TEKNIK PERMAINAN DAN STRUKTUR MUSIK HUSAPI SIMALUNGUN PADA LAGU PARENJAK-ENJAK NI HUDA SITAJUR DI KECAMATAN PAMATANG SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN.

TEKNIK PERMAINAN DAN STRUKTUR MUSIK HUSAPI
SIMALUNGUN PADA LAGU PARENJAK ENJAK NI
HUDA SITAJUR DI KECAMATAN PAMATANG
SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
SELAMAT TRIADIL SARAGIH
NIM. 2111542022

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Selamat Triadil Saragih, 2111542022. Teknik Permainan dan Struktur Musik
Husapi Simalungun pada lagu Parenjak-Enjak ni Huda Sitajur di Kecamatan

Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun. Skripsi. Jurusan Sendratasik.
Program Studi Pendidikan Seni Musik. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas
Negeri Medan 2016.
Penelitian ini membahas tentang teknik dan struktur musik husapi simalungun pada lagu
parenjak-enjakni huda sitajur. Penelitian ini dilakukan karena kurangnya masyrakat
Simalungun khususnya pemuda-pemudi yang mengenal, mengetahui dan mampu
memainkan teknik bermain husapi simalungun khususnya pada lagu parenjak enjakni
huda sitajuryang merupakan salah satu kesenian kebanggaan masyarakat Simalungun.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui teknik permainan husapi simalungun yang
sebenarnya dan juga mengetahui struktur musik husapi simalungun tersebut pada lagu
parenjak-enjakni huda sitajur di huta sait buttu kecamatan pamatang sidamanik kabupaten
Simalungun. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan dan
sumber informasi bagi peneliti, maupun pembaca nantinya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi
penelitian di Desa/ Huta Sait Buttu. Sampel penelitian ini adalah satu orang pemain
husapi simalungun,satuorang Seniman Simalungun,dan satu orang tokoh masyarakat
yang ada di desa tersebut. Teknik pengumpulan datanya melalui Observasi Lapangan,
Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode
analisis deskriptif kualitatif yang disertai dengan penyajian data dan penarikan

kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa teknik
permainan husapi simalungun khususnya pada lagu parenjak enjak ni huda sitajur terdiri
dari tiga teknik yaitu teknik mamiltik,teknik martak dan teknik maringgou.Kemudian
struktur musik husapinya yaitu terdiri menjadi empat motif yaitu A,B,A’ dan B’ dimana
dalam cerita ini setiap motif menceritakan perjalanan hidup seekor kuda dan raja. Setiap
alat musik dan lagu rakyat pada prinsipnya memiliki ciri khas yang membedakannya
dengan lagu-lagu rakyat yang berasal dari etnik lain. Lagu ini banyak menggunakan
legato dimana hal tersebut merupakan teknik bernyanyi Simalungun yang disebut Inggou.
Kata kunci: Teknik Permainan,Struktur Musik,Husapi Simalungun

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah melimpahkan
kasih dan hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Terimakasih atas berkat dan perlindungan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini.
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis

menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun
dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk memperbaiki di masa yang
akan datang.
Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis juga mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulis
dalam penulisan Skripsi kepada:
1.

Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd. selaku Rektor UNIMED

2.

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

3.

Uyuni Widiastuti M.Pd. selaku Ketua Jurusan Sendratasik

4.


Dr. Pulumun Petrus Ginting, M.Sn. selaku Ketua Prodi Pendidikan Musik

5.

Dra.Pita HD.Silitonga,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang juga telah
membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaian Skripsi ini.

6.

Herna Hirza S.Pd, M.Sn. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaian Skripsi ini.

ii

7.

Seluruh Bapak/ibu Dosen Program Studi Pendidikan Musik yang telah
memberikan ilmunya selama proses pembelajaran selama perkuliahan.


8.

Drs.Setia Dermawan Purba M.Sn.dosen Etnomusikologi USU yang begitu
banyak memberikan arahan kepada penulis dalam menulis Skripsi tersebut.

9.

Arisden Purba sebagai Narasumber bersama keluarga dan masyarakat desa
yang telah menyiapkan waktu yang sangat banyak dan telah membantu
penulis dalam memberikan informasi dalam penulisan Skripsi ini.

