PENGARUH LATIHAN DI AIR PANTAI TERHADAP TERHADAP KEMAMPUAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA PESILAT REMAJA PUTRA PERGURUAN PENCAK SILAT TERATAI SUCI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2016.

(1)

PENGARUH LATIHAN DI PANTAI TERHADAP KEMAMPUAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA PESILAT REMAJA

PUTRA PERGURUAN PENCAK SILAT TERATAI SUCI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2016.

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SERLINTA K DEF BR GINTING NIM : 6101121044

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

SERLINTA KRISPINA DEF BR GINTING, “Pengaruh Latihan Di Air Pantai Terhadap Terhadap Kemampuan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Pesilat Remaja Putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Kabupaten Samosir Tahun 2016”. Pembimbing Skripsi : ZULFAN HERI Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan di pantai terhadap kemampuan kecepatan tendangan sabit pada pesilat remaja putra perguruan pencak silat teratai suci kabupaten samosir. Penelitian ini diadakan di padepokan Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Kabupaten Samosir yang dilaksanakan pada tanggal 02 mei sampai 01 juni 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiment, dengan jumlah populasi 66 orang dengan jumlah sampel 30 orang yang ditentukan dengan teknik random. Selanjutnya diberikan model latihan di air pantai.

Instrument penelitian untuk pengumpulan data dilakukan dengan tes dan pengukuran yaitu tes kecepatan tendangan sabit. Untuk mengetahui hasil kemampuan kecepatan tendangan sabit, penelitian dilaksanakan selama 5 (lima) minggu dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit digunakan perhitungan uji-t berpasangan.

Berdasarkan hasil perhitungan uji t berpasangan diperoleh

. Berdasarkan distribusi t dengan dengan dk = n -1 = 29 diperoleh t table = 2,04. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa

maka ho ditolak dan ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat remaja Perguruan Pencak Ssilat Teratai Suci Kabupaten Samosir Tahun 2016. Berdasarkan hasil perhitungan uji t berpasangan diperoleh

. Dari distribusi t dengan dengan dk = n -1 = 29 diperoleh t table = 2,04. Sehingga diperoleh bahwa maka ho ditolak dan ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kiri pada pesilat remaja Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Kabupaten Samosir Tahun 2016. Berdasarkan hasil penghitungan uji t dua pihak diperoleh dari distribusi t dengan dk = n1+n2-2=58 diperoleh t tabel =2,00. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa t hitung = 1,48. Dalam pengujian kriteria hipotesis dinyatakan bahwa t hitung < t tabel dimana 1,48 < 2,00 sehingga ho diterima dan ha di tolak . Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh latihan di air pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kanan dengan kaki kiri pada pesilat remaja putra perguruan PPSTSI Kabupaten Samosir Tahun 2016.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YAME, atas segala berkat dan rahmatnya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaika skipsi yang berjudul “Pengaruh Latihan Dipantai Terhadap

Kemampuan Kecepatan Tendangan Pesilat Remaja Putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Kabupaten Samosir Tahun 2016” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menenmukan kendala, namun semuanya dapat siselesaikan dengan baik karena bantuan yang tulus yang diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Terkhusus kepada orangtua tersayang Ayahanda Jasa Ginting dan Ester Br Sinulingga serta Adinda Sermalia R Br Ginting dan Ananda Anja S P Ginting yang telah memberikan doa dan dukungan sekaligus motivasi dan insprasi bagi penulis.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, Bapak Suharjo M.Pd selaku Wakil Dekan I


(6)

iii

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, Bapak Syamsul Gultom S.KM, M.Kes selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, dan Bapak Drs.Mesnan M.Kes selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr.Novita M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

4. Bapak Yan Indra Siregar M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

5. Bapak Drs. Zulfan Heri M.Pd selaku dosen pembimbing saya yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan, memberikan motivasi, dan arahan dalam perjalanan penulisan skripsi saya inidari awal hingga akhir. 6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs.Parman Sinurat beserta rekan pelatih perguruan PPSTSI Kabupaten Samosir.

