Analisis Saluran Komunikasi Personal Dan Non Personal Dampaknya Terhadap Sikap Konsumen Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal Wattamwil (BMT) As-Salam Cianjur

(1)

ANALYSIS COMMMUNICATION PERSONAL AND NON PERSONAL CHANNEL IMPACT ON CONSUMER ATTITUDES OF ISLAMIC

MICROFINANCE INSTITUTIONS BMT AS-SALAM CIANJUR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh : Nama : Bobby NIM : 21207006

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010


(2)

iv

ABSTRAK

Bobby 21207006

Analisis Saluran Komunikasi Personal Dan Non Personal Dampaknya Terhadap Sikap Konsumen Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

Pembimbing : Trustorini Handayani SE, M.Si.

Penelitian ini dilakukan di lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam Cianjur. Fenomena yang terjadi adalah kurang maksimalnya penggunaan saluran komunikasi pemasaran baik secara personal maupun non personal yang telah dilakukan BMT As - Salam sendiri, sehingga pengawasan dan pembentukan sikap konsumen yang berlandaskan pada metoda syariah kurang dapat tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari saluran komunikasi personal dan non personal terhadap sikap konsumen pada lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam Cianjur.

Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda kualitatif dan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen atau mitra kerja BMT As-Salam Cianjur yang berjumlah 75 orang sebagai sampel pendukung. Pengujian statistik yang dilakukan adalah perhitungan korelasi person, analisis regresi linear berganda, koefisien determinasi, uji hipotesis dan juga menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan saluran komunikasi personal di BMT As-Salam secara keseluruhan dalam kriteria baik. Begitupun dengan saluran komunikasi non personal. Sementara itu hasil penelitian untuk sikap konsumen menunjukan nilai positif atau dalam kriteria baik. Untuk pengujian secara parsial untuk variabel saluran komunikasi personal memiliki pengaruh positif sebesar 18,8%. Namun tidak cukup signifikan dalam memberikan dampak pada sikap konsumen. Untuk saluran komunikasi non personal memiliki pengaruh positif sebesar 35,4% dan signifikan dalam memberikan dampak pada sikap konsumen. Secara simultan besarnya pengaruh atau dampak dari komunikasi pemasaran (saluran komunikasi personal dan non personal) terhadap sikap konsumen adalah sebesar 54,3%. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan saluran komunikasi pemasaran baik secara personal maupun non personal dapat memberi dampak positif bagi sikap konsumen. Sehingga efektifitas dalam melakukan komunikasi pemasaran metoda syariah (saluran komunikasi personal dan non personal) sangat diperlukan dalam menunjang pembentukan sikap konsumen BMT As-Salam sendiri.

Kata kunci : Komunikasi Pemasaran, Saluran komunikasi personal, Saluran komunikasi non personal, Sikap.


(3)

v

ABSTRACT

Bobby 212207006

Analysis communication personal and non personal channel impact on consumer attitude of Islamic microfinance institutions BMT As-Salam Cianjur

Guide : Trustorin Handayani SE.,M.Si.

The research was conducted in microfinance institutions BMT As-Salam Islamic Cianjur. The phenomenon that occurs is less the maximum use of marketing communication channels both personal and non-personal that has been done BMT As - Salam itself, so that surveillance and the formation of consumer attitudes that are based on sharia method can not be achieved. The purpose of this study was to determine the impact of personal communication channels and non-personal attitudes in consumer microfinance institutions BMT As-Salam Islamic Cianjur.

The method used in this study is qualitative and quantitative methods. The unit of analysis in this study are consumers or business partners BMT As-Salam Cianjur, amounting to 75 people as supporters of the sample. Statistical test performed is the calculation of person correlation, multiple linear regression analysis, determination coefficient, hypothesis test and also using SPSS 17.0 for windows.

The results showed that the use of personal communication channels in BMT As-Salam overall in both criteria. Likewise with non-personal communication channels. Meanwhile, the research results to consumer attitudes indicate a positive value or the criteria either. To partially test for variable channel personalized communications have a positive effect of 18.8%. But not significant in the impact on consumer attitudes. For non-personal communication channels have a positive effect amounting to 35.4% and significant impact on consumer attitudes. Simultaneously the degree of influence or impact of marketing communications (personal communication channels and non-personal) to the attitude of consumers is at 54.3%. This indicates that the use of marketing communication channels both personal and non-personal can give a positive impact on consumer attitudes. So that the effectiveness of marketing communications methods in conducting sharia (personal communication channels and non-personal) is indispensable in supporting the formation of consumer attitudes BMT As-Salam own.

Key words: marketing communications, personal communications channels, non-personal communication channels, Attitude.


(4)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

“ Dan hanya kepada Allah SWT kita Memohon Pertolongan”

Segala puji sudah selayaknya kita panjatkan kepada nama dan wujud yang menciptakan pikiran. Ia yang menguasai hati dengan lilin kehidupan, Ia yang maha Esa lagi maha Kuasa atas apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Allah SWT.

Solawat serta salam semoga tercurah bagi figur seluruh umat manusia, sosok pemimpin yang ideal, sang evaluator terbaik sepanjang jaman baginda Rosulullah Nabiallah Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya.

Keselamatan dan kebahagian semoga selalu diberikan kepada ibunda dan ayahanda tercinta yang selalu memberikan doa restunya serta kasih sayang yang tiada tara sepanjang masa.

Usulan penelitian ini dengan judul ANALISIS SALURAN KOMUNIKASI PERSONAL DAN NON PERSONAL DAMPAKNYA TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA LEMBAGA KEUANGAN

MIKRO SYARIAH BAITUL MAL WA TAMWIL AS-SALAM CIANJUR”

adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Di Universitas Komputer Indonesia.


(5)

vii

Penulis menyadari sepenuhnya akan kemampuan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki sehingga laporan kerja praktek ini tidak luput dari kekurangan. Laporan kerja praktek ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Eddy Suryanto Soegoto M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Ibu Prof.Hj.Umi Narimawati Dra.SE.M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia;

4. Ibu Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si., Selaku dosen wali kelas manajemen satu angkatan tahun 2007.

5. Ibu Trustorini Handayani, SE. M.Si., selaku dosen pembimbing usulan Penelitian

6. Ibu Windi Novianti SE., MM., selaku Koordinator sidang usulan penelitian. 7. Adik-adik tersayang, pelipur lara dari setiap duka yang melekat di dada. 8. Rekan-rekan seperjuangan angkatan tapak jala rimba. kalian adalah sumber

inspirasi dan motivasi bagiku.

9. Rekan-rekan Relawan di KSR PMI UNIKOM dan seluruh Anggota LSBD Hikmatul Iman Indonesia. Senang bisa bertemu, berlatih dan berkumpul Bersama dengan kalian semua.


(6)

viii

10.Keluarga Besar kelas Manajemen satu (MN-1) angkatan 2007. khususnya rekan-rekan Pandawa.

11.Keluarga besar Manajemen Bisnis. angkatan 2007.

12.Seluruh Dosen di Jurusan Manajemen Universitas Komputer Indonesia dan guru-guru tercinta yang telah mengajari Ilmu-ilmu yang bermanfaat. sungguh kalian pahlawan tanpa tanda jasa.

13.Terima kasih juga untuk seluruh Sahabat yang terus memberikan semangat sampai saat ini. semoga tali persahabatan kita tidak terputus sampai disini.

Akhir kata semoga kita semua selalu mendapatkan petunjuk, rahmat, taufik serta hidayahnya dan semoga kita senantiasa selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

Bandung, Agustus 2010 Penulis


(7)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perekonomian dewasa ini telah menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang sangat mendasar, dimana tatanan ekonomi yang mengalami proses perubahan secara cepat sebagai akibat dari timbulnya persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha. Perusahaan tidak hanya mengembangkan produk yang baik, penetapan harga yang menarik, tetapi juga harus mengadakan komunikasi dengan pasar. Perkembangan di era globalisasi yang terus meningkat serta arus perekonomian diberbagai belahan dunia menunjukan tingkat peradaban negara bersangkutan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat, terutama teknologi informasi sebagai sarana komunikasi dan informasi.

Dalam kehidupan sehari–hari, seseorang berkomunikasi dengan sesamanya melalui berbagai media komunikasi yang berbentuk media elektronik maupun non elektronik. Media komunikasi non elektronik yang lazim dikenal oleh masyarakat awam diantaranya adalah bahasa isyarat, surat menyurat, surat kabar, majalah, dan tabloid. Sedangkan media komunikasi elektronik diantaranya adalah media audio visual, internet, teleconference, video conference, telepon biasa dan telepon genggam.

Orang yang berada dalam organisasi bisnis tak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karenanya, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting


(8)

bagi pencapaiaan tujuan suatu organisasi. Mereka dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik yang tradisional maupun modern sebagai sarana penyampaian pesan-pesan bisnis.

Kominukasi yang tepat tentu mampu menghasilkan hasil yang baik. Dalam dunia bisnis seringkali komunikasi bisa menjadi faktor kunci keberhasilan tercapainya suatu tujuan. Oleh karena, itu peranan komunikasi bisnis sangatlah penting bagi pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi.

”Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).”1

Oleh karena itu keberadaan komunikasi dalam dunia bisnis jelas dapat dibuktikan manfaatnya dalam pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Dalam lingkungan ekonomi terutama yang menyangkut usaha mikro kecil dan menengah peranan komunikasi tentu sangatlah penting. Terutama untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat salah satunya adalah menggalakkan kegiakan komunikasi pemasaran. Kegiatan pemasaran yang dijalankan antara lain secara personal maupun non personal. Hal ini dikarenakan guna memberikan rasa keyakinan dan kepercayaan akan produk dan jasa yang

1

.(2008). Ukuran Keberhasilan Komunikasi Bisnis. Diakses pada tahun 2011 dari word wide web : http://malya.wordpress.com.