10. Yang tercinta Orang tua Penulis, Bapak T.Salan Saragih dan Ibunda
Marselina Purba, yang selalu memberikan doa yang tulus, kasih sayang,
nasehat, dan materi. Terimakasih juga buat saudara PenulisEva Agustina
S,Hendri Jaya S,Eviana S,Jhondraman S dan adik penulis Herlina Saragih
11. Terimakasih buat teman- teman HIMAPSI sepengurusan Jony Karno
D,Imanuel, Ronauli P, Janro P, Lenda, Jenli, Jalinson, Crisna, k’Lastri, Medi,
Maylista, Aris S, dan Seluruh Senior himapsi dan Pengurus yang baru.
12. Terimakasih buat pelayanan mahasiswa buat K’Rosenta, S.Pd, kak vera S.Pd,
kak


lea,

seluruh

pemuda

GKPS

Krakatau

dan

teman

seperjuangandalamperkuliahan(Yusnita,Wili,Devi,Nasrani,Ely,Arimawati,Na
talia dan Nasraniyang memberikan doa, dukungan dan semangat.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, dan semoga Skripsi ini bermanfaat
bagi Penulis maupun pembaca.
Medan,

Penulis

Februari 2016

Selamat Triadil Saragih
NIM. 2111542022

iii

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK .................................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………


iii

BAB I

A.
B.
C.
D.
E.
F.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah ............................................................................
Identifikasi Masalah ...................................................................................
Pembatasan Masalah ..................................................................................
Rumusan Masalah ......................................................................................
Tujuan Penelitian .......................................................................................
Manfaat Penelitian .....................................................................................


BAB II

1
5
6
6
7
8

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Landasan Teori.................................................................................................. 9
1. Pengertian Teknik Permainan..............................................................
9
2.Struktur Musik............................................................................................
10
3.Alat Musik Tradisional Husapi................................................................
13
4.Lagu Parenjak-enjak Ni Huda Sitajur.................................................

14
5.Musik Gual Simalungun............................................................................
15
6.Penelitian Relevan.......................................................................................
13
B.
Kerangka Konseptual.................................................................................. 15

BAB III
A.
B.
C.
D.

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................................
Populasi dan Sampel ............................................................................................
Metode Penelitian .............................................................................................
Teknik Pengumpulan Data ...............................................................................

1. Studi Pustaka ........................................................................................
2. Observasi...............................................................................................
3. Wawancara ............................................................................................
4. Dokumentasi............................................................................................

19
19
21
22
22
25
25
27

5. Teknik Analisis Data ..................................................................... .

28

iv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

Deskripsi Keadaan Geografis dan Gambaran Umum Masyarakat
Simalungun di Desa Sait Buttu.................................................................
1.Keadaan Penduduk .................................................................................
2.Sistem Religi ............................................................................................
3.Sistem Bahasa ..........................................................................................
B.Husapi Simalungun dalam Lagu Parenjak-enjak Ni Huda Sitajur..........
1.Parenjak-enjak Ni Huda Sitajur.............................................................
2.Husapi Simalungun...............................................................................
3. Setem Husapi.........................................................................................
4.Husapi dalam Parenjak-enjak ni Huda Sitajur..................................
C. Teknik Permainan Husapi Simalungun Pada
Lagu Parenjak-enjakNi Huda Sitajur ....................................................................
1.Teknik Mamiltik .......................................................................................
2. Teknik Martak......................................................................................
3. Teknik Maringgou .............................................................................................
D. Struktur Musik pada Lagu Parenjak-enjak ni huda sitajur........................

BAB V Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

v

29
32
34
35
36
37
41
44
47
50
51
53
54
56

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Bagian-Bagian Dari Husapi Simalungun.........................41
Gambar 4.2 :Arah tinggi rendah nada....................................................44
Gambar 4.3 : Jarak Titik Nada Pada Senar Husapi...............................45
Gambar 4.4 : Jarak Titik Nada Pada Senar Husapi...............................47
Gambar 4.5 :Arisden Purba memegang husapi
dari depanTangan kiri................................................................. 50
Gambar 4.6: Arisden Purba memegang Husapi dari Atas....................50
Gambar 4.7:Posisi jari dalam mamiltik husapi..................................... 51
Gambar 4.8 :Posisi jari menggunakan teknik martak........................... 54

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1:Luas Desa diKabupaten Pamatang Sidamanik..................31
Tabel 4.2: Jarak Titik Nada Pada Senar Husapi...................................