8. Kepada Seluruh Pesilat Kabupaten Samosir Khususnya Pesilat remaja yang mengikuti latihan di pantai.

9. Kepada sahabatku seluruh Mahasiswa PKO 2010 khususnya PKO Reguler A yang telah banyak memberikan saran dan masukan serta motivasi. 10.Kepada kakanda Sastrawan Sembiring yang telah memberi dukungan dan


(7)

iv

11.Sahabatku Frater Andika dan pastor Sesar, teman seperjuanganku Dewi Sartika, abang-abangku yang baik Jan Bobby, Janwar dan bang Max, adek-adekku Ayu Laura dan Alveri dan semua pihak yang memberi dukungan dan doa kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Tuhanm YME membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya. Dan juga dapat membantu mengembangkan pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Medan, Juli 2016 Penulis,

Serlinta Krispina DEF Br Ginting NIM. 6101121044


(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 5

C. PembatasanMasalah ... 6

D. Rumusan Masalah…... 6

E. TujuanPenelitian… ... 7

F. ManfaatPenelitian………... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS... 9

A. KajianTeoritis ... 9

1. HakikatPencak Silat ...…………... 9

2. Hakekat Latihan Kecepatan... 11

3.HakekatKecepatan Tendangan Sabit Dalam Pencak Silat………. 12


(9)

vi

5. Sistem Energi Pre Dominan Dalam Pencak Silat... 19

6. Hakekat Latihan... 21

6.1 Hakekat Lari Jarak Pendek Atau Sprint... 26

6.2 Hakekat Latihan Di Pantai... 37

6.2.1 Hakekat Latihan Di Landasan Pasir Pantai... .30

B. KerangkaBerpikir ... 32

C. Hipotesis…………... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 34

A. LokasidanWaktuPenelitian ...……. 34

1. LokasiPenelitian ... 34

2. TempatPenelitian... 34

B. PopulasidanSampel ... 34

1. Populasi………... 34

2. Sampel ……… 34

C. MetodePenelitian ………... 35

D. DesainPenelitian ……… 36

E. Instrumendan Proses Penelitian ………. 37

F. TeknikAnalisis Data ………... 39

G. Hipotesis Statistik... 40

BAB IV... . 42

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 42

A. Deskripsi Data Penelitian... 42


(10)

vii

1. Analisis Statistik Infrensial Data... 46

1.1PengujianHipotesisKecepatanTendangan Sabit Kaki Kanan... 47

1.2PengujianHipotesisKecepatanTendangan Sabit Kaki Kiri... 48

1.3 pengujian hipotesis ketiga... 49

2. Uji Homogenitas... 50

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 52

BAB V... 55

KESIMPULAN DAN SARAN... 55

A. Kesimpulan... 55

B. Saran... 56 DAFTAR PUSTAKA


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1Penilaian kecepatan tendangan sabit... ... 36

3.2 Desain penelitian pre-test and post test two group design... 36

4.1 Analisis deskriptif kecepatan tendangan sabit... 42

4.2 Distribusi frekuensi kecepatan tendangan sabit... 43

4.3 Ringkasan hasil uji normalitas... 47


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Cara melakukan tendangan sabit ... 14

2.2 Gambar Otot pada bagian kaki... 15

2.3 Kurva Penambahan beban latihan secara bertahap... 24

2.4 Latiha di air pantai... 29

2.5 Latihan di landasan pasir pantai... 31

3.1 Cara melakukan tes tendangan sabit... 39

4.1 Grafik distribusi frekuensi tendangan sabit data pree-tes dan post-test ... 45


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Data pesilat remaja perguruan PPSTSI ... 57

2. Program latihan... 62

3. Rumus... 68

4. Data Pre-Test dan post-test kecepatan tendangan sabit... 70

5. Pengolahan data Pre-Test dan post-test... 72

6. Uji Normalitas ... 75

7. Uji Homohenitas... 83

8. Uji Hipotesis Penelitian ... 85


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pencak silat merupakan cabang olahraga yang menuntut berbagai bentuk gerakan. Untuk dapat melakukan gerakan pada olahraga pencak silat seperti gerakan pukulan, hindaran dan tendangan dibutuhkan kondisi otot yang kuat. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan fleksibilitas persendian tubuh, karena hampir semua gerakan dalam olahraga sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

