Latar Belakang Masalah FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET.

4 antusias untuk mengikuti pembelajaran tersebut karena tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi. Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar dan pengetahuan. Istilah persepsi sering disamakan dengan pendapat, sebab didalam persepsi terdapat interpretasi pandangan atau pendapat seseorang. Di dalam persepsi ini subjek menerima dan menganalisis informasi tentang hal- hal yang terdapat di dalam dan di sekitar objek. Menurut Yoyok Eko Suseno 2013: 61, mengatakan bahwa persepsi yang bersifat baik terhadap pembelajaran jasmani akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. Menurut Bimo Walgito 2003: 54, persepsi merupakan suatu proses yang didahului dan oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang terwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang diindera oleh individu diorganisasikan sedemikian rupa kemudian diintegrasikan, sehingga individu menyadari dan mengerti apa saja yang diindera. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan hasil dari suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh individu terhadap suatu objek tertentu. Setiap individu akan mengartikan atau menggambarkan suatu objek dengan berbeda-beda. Persepsi mempunyai sifat subjektif karena bergantung dari kemampuan dan keadaan dari masing-masing individu sehingga sangat dimungkinkan suatu objek atau peristiwa yang sama akan ditafsirkan berbeda antara individu satu dengan yang lain. 5 Siswa yang memiliki persepsi yang baik terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket maka ia akan memiliki motivasi belajar yang baik. Tetapi apabila siswa memiliki persepsi yang buruk terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket maka ia akan memiliki motivasi yang buruk juga dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar tersebut. Ini membuktikan bahwa persepsi siswa terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Faktor motivasi merupakan bentuk dorongan yang membuat seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki atau untuk mendapat kepuasan dalam dirinya. Menurut M. Ngalim Purwanto 2003: 105, karena belajar itu adalah suatu proses yang timbul dari dalam, maka motivasi memegang peranan pula. Jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi pada anak- anak timbullah pada diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Jadi jika motivasi pada diri anak tinggi maka makin tinggi pencapaian tujuan dari pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran agar bahan pelajaran yang disajikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik namun, melihat kenyataan saat ini, masih banyak guru penjas yang minim kreasi dalam menggunakan dan menerapkan metode atau gaya mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran penjas, kebanyakan para guru penjas hanya memakai gaya komando karena dianggap lebih mudah untuk diterapkan. Padahal masih ada macam-macam gaya mengajar lain yang 6 dapat diterapkan sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran seperti gaya inklusi, latihan, resiprokal, periksa diri, divergen, konvergen, dan lain sebagainya. Seperti yang dijelaskan di atas proses pembelajaran permainan bolabasket di SMP Negeri 4 Wates dapat menghasilkan persepsi yang baik dan buruk bagi siswa. Dengan demikian untuk mengetahui seberapa besar persepsi siswa terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket, maka penulis tertarik melakukan kajian te ntang ”Faktor-Faktor yang mempengaruhi persepsi siswa kelas VII terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket di SMP Negeri 4 Wates ” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraiakan di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Belum terciptanya proses pembelajaran permainan bolabasket yang efektif karena masih banyak siswa yang tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut 2. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran permainan bolabasket yang tersedia di sekolah seperti lapangan dengan dua buah ring, cone, bola 20 buah sudah cukup baik untuk menunjang pembelajaran, namun kurang dimanfaatkan dengan baik karena tidak digunakan saat proses pembelajaran. 3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru belum dapat menarik minat siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran tersebut. 4. Belum diketahuinya persepsi siswa putra dan siswa putri kelas VIII terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket. 7

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan keterbatasan kemampuan peneliti yang meliputi waktu, biaya, tenaga, dan pengetahuan, permasalahan yang terkait dengan persepsi siswa terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket sangat komplek sehingga perlu adanya pembatasan masalah agar tidak meluas dan pembatasannya menjadi lebih fokus. Dengan mempertimbangkan beberapa keterbatasan di atas maka penulis hanya membatasi permasalahan tersebut pada satu pokok permasalahan saja yaitu: “faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa kelas VII SMP Negeri 4 Wates terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket”. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini inti permasalahannya yaitu sebagai berikut: “Apa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa kelas VII SMP Negeri 4 Wates terhadap proses pembelajaran permainan bolabasket?” E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa SMP Negeri 4 Wates terhadap proses pembelajaran bolabasket. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan beberapa manfaat yaitu hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan sebagai bahan pertimbangan agar dapat memberikan pengetahuan bagi para pembaca tentang 8 faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa SMP Negeri 4 Wates terhadap pembelajaran bolabasket. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Perpsepsi

a. Pengertian Persepsi

Istilah persepsi sering disamakan dengan pandangan atau anggapan seseorang sebab dalam persepsi terdapat interpretasi pandangan atau tanggapan seseorang. Menurut Sarlito W. Sarwono 2012: 86 menjelaskan bahwa persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan, dan sebagainya itu, yang kemudian diinterpretasikan. Sedangkan menurut Rita L. Atkinson 2010: 276 persepsi adalah penelitian bagaimana kita mengintegrasikan sensasi ke dalam hasil dari suatu perseptual objek, dan bagaimana kita selanjutnya menggunakan hasil dari suatu perseptual objek tersebut untuk mengenali dunia. Apabila seseorang tidak memiliki indera yang lengkap maka dia akan kehilangan salah satu fungsi dari reseptornya dalam menerima berbagai jenis stimulus. Seperti dijelaskan oleh Bimo Walgito 2010 : 99, persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui reseptornya. Alex Sobur 2011: 446 menjelaskan bahwa persepsi adalah inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. 10 Sehingga dari beberapa pernyataan dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan stimulus rangsang sensorik yang didahului dari indera dan dikirim ke otak manusia secara sadar maupun tidak sadar. Persepsi bersifat subjektif tergantung dari pandangan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Sehingga persepsi relatif dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri yang dikeluarkan dengan pemikiran-pemikiran tersendiri dari seseorang. b. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Untuk mengadakan suatu persepsi atau untuk terjadinya suatu persepsi ada beberapa faktor yang berperan yang merupakan syarat agar terjadi persepsi. Seperti yang dikemukakan oleh Bimo Walgito 2003: 54-55 persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah diklasifikasikan, antara lain: 1 Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan segi kejasmanian, dan segi psikologis. 2 Faktor eksternal, yaitu stimulus dan sifat-sifat yang menonjol pada lingkungan yang melatarbelakangi objek yang merupakan suatu kebulatan atau kesatuan yang sulit dipisahkan, antara lain: guru, metode pembelajaran, materi, sarana dan prasarana, lingkungan dan teman. Sedangkan menurut Irwanto dkk 2002: 96-97, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sebagai berikut: perhatian yang selektif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan pengalaman terdahulu. Menurut Miftah Toha 2014: 154, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut :