PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SDN 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan melandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik dengan bimbingan dan arahan guru sebagai langkah persiapan untuk dapat hidup dan berkembang dalam masyarakat secara mandiri kelak dikemudian hari.

Proses pembelajaran di kelas diharapkan dapat mendorong siswa sebagai pembelajar untuk dapat berpartisipasi aktif melalui kegiatan yang menyenangkan dengan bantuan strategi, model dan media belajar yang bersifat kelompok sehingga diharapkan siswa mampu mengkonstruksi dari hasil pengalaman belajarnya.

Proses pembelajaran dalam setiap satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mewujudkan hal itu, harus ada upaya konkret dari guru dalam mengemas proses pembelajaran melalui: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil belajar yang berpusat pada aktifitas siswa, keterlibatan keseluruhan aspek fisik dan emosional, fleksibel, gembira dan adanya kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.

Pada sekolah dasar, perlu adanya kerja keras guru sebagai agen pembelajaran dalam membimbing dan membangun kemampuan siswa dalam belajar. Hal ini karena pada tingkat sekolah dasar sesuai tahapan perkembangan psikologis anak secara umum masih ketergantungan terhadap manusia dewasa.


(2)

Nilai siswa kelas V Sekolah Dasar khususnya mata pelajaran IPA kebanyakan siswa belum menguasai sehingga akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA, upaya meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan siswa dengan bimbingan dan arahan guru di kelas, seringkali tidak berjalan mulus sesuai dengan yang diharapkan guru. Kenyataan di SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo pada siswa kelas V untuk mata pelajaran IPA menunjukan kemampuan: prestasi belajar IPA sangat rendah yang berakibat kompleks, siswa belum mengikuti belajar IPA dengan baik, siswa pasif tidak mau bertanya, prestasi belajar siswa belum maksimal, nilainya masih di bawah KKM yaitu nilai 65, jumlah siswa kelas V 25 siswa. Siswa tuntas 13 siswa (52%) siswa belum tuntas 12 siswa (48%). Hal ini disebabkan guru kurang kreatif dalam memilih media pembelajaran, guru belum menggunakan metode yang tepat, guru menggunakan metode ceramah saja, guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab kepada teman sebaya, guru belum memberikan latihan-latihan.

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, penulis akan melakukan penelitian, tindakan kelas sebagai upaya pemecahan masalah rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demonstrasi. Metode demonstrasi digunakan untuk menumbuhkan penguatan ingatan siswa, sehingga diharapkan kegiatan pembelajaran bersifat kelompok dan tidak membosankan. Tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo pada mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2012/2013.

Teknik pembelajaran mempunyai keunggulan antara lain: (1) Mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal, menambah kreativitas belajar; (2) Mendorong berkembangnya daya analistis siswa dalam mengkonstruksi sebuah konsep atau nama berdasarkan pemahamannya;


(3)

(3) Metode ini sangat cocok diterapkan pada usia dini (SD) karena menuntut pelibatan aktifitas siswa dalam bergerak dan emosional.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Guru kurang kreatif dalam memilih media pembelajaran. 2. Guru belum menggunakan metode yang tepat.

3. Guru masih menggunakan metode ceramah saja.

4. Guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab kepada teman sebaya.

5. Guru belum mem

6. berikan latihan-latihan.

1.3.Rumusan Masalah

Untuk memberikan kejelasan dan arah dalam penelitian ini, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa? 2. Apakah prestasi belajar siswa dapat meningkat setelah menggunakan menggunakan

metode demonstrasi?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa menggunakan metode demonstrasi. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan metode demonstrasi.


(4)

1.5. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan pendidikan khususnya untuk:

1. Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas terutama pada mata pelajaran IPA sehingga hasil belajar dapat tercapai secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

2. Guru, menambah wawasan dalam kegiatan pembelajaran.

3. Siswa, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan agar dapat melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 4. Siswa, termotivasi belajar untuk melatih kecerdasan, ketangkasan, keterampilan dan dapat

mencapai prestasi yang maksimal.

5. Sekolah, sebagai masukan dalam rangka mengoptimalkan, mengefektifkan pembinaan guru sebagai agen pembelajaran dalam upaya peningkatan kwalitas pendidikan di sekolah.


(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1.Belajar dan Pembelajaran

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu, tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.

Seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang teersebut terjadi suatu aktivitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Perubahan tingkah laku itu tidak muncul begitu saja, tetapi sebagai akibat dari usaha orang tersebut. Oleh karena itu, proses terjadinya perubahan tingkah laku dengan tanpa adanya usaha tidak disebut balajar. Para ahli psikologi kognitif berpendapat bahwa pengetahuan merupakan konstruksi kognitif dari suatu kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang. Dengan demikian belajar bukan sekedar melibatkan hubungan antara setimulus dan respon saja, tetapi juga melibat kan proses berpikir yang sangat komplek, kemampuan individu terbangun melalui proses interaksi yang terus menerus dan menyeluruh antara individu dengan lingkungannya. (Slameto, 2009:2)

Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode. Untuk pengembangan metode didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.


