasi yang di bangun bersifat stand alone digunakan di bagian maintenance.
5. Metode pengembangan yang digunakan yaitu dengan pendekatan analisis dan perancangan terstruktur yaitu Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan model fungsional menggambarkan, sedangkan untuk model data (Pemodelan Basis Data) adalah Entity Relationship Diagram (ERD).
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(6)
a. Studi Literatur adalah pengumpulan data dan membaca beberapa literatur yang mendukung baik dari studi pustaka maupun sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
b. Studi Lapangan 1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan melalui buku-buku, jurnal dan lain-lain.
2. Interview
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan terhadap permasalahan yang diteliti. 2. Tahap pembuatan perangkat lunak
Pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan berorientasi aliran data yaitu menggunakan metode sekuensial linier (waterfall), berikut tahapan-tahapan yang terlibat didalamnya.
1. Sistem / Information Engineering
Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
2. Analisys
Tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.
(7)
3. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
4. Coding
Tahap penerjemahan dari data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Testing
Tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
6. Maintenance
Tahap pengurusan sistem informasi setelah selesai di buat dan ketika sedang di pergunakan.
Berdasarkan penjelasan diatas sesuai dengan metode sekuensial linier (waterfall) yang telah dikembangkan ke dalam model incremental, berikut penjelasan secara garfik yang ditujukan pada gambar 1.1 :
(8)
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang analisis dari model penelitian mencakup, prosedur-prosedur yang terlibat, kebutuhan non fungsional, kebutuhan fungsional, serta basis data dari masalah tersebut, sehingga dari hasil analisis, dilakukan perancangan mencakup ketersediaan data yang akan di kelola, perancangan menu, perancangan antar muka dari sistem yang akan dibangun.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas tentang implementasi sistem dalam bentuk program aplikasi yang dikembangkan berdasarkan tahapan analisis dan perancangan. Kemudian dilakukan tahapan pengujian sistem menggunakan metode pengujian black box, sehingga sistem sesuai dengan kebutuhan user.
(9)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran tentang penelitian yang dilakukan.
(10)
9
2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1 Sekilas Sejarah Singkat CV Geoscan Eksplorasindo
CV Geoscan Eksplorasindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan geologi dan pertambangan yang didirikan pada tanggal 5 Agustus 2004 dengan nama Ageka Imaging Survey, perusahaan ini terus berkembang hingga saat ini. Pada tahun 2007 perusahaan ini disahkan dengan nama CV Geoscan Eksplorasindo berdasarkan Akta Notaris Drs. Juher Zaidir, S.H. No.4 pada tanggal 14 Desember 2007.
Dalam perkembangannya, perusahaan ini memiliki 4 (empat) bidang jasa yang ditawarkan, yaitu sebagai berikut.
1. Survey Geolistrik 2D/3D 2. Survey Geologi
3. Survey Geomagnet 4. Pemetaan Topografi
Adapun daerah-daerah survey tersebut tidak hanya mencakup pulau jawa saja, tetapi meliputi pula Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua.
(11)
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan struktur kerja dari suatu organisasi. Struktur organisasi hanya dapat menunjukan hubungan wewenang yang formal saja dan tidak dapat menggambarkan seberapa besar wewenang, tanggung jawab dan deskripsi pekerjaan yang terperinci.
Struktur organisasi mempunyai arti penting karena struktur organisasi merupakan benruk formal kegiatan dan hubungan antara berbagai subunit bagian-bagian didalam perusahaan, dengan mengetahui struktur organisasi dapat diperoleh suatu gambaran tentang bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi. Gambar 2.1 merupakan struktur organisasi dari CV.Geoscan Eksplorasindo
(12)
2.1.3 Deskripsi Tugas
Definisi tugas digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Definisi tugas yang ada di CV. Geoscan Eksplorasindo adalah sebagai berikut :
1. Direktur (pimpinan perusahaan)
a. Mengkoordinasi semua kegiatan perusahaan
b. Menyusun dan menetapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan sesuai
perusahaan.
c. Mengangkat dan menyutujui staf pada bagian di bawahnya, sehingga semua
bagian dapat terkoordinasikan sesuai dengan kedudukan masing-masing.
d. Mengambil keputusan dalam masalah-masalah intern dan ekstern perusahaan.
e. Mengawasi pekerjaan-pekerjaan kepala bagian
2. Administrasi dan Keuangan
a. Melakukan pengawasan terhadap cara kerja bawahannya.
b. Merencanakan dan melaksanakan terhadap hubungan kerja seperti penerimaan
karyawan, dan mengatur pembayaran gaji.
c. Membuat laporan dan analisa secara berkala
d. Merencanakan/mengajukan rencana, usulan-usulan kenaikan karyawan secara
keseluruhan
e. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional dan Pimpinan
(13)
3. Staf Administrasi
a. Menyelenggarakan Administrasi perusahaan
b. Melakukan pencatatan terhadap kegiatan administrasi perusahaan
c. Memberikan pendapat mengenai masalah keuangan
d. Melaksanakan pembukuan keuangan perusahaan
4. Bagian Marketing
a. Berhubungan dengan pengguna jasa mengenai project.
b. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Opersional
5. Bagian Operasional
a. Melakukan pengawasan terhadap cara kerja semua Bagian
b. Merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinasikan operasi perusahaan
c. Mengambil keputusan dalam masalah-masalah intern dan ekstern perusahaan.
d. Mengawasi kegiatan pengerjaan project.
6. Data Processing
a. Mengolah data mentah dari pengerjaan project di lapangan, menjadi data
setengah jadi
7. Geologist/Geophisicist
a. Mengkoordinasikan tim lapangan
b. Mengolah data setengah jadi menjadi informasi yang dapat digunakan oleh
pengguna jasa.
8. Field Data Acquisition
a. Bertugas di lapangan, sebagai pengambil data lapangan.
9.Bagian Maintenance
a. Melakukan perawatan/pemeliharaan peralatan kantor dan survey agar selalu
(14)
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep dasar informasi
2.2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.[3]
2.2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.[3]
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan enam hal, yaitu: a. Relevan
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. b. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
c. Tepat waktu
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat. d. Ekonomis
e. Efisien
(15)
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan[4].
2.2.2.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutkan dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu blok masukan (input blok), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (control block)[1] .
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode pada media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
(16)
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan • kotak alat• (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan-kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
2.2.3 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa perangkat lunak adalah pendekatan sistematis untuk merekayasa perangkat lunak yang handal atau bermutu, tepat waktu dan dengan biaya yang optimal[5].
(17)
2.2.4 Pengembangan perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunak atau tim perekayasa harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu serta fase-fase generik. Strategi ini sedaang diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak[6].
Perangkat lunak yang disimpan atau digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menimbulkan masalah apabila sering diabaikan atau tidak diperhatikan perkembangannya. Permasalahan yang akan timbul dari penggunaan perangkat lunak yang cukup lama adalah :
1. Adanya kebutuhan baru. Sebagai contoh pada saat ini berkembangnya perangkat lunak berbasis web.
2. Untuk mengurangi kompleksitas, biaya dan waktu pemasaran. Sebagai contoh pemanfaatan dari perkembangan bahasa pemrograman tingkat tinggi. 3. Mengurangi cacat. Sebagai contoh dengan cara membuat standarisasi dari
pengkodean yang tidak sesuai.
Evolusi perangkat lunak diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dari penggunaan perangkat lunak yang lama, yang terdiri dari :
1. Pembangunan perangkat lunak
Pembangunan perangkat lunak meliputi permintaan (requirement), spesifikasi, perancangan (design), testing dan sebagainya.
(18)
2. Perawatan perangkat lunak
Perawatan perangkat lunak merupakan proses-proses untuk memperpanjang waktu penggunaan sistem perangkat lunak yang ada, sehingga tetap dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dengan baik.
3. Migrasi perangkat lunak
Proses-proses yang memindahkan sistem yang ada ke sistem yang baru dikarenakan perkembangan dari kebutuhan perangkat lunak tersebut.
2.2.5 Model Proses Perangkat Lunak
Model proses perangkat lunak merupakan representasi abstrak dari proses perangkat lunak. Setiap model proses merepresentasikan suatu proses dari sudut pandang tertentu sehingga memberikan informasi parsial mengenai proses tersebut[5].
Model proses perangkat lunak terdiri dari : 1. Model Waterfall
Model waterfall adalah paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Model waterfall mengusulkan sebuah pendekatan kepada perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Setelah setiap tahap didefinisikan, tahap tersebut •diakhiri• dan pengembangan berlanjut ketahap berikutnya.
