Hasil Pembahasan T1 702011106 Full text

10 Keterangan: P : angka prosentase F : frekuensi yang sedang dicari prosentasinya N : number of cases jumlah frekuensibanyaknya individu Tabel 3 Penilaian Keaktifan [14] Kriteria Keaktifan Rentang Skor Kriteria 80,1 - 100 60,1 - 80 40,01 - 60 20,01 - 40 – 19 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

4. Hasil Pembahasan

Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Think Pair Share berpendekatan Somatis Auditori Visual Intelektual dimulai dengan memberikan penjelasan kepada siswa mengenai model pembelajaran TPS SAVI. Pengenalan TPS model pembelajaran dengan memecahkan masalah, berkelompok dan berbagi. Pendekatan SAVI, siswa mengenal bagaimana cara belajar yang memaksimal indera yang dimiliki. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dikelas XI RPL 1 SMK Negeri 1 Pabelan dapat diketahui bahwa selama proses belajar mengajar KKPI siswa mengalami kesulitan dalam pengimputan data kedalam Microsoft Access. Siswa menjadi aktif untuk memecahkan cara pengimputan database setelah adanya pembelajaran Think Pair Share berpendekatan Somatis Auditori Visual Intelektual . Selama proses pembelajaran berlangsung siswa bersama teman sebangkunya menyelesaikan tugas database yang diberikan. Pembelajaran TPS ini membuat siswa belajar mengutarakan pendapatnya kepada semua siswa di depan kelas. Pendekatan SAVI digunakan memaksimalkan indera dalam belajar dengan tahap Somatis , siswa mengimputkan data dengan indera perabanya. Auditori , mendengarkan penjelasan video tutorial. Visual, siswa melihat ke LCD Proyektor cara pembuatan dan pengimputan database. Intelektual , memecahkan masalah dalam pengimputan database yang eror. Penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share berpendekatan Somatis Auditori Visual Intelektual meningkatkan keaktifan siswa dari pada pembelajaran konvensional. Fakta tersebut menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi database menggunakan Acces 2007. Perhitungan untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat pembelajaran mengacu pada indikator keaktifan siswa yang telah di tetapkan. Tabel 4 Persentase hasil observasi keaktifan kelas XI RPL 1 No Indikator Keaktifan Pra Eks Pertemuan 1 Pertemuan 2 11 Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa pada indikator 1 turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya pada pertemuan pra eksperimen sampai 2 mendapatkan hasil persentase yang sama atau tetap yaitu sebesar 100. Hal tersebut dikarenakan selurus siswa XI RPL 1 hadir dan mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Penerapan model pembelajaran TPS berpendekatan SAVI terjadi peningkatan persentase pada indikator 2 yaitu terlibat dalam pemecahan masalah, pada pertemuan pra eksperimen 14,28 meningkat menjadi 52,38 pada pertemuan 1, peningkatan ini terjadi dikarenakan siswa terlibat aktif dalam pemecahan masalah dengan memanfaatkan fasilitas internet sekolah, siswa dapat mengeksplor pengetahuan lebih banyak. Pada saat penggunaan internet di hentikan, siswa menggunakan fasilitas buku cetak dan LKS menjadikan keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah menjadi menurun 4,77 pada pertemuan 2. Peningkatan persentase juga terjadi pada indikator 3 yaitu bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, pada pra eksperimen sebesar 19,04 terjadi peningkatan menjadi 76,19 pada pertemuan 1 dikarenakan siswa aktif bertanya kepada teman yang berpresentasi kedepan kelas, ketika waktu bertanya dibatasi kepada teman yang berpresentasi menjadikan penurunan keaktifan menjadi 71,42 pada pertemuan 2. Hal ini menjadikan Penggunaan metode pembelajaran TPS berpendekatan SAVI juga membantu peningkatan presentase pada Indikator 4, berusaha mencari 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 100,00 100,00 100 2 Terlibat dalam pemecahan masalah 14,28 52,38 47,61 3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 19,04 76,19 71,42 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah 19,04 28,57 23,80 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 100 100 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 28,57 76,19 66,66 7 Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang sejenis 33,33 61,90 52,38 8 Kesempatan menggunakan atau menempatkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya 9,5 80,95 71,42 Rata-rata Keaktifan Siswa 27,97 72,02 66,66 12 berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang sebelumnya hanya mendapatkan persentase sebesar 19,04 pada pra-eksperimen, mengalami peningkatan sebesar 9,53 menjadi 28,57 pada pertemuan 1, ketika ada siswa yang hanya duduk diam menunggu informasi dari temannya sedangkan siswa lain sibuk mencari informasi dengan menggunakan fasilitas internet sekolah, keaktifan siswa menurun menjadi 23,80 pada pertemuan 2. Pembelajaran TPS berpendekatan SAVI merupakan metode pembelajaran yang berdasarkan proses dan tahapan yang dilakukan dapat membuat siswa aktif mencari berbagai informasi tambahan dalam membuat database menggunakan internet sekolah untuk memecahkan masalah. Pada indikator 5, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru terjadi peningkatan 100 pada pertemuan 1, karena treatment sudah meminta siswa untuk berdiskusi 2 orang siswa 1 kelompok. Pada indikator 6, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, mengalami peningkatan menjadi 76,19 pada pertemuan 1, dikarenakan siswa dapat menyelesaikan tugas database yang diberikan dengan benar. Ketika siswa tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, terjadi penurunan keaktifan menjadi 66,66 pada pertemuan 2. Indikator 7, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang sejenis, pada pertemuan pra eksperimen persentase sebesar 33,33 mengalami peningkatan menjadi 61,90 pada pertemuan 1 dikarenakan siswa aktif berlatih mencoba soal database lain yang diberikan guru. Ketika siswa merasa cukup paham dalam database sehingga tidak melakukan latihan membuat database baru terjadi penurunan keaktifan menjadi 52,38 pada pertemuan 2. Sedangkan pada indikator 8, kesempatan menggunakan atau menempatkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya, pada pertemuan 1 mendapatkan persentase sebesar 80,95 meningkat dari sebelumnya yang hanya mendapatkan persentase sebesar 9,5. Peningkatan ini terjadi karena siswa aktif mencari informasi, menyelesaikan masalah yang didapatkan dengan media internet sekolah. Ketika siswa tidak menyelesaikan masalah database yang didapat terjadi penurunan keaktifan menjadi 71,42 pada pertemuan 2. Berdasarkan perhitungan dari tabel diatas keaktifan belajar siswa dari pra eksperimen sampai pertemuan 2 yang mendapatkan rata-rata persentase indikator keaktifan siswa dari sebesar 27,97 meningkat sebesar 41,36 setelah pemberian treatment menjadi 72,02 mengalami penurunan rata-rata menjadi 66,66 pada pertemuan 2 dikarenakan sarana yang mengalami gangguan waktu proses pembelajaran berlangsung. Dilihat dari rentang skor pertemuan pra-eksperimen dengan model konvensional kriteria yang didapat adalah rendah. Pada pertemua 1 dan 2 kriteria keaktifan siswa yang didapat adalah tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share pendekatan SAVI dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi di kelas XI RPL 1 SMK Negeri 1 Pabelan dari pada model pembelajaran konvensional. 13 5. Kesimpulan Berdasarkan penelitian eksperimen kelas yang telah dilakukan menggunakan strategi pembelajaran TPS berpendekatan SAVI kelas XI RPL 1 SMK Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang dapat disimpulkan ada peningkatan keaktifan siswa pada pertemuan 1, ada perbedaan keaktifan siswa dari pertemuan pra-eksperimen sampai pertemuan ke 2, keaktifan siswa dalam pelajaran KKPI pada pra-eksperimen dengan model pembelajaran konvensional rata-rata 27,97, pada pertemuan 1 dengan model pembelajaran TPS SAVI rata-rata keaktifan siswa 72,02, pada pertemuan ke 2 rata-rata keaktifan siswa 66,66. Penerapan TPS SAVI dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan media internet sekolah. Kriteria keaktifan siswa yang didapat pada pra-eksperimen adalah rendah, sedangkan pada pertemuan ke 1 dan 2 dengan model TPS berpendekatan SAVI kriteria keaktifan siswa tinggi. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran TPS berpendekatan SAVI lebih baik dari pada model pembelajaran biasa atau konvensional yang di lakukan guru disekolah. Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disarankan penelitian selanjutnya dapat melaksanakan penelitian yang lebih baik dengan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada. Bagi siswa hendaknya lebih banyak mencoba mempraktekkan pembuatan database menggunakan Acces 2007. Bagi guru dapat mengaplikasikan model pembelajaran TPS SAVI dalam pelajaran KKPI sebagai alternativ karena model ini memaksimalkan indera yang dimiliki siswa dalam belajar. 14

6. Daftar Pustaka