Tujuan Pendidikan Jasmani Hakikat Pendidikan Jasmani

28 Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.  Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kerativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistematik melalui proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.  Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut. j Penilaian Hasil Belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standarpenilaian. 29 k Sumber Belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi. Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Kegiatan inti dalam pembelajaran penjas menurut Dini Rosdiani 2013:56-58 meliputi : 1 Eksplorasi, dalam kegiatan eksplorasi guru melakukan: a. Melibatkan peserta didik mencapai informasi yang luas dan dalam tentang topiktema materi yang akan dipelajari. b. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. c. Guru juga harus memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar yang lainnya. d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran serta memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. 2 Elaborasi, Dalam kegiatan elaborasi guru melakukan:

Dokumen yang terkait

SIKAP SISWA KELAS BILINGUAL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN HASIL BELAJAR: Studi Kualitatif di SMPN 40 Bandung.

0 0 41

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI YANG BERSERTIFIKASI DAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI KOTA CIMAHI: Studi Deskriptif Terhadap Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Cimahi.

0 6 56

TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 PENGASIH TERHADAP PEMBELAJARAN KAYANG DALAM SENAM LANTAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

1 9 102

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 2 KARANGNONGKO, KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN.

0 2 61

MINAT SISWA KELAS ATAS DALAM PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SD NEGERI BROSOT KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO DIY.

1 3 106

MOTIVASI SISWA KELAS VI SD NEGERI JOMBOR LORKABUPATEN SLEMAN DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN.

0 0 143

PERSEPSI ORANG TUA SISWA KELAS IV SD NEGERI MLATI 1 TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI.

0 0 112

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MENGHADAPI SISWA YANG KURANG AKTIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SD NEGERI DI DABIN 3 KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP.

0 0 81

TINGKAT KEPUASAN SISWA KELAS ATAS TERHADAP PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SD NEGERI LEMPUYANGAN 1 YOGYAKARTA.

0 3 138

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA DI KELAS 5 SD GUNUNGDANI, PENGASIH, KULONPROGO.

5 12 267