4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah Karesidenan Surakarta
Karesidenan Surakarta adalah wilayah karesidenan
Bel. Residentie Soerakarta
di Jawa Tengah pada masa kolonial Belanda dan beberapa tahun setelahnya. Wilayahnya mencakup daerah kekuasaan Kasunanan Surakarta dan
Praja Mangkunegaran mencakup luas 5.677 km2. Residen Surakarta merupakan kepanjangan tangan administrasi gubernur jenderal yang berkedudukan di
Batavia, khususnya pada masa kolonial. Pada tahun 1885 tercatat berpenduduk 1.053.985 jiwa.
Pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, wilayah keresidenan ini menjadi Daerah Istimewa Surakarta, dengan gubernur Sri Susuhunan
Pakubuwono XII dan wakil gubernur Sri Mangkunegoro VIII bersamaan dengan berdirinya DI Yogyakarta. Status ini tidak berumur panjang karena terjadi
revolusi sosial yang didalangi oleh Tan Malaka untuk menentang berkuasanya kekuatan aristokrasi dan feodalisme di wilayah ini, sehingga setelah pengakuan
kedaulatan Indonesia oleh Belanda Surakarta kehilangan otonominya dan wilayah ini menjadi Karesidenan Surakarta
Pada 16 Juni 1946, dibentuk Karesidenan Surakarta dan terdiri dari daerah-daerah berikut:
Kota Praja Surakarta dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1.
Pasar Sidodadi
Gambar 2. 1. Pasar Sidodadi
Pasar Sidodadi berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Kalurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Pasar tersebut tidak
mempunyai spesifikasi khusus, tetapi mampu menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Setelah adanya perubahan luas lahan, hasil
dari pembebasan tanah makam Kleco, pada tahun 2007 Pasar Sidodadi dibangun kembali oleh pemerintah Kota Surakarta.
2. Pasar Kabangan
Gambar 2. 2. Pasar Kabangan
Terletak di daerah Solo Barat tepatnya berada di Utara Balai Kampung Laweyan. Sesuai dengan namanya yang agak aneh ditelinga
orang luar Solo sebenarnya pasar ini telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Lokasi tepatnya pasar ini ada di Kelurahan Sondakan
berada di sudut persimpangan antara Jalan Perintis Kemerdekaan dengan Jalan Dr. Rajiman.
Dahulu pasar Kabangan ini memiliki luas lahan 3.660 meter persegi dan menyediakan berbagai variasi barang kebutuhan seperti sembako,
sayur mayur dan lebih dikenal dengan istilah bumbon pasar. Dengan datangnya pedagang pindahan dari Pasar Kadipolo yang mengkhususkan
berdagang plastik dan seng di tahun 1989 maka perubahan perdagangan terjadi. Sejak itu pasar ini menjadi sepi dari aktivitas jual beli sembako
dan pedagang pindahan ini pun mulai berusaha dengan membuat barang- barang kebutuhan berbahan dasar plastik dan seng.
3. Solo GrandMall
Gambar 2. 3. Solo Grand Mall
Terletak di lokasi yang strategis Jl.Slamet Riyadi.dengan konsep
One Stop Shopping,
di mal ini tersedia berbagai macam kebutuhan konsumen. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, elektronik hingga hiburan.
Uniknya barang ataupun fasilitas yang ditawarkan di sini lebih murah dari standard harga mal. Maka tak heran tempat ini tak pernah sepi dari
pengunjung. 4.
Solo Square
Gambar 2. 4. Solo Square
Solo Square adalah mal berkelas menengah ke atas dengan desain modern dan elegan. Lokasinya sangat strategis dan sangat mudah di
jangkau dengan segala transportasi darat.mengingat dekat dengan jalur
bus dan pangkalan taksi. Di tempat ini terdapat supermarket,
food court
, dan
counter-counter
dari produk berkelas dan berkualitas. 5.
Gedung Wayang Orang Sriwedari
Gambar 2.5. Gedung Wayang Orang Sriwedari
Tempat ini menyajikan seni pertunjukan daerah wayang orang yang menyajikan cerita wayang berdasarkan pada cerita Ramayan dan
Mahabarata yang mengandung filosofi yang tertanam dalam jiwa bangsa Indonesia.
Tempat ini menyajikan seni pertunjukan daerah wayang orang yang menyajikan cerita wayang berdasarkan pada cerita Ramayan dan
Mahabarata yang mengandung filosofi yang tertanam dalam jiwa bangsa Indonesia. pada kesempatan tertentu di gelar cerita wayang orang
gabungan antara wayang orang sriwedari dengan wayang orang RRI Surakarta dan bahkan dengan seniman2 wayang orang Jakarta,
Semarang, ataupun Surabaya. 6.
Museum Radya Pustaka
Gambar 2. 6. Museum Radya Pustaka
Museum Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia. Museum ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, Kompleks Sriwedari, Kota
Surakarta Solo. Tak banyak orang yang mengetahui tentang museum yang menyimpan benda-benda peninggalan sejarah Kraton Surakarta dan
kebudayaan Jawa ini. Museum yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 1890 Masehi atau
pada hari Selasa Kliwon tanggal 15 Maulud 1820 Ehe tahun Jawaini menyimpan berbagai koleksi dari R.T.H. Djojohadiningrat II, sang
pemrakarsa Perkumpulan Paheman Radya Pustaka ini, didirikan oleh K.R.A. Sosrodiningrat IV yang saat itu menjabat sebagai patih pada masa
pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana IX. 7.
Taman Balekambang
Gambar 2. 7. Taman Balekambang
Taman yang terletak di Jl. Ahmad Yani ini dahulu bernama
Pratinah Bosch
dan dibangun oleh kerabat Mangkunegaran. Kemudian dinamakan Bale Kambang, karena di taman tersebut terdapat sebuah kolam ikan dan
kolam renang yang di tengahnya terdapat rumah istirahat yang nyaman, dan dikelilingi kebun bunga yang sangat indah. Disamping itu ditempat
ini terdapat pula Gedung Kesenian Ketoprak Tradisional Bale dan kafe yang dikelola oleh seniman muda Surakarta. Hal ini menjadikan
perpaduan kesenian tradisional dan modern dalam suatu tempat yang menjadikannya suatu keunikan tersendiri.
8. Stadion Manahan
Gambar 2. 8. Stadion Manahan
Stadion Manahan adalah sebuah stadion sepak bola yang berada di kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Stadion berkapasitas 35.000
penonton ini merupakan markas dari klub Persis Solo.
Pada tahun 2007 menjadi tempat pertandingan Piala Champion Asia karena klub Indonesia mengikuti kejuaraan tersebut, Arema dan Persik.
Mengacu aturan FIFA stadion tersebut memenuhi syarat sebagai tempat penyelenggaraan internasional antara lain karena dekat dengan bandara
internasional. 9.
Pasar Depok
Gambar 2. 9. Pasar Depok
Pada awalnya dan sampai sekarang Pasar Depok dikenal luas sebagai Pasar Burung. Namun demikian hal ini tidak membatasi para penjualnya
untuk berimprovisasi dengan menjual juga beberapa jenis hewan lain, seperti: kadal, biawak, tokek, ular, bahkan anjing, serta jenis-jenis
serangga dan hewan lain untuk pakan burung semisal: jangkrik, kecoak, kelabang, kroto, dll. Setiap hari Pasar Depok ramai dikunjungi pembeli
atau sekedar orang-orang yang datang untuk mencari hiburan atau sekadar melihat-lihat beraneka macam burung dengan kicauan yang
beraneka ragam pula. Jam-jam pulang sekolahpulang kerja dan hari Minggu menjadi waktu-waktu yang banyak dipilih oleh masyarakat,
menyebabkan pasar Depok dipenuhi pengunjung pada waktu-waktu tersebut.
10. Rumah Makan Adem Ayem
Gambar 2. 10. Rumah Makan Adem Ayem
Berdiri di Kota Solo pada tahun 1969. Saat ini Rumah Makan Adem Ayem telah membuka 2 cabang, yaitu di Denpasar Bali dan
Yogyakarta. Rumah Makan Adem Ayem cabang Yogyakarta diresmikan oleh GKR. Hemas permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwono X pada
tanggal 29 September 2001. Rumah makan ini juga menyajikan masakan khas yang terkenal di
kalangan Kraton Yogyakarta dan Kraton Surakarta; seperti nasi langgi, nasi liwet, ayam goreng, nasi timlo, gudeg kendil dan aneka masakan
cina. Ada juga aneka kopi, fantasi kopi, serta juice dari buah-buahan segar. Semua bahan-bahan yang dipergunakan diolah dari bahan-bahan
segar, alami, dan teristimewa ayam kampung. 11.
Monumen Pers
Gambar 2. 11. Monumen Pers
Monumen Pers Nasional yang berlokasi di Jl. Gajah Mada didirikan untuk memperingati Hari Jadi Pers yaitu saat diadakan pertemuan para
wartawan seluruh Indonesia PWI pada tanggal 9 Februari 1946. Di dalam Monumen Pers tersimpan naskah dan dokumen kuno yang
merupakan bukti-bukti sejarah Perjalanan Pers Nasioanl dan perjuangan bangsa Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang,
kemerdekaan hingga jaman pemerintahan saat ini. Oleh karena itu
Monumen Pers Nasional merupakan tempat yang tepat untuk wisata pendidikan.
12. Pasar Kembang
Gambar 2. 12. Pasar Kembang
Pasar Kembang adalah pasar tempat jual beli bunga untuk sesaji, seperti bunga setaman, bunga boreh, bunga warna-warni untuk upacara
tradisional dann untuk pemakaman. 13.
Pasar Kadipolo
Gambar 2. 13. Pasar Kadipolo
Pasar Kadipolo berlokasi di jalan Dr. Rajiman, Kalurahan Panularan,
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yang berada diatas lahan seluas lebih kurang 1.500 m2.
Pasar Kadipolo dibangun pada tahun 1980 spesifikasi jenis dagangan
berupa peralatan rumah tangga yang terbuat dari logam, seperti ember, dandang, kompor minyak tanah dan lain-lain. Pada tahun 1989 para
pedagang dipindahkan ke Pasar Kabangan karena Pasar Kadipolo tersebut akan digunakan untuk menampung pedagang dari Pasar
Singosaren yang hendak dipindah karena Pasar Singosaren akan dijadikan pasar semi modern.
Pasar Kadipolo tidak lagi sebagai pasar yang menjual dagangan alat-alat kebutuhan rumah tangga dari logam tetapi menjadi pasar yang menjual
aneka jenis kebutuhan sehari-hari. 14.
Batik Semar
Gambar 2. 14. Batik Semar
BATIK SEMAR didirikan oleh keluarga Kasigit pada tahun 1947. Selain mengembangkan usaha batik, salah satu tujuannya adalah
mempertahankan seni warisan Budaya Bangsa Indonesia Pada mulanya Perusahaan BATIK SEMAR memproduksi batik
dengan nama BATIK BODRONOYO yang tak lain dalah nama dari SEMAR itu sendiri. Tetapi karena nama SEMAR lebih dikenal di-
masyarakat umum, maka dipakailah nama tersebut pada tahun 1966 sebagai BATIK SEMAR. Alasan dipilihnya nama tersebut karena
SEMAR merupakan sosok panutan dalam dunia Pewayangan, yang diakui sebagai BATARA ISMAYA, sekaligus menjadi pengasuh
keluarga Pandawa. 15.
Terminal Tirtonadi
Gambar 2. 15. Terminal Tirtonadi
Terletak di bagian utara kota dan dekat dengan stasiun kereta api berjarak sekitar 1km. Terdapat bus malam ber-AC yang
menghubungkan Solo dari Jakarta, Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan Denpasar. Terdapat pula hubungan bus jarak sangat jauh yang
menghubungkan Solo dengan Bandarlampung, Palembang, Pekanbaru, Medan, Padang di sisi barat, dan dengan Mataram dan Bima di arah
timur. Hubungan dengan Kalimantan dan Sulawesi dilakukan melalui kapal yang bersandar di Semarang atau Surabaya.
16. Pasar Nusukan
Gambar 2. 16. Pasar Nusukan
Pasar Nusukan yang terletak dijalan Kapten Piere Tendean, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta ini didirikan
pada tahun 1958. Setelah mengalami beberapa kali renovasi, pada tahun 1986 ada perubahan luas lahan dari hasil pembebasan tanah kantor
Kelurahan dan Gedung Bioskop Nusukan. Pada tahun 2004 Pasar Nusukan mengalami musibah kebakaran dan dibangun kembali pada
tahun 2006. Pada tahun ini juga Pemerintah Kota Surakarta mengalokasikan dana yang diperuntukkan sebagai bantuan subsidi
kepada pedagang lama Pasar. Pasar Nusukan menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari,
baik kebutuhan pangan maupun sandang. Ativitas pasar dimulai dari dini hari hingga malam. Pedagang sayur-mayur kebanyakan datang dari luar
kota Solo seperti Boyolali, Sragen, Purwodadi dan Karanganyar. 17.
RRI Surakarta
Gambar 2. 17. RRI Surakarta
Tahun 1925 di Surakarta terdapat perkumpulan kesenian Jawa, dengan nama Javanese Kunstkring Mardi Raras Mangkunegaran.
Mempunyai Pemancar Radio Ketimuran bernama : Perkumpulan Kerawitan Mardi Raras Mangkunegaran, yang disingkat dengan PK2MN
dibawah asuhan Sri Paduka Mangkunegoro VII. Pemancar radio yang bersifat
amatir tersebut
didalam kegiatannya
belum dapat
menyelenggarakan siaran secara tetap layaknya sebuah radio siaran. Kegiatan yang disiarkan adalah karawitan dimainkan dari Kepatihan
Mangkunegaran, Kethoprak dan Wayang Orang di Taman Balekambang Manahan. Dengan demikian kawula dari bangsawan Mangkunegaran
dapat menikamati siaran karawitan, kethoprak dan wayang orang tersebut.
PK2MN terasa kurang memuaskan bagi pengurusnya, maka akhirnya membentuk perhimpunan siaran radio pada tanggal 1 April 1933 di
Surakarta lahir Solose Radio Vereneging SRV , dan sejak itu semangat keradioan bangsa Indonesia sendiri semakin kuat.
Tanggal 15 Januari 1935 SRV mengadakan konggres diantaranya menghasilkan keputusan : SRV harus memiliki gedung studio yang
memadai untuk menyelenggarakan siarannya. Sri Paduka Mangkunegoro VII menghadiahkan sebidang tanah seluas kurang lebih 5000 meter
persegi di jalan Marconi 1 atau jalan Abdul Rachman Saleh No. 51 Suarakarta. Tanggal 29 Agustus 1936 gedung studio SRV diresmikan
oleh putri SriPaduka Mangkunegoro VII, Gusti Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoema Wardhani.
18. Museum Batik Danarhadi
Gambar 2. 18. Museum Batik Danarhadi
Museum Batik Danar Hadi mengisahkan sejarah batik melalui jalinan warna dan motif yang terwujud dalam helai-helai kain batik yang
indah. Di musium ini tersaji 600 helai batik kuno hingga batik kontemporer, yang masing-masing coraknya dan kehalusannya akan
memukau pengunjung. Simak batik keraton yang tiap coraknya memiliki kisah dan makna
beragam. Dapat pula dipelajari bagaimana mata pencaharian masyarakat
dapat mempengaruhi keragaman batik. Ada pula motif-motif unik hasil perpaduan cerita dongeng asing dengan batik. Jangan lewatkan
kesempatan melihat langsung proses pembuatan batik tulis maupun batik cap, serta proses pewarnaannya di area produksi batik Danar Hadi.
19. Pasar Singosaren
Gambar 2. 19. Pasar Singosaren
Awalnya di tempat ini hanya terdapat pasar tradisional yang dikenal dengan Pasar Singosaren. Seiring perkembangannya tempat ini
menjadikan perpaduan antara pasar tradisional dan moderen. Dikatakan demikian karena meskipun dibangun Plaza Singosaren yang di dalamnya
terdapat supermarket, gedung bioskop, pusat penjualan telepon seluler, kebutuhan sandang dan lain-lain, namun pasar tradisional yang menjual
kebutuhan pangan itu masih ada di sisi lain dalam Plaza Singosaren ini. 20.
Stasiun Solo Balapan
Gambar 2. 20. Stasiun Solo Balapan
Nama Balapan diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara komplek setasiun. Stasiun ini terletak di jalur kereta api
yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang. Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh jaringan kereta api masa
kolonial NIS pada abad ke-19 tepatnya 1873 dan merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia setelah Stasiun Semarang Tawang.
Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Mangkunagara IV, dan merupakan stasiun untuk wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran.
Stasiun besar di Solo untuk wilayah Kasunanan adalah Stasiun Solo Jebres. Pembangunannya dirancang oleh Herman Thomas Karsten,
seorang arsitek kenamaan beraliran Indisch. 21.
Monumen 45
VillaPark
Gambar 2. 21.
Villa Park
Awalnya tempat ini merupakan kawasan lapang untuk latihan berkuda prajurit Mangkunegaran. Kemudian pada tanggal 31 Oktober
1973 dibangun Monumen Perjuangan 45 Banjarsari. Monumen ini sebagai peringatan atas jasa para pejuang Surakarta yang gugur pada
pertempuran empat hari di kota Surakarta saat mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Kini selain sebagai monumen
peringatan, masyarakat Surakarta juga dapat memanfaatkannya sebagai taman kota dan tempat rekreasi.
22. Pura Mangkunegaran
Gambar 2. 22. Pura Mangkunegaran
Pura Puro Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunagara di Surakarta dan dibangun setelah tahun 1757
dengan mengikuti model keraton yang lebih kecil. Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali
pendirian Praja Mangkunegaran dan dua tahun setelah dilaksanakannya Perjanjian Giyanti yang isinya membagi pemerintahan Jawa menjadi
Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakartaoleh VOC Kumpeni pada tahun 1755. Kerajaan Surakarta terpisah setelah Pangeran Raden
Mas Said terus memberontak pada VOC Kumpeni dan atas dukungan sunan mendirikan kerajaan sendiri tahun 1757. Raden Mas Said memakai
gelar Mangkunegoro I dan membangun wilayah kekuasaannya di sebelah barat tepian Sungai Pepe Kali Pepe di pusat kota yang sekarang
bernama Solo. 23.
Ngarsopuro
Night Market
Gambar 2. 23. Ngarsopuro
Kawasan ngarsopuro menjadi salah satu target kawasan yang akan dijadikan sebagai icon kota Solo. Ngarsopuro merupakan kawasan cagar
budaya, hal ini didukung dengan adanya kraton mangkunegaran. Namun karena letaknya dekat dengan pusat kota, kawasan ini juga diperuntukkan
sebagai district perdagangan. Bisa dilihat dari banyaknya toko-toko kecil dan beberapa shopping centre yang ada disana. Ngarsopuro terdiri dari
tiga pasar, yaitu Pasar Elektronik, Pasar Ngarsapuro, dan Pasar Windujenar.
24. Pasar Triwindu
Gambar 2. 24. Pasar Triwindu
Pasar Triwindu di jantung kota Surakarta, Jawa Tengah, telah menjadi pusat daya tarik bagi pemburu seni sejak tahun 1960-an. Ini jelas
tempat yang harus dikunjungi untuk wisatawan dari luar pasar Indonesia. Terletak di Jl. Diponegoro antara Jl. Slamet Riyadi dan Mangkunegaran
Castle. Pasar yang dibangun pada masa pemerintahan Mangkunegara VII,
memiliki beberapa perubahan untuk tidak hanya melihat tetapi juga menawarkan barang-barang antik itu. Banyak objek dijual hari ini
didominasi oleh perunggu atau kuningan imitasi barang asli. Berbagai patung dan gambar Buddha, Ganesha dan Nyantuka katak berkanopi
dapat ditemukan di baris. Porselen dan keramik telah digunakan untuk memproduksi barang palsu klasik Cina kuno dan topeng kayu yang unik.
item lainnya termasuk lampu dalam berbagai ukuran, lilin tongkat, patung, gelas, makan malam dan dekorasi set bahan rapuh. Harga item di
Triwindu tergantung pada keterampilan tawar-menawar dengan harga tetap tidak ditentukan oleh penjual
25. Batik Keris
Gambar 2. 25. Batik Keris
Batik Keris merupakan salah satu pabrik perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang konveksi. Produk utamanya adalah fashion-
fashion yang bermotifkan batik baik itu motif batik asli maupun dicetak dengan mesin, dipadu dengan kain sutra, membuat baju batik ini sangat
nyaman, sehingga harganya juga relatif lebih tinggi dibandingkan yang dijual di pasar batik tradisional.
26. Pasar Harjodaksino
Gambar 2. 26. Pasar Harjodaksino
Pasar Harjodaksino terletak di jalan Kom. Yos Sudarso, Kalurahan Danusuman, Kecamatan Serengan Kota Surakarta yang menempati lahan
seluas lebih kurang 7.688m2. Pasar ini diresmikan pertama kali pada tanggal 15 Juni 1987. Pasar tersebut sebelumnya adalah pindahan dari
Pasar Gemblegan yang berada di bekas terminal bus Gemblegan yang merupakan pelabuhan dari Pasar Dawung dan Pasar Gading.
Pada tahun 2006 Pasar Harjodaksino melakukan pembangunan kios baru bagian depan. Disamping menyediakan kebutuhan sehari-hari, Pasar
Harjodaksino juga menyediakan berbagai barang kebutuhan upacara ubo rampe perkawinan atau Temanten.
27. Kampung Batik Kauman
Gambar 2. 27. Kampung Batik Kauman
Kampung Batik Kauman yang menyandang Kampung Wisata Batik berada di kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Letak
kelurahan ini mendiami areal tanah seluas 20.10 hektare. Menurut data yang diperoleh dari Kelurahan Kauman, hingga bulan Juni 2009 terdapat
735 kepala keluarga dengan total warga 7.461 jiwa. Lahirnya Kampung Kauman ada setelah Pemerintahan Keraton
Kartusuro berpindah ke Desa Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan. Kauman menurut namanya jelas merupakan tempat para
kaum ulama tinggal di mana lapisan masyarakat di dalamnya terdiri atas penghulu tafsir anom, ketip, modin serta suronoto. Karena adanya kaum
yang menjadi penduduk mayoritas wilayah ini maka daerah ini disebut Kauman.
28. Pasar Klewer
Gambar 2. 28. Pasar Klewer
Pasar Klewer pada awalnya dinamakan pasar Slompretan. Letaknya di sebelah selatan alun-alun utara, sebelah selatan Masjid Agung. Dahulu
tempat itu dipergunakan untuk menyimpan dan berhentinya kereta. Pada pendudukan Jepang, tempat itu dipergunakan untuk berdagang bagi
kalangan miskin yang tidak punya tempat berjualan. Para pedagang menawarkan dagangannya dengan disampirkan di bahu, sehingga tampak
berkeleweran di pinggir jalan, maka pasar ini disebut Pasar Klewer 29.
Masjid Agung Solo
Gambar 2. 29. Masjid Agung
Menurut Basit Adnan 1996: 12 dan Eko Budihardjo 1989:63 masjid ini didirikan pada tahun 1757 tepat 12 tahun setelah peristiwa
dipindahnya Kraton Kasunanan Surakarta dari Kartasura ke wilayah desa
Sala pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwana III. Masjid ini dibangun sebagai fasilitas publik yang melengkapi Istana Kasunanan
Surakarta. 30.
Pasar Mojosongo
Gambar 2. 30. Pasar Mojosongo
Pasar Mojosongo terletak di jalan Brigjen Katamso, Kalurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres Kota Surakarta, diatas lahan seluas lebih
kurang 1.120m2. Pasar ini dibangun pada tahun 1976. Setelah mengalami beberapa kali perbaikan, pada tahun 2007 pasar tersebut direnovasi
kembali oleh pemerintah Kota Surakarta. Pasar Mojosongo menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
31. Balaikota Surakarta
Gambar 2. 31. Balaikota Surakarta
Merupakan Pusat Kota Surakarta. Letaknya yang strategis menjadikan tempat ini sering dilewati banyak pengguna jalan. Dulunya
merupakan Kantor Gubernur yang pernah dibakar hingga hangus kemudian dibangun kembali pada tahun 1952 kemudian sekarang
berubah fungsi menjadi Balaikota Surakarta. Terletak di Kelurahan Kampung Baru yang dulunya bernama Lojiwurung, yang berubah
menjadi Kelurahan Kampung Baru ketika terjadi Agresi Militer Belanda pada tahun 1948.
32. Kantor Pos Surakarta
Gambar 2. 32. Kantor Pos Surakarta
Letaknya bersebelahan dengan gedung Bank Indonesia, juga dekat dengan balaikota. Gedung ini pernah dibumihanguskan oleh pasuka
Slamet Riyadi untuk mencegah dipergunakan kembali oleh belanda. 33.
Bank Indonesia
Gambar 2. 33. Gedung Bank Indonesia
Dulu bernama Javasche Bank. Merupakan kantor cabang karya arsitek Hulswit, Fermont dan Ed. Cuipers dengan standart gaya
neoklasik. Sekelompok pemuda pernah menggunakan gedung ini untuk menculik PM Syahrir pada masa revolusi.
34. Pasar Gede
Gambar 2. 34. Pasar Gede
Pasar Gede merupakan pasar besar yang berada di pusat kota. Pada tahun 1927 Pasar Gede direhabilitasi menjadi lantai dua yang kemudian diberi nama
Pasar Gede Harjanagara. Pada waktu pembukaan pasar dirayakan secara besar-besaran.
35. Gladak Langen Bogan
Gambar 2. 35. Gladak Langen Bogan
Sebuah terobosan baru yang dilakukan pemerintah kota Solo adalah menggabungkan semua obyek wisata kuliner di dalam satu kawasan di
daerah Gladak, Solo. Kini wisatawan kuliner dapat dengan mudah menikmati kelezatan
kuliner kota Solo Surakarta dengan hanya mengunjungi satu kawasan. Tempat yang diberi nama Gladak Langen Bogan Galabo ini setiap
harinya dapat dikunjungi antara 1500 – 2000 orang dan dapat meningkat
hingga dua kali lipat pada hari sabtu minggu libur, pengunjung tempat inipun bahkan tidak hanya dari kota Solo melainkan juga dari kota-kota
disekitar Solo. Keunikan dari tempat wisata kuliner ini adalah lokasinya yang terletak di jalan raya, wisatawan kuliner dapat menikmati makanan
di tengah jalan yang bersih dan telah ditutup bagi kendaraan. 36.
Pusat Grosir Solo
Gambar 2. 36. Pusat Grosir Solo
Pusat grosir berlantai 5 terlengkap di Jawa Tengah yang terletak di jantung kota Solo Bundaran Gladak dan juga sebagai salah satu Objek
Wisata Niaga, karena terletak di sebelah Utara Keraton Solo dan Pasar Klewer. Pusat Grosir Solo PGS merupakan suatu pasar tradisional
yang dengan konsep bangunan modern mulai dioperasikan mulai Desember 2005. Dengan manajemen handal yang mengutamakan
keamanan dan kenyamanan baik itu pengunjung maupun pedagang maka menjadikan PGS sebagai salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Hal
ini karena PGS memiliki koridor yang lapang, parkir yang luas,
disamping ruang usaha yang nyaman yang didukung fasilitas-fasilitas seperti eskalator, lift barang, tempat bongkar muat, parkir di tiap lantai,
foodcourt, dll. Berbagai macam produk tersedia di sini mulai dari batik, konveksi,
textile, sepatu, tas, aksesoris, ATK, dll. Semua itu dapat didapatkan dengan harga yang bersaing dan kualitas terjamin.
37. Beteng Trade Center
Gambar 2. 37. Beteng Trade Center
BTC adalah pasar modern yang secara spesifik menjual barang barang seperti sepatu, tas, dompet dan kain. Hal yang menarik dari
tempat ini adalah pada seni tawar-menawar antara penjual dan pembeli, semakin mahir anda menawar semakin murah dan banyak barang yang
dapat dibeli. Tentu yang tak kalaha menariknya barang yang dijual cukup
up to date.
38. Pasar Gading
Gambar 2. 38. Pasar Gading
Salah satu pasar tradisional di Solo yang terletak di sebelah selatan Keraton Kasunan Surakarta ini memiliki lantai dasar dan lantai atas.
Dengan luas 1.746 m2, pasar gading ini mampu menyumbang pendapatan asli daerah hingga mencapai lebih dari Rp 14 miliar per
tahun. Berbagai macam barang kebutuhan pokok diperdagangkan di sana.
39. Stasiun Jebres
Gambar 2. 39. Stasiun Jebres
Stasiun Solojebres SJ merupakan stasiun kereta api yang terletak di Purwadiningratan, Jebres, Surakarta. Stasiun yang terletak pada
ketinggian +97 m dpl ini berada di bawah manajemen PT Kereta Api Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun Solojebres terletak ke arah timur
dari Jl. Urip Sumoharjo. Di dekat stasiun ini terdapat sebuah terminal peti kemas yang kini tak lagi aktif.
Stasiun Solojebres terletak di daerah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Didirikan pada tahun 1884 oleh Staats Spoorwegen, Stasiun
Solojebres dahulu adalah stasiun besar untuk Staatsspoorwegen. 40.
Taman Satwa Jurug
Gambar 2. 40. Taman Satwa Jurug
Taman Satwa Taru Jurug merupakan salah satu objek wisata di Kota Surakarta. Taman Jurug menawarkan lokasi yang indah untuk
beristirahat, di dalamnya terdapat berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Dengan konsep wisata alam, jalan-jalan di dalam taman dikelilingi
pohon-pohon besar dan rindang. Di dalam lokasi taman, kita akan sering menjumpai kawanan monyet dan berbagai jenis spesies burung.
