Hyaluronic acid Photopolymerizable gel
Reverse thermal gelation gel
Antikoagulan
Heparin Citrates
Oxalates
Anti inflamasi
Corticosteroids Nonsteroidal anti inflammatory drugs
Antihistamines Progesterone Calcium channel blockers
Antibiotik
Tetracyclines Cephalosporins
Fibrinolitik
Fibrinolysin Papain
Streptokinase, Urokinase Hyaluronidase, Chymotrypsin, Trypsin
Pepsin Plasmin activators
2.6.4.1 Methylen blue
Methylen blue merupakan senyawa kimia dengan nama kimia : 3,7-bisDimethylamino-phenothiazin-5-ium chloride mempunyai rumus
molekul : C
16
H
18
N
3
SCl,. Pada temperatur ruang berbentuk serbuk padat, yang menghasilkan suatu larutan biru ketika dilarutkan dalam air,
Universitas Sumatera Utara
berat molekul rendah, larut dalam air dan lemak. Membentuk hydrat mempunyai 3 molekul air dari setiap molekul. Methylen blue tidak akan
merusak jaringan tubuh atau jaringan histologi lainnya.
Rumus bangun:
Penggunaan klinis sebagai zat pewarana pada pemeriksaan histo- patologik Wrights stain Jenners stain , anti serotonin toxicity, MAOI
monoamine oxidase inhibitor Anti malaria Paul Ehrlich 1891, anti do-
tum pada keracunan sianida 1 – 9 mgkg bb , zat pewarna pada endoscopic polypectomy , untuk membedakan dysplasia, identifikas fistel,
dan sentinel lymph node .
Selain itu methylen blue diketahui menghambat pembentukan ok- sigen radikal seperti superoksida dengan cara berkompetisi dengan oksi-
gen untuk transfer elektron dari flavor-enzim, terutama xantina oksidase. Efek ini menyebabkan hambatan pada pembentukan mediator inflamasi,
yang pada akhirnya menghambat pembentukan adhesi Galili dkk. 1998 . Sebelumnya Prien dkk 1995 menemukan methylen blue merangsang
aktifitas makrofag yang pada akhirnya merangsang pembentukan adhesi. Suatu penelitian pengaruh methylen blue terhadap pembentukan
adhesi intraperitoneal pada tikus, dengan dosis yang berbeda Kluger dkk, 2000 menyimpulkan bahwa pada dosis kecil methylen blue
menghambat pembentukan adhesi sedangkan pada dosis besar merang-
Universitas Sumatera Utara
sang pembentukan adhesi. Kluger juga menjelaskan konsentrasi terbaik methylen blue mencegah adhesi adalah 1 dengan dosis 7 mlkgbb.
Ali
Celik M.D 2008 dkk. juga menemukan bahwa methylene blue pasca- operasi mencegah adhesi p 0,05.
2.6.4.2 Dextran 70
Dextran suatu kompleks polisakarida berviscositas tinggi. Panjang rantai bervariasi dari 10 - 150 kilo daltons. Memiliki Berat Molekul 40.000
dextran 40 dan BM 70.000 dextran 70 dengan rumus molekul : HC
6
H
10
O
5 x
OH.
Manfaat klinis sebagai antithrombotik antiplatelet , Plasma ex- pander, dan sebagai barier antiadhesi intrabdominal pascaoperasi
laparotomi. Mekanisme kerja sebagai antiadhesi dengan cara: 1 pemisahan
organ-organ secara mekanis; 2 proses pembungkusan permukaan jaring an; dan 3 mengubah struktur fibrin, yang membuat fibrin rentan men-
galami proses lisis. Tangen, dkk, 1972, 4 efek dilusi dari bekuan fibrin dan faktor kemotaksis lainnya yang mencetuskan terbentuknya adhesi, 5
juga memiliki aktifitas penghambat lymposit dan makrofag Polishuk Aboulafia, 1967.
Universitas Sumatera Utara
Dextran 40 tidak menunjukkan manfaat antiadhesi, karena terab- sorpsi cepat dalam rongga peritoneum.
Dextran 70 tersedia dalam dua konsentrasi 6 dan 32. Menurut penelitian
Soules MR dkk tidak terdapat perbedaan antara 6 dextran
70 dan 32 dextran 70 dalam pencegahan adhesi intraperitoneal. Utian dkk 1979 tidak menemukan adanya perbedaan terjadinya adhesi dan
tingkat fertilitas antara kelompok dextran 6 dengan 32. Holtz dkk 1980 melaporkan berkurangnya angka adhesi dengan dosis rendah dex-
tran 6 setelah trauma peritoneum, tetapi tidak didapati perbedaan angka kejadian adhesi setelah tindakan lisis dan terapi dengan dosis rendah.
Efek samping yang dilaporkan tidak banyak, meliputi anaphylaxis, volume berlebihan, edema paru, edema cerebral, dan kelainan fungsi
platelet. komplikasi signifikan akibat efek osmotik dextran adalah Gagal Ginjal Akut. Pathogenesis gagal ginjal banyak diperdebatkan antara efek
toksik langsung terhadap tubulus dan glomerulus yang lain efek hyper- viskositas intraluminal. Pada pasien dengan riwayat diabetes melitus, in-
sufisiensi ginjal, kelainan vaskuler dextran beresiko lebih tinggi, sehingga penggunaannya tidak dianjurkan
2.6.4.3 Oxidized Regenerated Cellulose.