Methylen blue Dextran 70 Perbandingan Efektivitas Methylen Blue, Dextran 70 dan Oxidized Regenerated Cellulose dalam Pencegahan Adhesi Intraperitoneal Pascaoperasi Laparotomi dengan Abrasi Ileum Terminal Pada Hewan Percobaan Kelinci.

Hyaluronic acid Photopolymerizable gel Reverse thermal gelation gel Antikoagulan Heparin Citrates Oxalates Anti inflamasi Corticosteroids Nonsteroidal anti inflammatory drugs Antihistamines Progesterone Calcium channel blockers Antibiotik Tetracyclines Cephalosporins Fibrinolitik Fibrinolysin Papain Streptokinase, Urokinase Hyaluronidase, Chymotrypsin, Trypsin Pepsin Plasmin activators

2.6.4.1 Methylen blue

Methylen blue merupakan senyawa kimia dengan nama kimia : 3,7-bisDimethylamino-phenothiazin-5-ium chloride mempunyai rumus molekul : C 16 H 18 N 3 SCl,. Pada temperatur ruang berbentuk serbuk padat, yang menghasilkan suatu larutan biru ketika dilarutkan dalam air, Universitas Sumatera Utara berat molekul rendah, larut dalam air dan lemak. Membentuk hydrat mempunyai 3 molekul air dari setiap molekul. Methylen blue tidak akan merusak jaringan tubuh atau jaringan histologi lainnya. Rumus bangun: Penggunaan klinis sebagai zat pewarana pada pemeriksaan histo- patologik Wrights stain Jenners stain , anti serotonin toxicity, MAOI monoamine oxidase inhibitor Anti malaria Paul Ehrlich 1891, anti do- tum pada keracunan sianida 1 – 9 mgkg bb , zat pewarna pada endoscopic polypectomy , untuk membedakan dysplasia, identifikas fistel, dan sentinel lymph node . Selain itu methylen blue diketahui menghambat pembentukan ok- sigen radikal seperti superoksida dengan cara berkompetisi dengan oksi- gen untuk transfer elektron dari flavor-enzim, terutama xantina oksidase. Efek ini menyebabkan hambatan pada pembentukan mediator inflamasi, yang pada akhirnya menghambat pembentukan adhesi Galili dkk. 1998 . Sebelumnya Prien dkk 1995 menemukan methylen blue merangsang aktifitas makrofag yang pada akhirnya merangsang pembentukan adhesi. Suatu penelitian pengaruh methylen blue terhadap pembentukan adhesi intraperitoneal pada tikus, dengan dosis yang berbeda Kluger dkk, 2000 menyimpulkan bahwa pada dosis kecil methylen blue menghambat pembentukan adhesi sedangkan pada dosis besar merang- Universitas Sumatera Utara sang pembentukan adhesi. Kluger juga menjelaskan konsentrasi terbaik methylen blue mencegah adhesi adalah 1 dengan dosis 7 mlkgbb. Ali Celik M.D 2008 dkk. juga menemukan bahwa methylene blue pasca- operasi mencegah adhesi p 0,05.