Taman Satwa Taru Jurug TSTJ berlokasi di timur kota Solo, dekat perbatasan dengan Karanganyar. Taman wisata yang dahulu sempat
menjadi primadona pariwisata di kota Solo ini, kini seakan kehilangan pamornya karena kurangnya pengelolaan selama bertahun-tahun
41. Stasiun Sangkrah Solo Kota
Gambar 2. 41. Stasiun Sangkrah
Stasiun Solo-Kota STA merupakan stasiun kereta api yang terletak di Sangkrah, Pasar Kliwon, Surakarta. Karena letaknya itulah, stasiun ini
juga disebut sebagai Stasiun Sangkrah. Stasiun Solo-Kota dibangun pada tahun 1922 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. Stasiun
yang terletak pada ketinggian +85 m dpl ini terletak di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini terletak di wilayah kekuasaan Kasunanan
Surakarta. Hanya ada 1 kereta api yang berhenti di stasiun ini, yakni kereta api
Feeder Wonogiri. Ke arah Sukoharjo, terdapat 2 buah halte, yakni Kronelan dan Kalisamin.
Meskipun tak beroperasi, masyarakat sering naik kereta api dari halte itu. 42.
Pasar Klithikan Notoharjo
Gambar 2. 42. Pasar Klithikan Notoharjo
Pasar Notoharjo dibangun pada tahun 2006 oleh Pemerintah Kota Surakarta. Pasar ini terletak di Kalurahan Semanggi, Kecamatan Pasar
Kliwon, Kota Surakarta, diatas lahan seluas 1.800m2. Pasar Klithikan Notoharjo dibangun menampung pedagang kaki lima diarea Taman
Monumen 45 Banjarsari yang berjumlah 909 pedagang. Pasar Notoharjo lebih dikenal dengan nama Pasar Klithikan karena
pasar tersebut sebagai wadah bagi pedagang kaki lima yang menjual berbagai barang bekas, seperti elektronik, pakaian, ponsel, sparepart
kendaraan dan barang-barang lainnya. Pasar ini cukup unik karena disini pengunjung bisa menemukan barang-barang bekas yang dengan
kreatifitas para pedagang maka barang-barang tersebut dimanfaatkan kembali.
43. Bengawan Sport
Gambar 2. 43. Bengawan Sport
Merupakan Tempat Olahraga Yang berada di tengah kota. Di dalamnya terdapat kolam renang, lapangan futsal, lapangan tenis, dan
arena bowling. Tempat ini sangat ramai pengunjung pada minggu atau hari libur.
44. Tirtomoyo Manahan
Gambar 2. 44. Tirtomoyo Manahan
Terletak di dekat stadion Manahan. Kolam renang ini secara geografis terletak di Selatan Taman Balekambang. Namun saat ini tempat
ini kurang diminati pengunjung, entah apa penyebabnya. Karena mengalami kerugian setiap tahun, timbul wacana untuk mendirikan
Water Boom
di tempat ini. 45.
Loji Gandrung
Gambar 2. 45. Loji Gandrung
Pada akhir 1965, penguasa Loji Gandrung adalah militer dan sejumlah organisasi massa, seperti Masyumi, HMI, GPTP Gerakan
Pelaksana Tjita-Tjita Proklamasi. Diketahui pula peran seorang pengusaha batik asal Kelurahan Laweyan bernama Pramoedya sebagai
salah seorang interrogator di kamp tersebut. Penguasa militer memberi
keleluasaan kepada ormas-ormas tersebut untuk mem-
bon
meminjam para tapol dari tempat-tempat penahanan, diantaranya dari Balaikota, dan
membawanya ke Loji Gandrung untuk diinterogasi dan disiksa. Unsur militer yang menguasai Loji Gandrung belum teridentifikasi. Namun
setidaknya pada 14 Agustus 1967, pasukan CPM dari Pomdam Semarang diantaranya, Letda Untung Suwardi dan Letda Dimyati, menggunakan
tempat ini untuk menginterogasi dan menyiksa seorang tapol. Mereka juga melibatkan anggota GPTP Sigit dalam proses interogasi.
46. Langgar Merdeka
Gambar 2. 46. Langgar Merdeka
Langgar Merdeka dibangun pada masa Djoko Tingkir sekitar tahun 1546. Merupakan masjid pertama di Kerajaan Pajang. Awalnya
merupakan pura agama Hindu dengan seorang biksu sebagai pemimpin. Namun dengan pendekatan secara damai, seiring dengan banyaknya
rakyat yang mulai memeluk agama Islam, bangunan dirubah fungsinya menjadi Masjid.
Bersamaan dengan itu, tumbuh sebuah pesantren dengan jumlah pengikut yang lumayan banyak. Konon karena banyaknya santri,
pesantren ini tidak pernah berhenti menanak nasi untuk makan para santri sehingga selalu keluar asap dari dapur pesantren dan disebutlah wilayah
ini sebagai Kampung Belukan beluk = asap.
47. HAILAI
Gambar 2. 47. HAILAI
Hailai International Executive Club
adalah sebuah club modern untuk para eksekutif dan keluarga untuk menjamu relasi serta kerabat
kerjanya untuk menikmati hidangan dan hiburan. Tempat yang ideal untuk
wedding
,
event-event
besar dengan kapasitas 165 meja
set tabl
e sampai dengan 3500 orang.
Hailai memiliki
karaoke
,
health club, diskotik, jokey lounge restaurant
. 48.
Keraton Surakarta
Gambar 2. 48. Keraton Surakarta
Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Keraton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta.
Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II Sunan PB II pada tahun 1744 sebagai pengganti IstanaKeraton Kartasura yang porak-
poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala Solo, sebuah pelabuhan kecil di tepi barat
Bengawan sungai BetonSala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat.
Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC di tahun 1749. Setelah
Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta.
49. Patung Slamet Riyadi
Gambar 2. 49. Patung Slamet Riyadi
Patung ini terletak di kawasan Gladak dekat dengan Gladak Langen Bogan. Patung ini dibuat untuk mengenang serangan umum selama
empat hari di Solo yang dipimpin Brigjen Slamet Riyadi yang berhasil mengusir penjajah Belanda. Tujuan dibuatnya patung ini diharapkan
dapat memelihara semangat juang generasi penerus, khususnya di Solo 50.
Stasiun Purwosari
Gambar 2. 50. Stasiun Purwosari
Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun
Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran. Stasiun Purwosari merupakan stasiun percabangan jalur KA, antara
arah Surabaya dengan Wonogiri. Jalur yang menuju Surabaya termasuk kelas utama, sedangkan yang ke Wonogiri termasuk kelas sekunder.
Sampai Stasiun Sangkrah, jalur ini termasuk unik karena menjadi satu- satunya jalur KA di Indonesia yang berjejer berdampingan dengan jalan
raya. Dahulu sepanjang jalur Purwosari-Sangkrah terdapat 8 buah halte, yakni Pesanggrahan, Ngadisuran, Bando, Ngapeman, Pasarpon,
Cayudan, Kauman dan Lojiwetan. Halte-halte tersebut sekarang sudah tidak ada lagi.
Kabupaten Boyolali dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1.
Panorama Gunung Merapi – Merbabu SELO
Gambar 2. 51. Panorama Gunung Merapi – Merbabu
Terletak 25 km dari Kota Boyolali kearah barat. Obyek Wisata Gunung Merapi salah satu gunung yang teraktif di dunia,selain itu pemandangan
alamnya sangat indah serta panorama alam masih asli. Bagi pecinta alam yang senang berpetualang merupakan jalur terpendek
untuk mencapai puncak gunung Merapi 4 jam dan untuk mencapai puncak gunung Merbabu 8 jam. Dengan mendaki puncak Merapi para pendaki dapat
melihat matahari terbit
Sun Rise
. 2.
Air Terjun Kedung Kayang
Gambar 2. 52. Air Terjun Kedung Kayang
Objek wisata ini terletak di Desa Klakah yang berjarak lima kilometer ke arah barat dari Kecamatan Selo. Daerah wisata ini memiliki
pemandangan alam berupa air terjun yang terletak di antara dua kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang.
Air Terjun Kedung Kayang yang memiliki ketinggian 30 meter ini masih alami dan belum dieksploitasi besar-besaran, mengingat jalan
menuju ke objek wisata tersebut seperti layaknya jalan di daerah perkampungan.
Di sekitar objek wisata ini terdapat tanah datar yang cocok untuk area perkemahan.
3. Kerajinan Tembaga dan Kuningan Cepogo
Gambar 2. 53. Kerajinan Tembaga dan Kuningan Cepogo
Ketika Anda mengunjungi Tumang Cepogo Boyolali Jawa Tengah tepatnya di daerah lereng gunung merapi, sempatkan untuk berhenti di
desa kerajinan tembaga dan kuningan Tumang Cepogo Boyolali. Tempat ini merupakan sentra penghasil kerajinan tembaga dan kuningan yang
cukup terkenal baik di tingkat lokal, regional, maupun manca Negara. Jenis produk yang dihasilkan sangat beragam, antara lain lampu hias,
relief, bak mandi, kaligrafi, tempat buah, vas bunga, aksesoris, dan lain sebagainya. Produk ini sebagaian sudah dieskpor ke beberapa Negara
seperti, Belanda, Prancis, Korea, dan Kanada. 4.
Umbul Tlatar
Gambar 2. 54. Umbul Tlatar
Terletak di Dukuh Tlatar Desa Kebonbimo Kec Boyolali dengan jarak tempuh dari kota kira-kira 4 km kearah utara.
Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang Budaya Desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang
disajikan baik secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi menyegarkan di Obyek Wisata
Tlatar. Pemandian ini adalah pemandian untuk keluarga. Setiap dua hari
menjelang bulan Puasa diadakan even Padusan.Upacara Padusan ini juga diselenggarakan di Umbul Pengging dan Pantaran. Acara ini bertujuan
untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. 5.
Wisata Kedung Ombo
Gambar 2. 55. Wisata Kedung Ombo
Objek wisata yang menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu sekitar
65 kilo meter ke arah utara dari Kota Boyolali. Fasilitas yang ada di objek wisata ini adalah bumi perkemahan, rumah makan terapung,
pemancingan, wisata air, dan hutan wisata. 6.