(19)
2. Model Incremental
Incremental model mengirimkan sebagian produk kecil yang merupakan bagian inti dari perangkat lunak, dimana produk tersebut akan mengembangkan dibuatnya produk lain untuk melengkapi perangkat lunak tersebut.
3. Model Rapid Application and Development (RAD)
Model Rapid Application and Development (RAD) merupakan sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.
4. Model Evolusioner a. Model Prototipe
Model prototipe merupakan metode yang baik bagi pelanggan yang hanya menjelaskan sistem secara umum tidak secara detail. Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasikan segala kebutuhan yang diktahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan • perancangan kilat•.
b. Model Spiral
Model spiral merupakan model proses perangkat lunak yang evolusioner yang merangkai sifat iterative dari protitipe dengan cara control dan aspek sistematis dari model sekuensial linear. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan perangkat lunak secara cepat.
(20)
c. Model Perkembangan Konkuren
Model perkembangan konkuren digunakan sebagai paradigm bagi pengembangan aplikasi client/server. Model proses konkuren dikendalikan oleh kebutuhan para pemakai, keputusan manajemen, hasil kajian.
2.2.6 Pengertian Basis data dan sistem basis data
Didalam buku basisdata yang ditulis Ir. Fatansyah terdapat pengertian atau definisi mengenai basisdata yang cukup lengkap dan baik, yang di kemukakan oleh James Martin pada tahun 1975 yaitu sebagai beriku:
• A database may be defined as a collection of interrelated data stored together without harmful or unnecessary redundancy to serve data one or more applications in an optimal fashion; the data are stored so they are independent of programs with use the data; a common and controlled approach its used in adding new data and in modifying and retrieving existing data within the database• .
Dengan memahami pengertian diatas, maka istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol, data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data
(21)
dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol[1] . Suatu basis data mempunyai kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu :
1. berorientasi pada data (data oriented) dan bukan berorientasi pada program (program oriented) yang akan menggunakannya.
2. Data dapat digunakan oleh pemakai yang berbeda-beda arau beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis data.
3. Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah dan baik volume maupun strukturnya.
4. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah. 5. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda.
6. Kerangkapan data (data redundancy) minimal.
Sistem basis data adalah sekumpulan subsistem yang terdiri atas basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola basis data, untuk merancang dan mengelola basis data serta sistem komputer pendukungnya[1]. Sistem basis data mempunyai beberapa elemen penting, yaitu :
1. Basis data sebagai inti dari sistem basis data.
2. Perangkat lunak (software) untuk perancangan dan pengelolaan basis data. 3. Perangkat keras (hardware) sebagai pendukung operasi pengelolaan data. 4. Manusia (brainware) sebagai perangkat atau para spesialis informasi yang
(22)
2.2.7 Pemodelan Sistem
Model analisis merupakan representasi teknis yang pertama dari sistem, tetapi saat ini ada yang mendominasi landasan pemodelan analisis. Pertama, analisis terstruktur adalah metode pemodelan klasik, dan analisis berorientasi objek.
Analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model. Analisis tersturktur menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional dapat menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi, membagi sistem secara fungsional dan secara behavioral, dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun.
Entity-relationship Diagram adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang dituluis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data, sedangkan data flow diagram (DFD) memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi[5]. 2.2.7.1 Entity-relationship Diagram (ERD)
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada tiga macam simbol yang digunakan yaitu :
(23)
1. Entity : suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Entity digambarkan dengan simbol yang disebut Rectangle.
2. Atribut : entity memiliki elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter dari entity. Atribut digambarkan dengan simbol yang disebut Ellips.
3. Hubungan : entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan relationship (relasi). Hubungan digambarkan dengan simbol yang disebut Belah ketupat.
Terdapat beberapa hubungan dalam entity tersebut antara lain :
a. Hubungan Satu Ke Satu (One To One)
Hubungan satu ke satu entity adalah jenis hubungan yang hanya dapat dilakukan satu entity dengan satu entity yang lain.
b. Hubungan Satu Ke Banyak (One To Many)
Hubungan satu ke banyak entity adalah jenis hubungan yang dapat dilakukan satu entity dengan beberapa entity yang lainnya.
c. Hubungan Banyak Ke Banyak (Many To Many)
Hubungan banyak ke banyak adalah jenis hubungan yang dapat dilakukan oleh banyak entity dengan bebera entity yang lain.
(24)
2.2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interkasi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.[4]
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan alir data, yaitu :
1. Kejelasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram alir data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
(25)
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD leveled), context
diagram berfungsi memetakan model lingkungan ( menggambarkan hubungan
antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD leveled menggambarkan sistem jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran data penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
a. Arus Data (Data Flow)
Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Pada DFD, arus data digambarkan dengan garis tanda panah.
b. Proses
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Pada DFD, proses digambarkan dalam simbol lingkaran.
c. Kesatuan Luar ( External Entity)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang akan memberikan masukan (input) atau menerima keluaran (output) dari sistem. Di bawah ini kesatuan luar digambarkan dengan simbol kotak persegi panjang.
(26)
d. File
File Digambarkan dengan dua garis horizontal.
2.2.7.3 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data data output[5].
2.2.7.4 Flowmap
Flowmap merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi dokumen aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi penggambaran biasanya diawali dengan mengamati dokumen apa yang menjadi media data atau informasidan selanjutnya ditelusuri bagaimana dokumen tersebut termasuk ke bagian atau entitas mana dokumen tersebut[5].
2.2.8 Data Dictionary (DD/kamus data)
Merupakan catalog (tempat penyimpanan) dari elemen-elemen yang berada dalam suatu sistem. Kamus data mempunyai fungsi yang sama dalam pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses . [4]
(27)
2.2.9 Inventory
Pengertian Inventory secara umum adalah kelompok barang yang dimiliki, baik barang tersimpan dan barang yang secara fungsional sering diguakan dalam kegiatan sehari-harinya, dalam sebuah perusahaan, organisasi, kantor pemerintahan, dll.
Sedangkan Inventory menurut sumber lainnya adalah pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan target persedian yang harus dijaga, kapan persediaan harus di isi, dan berapa besar pemakaiaan atau pesanan harus terpenuhi.
2.2.10 Sekilas Delphi
Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam lingkungan Windows. Delphi telah memanfaatkan suatu teknik pemrograman yang disebut RAD yang telah membuat pemrograman menjadi lebih mudah. Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object Oriented Programming (OOP)[2].
1. Keuntungan Dari Program Delphi
Delphi membawa keuntungan-keuntungan berikut:
a. Komunitas pengguna yang besar pada Usenet maupun web
b. Dapat mengkompilasi menjadi single executable, memudahkan distribusi dan meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning
(28)
c. Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia berikut source codenya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool debugging)
d. Optimasi kompiler yang cukup cepat
e. Mendukung multiple platform dari source code yang sama
2. Kerugian dari Program Delphi
Berikut ini kerugiannya:
a. Partial single vendor lock-in (Borland dapat menetapkan standar bahasa, kompatibilitas yang harus mengikutinya)
b. Terbatasnya kamampuan portabilitas antar-platform OS (sebelum ada kylix)
c. Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header yang diterjemahkan ke dalam bahasa pascal
d. Dokumentasi atas platform dan teknik-teknik yang menyertainya sulit ditemukan dalam bahasa pascal (contoh akses COM dan Win32).
2.2.11 MySQL
MySQL merupakan database server yang memiliki keunggulan dari database lain yaitu dengan didukungnya banyak flatform yang dapat terintegrasi dengan MySQL Server, serta kecepatan dalam parsing querynya lebih baik dibandingkan dengan DBMS lainya.
(29)
Beberapa perintah dasar SQL yang sering dipergunakan pada MySQL adalah sebagai berikut :
a. Create Database
Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat database baru. Sintaks : Create database database_nama database
b. Drop Database
Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus database. Sintaks : Drop Tabel Tabel_name
c. Create Tabel
Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat tabel baru. Sintaks Create Tabel tabel_name (create_definition)
d. Describe
Yaitu perintah yang digunakan untuk mendeskripsikan tabel atau logam Sintaks Describe (Desc) tabel [colum]
e. Alter Tabel
Yaitu perintah yang digunakan untuk memodifikasi tabel Sintaks Alter [Ignor] Tabel table_name
f. Drop Tabel
Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus tabel Sintaks Drop Tabel tabel_name [tabel_name..]
g. Delete
Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus record dri tabel Sintaks Delete From tabel_name Where Where_definiition
(30)
h. Select
Yaitu perintah yang digunakan untuk query ke database Sintaks select*from tabel_name
(31)
30 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya[5]. Hal-hal yang akan dianalisis pada tahap analisis sistem ini adalah analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, analisis aliran informasi, analisis pengkodean, analisis basis data, dan analisis kebutuhan non-fungsional.