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kesenian adalah salah satu bagian yang tercakup dalam kebudayaan dan
seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana
dalam menyampaikan berbagai ekspresi yang terjadi dalam kehidupan. Melalui
musik manusia dapat mengekpresikan kondisi perasaannya, setiap perasaan yang
dirasakan oleh manusia dapat dituang dalam berbagai macam musik maupun lagu
atau nyanyian baik dalam bentuk bunyi-bunyian yang memiliki unsur-unsur
melodi, irama, tempo dan lain sebagainya. Di pulau Sumatera khususnya
Sumatera Utara terdapat banyak suku, baik suku asli maupun suku pendatang.
Salah satunya adalah suku simalungun yang merupakan bagian dari lima
kelompok etnis Batak lainnya yaitu Toba, Karo, Pakpak, Angkola, Mandailing
yang masing masing memiliki kebudayaan tersendiri dari generasi sebelumnya
yang memiliki ciri khas yang berbeda.
Masyarakat Simalungun memiliki alat musik yang bentuk penyajiannya
dimainkan secara ansambel dan dimainkan secara tunggal/ solo instrument. Alat
musik yang bentuk penyajiannya dimainkan secara ansambel yaitu gonrang siduadua dan gonrang sipitu-pitu. Gonrang sidua-dua dapat diiringi dengan alat musik
sarunei bolon, sarunei buluh, tulila, sulim, ogung, mongmong , dan sitalasayak.
Sedangkan gonrang sipitu-pitu dapat diiringi dengan alat musik sarunei bolon,
ogung baggal, mongmong etek, dan sitalasayak.

2

Ansambel ini dimainkan dalam upacara adat Simalungun, baik upacara suka
cita ( malas ni uhur) maupun upacara duka cita ( pusok ni uhur ). Sedangkan alat
musik yang dimainkan secara tunggal/ solo instrument antara lain sordam,
saligung, sulim, tulila, sarune, garattung, arbab, dan husapi. Alat musik tunggal
ini pada Gonrang sidua-dua terdiri dari dua buah gendang, masing-masing
gendang mempunyai dua buah kulit membran yaitu pada bagian atas dan pada
bagian bawah gendang. Cara memainkan gonrang ini dipalu dengan alat pemukul
atau stik dan terkadang dipukul dengan telapak tangan kanan dan tangan kiri.
Gonrang sipitu-pitu adalah seperangkat tujuh buah gendang yang dimainkan
dengan dipalu dengan alat pemukul atau stik.
Husapi Simalungun adalah alat musik yang dikategorikan dalam alat musik
Chordophone. Chordophone adalah jenis alat musik yang sumber getarnya adalah
chord atau senar/ dawai/ kawat/ tali. Sistem pelarasan tergantung dari nilai rasa
musikal si pemain. Dalam hal ini maksudnya adalah pada saat melaras husapi
yaitu dengan cara mengambil nada patokan dari senar dua kemudian melarasnya
ke senar satu

( kwint ) tanpa menggunakan ukuran/ patokan yang baku. Kwint

murni adalah interval nada yang berjarak 3 ½ laras dari nada dasar.
Husapi pada Suku Simalungun memiliki kelebihan tersendiri dalam
peranannya untuk kegiatan musikalnya yaitu untuk mengiringi doding (lagu
tradisional). Husapi digunakan untuk menceritakan sekaligus mengenang kisah
perjalanan hidup huda sitajur yang dibawakan dalam bentuk lagu yang disebut
lagu parenjak-enjak ni huda sitajur. Proses penyajiannya dibawakan dengan
membayangkan bagaimana saat-saat terakhir hidup huda sitajur sehingga tampak

