commit to user 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sapi Friesian Holstein
Sapi perah di Indonesia sebagian besar adalah dari jenis Friesian Holstein FH dan hasil persilangannya dengan sapi lokal. Selain itu masih
dikenal beberapa jenis sapi perah yang ada di dunia antara lain Jersey, Guerensey, Ayrshire, dan Brown Swiss. Pemeliharaan jenis sapi perah
Friesien Holstein memang sangat tepat ditinjau dari produksi susunya karena sapi ini memiliki produksi susu yang paling tinggi bila dibandingkan dengan
jenis sapi perah lainnya Mahaputra, 1983 . Secara umum sapi perah mempunyai faktor genetik dan sifat - sifat yang baik untuk produksi susu.
Sapi yang terkenal dengan produksi susu yang tinggi berasal dari keturunan Bos Taurus, diantaranya adalah sapi Fries Holland Syarief dan
Sumoprastowo, 1985 . Peternakan sapi perah di Indonesia telah berkembang sejak abad ke
19 yaitu dengan didatangkannya sapi perah Ayrshire, Jersey dan Milking Shorthorn dari Australia. Kemudian pada awal abad ke 20 disusul dengan
mendatangkan sapi Fries Holland dari Negeri Belanda. Sapi perah yang dipelihara di Indonesia dewasa ini pada umumnya adalah sapi Fries Holland
FH yang berasal dari propinsi Friesland, Belanda. Bangsa sapi ini mempunyai kemampuan berproduksi susu yang tinggi dibandingkan sapi
yang lain Siregar, 1992 . Sapi Friesian Holstein atau Fries Holland mempunyai ciri - ciri
antara lain berwarna belang hitam putih, pada dahi terdapat warna putih berbentuk segitiga, kepala panjang, sempit, dan lurus. Sapi betina bersifat
jinak dan tenang, sedangkan sapi jantan bertemperamen galak dan ganas Syarief dan Sumoprastowo, 1985.
Produksi susu sapi Fries Holland dapat mencapai kisaran antara 4500 sampai 5500 liter per laktasi dengan kadar lemak susu rata - rata 3,6 .
commit to user 5
Standar bobot badan sapi betina dewasa rata - rata 625 kg, sedangkan sapi jantan dewasa rata - rata 800 kg Anonimus, 1992 .
B. Manajemen Pemeliharaan