Umbul Pengging
Gambar 2. 56. Umbul Pengging
Umbul pengging terletak 15 km sebelah timur Kota Boyolali. Kawasan ini bersejarah bagi Kabupaten Boyolali dan memiliki hubungan
erat dengan Kerajaan Surakarta Hadiningrat. Menawarkan pemandangan yang indah dan pemandian umbul alami serta suasana khas tempo dulu
oleh sebab tempat ini dipakai oleh raja-raja Kerajaan Surakarta serta kerabatnya pada saat itu untuk beristirahat
7. Waduk Cengklik
Gambar 2. 57. Waduk Cengklik
Waduk Cengklik adalah salah satu obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Boyolali. Terletak secara administrasi di Desa Ngargorejo
Sobokerto Kec. Ngemplak Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak ± 20 km, kearah timur laut Kota Boyolali, waduk
dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada jaman kolonial Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha di sekitar Kab.
Boyolali pada saat ini banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan untuk budidaya ikan lewat keramba dan salah satu tempat favorit
pemancingan, bisa juga untuk latihan sky air. Letaknya sangat strategis,
berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, Asrama Haji Donohudan, Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: Wisata Air
Water Resort
, Pemancingan
Fishing Area
, Rumah Makan Lesehan
Floating Restaurant
. 8.
Bandara Adi Soemarmo
Gambar 2. 58. Bandara Udara Adi Soemarmo
Bandar Udara Adisumarmo adalah bandara yang melayani kota Surakarta Solo 57108, Jawa Tengah yang dioperasikan PT Persero
Angkasa Pura I. Bandara ini melayani penerbangan Garuda, Sriwijaya Air, Lion Air,
dan Batavia Air untuk penerbangan Jakarta-Solo Pulang Pergi, dan Silk Air untuk penerbangan Solo-Singapura PP serta Air Asia untuk
penerbangan Solo-Kuala Lumpur, di samping penerbangan langsung ke Mekkah atauJeddah, Arab Saudi dikarenakan Solo sebagai kota
embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.Sebagaimana bandara yang lain, bandara Adisumarmo ini terletak di luar kota Solo
tepatnya di Ngemplak, Boyolali. Bandara ini juga berfungsi sebagai pangkalan TNI AU.
9. Waduk Badhe
Gambar 2. 59. Waduk Badhe
Terletak di Desa Bade Kecamatan Klego sekitar 40 km ke arah utara dari Kota Boyolali sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan
bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan alam yang mempesona 10.
Boyolali Kota
Gambar 2. 60. Boyolali Kota
Kabupaten Boyolali Bahasa Jawa: Bayalali, arti harafiah: lupa dari marabahaya, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukotanya adalah Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di
utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta Solo di timur; Kabupaten Klaten di selatan; serta Kabupaten Magelang
dan Kabupaten Semarang di barat.
Kabupaten Sukoharjo dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1.
Bekas Kraton Kartosuro
Gambar 2. 61. Bekas Kraton Kartosuro
Kraton Kartosuro merupakan cikal bakal dari Kraton Surakarta Hadiningrat. Pembangunan Kraton Kartosuro merupakan kelanjutan dari
timbulnya kemelut perebutan kekuasaan di Mataram pada masa Amungkurat tahun 1680.
Peninggalan petilasan yang membuktikan keberadaan Kraton Kartosuro, antara lain : Alun - alun, Kolam Segaran sekarang menjadi
lapangan, Gedong obat dahulu gudang mesiu, Tembok berlubang akibat geger Pacinan, Sumur Madusaka yang digunakan untuk memandikan pusaka
- pusaka kerajaan, Makam BRAy.Sedah Mirah, Tembok beteng dari batu bata setebal 2 - 3 meter, Masjid yang dibangun Sunan Paku Buwono II.
2. Pandawa Water World
Gambar 2. 62. Pandawa Water World
Objek wisata yang diberi nama Pandawa Water World PWW ini letaknya hanya 1 kilometer dari Kota Solo arah selatan. Bila dari Jl
Tanjung Anom, Solo menuju ke arah selatan, dalam waktu beberapa menit, pengunjung akan sampai di lokasi.
Memasuki objek wisata ini, pengunjung langsung menatap dunia pewayangan dalam ukuran raksasa. Patung pandawa lima yang dibangun
untuk memperindah pemandangan dibuat dalam ukuran besar. Kresna setinggi 37 meter nampak gagah menghiasi gua buatan yang di bawahnya
yang dikitari genangan air kolam.. 3.
Candi Sonosewu
Gambar 2. 63. Candi Sonosewu
Obyek wisata Sahasra Adhi Pura atau lebih dikenal dengan sebutan Candi Sonosewu ini berada di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo. Selain sebagai Pura untuk beribadah masyarakat pemeluk agama
Hindu, tempat ini juga dikenal sebagai tempat meditasi yang sebagian pengikutnya adalah warga negara asing.
4. Pemandian Air Panas Langenharjo
Gambar 2. 64. Pemandian Langenharjo
Berlokasi di sebelah utara Sungai Bengawan Solo. Pesanggrahan Langenharjo didirikan oleh Sunan Paku Buwono IX tahun 1870 dan
dilanjutkan oleh Sunan Paku Buwono X. Saat itu tempat ini digunakan oleh keluarga Kasunanan Surakarta untuk rekreasi. Sebuah ruangan
khusus bernama Sanggar Pamujan dipergunakan oleh Raja untuk bermeditasi guna mendapatkan ilham dalam mengambil keputusan
penting yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi raja atau masyarakat. Pada bagian belakang bangunan utama terdapat tempat
pemandian yang diyakini oleh masyarakat air tersebut mengandung belerang yang dapat menyembuhkan penyakit kulit.
5. Stasiun Sukoharjo
Gambar 2. 65. Stasiun Sukoharjo
Merupakan stasiun kereta api yang terletak di Sukoharjo, Sukoharjo. Stasiun ini termasuk ke dalam Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Kereta api
yang berhenti di stasiun ini hanya 1, yakni kereta api Feeder Wonogiri.
Ke arah Stasiun Pasar Nguter, terdapat 4 buah halte, yakni Gayam, Kepuh, Songgorunggi, dan Nguter. Meskipun tidak dioperasikan lagi,
masyarakat sering menggunakan bangunan tua itu untuk naik kereta api. 6.
Keramba Waduk Mulur
Gambar 2. 66. Keramba Waduk Mulur
Waduk MULUR berlokasi di kecamatan bendosari Sukoharjo. Tempat ini bukan waduk tetapi sungai yang di bendung. Di tempat ini adalah
lokasi pemancingan yang cukup terkenal. Target ikan yang dapat dipancing yakni : ikan gabus, wader, betik, lele. dll.
7. Umbul Pacinan Batu Seribu
Gambar 2. 67. Umbul Pacinan Batu Seribu
Obyek wisata Batu Seribu di Kabupaten Sukoharjo merupakan obyek wisata alam yang sangat lengkap, indah dan medannya cukup
menantang. Obyek wisata ini sesungguhnya merupakan suatu kawasan wisata di mana ada perpaduan antara unsur gunung, lembah, sendang,
pemandian dan hutan wisata yang menakjubkan. Di bagian timur obyek wisata batu seribu terdapat gunung sepikul. Konon, gunung ini
ditinggalkan oleh Bandung Bondowoso yang tidak tercapai maksud tujuannya membuat patung di Candi Prambanan.
8. Pasar Kartosuro
Gambar 2. 68. Pasar Kartosuro
Pasar Kartosuro menjual kebanyakan adalah kebutuhan pangan. DI tempat ini biasa didapati delman di sekitar karena, merupakam
transportasi favorit bagi para petani maupun pedagang untuk mengangkut beragam komoditasnya dari dan ke pasar.
9. Sukoharjo Kota
Gambar 2. 69. Sukoharjo Kota
Kabupaten Sukoharjo Bahasa Jawa: Sukaharja, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Sukoharjo,
sekitar 10 km sebelah selatan Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surakarta di utara, Kabupaten Karanganyar di timur,
Kabupaten Wonogiri dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Klaten di barat.
Kabupaten Karanganyar dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1.
Hutan Wisata Gunung Bromo
Gambar 2. 70. Hutan Wisata Gunung Bromo
Wisata Bromo terletak 5 km dari Kota Karanganyar dan 17 km dari kota Solo. Kawasan ini merupakan hutan penelitian yang ditumbuhi
berbagai jenis pohon, termasuk pohon-pohon langka, seperti : Cendana. Selain itu hal yang paling menarik adalah dalam kawasan hutan ini
terdapat sejenis pohon yang tidak hanya langka tetapi juga khas ajaib, yaitu : sejenis pohon kayu jati yang tumbuh dikelilingi oleh pohon
beringin, dikenal dengan nama Jati Kurung. Tepat dibawah Jati Kurung ini terdapat sebuah petilasan yang
konon merupakan petilasan Nyai Ageng Serang istri dari P Diponegoro sewaktu mengungsi pada masa penjajahan Belanda. Karena
adanya petilasan ini, pada hari-hari tertentu banyak dikunjungi oleh para peziarah.
2. Pabrik Gula Tasikmadu Agrowisata Sondokoro
Gambar 2. 71. Pabrik Gula Tasikmadu
Sondokoro di kompleks Pabik Gula Tasikmadu Karanganyar yang dikembangkan menjadi suatu objek wisata. Pabrik gula ini dibangun pada
zaman pemerintahan KPAA Mangkunegaran IV. Di pabrik itu banyak terdapat peninggalan Raja Mangkunegaran IV di antaranya, Kremoon
yakni gerbong kereta yang digunakan oleh Mangkunegaran IV untuk meninjau perkebunan tebu, Lorri Bader yang sarat dengan mistis, dan
Loko Doen. 3.
