Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

(1)

ii ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

Oleh : Zurizal NPM. 1013109076

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan objek penelitian siswa kelas IV dengan jumlah 32 siswa. Selama ini dalam proses belajar mengajar pada kelas IV khususnya mata pelajaran IPA sering timbul permasalahan seperti : 1). Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi sehingga membosankan 2). Perserta didik kurang fokus dalam pembelajaran 3). Rendahnya prestasi belajar peserta didik

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dalam peningkatan hasil belajar, penelitian ini dilaksanakan melalui siklus I dan II dengan bebrapa tahap yaitu pengumpulan data, analisis data.

Pada siklus I pertemuan 1, aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 34,38 % dan pada siklus I pertemuan 2, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 46,88%, dan terlihat terjadi peningkatan sebesar 12,25%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 60,63% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa masih "sedang" dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.

Pada siklus II pertemuan 1, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 78,3 % dan pada siklus II pertemuan 2, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 87,5%, dan terlihat terjadi peningkatan sebesar 9,2%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 80,0% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa "tinggi" dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.


(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara terus menerus telah dilakukan dengan baik secara konvensional maupun inovatif, seperti pelatihan dan peningkatan kualiflkasi guru, penyempumaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lainnya. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan, namun hingga kini mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun pada jenjang pendidikan tinggi.

Karena pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan upaya untuk mencerdasakan kehidupan bangsa, maka pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran yang diatur Undang-undang. Hal ini sesuai dengan tujuan nasional yang hendak dicapai berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yaitu : mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata serta materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, berkedaulatan rakyat dalam suasana kehidupan bangsa yang aman, tentram dan damai, juga tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yang diantaranya berbunyi "Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia


(3)

pendidikan merupakan suatu syarat mutlak untuk mmpercepat masyarakat yang demokratis, masyarakat yang berdisiplin, masyarakat yang bersatu, penuh toleransi dan pengertian serta dapat bekerja sama. (Ruminiati : 2007)

Dalam hal ini fungsi sekolah sangatlah penting untuk menciptakan manusia sebagai sumber daya yang baik. Hal ini tidak terlepas dari peran seorang gum dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kompetensi dan ketepatan guru memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kompetensi dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru (Kosasih, 1992). Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran akan bepengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran yang di lakukan (Wahab, 1986).

Keberhasilan seorang guru dalam menyempatkan pembelajaran dapat dilihat dari proses belajar dan hasil dari suatu belajar. Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang merupakan bagian dari pendidikan, seperti sarana belajar, guru, metode dan siswa. Untuk dapat melihat hasil belajar dengan baik, diperlukan cara yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa itu, dengan demikian diharapkan agar siswa lebih banyak memperoleh informasi tentang suatu pokok persoalan secara langsung dari guru.


(4)

Sementara itu, kondisi pembelajaran IPA saat itu lebih diwamai oleh pendekatan yang menitik beratkan pada metode pembelajaran konvensional seperti pemaparan dalam penyampaian materi yang kurang menarik dan kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bersifat guru-sentris (teacher centered), siswa kurang berani bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Kecenderungan pembelajaran demikian mengakibatkan lemahnya pengembangan potensi din siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar yang dicapai masih dibawah kreteria ketuntasan minimum (KKM).

Pada pembelajaran konvensional berakibat rendahnya hasil belajar siswa yang diduga kuat akibat motivasi, minat dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran Pembelajaran IPA dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik. Sehubungan dengan permasalahan di atas, diperlukan adanya suatu model yang mampu menempatkan siswa pada posisi yang lebih aktif, kreatif, mendorong pengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki serta menemukan makna yang dalam dari apa yang dipelajarinya.

Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah metode demonstrasi. Metode pembelajaran ini sangat menarik banyak perhatian siswa sekolah dasar, karena pembelajaran ini tidak hanya terpusat pada guru melainkan siswa juga bisa ikut mendemonstrasikan materi yang sedang dipelajari.


(5)

Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembelajaran tertentu pada siswa. Suatu upaya praktik 'dengan menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa yang tujuannya ialah agar siswa lebih mudah memahami dengan mempraktik'an dari apa yang telah diperoleh dan dapat mengatasi suatu permasalahan apabila terdapat perbedaan.

Menurut Faturahman (2008) metode demonstrasi memiliki 4 keterampilan yakni: (1) dapat membimbing siswa kearah berfikir satu saluran pikiran, (2) dapat merangsang siswa untuk lebih aktifdalam mengikuti proses belajar, (3) perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang didemonstrasikan. Jadi dalam proses pembelajaran anak didik akan lebih terarah dan mengurangi perhatian anak didik kepada permasalahan lain, dan (4) dapat menambah pengalaman anak didik.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, nilai rata ulangan umum IPA semester ganjil rata-rata 6,0 (enam, nol) begitu juga nilai hasil UAS rata-rata-rata-rata 6,0 (enam, nol). Sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada pelajaran IPA IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran yaitu 6,0 (enam, nol).


(6)

Berdasarkan kenyataan di lapangan, hasil semester 1 siswa kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tengah siswa yang memperoleh nilai tinggi (6,00 - 10,00) lebih sedikit dari yang nilai rendah (4,26 - 5,49). Sebagai contoh dapat dilihat dari hasil ulangan catur wulan 1 tahun pelajaran 2011-2012 sbb:

Table 1.1 Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester I Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nilai Jumlah Persentase (%) Tingkat/Predikat

1 >9,50 - 0 Istimewa

2 8,00 - 9,49 5 15,63 Amat Baik 3 6,00 - 7,99 7 21,88 Baik 4 5,50-5,59 10 31,25 Cukup 5 4,26 - 5,49 10 31,25 Kurang Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah 32 orang siswa yang mengikuti ulangan umum semester I tahun pelajaran 2010-2011 yang memperoleh nilai tinggi (6,00 - 10,00) ada 12 orang (37,50%) lebih sedikit dibandingkan dengan yang memperoleh nilai rendah (4,26 - 5,59) ada 20 orang (62,50%).

Mencermati uraian di atas, penggunaan metode demonstrasi diharapkan mampu memberi pengaruh positifterhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti akan mengadakan penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar IPA di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran.


(7)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian-uraian dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai masalah berikut:

1. Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi sehingga membosankan 2. Perserta didik kurang fokus dalam pembelajaran

3. Rendahnya prestasi belajar peserta didik

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA?

2. Bagaimana meningkatnya pemahaman, prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adaiah untuk:

Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

1.5 Manfaat Penelitian


(8)

1. Siswa, yaitu meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan menerapkan metode demonstrasi.

2. Guru Kelas IV, dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang penerapan metode demonstrasi dalarn Pendidikan IPA, sehingga menjadi guru yang profesional.

3. Sekolah, yaitu hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan acuan bagi pengembang pembelajaran IPA menjadi yang bermakna.

4. Peneliti, menambah pengetahuan tentang penelitian tindakal sehingga kelak dapat menjadi guru profesional.


(9)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tanpa disadari dalam kehidupan setiap individu mulai dari lahir hingga dewasa sesuai dengan kebutuhan belajar adalah kegiatan yang dialami oleh setiap manusia dalam kehidupannya.

“Kata belajar menunjuk arti apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran, bukan sekedar menghapal, bukan pula sekedar mengingat”. (Sardiman,1998:34).

“Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikapnya. Belajar adalah proses yang aktif, yaitu mereaksi semua situasi yang berada disekitar individu, yang mengarah pada suatu tujuan”. (Tim MKDK IKIP Semarang,1995:25).

Belajar pada hakikatnya perubahan pada diri seseorang sebagai subjek didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena belajar adalah suatu proses merubah kondisi seseorang yang terwujud dalam


(10)

tiga ranah, maka bagaimana agar belajar benar-benar terjadi. Ada beberapa teori belajar yang akan penulis paparkan dalam pembahasan ini untuk melihat bagaimana hakikatnya belajar yang sesungguhnya. Hasil belajar dari gabungan kata hasil dan kata belajar.

Menurut Skiner dalam Ruminiati (2007), belajar merupakan suatu proses atau suatu penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons. Skinner berpendapat bahwa ganjaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar. Skinner membedakan respons menjadi dua macam, yaitu

respondent conditioning dan operant conditioning. respondent

conditioning adalah respon yang diperoleh dari beberapa stimulus yang teridentifikasi dan respon tersebut bersifat relative tetap. Seorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktivitas yang mengakibatkan pembahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama.

