31
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang dibuat mengacu pada latar belakang masalah penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana kompetensi siswa dalam pengetahuan pembuatan kain tenun? 2. Faktor apa yang memengaruhi rendahnya kompetensi siswa dalam pengetahuan
pembuatan kain tenun? 3. Media pembelajaran apa yang dapat diterapkan untuk memperbaiki kompetensi
siswa? 4. Mengapa modul pembelajaran dapat dijadikan solusi dari permasalahan
rendahnya kompetensi siswa? 5. Bagaimana efektivitas penerapan modul pembelajaran dalam meningkatkan
kompetensi pengetahuan pembuatan kain tenun?
E. Hipotesis Penelitian
Beberapa teori serta penelitian yang dijadikan acuan menunjukkan modul efektif dalam pembelajaran. Jadi, hipotesis penelitian ini yaitu modul pembelajaran
yang diterapkan efektif untuk mencapai kompetensi pengetahuan pembuatan kain tenun pada siswa kelas X di SMK Negeri 3 Klaten.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Prosedur Eksperimen 1. Desain Eksperimen
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen, dengan desain pretest-posttest nonequivalent groups. Desain penelitian kuasi eksperimen pretest-
posttest nonequivalent groups menekankan pada perbandingan perlakuan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen merupakan
sampel yang diberikan perlakuan tambahan, dalam hal ini penerapan modul sebagai variabel bebas, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan khusus
namun hanya metode biasa dan tanpa menggunakan media modul. Pengukuran kemampuan atau kompetensi siswa sebagai variabel terikat dilakukan melalui
pretest dan posttes. Jadi, desain kuasi eksperimen pretest-posttest nonequivalent groups yaitu :
Grup A eksperimen : �
1
X �
2
, �
1
�
3
= Pretest , X= treatment
Grup B kontrol : �
3
- �
4
, �
2
�
4
= Posttest , - = tanpa treatment Creswell, 2004: 169
Gambar 4. Desain Kuasi Eksperimen Kelompok Kontrol
Diberi perlakuan khusus
Tidak ada perlakuan Hanya metode lama
Dibandingkan hasilnya Kelompok Eksperimen