3.1.1 Analisis Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan
Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. Sistem yang ada saat ini memiliki lima prosedur yaitu prosedur pengadaan barang, prosedur peminjaman, prosedur pendataan pegawai, prosedur pengembalian dan prosedur perbaikan peralatan
(32)
3.1.1.1 Prosedur Pengadaan dan Perbaikan Barang
Prosedur pengadaan barang merupakan proses penyediaan barang yang rutin dilakukan setiap sebulan sekali.
Prosedur pengadaan barang pada CV.Geoscan Eksplorasindo saat ini terdiri dari beberapa urutan proses (Gambar 3.1), sebagai berikut :
1. Bagian inventori melakukan pengecekan barang tersedia, dimana hasil pemeriksaan untuk data barang tak tersedia akan ditindaklanjuti dengan pembuatan daftar pengadaan barang yang kemudian diberikan kepada suplier, untuk kemudian ditindaklanjuti hingga mendapatkan faktur dari suplier, kemudian dilakukan pengecekan pengadaan barang jika tidak sesuai maka faktur di kembalikan untuk diperbaiki dan jika sesuai maka faktur disahkan kemudian diarsipkan dalam arsip pengadaan barang. sedangkan untuk data barang tersedia akan dilakukan pemeriksaan kondisi. 2. Hasil pemeriksaan berupa kondisi baik atau rusak akan di catat kedalam
buku stok barang dan kemudian diarsipkan.
3. Untuk data barang rusak maka maka akan menjadi data barang rusak yang kemudian diteruskan kepada pihak jasa perbaikan sehingga mendapatkan faktur perbaikan, setelah faktur diterima maka faktur tersebut disahkan dan di simpan dalam arsip perbaikan barang.
4. Untuk barang yang tidak sesuai, cacat dan lain sebagainnya makan barang akan dikembalikan kemudian retur disimpan dalam arsip pengadaan barang.
(33)
5. Kemudian bagian pengadaan barang membuat laporan pengadaan barang yang kemudian disimpan dalam arsip penadaan barang.
Berikut gambar 3.1 flowmap Pengadaan dan Perbaikan Barang:
A1 : Arsip stock barang.
A2 : Arsip faktur perbaikan barang sah
A3 : Arsip faktur pengadaan yang telah disahkan A4 : Arsip daftar Pengadaan barang
A5: Arsip daftar barnag rusak
(34)
3.1.1.2 Prosedur Peminjaman
Prosedur peminjaman merupakan prosedur yang menjelaskan tentang proses peminjaman barang yang ada dalam daftar inventori perusahaan.
Prosedur peminjaman barang pada CV.Geoscan Eksplorasindo saat ini terdiri dari beberapa urutan proses (Gambar 3.2), sebagai berikut :
a. Pengguna memberikan data pengguna dan data barang yang akan digunakan kemudian di berikan kebagian inventory untuk penyediaan. b. Data pengguna dan data barang yang akan di gunakan yang di terima
oleh bagian inventory akan dilakukan penyesuaian dengan stok barang yang ada di bagian inventory, apakah daftar barang yang diminta terdapat dalam buku stok.
c. Maka jika setelah dilakukan pengecekan terhadap data barang yang akan digunakan tersedia, maka akan di sediakan serta dibuatkan surat peminjaman peralatan baik untuk arsip peminjaman dan pegawai yang melakukan peminjaman.
d. Bagian inventory pun melakukan update terhadap buku stok sesuai dengan barang yang dipinjam.
(35)
Berikut gambar 3.2 flowmap peminjaman:
A1 : Arsip stock barang.
A6 : Arsip surat keterangan peminjaman peralatan
(36)
3.1.1.3 prosedur pengembalian barang
Prosedur pengembalian barang adalah tahapan-tahapan dari porses pengembalian dimana barang yeng telah dipinjam akan diperiksa baik jumlah ataupun kodisi barang tersebut ketika setelah dipinjam, apakan barang tersebut rusak atau tidak.
Prosedur barang pada CV.Geoscan Eksplorasindo saat ini terdiri dari beberapa urutan proses (Gambar 3.3), sebagai berikut :
a. Pada saat pengembalian pengguna menyerahkan data barang yang di pinjam sesuai dengan surat keterangan Peraatan yang telah dibawa. b. Berikutnya sesuai dengan data yang masuk kebagian inventory maka
dilakukan pengecekan terhadap barang yang telah dipinjam, apakan sesuai dengan data barang sebelum peminjaman.
c. Setelah dilakukan pengecekan jika pengembalian sesuai maka dibuatlah surat pengembalian sesuai(SPS), dan jika tidak sesuai maka dibuatlah surat pengembalian tidak sesuai(SPTS).
d. Barang yang telah di cek baik yang sesuai dan tidak maka akan dicata kembali kedalam buku stock barang dan disimpan dalam arsip stock barang.
(37)
Berikut gambar 3.3 flowmap Pengembalian Barang:
A6 : Arsip Surat keterangan peminjaman peralatan A7 : Arsip pengembalian tak sesuai.
A8 : Arsip lpengembalian sesuai A9 : Arsip SKPP
(38)
3.1.1.4 prosedur pembuatan laporan
Prosedur pengembalian barang adalah tahapan-tahapan dari porses pembuatan laporan dimana data dari setiap arsip kemudian di aktifkan kembali untuk di buatkan masing-masing laporannya.
Prosedur prosedur pembuatan laporan pada CV.Geoscan Eksplorasindo saat ini terdiri dari beberapa urutan proses (Gambar 3.4), sebagai berikut :
1. Data dari setiap arsip dibangkitkan kembali untuk kemudian dibuatkan tiap-tiap laporannya.
2. Setiap laporan yang dibuat kemudia diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk disahkan.
3. Kemudian laporan yang sudah disahkan disimpan dalam arsip berdasarkan jenis laporannya.
Berikut gambar 3.4 flowmap Penpembuatan laporan:
A2: Arsip perbaikan barang sah A7 : Arsip pengembalian tak sesuai. A11: Arsip laporan pengadaan barang A3 : Arsip pengadaan barang sah A8 : Arsip lpengembalian sesuai A12: Arsip Laporan peminjaman A6 : Arsip Surat keterangan peminjaman peralatan A10 : Arsip laporan perbaikan A13: Arsip Laporan pengembalian
(39)
3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem [5]. Spesifikasi ini juga meliputi elemen-elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.
Analisis Kebutuhan Non Fungsional yang digunakan CV.Geoscan Eksplorasindo meliputi, analisis kode, analisis perangkat lunak (Software), analisis perangkat keras (Hardware) dan analisis pengguna (User).
3.1.2.1 Analisis Kode
Kode merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem [5]. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasi data, simbol kode biasanya digunakan pada hampir semua proses yang ada kaitannya dengan data. Berikut penjelasan beberapa kode yang terkait:
1. Kode barang
Format penulisan: L.9.999
Kode jenis pert am a Kode jenis kedua Nom or urut barang
(40)
Penjelasan:
1. Huruf pertama menyatakan kode jenis pertama yang menunjukan bahwa barang tersebut adalah barang inti misalkan kode tersebut untuk •ares A•, ares B, ares C, sedangkan kode umum dilambangkan dengan U.
2. Untuk kode jenis kedua adalah bahwa barang untuk Ares A yang pertama
3. Sedangkan tiga digit terakhir adalah nomor urut barang dalam daftar inventori
Contoh : A.1.001
Keterangan
Kode diatas menyatakan bahwa kode tersebut adalah indeks untuk Ares A, dimana Ares A dalam perusahan tersebut terdapat 3 buah, kode di atas dipergunakan untuk Ares A yang pertama, dan Ares A pertama tersebut menempati jajaran daftar infentori yang pertama.
2. kode surat keterangan peralatan Format penulisan :
(41)
Penjelasan:
1. Kelompok kode pertama menunjukan nomor urut surat yang dikeluarkan.
2. Kelopok kedua adalah jenis surat dan daerah tujuan survei. 3. Kelompok kode ketiga adalah nama perusahaan yang di singkat 4. Kelompok kode keempat adalah tahun di keluarkannya surat.
Contoh : No.101/SKP-JMB/GE/2008
Nomor surat tersebut menyatakan pengeluaran surat yang ke-101(seratus satu) untuk surat keterangan peralatan dengan tujuan eksplorasi di propinsi jambi dari perusahaan geoscan eksplorasindo tahun 2008.