(9)

ditawarkan serta untuk mengetahui respon yang diterima oleh konsumen atau pengguna produk ataupun jasa perusahaan atau organisasi tersebut. Dengan begitu kegiatan promosi diharapkan dapat meningkatkan kuantitas customer dan berpengaruh baik terhadap keuntungan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Pentingnya pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam sebuah perusahaan atau organisasi selain berguna untuk produsen juga berguna untuk konsumen. Komunikasi pemasaran membantu produsen untuk dapat mengenal pasar. Banyak perusahaan atau organisasi berlomba-lomba mengkomunikasikan produk mereka di semua media, baik media elektronik maupun media massa. Pihak Perusahaan atau organisasi pun tak segan mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk melakukan promosi tersebut. Selama ini media TV adalah media paling mahal yang dianggap paling efektif dalam menjangkau konsumen karena jangkauannya yang luas dan dalam bentuk audio video yang menarik. Tetapi tidak semua konsumen mengerti atau tertarik bahkan percaya pada apa yang dikomunikasikan, sehingga masih banyak konsumen yang mencari informasi tentang produk atau jasa yang diinginkan pada lingkungan yang telah dikenalnya yang dianggap lebih terpercaya dibanding yang ia terima dari media elektronik maupun media masa.

Usaha kecil dan menengah yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa di setiap negara telah membuktikan bahwa Usaha mikro, kecil dan menengah telah mampu bertahan dan sudah teruji dalam terpaan krisis. Salain itu usaha kecil dan menengah menyerap paling banyak tenaga kerja yang merupakan masyarakat kelas bawah seperti tabel di bawah ini :


(10)

Tabel.1.1

UMKM menyerap paling banyak tenaga kerja

Pelaku usaha

Jumlah

(Unit) Tenaga Kerja (orang) Kontribusi PDB (Rp.Miliar) Dukungan kredit (Rp.Triliun Usaha Mikro

dan Kecil 41.301.263 (99,85%) 65.246.294 (88.59%) 578,36 (39.40%) 181,343 (35,5%) Usaha Menengah 61.052 (0.14%) 7.993.499 (10.85%) 225,22 (15,34%) 73,095% (14,3%)

Usaha Besar 2.198

(0.005%) 406.215 (0.55%) 664,52 (45.26%) 256,181 (50,2%)

JUMLAH 41.364.513

(100%) 73.646.008 (100%) 1.468,10 (100%) 510,619 (100%)

Sumber : BPS 2003 dan Laporan BI agustus 2004

Salah satu bentuk usaha mikro, kecil dan menengah yang saat ini sedang meningkat adalah lembaga keuangan mikro khususnya lembaga keuangan mikro syariah Baitul maal wat tamwil (BMT).

“Perkembangan Lembaga keuangan Mikro yang makin gencar di berbagai daerah mengindikasikan perekonomian di lapis grassroots makin membaik, bukan hanya keberhasilannya mengatasi stagnasi ekonomi akibat kerapuhan usaha skala besar semasa krisis ekonomi dan moneter, tetapi pamor LKM memang tengah berbinar dan menjadi pertaruhan pemerintah dalam menerobos kebuntuan UKMK mengakses permodalan” 2

Secara mikro BMT adalah lembaga keuangan syariah, sedangkan secara makro BMT ini adalah lembaga keuangan yang hampir sama dengan lembaga keuangan lain tetapi lebih pada keuangan syariah dengan berpayung hukum pada koperasi.

2

Muchtar, irsyad. (2005). Lembaga Keuangan Mikro, Bukan Sekedar Jaring Pengaman Ekonomi. Pemberdayaan UKM solusi pengentasan kemiskinan. 83-91


(11)

BMT As-Salam merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak di bidang ekonomi dan keuangan dengan sistem bagi hasil sesuai dengan syariah islam. Lembaga ini didasari prinsif koperasi dari dan untuk umat. Dengan misi untuk mengangkat ekonomi ummat menuju hidup yang lebih sejahtera melalui program-program yang insyaallah terhindar dari riba. Untuk itu BMT As-Salam berupaya untuk menjadi lembaga yang amanah dalam mengemban misi bagi kesejahteraan umat. Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut maka peranan komunikasi sebagai media penyampaian maksud tersebut kepada masyarakat menjadi sangat penting, baik itu berupa komunikasi personal maupun komunikasi nonpersonal dengan harapan masyarakat dapat menilai dan memberikan respon yang positif serta mampu menentukan sikap terhadap pesan yang disampaikan tersebut.

“Komunikasi menjadi penting karena masyarakat terutama mitra BMT As-Salam sendiri tidak mengerti tentang penerapan . Hal ini mungkin disebabkan karena strategi dan pengolahan pemasaran serta manajemen yang belum tertata dengan baik ”3

Tabel 1.2

Kecenderungan Sikap Mitra kerja dalam menggunakan jasa dan layanan BMT As-Salam4

Keterangan

Kecenderungan menabung dan mengambil jasa layanan simpan pinjam dari total mitra kerja yang aktif

(300-400 mitra aktif )

Meminjam Menabung

Mitra (orang) Peminjam sedikit Penabung Banyak

Dana yang dipinjam/ditabung

Dana yang dipinjam besar Dana yang ditabung sedikit

3

Hasil wawancara dengan Nanang Rahman. Director BMT As-Salam. 2011

4


(12)

“Konsumen (nasabah) atau calon mitra BMT kebanyakan masih awam , belum paham tentang koperasi dan khususnya lembaga keuangan mikrosyariah BMT sendiri ”5

Sikap yang ditimbulkan dari sebuah proses komunikasi inilah yang menurut penulis penting untuk diteliti, tidak hanya sebagai masukan pada BMT As-salam sendiri dalam menyelenggarakan pelayanan pada masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat umum untuk mengevaluasi kinerja BMT As-Salam sendiri terhadap kinerjanya. Penelitian ini juga penting bagi pengembangan ilmu komunikasi bisnis khususnya komunikasi pemasaran. Karena itu dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk mengambil judul sebagai berikut :

“Analisis Saluran Komunikasi Personal Dan Non Personal Dampaknya Terhadap Sikap Mitra Pengguna Jasa Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Baitul Maal Wat Tamwil As-Salam Cianjur)”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman Tentang Metode Syariah yang dijalankan oleh BMT belum dipahami secara maksimal oleh masarakat dan mitra BMT As-Salam Sendiri.

5


(13)

2. Pengolahan dan strategi penyampaian informasi yang belum maksimal ditambah dengan hambatan komunikasi (Jarak BMT As-Salam Cinjur dengan mitranya) mengakibatan sulitnya pemantauan dan evaluasi kegiatan mitra, sehingga sikap mitra BMT menjadi tidak bisa di tebak. 3. Pelayanan jasa produk pembiayaan dan simpan pinjam BMT yang

semakin meningkat tidak diiringi dengan pemahaman mitra terhadap pola pengembangan yang diterapkan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut sebagai berikut :

1. Bagaimana komunikasi pemasaran secara personal yang dilakukan di Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

2. Bagaimana komunikasi pemasaran secara non personal yang dilakukan di Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

3. Bagaimana sikap konsumen/mitra terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

4. Seberapa besar dampak komunikasi personal terhadap sikap konsumen/mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.


(14)

5. Seberapa besar dampak komunikasi nonpersonal terhadap sikap konsumen/mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

6. Seberapa besar dampak komunikasi pemasaran terhadap sikap konsumen/mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Semakin meningkatnya peminat lembaga keuangan mikro dan syariah mengakibatkan munculnya persaingan dengan lembaga keuangan lainnya. Komunikasi pemasaran sebagai strategi meraih pasar yang dilakukan tentunya harus mampu mendorong konsumen untuk menentukan sikap terhadap metoda yang diberikan dan mampu melaksanakannya sesuai dengan yang diharapkan.oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tingkat pengaruh komunikasi pemasaran yang dilakukan lembaga keuangan mikro syariah terhadap sikap konsumen/mitra dari lembaga keuangan mikro tersebut khususnya konsumen/ mitra lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam Cianjur.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada maksud penelitian, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk Mengetahui Bagaimana komunikasi pemasaran secara personal


(15)

2. Untuk Mengetahui Bagaimana komunikasi pemasaran secara nonpersonal di Lembaga Keuangan Syariah Mikro BMT As-Salam Cianjur.

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Sikap Konsumen/mitra Lembaga Keuangan Syariah Mikro BMT As-Salam Cianjur.

4. Untuk mengetahui seberapa besar dampak komunikasi personal terhadap sikap konsumen/mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

5. Untuk mengetahui seberapa besar dampak komunikasi nonpersonal terhadap sikap konsumen atau anggota pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

6. Untuk mengetahui seberapa besar dampak komunikasi pemasaran terhadap sikap konsumen/Mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna, tidak hanya bagi aspek teoritis tetapi juga aspek praktis.


(16)

1.4.1 Kegunaan Akademis

Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi ilmiah yang dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan Ilmu manajemen, Khususnya Manajemen Bisnis.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Bagi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Mal Wat Tamwil As-Salam

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan sarana bagi Bagi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Mal Wat Tamwil As-Salam dalam melaksanakan komunikasi pemasaran untuk menciptakan nilai bisnis yang positif dimana tujuan penyampaian pesan bisnis dapat memunculkan sikap konsumen/mitra yang sesuai dengan keinginan tujuan lembaga. Bagi konsumen mitra diharapkan dapat memberikan tanggapan terhadap pesan yang disampaikan serta jasa yang digunakan.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian adalah tempat dimana penulis melaksanakan dan mengadakan penelitian secara langsung dengan mempelajari bagian yang diobervasikan serta untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh penulis untuk menunjang judul yang diambil.

