Cara Panen yaitu pada panen pertama, bagian yang boleh dipangkas Perlakuan nilam sebelum disuling yaitu daun nilam dipotong-

Penyulingan Minyak Atsiri Dari Nilam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM tumbuhnya tunas baru. Adapun pemanenan berikutnya sebaiknya dilakukan 3-4 kali pemetikan daun selama 6 bulan. Untuk teknis pemetikan daun nilam sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau dapat juga dilakukan menjelang malam hari. Hal yang perlu diperhatikan bahwa pemetikan daun jangan dilakukan pada siang hari. Sebab sel-sel daun akan melakukan metabolisme sehingga laju pembentukan minyak berkurang. Akibatnya daun kurang elastis dan mudah sobek. Pemetikan siang hari juga menyebabkan transpirasi daun berlangsung lebih cepat, sehingga jumlah minyak atsiri yang dihasilkan berkurang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasca panen : a. Alat Panen yang digunakan adalah sabit, gunting atau parang yang tajam yang diperhatikan kebersihannya. Dalam memangkasa nilam, tidak boleh menggunakan alat yang sudah dipakai untuk memangkas tanaman nilam yang terserang budok.

b. Cara Panen yaitu pada panen pertama, bagian yang boleh dipangkas

dari tanaman nilam adalah cabang-cabang dari tingkat dua ke atas, sedangkan cabang-cabang tingkat pertama ditinggalkan. Setelah selesai pemanenan pertama, timbun cabang pertama tadi dengan tanah pada setiap tunasnya. Hal ini gunanya memperbanyak anakan tanaman. Setelah berumur 9 bulan, tanaman nilam dapat dipanen untuk kedua kalinya. Demikian selanjutnya untuk bulan ke 12, 15, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penyulingan Minyak Atsiri Dari Nilam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM 18, 21 dan seterusnya. Pembumbunan tersebut disebut sistem vegetasi tanpa pemindahan areal.

c. Perlakuan nilam sebelum disuling yaitu daun nilam dipotong-

potong sepanjang 3-5 cm, kemudian dijemur dibawah sinar matahari di atas tikar. Penjemuran dilakukan 4 jam 10.00-14.00. Setelah dijemur diangin-anginkan di tempat yang teduh dalam ruangan, dengan tebal lapisan 50 cm. Lapisan ini harus dibolak balik 2-3 kali sehari selam 3-4 hari, sehingga memperoleh kadar air bahan 15. Setelah itu sudah dapat disuling. Pengeringan yang terlalu cepat akan menyebabkan daun terlalu rapuh dan sulit untuk disuling. Sedangkan pengeringan yang terlalu lambat akan menyebabkan daun menjadi lembab dan mudah terserang jamur, sehingga mutu minyak yang dihasilkan akan menurun. Sudaryani Titik, 2005.

2.2.4. Sifat dan kegunaan Minyak Nilam

Minyak NilamPathcouli Alcohol C 15 H 26 O berwarna kuning jernih dan berbau khas mengandung senyawa patchouli alcol mencapai 50-60 yang digunakan sebagai zat pengikat fiksatif dalam industri parfum, sabun, tonik rambut dan juga digunakan dalam pembuatan kosmetika diantaranya untuk pembuatan sabun, pasta gigi, sampoo, lotion, dan deodorant karena dapat dicampur dengan jenis minyak atsiri lainnya, seperti cengkih, geranium dan akar wangi. kebutuhan industri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penyulingan Minyak Atsiri Dari Nilam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM makanan di antaranya untuk essence atau penambah rasa, kebutuhan farmasi untuk pembuatan anti radang, antifungi, anti serangga, afrodisiak, anti inflamasi, antidepresi, antiflogistik, serta dekongestan, kebutuhan aroma terapi, bahan baku compound dan pengawetan barang, serta berbagai kebutuhan industri lainnya. Patchouli alcohol merupakan senyawa seskuiterpen alkohol tersier trisiklik, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik lain, mempunyai titik didih 280,37 o C dan kristal yang terbentuk mempunyai titik leleh 56 o C. Nainggolan, 2002. Minyak nilam memiliki aroma atau bau khas minyak nilam dan sifatnya bisa tahan lama. Bahkan aromanya tetap terasa sampai seluruh minyaknya menguap. Seiring dengan pekembangan zaman dan kebutuhan manusia pada kesehatan dan kebugaran, minyak nlam dapat digunakan sebagai bahan baku aromaterapi. Untuk mendapatkan minyak nilam dilakukan dengan menyuling destilasi daun, batang maupun ranting. Kandungan minyak dalam batang, cabang, atau ranting lebih kecil 0,4-0,5 daripada bagian daun 5-6. Minyak nilam mengandung beberapa senyawa antara lain Benzaldehid 2,34, kariofelin 17,29, oc- patchoulien 28,28, buinesen 11,76, dan kandungan Patchouli alcohol Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penyulingan Minyak Atsiri Dari Nilam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM utamanya ialah pathcouli alcohol 40,04 yang memiliki titik didih 280,37 o C dan titik leleh 56 o C. Turhana, 2007.

2.3. Proses penyulingan Minyak Atsiri