(6)

Perencanaan pembelajaran sebagai suatu alat yang dapat membantu para guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengajar, serta mencapai tujuan pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.

Pembelajaran harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal, melalui partisipasi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang pada akhirnya membuat siswa dapat menciptakan karya, gagasan, pendapat, ide atas hasil penemuannya dan usahanya sendiri. (Hamzah, 2010:2)

1.2.Teori Belajar

Pendidikan menitik beratkan pada keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran bukan pada dominasi guru dalam penyampaian materi pelajaran, praktek tersebut ditandai pada aktivitas siswa, siswa yang belajar, siswa yang aktif dalam pembelajaran. Sementara guru memberi pengarahan dan bimbingan-bimbingan.

Prinsip-prinsip pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah:

1) Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

2) Siswa harus mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

3) Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

4) Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses-proses belajar. Keterbukaan belajar mengalami sesuatu bekerja sama dengan melakukan pengubahan diri terus menerus.

5) Belajar yang optimal akan terjadi bila siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.


(7)

6) Belajar mengalami (experimentalis learning) dapat terjadi bila siswa mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri, hal ini berarti bahwa evaluasi dari instruktur bersifat sekunder. 7) Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh.

Rogers (dalam Dimyati, 2006:16)

1.3.Aktivitas Pembelajaran

Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas. Baik fisik maupun aktivitas psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu bermain atau belajar. Ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran seluruhnya peranan dan kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif. Guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja. Siswa beraktivitas dalam pembelajaran dapat melatih merancang, memlaksanakan dan membuktikan kebenaran dari teori-teori konsep siswa terlibat langsung dengan materi pembelajaran yang berlaku dan supaya siswa mendapat kepuasan dari hasil pembelajaran. Sedangkan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, sehingga mendapatkan hasil pengajaran yang optimal, sekaligus mengikuti proses pembelaaran yang kreatif sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu yang baru, meskipun tidak mesti baru sama sekali. Kreatifitas merupakan dari gagasan atau produk lama ke dalam bentuk baru. Suatu proses munculnya hasil-hasil baru kedalam suatu tindakan. Hasil-hasil baru itu berasal dari sifat-sifat unik individu yang berinteraksi dengan individu lain (proses perolehan hasil pelajaran). Serta aktif, mendengarkan, mengamati, menyelidiki, mengingat,


(8)

menguraikan, mengasosiasikan, ketentuan satu dengan yang lainnya dan sebagainya. Thomas M. Risk (dalam Rohani, 2009:161)

1.4.Pembelajaran Aktif

Belajar aktif adalah siswa mendapatkan pengetahuan berdasarkan kegiatan-kegiatan. Cara belajar demikian mendorong siswa untuk bertanya bila mengalami kesulitan, pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi, dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Pembelajaran ini juga memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis serta melakukan penilaian terhadap berbagai pristiwa belajar dan menerapkaannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pembelajaran aktif Mencari buku-buku atau sumber-sumber lain untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Prinsip siswa belajar aktif dapat mengembangkan keterampilan kognitif, keterampilan manual, kreatifitas dan logika berfikir dan guru harus pandai merangsang kreatifitas siswa, baik dalam mengembangkan kecakapan berfikir maupun dalam melakukan tindakan. Pembelajaran ini melibatkan siswa secara optimal dan menitik beratkan pada keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran. guru lebih banyak memposisikan dirinya sebagai fasilitator yang bertugas memberi kemudahan belajar kepada siswa, siswa terlibat secara aktif dan berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi dan jalannya proses pembelajaran.

(Suryosubroto, 2009:104)


(9)

Desain pembelajaran menetapkan metode untuk mencapai tujuan. Inti desain pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Fokus utama dalam perencanaan pembelajaran adalah pada pemilihan, penetapan dan pengembangan variabel pembelajaran. Untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran dan untuk mengatasi kelemahan pembelajaran yang telah dikukan sebelumnya agar berubah menjadi pembelajaran yang berlangsung lebih sistematis. Sebagai upaya memperbaikai dan meningkatkan pembelajaran lebih professional guru memerlukan kebranian dan kepedulian terhadap kelemahan yang ada dalam pembelajaran yang dikelola. Hal ini guru memiliki peluang untuk menemukan kelemahan praktek pembelajaran yang yang dilakukan selama ini. Metode pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi dan hasil pembelajaran. Analisis akan menunjukkan bagaimana kondisi pembelajarannya dan apa hasil pembelajaran yang diharapkan. Setelah itu barulah menetapkan pengembangan metode pembelajaran yang diambil setelah perancang pembelajaran mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi nyata yang ada dari hasil pembelajaran yang diharapkan. (Hamzah, 2010:51)

1.6.Sumber Belajar

Pengertian yang sederhana, (hingga dewasa ini dunia pengajaran praktis masih berpandangan) sumber belajar (learning resources) adalah guru dan bahan-bahan pelajaran/ bahan pengajaran baik buku bacaan atau semacamnya dalam desain pengajaran yang bisa disusun guru, salah satu kompetensi pengajaran yang dirancang guru berupa sumber belajar/ pengajaran yang umumnya diisi buku-buku rujukan. Sumber belajar sesungguhnya tidak sempit.