Dalam memenuhi penelitian ini, penulis melaksanakan Penelitian di Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Baitul Maal Wat tamwil As-Salam.


(17)

Jl. Hancet Desa Cipendawa Kec.Pacet Kabupaten Cianjur 43253. Penelitian di rencanakan berlangsung selama 4 (Empat) bulan dengan jadwal penelitian sebagai berikut :

Tabel 1.3 Jadwal Penelitian

Uraian

Bulan

April Mei Juni Juli

Penulisan Usulan Penelitian

Penelitian pendahuluan

Pengumpulan Data

Pengolahan dan analisis data


(18)

12

2.1 Kajian Pustaka

Dalam menghadapi era globalisasi, dimana persaingan semakin ketat. Setiap unit Usaha mikro, Kecil dan Menengah termasuk di dalamnya lembaga keuangan mikro baik itu konversional maupun syariah harus dapat menyusun strategi sehingga mampu bersaing dengan unit usaha lainnya atau lembaga keuangan lainnya sebagai bentuk usaha atau upaya untuk membentuk sikap konsumen yang dapat berimbas positif bagi lembaga tersebut. Salah satu bentuk strategi yang dapat menjadi andalan untuk digunakan untuk mengatasi setiap tantangan diantaranya melalui komunikasi khususnya komunikasi pemasaran.

Komunikator memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan pesannya. Komunikasi mereka harus singkat, tajam, mengena dan meyakinkan. Selain itu untuk memperluas saluran komunikasinya dengan memasang iklan, mengirim direct-mail (berisi kaset audio dan video), membagi sample gratis, dan juga telemarketing.. Semua saluran ini harus dapat dimanfaatkan dengan harapan dapat menjadi sarana tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi.

Komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis ini selanjtunya disebut dengan komunikasi bisnis. Komunikasi yang dilakukan perusahaan atau organisasi di dalam perusahaan atau organisasi tersebut disebut dengan komunikasi internal. Sementara itu komunikasi dengan pihak luar seperti, pemasok, pesaing, pengecer,


(19)

masyarakat dan pemrintah disebut sebagai komunikasi eksternal. Selain dilihat dari sudut pandang internal dan eksternalnya komunikasi, dalam dunia bisnis juga dapat dipandang apakah komunikasi dilakukan secara verbal atau nonverbal. Namun karena dalam dunia bisnis ini komunikasinya bersifat resmi, maka yang ditekankan adalah komunikasi verbal saja. Namun demikian praktiknya, komunikasi nonverbal juga perlu dipahami. Komunikasi bisnis ini sendiri terdiri dari berbicara, mendengarkan, menulis dan membaca. Dalam dunia bisnis, komunikasi dapat dilakukan oleh tenaga penjual, penerima telepon, atau dengan menggunakan surat-surat resmi yang dibuat perusahaan. Karena adanya kecenderungan bahwa konsumen yang diperlakukan dengan baik akan melakukan transaksi ulang dengan perusahaan, maka perusahaan-perusahaan mulai memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam hal komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis yang efektif pada akhirnya dapat meningkatkan nama baik

(goodwill) perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat, dan memeberikan kemungkinan yang lebih besar bagi konsumen untuk melakukan apa yang disarankan atau diinginkan perusahaan.

Komunikasi eksternal perusahaan termasuk di dalamnya komunikasi pemasaran atau dikenal dengan istilah pemasaran. Tujuan kunci pemasaran adalah mengembangkan huubungan yang dalam dan bertahan lama dengan orang dan organisasi yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran perusahaan atau organisasi tersebut. Tujuannya untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertahankan bisnis. Empat


(20)

konstituen kunci untuk pemasaran adalah pelanggan, pegawai, mitra perusahaan dan anggota masyarakat finansial. Pemasaran harus menghormati kebutuhan untuk menciptakan kemakmuran di antara semua kontituen dan mengembangkan kebijakan strata strategi untuk menyeimbangkan pengembalian bagi semua pemegang kepentingan kunci. Untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan kosntituen-konstituen ini dibutuhkan pemahaman tentang kemampuan dan sumber daya mereka, juga kebutuhan, tujuan, dan keinginan mereka.

Hasil akhir dari pemasaran adalah aset perusahaan yang unik yang disebut dengan jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran terdiri atas perusahaan dan pemegang kepentingan pendukungnya-pelanggan, pegawai, pemasok, distributor, pengecer, agen periklanan, ilmuwan universitas dan lainnya, yang dengannya perusahaan tersebut telah membangun hubungan bisnis yang menguntungkan. Prinsif operasinya sederhana, bangunlah jaringan hubungan yang efektif dengan para pemegang kepentingan kunci, dan keuntungan akan mengikuti. Semakin banyak perusahaan yang memilih untuk memiliki merek daripada aset fisik. Perusahaan tersebut juga semakin banyak mensubkontrak aktivitas ke perusahaan

outsourcing yang bisa berproduksi dengan lebih baik dan lebih murah, sementara perusahaan perusahaan berfokus pada aktivitas intinya.

Banyaknya perusahaan yang membentuk penawaran, layanan, dan pesan terpisah untuk pelanggan individual, berdasarkan informasi tentang transaksi masa lalu, demografis, psikografis, dan preferensi media dan distribusi.Dengan berpokus pada pelanggan, produk dan saluran yang paling menguntungkan, perusahaan-perusahaan ini berharap dapat mencapai pertumbuhan yang


(21)

menguntungkan dan meraih jumlah yang lebih besar dari pengeluaran pelanggan dengan membangun kesetiaan pelanggan yang tinggi. Mereka memperkirakan nilai seumur hidup dari setiap pelanggan dan merancang penawaran pasar serta harga untuk mengambil keuntungan sepanjang hidup pelanggan tersebut.

Penggunaan saluran pemasaran yang efektif tentunya menjadi pertimbangan tersendiri bagi perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya yaitu untuk menimbulkan pemahaman dan sikap terbaik dari tiap konstituen pemasaran. Saluran komunikasi pemasaran tersebut di bagi ke dalam dua jenis yaitu, saluran komunikasi pemasaran personal dan non personal.

Kotler (2000: 559-560) mengungkapkan dua jenis saluran komunikasi yang digunkakan perusahaan dalam mempromosikan suatu produk, yaitu saluran komunikasi personal dan saluran komunikasi non personal. Saluran komunikasi personal adalah saluran komunikasi yang mellibatkan dua atau lebih individu secara langsung. Baik secara tatap muka langsung (face to face), individu dengan pemirsa (person to audience). Saluran komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, pembicara dengan audiensnya, menggunakan telepon, atau e-mail.

Kotler (2000:560) Saluran Komunikasi Non-Personal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. Media terdiri dari media cetak (Koran, majalah, direct mail), media siaran (radio, televise), media elektronik (kaset audio, video, CD-ROM, halaman web) dan media display (baliho, papan iklan, poster, sign).


(22)

Kebanyakan pesan non-personal berasal dari media yang harus dibayar perusahaan (paid media).

2.1.1 Saluran Komunikasi Personal

Saluran komunikasi dapat dibagi dua, personal dan non-personal. Masing-masing saluran masih ada cabang-cabangnya lagi. Saluran komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, pembicara dengan audiensnya, menggunakan telepon, atau e-mail. Komunikasi personal bisa lebih efektif karena adanya peluang untuk mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya. Perbedaan lebih lanjut dapat diterapkan pada saluran komunikasi pendukung, pakar, dan sosial. Saluran pendukung terdiri dari wiraniaga yang menghubungi pembeli pada pasar yang dibidik. Saluran pakar mencakup para ahli independen yang membuat pernyataan yang ditujukan kepada calon pembeli. Saluran sosial meliputi tetangga, teman, anggota keluarga dan kenalan yang bicara dengan pembeli sasaran. Banyak orang bersedia mencoba produk baru karena faktor keluarga.

Analisis personal sangat menentukan khususnya bila produk atau jasa, informasi yang disampaikan sangat mahal, tidak jelas, dan beresiko. konsumen cenderung menjadi pencari informasi yang sangat aktif. Situasi lainnya yaitu kalau pesan yang disampaikan berkaitan erat dengan masalah selera atau status pemakai. Dalam hal ini konsumen akan berkonsultasi terlebih dahulu agar nantinya terhindar dari rasa malu.

Pada dasarnya komunikasi personal atau lebih dikenal dengan komunikasi pribadi dapat dibedakan menjadi dua :


(23)

1. Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal communication)

Adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, dimana orang tersebut dapat sebagai sumber sekaligus sebagai penerima pesan (Depdikbud :12-13). Ketika seseorang mengirimkan dan menerima pesan secara internal, maka akan terjadi komunikasi intrapribadi (Barker : 14). Oleh karena itu komunikasi ini dapat pula dikatakan sebagai komunikasi dalam diri seseorang dengan dirinya sendiri. Proses komunikasi intrapersonal terjadi saat seseorang menerima stimulus atau rangsangan dari luar (lingkungannya) maka ia akan menggunakan indranya untuk menagkap stimulus. Stimulus ini oleh syaraf indra (reseptor) di ubah menjadi impuls untuk dikirim ke pusat syaraf (otak) melalui syaraf sensorik. Ini yang aka diterima otak untuk dijadikan sebagai informasi yang harus diolah short term memory

(Ingatan Jangka Pendek). Dalam proses pengolahan ini seseorang akan mengeluarkan long term memory (Ingatan Jangka Panjang). Yang telah dimilikinya. Dari hasil pengolahan ini selanjutnya digunakan untuk menafsirkan informasi yang diterimanya.