3

jelas isi dari cerita yang dibawakan. Parenjak enjakni huda sitajur merupakan
sebuah cerita rakyat yang berasal dari kecamatan Sidamanik Simalungun yang
menceritakan tentang sebuah perang saudara antar kerajaan. Sebuah peperangan
yang terjadi di zaman kerajaan Simalungun dulu telah memberikan sebuah cerita
yang menjadi salah satu bagian kebudayaannya terkhusus menjadi bagian dari
keseniannya
Di Simalungun keberadaan alat musik husapi ini sangat jarang ditemukan
pada

masyarakat

Simalungun,

karena

kurangnya

kesadaran

masyarakat

Simalungun dalam melestarikan alat musik tradisionalnya serta kurang pedulinya
masyarakat untuk memperkenalkan kepada generasi yang lebih muda, khususnya
adalah alat musik husapi Simalungun tersebut.Sampai saat ini tidak banyak yang
mampu memainkannya sesuai dengan teknik permainan yang sebenarnya yang
mampu menghasilkan inggou/cengkok.
Penulis tertarik mempelajari teknik permainan husapi Simalungun ini
karena sebagai salah satu masyarakat Simalungun. Penulis berupaya untuk
melestarikan kembali alat musik husapi Simalungun ini agar tidak hilang dari
budaya Simalungun serta ingin mempelajari bagaimana cara atau teknik
memainkan alat musik tersebut khususnya pada lagu parenjak-enjak ni huda
sitajur. Dan penulis juga ingin mengetahui keberadaan alat musik tersebut di
kalangan masyarakat Simalungun.
Pada penelitian ini, penulis mendapatkan informasi dari seseorang yang
bertempat tinggal di Huta Sait Buttu Kecamatan Pematang Sidamanik yang
bernama Bapak Arisden Purba. Beliau merupakan salah satu Pemusik husapi

4

Simalungun yang sudah cukup paham mengenai alat musik husapi Simalungun ini
dan teknik memainkannya sehingga menghasilkan inggou-inggou Simalungun
khususnya pada lagu parenjak-enjak ni Huda Sitajur, sehingga penulis memiliki
sumber dalam melakukan penelitian ini dan beliau juga masih menyimpan alat
musik tersebut.
Dari beberapa latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
dan menuliskannya dalam sebuah tulisan ilmiah dengan judul “teknik permainan
dan stuktur musik husapi simalungun pada lagu parenjak-enjak huda sitajur di
Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun. Dimana dalam judul ini
guna untuk mempelajari, mengkaji, dan meneliti sisi materi musiknya itu sendiri.
Dari sisi aspek musik itu sendiri dapat dikaji tentang hal-hal yang merupakan
sifat-sifat dasar dan proses terjadinya suatu musik secara teknik. Dalam hal ini
dapat mengkaji tentang ciri-ciri yang mendasari materi musik yang sudah diteliti
yang dapat meliputi teknik permainan instrumen, komposisi atau analisa tentang
struktur musik, serta gayanya (style).

5

B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah penelitian yang dilakukan menjadi
terarah serta cakupan masalah yang diketahui tidak terlalu luas. Identifikasi
masalah tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan
bahwa:
“Identifikasi Masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat
dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaankebiasaan,keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang
menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan.”
Seperti yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah dan dari
uraian diatas,maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana teknik permainan husapi Simalungun pada lagu parenjak-enjak
ni huda sitajur?
2. Bagaimana struktur musik dalam permainan husapi Simalungun pada lagu
parenjak- enjak ni huda sitajur ?
3. Bagaimana sejarah dan keberadaan alat musik husapi pada masyarakat
Simalungun
4. Alat apa saja yang dapat dimainkan bersamaan dengan husapi Simalungun?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat Simalungun terhadap alat musik husapi
Simalungun?

6

C.

Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan

kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah
untuk memudahkan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.
Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sugiono (2008:286)
mengatakan bahwa “Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada
tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu”.
Pembatasan masalah

ini

perlu bukan saja untuk

mempermudah atau

menyederhanakan masalah bagi penelitian, akan tetapi juga menetapkan lebih
dahulu segala sesuatu yang diperlukan dalam memecahkan masalah tenaga,
waktu, biaya dan sebagainya yang timbul dari rencana tertentu.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana teknik permainan husapi Simalungun pada lagu parenjak- enjak
ni huda sitajur ?
2. Bagaimana struktur musik dalam permainan husapi Simalungun pada lagu
parenjak- enjak ni huda sitajur ?
D.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari penelitian yang hendak

dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan
jawaban pertanyaan. Hal ini sependapat dengan Sugiono (2008:288) “Rumusan
masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang
harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

7

Berdasarkan uraian latar belakang identifikasi masalah dan batasan masalah,
maka permasalahan di atas dapat dirumuskan, yaitu sebagai berikut :
Bagaimanakah teknik permainan dan struktur musik husapi simalungun pada lagu
parenjak-enjak ni huda sitajur di Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten
Simalungun.
E.

Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan manusia selalu berorientasi kepada tujuan. Salah satu

keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tujuan penelitian
selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang
akan dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Bungin (2007 : 75) yang menyatakan,
”tujuan penelitian adalah dibuat untuk mengungkapkan keinginan peneliti dalam
suatu penelitian”. Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari
tercapai tidaknya tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis merumuskan
tujuan penelitian yaitu,
1. Untuk Mendeskripsikan teknik permainan husapi Simalungun pada lagu
parenjak- enjak ni huda sitajur
2. Untuk mendeskripsikan struktur musik dalam permainan
Simalungun pada lagu parenjak- enjak ni huda sitajur

husapi

8

F.

Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat atau lembaga yang berperan dalam bidang kebudayaan
khususnya musik Simalungun dan umumnya pada masyarakat umum.
2. Mengenal dan mengetahui secara jelas teknik permainan husapi
Simalungun
3. Sebagai bahan masukan dalam memotivasi masyarakat Simalungun untuk
melestarikan alat musik husapi Simalungun.
4.

Menambah wawasan pengetahuan tentang musik dari daerah simalungun

5.

Sebagai bahan referensi penelitian yang lebih relavan bagi peneliti lain di
kemudian hari.

66

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil deskripsi tentang teknik permainan husapi dalam lagu
parenjakenjak ni huda sitajur, maka penulis dapat melihat bagaimana teknik
permainan husapi Simalungun. Karena menurut informan penulis bahwa dengan
mengetahui teknik permainan lagu ini maka dapat memainkan lagu permainan
husapi yang lain. Menurut informan penulis, lagu parenjak-enjak ni huda sitajur
ini dapat dijadikan ilmu dasar dalam memainkan husapi, karena sebagian besar
ataupun secara keseluruhan teknik permainan pada lagu ini sudah mencakupi lagu
permainan husapi yang lain. Teknik permainan yang disajikan oleh Arisden Purba
dalam memainkan husapi parenjak-enjak ni huda sitajur memberikan karakter
terhadap cerita yang dibawakan. Penyajian teknik permainan maupun struktur
musik yang digunakan dalam menyajikan lagu ini ditampilkan dengan kesesuaian
cerita dalam foklor Simalungun tersebut. Jadi unsur-unsur musik yang terdapat
dalam permainan husapi maupun dalam teknik permainan husapinya menjadi
makna dalam cerita tersebut yang memberikan sebuah pemahaman yang ilustratif
terhadap cerita tersebut.
Adapun penyajian permainan husapi oleh informan terkait tulisan ini
bukan menjadi patokan akan “keaslian” kesenian ini. Data yang penulis dapat
selama di lapangan dan di laboratorium merupakan informasi yang akan
mendukung pelestarian kesenian ini. Mengingat disiplin Etnomusikologi adalah

67

disiplin ilmu yang mempelajari musik dalam konteks kebudayaan, di mana msuik
dihasilkan oleh manusia itu sendiri yang berarti bentuk kesenian suatu
kebudayaan sifatnya dinamis baik itu ada yang bertambah maupun ada yang
berkurang. Sehingga tulisan ini juga akan menjadi pedoman untuk melihat
kesenian tradisi ini hidup. Husapi yang digunakan untuk mengiringi cerita foklor
ini

disajikan

bukan

hanya

berdasarkan

kemampuan

seseorang

dalam

memainkannya, tapi ditambah dengan bagaimana bisa mendapatkan rasa musikal
yang memiliki karakter yang khas. Sehingga dalam penyajiannya dapat dilihat isi
dan rasa yang disampaikan oleh permainan musik tersebut.
Memang dalam permainan husapi untuk lagu parenjak-enjak ni huda
sitajur ini harus didukung oleh teknik permainan dan struktur musik yang turut
mendukungnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bagaimana teknik permainan
dengan struktur musik yang mampu memainkan satu komposisi yang digunakan
untuk menceritakan lagu parenjak-enjak ni huda sitajur tersebut. Hal ini dapat
dilihat dari teknik permainan yang digunakan seperti mamiltik dari teknik
memetik senar husapinya, martak dari teknik mengetuk badan husapinya, dan
maringgou yang menjadi bunyi atau nada khas Simalungun. Sedangkan melodi
yang digunakan yang kadang bersifat repetitif juga memiliki frasa yang digunakan
menjadi pemenggal setiap cerita yang dibawakan akan menunjukkan bagaimana
cerita tersebut disampaikan. Seperti dalam pokok permasalahan penulis yang
mengkaji tentang teknik permainan dan struktur melodi yang disajikan oleh
Arisden Purba, maka penulis melihat objek penelitian ini juga berdasarkan
pandangan informan penulis.

68

Hal ini penulis lakukan dalam mengambil suatu terminologi-terminologi
ataupun istiah-istilah yang disebutkan oleh informan. Penulis mengambilnya
dalam bentuk pernyataan informan penulis seperti teknik mamiltik, martak, dan
maringgou. Setelah itu penulis juga melihat aspek-aspek aktivitas yang dilakukan
oleh infoman dalam menggunakan teknik permainan parenjak-enjak ni huda
sitajur. Sehingga penulis memperhatikan setiap teknik yang digunakan
informanbaik itu dalam memegang husapi, memetik husapi, hingga memainkan
husapi.
Hal tersebut telah mengungkapkan bagaimana teknik permainan yang
disajikan oleh informan penulis Arisden Purba. Sedangkan dalam struktur musik
yang disajikan oleh Arisden Purba melalui husapi tersebut menunjukkan beberapa
karakter melalui melodi yang dimainkan. Ada beberapa teknik yang digunakan
untuk menghasilkan melodi dan bunyi khas Simalungun seperti dalam teknik
maringgou yang menunjukan nada yang dimatikan sebelum habis nilai
ketukannya (dead note), not hias yang digunakan dengan menambahkan nada di
awal maupun di akhir nada aslinya, juga legato yang ditunjukkan dengan sekali
petikan menhasilkan dua atau lebih nada. Sehingga dalam melihat struktur musik
penulis mengnalisis nada-nada yang dihasilkan dari penyajian melodinya.
Dewasa ini keberadaan pemain musik Simalungun dengan spesialisasi
husapi sulit ditemukan terkhusus yang mengetahui lagu permainan solo seperti
objek penelitian penulis. Arisden Purba selaku informan kunci penulis adalah
salah satu musisi Simalungun yang mengetahui kebudayaan seperti objek
penelitian penulis. Arisden Purba merupakan keturunan seorang senimanm

69

tradisional juga. Di samping mahir dalam memainkan husapi, beliau juga mampu
memainkan alat musik tradisional lainnya seperti tulila, sulim, dan arbab.
Keahlian informan penulis terkhusus dengan objek penelitian yang membahas
lagu parenjak-enjak ni huda sitajur didapat secara oral dari almarhum orang
tuanya. Sehingga dari pengalaman informan dapat disimpulkan bahwa untuk
mendapatkan pengetahuan sebuah tradisi kebudayaan hanya dilakukan dengan
metode tradisi lisan. Untuk itu dengan tulisan ini dapat membantu pembaca
dalam mempelajari tradisi ini terkhusus untuk masyarakat Simalungun yang
memiliki kebudayaan ini.
B. Saran
Masyarakat Simalungun hendaknya memberikan perhatian terhadap
kebudayaan-kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Kesenian
terkhusus musik sebagai salah satu unsur kebudayaan yang berlaku di setiap
masyarakat. Untuk itu masyarakat Simalungun sebaiknya mempertahankan dan
mengembangkan lagi bagaimana kebudayaan itu tetap dilestarikan dalam
masyarakat. Perkembangan zaman maupun teknologi kini membuat masyarakat
sekarang terkhusus untuk anak muda mengabaikan sistem-sitem tradisi yang
berlaku dalam masyarakatnya seperti dalam hal kesenian tradisi juga. Pelestarian
sebuah kebudayaan sebaiknya tidak hanya dilakukan secara regenerasi saja seperti
yang terjadi di lingkungan tradisi selama ini. Sehingga suatu bentuk kebudayaan
tidak berada dalam satu generasi saja, sepertipengetahuan musik dengan kesenian
tradisi yang hanya diturunkan kepada anakanaknya saja yang benar-benar
keturunannya. Terjadinya suatu bentuk pengenalan kesenian terhadap masyarakat

70

akan membantu pelestarian kesenian tersebut, sesuai dengan usaha yang
dilakukan oleh informan penulis yang berprofesi sebagai tenaga pengajar kesenian
dalam program Revitalisasi Musik Simalungun yang sama dengan usaha penulis
dalam tulisan ilmiah ini yang mencoba membantu mempertahankan kesenian ini.
Diharapkan untuk generasi selanjutnya turut mendukung perkembangan
kebudayaan terutama dalam bidang kesenian. Dengan adanya kesadaran
masyarakat untuk pengembangan dan pelestarian tradisi akan menunjukkan
identitas masyarakat itu sendiri dengan peranannya dalam segala aktivitas
budayanya.

DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono.2007.Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius.
Barus, Nuriati.2012.Keberadaan LaguTaur-taur Simbandar di Desa Pagar Manik
Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai . Skripsi. Universitas
Negeri Medan.
Bungin, Burhan. 2007. MetodePenelitianKualitatif. Jakarta : Rajagrafindo.
Bungin,Burhan. 2008. MetodePenelitianKualitatif. Jakarta : Rajagrafindo.
Budilinggono. 1993. Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta : Depdikbud.
Damanik, Denni Maradona. 2012. Peranan Lagu Tolu Sahundulan Lima
Saodoranpada Perkawinan Adat Simalungun di Desa Simanabun
Kecamatan Silaukahean Kabupaten Simalungun.Skripsi.UniversitasNegeri
Medan.
Dasuha, Juandaha. 2003. Tole Den Timorlanden Das Evangelium. Pematang
Siantar: Kolportase GKPS.
Girsang,Rosenta.2013.Tinjauan Bentuk dan Makna Lagu Taur –Taur Sibuat
Gulom.Skripsi.Universitas Negeri Medan.
Harefa, Agustina. 2012. Keberadaan Lagu Alat Musik Saligung pada Masyarakat
Simalungun di Desa Simbolon Tengkoh Kecamatan Panombean Panei
Kabupaten Simalungun. Skripsi.Medan : Universitas Negeri Medan.
Hood,Mantle. 1987 .The Music of other Cultures .Melbourn. Oxford University
Press.
Hurd, Michael. 1979. The Oxford Ilustrated Dictionary of Music. Melbourn
Oxford University Press.
Jansen,Airlin.2003. Gonrang Simalungun,Struktur
Masyarakat Simalungun. Medan .Bina Media.

dan

Fungsinya

dalam

Maryaeni, 2005. Metode Penulisan Kebudayaan. Jakarta : Bumu Aksara
Malm, William. P. 1976. Traditional Music Of The Pasific and The Near East.
New Jersey: Prectice-Hall.
Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Ethnomusicology. New York: The Free
Press of Glenco.
Prier, Karl-Edmund.2009.KamusMusik.Yogyakarta :PusatMusikLiturgi
Prier, Karl-Edmund.1996.IlmuBentukMusik. Yogyakarta :PusatMusikLiturgi
Piliang, Yasraf Amir.2010. Semiotika dan Hipersemiotika. Kode, Gaya dan

Matinya Makna.Bandung :Matahari
Purba, Setia Dermawan.2008. Nyanyian Anak dalam Kebudayaan Etnik
Simalungun. JurnalEtnomusikologi. Medan :Universitas Sumatera Utara
Purba, Setia Dermawan. 2009. Musik Tradisional Simalungun. Jurnal Seni Musik.
Medan : Universitas Pelita Harapan. Fakultas Ilmu Seni UPH
Saragih, Normansyah. 2010. Analisis Lagu Illah I Losung dalam Tari Manduda
Karya Taralamsyah Saragih. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Nedan
Sinaga,Salmon.2002Adat Simalungun.Medan
Sugiono,2008. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatifdan R&D).Bandung : Alfabeta
Setyaningsih,2007.Teknik Bermain Piano Cepat:Gramedia