10
Keterangan: P : angka prosentase
F : frekuensi yang sedang dicari prosentasinya N :
number of cases
jumlah frekuensibanyaknya individu
Tabel 3 Penilaian Keaktifan [14]
Kriteria Keaktifan Rentang Skor
Kriteria 80,1 - 100
60,1 - 80 40,01 - 60
20,01 - 40 – 19
Sangat Tinggi Tinggi
Sedang Rendah
Sangat Rendah
4. Hasil Pembahasan
Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran
Think Pair Share
berpendekatan
Somatis Auditori Visual Intelektual
dimulai dengan memberikan penjelasan kepada siswa mengenai model pembelajaran
TPS SAVI.
Pengenalan
TPS
model pembelajaran dengan memecahkan masalah, berkelompok dan berbagi. Pendekatan
SAVI,
siswa mengenal bagaimana cara belajar yang memaksimal indera yang dimiliki.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dikelas XI RPL 1 SMK Negeri 1 Pabelan dapat diketahui bahwa selama proses belajar mengajar
KKPI siswa mengalami kesulitan dalam pengimputan data kedalam Microsoft Access. Siswa menjadi aktif untuk memecahkan cara pengimputan database
setelah adanya pembelajaran
Think Pair Share
berpendekatan
Somatis Auditori Visual Intelektual
. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa bersama teman sebangkunya menyelesaikan tugas database yang diberikan. Pembelajaran TPS ini
membuat siswa belajar mengutarakan pendapatnya kepada semua siswa di depan kelas.
Pendekatan
SAVI
digunakan memaksimalkan indera dalam belajar dengan tahap
Somatis
, siswa mengimputkan data dengan indera perabanya.
Auditori
, mendengarkan penjelasan video tutorial. Visual, siswa melihat ke LCD Proyektor
cara pembuatan dan pengimputan database.
Intelektual
, memecahkan masalah dalam pengimputan database yang eror. Penerapan strategi pembelajaran
Think Pair Share
berpendekatan
Somatis Auditori Visual Intelektual
meningkatkan keaktifan siswa dari pada pembelajaran konvensional. Fakta tersebut
menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi database menggunakan Acces 2007. Perhitungan untuk mengetahui aktifitas siswa pada
saat pembelajaran mengacu pada indikator keaktifan siswa yang telah di tetapkan.
Tabel 4 Persentase hasil observasi keaktifan kelas XI RPL 1
No Indikator Keaktifan
Pra Eks Pertemuan
1 Pertemuan
2
11
Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa pada indikator 1 turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya pada pertemuan pra eksperimen sampai 2
mendapatkan hasil persentase yang sama atau tetap yaitu sebesar 100. Hal tersebut dikarenakan selurus siswa XI RPL 1 hadir dan mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas. Penerapan model pembelajaran
TPS
berpendekatan
SAVI
terjadi peningkatan persentase pada indikator 2 yaitu terlibat dalam pemecahan masalah, pada pertemuan pra eksperimen 14,28 meningkat menjadi 52,38
pada pertemuan 1, peningkatan ini terjadi dikarenakan siswa terlibat aktif dalam pemecahan masalah dengan memanfaatkan fasilitas internet sekolah, siswa dapat
mengeksplor pengetahuan lebih banyak. Pada saat penggunaan internet di hentikan, siswa menggunakan fasilitas buku cetak dan LKS menjadikan
keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah menjadi menurun 4,77 pada pertemuan 2. Peningkatan persentase juga terjadi pada indikator 3 yaitu bertanya
kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, pada pra eksperimen sebesar 19,04 terjadi peningkatan menjadi
76,19 pada pertemuan 1 dikarenakan siswa aktif bertanya kepada teman yang berpresentasi kedepan kelas, ketika waktu bertanya dibatasi kepada teman yang
berpresentasi menjadikan penurunan keaktifan menjadi 71,42 pada pertemuan 2. Hal ini menjadikan Penggunaan metode pembelajaran
TPS
berpendekatan
SAVI
juga membantu peningkatan presentase pada Indikator 4, berusaha mencari 1
Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
100,00 100,00
100 2
Terlibat dalam pemecahan masalah
14,28 52,38
47,61
3 Bertanya kepada siswa lain atau
kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya 19,04
76,19 71,42
4 Berusaha mencari berbagai
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah
19,04 28,57
23,80 5
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
100 100
6 Menilai kemampuan dirinya dan
hasil-hasil yang diperolehnya 28,57
76,19 66,66
7 Melatih diri dalam memecahkan
masalah atau soal yang sejenis 33,33
61,90 52,38
8 Kesempatan menggunakan atau
menempatkan apa yang telah diperolehnya dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya
9,5 80,95
71,42
Rata-rata Keaktifan Siswa 27,97
72,02 66,66
12
berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang sebelumnya hanya mendapatkan persentase sebesar 19,04 pada pra-eksperimen, mengalami
peningkatan sebesar 9,53 menjadi 28,57 pada pertemuan 1, ketika ada siswa yang hanya duduk diam menunggu informasi dari temannya sedangkan siswa lain
sibuk mencari informasi dengan menggunakan fasilitas internet sekolah, keaktifan siswa menurun menjadi 23,80 pada pertemuan 2. Pembelajaran
TPS
berpendekatan
SAVI
merupakan metode pembelajaran yang berdasarkan proses dan tahapan yang dilakukan dapat membuat siswa aktif mencari berbagai
informasi tambahan dalam membuat database menggunakan internet sekolah untuk memecahkan masalah.
