B. Elemen Desain Grafis
Setiap elemen desain grafis mempunyai sifat yang berbeda. Masing- masing sifat dari elemen perlu dipelajari sehingga untuk menggabungkan sekian
banyak elemen menjadi bentuk yang serasi diperlukan pemahaman sifat atas setiap eleman menurut
pujiriyanto 2005 : 87 , elemen-elemen tersebut antara
lain :
1. Garis, suatu elemen desain grafis yang terdiri dari unsure titik yang memiliki
peran untuk mendukung keindahan, keseimbangan, dan harmoni. Setiap bentuk garis yang berbeda memiliki karakter yang berbeda.
2. Bentuk, merupakan suatu wujud yang menmpati ruang yang biasanya
mempunyai dimensi dua atau tiga. Suatu bentuk dapat dibuat beraturan atau sebaliknya.
3. Tekstur, merupakan keadaan atau gambaran yang menyangkut sifat dan
kualitas fisik permukaan suatu benda,seperti kusam, mengkilap, kasar, halus yang dapat diaplikasikan dalam desain.
4. Ruang atau Space
,
merupakan sesuatu yang terkait dengan tingkat kedalaman sehingga memberikan kasan jauh, dekat, tinggi, dan rendah.
Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar.
C. Prinsip - prinsip Desain
Menurut McElroy dalam Pujiriyanto 2005 : 92 , untuk menghasilkan
desain yang berkualitas diperlukan pertimbangan –pertimbangan yang cerdas
dalam mengorganisasikan elemen-element grafis sesuai dengan prinsip-prinsip desain secara tepat dengan memperhatikan keterbatasan bahan. Untuk itulah
diperlukan kreativitas untuk menghasilkan desain yang kreatif. Berikut ini adalah
prinsip-prinsip desain adalah :
1. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan harmonis.
2. Penekanan, memberikan pengertian bahwa tidak semua unsue grafis adalah
sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan pada titik fokus. 3.
Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan membuat variasi dari unsur grafis yang ada dan menggunakan ruangan diantaranya unsur
grafis untuk memberikan kesan gerak. 4.
Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dan unsur grafis bersatu padu dan serasi sehingga pebaca memahaminya sebagai suatu kesatuan,
Desain yang efektif meneraokan prinsip variasi dalam kontinuitas.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip desain grafis dalam proses pembuatan media iklan luar ruang, terdapat juga langkah mekanisme tahapan yang harus
dilakukan untuk membuat media iklan luar ruang.
D. Mekanisme Proses Kreatif Desain
1. Mengetahui Apa Yang Dibuat
Seorang kreatif desain harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, akan dibuat seperti apa, dan mengetahui apa yang diinginkan oleh
konsumen. Hal ini dimaksudkan supaya konsumen klien tidak kecewa merasa
puas dengan apa yang kita kerjakan, selain itu supaya tidak terjadi kekeliruan pada saat realisasi desain.
Proses ini biasanya bisa diketahui dari seorang AE
account exsecutive
karena dalam hal ini seorang AE akan melobi konsumen supaya menggunakan jasa diperusahaannya, dan secara otomatis konsumen akan menerangkan kepada
seorang AE apa yang mereka inginkan jika sudah merasa cocok atau terjadi kerjasama. Selain dengan menggunakan seorang AE, tahap ini bisa langsung
diketahui oleh seorang kreatif, tetapi dengan syarat konsumen bertemu langsung dengan bagian kreatif.
2. Pembuatan Desain Kreatif
Proses ini merupakan perumusan dan penulisan dari pesan visual yang akan disampaikan serta ditampilkan melalui karya desain grafis. Dalam tahap ini
seorang desainer biasanya melakukan 3 tahap menurut Kusriyanto Adi 2007 :72, yaitu :
1. Sket Thumbnails
Merupakan pembuatan hasil akhir dari karya desain yang dilakukan dengan cara mencorat
– coret seperti yang ada dipikiran secara kasar. Biasanya karya desain dalam bentuk ini di buat kecil sebagai miniatur dari hasil akhir.
2. Rough
Merupakan perbaikan dari thumbnail. Pada tahap ini, semua elemen – element
desain grafis dibuat serupa walaupun tidak sama persis, baik ilustrasi maupun
gambar warna yang digunakan , jenis, corak, dan ukuran huruf cetak yang akan ditempatkan mewakili hasil akhir yang akan dicetak. Kadang-kadang
rough juga dibuat beberapa buah untuk dijadikan alternatif komprehensif. Pada tahap ini diperlukan kemampuan untuk dapat menuliskan atau
melukiskan jenis huruf cetak yang dipilih. Kemampuan itu untuk digunakan pada pembuatan judul yang harus dibuat mirip dengan jenis huruf cetak yang
akan dipilih.
3. Komprehensif
Berdasakan rough maka dibuatlah desain komprehensif. Element-element dari karya desain teks, gambar, dsb dibuat sebagaimana karya desain nantinya.
Semua yang ada pada halaman dari komprehensif sudah sama dengan apa yang akan diproduksi nanti.
3. Penggunaan Rumus AIDAS
Media iklan luar ruang tidak hanya bisa digunakan sebagai daya tarik untuk menawarkan produk saja tetapi juga bisa digunakan sebagai tempat iklan
jadi dalam proses pembuatan media luar ruang juga harus memperhatikan unsur- unsur dalam pembuatan iklan yang akan memperoleh perhatian terlebih dahulu,
salah satunya dengan menggunakan rumus AIDAS.
Kusriyanto, Adi.2007:329 berpendapat bahwa
seorang kreatif desain haruslah memperhatikan faktor-faktor yang biasa disebut AIDAS. Hal itu
merupakan urutan reaksi dari kebanyakan orang Asia terhadap iklan yang dibacanya,
faktor-faktor tersebut antara lain :
a.
Attention
perhatian
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk menarik perhatian iklan memerlukan bantuan antara lain beupa ukuran untuk media cetak, air
time untuk media penyiaran, warna spot atau full color, lay out, typografi, ataupun sound efek.
b.
Interest
minat Memerlukan rangsangan untuk menimbulkan daya tarik orang terhadap iklan.
c.
Desire
kebutuhan keinginan
Iklan harus bisa membangkitkan keinginan konsumen untuk menikmati iklan sehingga tertarik.
d.
Action
tindakan
Iklan harus bisa membuat calon konsumen melakukan suatu tindakan terhadap produk yang diiklankan.
e.
Satisfaction
kepuasan
Pada tahap akhir ini, sebuah iklan harus bisa membuat konsumen merasa puas setelah membeli, mencoba, atau memperoleh informasi tentang barangproduk
yang diiklankan.
Berdasarkan urutan kebiasaan tersebut, hendaknya bisa digunakan sebagai poin-poin iklan dalam melakukan proses pembuatan media luar ruang yang
menarik, yang mudah dimengerti dan dipahami serta mempunyai daya tarik yang besar bagi orang-orang yang melihatnya.
E. Media Iklan Luar Ruang 1. Pengertian Media Iklan Ruang
Jefkins, 1995: 126 mengemukakan bahwa iklan luar ruang adalah iklan
yang terdiri dari poster-poster dalam berbagai ukuran dan papan-papan yang bercat,entah itu terbuat dari besi,kayu atau bambu, serta dihias dan dipajang di
jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak mungkin orang yang lewat
Iklan luar ruang biasanya tidak bertahan lama, hal ini dikarenakan sering terkena sinar matahari dan hujan. Hal tersebut akan membuat iklan luar ruang
akan cepet rusak dan tidak tahan lama.
2. Karakteristik Iklan Media Luar Ruang
Jefkins, 1995: 128: 129 berpendapat bahwa ukuran media luar ruang
sangat bervariasi, mulai dari ukuran kecil maupun yang besar seperti yang sering kita lihat di jalan-jalan atau tanah kosong. Namun secara umum, karakteristik
media ini dapat dirangkum sebagai berikut Ukuran dan dominasi: Karena
ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka media ini mendominasi pemandangan dan mudah menarik.
a. Warna: Kebanyakan dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan
pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat produk yang diwakilinya.
b. Pesan-pesan singkat: Dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang
yang sedang bergerak, dan mungkin saja hanya dilihat dari kejahuan, maka kalimat atau pesan-pesan tertulis, biasanya terbatas pada slogan singkat atau
sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.
c. Zoning: Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah
atau kota tertentu.Penempatan media iklan luar ruang secara strategis dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis.
d. Efek mencolok: Karakteristik media iklan luar ruang yang sangat penting
adalah kemampuannya dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna, ukuran, dan pengulangan.
3. Kelemahan Media Iklan Luar Ruang
Jefkins, 1995: 130 berpendapat bahwa media iklan luar mempunyai
kelemahan-kelemahan yang tidak mungkin terhindarkan, kelemahan tersebut antara lain :
1. ketidakmampuannya memuat pesan sekaligus
2. Rentan terhadap vandalisme atau cuaca
3. Kurangnya konsentrasi penonton untuk mengingat pesan-pesan iklan karena
mereka melihat iklan dengan berjalan sambil lalu. 4.
Waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan memamerkan cukup lama.
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI
A. Sejarah PT. Aresta Lintas Media
Pendiri perusahaan ini adalah almarhum bapak Sugeng Supriyanto. Sebelum mendirikan perusahaan ini bapak Sugeng hanyalah seorang karyawan
biasa yang bekerja di beberapa perusahaan advertising yang berada di daerah Solo dan Yogyakarta. Perusahaan yang pernah ditempati antara lain : UD. Sinar Baru
jln. Slamet Riyadi Solo, perusahaan Advertising Pelangi Nusantara, Yogyakarta dan diperusahaan Advertising Wijaya Creative, Yogyakarta. Setelah 8 tahun
bekerja di perusahaan orang lain, dan sudah merasa mempunyai pengalaman yang cukup, akhirnya bapak Sugeng mendirikan perusahaan sendiri dengan nama PT.
Aresta Advertising. Bapak Sugeng adalah seseorang yang selalu mempunyai semangat tinggi, selalu bekerja keras, pantang menyerah, disiplin, dan yang paling
menonjol adalah kebaikannya mengkaryakan hidup bagi sesama. Berkat semua itu bapak Sugeng diberi kepercayaan sebagai Ketua Divisi Iklan Media Luar Ruang
di PPPI Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia. Berkembangnya PT. Aresta Advertising dan semakin bertambahnya klien-
klien di Aresta, bapak Sugeng kemudian mengubah nama perusahaan ini menjadi PT. Aresta Lintas Media. PT. Aresta Lintas Media yang di kenal dengan merk
dagang Aresta Advertising bergerak dalam bidang media luar ruang outdoor reklame berdiri sejak Th. 1992 dengan dukungan tenaga muda yang handal,
professional, energik, berpengalaman dan penuh dengan kreativitas. PT. Aresta
20
Lintas Media dari pertama berdiri dan sampai sekarang berada di jalan Gedong Kuning Sekatan, Gg.Cendana, Rj.257 Banguntapan, Yogyakarta.
Selama kurun waktu yang cukup lama dan seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, PT. Aresta Lintas Media berusaha memadukan dan men-
selaraskan antara kemajuan teknologi tersebut dengan daya imaginative dan kreativitas yang selalu dimiliki oleh setiap karyawan yang ada di perusahaan.
Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, tidak akan mungkin bisa berguna. Demikian pula suatu produk, tanpa adanya suatu proses
pengenalan kepada konsumen, maka konsumen pun tidak akan pernah mengenal produk tersebut, dan akan percuma jika produk itu di produksi karena akan sia-sia.
Di sinilah peran komunikasi massa sebagai media yang akan memperkenalkan setiap produk, di mana konsumen sendiri yang akan memilah
dan memilih produk mana yang memang menjadi kebutuhan mereka, dan sesuai dengan daya beli konsumen tersebut. Banyak cara untuk memperkenalkan barang
kepada para calon konsumen, antara lain dengan menggunakan media luar ruang. Media luar ruang ini sering di sebut dengan Reklame. Media ini sangat effektif
sebagai media komunikasi, karena media ini tidak hanya mengandalkan copy writer, tetapi juga mempergunakan suatu visual sebagai pesan yang akan
menggoda konsumen untuk melihat, memahami dan kemudian tentu saja mengkonsumsi produk tersebut. Karena hal inilah PT. Arestas Lintas Media
memfokuskan barang yang diproduksi adalah media luar ruang dengan harapan perusahaan ini akan selalu mendapat pesanan dari klien-klien, dan bisa terus
berkembang.
PT. Aresta Lintas Media bisa berkembang dan bertahan sampai sekarang tidak luput dari bantuan rekan kerja yang solid dan penuh kepercayaan dan
akhirnya PT. Aresta Lintas Media mengukuhkan dirinya dalam jajaran perusahaan periklanan yang ternama di Daerah Istimewa Yogyakarta. PT. Aresta Lintas
Media sebagai media komunikasi yang memperkenalkan produk mereka kepada khalayak sasaran, bidang kerjanya meliputi :
1. Graphic Design
Graphic Desain adalah bidang di perusahaan ini untuk mewujudkan Design dengan media kertas , kain maupun menggunakan media keras, misalnya :
acrylic, triplek dan kain
2. Media Iklan Luar Ruang
Iklan luar ruang adalah iklan yang ditempatkan di udara terbuka misalnya papan reklame yang dipasang ditepi atau di persimpangan jalan. Biasanya
dipasang ditempat yang mudah dilihat oleh pelintas jalan. Tujuannya adalah menginformasikan tentang suatu produk kepada konsumen dengan menggunakan
media luar ruang dan ukurannya bermacam-macam,dari yang ukuran kecil sampai dengan ukuran yang besar.Media iklan luar ruang ini antara lain :
1. Billboard
Berdasarkan cara pembuatannya billboard dibedakan menjadi beberapa macam :
- Billboard full letter
- Billboard letter + gambar
- Billboard letter + full gambar
- Billboard plus letter gambar
- Billboard letter timbul +neon box
2. Baliho
3. Neon box
4. Acrylic
Bahan pokok acyrilic di bedakan menjadi 2 macam : 1.
acyrilic bening 2.
acyrilic putih susu 6. Spanduk
7. Umbul-umbul 8. Rontek
B. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan :
Aresta Advertising Aresta Lintas Media PT
Anggota PPPI DIY. AA-02-024
Alamat :
Jln. Gedong Kuning Selatan, Gg. Cendana Rj. 257
Banguntapan, Yogyakarta55198
Telp. Fax :
62-274-451375, 451376
E-mail :
aresta_advoutdooryahoo.com Bidang usaha
: Advertising service outdoorindoor
desain grafis Penanggung jawab
: Bpk Sugeng Supriyanto owner
Creative design :
Sutriyanto Client service
: S. Waluyo Siswoyo
Administrasi :
Heni W Yuli
Produksi Ka. Produksi
: Sugi
Air Brusher :
Sofyan Eko
Teknikal support : Gentot
Dirjo Lelo
Suroso Eko
Electrical :
Jono Muji
Marwoto Marno
Driver :
Kanio Yatno
Office boy :
Basuki
Selama berdiri PT. Aresta selalu memegang visi misi yang selalu dipertahankan sampai sekarang.Hal ini dimaksudkan supaya kualitas-kualitas
barang yang dihasilkan oleh perusahaan ini akan selalu baik dan berkualitas unggul.
C. Visi dan Misi PT. Aresta Lintas Media