110
pengaruh berakibat positif dan yang berakibat negatif atau berbahaya. Pengaruh tak langsung dari pembuangan air yang memiliki pengaruh positif
terhadap tanaman adalah 1 pencucian garam atau bahan-bahan berbahaya dari profil tanah, 2 Pemanfaatan kembali air drainase. Sedangkan pengaruh
tak langsung yang bersifat negatif adalah 1 kerusakan lingkungan di bagian hilir karena tercemari oleh garam, 2 gangguan terhadap infrastruktur karena
adanya saluran-saluran. Pengaruh positif tak langsung dari penurunan muka air tanah 1
mempertinggi aerasi tanah, 2 memperbaiki struktur tanah, 3 memperbaiki ketersediaan Nitrogen dalam tanah, 4 menambah variasi tanaman yang dapat
ditanam, 5 menambah kemudahan kerja alat dan mesin pertanian, 6 mempertinggi kapasitas tanah untuk menyimpan air. Sedangkan pengaruh
negatif tak langsung dari penurunan muka air tanah adalah 1 mempercepat dekomposisi atau penguraian tanah gambut, 2 terjadinya penurunan
permukaan tanah, 3 oksidasi pirit.
a. Jenis-jenis Drainase
Drainase merupakan proses pembuangan air berlebih dari permukaan dan bawah permukaan tanah, maka drainase dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
1 drainase permukaan dan 2 drainase bawah permukaan. Drainase permukaan merupakan proses pembuangan air dari permukaan
lahan sedangkan drainase bawah permukaan merupakan pembuangan atau pengontrolan muka air tanah sampai optimal untuk meningkatkan
produksi tanaman. Drainase permukaan berfungsi untuk menangani air permukaan, khususnya air yang berasal dari air hujan. Drainase bawah
permukaan berfungsi untuk membuang air bawah permukaan, serta menerima dan membuang air dari lapisan tembus air.
Di unduh dari : Bukupaket.com
111
Dalam kegiatan pembuatan sistem drainase ada dua kegiatan yang dilakukan, yaitu mengatur tingkat kemiringan lahan land grading dan
penghalusan permukaan lahan land smoothing. Land grading atau mengatur tahap kemiringan lahan dan land smoothing
atau penghalusan permukaan lahan diperlukan pada areal lahan untuk menjamin kemiringan yang berkelanjutan secara sistematis yang
dibutuhkan dalam pembuatan saluran drainase permukaan. Pada lahan dengan pengaturan saluran drainase permukaan yang baik akan
meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50, dibandingkan dengan lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya
pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu. Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan
secara teliti. ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan merupakan tempat aliran permukaan berkumpul, harus
dihilangkan dengan bantuan peralatan pengukuran tanah Pada tanah yang memiliki cekungan, terdapat genangan air yang
berdampak buruk terhadap tanaman. Genangan air tersebut harus di buang melalui saluran pembuangan.
Ada beberapa jenis saluran drainase pembuangan yaitu 1 Saluranparit terbuka yang disebut sebagai saluran acak yang dangkal shallow random
field drains, 2 saluran pembuangan utama main outlet ditch
Drainase acak Random Field Drains
Di bawah ini merupakan gambar yang menunjukan pengelolaan untuk mengatasi masalah cekungan dan lubang
– lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari saluran drainase disesuaikan dengan kondisi
tofografi lahan. Kemiringan lahan biasanya diusahakan sedatar mungkin,
Di unduh dari : Bukupaket.com
112
hal ini untuk memudahkan peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah dibuat. Erosi yang terjadi
pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi masalah karena kemiringan yang relatif datar. Tanah bekas penggalian saluran, disebarkan
pada bagian cekungan atau lubang –lubang tanah, untuk mengurangi
kedalaman saluran drainase
Drainase Paralel Parallel Field Drains
Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang dari 1
–2 , sistem saluran drainase parallel bisa digunakan. Sistem drainase ini dikenal sebagai sistem bedengan. Saluran drainase
dibuat secara parallel, jika jarak antara saluran tidak sama. Hal ini tergantung dari panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah
pada lahan tersebut, jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan barisan saluran drainase, dan panjang maksimum
kemiringan lahan terhadap saluran 200 meter. Keuntungan dari sistem saluran drainase parallel, pada lahan terdapat cukup banyak saluran
drainase. Tanaman dilahan dalam alur, tegak lurus terhadap saluran drainase paralel. Jumlah populasi tanaman pada lahan akan berkurang
dikarenakan adanya saluran paralel. Sehingga bila dibandingkan dengan land grading dan smoothing, hasil produksi akan lebih sedikit. Penambahan
jarak antara saluran paralel, akan menimbulkan kerugian pada sistem bedengan, karena jarak yang lebar menimbulkan kerugian pada sistem
bedengan, karena jarak yang lebar membutuhkan saluran drainase yang lebih besar dan dalam. Bila lebar bedengan sistem 400 m, maka aliran akan
dibagi dua agar lebar bedengan tidak lebih dari 200 m. Pada bedengan yang lebar, harus dibarengi dengan land grading dan smoothing. Pada tanah
gambut, saluran drainase paralel dengan side slope yang curam digunakan adalah 1 meter. Pada daerah ini biasa dilengkapi dengan bangunan
Di unduh dari : Bukupaket.com
113
pengambilan dan pompa, bangunan pintu air berfungsi untuk mengalirkan air drainase pada musim hujan.