Pada indikator 5, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru terjadi peningkatan 100 pada pertemuan 1, karena treatment sudah
meminta siswa untuk berdiskusi 2 orang siswa 1 kelompok. Pada indikator 6, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, mengalami
peningkatan menjadi 76,19 pada pertemuan 1, dikarenakan siswa dapat menyelesaikan tugas database yang diberikan dengan benar. Ketika siswa tidak
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, terjadi penurunan keaktifan menjadi 66,66 pada pertemuan 2. Indikator 7, melatih diri dalam memecahkan
masalah atau soal yang sejenis, pada pertemuan pra eksperimen persentase sebesar 33,33 mengalami peningkatan menjadi 61,90 pada pertemuan 1 dikarenakan
siswa aktif berlatih mencoba soal database lain yang diberikan guru. Ketika siswa merasa cukup paham dalam database sehingga tidak melakukan latihan membuat
database baru terjadi penurunan keaktifan menjadi 52,38 pada pertemuan 2. Sedangkan pada indikator 8, kesempatan menggunakan atau menempatkan apa
yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya, pada pertemuan 1 mendapatkan persentase sebesar 80,95
meningkat dari sebelumnya yang hanya mendapatkan persentase sebesar 9,5. Peningkatan ini terjadi karena siswa aktif mencari informasi, menyelesaikan
masalah yang didapatkan dengan media internet sekolah. Ketika siswa tidak menyelesaikan masalah database yang didapat terjadi penurunan keaktifan
menjadi 71,42 pada pertemuan 2. Berdasarkan perhitungan dari tabel diatas keaktifan belajar siswa dari pra eksperimen sampai pertemuan 2 yang
mendapatkan rata-rata persentase indikator keaktifan siswa dari sebesar 27,97 meningkat sebesar 41,36 setelah pemberian treatment menjadi 72,02
mengalami penurunan rata-rata menjadi 66,66 pada pertemuan 2 dikarenakan sarana yang mengalami gangguan waktu proses pembelajaran berlangsung.
Dilihat dari rentang skor pertemuan pra-eksperimen dengan model konvensional kriteria yang didapat adalah rendah. Pada pertemua 1 dan 2 kriteria keaktifan
siswa yang didapat adalah tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
Think Pair Share
pendekatan
SAVI
dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi di kelas XI RPL 1 SMK Negeri 1 Pabelan dari pada model pembelajaran konvensional.
13
5.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian eksperimen kelas yang telah dilakukan
menggunakan strategi pembelajaran
TPS
berpendekatan
SAVI
kelas XI RPL 1 SMK Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang dapat disimpulkan ada peningkatan
keaktifan siswa pada pertemuan 1, ada perbedaan keaktifan siswa dari pertemuan pra-eksperimen sampai pertemuan ke 2, keaktifan siswa dalam pelajaran KKPI
pada pra-eksperimen dengan model pembelajaran konvensional rata-rata 27,97, pada pertemuan 1 dengan model pembelajaran
TPS SAVI
rata-rata keaktifan siswa 72,02, pada pertemuan ke 2 rata-rata keaktifan siswa 66,66. Penerapan
TPS SAVI
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan media internet sekolah. Kriteria keaktifan siswa yang didapat pada
pra-eksperimen adalah rendah, sedangkan pada pertemuan ke 1 dan 2 dengan model
TPS
berpendekatan
SAVI
kriteria keaktifan siswa tinggi. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
TPS
berpendekatan
SAVI
lebih baik dari pada model pembelajaran biasa atau konvensional yang di lakukan guru disekolah.
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disarankan penelitian selanjutnya dapat melaksanakan penelitian yang lebih baik dengan memperbaiki
beberapa kekurangan yang ada. Bagi siswa hendaknya lebih banyak mencoba mempraktekkan pembuatan database menggunakan Acces 2007. Bagi guru dapat
mengaplikasikan model pembelajaran
TPS SAVI
dalam pelajaran KKPI sebagai alternativ karena model ini memaksimalkan indera yang dimiliki siswa dalam
belajar.
14
6. Daftar Pustaka