5 al. 2011.
Sebagian besar kasus kanker payudara bergantung pada signal yang diterima oleh reseptor estrogen, maka strategi pengobatan sebagian besar
difokuskan dengan memblokir sinyal yang melewati reseptor estrogen Chien et al. 2016.
Reseptor estrogen merupakan salah satu reseptor intrasel yang terdiri dari dua isoform yaitu reseptor estrogen alfa
RE- α
dan reseptor estrogen beta RE-
β, dan
merupakan G-protein coupled receptor Ma and Gollahon, 2016. Reseptor estrogen alfa berperan penting dalam regulasi dan ekspresi jaringan uterus dan
payudara Mandusic et al. 2011. Reseptor estrogen alfa berperan penting dalam
perkembangan payudara dan aktivasi signal pro-proliferasi pada payudara normal dan payudara yang menderita kanker Caldon, 2014. Sedangkan reseptor estrogen
beta RE- β diduga berperan dalam sensitivitas dan resistensi hormonal. Belum
ada bukti ilmiah tentang ekspresi RE- β dalam kaitannya dengan kasus kanker
payudara Debeb and Berihu, 2015. Secara umum, ekspresi berlebihan reseptor estrogen alfa RE-
α merupakan indikasi utama dalam kasus kanker payudara. Produksi estrogen
intratumoral pada sel karsinoma payudara manusia merupakan akibat dari ekspresi berlebihan reseptor estrogen alfa RE-
α dengan menstimulasi ekspresi gen estrogen-androgen converting enzyme, dan aromatisasi menggunakan promotor
spesifik sel tumor Debeb and Berihu, 2015.
C. Primaquine
Primaquine 8-aminoquinoline merupakan obat antimalaria, digunakan sebagai agen eradikasi terhadap parasit Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale
Hill et al. 2006, Fernando et al. 2011. Drug repurposing merupakan suatu strategi dimana adanya pendekatan untuk menemukan indikasi baru dari obat
yang telah ada ataupun kandidat obat. Drug repurposing atau drug repositioning merupakan suatu re-investigasi terhadap senyawa obat yang telah ada untuk
menemukan tujuan terapi baru, termasuk didalamnya obat-obat yang bukan anti kanker menjadi obat anti kanker Lee and Kim, 2016.
6 Gambar 1. Struktur 2D primaquine
D. Uji in silico
Studi in silico digunakan dalam penemuan obat melalui Structure-Based Drug Design SBDD. Dalam SBDD, diawali dengan mengetahui struktur target
molekuler misalnya target makromolekuler yang disebut reseptor, dan pendekatan secara in silico biasanya digunakan untuk mengidentifikasi ligan yang potensial
terhadap struktur target molekuler tersebut Ferreira et al. 2015. Studi in silico merupakan suatu teknik eksperimental dalam desain
senyawa obat yang dilakukan dengan komputasi. Studi in silico mencakup penggunaan database, Quantitative Sturucture-Activity Relationship QSAR,
identifikasi pharmacophore serta pemodelan homologi yang menggunakan komputer Ekins et al. 2007.
E. Molecular Docking
Molecular docking merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui secara molekuler konformasi ligan pada binding site secara tepat
dengan tingkat akurasi yang besar, dan merupakan suatu metode yang sangat dibutuhkan dalam penemuan obat. Selanjutnya algoritma molecular docking
digunakan untuk memprediksi energi suatu ikatan secara kuantitatif dan menyajikan data tingkatan afinitas ikatan ligan-reseptor
Ferreira et al. 2015. Dalam penambatan secara molekuler molecular docking, struktur dari
suatu ligan dapat ditentukan dengan pemodelan pharmacophore. Pharmacophore merupakan kerangka molekuler yang membawa strukturfitur yang esensial dari
suatu ligan yang mana dibutuhkan sebagai penentu aktivitas biologis yang dihasilkan Lee et al. 2011. Penambatan molekuler sering diimplementasikan
7 dalam alur kerja desain obat berbantukan komputer yaitu untuk menjelaskan
interaksi ligan dan target biologis Kumalo et al. 2015.
F. Protokol penelitian