Pada daerah dataran tertentu ditemukan sistem khusus dari jarak saluran paralel, 2 saluran diletakkan secara paralel dengan jarak 5-15 meter. Tanah
galian saluran diletakkan diantara kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan yang diperlukan pada saat pemeliharaan saluran.
Gambar 20. Sistem Drainase Paralel Drainase Mole
Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus
menggali tanah, cukup dengan menarik dengan traktor bentukan baja bulat yang disebut mol yang dipasang pada alat seperti bajak di lapisan tanah
subsoil pada kedalaman dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya disertakan alat expander yang gunanya untuk memperbesar dan
memperkuat bentuk lubang. Berdasarkan Penampungannya drainase dalam dibagi menjadi 2, yaitu
singular dan komposit.
Singular
Terdiri dari jajaran pipa –lateral yang ditanam di bawah permukaan tanah
dengan jarak tertentu, air yang keluar dari seluruh pipa lateral ditampung pada saluran terbuka, selanjutnya disalurkan ke saluran drainase utama.
Ke pengumpul
Di unduh dari : Bukupaket.com
114
Gambar 21. Sistem Drainase Singular Komposit
Terdiri dari jajaran pipa –pipa lateral yang ditanam di bawah permukaan
tanah dengan jarak tertentu, air dari seluruh pipa lateral ditampung pada pipa penampung yang juga ditanam di tanah, antara pipa lateral dengan
pipa penampung dihubungkan dengan sambuangan, selanjutnya disalurkan ke saluran drainase utama.
Gambar 22.
Sistem Drainase Komposit
Di unduh dari : Bukupaket.com
115
Berdasarkan sistemnya, drainse dalam dibagi menjadi 4, yaitu :
Random sistem
Sistem ini digunakan pada lahan yang berombak atau pada lahan dimana kondisi tanahnya terdiri dari beragam jenis tanah dan pada lahan yang
terdapat area tergenang. Sistem drainase random, daerah cekungan dihubungkan dengan saluran pengumpul air dan air di keluarkan dari lahan
melalui saluran pembuang Gambar 8.5. Sistem ini sering diterapkan di lahan yang tidak memerlukan operasi pertanian intensif, seperti padang
rumput, atau di mana peralatan mekanisasi pertanian terutama peralatan kecil dan sederhana dapat diterapkan.
Gambar 23. Diagram jaringan random sistem
Di unduh dari : Bukupaket.com
116
Gambar 24. Sistem Drainase Random
Perataan lahan adalah membentuk permukaan tanah kepada ketinggian yang telah ditentukan, sehingga setiap baris atau lereng permukaan lahan
dapat membuang air dari lahan. Dibandingkan dengan bedengan, perataan lahan mengurangi jumlah bidang saluran air, sehingga mengurangi
kebutuhan untuk pengendalian gulma dan pemeliharaan. Perataan lahan juga berarti untuk meningkatkan lahan yang tersedia lebih banyak untuk
ditanami.
Gambar 25. Perataan Lahan Pendataran lahan
Pendataran lahan adalah proses menyamakan permukaan tanah untuk menghilangkan cekungan pada lahan, namun tanpa mengubah topografinya
lihat Gambar 8. 8. Hal ini sering dilakukan setelah perataan lahan dilakukan, karena topografi lahan yang tidak teratur. Di lahan, sistem
drainase permukaan dapat memiliki dua layout yang berbeda, yaitu sistem drainase random dan sistem drainase paralel.
Di unduh dari : Bukupaket.com
117
Gambar 26. Perataan Permukaan Lahan
Herringbone sistem
Terdiri dari pipa saluran drainase lateral yang diletakan secara parallel dan terhubung dengan pipa utama dengan membuat sudut tertentu, biasanya
dari kedua sisi. Pipa utama atau sub utama diletakkan pada bagian lahan yang rendah atau lahan yang pada kemiringan lahan yang besar atau
lembah.
Gambar 27. Skema jaringan drainase tulang ikan
Sistem Gridiron Sistem drainase gridiron terdiri dari pipa
–pipa saluran drainase lateral yang diletakkan secara paralel dan terhubung dengan pipa utama secara
tegak lurus, biasanya dari satu sisi. Sistem ini sesuai untuk lahan di daerah rendah yang datar dengan ukuran lahan yang sama.
Di unduh dari : Bukupaket.com
118
Gambar 28. Sistem Drainase Gridion
Sistem Drainase Intersepsi
Sistem drainase intersepsi dapat menampung rembesan air yang mengalir ke lahan yang terletak lebih rendah atau di bagian bawah. Pipa intersepsi
biasanya diletakkan pada bagian atas dan daerah yang basah yang ditentukan dari hasil pengamatan drainase awal.
Gambar 29. Sistem Drainase Interception
Di unduh dari : Bukupaket.com
119
b. Perancangan Sistem Drainase Lahan