2. Komunikasi AntarPribadi (interpersonal communication)

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) merupakan komunikasi antar seorang individu dengan individu lainnya, dimana masing-masing dapat bertindak sebagai sumber maupun penerima pesan. Komunikasi antarpribadi dapat terjadi secara baik secara formal


(24)

maupun non formal. Komunikasi secara formal merupakan komunikasi organisasi secara perorangan, komunikasi antarpribadi secara formal, dan terwakili dalam komunikasi kelompok. Disamping itu, penekanan Komunikasi antar pribadi pada sharing of meaning (breker : 131). Jadi walaupun dalam komunikasi antarpribadi membahas penyelesaian masalah atau pengambilan keputusan, pesan yang dikomunikasikan mengandung kadar perasaan dan emosi yang relatif besar. Komunikasi ini dapat terjadi dalam bentuk verbal maupun non verbal. Bentuk verbal dapat berupa tertulis atau lisan, sedangkan dalam bentuk non verbal dapat menggunakan simbul-simbul atau isyarat-isyarat yang dikirim kepada seseorang penerima pesan. Dalam hal ini saluran komunikasi personal merupakan media yang tepat dalam melakukan komunikasi antarpribadi.

2.1.2 Saluran komunikasi NonPersonal

Pada saluran komunikasi nonpersonal lebih banyak menggunakan media yang terdiri dari media cetak (Koran, majalah, direct mail), media siaran, media elektronik (kaset audio, video, CD-ROM, halaman web) dan media display

(baliho, papan iklan, poster, sign). Kebanyakan pesan non-personal berasal dari media yang harus dibayar perusahaan (paid media). Maka sebagai organisasi, menggunakan media atau saluran non personal menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan. Penggunaan media dapat membantu proses pemasaran sehingga


(25)

pesan-pesan yang disampaikan akan tercapai dan diharapkan mampu membentuk sikap yang positif terhadap organisasi atau perusahaan.

Komunikasi tidak hanya dalam lingkungan kelompok, seringkali seseorang melakukan komunikasi di depan orang banyak atau di depan publik. Dalam komunikasi publik (public communication) seseorang yang bertindak sebagai sumber menyampaikan pesan kepada orang banyak yang tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya (mayshuri : 15). Komunikasi publik dapat dibagi dua, yaitu komunikasi pendengar-pembicara dan kommunikasi masa. Komunikasi pembicara dan pendengar melibatkan dua unsur komunikasi yaitu pembicara sebagai penyampai pesan dan pendengar sebagai penerima pesan. Sedangkan komunikasi masa merupakan proses yang terdiri dari beberapa tahap, dimana organisasi menggunakan alat-alat teknis atau alat penghubung untuk mengirimkan pesan secara luas dan cepat, untuk audience yang banyak, tersebar dan heterogen, dimana organisasi tidak mengenal audience secara individu dan adanya keterbatasan memberikan umpan balik.

Gamble dan Gamble memberikan definisi komunikasi sebagai berikut :

mass communication is the multistage process by which an organization using technical devices or internediate transmitter sends messages widely and rapidly to large, scattered, heterogeneous audiance whom it does not know personally and who have a limited oppertunity to provide feedbeck (Gamble & Gamble : 523).

Komunikasi masa akan sangat bergantung pada penggunaan media penyampaian pesan. Penting sekali organisasi mengetahui bagaimana kommunikasi masyarakat memanalisisi masyarakat, karena hal ini akan menjadi


(26)

dasar pemilihan media yang tepat bagi organisasi. Dalam hal ini penggunaan teknologi organisasi sangat berperan.

Teknologi merupakan alat, teknik, atau cara yang dapat membantu manusia dalam menjalankan pekerjaan, sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan, lebih cepat, lebih baik, atau lebih banyak hasilnya. Manfaat penggunaan teknologi sebagai media komunikasi adalah sebagai berikut (bovee & Thill : 98) :

1. Meningkatkan aliran komunikasi

Dengan teknologi komunikasi orang-orang yang terlibat bisnis mampu mendapatkan informasi yang lebih banyak dan dari berbagai sumber. 2. Mempermudah orang dalam berkomunikasi

Teknologi komunikasi mempermudah dan mempercepat dalam menjangkau atau menghubungi orang-orang baik dalam organisasi tersebut maupun orang-orang diluar organisasi seperti konsumen, pemasok dan media masa.

3. Mengubah struktur organisasi

Teknologi komunikasi telah mengubah keterbatasan-keterbatasan yang mengharuskan organisasi agar terkait secara bersama-sama. Sekarang ini orang-orang tidak perlu lagi harus bekerja bersama-sama dalam satu lokasi. Namun tetap berhubungan dan bekerja sama.

4. Menurunkan biaya organisasi

Biaya komunikasi khususnya untuk membuat dan mendistribusikan informasi menjadi lebih murah. Akibat selanjutnya dari murahnya


(27)

biaya pembuatan dan pendistrubusian informasi adalah pada peningkatan laba organisasi.

Periklanan menurut Kotler (2005:277) didefinisikan sebagai segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Grifin dan Ebert yang dikutip oleh Soemanagara (2006:132) menyebutkan bahwa

advertising is paid, nonpersonal communication used by an identified sponsor to inform an audience abaout product (Iklan adalah pembayaran, komunikasi non-personal yang digunakan untuk mengidentifikasikan sponsor untuk menginformasikan kepada pendengar tentang sebuah produk ).

2.1.3 Sikap Konsumen

Sikap adalah suatu konstruksi hipotesis, tidak dapat dilihat, disentuh, didengar ataupun dibaui. Istilah sikap dalam hal ini adalah untuk mengartikan sebuah perasaan umum, baik negatif maupun positif yang berkelanjutan terhadap penyampaian pesan metoda syariah terhadap objek yaitu konsumen lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam.

Shimp mengatakan bahwa fokus perhatian adalah kepada perasaan dan evaluasi (komponen efektif). Sementara beberapa ahli lainnya mengungkapkan beberapa aspek penting lainnya yaitu kognitif dan konatif.


(28)

Komponen kognitif beranalisis pada kepercayaan yang dimiliki seseorang yaitu berupa pengetahuan dan pemikirannya mengenai sebuah objek. Komponen konatif mempresentasikan tendensi prilaku seseorang atau kecenderungan untuk melakukan tindakan atau sebuah objek.

Shimp (2003:226) mengatakan bahwa :

“terlihat adanya kemajuan yang jelas bermula dari kognisi, afeksi kemudian konasi. Seorang individu menjadi sadar akan objek misalnya produk baru, kemudian memperoleh informasi dan membentuk kepercayaan mengenai kemampuan produk atau jasa dalam memuaskan konsumen (komponen kognitif). Setelah kepercayaan terbentuk , perasaan, dan evaluasi atas produk atau jasa kemudian dikembangkan (komponen afektif), timbul suatu niat untuk membeli atau tidak membeli produk/jasa tersebut. Sebuah sikap kemudian terbentuk dari alur berpikir (kognitif), merasa(afeksi), dan berprilaku (konatif)”.

Tabel 2.1

Respon Yang Digunakan Untuk Penyimpulan Pesan

Tipe respon Tingkat Respon

Kognitif Afektif Konatif

Verbal Pernyataan keyakinan

tentang sikap objek

Pernyataan terhadap objek sikap

Pernyataan instensi prilaku

Non Verbal Areaksi perceptual

terhadap obje sikap

Reaksi fisiologis terhadap objek sikap

Perilaku tampak

sehubungan dengan objek

Diadaptasi dari rosenberg & hovlan, 1960 dalam ajzen, 1988

Respon kognitif verbal merupakan pernyataan mengenai apa yang dipercayai atau diyakini mengenai objek sikap. Kita bisa mengetahui apakah sesorang memiliki sikap positif terhadap sebuah objek. Respon kognitif yang non


(29)

verbal lebih sulit untuk diungkapkan disamping informasi tentang sikap yang diberikannya pun lebih bersifat tidak langsung.

Respon afektif verbal merupakan pernyataan verbal perasaan seseorang mengenai sebuah objek, respon afektif nonverbal berupa reaksi fisik seperti expresi muka yang mencibir, tersenyum, gerak tangan dsb. Yang menjadi indikasi perasaan seseorang apabila dihadapkan pada objek sikap. Respon konatif merupakan kecenderungan untuk berbuat. Terlihat dari keinginan untuk melakukan atau kecenderungan untuk melakukan. Sedang respon konatif nonverbal dapat berupa ajakan pada orang lain untuk melakukan tindakan yang dilakukan.

Ada tiga pendekatan yang dapat dikembangkan oleh beberapa ahli dalam memahami terjadinya sikap manusia. Ketiga pendekatan tersebut adalah antara lain pendekatan kognitif, pendekatan kepuasaan dan pendekatan psikoanalitis.

a. Pendekatan Kognitif

Pendekatan kognitif berasal dari teory psikologi dan ilmu pengetahuan prilaku lainnya. Dan cenderung bersifat individualis. Psikologi adalah sumber utama dari teori – teori kognitif dan prilaku manusia.

