Tahap-Tahap Menopause Hormon-Hormon Reproduksi Wanita

12

2.1.1.5 Tahap-Tahap Menopause

Adapun tahap-tahap dalam menopause adalah : 1. Pramenopause Fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak, dan kadang disertai rasa nyeri haid dismenore Ali Baziad, 2003: 2. Terjadi penurunan tajam estrogen dan meningkatnya hormon gonadotropin Ida Bagus Gde Manuaba, 1998: 402. 2. Perimenopause Perimeopause merupakan fase peralihan antara pramenopause dan pasca menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya 38 hari dan sisanya 18 hari. Pada umumnya wanita telah mengalami berbagai jenis keluhan klimakterik masa peralihan antara masa reproduksi dan masa sesudah menopause Ali Baziad, 2003: 2. 3. Pascamenopause Pada fase ini ovarium sudah tidak dapat berfungsi sama sekali dan kadar gonadotropin meningkat terjadi pada usia 60 tahun. Keluhan lokal pada sistem urogenital bagian bawah, atrofi vulva pengecilan pada bagian mulut kemaluan dan vagina menimbulkan berkurangnya produksi lendirtimbulnya nyeri senggama Ali Baziad, 2003: 3. 13

2.1.1.6 Hormon-Hormon Reproduksi Wanita

Menurut Hutapea 1998: 145-154, setelah usia diatas 35 tahun ovarium manusia mulai menurun dalam berat dan besarnya. Perubahan folikel dan hormon steroid dari ovarium akan lebih menurun setelah menopause. Sindroma klimakterium wanita menopause erat hubungannya dengan hormon steroid seks wanita yaitu, estrogen dan progesteron yang menurun dalam darah. 1. Hormon Estrogen Menurut Effendi 2002: 37, ada 3 jenis estrogen yang ada dalam tubuh yaitu estradiol, estrone dan estriol. Fungsi utama estrogen menyebabkan proliferasi tumbuh lewat reproduksi sel-sel sel-sel dan pertumbuhan alat kelamin, memelihara sistem reproduksi dan menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita. Estrogen mempengaruhi perkembangan tubuh wanita, dengan penumpukan jaringan lemak, terutama dibuah dada, panggul, pantat, paha, pertumbuhan rambut terbatas pada mons pubis dan ketiak. Menurut Agoestina 2002: 56, estradiol adalah estrogen yang paling efektif memelihara fungsi yang sehat dari organ-organ tubuh. Sebelum usia reproduksi wanita estradiol dihasilkan diekskresikan dalam jumlah banyak oleh ovarium. Estrogen mempunyai efek terhadap indung telur yaitu bertambah beratnya indung telur. Pada rahim estrogen mempengaruhi perkembangan endometrium yaitu terjadi proliferasi dan hiperplasi pertumbuhan kelenjar. Pada leher rahim estrogen menyebabkan terbentuknya lender serviks yang tipis, cair dan jernih yang mudah ditembus oleh sel mani Hanifa Winkjosastro, 1999: 121. 14 Berkurangnya estrogen pada masa menopause, menyebabkan tulang-tulang mengalami osteoporosis karena berkurangnya retensi kalsium dan fosfat Ernie Kurniadjaja, 2003: 39. 2. Hormon Progesteron Progesteron hormon kedua dari indung telur lebih spesifik untuk wanita. Hormon dihasilkan oleh corpus luteum dan pada wanita hamil dihasilkan oleh plasenta. Progesteron menyebabkan lendir leher rahim sedikit kental dan keruh, serta banyak infiltrasi leukosit juga menghambat motilitas saluran telur dan mempengaruhi pengangkutan telur yang telah dibuahi progesteron melindungi endometrium dari hiperplasi dan kanker. Progestin atau progesteron yang paling sering digunakan ialah yang mempunyai sifat-sifat adrogenik, pengaruhnya terhadap metabolisme lipid potensial Hanifa Winkjosastro, 1999: 76-77. 3. Gonadotropin Releasing Hormon GNRH GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus di otak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya Anonim, 2006 4. FSH folikel stimulating hormone dan LH luteinizing hormone Kedua hormon ini dinamakan gonadotropin hipofisis yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH Anonim, 2006. 15 2.1.1.7 Perubahan-Perubahan Tubuh Masa Menopause 2.1.1.7.1 Perubahan Pada Organ Reproduksi

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Wanita Pada Masa Klimakterium Tentang Menopause Di Kelurahan Simpang Selayang Medan

1 56 73

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 54 79

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Keluhan Wanita saat Menopause Di Kelurahan Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2012

2 14 146

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Kla

0 1 16

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MASA MENOPAUSE DENGAN PERSEPSI KELUHAN MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON SEMARANG.

0 0 3

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 11

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 6

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 20

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 3