3. kode peminjaman. Format penulisan :
Penjelasan:
1. Kelompok kode pertama menunjukan nomor urut surat yang dikeluarkan. 2. Kelopok kedua adalah jenis surat dan daerah tujuan survei.
3. Kelompok kode ketiga adalah nama perusahaan yang di singkat 4. Kelompok kode keempat adalah tahun di keluarkannya surat.
(42)
Contoh : 101/PMJM-JMB/GE/2008 Keterangan
Kode peminjaman ke-101 untuk eksplorasi di propinsi jambi oleh perusahaan geoscan eksplorasindo tahun 2008
4. kode pengembalian. Format penulisan :
Penjelasan:
1. Kelompok kode pertama menunjukan nomor urut surat yang dikeluarkan.
2. Kelopok kedua adalah jenis surat dan daerah tujuan survei. 3. Kelompok kode ketiga adalah nama perusahaan yang di singkat 4. Kelompok kode keempat adalah tahun di keluarkannya surat.
Contoh : 101/PNGM-JMB/GE/2008
Kode pengembalian ke-101 untuk eksplorasi di propinsi jambi perusahaan geoscan eksplorasindo pada tahun 2008.
(43)
3.1.2.2 Perancangan Kode
Kode merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem [5]. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasi data, simbol kode biasanya digunakan pada hampir semua proses yang ada kaitannya dengan data. Berikut penjelasan beberapa kode yang terkait:
1. Kode / No faktur pengadaan barang Format penulisan
LLLLL-999
Penjelasan
1. Ururtan pertama dalah kode yang menyatakan jenis kode pengadaan
2. Urutan keuda adalah no urut kode pengadaan barang dari semua data pengadaan barang yang telah ada
Contoh: PNGDN-001
2. Kode / No faktur perbaikan brang Format penulisan
LLLL-999
No Urut Jenis kode
No Urut Jenis Fakt ur
(44)
Penjelasan
1. Urutan pertama dari kode tesebut adalah menjelaskan bahwa kode tersebut dalah kode faktur perbaikan brang.
2. Urutan berikutnya dalah kode urutan dari keseluruhan faktur perbaikan brang.
Contoh: FPBK-001
3.1.2.3 Analisis Perangkat Keras
Pada perusahaan CV.Geoscan Eksplorasindo terdapat 1 buah notebook yang dapat dipergunakan untuk mengelola data-data inventori dengan spesifikasi notebook sebagai berikut:
1. Processor dengan kecepatan 2.0 GHz 2. Hard Disk 120 GB
3. Memori 256 MB 4. Monitor 14•
5. CD ROM / DVD RW 6. Mouse, dan keyboard
Dalam perusahaan tersebut juga tedapat bebrapa printer sebagai alat pencetakan dokumen.
Kebutuhan minimum sistem informasi inventori pelaksanaan survey adalah sebagai berikut:
(45)
1. Processor dengan kecepatan 1.7 GHz 2. Hard Disk 40 GB
3. Memori 256 MB 4. Monitor 14•
5. CD ROM / DVD RW 6. Mouse, dan keyboard 7. printer
Dengan demikian kebutuhan perangkat keras telah terpenuhi sebagai syarat dapat berjalannya Sistem informasi yang dibutuhkan.
3.1.2.4 Analisis Perangkat Lunak
Untuk kepentingan perangkat lunak, CV Geoscan Eksplorasindo telah menggunakan Sistem operasi Windows Xp terlisensi, sehingga kebutuhan Sistem Operaspi terlah terpenuhi, namun untuk User Interface dan DBMS belum dipergunakan oleh perusahaan, dengan demikian terdapat beberapa requirement untuk dapat berjannya Sistem informasi inventori pelaksanaan survey.
Berikut kebutuhan perangkat lunak Sistem informasi pelaksanaan survei:
1. Borland Delphi 7, sebagai perangkat lunak pendukung dalam pembuatan User Interface dari perangkat lunak yang akan dibangun.
2. MYSQL, sebagai engine pengolah data yang digunakan untuk menyimpan dan melakukan beberapa fungsi yang lazim dilakukan dalam sebuah database.
(46)
3.1.2.5 Analisis Kebutuhan Pengguna
Diperusahaan ini terdapat dua orang petugas yang mengelola data-data inventori dengan beberapa kemampuan yang dimiliki untuk menjalankan perangkat Komputer.
Petugas 1:
Nama : Dwi Setianingsih Jabatan : Petugas inventori utama
Kemampuan : 1. Menguasai sistem operasi Windows Xp professional. 2. Menguasai aplikasi perkantoran :
a. Microsoft office. 3. Menguasai aplikasi statistik
a. Map info. b. Gps digitasi.
c. Google earth elevasi.
Petugas 2:
Nama : Cici
Jabatan : Petugas inventori Kedua
Kemampuan : 1. Menguasai sistem operasi Windows Xp professional. 2. Menguasai aplikasi perkantoran :
a. Microsoft office. 3. Menguasai aplikasi statistik
(47)
a. Map info. b. Gps digitasi.
c. Google earth elevasi.
Kebutuhan user yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventori pelaksanaan survey.
1. Dapat mengoperasikan unit komuter.
2. Menguasai sistem operasi Windows Xp professional.
3. Mampu berdaptasi dengan cepat terhadap aplikasi yang akan digunakan.
Maka hasil dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kedua petugas tersebut sudah cukup memadai untuk dijadikannya sebagai admin yang dapat mengelola sistem informasi inventori pelaksanaan survei ini selain nantinnya akan diberikan training untuk dapat menggunakan aplikasi ini dengan lebih optimal.
3.1.3 Analisis Basis Data
Analisis perancangan proses yang bertujuan untuk menghasilkan perancangan sistem informasi inventori pelaksanaan survei. Perancangan proses yang dibuat tidak mengalami banyak perubahan dari sistem yang sedang berjalan. Usulan perancangan yang dilakukan adalah merubah sistem informasi inventori pelaksanaan survei yang sedikit kurang efisien menjadi sistem inventori yang efisien berbasiskan komputer. Analisis Basis Data menggunakan alat bantu Entity Relation Diagram (ERD) .
(48)
3.1.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Diagram E-R merupakan himpunan entitas dan himpunan relasi yang digambarkan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ada.
Entity Relationship Diagram (ERD) yang ada pada sistem di CV.Geoscan
Eksplorasindo dapat dilihat pada gambar 3.5
(49)
3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional
Perancangan alir data merupakan kegiatan yang digunakan untuk menetapkan struktur atau informasi yang akan dikelola sistem. Struktur data yang akan digunakan sistem adalah database sebagai struktur data eksternal [5]. Perancangan alir data terdiri dari beberapa tahap yaitu diagram konteks, aliran informasi, spesifikasi proses, dan kamus data.
3.2.1 Diagram Konteks
Diagram Konteks menjelaskan hubungan dari entitas-entitas yang ada dalam sistem. Diagram konteks pada Sistem Informasi inventori pelaksanaan survei pertambangan mineral di CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung dapat dilihat pada gambar 3.6
Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Informasi inventori pelaksanaan survei pertambangan mineral di CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung
(50)
3.2.2 Aliran Informasi
Aliran informasi ini direpresentasikan dengan menggunakan data flow diagram (DFD). Aliran informasi ini dapat dilihat pada gambar 3.7 hingga gambar 3.1
Data flow diagram (DFD) untuk sistem informasi inventori pelaksanaan survei pertambangan mineral pada CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung. diantaranya sebagai berikut :
1. Data Flow Diagram Level 0
Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 0 inventori pelaksanaan survei CV. Geoscan Eksplorasindo
(51)
2. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2(pengelolaan data master)
Dalam proses pengelolaan data master level 1 ini terdapat lima proses diantaranya proses pengelolaan data barang, proses pengelolaan data suplayer, pengelolaan data jasa perbaikan, pengelolaan data bagian dan pengelolaan data pengguna, terdapat beberapa hubungan kerkaitan antara beberapa proses. Sperti, proses pengguna dan proses bagian, proses penglolaan merek dan barang,. Serta terdapat beberapa tabel yang terlibat didalamnya diantaranya adalah tabel barang, tabel suplayer, tabel jasa perbaikan, tabel bagian, dan tabel penggunaan. Berikut gambar 3.8 DFD Level 1 untuk proses 2 (Pengelolaan data master).
