KABUPATEN KARO PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG 1942 - 1945.

KABUPATEN KARO PADA MASA PENJAJAHAN
JEPANG 1942 - 1945

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Sri Ngenana Br Barus
3123321053

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Nama : Sri Ngenana Br Barus. Nim : 3123321053, Kabupaten Karo Pada Masa
Penjajahan Jepang 1942 - 1945. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam mengenai, Pertama. Proses
masuknya Penjajah Jepang Ke Kabupaten Karo, kedua. sistem pemerintahan di Kabupaten Karo
pada masa penjajahan Jepang 1942 – 1945, ketiga, Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat
Karo pada masa penjajahan Jepang di Kabupaten Karo. Dalam penelitian ini penulis
mengadakan penelitian sejarah dengan menggunakan teknik heuristik dimana penulis membuat
rekonstruksi masa lalu secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan literature
berupa buku – buku, observasi dan wawancara yang berhubungan dengan masa penjajahan
Jepang di Kabupaten Karo untuk menegakkam fakta dan menarik kesimpulan yang kuat. Data
yang digunakan penulis diperoleh dari data primer dan sekunder.
Dalam menganalisa data, penulis melakukan langkah – langkah dengan cara
mengumpulkan data, menganalisa data, interpretasi data, dan membuat kesimpulan dengan cara
mengumpulkan literatur tentang pendudukan Jepang di Kabupaten Karo berupa buku – buku,
dari observasi ke tempat penelitian yang merupakan tempat peninggalan Jepang di Kabupaten
Karo, wawancara dengan orang yang mengetahui tentang penjajahan Jepang di Kabupaten Karo
atau yang hidup pada masa penjajahan Jepang. Kemudian mengklasifikasikan atau
mengelompokkan data berdasarkan analisa yang terkandung dalam masalah itu sendiri, terakhir
menarik kesimpulan dari berbagai data yang dibuat berdasarkan hipotesis yang dirumuskan.
Tahun 1942 hingga tahun 1945 adalah tahun-tahun dimana masa penjajahan Jepang di
Kabupaten Karo. Pertama. Penjajah Jepang datang ke Tanah karo datangnya dari Medan,

mereka datang naik sepeda menuju tanah Karo.Penjajahan Jepang tersebut pertama diterima
dengan gembira oleh masyarakat Karo karena strategi Jepang yang melumpuhkan pemikiran
orang Karo. Namun lama – kelamaan Penjajahan Jepang mulai berbuat semena – mena terhadap
masyarakat karo, merampas harta milik Orang Karo, dan menjadikan putra – putra karo sebagai
romusha. Kedua, Pada masa penjajahan Jepang di Kabupaten Karo sistem pemerintahan di
Kabupaten Karo masih sama dengan penjajah Belanda masih berbentuk kesibayakan, yang
berbeda adalah dalam bidang administrasi. ketiga, Penjajahan Jepang yang sangat keras dan
kejam telah menjadikan masyarakat menderita baik lahir maupun batin. tidak hanya dalam
bidang sosial saja penjajah Jepang juga berpengaruh di bidang ekonomi. Masyarakat Karo
keadaan ekonominya sangat memprihatinkan karena semua jadi serba kekurangan bulai dari
bahan makanan maupun baju dan lain sebagainya. karena semua yang dimiliki rakyat di ambil
oleh Jepang dengan paksa.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa Penjajahan
Jepang di Karo lebih kekejam daripada penjajahan Kolonial Belanda, banyak kebijakan yang
harus dikerjakan masyarakat dengan terpaksa. keadaan ekonomi rakyat sangat memprihatinkan
namun penjajahan Jepang di Tanah Karo singkat karena hanya kurang lebih 3 tahun setengah.
Pada tahun 1945 Indonesia sudah merdeka.

