PELAKSANAAN PENGELOLAAN PARKIR DI CHANDRA SUPERMARKET DAN DEPARTEMENT STORE

ABSTRAK
PELAKSANAAN PENGELOLAAN PARKIR DI CHANDRA
SUPERMARKET DAN DEPARTEMENT STORE
Oleh
ANDRIAN TASLIM WIJAYA
Jasa parkir dalam kegiatannya memiliki ketentuan umum yang dibuat secara
sepihak oleh pelaku usaha dengan tujuan untuk mengikat konsumen di dalam
perjanjian tersebut. Pada jasa parkir yang ditentukan dalam KUH Perdata dan
UUPK disebutkan bahwa rupa dari jasa parkir merupakan suatu penitipan barang
yang seharusnya dikembalikan dalam keadaan semula jika dititipkan. Jasa parkir
harus memberikan hak dan kewajiban yang setara antara pelaku usaha dengan
konsumen. Dimana nantinya pelimpahan tanggung jawab tidak hanya ditujukan
kepada konsumen akan tetapi dapat ditanggung oleh kedua belah pihak yang
saling berkaitan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah normatif-terapan dengan tipe penelitian
deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
judicial case yaitu studi kasus hukum tanpa konflik yang tidak melibatkan
pengadilan. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer, dan
pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi dokumen serta
wawancara kepada pihak yang terkait. Data yang terkumpul kemudian diolah
melalui tahapan pemeriksaan data, rekonstruksi data dan sistematisasi data.

Setelah diolah kemudian dianalisis secara kualitatif dan kemudian dilakukan
pembahasan.
Hasil penelitian menunjukkan jasa parkir di Chandra Supermarket dan
Departement Store yang dikelola oleh PT Securindo Packatama merupakan suatu
jasa yang diberikan kepada konsumen berupa sewa lahan parkir bukan jasa
penitipan. Pihak-pihak yang terkait antara pemberi jasa parkir dengan konsumen
memiliki hubungan hukum hanya sebatas pemberi sewa lahan parkir dan
konsumen sebagai pengguna sewa lahan parkir yang tidak memiliki hak untuk
meminta pertanggungjaawaban. Pemberi jasa parkir tidak bertanggung jawab
apabila terjadinya kehilangan maupun kerusakan pada kendaraan konsumen. Jasa
parkir di Chandra Supermarket dan Departement Store yang dikelola oleh PT
Securindo Packatama hanya sebatas membantu proses pembuatan surat
keterangan kehilangan di kantor kepolisian. Bagi konsumen yang tidak memiliki

Andrian Taslim Wijaya

asuransi kendaraan maka akan dikembalikan kepada ketentuan umum yang sudah
tertera pada karcis parkir yaitu segala resiko ditanggung oleh konsumen.
Kata Kunci : Jasa Parkir, Hak dan Kewajiban, dan Tanggung Jawab.


52

V.
A.

PENUTUP

Kesimpulan

Jika diteliti dari berbagai macam Pasal yang ada pada Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, KUH Perdata, dan Putusan
Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 124/PK/PDT/2007 yang
membahas mengenai tanggung jawab, hak dan kewajiban serta syarat-syarat
pembuatan klausul baku. Maka pelaksanaan pengelolaan jasa parkir masih
mengutamakan keuntungan pelaku usaha dan mengenyampingkan tanggung
jawabnya. Terlebih lagi ketentuan umum pada jasa parkir di Chandra Supermarket
dan Departement Store ternyata telah memberatkan posisi konsumen dengan tidak
adanya pertanggung jawaban apabila terjadi kehilangan maupun kerusakan pada
kendaraan bermotor yang diparkirkan. Sedangkan pada Putusan Peninjauan
Kembali Mahkamah Agung Nomor 124/PK/PDT/2007 yang menyatakan bahwa

larangan bagi pelaku usaha untuk mencantumkan klausula baku, kalaupun
mencantumkan pelaku usaha tetap tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya.
Pihak-pihak yang terkait antara pemberi jasa parkir dengan konsumen memiliki
hubungan hukum hanya sebatas memberikan sewa lahan parkir yang memiliki
keputusan mutlak dan konsumen sebagai pengguna sewa lahan parkir yang tidak
memiliki hak untuk meminta pertanggungjaawaban. Namun ketentuan umum
tersebut sangat tidak sesuai dari isi Pasal 1694 KUH Perdata mengenai perjanjian
penitipan barang, Pasal 4, 5, 6, 7 dan 18 UUPK mengenai hak dan kewajiban

53

konsumen serta syarat sah klausula baku, serta Putusan Peninjauan Kembali
Mahkamah Agung Nomor 124/PK/PDT/2007 yang memberatkan posisi pelaku
usaha.
Pada Chandra Supermarket dan Departement Store yang parkirnya dikelola oleh
PT Securindo Packatama menjelaskan bahwa, parkir merupakan suatu jasa yang
diberikan kepada konsumen berupa sewa lahan parkir bukan jasa penitipan.
Sehingga tanggung jawab merupakan milik konsumen sepenuhnya apabila terjadi
kerusakan maupun kehilangan. Hal tersebut merupakan sebuah pemenuhan atas
prestasi yang dibuat oleh pelaku usaha secara sepihak berupa ketentuan umum

yang telah tertera pada karcis parkir. Ketentuan umum tersebut dianggap dasar
aturan yang paling benar di area perparkiran Chandra Supermarket dan
Departement Store dan apabila terjadi kerusakan maupun kehilangan ditanggung
oleh konsumen. Isi dari ketentuan umum dan hasil wawancara dengan pengelola
sewa lahan parkir bukan suatu doktrin yang menjadi acuan utama, karena kita
masih memiliki aturan-aturan hukum yang membela hak dari pada konsumen
seperti KUH Perdata, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan

Konsumen

dan

Putusan

Peninjauan

Kembali

Nomor


124/PK/PDT/2007.
B.

Saran

Dalam ketentuan umum yang tertera pada karcis parkir seharusnya lebih
menjelaskan secara jelas isi ketentuan umumnya agar konsumen mudah mencerna
maksud dan tujuan yang diharapkan dari ketentuan tersebut. Karena ketentuan
umum tersebut sesungguhnya merupakan ujung tombak bagi pelaku usaha jika

54

ada konsumen yang membacanya dengan cermat dan mengerti. Jadi akan lebih
baik apabila pelaku usaha membenahi ketentuan umum yang sebelumnya bersifat
mengunggulkan kepentingan dari pihak pelaku usaha dan memberatkan
kepentingan konsumen menjadi aturan yang lebih sesuai dengan aturan hukum
lainnya.
Berdasarkan


Putusan

peninjauan

kembali

Mahkamah

Agung

Nomor

124/PK/PDT/2007 di sinilah muncul kendala yang lain, karena putusan tersebut
tidak memberi batas maksimal. Sehingga sebaiknya pihak pengelola parkir
bekerja sama dengan pihak asuransi. Maka dari itu nantinya tarif parkir sudah
meliputi premi asuransi dan ganti rugi terhadap kerusakan kendaraan bermotor
dilakukan oleh pihak asuransi. Walupun hal tersebut nantinya akan menaikkan
tarif parkir di area perparkiran, namun hal tersebut akan membuat pelaku usaha
tidak terlalu berat beban tanggung jawabnya.