Korelasi Rank Spearman Pendeteksian Heteroskedastisitas dengan Pengujian Korelasi Rank

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Sebuah model regresi dengan heteroskedastisitas mengandung konsekuensi serius pada estimator metode kuadrat terkecil ordinary least square OLS karena tidak lagi BLUE Best Linear Unbiased Estimator. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui apakah suatu model regresi mengandung unsur heteroskedastisitas atau tidak. Pada bab ini akan dibahas mengenai bagaimana mendeteksi heteroskedastisitas dengan pengujian korelasi rank Spearman dan tindakan perbaikannya jika terjadi heteroskedastisitas. Selanjutnya untuk mempermudah pemahaman mengenai pembahasan diberikan contoh kasus.

4.1.1 Pendeteksian Heteroskedastisitas dengan Pengujian Korelasi Rank

Spearman Sebelum penjelasan lebih lanjut tentang langkah-langkah penggunaan korelasi rank Spearman dalam mendeteksi heteroskedastisitas, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana diperoleh persamaan korelasi rank Spearman dari persamaan umum suatu koefisien korelasi.

4.1.1.1 Korelasi Rank Spearman

Korelasi rank Spearman didasarkan atas pemikiran bahwa, misalkan N individu diranking menurut dua variabel. Misalnya: kita ingin mengatur 41 sekelompok siswa dalam urutan berdasarkan skor-skor mereka pada tes masuk perguruan tinggi, dan juga dalam urutan berdasarkan indeks prestasi mereka pada akhir tahun pertama. Jika ranking pada skor tes masuk itu dinyatakan sebagai dan ranking indeks prestasi dinyatakan sebagai , maka kita dapat menggunakan suatu ukuran korelasi rank untuk menetapkan hubungan antara X dan Y. N X X X , , , 2 1 K N Y Y Y , , , 2 1 K Dapat kita lihat bahwa korelasi antara rank skor tes masuk perguruan tinggi dan indeks prestasi akan sempurna jika dan hanya jika untuk semua i. Oleh sebab itu kita menggunakan selisih-selisih i i Y X = i i i Y X d − = sebagai petunjuk perbedaan antara kedua himpunan ranking itu. Ukuran besar berbagai ini berkenaan mengenai seberapa erat hubungan antara skor ujian masuk dengan indeks prestasi. Jika hubungan antara kedua himpunan rank itu sempurna, setiap akan sama dengan nol. Penjabaran rumus untuk menghitung cukup sederhana, yaitu sebagai berikut : i d i d s r Jika X X x − = dimana X mean skor pada variabel X, dan jika Y Y y − = , maka rumus umum suatu koefisien korelasi pada persamaan 2.17 dapat kita tuliskan kembali sebagai berikut : 4.1 ∑ ∑ ∑ = 2 2 y x xy r Sekarang bila X dan Y adalah harga-harga ranking, maka jumlah N bilangan bulat adalah : N , , 2 , 1 K 2 1 + = ∑ N N X maka jumlah kuadrat bilangan-bilangan itu dapat ditunjukkan sebagai: 2 2 2 , , 2 , 1 N K 6 1 2 1 2 + + = ∑ N N N X . Oleh sebab itu N X X X X x 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ − = − = N N N N N N 2 2 1 6 1 2 1 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + − + + = 12 4 1 6 1 2 1 3 2 N N N N N N N − = + − + + = demikian pula 12 3 2 N N y − = ∑ . Diketahui bahwa . y x d − = Maka dan 2 2 2 2 2 y xy x y x d + − = − = ∑ ∑ ∑ ∑ − + = xy y x d 2 2 2 2 Tetapi persamaan 4.1 menyatakan bahwa : s r y x xy r = = ∑ ∑ ∑ 2 2 jika observasi-observasi itu diranking. Oleh sebab itu, ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − + = 2 2 2 2 2 2 y x r y x d s dan dengan demikian 4.2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − + = 2 2 2 2 2 2 y x d y x r s Dengan X dan Y dalam rank, kita dapat menyubstitusikan nilai ∑ ∑ = − = 2 3 2 12 y N N x ke dalam persamaan 4.2 dan diperoleh : ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − − − + − = ∑ 12 12 2 12 12 3 3 2 3 3 N N N N d N N N N r s ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − − ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − = ∑ 12 2 12 2 3 2 3 N N d N N 6 1 3 2 N N d − − = ∑ N N d r s − − = ∑ 3 2 6 1 Jadi diperoleh persamaan korelasi rank Spearman 4.3 N N d r N i i s − − = ∑ = 3 1 2 6 1 Pada pendeteksian heteroskedastisitas, variabel yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi rank Spearmannya adalah variabel bebas dan nilai mutlak e .

4.1.1.2 Langkah-Langkah Pendeteksian