Air Panas Pablengan
Gambar 2. 72. Air Panas Pablengan
Sebuah fenomena alam yang biasa terjadi di sebuah gunung berapi, tetapi yang membuat beda di tempat ini adalah terdapat tujuh buah
sumber mata air yang berbeda, yaitu: air bleng, air mati, air hidup, air urus-urus, air kasekten, air soda dan air tenang dan masing-masing
sumber mata air mempunyai rasa dan kasiat yang berbeda. Dengan luas area sekitar tujuh hektare dan fasilitas tempat
pemandian pribadi, wisatawan dapat menikmati kehangatan air Sapta Tirta Pablengan. Dengan sejarah keberadaannya yang sangat erat dengan
Pangeran Sambar Nyawa, tempat ini juga memiliki sisi spiritual yang sangat bernilai.
4. Air Terjun Jumog
Gambar 2. 73. Air Terjun Jumog
Air Terjun Jumog terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Berbeda dengan Air Terjun Grojogan Sewu di daerah
Tawangmangu yang telah lebih dulu diikembangkan, air terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi, namun
tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini.
Air Terjun Jumog dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Tiket masuknya cukup murah, hanya tiga ribu rupiah saja per orang. Fasilitas
yang ditawarkan di tempat wisata ini cukup lengkap. Di samping kita bisa menikmati indahnya air terjun yang dikelilingi bukit dengan
pepohonan hijau yang asri, disediakan pula arena mainan dan kolam renang anak-anak.
5. Candi Sukuh
Gambar 2. 74. Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa
Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan
kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas.
Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen
Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java.
Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian. Pemugaran pertama
dimulai pada tahun 1928. 6.
Candi Ceto
Gambar 2. 75. Candi Ceto
Candi Cetho ejaan bahasa Jawa: cethå merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit
abad ke-15. Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian
mengenainya. Ekskavasi penggalian untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia
Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi
candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut.
Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat
pertapaan bagi kalangan penganut agama asli JawaKejawen. 7.
Taman Ria Balekambang
Gambar 2. 76. Taman Ria Balekambang
Jarak 20 km arah timur Kota Karanganyar. Arena rekreasi keluarga yang menawan hati dengan udara sejuk dan nyaman karena masih
termasuk dalam Kawasan Wisata Tawangmangu, hanya berjarak 100 meter dari Hutan Wisata Grojogan Sewu. Taman Rekreasi Hutan Pinus
yang dilengkapi sarana pendukung diantaranya : Kolam Renang, Lapangan Tenis, Sanggar Lukis, Arena bermain anak-anak dilengkapi
dengan berbagai patung binatang, kios bunga, dan sebagainya. 8.
Air Terjun Grojogan Sewu
Gambar 2. 77. Air Terjun Grojogan Sewu
Suasana segar dan sejuk merupakan hal yang akan Anda rasakan saat berada di dekat air terjun. Bagaimana bila air terjun yang ada tidak hanya
satu? Tentu akan menambah kesegarannya. Itulah yang akan Anda rasakan saat berada di air terjun Grojogan Sewu, Karanganyar, Jawa
Tengah. Tempat wisata yang merupakan hutan wisata dengan air terjun dan beberapa fasilitas lain yang disediakan pengelola dapat Anda jadikan
salah satu tujuan wisata Anda. 9.
Stasiun Palur
Gambar 2. 78. Stasiun Palur
Stasiun Palur kode: PL,+96 m dpl adalah salah satu stasiun kereta
api KA yang dikelola oleh Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Meskipun dinamakan Palur suatu desa di Kabupaten Sukoharjo, stasiun ini berada
dalam wilayah administrasi Desa Dagen, Jaten, Karanganyar. Lokasi stasiun ini memang berada di perbatasan kedua desa tersebut. Stasiun ini
terletak di petak jalur KA utama selatan Jawa menghubungkan Bandung dengan Surabaya. Untuk mencapai stasiun ini sangat mudah karena ia
terletak di tepi jalan raya utama Solo-Surabaya, di dekat pintu perlintasan kereta api persimpangan jalan raya yang menuju Karanganyar dan
Ngawi. Di stasiun ini terdapat dua kali jadwal pemberangkatan KA Prameks
Prambanan Ekspres tujuan Yogyakarta, yaitu pukul 08.20, dan 17.30. 10.
Karanganyar Kota
Gambar 2. 79. Karanganyar Pusat Kota
Kabupaten Karanganyar, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Karanganyar, sekitar 14 km sebelah timur
Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sragen di utara, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan Jawa Timur di timur,
Kabupaten Wonogiri di selatan, serta Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo di barat. Kabupaten Karanganyar
memiliki sebuah kecamatan exclave yang terletak diantara Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta.
Kabupaten Wonogiri dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1.
Tugu Pusaka
Gambar 2. 80. Tugu Pusaka
Kisah dibalik keberadaan benda-benda pusaka tersebut di Selogiri, berawal ketika Raden Mas Said berusaha mempertahankan daerahnya dari
penjajah Belanda yang mulai masuk ke daerah sekitar Gunung Wijil. Dalam peperangan mempertahankan daerahnya itu, Raden Mas Said yang
menggunakan senjata-senjata pusaka tersebut dan dibantu oleh rakyat Selogiri berhasil mengusir pasukan Belanda.
2. Museum Wayang Kulit di Padepokan Bei Tani
Gambar 2. 81. Padepokan Bei Tani
Objek wisata Museum Wayang Kulit Indonesia ini terletak di Wuryantoro. Kurang lebih 15 km dari Ibu Kota Kabupaten Wonogiri.
Terletak di pinggir jalan raya, tepatnya di Padepokan Pak Bei Tani. Museum Wayang Kulit ini adalah satu-satunya di Jawa Tengah.
3. Hutan Wisata Kethu
Gambar 2. 82. Hutan Wisata Kethu
Obyek Wisata Alas Kethu terletak ditengah-tengah jantung Kota Wonogiri dengan panorama hutan jati, mahoni dan kayu putih seluas
kurang lebih 40 Ha selain sebagai tempat wisata juga sebagai paru-paru kota Wonogiri dengan tumbuhan yang besar-besar dan rindang.
Alas Kethu sangat cocok untuk shoting pembuatan film dan sinetron laga, karena dekat dengan keraton Surakarta dan Mangkunegaran, selain
itu akses untuk mencapai lokasi sangat mudah untuk dijangkau. 4.
Taman Selopadi Plintheng Semar
Gambar 2. 83. Plintheng Semar
Taman Selopadi terletak 200 meter dari pusat kota Wonogiri, memiliki lokasi yangs angat strategis karena berada di tepi jalan yang
menghubungkan kota Wonogiri dan Kota Sukoharjo maupun Solo. Dengan letak yang sangat strategis, maka cocok untuk bersantai setelah
melakukan perjalanan jauh. Taman ini terletak di atas ketinggian, memunyai keunikan yang sangat menakjubkan karena bersandarnya
sebongkah batu besar dengan berat kira-kira 10 ton pada sebatang pohon asam Jawa, keunikan ini oleh masyarakat Wonogiri disebut Plitheng
Semar.
5. Stasiun Wonogiri
Gambar 2. 84. Stasiun Wonogiri
Stasiun Wonogiri adalah stasiun kereta api yang terletak di Giripurwo, Wonogiri, Wonogiri. Stasiun berketinggian +144 m dpl ini
termasuk ke dalam Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Satu-satunya kereta api yang melayani stasiun ini adalah KA Feeder Wonogiri. Stasiun ini
terletak di belakang pasar dan terminal MPU. Setelah penutupan trayek ke Baturetno akibat pembangunan
Bendungan Gajah Mungkur pada tanggal 1 Mei 1978, secara otomatis Stasiun Wonogiri adalah stasiun terakhir di lintas Purwosari-Wonogiri.
Setelah stasiun ini, rel ke arah selatan masih ada, namun hanya berhenti di tepi waduk.
6. Cagar Alam Danalaya
Gambar 2. 85. Cagar Alam Danalaya
Obyek wisata cagar alam hutan jati Danalaya adalah sangat sakral. Kayu jati di hutan ini khusus diperuntukkan membangun istana raja
Surakarta. Apabila Raja Surakarta membutuhkan kayu jati untuk membangun atau memperbaiki keraton maka diambilah kayu dari hutan
jati Danalaya ini. Obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan minat khusus atau pecinta alam.
7. Goa Ngantap
Gambar 2. 86. Goa Ngantap
Goa Ngantap ini terletak di wilayah Kecamatan Giritontro, berjarak 4 Km dari Kecamatan Giritontro atau 50 Km dari Ibukota Wonogiri. Goa
ini mempunyai stalagnit dan stalagmite sangat indah, dan terletak di gugusan Karst yang membentang dari Giritontro sampai Pracimantoro.
8. Setren Girimanik
Gambar 2. 87. Setren Girimanik Kawasan wisata Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang
berudara sejuk dan panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat 3 buah air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo yang
mempunyi ketinggian 70 meter, Air Terjun Tinjo Moyo yang mempunyai ketinggian 30 meter, dan Air Terjun Condromoyo. Tidak jauh dari Air Terjun
Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi.
9. Waduk Gajah Mungkur
Gambar 2. 88. Waduk Gajah Mungkur
Taman rekreasi Waduk Gajah Mungkur dibuat setelah pembangunan Waduk Gajah Mungkur selesai. Adalah merupakan suatu kebanggaan
bahwa taman rekreasi Waduk Gajah Mungkur menjadi satu-satunya taman rekreasi bagi rakyat Wonogiri maupun rakyat diluar Kabupaten
Wonogiri. Dikawasan obyek wisata ini juga dikembangkan Agrowisata berupa pembudidayaan berbagai jenis ikan tawar.
10. Goa Putri Kencana
Gambar 2. 89. Goa Putri Kencana
Goa Putri Kencono terletak di Desa Wonodadi Kecamatan Pracimantoro berjarak 40 km dar kota Wonogiri. Yang mempunyai
keindahan yang sangat bagus serta unik karena mempunyai Luas sekitar kurang lebih 1.000 m2 dan tembus pada bukit yang ada di sebaliknya
bukit. Tempat ini memiliki kelebihan berupa keindahan stalagtit dan stalagmit. Jarak antara goa Putri Kencana dengan Kecamatan
Pracimantoro kurang lebih 9 Km. 11.