Iskandar (1992 : 23 ) mengungkapkan “pencak silat adalah beladiri tradisional indonesia yang berakar dari budaya melayu dan bisa di temukan hampir di wilayah seluruh Indonesia. Dan setiap daerah memiliki kekhasan ciri geraknya sendiri-sendiri.” Penampilan seorang pesilat dituntut untuk menguasai teknik dasar yang memegang peranan seperti yang dikemukakan Iskandar (1992 : 69 ) “ a) langkah dan pola langkah, b) sikap pasng pengembangannya, c) teknik elakan, d) teknik serangan, e) teknik jatihan, dan f) teknik kuncian.

Gerak dalam pencak silat adalah gerakan yang terencana, terarah, terkoordinasi dan terkendali yang mempunyai empat aspek yang merupakan sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek bela diri, aspek olahraga dan aspek seni budaya. Selain itu untuk memungkinkan pesilat mencapai prestasi, latihan fisik, teknik, taktik, dan mental juga adalah aspek yang sangat perlu diberikan kepada pesilat.


(15)

2

Dalam pertandingan pencak silat kategori yang dipertandingkan adalah kategori tanding, kategori tunggal, kategori ganda dan kategori regu. Namun kategori yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kategori tanding. Kategori tanding adalah kategori yang menampilkan dua pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur gerakan pembelaan dan serangan, yaitu ; melakukan serangan (pukulan,tendangan, sikuan, sapuan dan sirkelan), tangkisan, elakan, dan jatuhan. Gugun A.G (2007 :14)“dalam pertandingan pencak silat pemain dilangsungkan 3 babak, setiap babak waktunya 2 menit diantara babak satu dan yang lain terdapat waktu istirahat 1 menit.”

Melihat pentingnya prestasi olahraga untuk mengharumkan nama daerah, negara, utamanya di tingkat pelajar, maka beberapa klub olahraga atau bahkan di sekolah-sekolah membuka cabang perguruan pencak silat khususnya Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia (PPSTSI) Kabupaten Samosir. Perguruan ini telah dibuka sejak 19 Agustus 1994 di Pangururan (ujar bpk Parman Sinurat sebagai Pelatih perguruan). Berdasarkan informasi, observasi/wawancara yang diperoleh dari pelatih pencak silat perguruan PPSTSI yang bernama Drs.Parman Sinurat. Atlet yang dilatih pada saat ini, kecepatan tendangannya masih sangat kurang.

Hal ini disebabkan masih lemahnya kemampuan dalam melakukan tendangan pada pesilat remaja perguruan PPSTSI. Itu dapat dilihat dari latihan menendang yang dilakukan. Ketika melakukan latihan tendangan yang dilakukan tidak akurat dan tidak cepat mengenai sasaran. Ketika peneliti melakukan latihan bersama dengan pesilat remaja perguruan PPSTSI Kabupaten Samosir, ada


(16)

3

beberapa hal yang lebih mempengaruhi kurangnya kemampuan kecepatan tendangan yang dilakukan oleh pesilat tersebut. Yakni keseimbangan badan ketika melakukan tendangan tidak stabil, putaran pinggang ditahan atau kurangnya kelenturan pada pinggang, anatomi tubuh saat melakukan tendangan sabit, putaran pada tumpuan kaki saat melakukan tendangan, yang mengakibatkan tendangan yang dilakukan menjadi lambat dan mudah di tangkap oleh lawan.

Menurut Johansyah Lubis (2014 : 61) “serangan dengan kaki atau

tendangan yang dinilai adalah serangan yang masuk pada sasaran (body) menggunakan teknik serangan dengan kaki atau tendangan yang bertenaga, cepat dan tepat, tidak disertai tangkapan/pegangan, dan tanpa terhalang oleh tangkisan atau elakan.”

Melihat model latihan yang monoton dilakukan, yaitu latihan menendang paching bad, dan latihan tendangan tanpa sasaran, dan bentuk latihan itu dilakukan berkali-kali hingga menimbulkan kebosanan pada pesilat, peneliti tertarik untuk memberikan bentuk latihan yang dapat meningkatkan kemampuan kecepatan tendangan yakni melakukan latihan di pantai yang meliputi sprint pendek di landasan pasir, lari di air kedalaman 1 meter. Untuk mendapatkan tendangan yang tepat dan cepat diperlukan kondisi fisik yang mengarah kepada pelaksanaan teknik tersebut. Diantaranya adalah power yang dapat menunjang pelaksanaan teknik tendangan pada pertandingan pencak silat.

Untuk itu latihan yang akan diterapkan oleh peneliti adalah latihan di pantai yang meliputi latihan sprint di landasan pasir dan latihan lari di dalam air. Dengan latihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kecepatan


(17)

4

tendangan dalam pencak silat. Untuk mencapai kemampuan kecepatan tendangan yang cepat dan tepat mengenai sasaran, diperlukan kondisi fisik yang mendukung keterampilan dalam melakukan tendangan maka sangan diperlukan mengetahui sistem energi danpower otot tungkai.

Dalam hal ini, latihan yang dilakukan harus mampu mengembangkan kekuatan otot, terutama otot tungkai. Adapun otot-otot yang perlu dikembangkan adalah otot-otot paha bagian depan yaitu sartorius,tensor fasciae latae, adductor, longus, rectus femoris, vastus laterralis dan vastus medialis, serta otot-otot paha bagian belakang yaitu semitendinosus, semimembranosus, bicep femoriis, adductor magnus dan adductor brevis.Otot-otot paha tersebut merupakan penggerak anggota gerak tubuh bagian bawah terutama untuk melakukan tendangan dalam olahraga pencak silat.

Kondisi fisik yang maksimal dan produktif untuk mencapai gerakan secara maksimal dibutuhkan program latihan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan koordinasi gerak yang baik. Menurut Harsono (1988:153) “kondisi fisik yang dimaksud ialah kemampuan, kekuatan, kelenturan, stamina, kecepatan dan lain-lain komponen kondisi fisik” dan hal ini juga tidak terlepas dari teknik dan taktik dalam pencak silat.Disamping harus menguasai teknik pencak silat secara baik dan benar harus pula didukung oleh kesegaran jasmani dan kondisi fisik yang baik. Karena serangan yang sah dalam pencak silat adalah serangan yang bertenaga, serangan tepat pada sasaran (body), dan tidak terhalang oleh tangkisan atau tepisan.


(18)

5

Pengetahuan tentang sistem energi sangat diperlukan untuk menentukan metode, bentuk dan materi latihan yang akan diterapkan dalam proses berlatih melatih. Kesalahan dalam mamprediksikan sistem energi yang dominan pada cabang olagraga pencak silat akan mengakibatkan dampak negatif terhadap keberhasilan atlet dalam meraih prestasi puncak. Untuk itu sistem energi (ATP-PC) sangat penting bagi olahraga yang membutuhkan kecepatan dan power, serta membutuhkan waktu yang sangat singkat dalam pelaksanaannya. Tanpa sistem posfagen, kecepatan dan daya ledak (power) tidak dapat dilaksanakan, karena kegiatan semacam ini memerlukan suplai ATP yang cepat. Sistem posfagen menggambarkan penyediaan ATP yang paling cepat untuk dipergunakan oleh otot (Junusul Hairy, 1989:76). Secara relatif sistem aerobik dan anaerobik ikut mendukung pengeluaran seluruh energi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka diperoleh gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :Apakah dengan unsur-unsur fisik yang baik dapat mempengaruhi kemampuan kecepatan tendangan dalam pencak silat? Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemampuan kecepatan tendangan dalam pencak silat? Bagaimana cara meningkatkan kemampuan kecepatan tendangan dalam pencak silat? Adakah pengaruh latihan di pantai yakni latihan sprint di landasan pasirdan lari di dalam air terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan dalam pencak silat?


(19)

6

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak masalah yang ada dan untuk mempermudah peneliti dalam menjalankan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan di teliti. Adapun masalah yang akan diteliti ialah tentang pengaruh latihan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit pada pesilat remaja Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir Tahun 2016. D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam hal ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh dari latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit pada kaki kanan pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016 ?