Kata Kunci : Penjajahan Jepang, Kabupaten Karo
i


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan berkat-berkat dan tetap mencurahkan Kasih Setia-Nya yang tidak pernah
berkesudahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai pada waktu yang telah ditetapkan.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan
perkuliahan pada program S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi ini diberi
judul “ KABUPATEN KARO PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG 1942 - 1945.”
Seperti pepatah mengatakan “tidak ada gading yang tak retak “ begitu juga dengan isi
dan teknik penulisan dalam skripsi ini , hendaknya dapat dimaklumi karena penulis masih dalam
tahap belajar, dan memiliki keterbatasan dari segi ilmu dan pengalaman, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan
kesempurnaan skripsi ini dan menambah pengetahuan penulis.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit untuk diselesaikan.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yang teristimewa untuk sang motivator Alm. Ayah J. Barus dan Ibu N. Br Ginting yang telah
banyak berkorban memberikan kasih sayangnya dan doa-doa kepada penulis, atas segala
jerih payah tanpa mengenal lelah dalam mendukung penulis. Terimakasih telah berjuang
untuk segalanya Tuhan Yesus memberkatI

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan.

ii

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
5. Bapak Syahrul Nizar Saragih, M.Hum, MA selaku sekretaris jurusan Pendidikan Sejarah
6. Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi ini yang memberikan
motivasi, semangat, masukan serta juga saran-saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi .
7. Ibu Dra. Lukitaningsing, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi
motivasi kepada penulis, semangat, saran – saran kepada penulis selama perkuliahan.
8. Ibu Drs. Yushar Tanjung, M.Pd, Tappil Rambe, S.Pd, M.Hum, Ika Purnama Sari, M.Si.
Terima kasih atas masukan dan saran-sarannya.
9. Seluruh staf pengajar/dosen sejarah yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis
selama masa perkuliahan.
10. Mama Bapak Fillin Ginting yang telah banyak berkorban untuk perkuliahan penulis,
memotivasi penulis , serta memberikan buku – buku yang berkaitan dengan judul skripsi
penulis. terima kasih telah berjuang untuk segalanya.
11. Pak Tengah N. Barus dan Bibik N. Br Ginting dan buat keluarga penulis semua yang tidak

dapat disebutkan satu persatu,yang telah banyak berkorban untuk perkuliahan penulis, yang
mengantarkan penulis penelitian, memotivasi penulis sehingga skripsi ini cepat selesai. terima
kasih atas segalanya Tuhan Yesus memberkati

iii

12. Dwi Lestari Br Barus dan Theresia Br Tarigan yang telah setia menemani penulis kemanapun
penelitian tanpa mengenal lelah dalam mendukung penulis. Terima kasih atas segalanya
semoga Tuhan memberkati sekolah kalian juga agar menjadi orang yang sukses.
13. Buat abang Bapak Rio Barus beserta keluarga yang telah memberikan tempat tinggal kepada
penulis selama perkuliahan serta memberi motivasi dan dorongan kepada penulis terima
kasih atas segalanya
14. Buat teman Susan Purba teman bertukar pikiran di rumah, Lady Br Barus teman baik,
Ngerboo Kacaribu yang selalu membuat suasana menjadi heboh, Novita Br Ginting teman
tukar pikiran, Nova Devita Br Barus teman yang sempat satu kos. semoga Tuhan memberkati
kita semua.
15. Rekan-rekan seperjuangan di Kampus, Nijar Silaban, Sella Naomi Sihombing, Rinaldi
Simatupang, Lifzen Sitanggang dan seluruh teman-teman mahasiswa di Jurusan Pendidikan
Sejarah kelas ekstensi A dan B stambuk 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tidak
terasa kita sudah bersama selama kurang lebih empat tahun mudah-mudahan kita semua

menjadi orang-orang yang beruntung dan selalu diberkati Tuhan Yang Maha Esa.
16. Untuk Andri Bawena Perangin – angin teman PPLT di SMP N 1 Kabanjahe sekaligus
sebagai pengisi hati penulis yang telah banyak memberi motivasi, semangat, dukungan
sehingga skripsi ini cepat selesai, Terima kasih atas segalanya.
17. Rekan – rekan PPLT Unimed 2015 di SMP N 1 Kabanjahe, Tawaria br Barus yang terus buat
ketawa dan lucu, Rida Bangun teman makan sirih, Mentari Tarigan teman cerita – cerita,
Ifni Tarigan teman masak, Nensy Sembiring Pelawi teman yang baik, Fresenia Siahaan
teman cerita – cerita, Netta br Tarigan, Yunika Naibaho seninaku, Merry taman baik,
iv

Isnaini, Novrizal patrnerku, Rio, Koori, Muliater, Tangkas, Jeblon, Masda. terima kasih atas
kebersamaannya selama tiga bulan
18. Buat Bulang dan Nenek vetran sebagai informan bagi penulis terima kasih atas segala
pengetahuan yang diberikan kepada penulis Tuhan Yesus memberkati dan semoga kalian
semua mempunyai umur yang panjang.
19. Buat abang Atmaja Sembiring sebagai keluarga dan abang stambuk yang telah memberi
arahan tentang penyusunan skripsi kepada penulis baik berupa buku – buku maupun tempat
penelitian Terimakasih atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
20. Buat abang Fahri yang telah memberikan masukan kepada penulis, memberikan data yang
berhubungan dengan Judul penulis, Terimakasih atas segalanya.

akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dan
jika ada pihak yang terlewatkan peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang
membutuhkannya. Tuhan memberkati
Medan ,

Agustus 2016

Sri Ngenana Br Barus
3123321053

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK . .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR . .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar BelakangPenelitian ............................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
1.3. PembatasanMasalah .................................................................... 4
1.4. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7
2.1. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7
2.2. Kerangka Konsep ........................................................................ 9
2.1.1. Konsep Kekuasaan ......................................................... 9
2.1.2. Konsep Pemerintahan .................................................... 11
2.1.3. Konsep Sosial Ekonomi ................................................. 14
2.3.Kerangka Berpikir ........................................................................ 16
2.4 Hipotesis ...................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 18
3.1. Metode Penelitian ....................................................................... 18
3.2. LokasiPenelitian.......................................................................... 19
3.3. Sumber Data ............................................................................... 19

3.4. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 20
3.5. Teknik Analisis Data ........................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 25

vi

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 25
4.1.1. Sejarah Singkat Kabupaten Karo. ................................... 25

4.1.2 Tinjauan Geografis . ........................................................ 27
4.1.3.Tinjauan Demografis ...................................................... 28
4.1.4 Pemerintahan Kabupaten Karo . ..................................... 30
4.1.5 Mata Pencaharian . .......................................................... 32
4.1.6 Kepercayaan Masyarakat karo . ...................................... 33
4.2 Keberadaan Kabupaten Karo Sebelum Masuknya Jepang . ........ 34
4.3 Faktor Pendorong Kedatangan Jepang Ke Kabupaten Karo . ...... 40
4.4 Proses Masuknya Jepang Ke Kabupaten Karo Dan Strategi
Jepang Menguasai Kabupaten Karo . ........................................... 44
4.5 Situasi Dan Kondisi Masyarakat Karo Pada Masa Pendudukan
Jepang .......................................................................................... 46

4.5.1 Sistem Pemerintahan . ..................................................... 46
4.5.2 Keadaan Ekonomi . ......................................................... 53
4.5.3 Sosial . ............................................................................. 57
4.6. Situasi Akhir Pendudukan Jepang Di Karo ............................... 60
4.6.1 Gema Proklamasi Kemerdekaan RI di Tanah Karo . ...... 60
4.7 Peninggalan Jepang Di Kabupaten Karo .................................... 61
4.7.1 Kuburan Jepang .............................................................. 61
4.7.2 Peternakan Kuda di Parang Cuaca . ................................ 63
4.7.3 Perkebunan Ubi . ............................................................. 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN . ...................................................... 65
5.1 Kesimpulan . .................................................................................. 65
5.2 Saran .............................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA . ...................................................................................

vii

DAFTAR TABEL


Tabel 1 : Wawancara .................................................................................... 22
Tabel 2 : Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan tahun 2014 ................................................. 29

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Daftar Informan
Lampiran 3 : Peta Lokasi Penelitian
Lampiran 4 : Dokumentasi Penelitian

ix

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orang kulit putih diganti dengan orang kulit kuning (Anthony,1996:15).
artinya panjajahan Belanda diganti dengan penjajahan Jepang di Indonesia.
Penjajahan Jepang di Indonesia berawal dari perang Asia Pasifik. Perang Asia
Pasifik atau disebut juga dengan perang Asia Timur Raya adalah perang yang
terjadi di Samudera Pasifik, pulau – pulaunya dan di Asia. Jepang mencetuskan
suatu perang di kawasan lautan Pasifik pada 7 Desember 1941, dengan menyerang
pelabuhan angkatan laut Amerika yaitu Pearl Habour di Hawai.