(52)
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 (pengelolaan data master)
3. Data Flow Diagram Level 1 Proses 3(pengelolaan data transaksi).
Dalam proses DFD level 1 proses 3 (pengelolaan data transaksi) terdapat beberapa proses pecahan didalamnya yaitu proses peminjaman, proses pengembalian, proses perbaikan, dan proses pengadaan. Serta trdapat beberapa
(53)
tabel yang terlibat didalamnya, diantaranya dalah tabel pengadaan, tabel detail_pengadaan, tabel perbaikan, tabel detail_perbaikan, tabel peminjaman dan tabel penembalian. Berikut gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 3(pengelolaan data transaksi).
(54)
4. Data Flow Diagram Level 1 Proses 4(Pengelolaan Laporan).
Dalam proses DFD level 1 proses 4 untuk pengelolaan laporan terpecah menjadi empat proses lainnya. Diantaranya adalah proses pembuatan laporan peminjaman, proses pembuatan laporan pengembaian, proses pembuatan laporan pengadaan barang dan proses pembuatan laporan perbaikan. Serta trdapat beberapa tabel yang terlibat didalamnya, diantaranya dalah tabel pengadaan, tabel detail_pengadaan, tabel perbaikan, tabel detail_perbaikan, tabel peminjaman dan tabel penembalian. Berikut gambar 3.10 data flow diagram level 1 proses 4 (Pengelolaan laporan):
(55)
5. Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.1(Pengelolaan data barang).
Dalam DFD level 2 proses 2.1 (pengelolaan data barang) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data barang, proses perubahan data barang, proses hapus data barang dan proses pencarian data barang. Serta beberapa tabel yang terlibat didalamnya antaralain tabel barang. Berikut gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 3(pengelolaan data barang).
(56)
6. Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.2(Pengelolaan data suplayer).
Dalam DFD level 2 proses 2.2 (pengelolaan data suplayer) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data suplayer, proses perubahan data suplayer, proses hapus data suplayer dan proses pencarian data suplayer. Serta tabel yang terlibat didalamnya antaralain tabel suplayer. Berikut gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 2.2 (pengelolaan data suplayer).
(57)
7. Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.3 (Pengelolaan data jasa perbaikan).
Dalam DFD level 2 proses 2.3 (pengelolaan data jasa perbaikan) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data jasa perbaikan, proses perubahan data jasa perbaikan, proses hapus data jasa perbaikan dan proses pencarian data jasa perbaikan. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel jasa perbaikan. Berikut gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 2.3 (Pengelolaan data jasa perbaikan).
(58)
8. Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.4(pengelolaan data bagian).
Dalam DFD level 2 proses 2.4 (pengelolaan data bagian) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data bagian, proses perubahan data bagian, proses hapus data bagian dan proses pencarian data bagian. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel bagian. Berikut gambar 3.14 DFD Level 2 Proses 2.4(pengelolaan data bagian).
(59)
9. Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.5(Pengelolaan data pengguna).
Dalam DFD level 2 proses 2.4 (pengelolaan data pengguna) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data pengguna, proses perubahan data pengguna, proses hapus data pengguna dan proses pencarian data pengguna. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel bagian. Berikut gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 2.5(pengelolaan data pengguna).
(60)
10.Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.6(Pengelolaan data merek).
Dalam DFD level 2 proses 2.6 (pengelolaan data merek) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data merek, proses perubahan data merek, proses hapus data merek dan proses pencarian data merek. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel merek. Berikut gambar 3.16 DFD Level 2 Proses 2.6(pengelolaan data merek).
Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses 2.6(pengelolaan data merek).
11.Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.7(Pengelolaan data propda •propinsi dan daerah).
Dalam DFD level 2 proses 2.6 (pengelolaan data propda •propinsi dan daerah) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data, proses perubahan data, proses hapus data dan proses pencarian
(61)
data propda •propinsi dan daerah•. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel t_propinsi dan t_kabkota. Berikut gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.7(pengelolaan data merek).
Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.7(pengelolaan data merek).
12.Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.1(peminjaman).
Dalam DFD level 2 proses 3.1 (pengelolaan data peminjaman) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data peminjaman, proses perubahan data peminjaman, proses hapus data peminjaman, proses pencarian data peminjaman, dan pembuatan surat keterangan peminjaman barang. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel
(62)
peminjaman, tabel barang, tabel pengguna, dan tabel bagian. Berikut gambar 3.18 DFD Level 2 Proses 3.1(peminjaman).
Gambar 3.18 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.1(pminjaman) 13.Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.1(peminjaman).
Dalam DFD level 2 proses 3.2 (pengembalian) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data pengembalian, proses perubahan data pengembalian, proses pencarian data pengembalian, dan pembuatan surat keterangan pengembalian sesuai (SPS), pembuatan surat pengembalian tidak sesuai (SPTS). Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel pengembalian, tabel barang, dan tabel pengguna. Berikut gambar 3.19 DFD Level 2 Proses 3.2(pengembalian).
(63)
Gambar 3.19 DFD Level 2 Proses 3.2(pengembalian).
14.Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.3(pengadaan)
Dalam DFD level 2 proses 3.3 (pengadaan) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data pengadaan, proses perubahan data pengadaan, dan proses pencarian data pengadaan. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel pengadaan, tabel barang, tabel suplayer dan tabel detail_pengadaan. Berikut gambar 3.20 DFD Level 2 Proses 3.3(pengadaan).
(64)
Gambar 3.20 DFD Level 2 Proses 3.3(pengadaan).
15.Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.4(perbaikan)
Dalam DFD level 2 proses 3.4(perbaikan) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data perbaikan, proses perubahan data perbaikan, dan proses pencarian data perbaikan. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel perbaikan, tabel barang, tabel jasa_perbaikan dan tabel detail_ perbaikan. Berikut gambar 3.21 DFD Level 2 Proses 3.4(perbaikan).
(65)
16.Data Flow Diagram Level 3 Proses 3.4.1(Penambahan Data Perbaikan)
Dalam DFD level 3 proses 3.4.1 (Penambahan Data Perbaikan) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data barang perbaikan, dan proses perubahan data barang perbaikan. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel perbaikan, tabel barang, tabel jasa_perbaikan dan tabel detail_ perbaikan. Berikut gambar 3.22 DFD Level 2 Proses 3.4.1 (Penambahan Data Perbaikan).
Gambar 3.22 DFD Level 2 Proses 3.4.1 (Penambahan Data Perbaikan).
17.Data Flow Diagram Level 3 Proses 3.3.1(Penambahan Data Pengadaan) Dalam DFD level 3 proses 3.3.1 (Penambahan Data Pengadan) terdapat beberapa porses yang terlibat didalamnya antaralain adalah proses penambahan data barang pengadaan, dan proses perubahan data barang pengadaan. Serta tabel yang terlibat didalamnya adalah tabel pengadaan, tabel barang, tabel dan tabel
(66)
detail_pengadaan. Berikut gambar 3.23 DFD Level 2 Proses 3.3.1 (Penambahan Data Pengadaan).
Gambar 3.23 DFD Level 3 Proses 3.3.1 (Penambahan Data Pengadaan).
3.2.3 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses bertujuan untuk mendeskripsikan dari setiap fumgsi yang disajikan pada diagram alir data. Spesifikasi proses pada alir data Sistem Informasi inventori pelaksanaan survei pertambangan mineral di CV. Geoscan Eksplorasindo Bandung adalah :
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses
No Proses Keterangan
1.
No. Proses 1.0 Nama Proses Login
Source Bagian inventori
(67)
Output Info login, Valid login, Invalid login Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {bagian inventori memasukkan username dan password } if username ada dan password benar then tampil login valid else tampil login invalid end
2.
No. Proses 2.0
Nama Proses Pengelolaan data master Source Bagian inventori
Input Data pengguna, Data barang, Data suplayer, Data jasa perbaikan, Data bagian.
Output Info barang, Info pengguna, Info jasa perbaikan, Info suplayer, Info bagian
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data yang akan ditambah, dicari, diubah, dan dihapus } end
3.
No. Proses 3.0
Nama Proses Pengelolaan transaksi Source Bagian inventori
Input Data peminjaman, Data pengembalian, Data perbaikan, Data pengadaan.
Output Info peminjaman, Info pengembalian, Info perbaikan, Info pengadaan, SKPP, SPS, SPTS.
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data untuk menambah, perubahan, mengapus, dan membuat surat SKPP, SKS, SKTS}
end
4.
No. Proses 4.0
Nama Proses Pengelolaan laporan Source Bagian inventori
Input Data peminjaman print, Data pengembalian print, Data perbaikan print, Data pengadaan print.