Menurut Littlejohn (1992), teori tersebut membahas tentang stimuli (S) yang berfungsi sebagai masukan (Input) dan jawaban (respon = R) berupa sikap yang berfungsi sebagai keluaran (output). Teori kognitif ini melihat hubungan S-R yang berkaitan dengan pemrosesan informasi yang


(30)

terjadi antara rangsangan dan jawaban. Teori ini melihat variable – variable terbentuknya kognitif yang menyebabkan terbentuknya prilaku tertentu. Prilaku ini, menurut miftah thoha (1983), tersusun secara teratur. Seseorang mengatur pengalamannya ke dalam kegiatan untuk mengetahui (Cognition) dan kemudian memasukan kedalam kognitifnya. Susunan ini akan menentukan jawaban. Singkatnya, Seseorang mengetahui adanya rangsangan, memerosesnya kedalam kognisi, dan menghasilkan suatu jawaban. Kita melihat jawaban tersebut sebagai prilaku.

b. Pendekatan Kepuasan

Teori ini menaruh perhatian pada factor – factor dalam diriseseorang yang menguatkan (energize), mengarahkan (direct), mendukung (sustain) dan menghentikan (stop) perilakunya.

c. Pendekatan psikoanalitis

Sehubungan dengan pertanyaan albert Einstein pada tahun 1932 dalam suratnya kepada Sigmund freud (Russell G.Geen,1976), yang intinya tentang dasar pembawaan halus dan gerak hati manusia yang dapat menimbulkan prilaku agresif karena keterbatasaan pengendalian dirinya. Freud menjawab bahwa manusia mempunyai naluri (instinct) yang dengan mudahnya dapat menyulut semangat untuk berperang. Freud menulis tentang naluri untuk menghacurkan. Dalam teorinya ia mengatakan bahwa ada dua kekuatan pendorong kehidupan manusia. Kekuatan yang pertama adalah naluri untuk hidup yang menunjukan kecendrungan manusia untuk


(31)

bersatu. Yang ke dua adalah kehancuran, yaitu keinginan/ kecendrungan kearah kehancuran. Pendekatan psikoanalitis menunjukan bahwa prilaku manusia dikuasai oleh kepribadiannya atau personalitasnya.

2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

Keterkaitan antar variabel dalam penelitian ini dapat dilihat melalui metoda pendekatan belajar – pesan . Pendekatan pesan (message-learning approach) mengatakan bahwa proses yang paling dalam mengubah sikap manusia adalah atensi, pemahaman, penerimaan dan retensi. Adapun visualisasi dari model pendekatan ini adalah sebagai berikut.

Gambar.2.1 Model Pendekatan Belajar-Pesan (di adaptasi dari petty & caciopo, 1981 dalam brigham,1991 h.150)

Variabel yang beranalisis

Proses prantara internal

Efek yang dihasilkan

target pesan sumber

saluran

perhatian Pemahama Penerimaan retensi

Perubahan keyakinan Perubahan sikap Perubahan prilaku


(32)

2.1.4.1 Hubungan Saluran Komunikasi Personal Dengan NonPersonal Komunikasi pemasaran digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk menyatakan keberadaannya. Sebuah organisasi tentunya membutuhkan komunikasi yang efektif dengan masyarakat. Organisasi harus menyampaikan informasi tentang tujuan, aktifitas dan menawarkan untuk mendukung gagasan atau pesan yang disampaikan dan dapat terlibat di dalamnya.

Dalam melaksanakan komunikasi pemasaran diperlukan adanya saluran komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebutuhan dan perkembangan teknologi yang semakin berkembang memungkinkan komunikasi dilakukan dengan berbagai cara dan untuk berbagai tujuan.

Saluran komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, pembicara dengan audiensnya, menggunakan telepon, atau e-mail. Komunikasi personal bisa lebih efektif karena adanya peluang untuk mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya.

Menurut middlebrook,1974 dalam azwar (1977:77) :

“Pada dasarnya suatu komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara langsung berhadapan (face to face). Menurut penelitian, teknik komunikasi yang efektif adalah dengan mengemukakan kesimpulan komunikasi secara eksplisit kepada subjek yang sikapnya hendak diubah dengan mengulang-ngulang (repetition and familiarity) argumen yang mendukung sikap yang dituju”


(33)

Sementara Komunikasi nonpersonal merupakan pelangkap yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan adanya komunikasi nonperseonal melalui Penggunaan media dapat membantu proses pemasaran sehingga pesan-pesan yang disampaikan akan tercapai dan diharapkan mampu membentuk sikap yang positif terhadap organisasi atau perusahaan.

Menutut Shimp (2003:243) ada tiga strategi yang dapat digunakan komunikator pemasaran dalam upayanya mengubah konsumen :

1. Usaha untuk memanalisisi kepercayaan konsumen mengenai merek. 2. Usaha untuk memanalisisi evaluasi yang ada

3. Usaha untuk menambahkan hasil yang benar-benar baru kepada cara mereka melihat merek-merek.

Strategi tersebut tentunya tidaklah cukup dengan menggunakan saluran komunikasi yang sifatnya personal saja. Peranan saluran komunikasi nonpersonal pun dapat membantu proses komunikasi pemasaran. Sehingga komunikasi pemasaran tidak pernah terlepas dari saluran komunikasi pemasaran yang terdiri atas komunikasi personal dan nonpersonal. Secara umum saluran komunikasi dibedakan menjadi tiga, yaitu lisan, tertulis dan elektronik. Dari saluran tersebut terdapat beberapa alternatif media yang dapat dipilih.


(34)

Tabel 2.2

Saluran dan Alternatif Media

Saluran Media

a. Lisan Percakapan Langsung, Telepon, Interview

Pertemuan Kecil, Workshop, Seminar. b. Tertulis Program Pelatihan, Pidato, Persentasi c. Elektronik Fax, E-Mail, Voice Mail, Teleconference

Video Conference

Sumber : Sri Haryani, 2001 :96

Dengan demikian terlihat bahwa komunikasi baik personal maupun nonpersonal merupakan bagian yang saling melengkapi antar satu dengan yang lain. Dalam komunikasi pemasaran keduanya merupakan aspek penting untuk menyampaikan informasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.1.4.2 Analisis Hubungan Saluran Komunikasi Personal Terhadap Sikap Saluran komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, pembicara dengan audiensnya, menggunakan telepon, atau e-mail. Komunikasi personal bisa lebih efektif karena adanya peluang untuk mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya.


(35)

Menurut middlebrook,1974 dalam azwar (1977:77) :

“Pada dasarnya suatu komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara langsung berhadapan (face to face). Menurut penelitian, teknik komunikasi yang efektif adalah dengan mengemukakan kesimpulan komunikasi secara eksplisit kepada subjek yang sikapnya hendak diubah dengan mengulang-ngulang (repetition and familiarity) argumen yang mendukung sikap yang dituju”

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu terlibat dalam komunikasi. Dalam dunia bisnis kemunikasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Setiap komunikasi memiliki tingkatan yang berbeda-beda yang diakibatkan oleh perbedaan dalam hal : jumlah saluran yang digunakan, jumlah orang yang terlibat dalam organisasi, kedekatan fisik dan umpan balik yang diberikan penerima pesan (Barker : 14). Sedangkan Tingkatan komunikasi menurut pendapat lainnya dibedakan menjadi empat, yaitu : Komunikasi Pribadi, Komunikasi Kelompok, Komunikasi Publik dan Komunikasi masa (Sri Haryani : 16).

Tabel 2.3 Tingkatan Komunikasi

Kategori Jumlah

Komunikasi Tingkat Kedekatan Fisik Saluran yang tersedia Tingkat Kesegeraan umpan balik

Publik Banyak

Sedikit Minimal tertunda Satu Tinggi Maksimal Segera Organisasi Kelompok Personal


(36)

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat untuk katagori komunikasi yang dilakukan dapat memberikan hasil yang berbeda-beda bergantung pada katagori komunikasi yang dilakukan. Dalam hal ini saluran komunikasi personal memiliki cakupan yang luas dalam berbagai katagori.

Dalam saluran komunikasi pemasaran dimana terdapat lebih dari satu orang yang berkomunikasi seorang komunikator atau penyampai pesan dalam pemasaran harus harus memahami atau mengenali tingkatan maupun bentuk komunikasi itu sendiri. Secara umum bentuk dasar komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbul-simbul yang mempunyai makna yang berlaku umum dalam proses komunikasi. Simbul-simbul yang digunakan dalam komunikasi verbal yaitu suara, tulisan atau gambar.

2. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi, suara, sikap, dan sebagainya yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata (Bovee & Thill: 30). Komunikasi ini tidak memiliki struktur yang jelas, sehiingga relatif lebih susah untuk dipelajari. Selain itu intensitas komunikasi non verbal tidak dapat diperkirakan atau disebut dengan spontanitas. Namun demikian komunikasi non verbal dalam praktiknya banyak digunakan karena memberikan beberapan manfaat.


(37)

Dengan demikian komunikasi verbal dan non verbal memberikan kontribusi dalam komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih. Penggunaan media komunikasi personal di dukung dengan penyampaian komunikasi yang tepat dapat mendukung organisasi mencapai tujuan organisasi, termasuk diantaranya perubahan sikap, perubahan prilaku, perubahan opini dan perubahan sosial.

