Pembelajaran Kokurikuler Kegiatan Mengajar Terbimbing

24 2015. Upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI ini dilaksanakan di lapangan Turi Kecamatan. c. Piket Guru Jaga Mahasiswa PPL UNY membantu kegiatan pelaksanaan guru piket di lobi SMA Negeri 1 Turi. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah mencatat atau merekap data siswa yang hadir atau yang tidak hadir, menerima tamu untuk sekolah, dan menggantikan guru yang tidak dapat mengisi kelas. Mahasiswa bergiliran dalam bertugas piket guru dan praktikan melaksanakan tugas ini setiap hari kamis.

4. Kegiatan Tambahan

a. Sarasehan Kebudayaan Sarasehan kebudayaan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang ada di SMA N 1 Turi.Hal ini dikarenakan SMA N 1 Turi merupakan satu-satunya SMA yang ditunjuk sebagai SMA yang berbasis seni budaya yang berada di kabupaten Sleman sehingga segala bentuk kegiatan seni dipusatkan di SMA ini.Didalam acara ini semua guru memakai baju adat jawa yaitu kebaya dan beskap.Acara dihadiri oleh seluruh kepala sekolah yang ada di kabupaten Sleman, perwakilan orangtua siswa, perwakilan siswa, guru di SMA N 1 Turi, mahasiswa dan tamu undangan lainnya.Acara diisi dengan berbagai macam pentas seniyang ditampilkan oleh siswa diantaranya adalah tarian rampak salak, kelompok hadroh siswa Turi, lagu-lagu yang dinyanyikan oleh siswa dan karawitan dengan lagu-lagu jawa.Dalam kegiatan ini mahasiswa membantu dalam menyiapkan konsumsi b. Penyusunan ISO pada tahun ini SMA N 1 Turi terdaftar sebagai sekolah yang bersertifikat ISO. ISO International Standards Organization merupakan suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standarisasi yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. Karakteristik dari ISO ini adalah sebagai berikut : penguasaan materi, kemampuan membuat administrasi KBM, kemampuan mengajar, kemampuan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekolah dengan berbagai karakter, kemampuan managerial sekolah, enterpreunership school, berlatih menjadi guru yang solutif, mengasah kemampuan berinovasi dan berkreatif, kemampuan dan kemauan untuk beradaptasi terhadapa perubahan dan perkembangan.Dalam hal ini, mahasiswa membantu kepala sekolah untuk menyusun segala administrasi dan dokumenyang diperlukan dalam ISO. c. Sekolah Literasi 17 Sekolah Literasi merupakan suatu program baru di SMA N 1 Turi yang bertujuann untuk meningkatkan wawasan siswa melalui gerakan membaca buku yang dilakukan sebelum jam pertama masuk pelajaran yaitu sekitar pukul 07.00 sampai dengan 07.15 WIB. Program ini mulai aktif dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2016. Para siswa diwajibkan membaca buku selain buku pelajaran sebelum jam pelajaran dimulai. Bagi mahasiwa yang mengajar pada jam pertama berperan dalam membantu terselenggaranya program ini yaitu membantu mengawasi siswa dan memberikan tandatangan sebagai bukti bahwa siswa tersebut sudah melaksanakan gerakan literasi sekolah.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

1. Analisis Hasil Pelaksanaan Analisis hasil pelaksanaan PPL kolaboratif di SMP N 5 Banguntapan terdiri dari: a. Pelaksanaan Program PPL Kemampuan guru dalam menguasai materi dan metode penyampaian merupakan hal terpenting dalam proses belajar mengajar yang diharapkan agar terjadi transfer nilai dan ilmu serta ketrampilan dari guru ke siswa. Akan tetapi bila siswa kurang respek dan serius terhadap mata pelajaran akan menyebabkan kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan terganggu kelancarannya. Dari kegiatan praktik mengajar di kelas, praktikan menjadi lebih paham bagaimana cara membuka pelajaran, cara mengelola kelas, cara memotivasi siswa, cara menyampaikan dan menyajikan materi, teknik memberikan pertanyaan kepada siswa. Walaupun mungkin belum sempurna, tapi praktikan mendapat pengalaman yang berharga. Karakter yang berbeda dari setiap siswa menuntut praktikan untuk memberi perlakuan yang berbeda pula dan merencanakan pengajaran yang kreatif dan persiapan yang matang. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman dan tujuan pembelajaran tercapai. Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut : a Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif diterapkan dalam pembelajaran kelas. 24 b Metode yang disampaikan kepada peserta didik harus bervariasi sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. c Memberikan motivasi pada tiap siswa yang merasa kurang mampu dalam kegiatan pembelajaran. d Memberikan evaluasi baik secara lisan maupun tertulis dapat menjadi umpan balik dari peserta didik untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah disampaikan dapat diserap oleh peserta didik. e Sebelum mengajar, setiap guru atau calon guru mempersiapkan program tahunan, program semester, alokasi waktu, silabus, rencana pembelajaran yang berisi langkah-langkah pembelajaran yang akan ditempuh sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas, praktikan menggunakan metode Discovery Learning, tanya jawab, diskusi, ceramah, penugasan. Metodemetode tersebut bertujuan agar materi-materi yang di ajarkan lebih mudah diterima oleh siswa. b. Hambatan Ada beberapa hambatan yang dihadapi praktikan dalam praktik mengajar, antara lain: a. Mahasiswa merasa kesulitan ketika menghadapi kelas yang sangat ramai dengan tingkat emosi dan kenakalan anak-anak yang cukup tinggi b. Mahasiswa merasa kesulitan ketika menghadapi kelas yang sangat pendiam dan masih malu untuk berbicara c. Kebiasaan para murid yang lemah konsep yang mengharuskan bagi praktikan mengulang konsep tersebut sehingga cukup memakan waktu d. Masih rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh mahasiswa praktikan. Hal ini terlihat dari kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi hanya sebagian siswa saja sedangkan yang lainnya tetap memperhatikan. e. Berkaitan dengan waktu dalam mengajar, mahasiswa praktikan terkadang kurang tepat dalam memperhitungkan waktu dengan bahan pelajaran yang akan diajarkan, sehingga dalam mengajar terkesan terlalu cepat atau terburu-buru.