Output Lap.peminjaman, Lap.pengembalian, Lap.perbaikan, Lap.pengadaan,
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data untuk membuat lap.peminjaman, lap.pengembalian, lap.perbaikan, lap.pengadaan}
end
5. No. Proses 5.0
(68)
Source Bagian inventori
Input Data login baru.
Output Info login baru, Invalid login baru, Konfirmasi login Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data untuk merubah data login lama dengan yang baru}
End
6.
No. Proses 2.1
Nama Proses Pengelolaan data barang Source Bagian inventori
Input Data barang
Output Info barang
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data barang untuk melakukan penambahan, pencarian, perubahan, dan penghapusan}
End.
7.
No. Proses 2.2
Nama Proses Pengelolaan data suplayer Source Bagian inventori
Input Data suplayer
Output Info suplayer
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data sulier untuk melakukan penambahan, pencarian, perubahan, dan penghapusan}
end
8.
No. Proses 2.3
Nama Proses Pengelolaan data jasa perbaikan Source Bagian inventori
Input Data jasa perbaikan
Output Info jasa perbaikan Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data jasa perbaikan untuk melakukan penambahan, pencarian, perubahan, dan penghapusan}
end
9.
No. Proses 2.4
Nama Proses Pengelolaan data bagian Source Bagian inventori
(69)
Output Info bagian Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data bagian untuk melakukan penambahan, pencarian, perubahan, dan penghapusan}
End
10.
No. Proses 2.5
Nama Proses Pengelolaan pengguna Source Bagian inventori
Input Data pengguna
Output Info pengguna
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data pengguna untuk melakukan penambahan, pencarian, perubahan, dan penghapusan}
end
11.
No. Proses 2.6
Nama Proses Pengelolaan merek Source Bagian inventori
Input Data merek
Output Info merek
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data merek untuk melakukan penambahan, pencarian, perubahan, dan penghapusan}
end
12.
No. Proses 2.7
Nama Proses Pengelolaan propda Source Bagian inventori
Input Data propinsi, Data kabkota Output Info prop, Info kabkot Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data propda untuk melakukan penambahan, pencarian, perubahan, dan penghapusan}
end
13.
No. Proses 2.1.1
Nama Proses Penambahan data barang Source Bagian inventori
Input Data barang
Output Info barang
(70)
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data barang untuk melakukan penambahan data barang baru}
end
14.
No. Proses 2.1.2
Nama Proses perubahan data barang Source Bagian inventori
Input Data barang
Output Info barang
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data barang untuk melakukan perubahan data barang}
End
15.
No. Proses 2.1.3
Nama Proses Hapus data barang Source Bagian inventori
Input Data barang
Output Info barang
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data barang untuk melakukan pengapusan data barang}
end
16.
No. Proses 2.1.4
Nama Proses Pencarian data barang Source Bagian inventori
Input Data barang
Output Info barang
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data barang untuk melakukan pencarian data barang }
end
17.
No. Proses 2.2.1
Nama Proses Penambahan data suplayer Source Bagian inventori
Input Data suplayer
Output Info data suplayer Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data suplayer untuk melakukan penambahan data suplayer}
end
(71)
Nama Proses perubahan data suplayer Source Bagian inventori
Input Data suplayer
Output Info suplayer
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data suplayer untuk melakukan perubahan data suplayer }
end
19.
No. Proses 2.2.3
Nama Proses Hapus data suplayer Source Bagian inventori
Input Data suplayer
Output Info suplayer
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data suplayer untuk melakukan pengapusan data suplayer }
end
20.
No. Proses 2.2.4
Nama Proses Pencarian data suplayer Source Bagian inventori
Input Data suplayer
Output Info suplayer
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data suplayer untuk melakukan pencarian data suplayer}
end
21.
No. Proses 2.3.1
Nama Proses Penambahan data jasa perbaikan Source Bagian inventori
Input Data jasa perbaikan
Output Info jasa perbaikan Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data jasa perbaikan untuk melakukan penambahan data jasa perbaikan }
end
22.
No. Proses 2.3.2
Nama Proses perubahan data jasa perbaikan Source Bagian inventori
Input Data jasa perbaikan
(72)
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data jasa perbaikan untuk melakukan perubahan data jasa perbaikan }
end
23.
No. Proses 2.3.3
Nama Proses Hapus data jasa perbaikan Source Bagian inventori
Input Data jasa perbaikan
Output Info jasa perbaikan Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data jasa perbaikan untuk melakukan pengapusan data jasa perbaikan }
End
24.
No. Proses 2.3.4
Nama Proses Pencarian data jasa perbaikan Source Bagian inventori
Input Data jasa perbaikan
Output Info jasa perbaikan Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data jasa perbaikan untuk melakukan pencarian data jasa perbaikan }
End
25.
No. Proses 2.4.1
Nama Proses Penambahan data bagian Source Bagian inventori
Input Data bagian
Output Info data bagian Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data bagian untuk melakukan penambahan data bagian}
end
26.
No. Proses 2.4.2
Nama Proses perubahan data bagian Source Bagian inventori
Input Data bagian
Output Info bagian
Destination Bagian inventori
Logika Proses Begin {Bagian inventori menginputkan data bagian untuk melakukan perubahan data bagian }
(1)
For tgl:=1 to 31 do begin
for bln2:=1 to 12 do begin
if bln2=1 then begin bln1:='I'; bln3:='Januari'; end
else if bln2=2 then begin bln1:='II'; bln3:='Februari'; end
else if bln2=3 then begin bln1:='III'; bln3:='Maret'; end
else if bln2=4 then begin bln1:='IV'; bln3:='April'; end else if bln2=5 then begin bln1:='V'; bln3:='Mei'; end else if bln2=6 then begin bln1:='VI'; bln3:='Juni'; end else if bln2=7 then begin bln1:='VII'; bln3:='Juli'; end else if bln2=8 then begin bln1:='VIII'; bln3:='Agustus'; end
else if bln2=9 then begin bln1:='IX'; bln3:='September';
end else
if bln2=10 then begin bln1:='X'; bln3:='Oktober'; end
else
if bln2=11 then begin bln1:='XI'; bln3:='November'; end
else
if bln2=12 then begin bln1:='XII'; bln3:='Desember'; end;
for thn:=2009 to 2050 do begin