Sumber belajar merupakan alat yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik langsung tidak langsung baik sebagian ataupun secara keseluruhan,


(10)

sumber merupakan suatu sistem atau perangkat materi yang diciptakan atau disiapkan dengan maksut mempermudah siswa belajar.

Bahwa segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses/ aktivitas baik secara langsung maupun tak langsung, diluar dari diri peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka disebut sumber belajar. (Rohani, 2009:161).

Macam-macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang menginginkan/ memudahkan terjadinya proses belajar disebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak terampil menjadi terampil, dan menjadi individu dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang terpuji dan mana yang tidak terpuji dan seterusnya. Guru memilih media pembelaaran yang bermanfaat. Faktor lain adalah efektivitas komunikasi dalam kaitannya dengan siswa serta bahan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain sesungguhnya ada bahan yang jelas mengenai sumber belajar sebab segala apa yang bisa mendatangkan manfaat mendukung dan menunjang individu untuk berubah kearah yang lebih positif, dinamis (belajar) atau menuju perkembangan dapat disebut sumber belajar. Bahkan proses/ aktivitas itu sendiri dapat disebut sebagai sumber belajar. (Sardiman, 2008:233).

1.7.Evaluasi Program

Evaluasi adalah segala macam cara atau prosedur yang ditempuh untuk memperoleh keterangn atau data yang dpergunakan sebagai bahan untuk melakukan penilaian. Teknik yang digunakan dalam penilaian akan sangat mempengaruhi kualitas hasil yang siperoleh. Teknik yang salah akan mendapatkan data yang salah pula. Anak yang penakut, misalnya diuji dengan teknik ujian yang menyeramkan, maka ada kecenderungan hasil yang diperolehnya jelek. Namun apabila dilakukan dengan teknik yang menyenangkan maka secara alami akan diperoleh hasil yang benar.


(11)

Evaluasi proses menggambarkan, memperoleh dan menyediakan informasi yang

berguna untuk menilai alternatif keputusan. ”Yaitu membuat pedoman-pedoman kerja yang terdiri dari empat keputusan:

1. Contect evaluation, konteks evaluasi membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai program.

2. Input evaluation, evaluasi menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, rencana dan strategi untuk mencapai tujuan.

3. Process evaluation, evaluasi proses untuk membantu mengimplementasikan keputusan sampai sejauh mana rencana yang telah diterapkan? Apa yang harus direvisi.

4. Product evaluation, evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya. Shinkfield ( dalam Yusuf, 2008:14)

1.8.Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru/ siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data dan konsep pada proses pembelajaran. Dalam pembelajaran metode yang dapat digunakan banyak sekali ragamnya. Sebagai guru hendaknya pandai menggunakan atau memilih metode yang tepat, sesuai dengan materi dan kondisi siswa. Proses pembelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal diperlukan metode pembelajaran yang tepat.

Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah pembelajaran dimana seorang siswa menunjukkan,


(12)

pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian baru dan sempurna, juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada materi yang dipelajarinya.

Metode demonstrasi adalah pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa sampai pada penampilan agar siswa dapat memahami secara nyata maupun secara tiruan. Hal ini lebih cocok untuk gerakan yang sifatnya ke arah gerakan motorik. Dengan demikian metode demonstrasi adalah metode yang digunakan siswa dan guru dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat mempertunjukkan gerakan dengan prosedur yang benar.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Kelebihan menggunakan metode demonstrasi adalah: pembelajarannya mampu untuk mengajak siswa berperan aktif, siswa lebih dapat terpusat pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi. Melalui pengamatan dan contoh konkret sehingga kesan diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya, akibat selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapan.

Ada beberapa kendala atau kelemahan dari pembelajaran metode demonstrasi masalah yang sering muncul adalah pembagian waktu, karena memerlukan waktu yang lama, jika pembagian waktunya kurang baik, maka pembelajaran dengan model ini justru akan susah diterapkan.

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan model pembelajaran tersebut maka dengan penggunaan waktu yang baik metode demonstrasi ini akan mampu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA kelas V. (Roestiyah, 2009:161-163).


(13)

1) Kegiatan persiapan.

2) Siswa dibagi menjadi lima kelompok.

3) Guru membagikan alat-alat untuk melakukan kegiatan tentang materi pembelajaran yang akan dilakukan.

4) Guru membimbing siswa untuk melakukan kerja kelompok sambil mempersentasi kinerja siswa terbaik.

5) Siswa diminta untuk mendemonstrasikan media yang sudah diberikan oleh guru pada tiap-tiap kelompok.

6) Siswa mengamati percobaan materi pembelajaran yanng sedang dilakukan.

7) Siswa diminta maju untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil kinerja kelompoknya.

8) Guru dan siswa melakukan komunikasi presentasi tanya jawab. 9) Siswa melakukan tanya jawab dengan teman sebaya.

10)Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data hasil percobaan. 11)Siswa mengerjakan latihan.

1.9.Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Dalam khususnya tertentu sering kali hasil tes digunakan sebagai satu-satunya kriteria keberhasilan. Tes pengukuran keberhasilan atau yang sering kita kenal istilah (Riterion Referenced Test) adalah yang terdiri atas item-item yang secara langsung mengukur tingkah laku yang harus dicapai oleh pembelajaran, tes pengukuran keberhasilan ini juga dikenal dengan Penilaian Atau Patokan (PAP). Karena keberhasilan seseorang ditentukan oleh kriteria yang ditetapkan sebelum tes itu berlangsung.


(14)

Apabila tidak memenuhi kriteria dikatakan gagal. Dengan demikian, tersusun setelah indikator ditetapkan.

PAP bisa digunakan bila guru menggunakan tes sebagai:

a. Test Prasarat, digunakan manakala guru ingin mengukur apakah siswa telah memiliki kemampuan tertentu.

b. Test Awal, tes digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan hal-hal yang akan dipelajarinya.

c. Test Akhir, tes akhir adalah tes yang digunakan untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam indikator hasil belajar. Dick dan Carey (dalam Sanjaya, 2009:235).

1.10. Kerangka Pikir

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh seorang guru. Model pembelajaran yang digunakan tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pencapain tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, model pembelajaran sebagai salah satu faktor yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran menempati peran penting dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat akan menentukan hasil belajar siswa terhadap konsep yang diberikan dalam proses pembelajaran.

Selama ini guru belum memanfaatkan model pembelajaran yang ada sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Untuk mengetahui bagaimanakah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 4 Wonodadi, maka dilakukan penelitian terhadap kelas tersebut dengan diterapkan metode demonstrasi.


(15)

1.11. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Jika pembelajaran siswa kelas V diterapkan metode demonstrasi, maka dapat meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran IPA.

2. Jika pembelajaran siswa kelas V diterapkan metode demonstrasi, maka terjadi peningkatan prestasi belajar IPA pada setiap siklus.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

3.2.Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, Tahun 2012-2013. Obyek penelitiannya adalah mata pelajaran IPA beserta segala kegiatan pada proses pembelajaran yang berlangsung di kelas tesebut.

3.3.Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan tahun pelajaran 2012/2013. 2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu berjarak kurang lebih 12 Km dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

3. Observator Penelitian

Peneliti adalah guru kelas V dengan pengalaman mengajar selama 29 tahun. Dalam penelitian ini peneliti dibantu dua orang kolaborator yang bertugas mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran.


(17)

3.4.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yaitu penelitian tindakan yang berbentuk siklus (tindakan). Penelitian ini dilaksanakan, siklus diberhentikan jika KKM sudah tercapai. Dengan mengamati aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Berdasarkan proses tersebut dapat dilihat bahwa pada proses siklus pertama akan dikembangkan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan observasi dan refleksi. Kegiatan perencanaan diawali dengan orientasi pendahuluan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses pembelajaran

konvensional. Kegiatan ini merupakan penelitian pendahuluan dengan tujuan

mengidentifikasi masalah dan menemukan fakta di lapangan. Kemudian berdasarkan temuan pada orientasi pendahuluan, peneliti merencanakan tindakan yang akan ditampilkan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

Selanjutnya peneliti melaksanakan kegiatan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan, kemudian observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap tindakan yang telah dilakukan, kemudian menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

Secara operasional tahap-tahap kegiatan penelitan dalam siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:


(18)

Bagan Siklus Tindakan dalam Penelitian

Arikunto, Suharsimi: 2008, 16

?

Siklus 1 Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus 2

Pengamatan


(19)

SIKLUS I 1. Perencanaan.

a. menyusun sekenario pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. b. Pemilihan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan.

c. Menyusun silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran. d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

e. Menentukan indikator yang akan dijadikan acuan keberhasilan.

f. Mempersiapkan media pembelajaran.

g. Membuat LKS.

h. Membuat format evaluasi/tes.

i. Membuat lembar observasi siswa dan guru.

2. Pelaksanaan Tindakan

Menerapkan tindakan sesuai rencana, dengan langkah-langkah: a. Guru meminta siswa dibagi menjadi lima kelompok.

b. Guru membagikan alat-alat untuk melakukan kegiatan tentang materi pembelajaran yang akan dilakukan.

c. Guru membimbing siswa untuk melakukan kerja kelompok sambil mempersentasi kinerja siswa terbaik.

d. Siswa diminta untuk mendemonstrasikan media yang sudah diberikan oleh guru pada tiap-tiap kelompok.

e. Siswa mengamati percobaan materi pembelajaran yanng sedang dilakukan.

f. Siswa diminta maju untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil kinerja kelompoknya.


(20)

h. Siswa melakukan tanya jawab dengan teman sebaya.

i. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data hasil percobaan j. Siswa mengerjakan latihan.

3. Pengamatan (observasi)

a. Peneliti melakukan pengamatan sesuai rencana dengan mengunakan lembar observasi.

b. Pada tahap ini guru melakukan inplementasi rencana pembelajaran yang telah disusun, kemudian mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk memperoleh data aktivitas siswa sedangkan aktivitas guru diamati oleh observer.

4. Refleksi

a. Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan, untuk memperoleh masukan dari hasil kegiatan pembelajaran dan juga komentar dari observer tentang keseluruhan proses kegiatan belajar mengajar, refleksi dlakukan menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.

b. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan menganalisis hasil tindakan. c. Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada tahap selanjutnya.

3.5.Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar.


(21)

Lembar observasi kegiatan belajar mengajar terdiri dari:

a) Lembar observasi aktivitas siswa,untuk mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran.

b) Lembar observasi aktivitas guru, untuk mengamati kegiatan belajar mengajar selama guru melaksanakan proses pembelajaran.

2. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa mengenai konsep mata pelajaran IPA. Tes formatif ini diberikan setiap akhir pembelajaran. Bentuk soal yang diberikan adalah bentuk isian.

3.6.Pengumpulan Data

Alat bantu yang digunakan peneliti dalam mempermudah pengumpulan data, yaitu: 1. Observasi

Observasi yang digunakan untuk memperoleh data tentang siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Instrumen Aktivitas

No Aspek aktivitas SKOR

1 2 3 4

1 Keaktifan mendemonstrasikan

media pembelajaran.

2 Menjawab pertanyaan guru dan

bertanya pada guru.

3 Menjawab pertanyaan teman

4 Menyelesaikan tugas yang di berikan guru


(22)

Petunjuk : Berilah tanda () di bawah skor 4 apabila anda anggap bahwa cara melakukan aspek aktivitas sangat tepat, 3 bila tepat, 2 bila agak tepat dan 1 bila tidak tepat.

Persentasi siswa yang aktif = Jumlah Siswa Yang Aktif x 100 Jumlah Keseluruhan

Langkah-langkah pembelajaran:

a. Siswa dibagi menjadi lima kelompok

b. Guru membagikan alat-alat untuk melakukan kegiatan tentang materi

pembelajaran yang akan dilakukan

c. Guru membimbing siswa untuk melakukan kerja kelompok sambil mempersentasi kinerja siswa terbaik

d. Siswa diminta untuk mendemonstrasikan media yang sudah diberikan oleh guru pada tiap-tiap kelompok

e. Siswa mengamati percobaan materi pembelajaran yanng sedang dilakukan

f. Siswa diminta maju untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil kinerja kelompoknya

g. Guru dan siswa melakukan komunikasi tanya jawab h. Siswa melakukan tanya jawab dengan teman sebaya

i. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data hasil percobaan j. Siswa mengerjakan latihan


(23)

Teknik tes dilakukan dilembar test, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

3.7.Analisis Data

Pengkajian atau analisis data dilakukan dengan metode kuantitatif untuk memperoleh data kinerja siswa dalam penilaian hasil belajar dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang dicapai.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentasi dilakukan dengan cara memberi evaluasi berupa soal test tertulis pada akhir pembelajaran.

Sedangkan hasil observasi menggunakan metode kuallitatif yang diperoleh merupakan gambaran secara umum mengenai keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran.

Berikut dijelaskan penerapan kedua teknik tersebut: 1) Kuantitatif

Analisis kuantitatif akan digunakan untuk menganalisis data tingkat keberhasilan atau presentasi yang dilakukan meliputi data kognitif dengan cara memberi evaluasi berupa soal tertulis pada akhir pembelajaran.

2) Kualitatif

Data yang berkaitan dengan aktivitas siswa yang sesuai dengan indikator.

Dari hasil tes belajar siswa yang diperoleh hasilnya kurang memuaskan yaitu masih 60% maka dilanjutkan siklus berikutnya.

3.8.Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan tindakan kelas adalah apabila terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar pada setiap siklusnya, lebih dari 75% siswa aktif dan memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) nilai 65 di akhir pembelajaran.


(24)

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga siswa kelas V SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Siklus I (Pertemuan 1) dengan nilai rata-rata 53% dengan kategori Tidak Baik, aktivitas guru dalam proses pembelajaran 64,5% dengan kategori Cukup, prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 64,4% dengan kategori Cukup. Jumlah siswa tuntas 16 siswa (64%), belum tuntas 9 siswa (36%) dari 25 siswa persentase ketuntasan 64% masih tergolong rendah karena belum mencapai indikator keberhasilan yang dikehendaki 75% diakhir pembelajaran. Maka dilanjutkan pertemuan selanjutnya siklus I (pertemuan 2). 2) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga dapat meningkatkan

aktivitas dan prestasi belajar siswa pada setiap siklusnya, yang ditandai peningkatan pada siklus I (pertemuan 2) 62% dengan kategori Baik, aktivitas guru dalam proses pembelajaran 65,2% dengan kategori Baik, prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 66,4% jumlah siswa tuntas 17 siswa (68%), belum tuntas 8 siswa (32%) dari 25 siswa, persentase ketuntasan 68 %, nilai rata-rata yang diperoleh siswa 66,4% belum maksimal karena belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan 75% diakhir pembelajaran. Maka dilanjutkan pertemuan berikutnya siklus ke II .

3) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam setiap siklusnya yaitu siklus II (pertemuan 1) 74% dengan kategori Sangat Baik, aktivitas guru dalam proses pembelajaran 73,6% dengan kategori Baik, prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 72,8%, jumlah siswa tuntas 18


(26)

siswa (72%) belum tuntas 7 siswa (28%) dari 25 siswa persentase ketuntasan 72%, nilai rata-rata diperoleh 72,8% siswa belum maksimal karena belum mencapai indikator keberhasilan 75%, diakhir pembelajaran. Maka dilanjutkan siklus II (petemuan 2).

4) Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga mengalami peningkatkan aktivitas siswa pada siklus II (pertemuan 2) 82% dengan kategori Sangat Baik, aktivitas guru 85,3%, dengan kategori Sangat Baik, sedangkan pretasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 80,4% jumlah siswa tuntas 20 siswa (80%) belum tuntas 5 siswa (20%) dari 25 siswa, persentase ketuntasan 80% dengan kategori Sangat Baik. Dari data diatas dapat diketahui jumlah rentang nilai yang dikwalifikasikan dan diamati secara klasikal ketuntasan belajar telah tercapai, sehingga tidak diperlukan revisi terlalu banyak

yang perlu diperhatikan tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan serta

mempertahankan keberhasilan. ,

1.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Guru melaksanakan metode demonstrasi sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas terutama pada mata pelajaran IPA dan juga memerlukan persiapan yang matang, harus mampu menentukan atau memilh topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga sehingga hasil belajar dapat tercapai secara optimal.


(27)

3. Siswa, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar agar dapat melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

4. Guru harus sering menerapkan metode demonstrasi dan menggunakan alat peraga, sehingga siswa termotivasi belajar untuk melatih kecerdasan, ketangkasan, ketrampilan dan dapat mencapai prestasi yang maksimal. serta dapat menemukan pengetahuan baru, dalam proses penerimaan terhadap mata pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam dan lebih tahan lama pada jiwanya sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

5. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut untuk mengoptimalkan, mengefektifkan, pembinaan karena guru sebagai agen pembelajaran dalam upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan.

6. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SDN 4 Wonodadi tahun pelajaran 2012 /2013. 7. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan nilai agar diperoleh nilai


(28)

(29)

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

SISWA KELAS V SD NEGERI 4 WONODADI

KECAMATAN GADINGREJO

Oleh

SUDASMI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(30)

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN

METODE DEMONSTRASI

SISWA KELAS V SD NEGERI 4 WONODADI

KECAMATAN GADINGREJO

(Skripsi)

Oleh

SUDASMI

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG


(31)

RIWAYAT HIDUP

SUDASMI, lahir di Krandegan, 5 juni 1962. Anak dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Wiro Taruno (Alm) dan ibu Kasiyem. Menikah dengan Syafari dan dikarunia dua orang anak yang bernama Isna Oktarini dan Fajar Hidayat.

Memulai pendidikan di SDN 8 Gadingrejo lulus tahun 1974, melanjutkan ke SMP Negeri Gadingrejo lulus tahun 1977, melanjutkan ke-SPG Muhammadiyah Pringsewu lulus tahun 1981, tahun 1983 diangkat menjadi PNS. Tahun 2001 tercatat sebagai mahasiswa D.II Univesitas Terbuka lulus tahun 2003. Pada tahun 2010 tercatat menjadi mahasiswa Universitas lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan program S1 PGSD dalam jabatan.

Peneliti memulai karir mengajar di SD 3 Parerejo dari tahun 1983 sampai tahun 1994. Kemudian mengajar di SDN 4 Wonodadi sampai sekarang.