2. Apakah ada pengaruh dari latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit padakaki kiri pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016 ?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh dari latihan yang di lakukan di air pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan dengan kaki kiri pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016 ?


(20)

7

E. Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui sejauh mana pengaruh latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016.

2. Mengetahui sejauh mana pengaruh latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit kaki kiri pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016.

3. Mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh latihan yang di lakukan di air pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan dengan kaki kiripada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina olahraga. Ada pun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai kontrol bagi para pesilat di dalam menjalankan program latihan yang benar, khususnya untuk meningkatkan kemampuan kecepatan tendangan. 2. Memperkaya ilmu pengetahuan tentang olahraga khususnya tendangan sabit

dalam olahraga bela diri pencak silat.

3. Memberi kontribusi bagi kemajuan pembinaan dan meningkatkan prestasi cabang olahraga khususnya pencak silat.


(21)

8

4. Bagi peneliti dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan keolahragaan 5. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian

berikutnya supaya lebih baik.

6. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pelatih dalam upaya peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit.


(22)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat remaja perguruan PPSTSI Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh sedangkan sehingga dipeoleh bahwa .

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kiri pada pesilat remaja perguruan PPSTSI Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh sedangkan sehingga dipeoleh bahwa .

3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari latihan di air pantai terhadap kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan dengan kaki kiri pada pesilat remaja putra pergurua PPSTSI Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesisi diperoleh t hitung = 1,50 sedangkan t tabel = 2,00 sehingga diperoleh t hitung< t tabel


(23)

56

B. SARAN

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian pengaruh latihan di air pantai terhadap kecepatan tendangan sabit, maka berikut ini di kemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan hasil kecepatan tendangan sabit ya itu : 1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan di air pantai dapat

meningkatkan hasil kecepatan tendangan sabit, diharapkan kepada pelatih khususnya pencak silat sgsr menggunakan model latihan tersebut untuk dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi pesilat. 2. Kepada pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program

latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan latihan.

3. Kepada pelatih agar memperhatikan model-model latihan supaya program latihan sesuai dengan kemampuan dan tidak menjenuhkan pesilat.


(24)

57

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O. (1983). Power Training For Speed. Canada : York University Toronto Ontario, Second Prainting

Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.

Imran akhmad. (2013). Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. Medan: Unimed Press

Junusul Hairi. 1989. Fisiologi Olagraga. Jakarta : Debdikbud

Lubis, Johansyah. (2004). Pencak Silat. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Marhaento Putut. (2007). Jurnal Olahraga Prestasi. DIY : FIK UNY

Pate, Rotela, Mc Clenagen. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang : IKIP Semaraang Press.

Paulus Levinus Pasurney. (2002). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: padepokan pencak silat.

Rusli Lutan, Supandi, Y.S Santoso Giriwijoyo, Dkk. (1991). Manusia Dan

Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK / IKIP Bandung.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Subroto Joko. (1994). Pembinaan Pencak Silat. Solo: Aneka Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung :Tarsito Bandung


(1)

6

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak masalah yang ada dan untuk mempermudah peneliti dalam menjalankan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan di teliti. Adapun masalah yang akan diteliti ialah tentang pengaruh latihan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit pada pesilat remaja Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir Tahun 2016. D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam hal ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh dari latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit pada kaki kanan pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016 ?

2. Apakah ada pengaruh dari latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit padakaki kiri pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016 ?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh dari latihan yang di lakukan di air pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan dengan kaki kiri pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016 ?


(2)

E. Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui sejauh mana pengaruh latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016.

2. Mengetahui sejauh mana pengaruh latihan yang di lakukan di pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit kaki kiri pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016.

3. Mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh latihan yang di lakukan di air pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan dengan kaki kiripada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina olahraga. Ada pun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai kontrol bagi para pesilat di dalam menjalankan program latihan yang benar, khususnya untuk meningkatkan kemampuan kecepatan tendangan. 2. Memperkaya ilmu pengetahuan tentang olahraga khususnya tendangan sabit

dalam olahraga bela diri pencak silat.