tgl1:=inttostr(bln2)+'/'+inttostr(tgl)+'/'+inttostr(thn); tgl2:='Bandung,'+inttostr(tgl)+' '+bln3+' '+inttostr(thn); spts.RLtanggal.Caption:=tgl2;
if tgl1=dbedit25.Text then begin
if urutbuffer <=9 then begin
nosps:='No. 00'+inttostr(urutbuffer)+'/SPTS-'+propinsisps+'/GE/'+bln1+'/'+inttostr(thn); end
else
if (urutbuffer >=9)and(urutbuffer <=99) then begin
nosps:='No. 0'+inttostr(urutbuffer)+'/SPTS-'+propinsisps+'/GE/'+bln1+'/'+inttostr(thn); end;
if urutbuffer >=100 then begin
nosps:='No. '+inttostr(urutbuffer)+'/SPTS-'+propinsisps+'/GE/'+bln1+'/'+inttostr(thn); end;
goto b; end; end; end; end; b:
spts.RLnoskpp.Caption:=nosps; spts.RLnama.Caption:=': '+nm; spts.RLjabatan.Caption:=':
'+DmBuffer.ClientDataSet1.FieldByName('nm_bagian').V alue;
(2)
spts.RLjabatan2.Caption:=DmBuffer.ClientDataSet1.Field ByName('nm_bagian').Value;
spts.RLketeragan.Caption:='Peralatan tersebut akan dipergunakan untuk '+DBEdit29.Text+' Propinsi '+CDSdaerah.FieldByName('propinsi').AsString+'.'; spts.Preview;
//endspts } end;
i:=DM.CDSdetail_pengembalian.RecordCount; for l:=1 to i do
begin
DM.SQLQuery5.Active:=false; DM.SQLQuery5.SQL.Clear;
DM.SQLQuery5.SQL.Text:='select kdbrg, jumlahbrg, jmlbrgrsk,jmlbrghlg,lampak from barang WHERE kdbrg= '+quotedstr(DBEdit31.Text)+'';
DM.SQLQuery5.Open; DM.SQLQuery5.Active:=false; DM.SQLQuery5.Active:=true; DM.ClientDataSet5.Active:=false; DM.ClientDataSet5.Active:=true; {Dm.SQLbarang.close; Dm.SQLbarang.SQL.Clear;
Dm.SQLbarang.SQL.text:='select *from barang where kdbrg='+quotedstr(DBEdit31.Text)+'';
Dm.SQLbarang.Open; Dm.SQLbarang.Active:=false; Dm.SQLbarang.Active:=true; Dm.CDSBarang.Active:=false; Dm.CDSBarang.Active:=true; }
if (DBEdit32.Text<>'0')then begin
//ShowMessage('baik');
DBEdit34.DataField:='jumlahbrg';
jml:=dm.ClientDataSet5.FieldByName('jumlahbrg').AsInt eger;
DM.ClientDataSet5.Edit;
DBEdit34.Text:=inttostr(jml+strtoint(DBEdit32.Text)); DM.ClientDataSet5.Post;
DBEdit34.DataField:='lampak'; DM.ClientDataSet5.Edit;
DBEdit34.Text:=inttostr(strtoint(DBEdit34.Text)+iH); DM.ClientDataSet5.Post;
DBEdit34.DataField:=''; end
else
if (DBEdit35.Text<>'0')then begin
//ShowMessage('rusak');
{DBEdit34.DataField:='jumlahbrg';
jml:=dm.ClientDataSet5.FieldByName('jumlahbrg').AsInt eger;
DM.ClientDataSet5.Edit;
DBEdit34.Text:=inttostr(jml-strtoint(DBEdit35.Text)); DM.ClientDataSet5.Post;}
DBEdit34.DataField:='jmlbrgrsk';
jml:=dm.ClientDataSet5.FieldByName('jmlbrgrsk').AsInte ger;
DM.ClientDataSet5.Edit;
DBEdit34.Text:=inttostr(jml+strtoint(DBEdit35.Text)); DM.ClientDataSet5.Post;
DBEdit34.DataField:='lampak'; DM.ClientDataSet5.Edit;
DBEdit34.Text:=inttostr(strtoint(DBEdit34.Text)+iH); DM.ClientDataSet5.Post;
end else
if (DBEdit36.Text<>'0')then begin
DBEdit34.DataField:='jmlbrghlg';
jml:=dm.ClientDataSet5.FieldByName('jmlbrghlg').AsInte ger;
DM.ClientDataSet5.Edit;
DBEdit34.Text:=inttostr(jml+strtoint(DBEdit36.Text)); DM.ClientDataSet5.Post;
DBEdit34.DataField:='lampak'; DM.ClientDataSet5.Edit;
DBEdit34.Text:=inttostr(strtoint(DBEdit34.Text)+iH); DM.ClientDataSet5.Post;
end;
DBEdit34.DataField:='';
DM.CDSdetail_pengembalian.Next; end;
DBLookupComboBox3.Enabled:=false; DBGrid11.Enabled:=True;
Panel24.Enabled:=true; DBGrid10.Height:=494; DBGrid11.Height:=494; DBGrid10.Top:=67; DBGrid11.Top:=67;
DM.CDSpengembalian.Active:=false; DM.CDSpengembalian.Active:=true; DM.SQLbarang.SQL.Clear; DM.SQLbarang.SQL.Text:='select
kdbrg,nmbrg,merek,tglbli,jumlahbrg,satuan,jmlbrgrsk,jml brghlg,jenis,typemerek,hrgbrgstn,lampak,Umurbrg,statusu from barang WHERE lampak>Umurbrg';
DM.SQLbarang.Open; DM.SQLbarang.Active:=false; DM.SQLbarang.Active:=true; DM.CDSBarang.Active:=false; DM.CDSBarang.Active:=true;
(3)
//DM.CDSBarang.First; {z:
//if DM.CDSBarang.FieldByName('lampak').AsInteger > DM.CDSBarang.FieldByName('Umurbrg').AsInteger then //begin
DM.CDSBarang.Edit;
DBEdit68.Text:='Batas umur pakai'; DM.CDSBarang.post;
//end;
DM.CDSBarang.Next; if DM.CDSBarang.Eof=true then goto x
else begin
DM.CDSBarang.Next; goto z;
end; x: }
DM.SQLbarang.SQL.Clear; DM.SQLbarang.SQL.Text:='select
kdbrg,nmbrg,merek,tglbli,jumlahbrg,satuan,jmlbrgrsk,jml brghlg,jenis,typemerek,hrgbrgstn,lampak,Umurbrg,statusu from barang where lampak>Umurbrg';
DM.SQLbarang.Open; DM.SQLbarang.Active:=false; DM.SQLbarang.Active:=true; DM.CDSBarang.Active:=false; DM.CDSBarang.Active:=true; if DM.CDSBarang.RecordCount=0 then begin
DM.SQLbarang.Active:=false; DM.SQLbarang.SQL.Clear; DM.SQLbarang.SQL.Text:='select
kdbrg,nmbrg,merek,tglbli,jumlahbrg,satuan,jmlbrgrsk,jml brghlg,jenis,typemerek,hrgbrgstn,lampak,Umurbrg,statusu from barang';
DM.SQLbarang.Open; DM.SQLbarang.Active:=false; DM.SQLbarang.Active:=true; DM.CDSBarang.Active:=false; DM.CDSBarang.Active:=true; end
else begin
ShowMessage('terdapat data barang di atas batas umur pemakaian');
form1.Panel9.Enabled:=false; form1.Panel10.Enabled:=false; form1.Panel11.Enabled:=false; form1.Panel12.Enabled:=false;
form1.MainMenu1.Items.Enabled:=false; form1.MainMenu1.Items.Items[0].Enabled:=false; form1.MainMenu1.Items.Items[1].Enabled:=false; form1.MainMenu1.Items.Items[2].Enabled:=false;
form1.MainMenu1.Items.Items[3].Enabled:=false; form1.panel21.Visible:=false;
form1.panel56.Visible:=true; end;
end;
procedure TForm1.DBGrid11MouseUp(Sender: TObject; Button: TMouseButton;
Shift: TShiftState; X, Y: Integer); begin
SQLdaerah.Close; SQLdaerah.SQL.Clear;
SQLdaerah.SQL.Text:='Select * from
peminjaman,t_provinsi,t_kabkota where propinsi=namap and nopjm='+QuotedStr(DBEdit24.Text)+' and id_prop=id_prov';
SQLdaerah.open; SQLdaerah.Active:=false; SQLdaerah.Active:=true; CDSdaerah.Active:=false; CDSdaerah.Active:=true; dbedit59.DataField:='skt'; DM.SQLpeminjaman.Close; DM.SQLpeminjaman.SQL.Clear;
DM.SQLpeminjaman.SQL.Text:='select * from peminjaman where nopjm
='+quotedstr(DBEdit24.Text)+''; DM.SQLpeminjaman.open; DM.CDSpeminjaman.Active:=false; DM.CDSpeminjaman.Active:=true;
propinsisps:=CDSdaerah.FieldByName('skt').AsString; DM.SQLdetail_pengembalian.Close;
DM.SQLdetail_pengembalian.SQL.Clear;
DM.SQLdetail_pengembalian.SQL.Text:='select * from detail_pngem where nopkmbld
='+quotedstr(Dbnokmbl.Text)+''; DM.SQLdetail_pengembalian.open; DM.CDSdetail_pengembalian.Active:=false; DM.CDSdetail_pengembalian.Active:=true; end;
procedure TForm1.DataPenggunaan1Click(Sender: TObject);
begin
DataBarang.Visible:=false; Panel3.Visible:=false; pengguna.Visible:=false; Panel19.Visible:=false; supplier.Visible:=false; Panel27.Visible:=false; Panel21.Visible:=false; Panel36.Visible:=false; Panel4.Visible:=false; end;