Umbul Naga
Gambar 2. 90. Umbul Naga
Umbul Naga terletak sebelah timur Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri 500 meter dari jalan raya Manyaran,
Luas area sekitar 4000 meter. Kendaraan Bus dan pribadi bisa masuk ke
lokasi, tempat parkir luas telah dibangun beberapa rumah untuk peristirahatan suasana alamnya asri dan nyaman cocok sebagai tempat
obyek wisata. Desa Karanglor juga merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Manyaran dan terdapat kantor pelayanan masyarakat, Kantor
Kecamatan, Puskesmas, Pasar, dan berbagai kantor pelayanan masyarakat lainnya.
12. Kahyangan
Gambar 2. 91. Kahyangan
Wisata ritual Kahyangan adalah tempat petilasan pertapaan Raja- raja tanah Jawa. Ditempat inilah Danang Suto Wijoyo mendapatkan
wahyu Raja dan kemudian setelah menjadi Raja bergelar Panembahan Senopati. Di tempat ini pulalah Danang Suto Wijoyo mengadakan
perjanjian dengan Kanjeng Ratu Kidul untuk bersama-sama membangun Pemerintahan di Jawa Mataram.
Obyek wisata ini tepatnya terletak di desa Dlepih Kecamatan Titromoyo, berjarak 50 km arah tenggara dari Kota Wonogiri. Sampai
sekarang tempat ini dikeramatkan oleh Kasultanan Yogyakarta, terbukti setiap 8 tahun sewindu sekali di adakan upacara Labuhan Ageng.
13. Pantai Sembukan
Gambar 2. 92. Pantai Sembukan
Pantai Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito kurang lebih 40 Km arah selatan Kota Wonogiri atau 2 jam perjalanan.Pantai
sembukan terkenal sebagai pantai ritual yang ramai dikunjungi orang untuk bermeditasi dan ngalab berkah.
Pantai sembukan yang jaraknya dari Kantor Kecamatan Parnggupito kurang lebih berjarak 3,5 km, juga pada waktu-waktu tertentu diadakan
acara larung yang juga dilanjutkan dengan acara wayangan. Jika ingin berwisata di pantai sembukan jangan lupa membawa kail karena disana
banyak orang yang mengail mencari ikan sambil menikmati indahnya pemandangan alam laut yang menawan. Disamping itu juga ada tempat
peribadatan yang ada di puncak gunung yang terletak tidak jauh dari pantai Sembukan tersebut
14. Pantai Nampu
Gambar 2. 93. Pantai Nampu
Pantai Nampu sangat elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang sangat panjang cocok untuk rekreasi keluarga dengan
minuman kas air kelapa muda. Jarak dari Kecamatan Paranggupito kurang lebih 15 km. disamping itu ditepi pantai juga ada sumber mata
air, sehingga apabila sehabis bermain di pantai bisa langsung mandi dengan air tawar yang ada di dekat pantai tersebut.
15. Wonogiri Kota
Gambar 2. 94. Wonogiri Kota
Wonogiri, bahasa Jawa: wanagiri, secara harfiah Hutan di Gunung, adalah sebuah daerah kabupaten di Jawa Tengah. Secara
geografis lokasi Wonogiri berada di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan Wonosari di provinsi Yogyakarta, Bagian
timur berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Ibu kotanya terletak di Wonogiri Kota.
Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan populasi 1,5 juta jiwa.
Kabupaten Sragen dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1.
Museum Sangiran
Gambar 2. 95. Museum Sangiran
Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe + 40 km dari Sragen atau + 17 km dari Solo Sangiran Dome menyimpan puluhan ribu fosil dari
jaan pleistocen + 2 juta tahun lalu. Fosil-fosil purba ini merupakan 65 fosil hominid purba di Indonesia dan 50 di seluruh dunia. Hingga
saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil 2.931 fosil ada di Museum, sisanya disimpan di gudang penyimpanan.
2. Gunung Kemukus
Gambar 2. 96. Gunung Kemukus
Objek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro yang lebih dikenal dengan sebutan GUNUNG KEMUKUS selalu menarik untuk diulas.
Hal yang menjadikan objek wisata ini menarik adalah pandangan pro dan kontra tentang Makam Pangeran Samudro itu sendiri dan kisah yang
beredar di tengah masyarakat. Ada 2 dua paradigma yang berkembang
di tengah-tengah masyarakat tentang Makam Pangeran Samudro atau Gunung Kemukus. Pertama, adanya keyakinan di sebagian masyarakat
bahwa apabila ingin
ngalap berkah
atau permohonannya terkabul, maka orang yang datang ke Makam Pangeran Samudro harus melakukan ritual
berhubungan intim dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya selama 7 tujuh kali dalam satu
lapan
1
lapan
= 35 hari. 3.
Waduk Kedung Ombo
Gambar 2. 97. Kedung Ombo Waduk Kedung Ombo merupakan bendungan raksasa seluas 6.576
hektar yang areanya mencakup sebagian wilayah di tiga Kabupaten, yaitu; Sragen, Boyolali, dan Grobogan. Waduk yang membendung lima
sungai itu terdiri dari wilayah perairan seluas 2.830 hektar dan 3.746 hektar lahan yang tidak tergenang air.
Lokasi obyek wisata Waduk Kedung Ombo yang menjadi andalan Sragen terletak di Kecamatan Sumberlawang, sekitar 30 km dari pusat
kota. Selain disuguhi pemandangan nan indah, para pengunjung Waduk Kedung Ombo bisa menikmati wisata air, menumpang perahu motor
bertualang mengunjungi pulau-pulau yang bermunculan di tengah waduk.
4. Desa Batik Kliwonan
Gambar 2. 98. Kliwonan
Klaster industri batik di Desa Kliwonan dan Desa Pilang Kecamatan Masaran oleh Pemkab Sragen selanjutnya dikembangkan menjadi
kawasan wisata dengan brandmark „‟Desa Wisata Batik Kliwonan‟‟. Pengembangan kawasan dilakukan dengan pendekatan ekoturisme
berkelanjutan yang menekankan pada pemberdayaan warga lokal dan mengangkat
potensi ekonomi,
keunikan, kearifan
lokal serta
memperhatikan keseimbangan ekologi. 5.
Pemandian Air Panas Bayanan
Gambar 2. 99. Bayanan
Pemandian Air Panas Bayanan ini terletak tepat di sebelah tenggara ibukota Kabupaten Sragen yaitu di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Secara geografis, Pemandian Air Panas Bayanan terletak sekitar 17
km di sebelah tenggara ibukota Kabupaten Sragen. Jarak tersebut bisa
dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum. Dari pusat kota Sragen dapat ditempuh dengan
Angkudes jurusan Bayanan – Sambirejo dengan rute : Sragen – Ngarum
– Blimbing – Bayanan pp. 6.
Kolam Renang Kartika
Gambar 2. 100. Kolam Renang Kartika
Kolam Renang Kartika merupakan salah satu objek wisata tirta andalan yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen.Objek wisata ini terletak
didalam kota dan mudah untuk dicapai. Berbagai fasilitas disediakan untuk mendukung kenyamanan pengunjung, antara lain kolam renang
utama, kolam renang anak-anak yang dilengkapi dengan ban pengaman, kolam luncuran, kolam pemancingan, arena bermain, taman keluarga ,
dan kafetaria. Kolam Renang Kartika dapat dicapai dengan melewati alun-alun kota , lalu belok ke kanan + 1,5 KM.
7. Stasiun Sragen Kota
Gambar 2. 101. Stasiun Sragen Kota
Stasiun Sragen merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Salak No.1, Kedungupit, Sragen, Sragen. Stasiun yang terletak pada
ketinggian +86 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini terletak beberapa meter ke arah selatan jalan raya Palur-Ngawi. Di
selatan rel terdapat Pabrik Gula Mojo. Dahulu, Stasiun Sragen dinamai Stasiun Mojosragen karena keberadaan pabrik gula itu.
8. Taman Ndayu Asri
Gambar 2. 102. Taman Ndayu Asri
Di Kabupaten Sragen telah berdiri sebuah tempat wisata bernuansa pedesaan yang sangat lengkap dan sarat dengan nilai pendidikan dan
hiburan. Dayu Alam A sri begitulah objek wisata ini dinamakan. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini sangat dekat dengan nuansa alam nan
asri. Terletak di Desa Dayu, Kecamatan Sragen sekitar 20 KM dari Kota Solo; Dayu Alam Asri menyimpan sejuta potensi yang siap dinikmati
oleh para wisatawan dari berbagai usia. Selain karena keindahan alam pedesaan yang mempesona dengan deretan pohon jati yang menaungi
areal seluas hampir 5 Ha, berbagai fasilitas pendukung telah disediakan demi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Antara
lain :
mini zoo
, wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata,
resort
,
pendopo pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto, dan sebagainya.
9. Sragen Kota
Gambar 2. 103. Sragen Kota
Kabupaten Sragen, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya terletak di Sragen, sekitar 30 km sebelah timur Kota
Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di utara, Kabupaten Ngawi Jawa Timur di timur, Kabupaten Karanganyar
di selatan, serta Kabupaten Boyolali di barat. Kabupaten ini sebelumnya bernama Sukowati, nama yang digunakan
sejak masa kekuasaan Kerajaan Kasunanan Surakarta. Nama Sragen dipakai karena pusat pemerintahan berada di Sragen.
Kabupaten Klaten dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1.
Desa Wisata Janti
Gambar 2. 104. Janti
Selain bisa menikmati kegiatan memancing dan berwisata kuliner, di Desa Janti juga menawarkan keasrian desa yang begitu hijau dengan
hamparan persawahan maupun bunyi gemericik sungai. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat umbul mata air yang bisa dijadikan tempat
berenang atau sekedar bermain air yang tentu saja sensasi yang didapatkan berbeda jika berenang di kolam renang. Pemancingan ini
berjarak cukup jauh dari pusat kota Klaten ke arah utara. Apabila berangkat dari Kota Klaten, Anda cukup mengarahkan kendaraan ke arah
GOR lalu menyusuri jalan antar kecamatan menuju Karanganom lalu Polanharjo. Kondisi jalanan terbilang cukup bagus dan cukup lebar.
