Perubahan Ekosistem
2 3 5
Pada bab sebelumnya kamu sudah mengetahui bahwa mahkluk hidup dan lingkungannya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lain, keduanya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan lingkungannya dipelajari secara
khusus dalam ekologi. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel 1834-1914 untuk mengkaji hubungan antara
organisme dengan lingkungannya berada.
Kehidupan yang ada di muka bumi ini sebenarnya merupakan satu sistem ekologis. Sebagai suatu sistem, semua komponen
penyusunnya seperti manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan akan saling memengaruhi komponen yang lainnya. Yang dimaksud sistem
ekologis adalah berfungsinya perpindahan energi dan daur biogeokimia pada suatu ekosistem. Berpindahnya energi disertai
dengan perpindahan zat dari air, tanah, dan udara ke organisme, lalu kembali ke air, tanah dan udara lagi. Lingkungan yang dapat menjamin
kelangsungan sistem ekologi tersebut dinamakan lingkungan yang seimbang. Keseimbangan lingkungan yang dimaksud dapat terjadi
jika faktor biotik dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan berada dalam komposisi seimbang. Kondisi
lingkungan semacam itu yang akan menjamin terbentuknya ekosistem yang sehat.
A. Perubahan Keseimbangan Lingkungan
Pernahkah kalian mendengar berita tentang longsornya Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPA yang berada di Bandung yang
menewaskan penduduk di sekitarnya? Semua itu terkait adanya pencemaran oleh sampah padat, yang banyak diproduksi.
Permasalahan ini merupakan salah satu contoh pencemaran lingkungan dan masih banyak jenis-jenis pencemaran lainnya yang
berakibat menganggu keseimbangan lingkungan.
produsen konsumen tingkat I
konsumen tingkat II
puncak rantai makanan
energi matahari
pengurai
Sumber: Microsoft Encarta 2006
Gambar 10.1 Jaring makanan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi Kelas X untuk Siswa SMA - MA
2 3 6
Keseimbangan ekosistem tidaklah statis, artinya komponen penyusun ekosistem dapat mengalami kenaikan
maupun penurunan jumlah populasi, namun dalam komposisi yang proporsional. Ekosistem seimbang didukung oleh banyak
alternatif lintasan yang dapat dilalui zat untuk terjadinya daur materi dan perpindahan energi. Semakin banyak variasi jenis
tumbuhan, herbivora, karnivora dan mikroba maka semakin banyak lintasan zat. Hal tersebut menyebabkan ekosistem
tersebut semakin mantap keseim-bangannya. Jika satu jenis tumbuhan berkurang, masih tersedia jenis tumbuhan lain
sebagai produsen yang menjadi sumber makanan bagi herbivora. Demikian pula, bila hewan herbivora tertentu
jumlahnya berkurang masih ada jenis herbivora lainnya yang dapat dimakan oleh hewan karnivora. Seterusnya, bila ada jenis
karnivora tertentu yang punah masih ada karnivora lain yang meneruskan perpindahan energi dan zat dalam komunitas
tersebut. Sebaliknya, bila komunitas hanya beberapa jenis organisme yang terbatas akan menjadi kurang stabil. Bila ada
satu atau dua jenis organisme mengalami kepunahan tidak akan ada alternatif jalur yang dapat dilalui oleh zat dan energi, sehingga
bila ada perubahan lingkungan maka akan ada yang mengalami kepunahan atau bahkan ada pertumbuhan populasi booming
populasi yang tidak seimbang. Keseimbangan lingkungan akan stabil dan akan tetap terjaga apabila jumlah individu produsen
lebih besar daripada jumlah konsumen I, demikian juga jumlah konsumen I harus lebih besar dari jumlah konsumen II, dan
seterusnya jumlah konsumen II harus lebih besar dari jumlah konsumen III. Apabila faktor biotik dan abiotik mangalami
perubahan maka keseimbangan lingkungan menjadi terganggu, misalnya akibat penggundulan hutan, bencana alam adan
perburuan liar.
Kemampuan lingkungan untuk memperbaiki kembali komponen yang berkurang dikenal dengan istilah kelentingan
lingkungan. Kondisi lingkungan yang dapat memberikan kehidupan bagi organisme yang menempatinya disebut daya dukung
lingkungan. Pada ekosistem yang seimbang semua populasi secara alamiah dibatasi oleh populasi organisme lain, sehingga tidak ada
populasi yang tumbuh tanpa batas dan mendominasi yang lain. Setiap populasi pada ekosistem yang seimbang memiliki kondisi maksimum
dan minimum yang selalu berkaitan dengan populasi lainnya. Pada kondisi seimbang ekosistem kaya akan variasi komponen biotik
dan abiotik yang memungkinkan perpindahan energi dan daur zat berlangsung secara lancar. Maka bila ada perubahan apapun, dengan
Komponen lingkungan terdiri
dari faktor biotik tumbuhan,
hewan, manusia, dan
mikroorganisme dan faktor abiotik
tanah, air, udara, suhu.
Tumbuhan berperan sebagai
produsen, manusia sebagai
konsumen, mikroorganisme
sebagai pengurai.
Ingatlah
Di unduh dari : Bukupaket.com
Perubahan Ekosistem
2 3 7
sendirinya akan membentuk keseimbangan baru secara proporsional sesuai dengan perubahan itu. Hal itu dapat terjadi selama perubahan
itu masih berada di dalam daya dukung dan daya lentingnya. Namun, bila perubahan ekosistem menyebabkan suatu komponen tidak
berfungsi maka aliran energi dan daur materi akan terganggu, yang pada akhirnya akan memengaruhi semua komponen ekosistem
lainnya.
1. Mengenai fenomena pertambahan sampah organik sebagai hasil dari aktivitas
rumah tangga maupun akitivitas lainnya yang menghasilkan limbah buangan padat yang terkait pula dengan pertambahan jumlah penduduk?
2. Mampukah bakteri pengurai bekerja secara efektif? Apabila tidak, apa
akibatnya? 3.
Bagaimana pula kaitannya dengan keseimbangan lingkungan? 4.
Gunakan buku-buku atau sumber yang sesuai dengan bahan bacaan
Keseimbangan lingkungan dapat terwujud apabila adanya keselarasan antara faktor biotik dan abiotik. Jika
terjadi gangguan pada faktor biotik maupun abiotik maka keseimbangan lingkungan dapat terganggu.
Pernahkah kalian membaca di media massa tentang sering terjadinya banjir bandang terutama di daerah yang
digunakan sebagai kantong-kantong transmigrasi? Mengapa hal ini terjadi?
Banjir umumnya disebabkan manusia yang senantiasa membuka lahan baru dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik
untuk permukiman maupun sebagai lahan pertanian, atau lahan pabrik. Hal ini disebabkan pula oleh jumlah penduduk yang terus
bertambah, sdangkan lahan yang ada sebagai wadah aktivitas tetap jumlahnya. Fenomena lain yang tak kalah mengherankan, di lereng
gunung banyak berdiri bungalo yang praktis menyebabkan daya dukung lahan sebagai penahan air di lereng gunung hilang, ditambah
dengan membuka lahan baru yang menyebabkan banyak tanaman yang hilang. Jika air hujan datang tanpa didukung oleh tanaman
Info Biologi
Putusnya rantai makanan di dalam
suatu ekosistem merupakan
kehancuran bagi seluruh makhluk
hidup di ekosistem tersebut
B. Faktor-Faktor Penyebab Gangguan