(4)
procedure TForm1.BitBtn1Click(Sender: TObject); label
a,b,c; var
i,tgl,bln2,thn:integer;
bln1,tgl1,bln3,tgl2,tpmjm,propskpp:string; begin
DM.CDSpeminjaman.cancel; Panel31.Enabled:=false; BitBtn2.Visible:=true; SQLdaerah.Close; SQLdaerah.SQL.Clear;
SQLdaerah.SQL.Text:='Select * from
t_kabkota,t_provinsi where id_prov=id_prop and namap='+QuotedStr(DBEpropinsi.Text)+''; SQLdaerah.open;
SQLdaerah.Active:=false; SQLdaerah.Active:=true; CDSdaerah.Active:=false; CDSdaerah.Active:=true; dbedit59.DataField:='skt'; DmBuffer.buffer2.SQL.Clear; DmBuffer.buffer2.SQL.Text:='select
kdbrgp,jumlah,nmbrg,satuan from detail_pnjm,barang WHERE nopjm= '+quotedstr(dbenopjm.Text)+'and kdbrgp=kdbrg';
DmBuffer.buffer2.Open; DmBuffer.buffer2.Active:=false; DmBuffer.buffer2.Active:=True; DmBuffer.CDSbuffer2.Active:=false; DmBuffer.CDSbuffer2.Active:=True; DmBuffer.SQLQuery1.Close; DmBuffer.SQLQuery1.SQL.Clear; DmBuffer.SQLQuery1.SQL.Text:='SELECT
nmpng,nm_bagian FROM pengguna,bagian WHERE nip = '+quotedstr(DBEdit33.Text)+' and kd_bag=kd_bagian'; DmBuffer.SQLQuery1.open;
DmBuffer.ClientDataSet1.Active:=false; DmBuffer.ClientDataSet1.Active:=true;
nm:=DmBuffer.ClientDataSet1.FieldByName('nmpng').V alue;
i:=1; b:
if i <=9 then begin
tpmjm:='00'+IntToStr(i)+'/PMJM-'+dbedit59.Text+'/'+DBEjnskes.Text; end
else
if (i >=10)and(i >=99) then begin
tpmjm:='0'+IntToStr(i)+'/PMJM-'+dbedit59.Text+'/'+DBEjnskes.Text; end
else if i>=99 then begin
tpmjm:=IntToStr(i)+'/PMJM-'+dbedit59.Text+'/'+DBEjnskes.Text; end;
if tpmjm=dbenopjm.Text then goto c
else begin i:=i+1; goto b; end; c:
For tgl:=1 to 31 do begin
for bln2:=1 to 12 do begin
if bln2=1 then begin bln1:='I'; bln3:='Januari'; end
else if bln2=2 then begin bln1:='II'; bln3:='Februari'; end
else if bln2=3 then begin bln1:='III'; bln3:='Maret'; end
else if bln2=4 then begin bln1:='IV'; bln3:='April'; end else if bln2=5 then begin bln1:='V'; bln3:='Mei'; end else if bln2=6 then begin bln1:='VI'; bln3:='Juni'; end else if bln2=7 then begin
(5)
bln1:='VII'; bln3:='Juli'; end else if bln2=8 then begin bln1:='VIII'; bln3:='Agustus'; end
else if bln2=9 then begin bln1:='IX'; bln3:='September'; end
else
if bln2=10 then begin bln1:='X'; bln3:='Oktober'; end
else
if bln2=11 then begin bln1:='XI'; bln3:='November'; end
else
if bln2=12 then begin bln1:='XII'; bln3:='Desember'; end;
for thn:=2009 to 2050 do begin
tgl1:=inttostr(bln2)+'/'+inttostr(tgl)+'/'+inttostr(thn); tgl2:='Bandung,'+inttostr(tgl)+' '+bln3+' '+inttostr(thn); SKsurat.RLtanggal.Caption:=tgl2;
if tgl1=DBEtglpjm.Text then begin
if i <=9 then begin
noskpp:='No. 00'+inttostr(i)+'/SKPP-'+dbedit59.Text+'/GE/'+bln1+'/'+inttostr(thn); end
else
if (i >=9)and(i <=99) then begin
noskpp:='No. 0'+inttostr(i)+'/SKPP-'+dbedit59.Text+'/GE/'+bln1+'/'+inttostr(thn); end;
if i >=100 then begin
noskpp:='No. '+inttostr(i)+'/SKPP-'+dbedit59.Text+'/GE/'+bln1+'/'+inttostr(thn); end;
goto a; end; end; end; end; a:
SKsurat.RLnoskpp.Caption:=noskpp; SKsurat.RLnama.Caption:=': '+nm; SKsurat.RLjabatan.Caption:=':
'+DmBuffer.ClientDataSet1.FieldByName('nm_bagian').V alue;
{if DBEpropinsi.Text='JBR' then propskpp:='Jawa Barat' else
if DBEpropinsi.Text='JTNG' then propskpp:='Jawa Tengah' else
if DBEpropinsi.Text='JTM' then propskpp:='Jawa Timur'; }
SKsurat.RLketeragan.Caption:='Peralatan tersebut akan dipergunakan untuk '+DBEjnskes.Text+' Propinsi '+QuotedStr(DBEpropinsi.Text)+'.';
SKsurat.Preview;
//DM.CDSpeminjaman.Append;
end;procedure TForm1.Button37Click(Sender: TObject); label z,x,y,A;
var
urutall,urutkode:integer; kode:string;
begin
DM.CDSBarang.First; z:
if
DM.CDSBarang.FieldByName('statusu').AsString='Regen erasi barang'then
begin
if MessageDlg('anda
yakin?',mtconfirmation,[mbyes,mbno],1)= mryes then begin
for urutkode:=0 to 999 do begin
for urutall:=1 to 999 do begin
if (urutall<=9) and (urutkode<=9) then
kode:='.00'+IntToStr(urutkode)+'.00'+IntToStr(urutall) else
if ((urutall>9) and (urutall<=99)) and (urutkode<=9) then
kode:='.00'+IntToStr(urutkode)+'.0'+IntToStr(urutall) else
if (urutall<=9) and (urutkode>9)and(urutkode<=99) then
(6)
kode:='.0'+IntToStr(urutkode)+'.00'+IntToStr(urutall) else
if
(urutkode>=10)and(urutkode<=99)and(urutall>9)and(urut all<=99) then
kode:='.0'+IntToStr(urutkode)+'.0'+IntToStr(urutall) else
kode:='.'+IntToStr(urutkode)+'.'+IntToStr(urutall)p; if (DBEkdbrg.Text='K'+kode) then
begin
DM.CDSBarang.Delete;
DM.KoneksiMysql.Connected:=false; DM.KoneksiMysql.Connected:=True; DM.SQLQuery2.Close;
DM.SQLQuery2.SQL.Clear;
DM.SQLQuery2.SQL.Add('select * from kode where urutall='+IntToStr(urutall));
DM.SQLQuery2.Open;
DM.ClientDataSet2.Active:=false; DM.ClientDataSet2.Active:=true; DM.ClientDataSet2.edit;
DM.ClientDataSet2.FieldByName('status').Value:='nonakt if';
DM.ClientDataSet2.post; //DM.ClientDataSet2.Delete; goto A;
end else
if (DBEkdbrg.Text='U'+kode) then begin
DM.CDSBarang.Delete;
DM.KoneksiMysql.Connected:=false; DM.KoneksiMysql.Connected:=True; DM.SQLQuery2.Close;
DM.SQLQuery2.SQL.Clear;
DM.SQLQuery2.SQL.Add('select * from kode where urutall='+IntToStr(urutall));
DM.SQLQuery2.Open;
DM.ClientDataSet2.Active:=false; DM.ClientDataSet2.Active:=true; DM.ClientDataSet2.edit;
DM.ClientDataSet2.FieldByName('status').Value:='nonakt if';
DM.ClientDataSet2.post; //DM.ClientDataSet2.Delete; goto A;
end end; end; A: end; end else
if
DM.CDSBarang.FieldByName('lampak').AsInteger>=DM .CDSBarang.FieldByName('Umurbrg').AsInteger then begin
DM.CDSBarang.edit;
DBEdit69.Text:=IntToStr(StrToInt(DBEdit69.Text)+120); DM.CDSBarang.post;
end else if
DM.CDSBarang.FieldByName('statusu').AsString='Batas umur pakai'then
begin
ShowMessage('Terdapat data yg belum di ubah'); goto y;
end;
if DM.CDSBarang.Eof=true then begin
goto x; end else begin
DM.CDSBarang.Next; goto z;
end; x:
Panel56.Visible:=false; form1.Panel9.Enabled:=true; form1.Panel10.Enabled:=true; form1.Panel11.Enabled:=true; form1.Panel12.Enabled:=true;
form1.MainMenu1.Items.Enabled:=true; form1.MainMenu1.Items.Items[0].Enabled:=true; form1.MainMenu1.Items.Items[1].Enabled:=true; form1.MainMenu1.Items.Items[2].Enabled:=true; form1.MainMenu1.Items.Items[3].Enabled:=true; DM.SQLbarang.Close;
DM.SQLbarang.SQL.Clear; DM.SQLbarang.SQL.Text:='select
kdbrg,nmbrg,merek,tglbli,jumlahbrg,satuan,jmlbrgrsk,jml brghlg,jenis,typemerek,hrgbrgstn,lampak,Umurbrg,statusu from barang';
DM.SQLbarang.Open; DM.SQLbarang.Active:=false; DM.SQLbarang.Active:=true; DM.CDSBarang.Active:=false; DM.CDSBarang.Active:=true; y: