Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan .1 Pendapatan Keluarga

7 1.2.2.2 Listrik dan Air Untuk listrik, keluarga Bapak Ketut Suarta menggunakan listrik dari PLN dengan kilometer sebesar 450 Watt. Peralatan elektronik yang digunakan oleh keluarga Bapak Ketut berupa satu buah televise, satu buah setrika listrik, kipas angin dan magic jar. Ibu Nengah sering mengeluh mengenai listrik yang sering padam karena kekurangan daya tiap menyetrika karena Setrika Listrik memerlukan daya yang lumayan besar. Untuk biaya listrik tiap bulannya Bapak Ketut membayar sebesar 25 ribu rupiah. Untuk pengeluaran di bidang Air, sumber air yang digunakan oleh keluarga Bapak Ketut berasal dari air gunung yang dialirkan melalui pipa. Bapak Ketut membayar tiap bulannya seharga 10 ribu rupiah untuk biaya perbaikan pipa jika ada yang rusak. Kebutuhan air keluarga Bapak Ketut meliputi keperluan mandi, minum dan memasak. 1.2.2.3 Pendidikan Dikarenakan biaya pendidikan kedua anak Bapak Ketut yang bersekolah di jenjang SMP dan SD sudah ditanggung oleh sekolah melalui dana dari Bantuan Operasional Sekolah BOS, Bapak Ketut tidak memiliki pengeluaran utnk SPP anak – anaknya. Pengeluaran Bapak Ketut di bidang pendidikan hanya untuk bekal sekolah kedua anaknya yakni sebesar 5 ribu rupiah per hari untuk anak pertamanya dan sebesar 3 ribu rupiah per hari untuk anak keduanya dan biaya pakaian seragam untuk anak sulungnya yang bersekolah di SMP Negeri 1 Dawan yang mengharuskan siswanya untuk mengganti baju olahraga mereka tiap tahunnya. 1.2.2.4 Kesehatan Dalam masalah kesehatan, Bapak Ketut memiliki penyakit rematik yang membuat beliau harus banyak istirahat setelah memanjat pohon kelapa setiap pagi dan sore hari. Selebihnya keluarga Bapak Ketut tidak memiliki riwayat penyakit yang berat. 1.2.2.5 Rohani Untuk keperluan rohani berupa banten, keluarga Bapak Ketut tidak mengeluarkan banyak biaya karena keperluan janur dan bunga sudah tersedia di ladang sehingga ketika ada upacara agama, Ibu Nengah hanya membeli keperluan berupa buah dan kue untuk sesajian. 8 1.2.2.6 Sosial Untuk pengeluaran sosial, Desa Besan tidak membebani warganya untuk membayar iuran sosial tiap bulannya sehingga Bapak Ketut hampir sama sekali tidak memiliki pengeluaran sosial. 7 1.2.2.2 Listrik dan Air Untuk listrik, keluarga Bapak Ketut Suarta menggunakan listrik dari PLN dengan kilometer sebesar 450 Watt. Peralatan elektronik yang digunakan oleh keluarga Bapak Ketut berupa satu buah televise, satu buah setrika listrik, kipas angin dan magic jar. Ibu Nengah sering mengeluh mengenai listrik yang sering padam karena kekurangan daya tiap menyetrika karena Setrika Listrik memerlukan daya yang lumayan besar. Untuk biaya listrik tiap bulannya Bapak Ketut membayar sebesar 25 ribu rupiah. Untuk pengeluaran di bidang Air, sumber air yang digunakan oleh keluarga Bapak Ketut berasal dari air gunung yang dialirkan melalui pipa. Bapak Ketut membayar tiap bulannya seharga 10 ribu rupiah untuk biaya perbaikan pipa jika ada yang rusak. Kebutuhan air keluarga Bapak Ketut meliputi keperluan mandi, minum dan memasak. 1.2.2.3 Pendidikan Dikarenakan biaya pendidikan kedua anak Bapak Ketut yang bersekolah di jenjang SMP dan SD sudah ditanggung oleh sekolah melalui dana dari Bantuan Operasional Sekolah BOS, Bapak Ketut tidak memiliki pengeluaran utnk SPP anak – anaknya. Pengeluaran Bapak Ketut di bidang pendidikan hanya untuk bekal sekolah kedua anaknya yakni sebesar 5 ribu rupiah per hari untuk anak pertamanya dan sebesar 3 ribu rupiah per hari untuk anak keduanya dan biaya pakaian seragam untuk anak sulungnya yang bersekolah di SMP Negeri 1 Dawan yang mengharuskan siswanya untuk mengganti baju olahraga mereka tiap tahunnya. 1.2.2.4 Kesehatan Dalam masalah kesehatan, Bapak Ketut memiliki penyakit rematik yang membuat beliau harus banyak istirahat setelah memanjat pohon kelapa setiap pagi dan sore hari. Selebihnya keluarga Bapak Ketut tidak memiliki riwayat penyakit yang berat. 1.2.2.5 Rohani Untuk keperluan rohani berupa banten, keluarga Bapak Ketut tidak mengeluarkan banyak biaya karena keperluan janur dan bunga sudah tersedia di ladang sehingga ketika ada upacara agama, Ibu Nengah hanya membeli keperluan berupa buah dan kue untuk sesajian. 8 1.2.2.6 Sosial Untuk pengeluaran sosial, Desa Besan tidak membebani warganya untuk membayar iuran sosial tiap bulannya sehingga Bapak Ketut hampir sama sekali tidak memiliki pengeluaran sosial. 9

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Permasalahan yang dihadapi oleh Bapak Ketut diperoleh saat mengadakan kunjungan rutin ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :  Tidak memiliki pekerjaan yang menghasilkan pendapatan tetap tiap bulan  Kurangnya informasi seputar pekerjaan Ibu Nengah  Keadaan dapur yang kumuh karena masih menggunakan kayu bakar  Keadaan bangunan tempat banten yang agak lapuk  Keadaan bak penampungan air yang berisi jentik - jentik  Listrik yang sering padam karena kekurangan daya Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu:  Ekonomi  kebersihan  Infrasruktur

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah permasalahan kesehatan diantaranya:  Ibu Nengah kesulitan mendapatkan infromasi mengenai lokasi yang memerlukan jasa buruh  Keadaan listrik yang sering padam karena kekurangan daya  Keadaan bak penampungan air yang berisi jentik - jentik  Keperluan di masa depan belum sempat dipikirkan oleh keluarga Bapak Ketut Suarta

2.2.1 Kesulitan Mendapatkan Infromasi Mengenai Lokasi yang Memerlukan Jasa

Buruh Setelah beberapa kali melakukan kunjungan, penulis mengetahui bahwa Ibu Nengah bekerja sebagai buruh secara individu, tidak tergabung kedalam kelompok 10 tertentu. Oleh sebab itulah Ibu Nengah menjadi kesulitan dalam melakukan pekerjaannya. Beliau kesulitan mendapatkan informasi menenai kapan dan dimana jasa buruhnya dibutuhkan. Kecuali beliau bertanya secara langsung kepada pelanggan jasanya atau ke temannya yang sesama buruh, beliau hanya akan diam dirumah melakukan pekerjaan ibu rumah tangga yang tidak menghasilkan pendapatan. Ditambah lagi dengan keadaan Bapak Ketut Suarta yang hanya mampu mengambil pekerjaan tidak lebih dari ngirisin tuak, maka Ibu Nengah sangat bergantung pada pekerjaan buruhnya agar dapat menambah pendapatannya dari mengolah gula batok.

2.2.2 Listrik Sering Padam Karena Kekurangan Daya

Karena kedua anak Bapak Ketut sudah bersekolah di sekolah negeri, mereka diharuskan untuk berpakaian bersih dan rapi ketika berada disekolah. Akan tetapi setiap kali Ibu Nengah akan menyetrika pakaian anak – anaknya, listrik di rumah keluarga Bapak Ketut padam dikarenakan daya listrik yang dipakai tidak cukup. Ibu Nengah sering mengeluhkan hal ini selama masa pendampingan keluarga.

2.2.3 Keadaan Bak Penampungan Air

Pada saat mahasiswa KKN PPM Unud bersama dengan Puskesmas Pembantu Besan melakukan survey bak penampungan air di tiga dusun di Desa Besan, jentik – jentik nyamuk ditemukan di bak penampungan air yang dimiliki oleh keluarga Bapak Ketut. Bapak Ketut juga tidak memelihara ikan di bak tersebut sehingga kemungkinan berkembangnya jentik – jentik nyamuk di bak tersebut tinggi. Dikhawatirkan jika terus berlanjut, bersarangnya nyamuk di bak penampungan air milik Bapak Ketut dapat menyebabkan penyakit yang salah satunya adalah demam berdarah.

2.2.4 Keperluan Masa Depan

Kedua anak Bapak Ketut, walaupun saat ini biaya kuliahnya masih ditanggung oleh dana BOS, tidak menutup kemungkinan untuk Bapak Ketut mengeluarkan uang lebih untuk keperluan sekolah anak – anaknya. Terlebih lagi anak sulungnya yang sedang duduk di jenjang SMP diharuskan oleh sekolahnya untuk mengganti seragam olahraganya tiap tahun. Belum lagi jika dilanjutkan ke jenjang SMA dan bahkan Universitas yang biaya sekolahnya tidak ditanggung oleh BOS lagi. Akan sangat sulit bagi Bapak Ketut untuk menutupi segala pengeluaran di masa depan dengan penghasilan beliau yang tidak menentu tiap bulannya.