(32)

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL . . . i

ABSTRAK. . . ii

LEMBAR PERSETUJUAN . . . iii

LEMBAR PENGESAHAN . . . iv

LEMBAR PERNYATAAN . . . v

RIWAYAT HIDUP . . . vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. . . . vii

KATA PENGANTAR . . . vii

DAFTAR ISI . . . . . ix

DAFTAR TABEL . . . x

I. BAB I PENDAHULUAN . . . . 1

1.1.Latar Belakang Masalah . . . 1

1.2.Identifikasi Masalah . . . 3

1.3.Rumusan Masalah . . . 4

1.4.Tujuan Penelitian . . . . 4

1.5.Manfaat Penelitian . . . . 4

II. BAB II KAJIAN PUSTAKA. . . . 6

2.1.Belajar dan Pembelajaran. . . 6

2.2.Teori Belajar . . . . . . . . . 7

2.3.Aktivitas Pembelajaran .. . . 8

2.4.Pembelajaran Aktif . . . 9

2.5.Desain Pembelajaran . . . 10

2.6.Sumber Belajar . . . 11

2.7.Evaluasi Program . . . 13

2.8.Pengertian Metode Pembelajaran . . . 14

2.9.Hasil Belajar . . . 16

2.10.Kerangka Pikir . . . 17

2.11. Hipotesis Tindakan . . . 18

III.BAB III METODE PENELITIAN . . . 19

3.1. Jenis Penelitian . . . 19

3.2. Subyek Penelitian . . . .. 19

3.3. Setting Penelitian . . . 19

3.4. Prosedur Penelitian . . . . 20

3.5. Instrumen Penelitian . . . 25

3.6. Pengumpulan Data . . . 25

3.7. Analisis Data . . . 27

3.8. Indikator Keberhasilan . . . . . 28

IV.BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . 29


(33)

4.2. Penetapan Kelas dan Waktu Penelitian. . . .. 31

4.3. Hasil Penelitian. . . 32

1. Siklus I (Pertemuan 1) . . . . . 32

a. Tahapan Perencanaan . . . 32

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan . . . . 33

c. Observasi Tindakan . . . . 35

d. Refleksi . . . 41

e. Revisi . . . . 42

2. Siklus I (Pertemuan 2) . . . 43

a. Tahapan Perencanaan . . . 43

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan . . . . 43

c. Observasi Tindakan . . . . 45

d. Refleksi . . . 51

e. Revisi . . . .. . 52

3. Siklus II (Pertemuan 1) . . . 52

a. Tahapan Perencanaan . . . 52

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan . . . . 53

c. Observasi Tindakan . . . . 55

d. Refleksi . . . 61

e. Revisi . . . . 61

4. Siklus II (Pertemuan 2) . . . 62

a. Tahapan Perencanaan . . . 62

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan . . . . 62

c. Observasi Tindakan . . . 70

d. Refleksi . . . 70

e. Revisi . . . 70

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian. . . . 71

V.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .. . . 75

5.1. Kesimpulan. . . . . . .. . . 75

5.2. Saran . . . .. . . . . . .. . . 77

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . 79

LAMPIRAN 1. Surat keterangan kepala SDN 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo.. . 80

2. Izin Penelitian . . . .. . . 81

3. Silabus Siklus I . . . 82

4. Silabus Siklus II . . . 85

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I . . . 88

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .. . . . 96

7. Lembar Kegiatan Siswa Siklus I (pertemuan 1) .. . . . . . 104

8. Lembar Kegiatan Siswa Siklus I (pertemuan 2) . . . . . . 105

9. Lembar Kegiatan Siswa Siklus II (pertemuan 1) . . . .. . . 106

10. Lembar Kegiatan Siswa Siklus II (pertemuan 2) . . . 107

11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I (pertemuan 1). . . 108

12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I (pertemuan 2) . . . 110

13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II (pertemuan 1) . . . 112


(34)

15. Rekapitulasi Peningkatan Persentase Aktivitas Siswa . . . 116

16. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I (pertemuan 1) . . . 117

17. Lembar Observasi Aktivitas Guru Silklus I (pertemuan 2) . . . 120

18. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II (pertemuan 1) . . . 123

19. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II (pertemuan 2) . . . 126

20. Rekapitulasi Peningkatan Persentase Aktivitas Guru . . . .. 129

21. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa . . . 130

22. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal . . . . . . 131

23. Hasil Analisis Daya Pembeda . . . 133

24. Foto Siswa Sedang Melakukan Kegiatan Siklus I (pertemuan 1) . . . . 136

25. Foto Siswa Sedang Melakukan Kegiatan Siklus I (pertemuan 2) . . . . 137

26. Foto Siswa Sedang Melakukan Kegiatan Siklus II (pertemuan 1) . . . 138


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta

Dimiyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Hamzah. 2010. Model Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Roestiyah. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta Rohani, Ahmad. 2009. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desains Sistem Pembelajaran.

Fajar Interpratama. Jakarta

Sardiman A.M. 2008. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Slameto. 2009. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Renika Cipta. Jakarta

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta


(36)

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1. Pergantian Kepala SDN 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo . . . 29

4.2. Data Pegawai SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo . . 30

4.3. Jumlah Rombongan Belajar SDN 4 Wonodadi. . . 31

4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I (Pertemuan 1) . . . . . . . 35

4.5. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I (Pertemuan 1) . . . .. . . 38

4.6. Hasil Belajar Siklus I (Pertemuan 1) . . . . . . 40

4.7. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I (Pertemuan 1) . . . 41

4.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I (Pertemuan 2) . . . 46

4.9. Hasil Obsevasi Aktivitas Guru Siklus I (Pertemuan 2) . . . 48

4.10. Hasil Belajar Siswa Siklus I (Pertemuan 2) . . .. . . . . . 50

4.11. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siklus I (Pertemuan 2) . . . . . . . 51

4.12. Hasil Obsfrvasi Aktivitas Siswa Siklus II (Pertemuan 1) . . . . 56

4.13. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II (Pertemuan 1) . . . 57

4.14. Hasil Belajari Siswa Siklus II (Pertemuan 1) . . . 60

4.15. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus II (Pertemuan 1) . . . 60

4.16. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II (Pertemuan 2). . . .. . . . 65

4.17. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II (Pertemuan 2) . . . . . 66

4.18. Hasil Belajar Siswa Siklus II (Pertemuan 2) . . . . . . 69

4.19. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus II (Pertemuan 2). . . . 69

4.20. Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Siswa . . . .. . . .. . 72

4.21. Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Guru.. . . 73


(37)

MOTTO

Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami,

yang rumit menjadi mudah dimengerti atau yang sukar menjadi mudah

dilakukan, itulah pendidik sejati


(38)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena petunjuk dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul

“Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Metode Demonstrasi Siswa

Kelas V SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo”. Penulisan Penelitian Tindakan

Kelas ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana pada Program S-1 PGSD Dalam Jabatan.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuaan baik secara moral maupun material dalam penyelesaian penulisan penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Drs. Sumardi, M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

5. Dr. Riswanti Rini, M.Si. sebagai dosen pembahas yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selasai.


(39)

6. Bapak/Ibu Dosen selaku tim pengajar dalam pelaksanaan Program S1 PGSD dalam Jabatan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Teman-teman peserta Program S1 PGSD dalam Jabatan yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akan menjadi kenangan indah.

8. Suamiku Syafari dan anakku Isna Oktarini dan Fajar Wahyu, atas doa dan dukungannya yang telah diberikan selama ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan PTK ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu

Peneliti menyadari bahwa PTK ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Peneliti harapkan untuk perbaikan lebih lanjut dan masukan bagi Peneliti sebagai pedoman acuan dalam peneliti yang akan datang.

Gadingrejo, November 2012

Sudasmi


(40)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Sumardi, M.Pd . . .

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Riswanti Rini, M.Si. . . .

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(41)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : SUDASMI

NPM : 1013119191

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI

BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SDN 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasi karya saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya.

Gadingrejo, November 2012 Yang membuat pernyataan,


(42)

(43)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V

SD NEGERI 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

Nama Mahasiswa : SUDASMI

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013119191

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Sumardi, M.Pd.


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena petunjuk dan

hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Metode Demonstrasi Siswa Kelas V SD Negeri 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo”. Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana pada Program S-1

PGSD Dalam Jabatan.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuaan baik secara moral maupun material

dalam penyelesaian penulisan penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

3. Dr. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

4. Drs. Sumardi, M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan

dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini

selesai.

5. Dr. Riswanti Rini, M.Si. sebagai dosen pembahas yang senantiasa memberikan

bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan


(2)

6. Bapak/Ibu Dosen selaku tim pengajar dalam pelaksanaan Program S1 PGSD dalam

Jabatan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti menyelesaikan

studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Teman-teman peserta Program S1 PGSD dalam Jabatan yang telah banyak memberikan

semangat dan bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akan menjadi

kenangan indah.

8. Suamiku Syafari dan anakku Isna Oktarini dan Fajar Wahyu, atas doa dan dukungannya

yang telah diberikan selama ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan PTK ini yang

namanya tidak dapat disebutkan satu per satu

Peneliti menyadari bahwa PTK ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat Peneliti harapkan untuk perbaikan lebih lanjut

dan masukan bagi Peneliti sebagai pedoman acuan dalam peneliti yang akan datang.

Gadingrejo, November 2012

Sudasmi


(3)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Sumardi, M.Pd . . .

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Riswanti Rini, M.Si. . . .

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003


(4)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : SUDASMI

NPM : 1013119191

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SDN 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasi karya saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya.

Gadingrejo, November 2012 Yang membuat pernyataan,


(5)

(6)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V

SD NEGERI 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

Nama Mahasiswa : SUDASMI Nomor Pokok Mahasiswa : 1013119191

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Sumardi, M.Pd.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SEQIP SISWA KELAS V SDN 3 TULUNGAGUNG KECAMATAN GADINGREJO

0 9 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

0 7 168

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDIMAS NATAR

0 20 69

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

0 11 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA REALIA PADA SISWA KELAS V SDN 7 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN

2 16 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 PAREREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 9 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 3 BULUKARTO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012/2013

0 12 39

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi-eksperimen siswa kelas V semester genap SD Negeri Tempak 1 Candimulyo Magelang.

0 0 109

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang.

0 0 101

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi eksperimen dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang

0 0 99