Sedangkan apabila berangkat dari Solo, maka jarak tempuh dari jalan utama Jogja - Solo pun tidak begitu jauh, Anda bisa membelokkan
kendaraan sesuai dengan papan petunjuk di sekitar Delanggu untuk menuju ke arah Pemancingan JantiPemandingan CokroPolanharjo yang
merupakan satu kawasan wisata. Kendaraan umum yang mencapai Janti berupa bus sedang maupun angkutan desa dengan jam operasi sampai
pukul 34. 2.
Pemandian Cokro
Gambar 2. 105. Pemandian Cokro
Cokro Tulung terletak di kawasan lembah sebelah timur Gunung Merapi tepatnya di desa di kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah,
Indonesia. Merupakan daerah yang subur karena selain tanahnya mendapatkan siraman abu dari letusan Gunung Merapi pada jaman
dahulu, juga karena kawasan ini kaya dengan sumber mata air biasa disebut umbul. Sepanjang mata memandang terlihat hamparan sawah
dengan dominasi tanaman padi. 3.
Desa Wisata Soran Duwet
Gambar 2. 106. Desa Wisata Soran Duwet
Sejarah Desa Wisata Soran Berdasarkan penuturan sesepuh desa, pembangunan desa dimulai dari sejarah pelarian perang Diponegoro dari
Yogyakarta yang bernama Joyokusumo. Daerah-daerah yang dilewati oleh Joyokusumo kemudian dijadikan dusun dengan nama sesuai yang
dialamidirasakan oleh Joyokusumo ketika melakukan pelarian. Misalnya dusun Mansuran, penamaan dusun karena nafas Joyokusumo dalam
pelarian yang
ngansur-ansur, dusun Soran karena terdesak kalahkasoran, dusun Salam Rejo karena sudah mulai merasa aman.
Sejarah di atas menunjukkan adanya hubungan antara desa Duwet dengan keraton Yogyakarta. Hal itu juga ditunjukkan dari posisi lurah
pertama desa Duwet yang menjalankan pemerintahannya dan mengabdikan diri pada keraton Yogyakarta.
4. Stasiun Klaten
Gambar 2. 107. Stasiun Klaten
Stasiun Klaten merupakan stasiun kereta api yang terletak di Tonggalan, Klaten Tengah, Klaten. Stasiun yang terletak pada ketinggian
+151 m dpl ini terletak di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini terletak dekat jalan by-pass yang melingkari Klaten dan memiliki 6 jalur
KA. 5.
Rowo Jombor
Gambar 2. 108. Rowo Jombor
Rowo jombor terletak di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat yang dilator belakangi oleh pegunungan kapur. Jarak ± 8 km kea rah tenggara
dari kota Klaten Luas Kawasan 198 ha Panjang Tanggul 7,5 km Lebar Tanggul 12 m Kedalam 4,5 m Daya Tampung Air 4.000.000 m3 Menurut
cerita penduduk sejak dahulu kala tidak di sebut tanggal dan tahunnya ada upacara getekan di Rowo Jombor tersebut yang bertepatan dengan
upacara Syawalan di Sendang Bulus Jimbung dan sampai sekarang banyak di kunjungi oleh wisatawan. Prasarana jalan menuju Obyek
Wisata Rowo Jombor dapat dicapai : - Klaten Bentogantungan Puslatpur
Jimbung Rowo Jombor; - Stasiun Kotya Klaten Buntalan Jimbung Rowo Jombor; - Terminal Colt Karangwuni Pedan Cawas Bayat Rowo Jombor
Kondisi jalan cukup baik, beraspal sampai tujuan. 6.
Museum Gula Gondang Baru
Gambar 2. 109. Pabrik Gula Gondang Baru
Museum indah ini berdiri sejak 11 September 1982, diprakarsai Gubernur Jateng saat itu Soepardjo Roestam. Tetapi, pabrik gula sudah
ada sejak zaman Belanda. Tepatnya medio 1860. Pabrik gula ini merupakan satu
–satunya pabrik gula di Indonesia yang masih menggunakan mesin uap sebagai penggeraknya. Pendirian Museum
tersebut dilandasi pertimbangan bahwa perkembangan industri dapat digunakan sebagai data untuk pengembangan lebih lanjut.
7. Bekas Pesanggrahan Sunan Pakubuwono X
Gambar 2. 110. Bekas Pesanggrahan PB X
Menurut Cerita tahun ± 1938 Sunan Paku Buwono X bertapa bersemedi di tempat tersebut dengan maksud memohon pada Tuhan agar
letusan Gunung merapi tidak menembus kearah timur pesanggrahan. Pesanggrahan ini sekarang dinamakan pesanggrahan Gubernur Muchtar.
8. Deles Indah
Gambar 2. 111. Deles Indah
Deles Indah merupakan Obyek Wisata yang terletak di lereng kaki gunung Merapi sebelah timur ± 25 km dari Kota Klaten, Deles berada di
Wilayah Desa Sidorejom Kecamatan Kemalang, dengan ketinggian antara 800 m - 1300 m diatas permukaan laut Deles mempunyai potensi
spesifik suasana pemandangan alam pegunungan. Dari obyek wisata deles dapat dilihat pemandangan puncak Merapi dengan nyata,
pemandangan kota Klaten yang dihiasi dengan cerobong Perusahaan Gula gondang Baru perusahaan Ceper Baru dengan berselendangkan
Rowo Jombor dengan Jajaran Gunung Kapurnya merupakan Panorama yang Indah.
9. Candi Sewu
Gambar 2. 112. Candi Sewu
Masih di kawasan Candi Prambanan, kurang lebih 1 km di utara, wisatawan juga dapat melihat komplek bangunan suci Candi Sewu. Agak
berbeda dengan Prambanan, Candi Sewu merupakan peninggalan kebudayaan
Buddha kedua
terbesar setelah
Borobudur. Berdasarkan prasasti dan data arsitekturnya, Candi Sewu dibangun
sekitar tahun 782 M –792 M, tepatnya pada masa pemerintahan Rakai
Panakaran dan Rakai Panaraban seorang raja besar Mataram kuno. Dan merajuk pada prasasti berangka tahun 714 C atau 792 M yang ditemukan
pada tahun 1960 disini, nama asli Candi Sewu adalah Manjus‟rigrha atau rumah Manjusri, yaitu salah satu Boddhisatwa dalam agama Buddha.
10. Candi Lumbung
Gambar 2. 113. Candi Lumbung
Terletak di Dukuh Tlogo, Desa Tlogo Kecamatan Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 15 km kearah barat. Candi Lumbung terdiri dari
sebuah candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi Perwara. Candi induk ini menghadap ke timur, berkamar kosong dan atapnya berbentuk Stupa.
Luas areal candi 545,35 m2 Fungsi sebagai obyek wisata peninggalan bersejarah Pengunjung rata rata ± 2.000 orang tiap bulan
11. Candi Bubrah
Gambar 2. 114. Candi Bubrah
Candi Bubrah adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di antara candi utama Roro
Jonggrang dan candi Sewu. Dinamakan Bubrah karena memang
keadaannya rusak bubrah dalam bahasa Jawa sejak pertama kali ditemukan. Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada
zaman Kerajaan Mataram Kuno, satu periode dengan candi Sewu. Candi ini mempunyai ukuran 12 m x 12 m terbuat dari jenis batu
andesit, dengan sisa reruntuhan setinggi 2 meter saja. Saat pertama kali ditemukan masih terdapat beberapa patung Buddha, walaupun tidak utuh
lagi. 12.
Candi Plaosan
Gambar 2. 115. Candi Plaosan
Terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan Kecamatan Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 14 km kearah barat. Candi Plaosan ini terdiri
dari dua kelompok candi yaitu : - Kelompok candi Plaosan Kidul, kelompok candi ini telah banyak mengalami kerusakan. - Kelompok
candi Plaosan Lor, kelompok candi ini terdiri dari dua buah candi induk yang dikelilingi oleh 116 buah stupa perwara dan 50 buah candi perwara.
Candi induk Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Didalam kamar candi Induk terdapat 6 buah arca Dhyani Budisatwa
antara lain : - Awalokiteswara; - Wajrapani; - Padmapani; - Berdasarkan prasasti pendek yang dipahatkan pada perwara mungkin candi Plaosan
dibangun atas kerjasama antara Raja Pikatan dan Cri Kahulunan. Perpaduan antara Budha dan Hindhu. - Bertitik tolak dari hal tersebut
diatas, maka diperkirakan candi Plaosan dibangun pada abad ke IX AD
After Date. - Candi Induk menghadap ke barat. - Luas areal candi ± 4.529,06 m2 - Fungsi : sebagai obyek wisata peninggalan benda
bersejarah dan upacara keagamaan agama Budha. 13.
Candi Sojiwan
Gambar 2. 116. Candi Sojiwan
Terletak di Dukuh Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul Kecamatan Prambanan .Candi ini bagian atapnya sudah runtuh, dinding kaki candi
dihiasi dengan relief cerita Jataka yang diambil dari ceritera Kamandoko dan masa pendirian candi ini diperkirakan pada abad IX AD dan
dibangun oleh seorang Raja penganut agama Budha. Jarak dari kota Klaten ± 15 km kearah barat. Luas areal candi 401, 3125 m2 Fungsi
sebagai obyek wisata peninggalan bersejarah Candi induk menghadap ke barata
14. Candi Prambanan
Gambar 2. 117. Candi Prambanan
Sebagai peninggalan kebudayaan Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan memang memiliki pesona keindahan tersendiri. Sebab selain
bentuk bangunan dan tata letaknya yang menakjubkan, candi Prambanan juga menyimpan kisah sejarah dan legenda yang sangat menarik
wisatawan. Tak heran bila candi yang terletak di tepi jalan raya 17 Km dari Yogyakarta menuju Solo ini menjadi obyek wisata andalan bagi
kedua kota tersebut. 15.
Klaten Kota
Gambar 2. 118. Klaten Kota
Kabupaten Klaten Bahasa Jawa: Klathèn, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Klaten. Kabupaten ini
berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di utara, Kabupaten Sukoharjo di timur, serta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat.
Kompleks Candi Prambanan, salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, berada di Kabupaten Klaten.
2.2. Multimedia