Belajar merupakan salah satu paktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran diidentifikasikan dengan kata "mengajar" berasal dari kata dasar "ajar" yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang


(11)

mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Jadi pembelajaran adalah" suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu, membimbing dan memotivasi siswa mempelajari suatu informasi tertentu dalam suatu proses yang telah dirancang secara masak mencakup segala kemungkinan yang terjadi.

Menurut Corey dalam Ruminiati (2007: 14), pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara disengaja untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respon terhadap situasi tertentu juga. Menurut Nuraini dalam Ruminiati (2007: 15), konsep pembelajaran merupakan system lingkungan yang dapat menciptakan proses belajar pada diri siswa selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik dengan didukung seperangkat kelengkapan sehingga terjadi pembelajaran. Jadi, dalam pembelajaran semua kegiatan guru diarahkan untuk membantu siswa mempelajari suatu materi tertentu baik berupa pelajafan, keterampilan, sikap kerohanian dan sebagainya.

Pengertian pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-imsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan


(12)

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran Pengertian Prestasi Belajar

Dengan berakhimya suatu proses pembelajaran maka siswa memperoleh suatu hasil belajar yaitu yang berkaitan dengan tingkat kemampuan dan penguasaan yang di capai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap suatu materi yang telah diajarkan. Ahmadi (dalam Poerwanti, 2008: 4) menjelaskan: "Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha dalam hal ini usaha belajar diwujudkan dalam prestasi dalam nilai setiap mengikuti tes."

Udin. S (dalam Poerwanti, 2008: 2) menyatakan sebagai berikut: "Prestasi belajar dalam ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi dan penerapan." Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang dihasilkan pengetahuan dan nilai-nilai kecakapan hidup.

Mata Pelajaran IPA Di Sekolah


(13)

lingkungan alam, mengembangkan keterampilan, wawasan dan kesadaran teknologi dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-sehari.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas IV menuntut agar guru dapat menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas. Jika dalam memberikan materi pembelajaran IPA seorang guru menggunakan metode demonstrasi, sebelumnya guru sudah mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi tersebut.

2.2 Metode Mengajar dan Pembelajaran 2.2.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam suatu kegiatan pembelajaran. Metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Beberapa prinsip dalam penggunaan metode mengajar yang berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa menurut Winataputra, 2004 "Strategi Belajar Mengajar"

1) Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity). 2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang


(14)

3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.

4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kegemaran sesuatu (sikap skeptis).

5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap sesuatu topik permasalahan.

6) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak. 7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu untuk

belajar secara mandiri.

8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama.

9) Metode mengajar hams memungkinkan siswa untuk termotivasi dalam belajarnya.

Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap pembelajaran harus bertujuan, sehingga dalam proses pembelajarannya akaii memerlukan suatu cara dan teknik yang efektif yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut.

2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar mengajar pada dasamya adalah proses atau prosedur penggunaan metode-metode dengan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran. Karakteristik metode mengajar dapat dijadikan pertimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran yang menggunakan demonstrasi atau latihan/praktek.


(15)

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok. 2.2.2 Macam-macam Mctode Pembelajaran

a. Metode Ceramah

Metode ceramah masih banyak digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran secara klasikal. Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guni dari guru.

b. Metode Diskusi

Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok, Metode' mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan menyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang hams diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.

c. Metode Simulasi

Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran ketompok. Mengajar dengan simulasi obyeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenamya, tetapi kegiatan mengajar yang sifatnya pura-pura. Simulasi dapat dilakukan oleh siswa dengan menuntut adanya kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan kelompok. Jenis model simulasi diantaranya adalah:


(16)

1. Bermain peran 2. Sosio drama

3. Permainan simulasi dan sebagainya d. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan meterinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu

serta mengamati secara proses. Metode eksperimen sulit dipisahkan dengan demonstrasi karena keduanya memungkinkan dapat digunakan secara bersamaan.

e. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya meiakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu.

2.3 Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan misalnya proses mengerjakan sesuatu, proses menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, atau untuk mengetahui/melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya sesuatu peristiwa, sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat dipahami oleh peserta


(17)

Menurut Sanjaya (2006: 150), metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenamya atau sekedar tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Dengan demikian metode demonstrasi adalah metode yang digunakan guru untuk mempertujukkan gerakan dengan proses yang benar.