2.6.4.2 Dextran 70

Dextran suatu kompleks polisakarida berviscositas tinggi. Panjang rantai bervariasi dari 10 - 150 kilo daltons. Memiliki Berat Molekul 40.000 dextran 40 dan BM 70.000 dextran 70 dengan rumus molekul : HC 6 H 10 O 5 x OH. Manfaat klinis sebagai antithrombotik antiplatelet , Plasma ex- pander, dan sebagai barier antiadhesi intrabdominal pascaoperasi laparotomi. Mekanisme kerja sebagai antiadhesi dengan cara: 1 pemisahan organ-organ secara mekanis; 2 proses pembungkusan permukaan jaring an; dan 3 mengubah struktur fibrin, yang membuat fibrin rentan men- galami proses lisis. Tangen, dkk, 1972, 4 efek dilusi dari bekuan fibrin dan faktor kemotaksis lainnya yang mencetuskan terbentuknya adhesi, 5 juga memiliki aktifitas penghambat lymposit dan makrofag Polishuk Aboulafia, 1967. Universitas Sumatera Utara Dextran 40 tidak menunjukkan manfaat antiadhesi, karena terab- sorpsi cepat dalam rongga peritoneum. Dextran 70 tersedia dalam dua konsentrasi 6 dan 32. Menurut penelitian Soules MR dkk tidak terdapat perbedaan antara 6 dextran 70 dan 32 dextran 70 dalam pencegahan adhesi intraperitoneal. Utian dkk 1979 tidak menemukan adanya perbedaan terjadinya adhesi dan tingkat fertilitas antara kelompok dextran 6 dengan 32. Holtz dkk 1980 melaporkan berkurangnya angka adhesi dengan dosis rendah dex- tran 6 setelah trauma peritoneum, tetapi tidak didapati perbedaan angka kejadian adhesi setelah tindakan lisis dan terapi dengan dosis rendah. Efek samping yang dilaporkan tidak banyak, meliputi anaphylaxis, volume berlebihan, edema paru, edema cerebral, dan kelainan fungsi platelet. komplikasi signifikan akibat efek osmotik dextran adalah Gagal Ginjal Akut. Pathogenesis gagal ginjal banyak diperdebatkan antara efek toksik langsung terhadap tubulus dan glomerulus yang lain efek hyper- viskositas intraluminal. Pada pasien dengan riwayat diabetes melitus, in- sufisiensi ginjal, kelainan vaskuler dextran beresiko lebih tinggi, sehingga penggunaannya tidak dianjurkan

2.6.4.3 Oxidized Regenerated Cellulose.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suhu Salin Dingin dan Durasi Irigasi Intraperitoneal terhadap Pembentukan Adhesi Peritonium pada Hewan Coba Tikus

1 54 49

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA KETOROLAK DAN PETIDIN SEBAGAI OBAT ANTI NYERI PASCAOPERASI

0 1 41

Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Sebagai Pencegahan Adhesi Pasca Laparotomi Pada Perfomasi Colon.

0 2 14

PERBANDINGAN PEMBERIAN LARUTAN HYALURONIC ACID – ARBOXYMETHYLCELLULOSE DENGAN LARUTAN DEXTRAN 40 SECARA INTRAPERITONEAL DALAM MENURUNKAN KEJADIAN ADHESI INTRAPERITONEAL PASCALAPAROTOMI PADA TIKUS WISTAR.

1 15 50

Efek Oksigen Konsentrasi Tinggi Pascaoperasi Laparotomi pada Peritonitis terhadap Tingkat Infeksi Luka Operasi.

0 0 4

HUBUNGAN EKSPLORASI ILEUM DENGAN INSIDENSI ADHESI INTRAPERITONEAL PASCA APPENDEKTOMI TERBUICA (Penelitian pada hewan percobaan) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 24

PENCEGAHAN ADHESI INTRA PERITONEAL PASCA LAPAROTOMI MEMAKAI BARTER MEKANIK EKSTRAK PROPOLIS 10% DALAM AIR PADA KELINCI PERCOBAAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 56

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Anatomi dan Fungsi Peritoneum - Pengaruh Suhu Salin Dingin dan Durasi Irigasi Intraperitoneal terhadap Pembentukan Adhesi Peritonium pada Hewan Coba Tikus

0 0 11

Pengaruh Suhu Salin Dingin dan Durasi Irigasi Intraperitoneal terhadap Pembentukan Adhesi Peritonium pada Hewan Coba Tikus

0 0 14

PENGOLAHAN LIMBAH METHYLEN BLUE SECARA FOTOKATALISIS TiO2 DENGAN PENAMBAHAN Fe DAN ZEOLIT

0 0 8