Tabel 2.4

Ruang Lingkup Komunikasi berdasarkan tujuan

TUJUAN KOMUNIKASI

Partisipasi Sosial / Perubahan sosial Perubahan Sikap

Perubahan Prilaku Perubahan Opini

Sumber : Sri Haryani, 2001 : 15

2.1.2.3 Analisis Saluran Komunikasi Nonpersonal Terhadap Sikap

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikaor kepada penerima. Penggunaan komunikasi melalui saluran komunikasi adalah untuk membantu komunikator dalam menyampaikan pesan-pesannya dengan harapan adanya analisis dan timbal balik yang positif terhadap komunikator, dalam hal ini organisasi atau perusahaan yang melakukan komunikasi. Setiap Pesan yang diterima menjadi pedoman atau acuan konsumen atau penerima


(38)

informasi untuk melakukan proses pemahaman yang nantinya berujung pada pemilihan keputusan dan pembentukan sikap terhadap komunikasi yang dilakukan. Penggunaan media dalam komunikasi non personal lebih banyak diharapkan mampu membentuk sikap konsumen. Sementara sikap konsumen sangat bergantung pada tipologi kebutuhan manusia. Secara umum Katz, Guveritch dan Haas berkeyakinan terhadap tipologi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan dalam lima kelompok yaitu :

1. Kebutuhan Kognitif

Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berkaitan dengan usaha – usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan kognitif juga dapat terpenuhi oleh adanya dorongan – dorongan seperti keingintahuan (curiosity) dan menjelejahan (exploratory) pada diri kita.

2. Kebutuhan Afektif

Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berhubungan dengan usaha – usaha untuk memperkuat pengalaman – pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan, dan emosional.

3. Kebutuhan Integratif Personal

Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berhubungan dengan usaha – usaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi. Kebutuhan


(39)

seperti ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri.

4. Kebutuhan Integratif Sosial

Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berkaitan dengan usaha – usaha untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman – teman dan dengan alam sekelilingnya. Kebutuhan tersebut didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi.

5. Kebutuhan akan pelarian (eskapisme)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan, dan kebutuhan akan hiburan.

Universitas

Pada saluran komunikasi nonpersonal lebih banyak menggunakan media. Media adalah sarana untuk mentransmisikan pesan dari sumber ke audience. Media mana yang akan digunakan merupakan keputusan yang sangat strategis bagi pemasar. Segmen tertentu memiliki konsumsi media tertentu pula. Media disini juga termasuk billboard, selebaran, radio, televisi.

2.1.2.4 Analisis Saluran Komunikasi Pemasaran Terhadap Sikap

Keterkaiatan antara variabel dalam penelitian ini dengan model pendekatan yang dilakukan adalah bahwasanya model pendekatan yang dilakukan mencerminkan adanya pola yang tersusun antara komunikasi dengan pembentukan sikap dimana pesan yang disampaikan melalui saluran komunikasi


(40)

dalam hal ini komunikasi pemasaran memberi peluang adanya kemungkinan pembentukan sikap objek yang diteliti. Sebagaimana gambar berikut ini :

Gambar 2.2 Analisis Komunikasi Pemasaran melalui saluran komunikasi pemasaranTerhadap Sikap

Gambar di atas menggambarkan bahwa saluran komunikasi pemasaran sebagai bagian dari komunikasi pemasaran memiliki analisis terhadap sikap. Rahmat (2003-263), menyatakan bahwa “faktor-faktor yang memanalisisi efektifitas komunikator terdiri dari kredibelitas, daya tarik dan kekuasaan”. Oleh karena itu komunikator bukan hanya harus punya kredibelitas, daya tarik tetapi juga harus mempunyai saluran komunikasi yang tepat sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan menghasilkan dampak positif.

Komunikasi Pemasaran adalah “upaya” untuk membujuk agar “konsumen” mau menerima, menjual kembali, menggunakan barang atau jasa yang dipromosikan tersebut. Secara singkat promosi mencoba memanalisisi pengetahuan, sikap, tingkah laku “konsumen” dan membujuk mereka menerima konsep , jasa dan produk lainnya. (winardi,1992:104)

Saluran Komunikasi Pemasaran personal

Saluran Komunikasi Pemasaran

nonpersonal

Efek Terhadap sikap konsumen/anggota/ mitra lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam


(41)

Tujuan kunci fungsi pemasaran adalah mengembangkan hubungan yang dalam dan bertahan lama dengan orang dan organisasi yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran organisasi atau perusahaan tersebut. Diperhatikan pula pemasaran hubungan (relationship marketing) yang bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertahankan bisnis. Hasil akhir dari pemasaran hubungan adalah jaringan pemasaran (marketing network) terdiri atas perusahaan atau organisasi dan pemegang kepentingan pendukungnya. Lingkup Pemasaran yang komplek, maka diperlukan sebuah pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan ruang lingkup dan kompleksitas aktivitas pemasaran yang disebut dengan pemasaran holistik. Sehingga sebuah organisasi atau perusahaan di katakan berhasil ketika perusahaan tersebut dapat mengubah pemasarannya sesuai dengan perubahan di pasar dan ruang pasar perusahaan atau organisasi tersebut.

2.2 Kerangka Pemikiran

Komunikasi menurut Schiffman dan kanuk (200) adalah Transmisi pesan dari pengirim ke penerima dengan menggunakan suatu bentuk signal yang dikirim melalui media tertentu.

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Kegiatan suatu bisnis tidak akan berhasil tanpa adanya


(42)

komunikasi khususnya komunikasi pemasaran. Komunikasi dalam bisnis ditujukan terutama kepada pelangggan, Pemerintah ataupun masyarakat.

Komunikasi pemasaran dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan mengadakan promosi. Promosi merupakan alat komunikasi antara penjual dengan pembeli yang bertujuan untuk mendorong calon pembeli menjadi pembeli.

H.Djasim Saladin, (1996 : 68 ) mengemukakan mengenai promosi adalah sebagai berikut :

“Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap atau tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.”

sedangkan menurut Marwan asri (1991:357) promosi di definisikan sebagai berikut :

“Promosi adalah kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang barang/jasa yang dijual dengan maksud untuk merubah pola prilaku konsumen”

Agar komunikasi pemasaran yang dilakukan tidak sia-sia maka perusahaan harus tepat dalam memilih alat yang digunakan untuk promosi tersebut. Melalui komunikasi lewat promosi ini diharapkan dapat menjadikan konsumen mengerti dan paham sehingga tertarik untuk bergabung dengan perusahaan (muncul sikap yang baik bagi perusahaan).


(43)

Dalam pengujian ini digunakan perubahan sikap dimana dengan perubahan tersebut, maka akan diketahui apakah komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat merubah sikap konsumen untuk mengambil keputusan yang baik terhadap perusahaan (LKMS BMT As-Salam), Bila Komunikasi yang dilakukan efektif maka perubahan sikap yang muncul menjadi positif atau meningkatkan prilaku konsumen yang positif. Begitu pula sebaliknya, bila promosi yang dilakukan kurang maksimal maka sikapakan menurun/negatif. Oleh karena itu komunikasi pemasaran yang dilakukan baik melalui saluran komunikasi pemasaran personal maupun non personal diharapkan mampu membentuk sikap konsumen/mitra dari lembaga keuang mikro syariah BMT As-Salam.

a. Naratif

Komunikasi Bisnis merupakan sebuah metoda yang memberikan cara dan metoda dalam berkomunikasi terutama dalam lingkup usaha atau bisnis. Peranan komunikasi terasa lebih besar jika sudah berhubungan dengan pemasaran. Lewat pemasaran ini perusahaan dapat terus menambah keuntungan ataupun meningkatkan citra positif di kalangan masyarakat. Penggunaan saluran komunikasi pemasaran yang baik dan tepat serta efektif menjadi bahan pertimbangan yang penting. Sementara itu sikap masyarakat atau konsumen sifatnya tidak dapat ditebak. Oleh karena itu sikap konsumen menjadi bahan pertimbangan apakan komunikasi pemasaran yang dilakukan baik secara personal maupun nonpersonal oleh perusahaan atau organisasi telah sesuai dan mampu memenuhi target atau mendorong organisasi atau perusahaan mencapai tujuannya.


(44)

Lembaga keuangan mikro syariah (BMT As-Salam) telah melaksanakan komunikasi pemasaran dari awal pendiriannya, namun demikian sikap yang muncul dari hasil atau efek komunikasi pemasaran tersubut belum dapat dilihat secara nyata di masyarakat. Oleh karena itu pemahaman tentang sikap yang dihasilkan sangat penting.

b. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan beberapa penelitan sebelumnya. Dimana penelitian ini mengambil bahasan komunikasi bisnis dengan fokus pada analisis saluran komunikasi pemasaran terhadap sikap pengguna jasa lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam.

Objek dari penelitian ini adalah “Analisis Komunikasi Pemasaran Terhadap sikap konsumen pada lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam Cianjur”. Dengan mengacu pada ilmu komunikasi bisnis sebagai Grand Theory

dan fokus pada saluran komunikasi pemasaran. Berikut ini tabel perbandingan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini :

Tabel 2.4

Perbedaan Penelitian Ini Dengan Penelitian Sebelumnya

No Keterangan Penelitian Sebelumnya Perbedaan

1 Judul “Analisis komunikasi

persuasif terhadap sikap

mahasiswa dalam

memutuskan mengikuti pendidikan di PTS”

“Analisis Komunikasi Pemasaran metoda syariah

terhadap sikap

konsumen/mitra pengguna jasa lembaga keuangan


(45)

mikro syariah BMT As-Salam Cianjur “

2 Variabel (X) Terdiri atas 3 variabel X (Sumber/komunikator, Pesan iklan dan Saluran Komunikasi Pemasaran)

Terdiri atas 2 Variabel X (Saluran komunikasi Personal dan nonpersonal)

3 Unit analisis Mahasiswa unikom Konsumen/Mitra BMT

A-Salam Cianjur

4 Grand Theory Teori Behaviorisme Teori Komunikasi Bisnis 5

Model Penelitian

Model Jarum hipodermik Paradigma ganda dengan dua variabel independen

Selain itu adapula beberapa perbedaan dengan penelitian lainnya adalah sebagai berikut :

1. M. Nasril Ibrahim. “analisis media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan merk aqua pada masyarakat kota palembang”. Dengan hasil analisis yang menyatakan bahwa media iklan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian air minum merk aqua pada masyarakat kota palembang. 2. Fahriyandi. “Analisis Pengaruh sikap dan komunikasi pemasaran

terhadap pengambilan keputusan pembelian kartu seluler GSM (studi kasus pada universitas bina nusantara”. Dengan hasil analisis yang menyatakan bahwa kedua variabel (sikap dan komunikasi pemasaran) berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu seluler GSM.

3. Abidarin Rosidi. “Komunikasi mempermudah pekerjaan dalam organisasi”. Dengan hasil analisis bahwa organisasi dibangun dari sebuah komunikasi yang baik; komunikasi adalah jaringan fisik dan mental dimana ikat semua orang keduanya, yaitu di dalam dan di


(46)

luarorganisasi bersama-sama. Sama seperti minyak yang dapat membuat

4. Marhaini. “Analisis prilaku konsumen dalam pembelian komputer merk acer (studi kasus : mahasiswa fakultas ekonomi universitas sumatara utara)”. Dengan hasil analisis diantaranya, sikap berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam pembelian komputer merk acer.

c. Skema Kerangka Pemikiran

Dari pemaparan konsep-konsep diatas yang dihubungkan dengan masalah dalam penelitian ini serta bagaimana hubungan serta implementasi model pendekatan penelitian ini “analisis komunikasi pemasaran terhadap sikap pengguna jasa lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam Cianjur” akan dipaparkan dalam skema pemikiran di bawah ini :


(47)

Sumber : Azwar,1997, kotler & amstrong (2001), shimp (2000), Rahmat (1998)

Gambar 2.3. Skema Kerangka Pemikiran

Saluran Komunikasi Pemasaran Personal (X1)

Media Cetak (Brosur, spanduk, majalah dsb)

Media Elektronik (Internet

P. Kotler (2000:560)

 Tatap muka  Surat  telpon

P. Kotler

(2000: 559-560)

Variabel sikap (Y)

 Afeksi (Kepercayaan)

 Kognisi (Perasaan dan Evaluasi)

 Konasi (Kecenderungan sikap dan prilaku)

shimp (2000),

Variabel Komunikasi Pemasaran (X)

Variabel Komunikasi Pemasaran non perso (X)

Ibrahim (2007)

Schiffman dan Kanuk (1994)


(48)

2.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya dampak komunikasi personal metoda syariah terhadap sikap konsumen/mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

2. Adanya dampak komunikasi nonpersonal metoda syariah terhadap sikap konsumen/mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.

3. Adanya dampak komunikasi pemasaran metoda syariah terhadap sikap konsumen/mitra pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur.


(49)

43

BAB III

OBJEK DAN METODA PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Yang Menjadi objek dari penelitian ini adalah “Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap sikap konsumen pada lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam Cianjur” dengan uraian variabel sebagai berikut :

 Variabel Independen (Variabel bebas/Variabel X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau mengakibatkan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen penelitian ini adalah Komunikasi Pemasaran yang terdiri dari dimensi saluran komunikasi personal dan saluran komunikasi non personal.

 Variabel dependen (variabel terikat/variabel Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap konsumen / anggota / mitra Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT As-Salam Cianjur yang terdiri dari dimensi Kognisi, Afeksi dan Konasi dalam menentukan sikap terhadap informasi yang disampaikan.

3.2 Metoda Penelitian

Metode penelitian adalah cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu (Umi narimawati, 2008 : 127). Metoda yang digunakan adalah metoda deskriftif dan verifikatif.


(50)

“Metode deskriptif adalah metoda yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. (sugiyono, 2008:21) .

“Metoda virifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan” (Manshuri, 2008:45).

Untuk menjelaskan hubungan variabel yang ada dalam penelitian ini di terangkan dalam bentuk pola pikir yang dianggap mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian dan teori, adapun pola yang dipakai menggunakan pola atau paradigma ganda dengan dua variabel.

Paradigma ini menganggap bahwa, komponen-komponen komunikasi pemasaran (personal dan nonpersonal) memiliki pengaruh yang tinggi terhadap komunikasi pemasaran. Dimana pesan yang disampaikan mengubah sikap baik secara positif maupun negatif. Berikut ini model penelitian ini :

Gambar.3.1 Model Penelitian Paradigma Ganda sumber : sugiyono (2010)

Saluran Komunikasi

Personal Efek sikap terhadap pesan – pesan yang disampaikan (y) Saluran Komunikasi


(51)

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan pendekatan ilmu komunikasi yang memfokuskan pada bidang komunikasi bisnis khususnya komunikasi pemasaran dan pengaruhnya terhadap pembentukan sikap konsumen/anggota/mitra lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, bahwa penelitian ini bersifat deskriftif dan verifikatif. Untuk penelitian yang bersifat deskriftif maka metoda yang digunakan adalah metoda deskriftif dan survei , sementara data yang bersifat verifikatif makan menggunakan metoda explentory survey.

Explanatory survei sendiri menurut singarimbun dan efendi (1982;2:4-5) metode explanatory survei merupakan “penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Metode tersebut diugunakan adalah untuk mengujihipotesa yang diajukan”.

Di bawah ini adalah desain penelitian Pengaruh komunikasi pemasaran terhadap sikap konsumen/anggota/mitra lembaga keuangan syariah BMT As-Salam Cianjur.


(52)

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metoda yang digunakan Unit analisis Tujuan-1 Descriptif Descriptif dan

Survey

Pemasaran BMT As-Salam Tujuan-2 Descriptif Descriptif dan

Survey

Pemasaran BMT As-Salam Tujuan-3 Descriptif Descriptif dan

Survey

Konsumen BMT As-Salam Tujuan-4 Descriptif

dan Verifikatif

Descriptif dan Explenatory

plan

Pemasaran dn konsumen BMT As-Salam

Tujuan-5 Descriptif dan Verifikatif

Descriptif dan Explenatory plan

Pemasaran dn konsumen BMT As-Salam

Tujuan-6 Descriptif dan Verifikatif

Descriptif dan Explenatory plan

Pemasaran dn konsumen BMT As-Salam

3.2.2 Operasional Variabel

Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah variabel X sebagai variabel komunikasi pemasaran (variabel bebas) yang terdiri atas Saluran komunikas personal dan saluran komunikasi non personal. Dan Variabel Y (variabel terikat) yang terdiri atas afeksi, kognisi dan konasi dalam menentukan sikap terhadap komponen informasi syariah yang disampaikan lembaga keuangan syariah BMT As-Salam Cianjur. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel di bawah ini :


(53)

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep

Variabel

Sub Variabel

indikator Ukuran skala

Komunikasi Pemasaran

(X)

Komunikasi Pemasaran

adalah “upaya”

untuk

membujuk agar

“konsumen”

mau menerima, menjual

kembali, menggunakan barang atau jasa yang

dipromosikan tersebut. Secara singkat promosi mencoba mempengaruhi pengetahuan, sikap, tingkah laku

“konsumen” dan

membujuk mereka menerima konsep , jasa

dan produk

lainnya. (winardi, 1992:104) Komunika si Personal

(x1)

Komunika si nonPerson

al (x2)

 Tatap muka

 Surat

 Telepon

 Mulut ke mulut

 Media Cetak

 Brosur  Media elektornik Keramahan Rsepsionis Kemampuan resepsionis dalam melayani konsumen Tingkat kecepatan dan kejelasan pelayanan Kemampuan berkomunikasi secara tepat Kemenarikan dan Bentuk surat Tingkat Keramahan penerima telepon Informasi positif tentang Kemenarikan Pesan yang disampaikan Tingkat ketepatan pesan Brosur Tampilan dan kelengkapan Informasi Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(54)

Sikap (Variabel Y)

Terlihat adanya kmajuan yang jelas bermula dari kognisi, afeksi kemudian konasi. Seorang individu jadi sadar akan sebuah objek kemudian memperoleh informasi dan membentuk kepercayaan mengenai kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Setelah kepercayaan terbentuk, perasaan, dan evaluasi suatu hal dikembangkan untuk memilih atau tidak memilih, kemudian terbentuk sikap dari alur berpikir” (T. Shimp 2003:226 ) Kognisi Afeksi Konasi  Kepercayaan  Perasaan  Evaluasi  Kecenderunga n berprilaku  Tindakan positif Tingkat pemahaman konsumen Pandangan terhadap citra BMT As-Salam Tingkat kesepahaman antara BMT dan konsumen Manfaat dari BMT Tertarik menjadi anggota BMT Mengajak yang lain untuk bergabung Mendaftar dan menyetujui kesepakatan dengan BMT Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal ordinal

3.2.3 Sumber dan Tehnik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data (Primer dan Skunder)

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari objek yang dilakukan pada pengurus dan konsumen lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam


(55)

Cianjur. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data.

“Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data” (sugiyono 2009:137)

Dalam hal ini data dari konsumen dan pengurus yang merupakan sample. Selain itu penelitian ini juga mengambil sumber pustaka dari buku-buku yang berkaitan dengan teori dan konsep yang sesuai dengan variabel yang diteliti. Sementara untuk data skunder diambil dari perpustakaan dan penelitian terdahulu. “Data skunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data” (sugiyono 2009 :137)

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data (Penentuan Sample Minimal)

Dalam menentukan sample dalam penelitian ini menggunakan metoda statisfield random sampling yaitu penarikan sample dengan terlebih dahulu mengelompokan populasi ke dalam strata-strata berdasarkan kriteria tertentu kemudian memilih secaraacak sederhana setiap sentrum .