3. Memberi kontribusi bagi kemajuan pembinaan dan meningkatkan prestasi cabang olahraga khususnya pencak silat.


(3)

8

4. Bagi peneliti dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan keolahragaan 5. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian

berikutnya supaya lebih baik.

6. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pelatih dalam upaya peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit.


(4)

55 A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat remaja perguruan PPSTSI Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh sedangkan sehingga dipeoleh bahwa .

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kiri pada pesilat remaja perguruan PPSTSI Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh sedangkan sehingga dipeoleh bahwa .

3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari latihan di air pantai terhadap kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan dengan kaki kiri pada pesilat remaja putra pergurua PPSTSI Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesisi diperoleh t hitung = 1,50 sedangkan t tabel = 2,00 sehingga diperoleh t hitung< t tabel


(5)

56

B. SARAN

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian pengaruh latihan di air pantai terhadap kecepatan tendangan sabit, maka berikut ini di kemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan hasil kecepatan tendangan sabit ya itu : 1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan di air pantai dapat

meningkatkan hasil kecepatan tendangan sabit, diharapkan kepada pelatih khususnya pencak silat sgsr menggunakan model latihan tersebut untuk dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi pesilat. 2. Kepada pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program

latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan latihan.

3. Kepada pelatih agar memperhatikan model-model latihan supaya program latihan sesuai dengan kemampuan dan tidak menjenuhkan pesilat.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O. (1983). Power Training For Speed. Canada : York University

Toronto Ontario, Second Prainting

Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.

Imran akhmad. (2013). Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. Medan: Unimed Press

Junusul Hairi. 1989. Fisiologi Olagraga. Jakarta : Debdikbud

Lubis, Johansyah. (2004). Pencak Silat. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Marhaento Putut. (2007). Jurnal Olahraga Prestasi. DIY : FIK UNY

Pate, Rotela, Mc Clenagen. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang : IKIP Semaraang Press.

Paulus Levinus Pasurney. (2002). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: padepokan pencak silat.

Rusli Lutan, Supandi, Y.S Santoso Giriwijoyo, Dkk. (1991). Manusia Dan Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK / IKIP Bandung.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Subroto Joko. (1994). Pembinaan Pencak Silat. Solo: Aneka Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung :Tarsito Bandung


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN STRETCHING STATIS TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT PADA ATLET PUTRA PENCAK SILAT PERSINAS ASAD LAMPUNG SELATAN

0 16 76

PENGARUH LATIHAN TENDANGAN DEPAN DARI POSISI JONGKOK DAN LATIHAN MENGGUNAKAN BEBAN DI KAKI TERHADAP HASIL KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PADA ATLET PENCAK SILAT PUTRA PERGURUAN HARIMAU HIJAIYAH LANGKAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015.

1 4 25

PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN PANGLIMA PADA ATLET REMAJA PERGURUAN TERATAI SUCI BERASTAGI.

0 4 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SKIPPING ROPE SATU KAKI DENGAN SKIPPING ROPE DUA KAKI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPAN ATLET PUTRA PENCAK SILAT PERGURUAN TAPAK SUCI SMP MUHAMMADIYAH 1 MEDAN TAHUN 2015.

0 3 18

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL SPRINT DAN LATIHAN KOMBINASI ZIG-ZAG SPRINT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT ATLET PENCAK SILAT REMAJA PERGURUAN WALET PUTI GELANGGANG MTS HAFIZUL IKHSAN RANTAU PRAPAT TAHUN 2014/2015.

1 14 16

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK TENDANGAN SABIT MELALUI METODE BAGIAN-BAGIAN PADA ATLET PENCAK SILAT REMAJA PUTRA PERGURUAN TERATAI SUCI KABANJAHE TAHUN 2013.

0 4 22

PENGARUH LATIHAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMA NEGERI 2 PURBALINGGA TAHUN 2016.

0 0 20

PENGARUH LATIHAN TRAINING RESISTENSE XANDER TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PENCAK SILAT Ramdani Amrullah

0 3 13

Pengaruh Metode pliometrik Terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlit Pencak Silat Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Islam Riau

0 0 7

PENGARUH VARIASI LATIHAN QUICKNESS TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT POK FKIP UNS TAHUN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 16