Dengan demikian dan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana beijalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri adapun sebaiknya dalam demonstrasi pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi.

Menurut Sanjaya (2006), metode demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode demonstrasi diantaranya:

1. Melalui demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperlihatkan benda pelajaran yang dijelaskan. 2. Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kelemahan, diantaranya:


(18)

1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bias gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai, yang berarti penggunaan metode ini memeriukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan ceramah.

3. Demonstrasi memeriukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekeija iebih professional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Langkah-Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

Menurut Abimanyu (2008), langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi yaitu :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang hams dilakukan:  Rumuskan tujuan yang hams dicapai oleh siswa.

 Menyusun materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

 Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan untuk mempermudah penguasaan materi yang telah disiapkan.

 Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan.

2. Tahap Pelaksanaan a. Langkah Pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

 Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan denganjelas apa yang didemonstrasikan.

 Tanyakan pelajaran sebelumnya.

 Timbulkan motivasi siswa dengan mengemukakan anekdot atau kasus di masyarakat yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dibahas.

 Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa danjuga tugas- tugas apa yang harus dilakukan disamping dalam demonstrasi nanti.


(19)

dan dipersiapkan oleh guru. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.

 Pusatkan kepada siswa kepada hal-hal penting yang harus dikuasai dari demonstrasi yang dilakukan oleh guru sehingga semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan sebaik-baiknya.

 Ciptakan suasana kondusif dan hindari suasana yang menegangkan. Berikan. kesempatan siswa untuk aktif dan kritis mengikuti proses demonstrasi termasuk memberi kesempatan bertanya dan komentar-komentar.

c. Langkah Mengakhiri Demonstrasi

Jika demonstrasi telah selesai, yang dilakukan guru selanjutnya:

 Meminta siswa merangkum atau menyimpulkan pokok-pokok atau langkah kegiatan demonstrasi.

 Memberi kesempaten kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami.

 Melakukan evaluasi, balk evaluasi hasil belajar maupun evaluasi bersama tentangjalannya proses demunstrasi.

 Tindak lanjut baik berupa tugas berikutnya maupun tugas-tugas untuk mendalami materi yang baru diajarkan.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Apabila dalam pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi dengan langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran.


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan penulis adalah sebagai guru kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran sehingga akan dapat memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan kemampuan penulis.

3.1.2 Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada semester ganjil yaitu dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober Tahun Pelajaran 2011/2012.

3.1.3 Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Way Kepayang dengan jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki 14 orang perempuan.


(21)

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah diperoleh berdasarkan instrument penelitian, kemudian data tersebut diberikan kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang di atas adalah data kualitatif dan kuantitatif adapun data kualitatif diperoleh dari Aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari kuisioner, observasi, sedangkan data kualitatif di dapat dari hasil evaluasi pembelajaran.

3.3 Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid, yang dapat mendukung keberhasilan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan antara lain:

1. Lembar panduan observasi, instrument ini dirancang penelitian untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. Observasi yang peneliti gunakan yaitu observasi terstruktur sehingga pengamat hanya tinggal membutuhkan tanda checklist ( √ ) pada tempat yang disediakan. 2. Tes Hasil Belajar, instrument ini digunakan untuk menjaring data

mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi.


(22)

3.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas: data aktivitas siswa dan data kinerja guru selama kegiatan pembelajaran serta data pendapat siswa dan data pendapat guru mengenai penerapan metode Demonstrasi. Data tersebut diperoleh dari lembar observasi dan lembar kuesioner.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action research (Wardani, dkk. 2007: 13).

Prosedur pelaksanaan yang akan ditempuh adalah bentuk daur/siklus yang terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting)., pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), prosedur penelitian dapat digambarkan dalam siklus di bawah ini:


(23)

dst

Gambar: prosedur penelitian tindakan kelas diadopsi dari Wardani, dkk. 2007: 1.3

3.6 Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus memiliki empat tahap kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

Pelaksanaan

Observasi Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Observasi Perencanaan

Refleksi SIKLUS I


(24)

b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.

c. Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung dan kuisioner/angket pendapat siswa dan guru mengenai penggunaan metode demonstrasi yang diberikan setelah selesai proses pembelajaran.

e. Menyusun soal pre test dan post test 2. Tahap Pelakasanaan Tindakan

a. Pendahuluan

1) Melaksanakan kegiatan awal, yaitu guru melaksanaan tes awal (pretest) untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan dan guru menyiapkan alat yang akan didemonstrasikan.

2) guru meminta siswa menyimak yang akan didemonstrasikan.

b. Pada kegiatan inti

1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi IPA dengan cara mendemonstrasikan materi yang akan diajarkan sehingga siswa tidak jenuh.

2) Guru meminta beberapa siswa kedepan kelas untuk memperagakan


(25)

c. Pada kegiatan akhir

1) Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk menanyakan hal-hal

yang tidak dimengerti.

2) Siswa beserta guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan postest kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran IPA.

1. Tahap Observasi

a. Melakukan pengamatan terhadap siswa daft guru melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di kelas IV.

b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan siswa dan guru selama pembelajaran beriangsung dan kuisioner/angket pendapat siswa dan guru mengenai penggunaan metode demonstrasi yang diberikan setelah selesai proses pembelajaran.

2. Tahap Refleksi

a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi.

b. Manganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi.

c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian metode demonstrasi yang digunakan dalam proses pembelajaran.


(26)

Siklus II

Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II ini meliputi:

1. Tahap Perencanaan

a. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I.

b. Merancang perbaikan untuk proses pembalajaran pada siklus II berdasarkan refleksi dari siklus I.

c. Menyiapkan perangkat peinbelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu

pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.

e. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dituangkan dalam bentuk metode demonstrasi. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung dan angket yang diberikan kepada guru dan siswa setelah selesai proses pembelajaran.


(27)

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Tahapan Persiapan

a. Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.

b. Menyusun materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

c. Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan untuk mempermudah penguasaan materi yang telah disiapkan.

d. Melakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan.

2) Pembukaan

Sebelum pelajaran dimulai ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

a. Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

b. Menanyakan pelajaran sebelumnya.

c. Memotivasi siswa dengan mengemukakan anekdot atau kasus di masyarakat yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dibahas.

d. Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa dan juga tugas-tugas apa yang harus dilakukan disamping dalam demonstrasi nanti.


(28)

e. Melaksanakan tes awal (preetest) untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum diberikan materi.

3) Pada kegiatan inti

a. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi.

b. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan

didemonstrasikan sebelum memulai memberikan materi IPA. Guru meminta siswa mengamati apa yang akan didemonstrasikan. c. Guru menjelaskan materi IPA yaitu dengan mendemonstrasikan

pelajaran tersebut sehingga siswa tidak jenuh.

d. Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis besar materi yang diberikan guru melalui metode demonstrasi 4) Pada kegiatan akhir

a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan. b. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak

dimengerti.

c. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pembelajaran IPA.

3. Tahap Observasi

a. Melakukan pengamatan terhadap siswa dan guru melalui metode


(29)

b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan pembahan siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung dan kuisioner/angket pendapat siswa dan guru mengenai penggunaan metode demonstrasi yang diberikan setelah selesai proses pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

a. Merefleksikan kelebihan dan kekurangan dengan menggunakan

metode demonstrasi.

b. Merefleksikan hasil belajar siswa dengan penggunaan metode

demonstrasi dalam pembelajara IPA.

c. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.

d. Mengumpulkan dan menyusun data hasil pelaksanaan siklus I, dan II

untuk digunakan dalam penyusun Penelitian Tindakan Kelas. Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II hasil yang diharapkan yaitu:

1) Perubahan pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered.

2) guru memiliki kemampuan dalam merancang dan mendemonstrasikan

pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran.

3) Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.

3.7Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil bila dapat digunakan dalam upaya meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar terhadap prestasi


(30)

hasil belajar siswa dengan metode demonstrasi yang akan digunakan oleh seorang guru di dalam proses belajar mengajar.

Penelitian menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dalam melakukan penelitian mengacu pada kriteria pencapaian tujuan (instruksional) yang telah dirumuskan. Nilai-nilai yang telah diperoleh siswa dihubungkan dengan tingkat pencapaian penguasaan (mastery) siswa tentang materi pengajaran. Disamping penguasaan materi penelitian ini juga dapat dikatakan berhasil bila pada saat pembelajaran siswa menjadi aktif.


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan, refleksi atas pengembangan pembelajaran untuk dapat peningkatan aktivitas dan prestasi hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan metode demonstrasi pada penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran berupa bola, kelereng, meja, kursi, mobil-mobilan, yang menggunakan batu baterai tentang energi dan perubahannya siswa kelas IV SD Negeri 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran yaitu: 1. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode

demonstrasi lebih baik.

2. Prestasi hasil belajar siswa meningkat melalui kolaborasi peneliti dari siklus pertama sampai siklus kedua.

3. Pembelajaran yang disajikan guru dengan menggunakan metode demonstrasi dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.

1.1.2 Saran

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya, dan untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah dasar, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:


(32)

1. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada alat peraga yang dijadikan sebagai media pembelajaran adalah satu alternatif yang layak dikembangkan oleh seorang guru untuk mengatasi masalah rendahnya prestasi hasil belajar IPA pada siswa.

2. Persiapan guru untuk melaksanakan praktek pada alat peraga harus lebih ditingkatkan, sehingga tampak guru mahir dalam memainkan perannya pada metode demonstrasi yang dilakukan agar tidak mengalami hambatan dalam proses belajar mengajar.

3. Dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil belajar siswa secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.


(33)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SDN 1 WAY KEPAYANG KECAMATAN KEDONDONG PESAWARAN

(SKRIPSI)

Oleh ZURIZAL

NPM.1013109076

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PNDIIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2011


(34)

ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

Oleh : Zurizal NPM. 1013109076

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan objek penelitian siswa kelas IV dengan jumlah 32 siswa. Selama ini dalam proses belajar mengajar pada kelas IV khususnya mata pelajaran IPA sering timbul permasalahan seperti : 1). Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi sehingga membosankan 2). Perserta didik kurang fokus dalam pembelajaran 3). Rendahnya prestasi belajar peserta didik

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dalam peningkatan hasil belajar, penelitian ini dilaksanakan melalui siklus I dan II dengan bebrapa tahap yaitu pengumpulan data, analisis data.

Pada siklus I pertemuan 1, aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 34,38 % dan pada siklus I pertemuan 2, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 46,88%, dan terlihat terjadi peningkatan sebesar 12,25%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 60,63% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa masih "sedang" dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.

Pada siklus II pertemuan 1, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 78,3 % dan pada siklus II pertemuan 2, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 87,5%, dan terlihat terjadi peningkatan sebesar 9,2%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 80,0% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa "tinggi" dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.


(35)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : ZURIZAL

NPM : 1013109076

Program Studi : S.1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : FKIP

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang sepengatuhan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Pebruari 2012 Yang membuat pernyataan,

ZURIZAL NPM. 1013109076


(36)

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

Nama Mahasiswa : ZURIZAL

Nomor Pokok Mahasiswa 1013109076

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002

Dosen Pembimbing,

Drs. Tambat Usman, M.H NIP. 19520715 197903 1 007


(37)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji :Drs. Tambat Usman, M.H ____________

Penguji :Drs. Djalaludin Genap, M.Si ____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003


(38)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Selatan tanggal 2 Januari 1964, putra ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Usman dan Ibu Rohana. Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kedondong lulus tahun 1980, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Kedondong lulus tahun 1983, kemudian melanjutkan ke Sekolah Pnedidikan Guru (SPG) PGRI Kedondongselesai tahun 1986. Tahun 2005 melanjutkan pendidikan pada jenjan D2 PGSD di Universitas Terbuka Pokjar Kedondong dan lulus tahun 2008.

Tahun 1989 s.d 1999 penulis sebagaitenaga pengajar honorer di SDN 1 Way Kepayang, kemudian tahun 2000 diangkat sebagai guru PNS di SDN 1 Way Kepayang. Tahun 2010 terdaftar sebagai mahasiswa S1 PGSD di FKIP Universitas Lampung dan lulus pada bulan Pebruari 2012.


(39)

PERSEMBAHAN

Tugas akhir Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis persembahkan kepada: 1. Kedua orangtua ku tercinta yang telah mendidik sejak kecil dengan penuh

kasih sayang dan selalu mendo’akan akan keberhasilanku.

2. Istriku Sri Wagiyati, S.Pd dan anak-anakku tersayang Bambang Suparmin, Dwi Setyo Wahyudi, Try Dustury, Risa Kholifah, dan Kevin Rizki

El Ramadhanyang selalu mendo’akan atas keberhasilanku.

3. Saudara dan adik-adiku serta keponakanku yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dengan memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal mengabdi bagi agama, bangsa dan negara.


(40)

MOTTO

Bukan karena kita tidak tahu melainkan kemalasan

Yang menghambat kemajuan

Kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan

pengalaman adalah guru yang paling berharga

Saya memang bukan yang terbaik


(41)

SANCA WACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas dengan judul : "Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di SD Negeri 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran" ini dengan baik.

Dalam pembuatan penelitian tindakan kelas ini, penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, sehingga banyak mendapat petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pndidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Darsono, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan. Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Tambat Usman, MH., selaku Dosen Pembimbing sekaligus sebagai penguji yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai tugas akhir elektronik ini terwujud.

5. Bapak Drs. Djalaludin Genap, M.Si., Selaku Dosen Pembahas yang telah memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai tugas akhir elektronik ini terwujud.

6. Bapak Tamzuri, S.Ag Kepala SD Negeri 1 Way Kepayang dan Dewan Guru yang telah membantu kelancaran selama penelitian.


(42)

7. Teman-teman senasib dan seperjuangan, telah memberikan bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan studi ini.

8. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah memberikan konstribusi baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga tugas akhir elektronik ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Tegur, kririk, dan saran yang membangun demi peningkatan kualitas tugas akhir ini masa mendatang terus penults harapkan.

Bandar Lampung, Pebruari 2012 Penulis,

ZURIZAL


(43)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

ABSTRAK... SURAT PERNYATAAN ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PENGESAHAN ... RIWAYAT HIDUP ... PERSEMBAHAN ... MOTTO ... SANCA WACANA ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ...

i ii iii iv v vi vii viii ix xi xii BAB I PENDAHULUAN ...

1.1 Latar Belakang ... 1.2 Identifikasi Masalah ... 1.3 Perumusan Masalah ... 1.4 Tujuan Penelitian ... 1.5 Manfaat Penelitian ...

1 2 6 6 6 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

2.1 Tinjauan Pustaka ... 2.1.1 Pengertian Belajar ... 2.1.2 Pengertian Pembelajaran ... 2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar ... 2.1.4 Mata Pelajaran IPA di Sekolah ... 2.2 Metode Mengajar dan Pembelajaran ...

8 8 8 9 11 11 12


(44)

2.3 Pengertian Metode Demonstrasi ... 2.4 Hipotesis Tindakan ...

15 18 BAB III METODE PENELITIAN ...

3.1 Setting Penlitian ... 3.1.1 Tempat Penelitian ... 3.1.2 Waktu Penelitian ... 3.1.3 Subjek Penelitian ... 3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 3.3 Alat Pengumpulan Data ... 3.4 Teknik Analisis Data ... 3.5 Prosedur Penelitian ... 3.6 Urutan Penelitian Tindakan Kelas ... 3.7 Indikator Keberhasilan ...

19 19 19 19 19 20 20 21 21 22 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Hasil Penelitian... 4.1.1 Penetapan Kelas dan Waktu Penelitian .... 4.1.2 Persiapan Perangkat Pembelajaran ... 4.1.3 Tahap Pelaksanaan ... 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...

30 30 30 31 31 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...

46 46 46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(45)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Gambar Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

2 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA

22 42


(46)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil belajar Siswa Kelas IV Semester I Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2011/2012

4.1 Jadwal Pertemuan Pelaksanaan Pertemuan

4.2 Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan I

4.3 Distribusi hasil test siswa siklus I pertemuan pertama

4.4 Hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan kedua

4.5 Hasil test siswa siklus I pertemuan Kedua 4.6 Hasil observasi siswa siklus II pertemuan I 4.7 Hasil test belajar siswa siklus II pertemuan I

4.8 Hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus II pertemuan 2 4.9 Hasil test belajar siswa siklus II pertemuan 2

4.10 Data hasil belajar siswa siklus 1 dan 2

5 31

32 33

35 35 37 38 40 41 44


(1)

SANCA WACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas dengan judul : "Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di SD Negeri 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran" ini dengan baik.

Dalam pembuatan penelitian tindakan kelas ini, penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, sehingga banyak mendapat petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pndidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Darsono, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan. Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Tambat Usman, MH., selaku Dosen Pembimbing sekaligus sebagai penguji yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai tugas akhir elektronik ini terwujud.

5. Bapak Drs. Djalaludin Genap, M.Si., Selaku Dosen Pembahas yang telah memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai tugas akhir elektronik ini terwujud.


(2)

7. Teman-teman senasib dan seperjuangan, telah memberikan bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan studi ini.

8. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah memberikan konstribusi baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga tugas akhir elektronik ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Tegur, kririk, dan saran yang membangun demi peningkatan kualitas tugas akhir ini masa mendatang terus penults harapkan.

Bandar Lampung, Pebruari 2012 Penulis,

ZURIZAL


(3)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

ABSTRAK... SURAT PERNYATAAN ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PENGESAHAN ... RIWAYAT HIDUP ... PERSEMBAHAN ... MOTTO ... SANCA WACANA ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ...

i ii iii iv v vi vii viii ix xi xii BAB I PENDAHULUAN ...

1.1 Latar Belakang ... 1.2 Identifikasi Masalah ... 1.3 Perumusan Masalah ... 1.4 Tujuan Penelitian ... 1.5 Manfaat Penelitian ...

1 2 6 6 6 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

2.1 Tinjauan Pustaka ... 2.1.1 Pengertian Belajar ... 2.1.2 Pengertian Pembelajaran ... 2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar ... 2.1.4 Mata Pelajaran IPA di Sekolah ...

8 8 8 9 11 11


(4)

2.3 Pengertian Metode Demonstrasi ... 2.4 Hipotesis Tindakan ...

15 18 BAB III METODE PENELITIAN ...

3.1 Setting Penlitian ... 3.1.1 Tempat Penelitian ... 3.1.2 Waktu Penelitian ... 3.1.3 Subjek Penelitian ... 3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 3.3 Alat Pengumpulan Data ... 3.4 Teknik Analisis Data ... 3.5 Prosedur Penelitian ... 3.6 Urutan Penelitian Tindakan Kelas ... 3.7 Indikator Keberhasilan ...

19 19 19 19 19 20 20 21 21 22 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Hasil Penelitian... 4.1.1 Penetapan Kelas dan Waktu Penelitian .... 4.1.2 Persiapan Perangkat Pembelajaran ... 4.1.3 Tahap Pelaksanaan ... 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...

30 30 30 31 31 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...

46 46 46 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Gambar Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

2 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA

22 42


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil belajar Siswa Kelas IV Semester I Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2011/2012

4.1 Jadwal Pertemuan Pelaksanaan Pertemuan

4.2 Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan I

4.3 Distribusi hasil test siswa siklus I pertemuan pertama

4.4 Hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan kedua

4.5 Hasil test siswa siklus I pertemuan Kedua 4.6 Hasil observasi siswa siklus II pertemuan I 4.7 Hasil test belajar siswa siklus II pertemuan I

4.8 Hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus II pertemuan 2 4.9 Hasil test belajar siswa siklus II pertemuan 2

4.10 Data hasil belajar siswa siklus 1 dan 2

5 31 32 33 35 35 37 38 40 41 44


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWAKELAS IV SDN 3 KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013

0 12 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SDN 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

0 5 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DENGAN METODE DISKUSI PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 WAY KEPAYANG KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

1 12 73

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN Peningkatan Kreativitas Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Kuwawur 02 Kec. Sukolilo Kab.Pati Tahun Pelajaran

0 1 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATA PELAJARANIPA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS Peningkatan Kreativitas Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Kuwawur 02 Kec. Sukolilo Kab.Pati Tahun Pelajaran 2013/ 201

0 2 16

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang.

0 0 101

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode eksperimen mata pelajaran IPA siswa kelas IV B SDN Banyuroto 1 Sawangan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 2 112

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi eksperimen dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang

0 0 99

Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SDN Inpres Malanggong

0 0 12

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen pada materi gaya mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Banyakan Mertoyudan Magelang semester genap - USD Repository

0 0 88