Sugiyono (2000:57) mengemukakan mengenai pengertian sample adalah sebagai berikut :

“Sample adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Sedangkan populasi menurut ummi narimawati (20008:161) “ populai adalah objekatau subjek informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit anasilis peneliti”


(56)

Metoda penarikan sample yang digunakan mengacu pada pendekatan

slovin, pendekan ini menggunakan rumus :

Dimana :

n = Ukuran sample N = Ukuran Populasi

e = Batas kesalahan yang ditoleransi (1%, 5%, 10%)

Sample diambil secara random, jumlah sample yang diperoleh adalah jumlah minimum (Umar, 2002 :133-134). Maka jika jumlah ukuran populasi BMT As-Salam adalah 300 orang dengan batas kesalahan yang ditoleransi 10% maka semple dalam penelitian ini adalah :

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik berikut ini :


(57)

1. Study Lapangan /Field Reseach), yaitu suatu studi pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh informasi data dari objek lapangan. Antara lain :

a. Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan perusahaan/organisasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

b. Wawancara, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung dengan semua pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan.

c. Kuesioner, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden terutama yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti.

2. Studi kepustakaan (Library Resaech), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari bahan-bahan yang terdapat dalam buku, majalah, internet, dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. Data primer diperoleh dari hasil penelitian secara langsung melalui penyebaran kuesioner, sedangkan data skunder berasal dari literatur perusahaan/ organisasi dalam hal ini BMT As-Salam Cianjur.


(58)

3.2.4.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Sebagaimana yang dijelaskan oleh cooper (2006:720). Validitas adalah :

Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the reseacher actually wishes to measure”

Adapun dalam penelitian ini menggunakan korelasi person dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien korelasi person x = skor item pertanyaan y = skor total item pertanyaan

N = jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrumen

Untuk mengetahui keberartian r (koefisien korelasi person) dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut :


(59)

Dimana :

n = ukuran sample

r = koefisien korelasi person

dengan taraf signifikan 5% . maka :

1. Item instrumen di katakan valid jika thitung lebih dari atau sama dengan ttable. Maka item dapat digunakan.

2. Item instrumen di katakan tidak valid jika thitung kurang dari ttable. Maka

item tidak dapat digunakan.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas menyangkut ketepatan alat ukur, alat ukur itu mempunyai reabilitas tinggi jika alat ukur dapat dipercaya dan stabil. Adapun metoda yang digunakan untuk menguji reabilitas dalam penelitian ini adalah split half method.

Yaitu menghitung reabilitas dengan cara memberikan test pada sejumlah subjek dan kemudian hasil test tersebut di bagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap-ganjil). Adapun prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1. Membagi item dalam dua kelompok secara acak.

2. Menjumlahkan skor masing-masing kelompok sehingga terdapat skor total untuk masing-masing kelompok.

3. Mengkorelasikan skor total kelompok I dan kelompok II. Dengan rumus sebagai berikut :


(60)

=

Dimana :

Г1 = reabilitas internal seluruh item

Гb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

Pendekatan statistik dilakukan untuk melihat keandalan alat ukur ini, yaitu melalui koefisien reanilitas. Apabila reanilitas lebih besar dari 0,70 maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal.

3.2.4.3MSI (Method of Successive Interval)

Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval melalui “Method Of Succesive Interval” (Hays dalam Umi Narimawati dkk, 2010:47), dengan rumus sebagai berikut:

1. Mengolah data ordinal menjadi interval dengan interval berurutan untuk variabel bebas terikat. Adapun langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut:

a. Mengambil data ordinal hasil kuesioner.

b. Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

c. Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data >30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.


(1)

139

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran secara personal dan non personal terhadap sikap mitra kerja lembaga keuangan mikro syariah BMT As-Salam Cianjur. Menyipulkan sebagai berikut :

1. Komunikasi pemasaran khususnya saluran komunikasi personal yang dilakukan BMT As-Salam Cianjur dinilai baik.

2. Komunikasi pemasaran khususnya saluran komunikasi non personal yang dilakukan BMT As-Salam Cianjur dinilai baik

3. Sikap konsumen BMT As-Salam selama ini menunjukan nilai positif atau sudah baik.

4. Saluran komunikasi secara non personal lebih menonjol atau diunggulkan di bandingkan dengan saluran komunikasi personal, hal ini diakibatkan adanya hambatan komunikasi yang tidak memungkinkan dilakukan komunikasi personal secara terus menerus. Sementara itu untuk membangun sikap diperlukan komunikasi personal secara berkelanjutan. Oleh karena itu saluran komunikasi non personal khususnya brosur memiliki danpak yang dominan dari pada saluran komunikasi personal yang ada di BMT As-Salam.


(2)

140

5. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial saluran komunikasi personal (X1) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap sikap (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung (1,304) < t tabel (1,645) .Besarnya pengaruh saluran komunikasi personal terhadap sikap adalah sebesar 18,8 %.

6. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial saluran komunikasi non personal (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung (2,204) > t tabel (1,645). Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 35,4%.

7. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan dan hubungan yang kuat antara saluran komunikasi personal (X1) dan saluran komunikasi non personal (X2) terhadap sikap (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung (42,684) > Ftabel (3,086) yang artinya, secara simultan saluran komunikasi personal (X1) dan saluran komunikasi non personal (X2) mempunyai pengaruh terhadap sikap (Y). Besarnya pengaruh saluran komunikasi personal dan non personal (kpmunikasi pemasaran) terhadap sikap adalah sebesar 54,3%.


(3)

141

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dari data-data yag diolah penulis, maka penulis memberikan beberapa saran kepada BMT As-Salam Cianjur sebagai berikut :

1. BMT As-Salam sebagai lembaga keuangan mikro syariah diharapkan meningkatkan komunikasi pemasarannya baik melalui saluran komunikasi personal maupun non personal. Dengan memberi perhatian pada efektifitas komunikasi diharapkan dapat menghindari atau bahkan mengurangi hambatan komunikasi itu sendiri sehingga komunikasi yang dilakukan mampu menimbulkan sikap yang positif dari konsumen atau bahkan mitra kerjan BMT sendiri.

2. Bangkitkan minat dan rangsang para konsumen atau mitra kerja untuk menyebar informasi positif tentang BMT sebagai lembaga keuangan mikro yang berlandaskan pada metoda syariah kepada orang lain melalui kegiatan promosi dan kegiatan lainnya seperti pameran. Pantau perkembangan konsumen dengan menerima masukan dan saran dari konsumen atau mitra kerja seperti penyediaan kotak suara konsumen atau menyebar angket pada konsumen.

3. Penggunaan media non personal seperti media informasi berbasis IT (Internet) lebih ditingkatkan seperti optimalisasi blog,WEB atau jaringan sosial yang sedang berkembang. Hal ini dikarenakan di era teknologi seperti ini penggunaan media non personal lebih diminati oleh konsumen atau mitra kerja. Hal ini juga untuk mendorong kemampuan bersaing dengan lembaga keuangan lainnya yang konvensional.


(4)

56

DAFTAR PUSTAKA

Sri Haryani. 2001. Komunikasi Bisnis. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.

Ristiyanti Prasetyo dan Jhon J.I.O Ihalauw. 2005. Prilaku Konsumen. Penerbit Andi : yogyakarta.

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Edisi 13. Manajemen Pemasaran.

Penerbit Earlangga: Yogyakarta.

sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta: Jakarta.

Wursanto, ignasius, Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta : kansius, 1987Jakarta. Purwanto Joko, Komunikasi Bisnis, Jakarta : Earlangga, 1997.

Umi Narimawati, Sri Anggadini, & Linna Ismawati. (2010). Penuliisan Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Unikom. Cetakan pertama, Penerbit Genesis: Bekasi.

Skripsi/Tesis

Trustorini Handayani. (2007).Pengaruh komunikasi persuasif terhadap sikap mahasiswa dalam memutuskan pilihan untuk mengikuti pendidikan di PTs

. Uiversitas Islam Bandung. 2007 : Bandung

Arief Nurahman. (2002). Peranan Promosi penjualan dalam meningkatkan hasil

penjualan pesawat CN-235 Pada PT dirgantara Indonesia


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Bobby

Tempat Tanggal lahir : Cianjur, 8 Desember 1988

Agama : Islam

Alamat Asal : Kp. Gunteng RT 03/09 Desa Bojong Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur.

Alamat di Bandung : Jl. Sekeloa selatan II no.6 Rt 02/07

Nomor HP/Telp : 085659487122 / 0263 265620

Riwayat Pendidikan :

NO JENJANG PENDIDIKAN PRIODE

1 TK Al-Muhajirin 1994-1995

2 SDN Bojong V 1995-2001

3 SLTPN 2 Karang Tengah 2001-2004

4 SMA Negeri 2 Cianjur 2004-2007


(6)

Pengalaman Organisasi :

NO

JENJANG PENDIDIKAN

ORGANISASI JABATAN

1 SLTPN 2 Karang Tengah PMR Sekretaris

2 SMAN 2 Cianjur

LSBD Hikmatul Iman Indonesia

Ketua Ranting

Majelis Perwakilan Kelas

Ketua Komisi 4 (Bidang Keterampilan dan

kewirausahaan)

Palang merah Remaja Humas

3

Universitas Komputer Indonesia

Korps sukarela Palang Merah Indonesia (KSR

PMI)

Komandan

Demikian, Kurikulum ini di buat dengan sebenar – benarnya.

Bandung, Agustus 2010