Hakikat Pembelajaran Deskripsi Teori

19 1 Tujuan pengajaran jelas kognitif, afektif, Psikomotorik 2 Siswa memiliki kemampuan, kematangan minat motivasi, cara belajar dan pengalaman 3 Guru memiliki pengetahuan tentang strategi belajar bidang studi, penguasaan materi, kemampuan cara mengajar, kesenangan dan motivasi mengajar dan ketrampilan menilai 4 Lingkungan yang mendukung meliputi jumlah siswa, ukuran kelas, lokasi sekolah, kondisi sekolah, dan sarana yang memadai Winarno Surachmad 1994: 16, menambahkan bahwa dalam proses pembelajaran agar interaksi edukatif dapat berjalan dengan lancar maka paling tidak harus ada faktor-faktor sebagai berikut: 1 Adanya tujuan yang hendak dicapai 2 Adanya materi atau bahan ajaran yang menjadi isi kegiatan 3 Adanya anak didik yang menjadi subjek 4 Adanya guru yang melaksanakan kurikulum 5 Adanya sarana dan prasarana yang menunjang terselenggaranya proses pembelajaran 6 Adanya metode untuk mencapai tujuan 7 Adanya situasi yang memungkinkan untuk proses pembelajaran 8 Adanya penelitian untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya guru, siswa, materi, lingkungan sekolah, kurikulum, metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana. c. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager Sumiati dan Asra, 2009: 10 memberi batasan yang lebih jelas tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui 20 pernyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa. Menurut H. Daryanto 2005: 58 tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Sedangkan meurut B. Suryosubroto 1990: 23 menegaskan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan pembelajaran yang bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang perlu dirumuskan dengan jelas, karena perumusan tujuan yang jelas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulakan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuan pembelajaran ini harus disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian siswa. Selain itu tujuan pembelajaran yang dirumuskan juga harus spesifik dan operasional agar dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari proses pembelajaran 21

3. Hakikat Pendidikan Jasmani

a. Pengertian pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani adalah prose pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional Depdiknas, 2003: 1 Pendidikan jasmani mengandung makna pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk menghasilkan peningkatan secara menyeluruh terhadap kualitas fisik, mental, dan emosional peserta didik Kemendikbud, 2014: vii Bentuk-bentuk aktifitas fisik yang digunakan adalah bentuk gerak olahraga sehingga kurikulum pendidikan jasmani disekolah diajarkan menurut cabang-cabang olahraga. Sedangkan menurut Rusli Lutan 2000: 1, pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai bagian pendidikan secara keseluruhan yang prosesnya menggunakan aktifitas jasmanigerak sebagai alat-alat pendidikan maupun sebagai tujuan yang hendak dicapai adalah menanamkan sikap dan kebiasaan hidup sehat dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan, baik yang diperoleh secara formal melalui program sekolah ataupun 22 pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh diluar sekolah. Pendidikan jasmani, mempunyai peran dalam pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam pemantapan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang selaras dan seimbang. b. Tujuan pendidikan jasmani Tujuan utama PJOK adalah meningkatkan life-long physical activity dan mendorong perkembangan fisik, psikologis, dan sosial peserta didik. Jika ditelaah lebih lanjut, tujuan ini mendorong perkembangan motivasi diri untuk melakukan aktivitas fisik, memperkuat konsep diri, belajar bertanggung jawab dan keterampilan kerja sama Kemendikbud, 2014: viii

c. Fungsi pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani sangat membantu bagi perkembangan mental, sosial, emosional, dan perkembangan fisik tiap individu. Adapun fungsi pendidikan jasmani menurut Depdiknas, 2003: 7 sebagai berikut: 1 Aspek organik yaitu menjadikan fungsi tubuh menjadi lebih baik seperti: meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas 2 Aspek neuromuskuler yaitu meningkatkan koordinasi syaraf dan otot, seperti meningkatkan kemampuan gerak dan pengembangan ketrampilan olahraga 3 Aspek perseptual yaitu kemampuan menerima dan membedakan isyarat serta mengembangkan koordinasi gerak visual 4 Aspek kognitif yaitu kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan, dan membuat keputusan. 5 Aspek sosial yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada 23 6 Aspek emosional yaitu kemampuan melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat serta memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreatif.

4. Hakikat Pembelajaran Permainan Bolabasket

a. Pengertian bolabasket

Permainan bolabasket adalah permainan yang menggunakan bola besar, yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan serta menahan lawan agar jarang memasukkan bolabasket keranjang sendiri Dedy Sumiyarsono, 2002: 1. Menurut Jon Oliver 2007: vi bolabasket adalah salah satu olahraga palin populer di dunia yang penggemarnya dapat merasakan bahwa olahraga ini menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur, dan menyehatkan. Permainan bolabasket dimainkan oleh dua regu baik putra maupun putri yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain. Sedangkan menurut Machfud Irsyada 2000: 25 pelajaran permainan bolabasket menuntut kesadaran dan kerelaan serta kemauan para murid agar dapat menempa pengalaman gerak sebanyak mungkin untuk mencapai tujuan pendidikan. Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu putra maupun putri yang masing-masing terdiri atas 5 orang pemain. Permainan bertujuan mencari nilaiangka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam memainkan bola pemain dapat mendorong 24 bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan permainan. Tujuan permainan bola basket adalah memasukan bola ke keranjang lawan dan menjaga keranjang sendiri agar tidak kemasukkan bola. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan teknik gerakan dengan baik. Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi kerja dan berkat aktivitas yang teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula. Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk menciptakan permainan baru yang dapat dimainkan di dalam gedung, mudah dimainkan, mudah dipelajari dan menarik. perlu melakukan teknik gerakan dengan baik. Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi kerja dan berkat aktivitas yang teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula.

b. Pembelajaran permaian bolabasket

Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran permainan bolabasket, maka pendidik diwajibkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan variatif supaya dalam kegiatan belajar mengajar siswa tidak mudah bosan. Berikut ini contoh variasi dan kombinasi pembelajaran permainan bolabasket menurut Kemendikbud 2014: 32, Teknik dasar permainan bola basket antara lain: 1 Teknik melempar dan menangkap bola, 2