Perubahan Psikologi Remaja Tugas Perkembangan Remaja Perkembangan masa remaja

2.5 Bentuk Perilaku

Perilaku dapat diberi batasan sebagai suatu tanggapan individu terhadap rangsangan yang berasal dari dalam maupun luar diri individu tersebut, yaitu: perilaku pasif dan perilaku aktif. Perilaku pasif merupakan perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan yang nyata, yaitu: berfikir, berfantasi, berangan-angan, mengetahui manfaat KB namun tidak mau menjadi akseptor, dan menganjurkan orang lain untuk mengimunisasi bayinya akan tetapi anaknya sendiri tidak diimunisasi. Perilaku aktif adalah perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku yang dapat diamati secara langsung, berupa tindakan yang nyata, yaitu: seorang ibu tidak hanya menganjurka orang lain untuk mengimunisasikan bayinya, akan tetapi ibu tersebut membawa bayinya ke Puskesmas untuk diimunisasi, seseorang menganjurkan orang lain cepat berobat bila sakit, seperti yang ia lakukan selama ini, mengerjakan soal ulangan dan membaca buku pelajaran. 3. Remaja 3.1 Definisi Remaja Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat.

3.2 Perubahan Psikologi Remaja

Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja, yaitu: peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal sebagai masa badai dan stress, Perubahan cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual, perubahan dalam hal yang menarik Universitas Sumatera Utara bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain, dan perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak – kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

3.3 Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Agus Sujanto 1996 tugas perkembangan remaja yaitu: a. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan yang sebaya, baik laki- laki maupun perempuan, b. Memperoleh peranan social, c. Menerima kebutuhannnya dan menggunakannya dengan efektif, d. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua danorang dewasa lainnya, e. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri, f. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan, g. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga, dan h. Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup.

3.4 Perkembangan masa remaja

Menurut Syamsul Arifin 2010 masalah remaja adalah masa datangnya pubertas sebelas sampai empat belas tahun sampai usia sekitar delapan belas-masa tranisisi dari kanak- kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan untuk ini, antara lain: Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya. Disamping itu remaja lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah mode pakaian, potongan rambut atau musik, yang semuanya harus mutakhir. Selanjutnya Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun Universitas Sumatera Utara seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi. Dan yang terakhir Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang tua. Ada sejumlah kesulitan yang sering dialami kaum remaja yang betapapun menjemukan bagi mereka dan orang tua mereka, merupakan bagian yang normal dari perkembangan ini. Beberapa kesulitan atau bahaya yang mungkin dialami kaum remaja, dapat dijabarkan sebagai berikut: Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin remaja terlihat pendiam, cemberut, dan mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat sebaliknya-periang berseri-seri dan yakin. Perilaku yang sukar ditebak dan berubah-ubah ini bukanlah abnormal. Itu hanya perlu diprihatinkan bila ia terjerumus dalam kesulitan, kesulitan di sekolah atau kesulitan dengan teman-temannya. Selanjutnya rasa ingin tahu seksual dan coba-coba, hal ini normal dan sehat. Rasa ingin tahu seksual dan bangkitnya birahi adalah normal dan sehat. Ingat, bahwa perilaku tertarik pada seks sendiri juga merupakan ciri yang normal pada perkembangan masa remaja. Rasa ingin tahu seksual dan birahi jelas menimbulkan bentuk-bentuk perilaku seksual. kemudian Membolos. Lalu Perilaku anti sosial, seperti suka mengganggu, berbohong, kejam dan agresif. Sebabnya mungkin bermacam-macam dan banyak tergantung pada budayanya. Akan tetapi, penyebab yang mendasar adalah pengaruh buruk teman, dan kedisiplinan yang salah dari orang tua terutama bila terlalu keras atau terlalu lunak-dan sering tidak ada sama sekali. Ditambah lagi penyalahgunaan obat bius dan yang terakhir psikosis, bentuk psikosis yang paling dikenal orang adalah skizofrenia. Universitas Sumatera Utara Langkah – langkah yang harus dilakukan orang tua bila merasa cemas terhadap anak remaja menurut Syamsul Arifin 2010. Langkah pertama adalah bertanya kepada diri sendiri apakah perilaku yang mencemaskan itu adalah perilaku yang normal pada anak remaja. Misalnya adalah pemurung, suka melawan, lebih senang sendiri atau bersama teman-temannya dari pada bersama anda. Anak remaja anda ingin menunjukan bahwa ia berbeda dengan anda. Hal ini dilakukan dengan berpakaian menurut mode mutakhir, begitu pula dengan kesenanganya pada potongan rambut dan musik. Semua itu sangat normal, asal perilaku tersebut tidak membahayakan, anda tidak perlu prihatin. Tindakan selanjutnya adalah menetapkan batas dan mempertahankannya. Menetapkan batas itu sangatlah penting, tetapi batas-batas itu haruslah cukup lebar untuk memungkinkan eksplorasi yang sehat. a. Bila perilaku anak anda membahayakan atau melampaui batas-batas yang anda harapkan, langkah berikutnya adalah memahami apa yang tidak beres. b. Depresi dan perilaku yang membahayakan diri selalu merupakan respon terhadap stres yang tidak dapat diatasinya. c. Anak remaja yang berperilaku atau suka membolos seringkali akibat meniru dan mengikuti teman-temannya, dan merupakan respon dari sikap orang tua yang terlalu ketat atau terlalu longgar. d. Minum-minuman alkohol dan menghisap ganja biasanya merupakan respon terhadap stres dan akibat meniru teman. Masalah seksual paling sering mencerminkan adanya kesulitan diri didalam proses pendewasaan. Universitas Sumatera Utara Secara umum masalah yang terjadi pada remaja dapat diatasi dengan baik jika orang tuanya termasuk orang tua yang cukup baik. Donald winnicott, seorang psikoanalisis dari Inggris memperkenalkan istilah good enough mothering remaja menggunakan istilah ini untuk mengacu pada kemampuan seorang ibu untuk mengenali dan memberi respon terhadap kebutuhan anaknya, tanpa harus menjadi ibu yang sempurna. Sekarang laki-laki pun telah diikutsertakan, sehingga cukup beralasan untuk membicarakan tentang menjadi orang tua yang cukup baik. Tugas-tugas yang dilakukan oleh orang tua yang cukup baik, secara garis besar adalah: 1. Memenuhi kebutuhan fisik yang paling pokok; sandang, pangan dan kesehatan, 2. Memberikan ikatan dan hubungan emosional, hubungan yang erat ini merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan emosional yang sehat dari seorang anak, 3. Memberikan sutu landasan yang kokoh, ini berarti memberikan suasana rumah dan kehidupan keluarga yang stabil, 4. Membimbing dan mengendalikan perilaku, 5. Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal, hal ini diperlukan untuk membantu anak anda matang dan akhirnya mampu menjadi seorang dewasa yang mandiri. Sebagian besar orang tua tanpa sadar telah memberikan pengalaman-pengalaman itu secara alami, 6. Mengajarkan cara berkomunikasi, orang tua yang baik mengajarkan anak untuk mampu menuangkan pikiran kedalam kata-kata dan memberi nama pada setiap gagasan, mengutarakan gagasan-gagasan yang rumit dan berbicara tentang hal-hal yang terkadang sulit untuk dibicarakan seperti ketakutan dan amarah, 7. Membantu anak anda menjadi bagian dari keluarga, dan yang terakhir 8. Memberi teladan. Universitas Sumatera Utara

4. Pubertas