Kemudian

Jepang melakukan ekspansinya ke asia tenggara, termasuk ke Indonesia. Operasi
Jepang untuk menaklukkan Indonesia hanya memakan waktu dua bulan,
(Anthony,1996:15). Setiba di Indonesia Jepang langsung memerangi Belanda.
Karena pada saat itu Indonseia dijajah oleh Belanda. Dengan takluknya Belanda
kepada Jepang maka kekuasaan Belanda berakhir di Indonesia dan digantikan
oleh Jepang.
Tanah Karo merupakan suatu wilayah yang terletak di suatu dataran tinggi
di bukit barisan Sumatera Utara yang dikelilingi oleh pengunungan. Di dataran
tinggi Karo ditemukan indahnya nuansa alam pengunungan dengan udara yang
sejuk dan memiliki ciri khas daerah pertanian yang subur. Hal ini dapat terlihat
dengan hasil – hasil pertanian dari Tanah karo terutama buah dan sayur yang
banyak dikirim ke luar daerah Indonesia bahkan luar negeri. Karena ini membuat

1

penjajah yang datang ke Indonesia ingin menguasai Tanah Karo seperti penjajah
Jepang.
Tanah Karo tidak luput dari namanya penjajahan, pertama sekali Tanah
Karo dijajah oleh Belanda, pada masa penjajahan Belanda masyarakat Karo
mengalami penderitaan atas kebijakan – Kebijakan yang di buat oleh Belanda baik
dari segi sosial maupun ekonomi. Penjajahan Belanda di Karo berakhir tahun
1942 dimana, ada tangga14 maret 1942 tentara Jepang berhasil menduduki kota
Kabanjahe. Pada mulanya bangsa Indonesia termasuk rakyat Karo merasa
gembira menyambut kedatangan tentara Jepang karena dianggap sebagai
pembebas Indonesia dari jajahan Belanda karena pada awal masuknya tentara
Jepang ke Indonesia membenarkan dikibarkan bendera merah putih dan
dinyanyikan lagu Indonesia Raya, (Liasta,2002:6). Kedatangan Jepang yang
semula dianggap akan membawa kebahagiaan dan memerdekakan bangsa
Indonesia dari penjajahan nyatanya melahirkan penderitaan lahir batin yang tiada
taranya karena kebijakan yang dibuat oleh Jepang terhadap bangsa Indonesia
termasuk masyarakat Karo.
Sistem pemerintahan di Tanah Karo pada zaman penjajahan Jepang dan
Penjajahan Belanda tetap sama masih dalam bentuk kerajaan Sibayak yang
berganti posisi kontril (pegawai) digantikan pemerintah militer, dikepalai pejabat
militer dengan nama Gunseibu. Guna memenuhi kebutuhan pemerintahan militer
Jepang di Tanah Karo Gunseibu mengeluarkan perintah atau instruksi kepada para
Sibayak, meneruskannya lagi kepada para Raja Urung di daerah kekuasaannya
masing – masing. Para Raja Urung meneruskan pula kepada para Pengulu Kesain

2

di tiap Kampung / Desa di wilayah kekuasaannya. Para Pengulu inilah yang
memerintahkan apa saja yang diinstruksikan itu kepada para anggota masyarakat /
penduduk untuk dilaksanakan.
Pada akhir tahun 1944 Jepang membuat kontrak yang disebut “ Romusha
atau Kerja Paksa”. berdasarkan instruksi dari pemerintah militer Jepang harus
dilakukan oleh para penghulu kesain disatu kampung. Ketika itu anggota
Romusha dari Tanah Karo dikirim ke Tanjung Tiram membuat garam. Siapa saja
yang menjadi anggota Romusha, sekembalinya dari Tanjung Tiram badannya
persis seperti tengkorak hidup dengan pipi gemuk kena penyakit biri – biri,
(Liasta,2002:35). Disebabkan pemerintahan militer Jepang sangat keras apalagi
disertai institusi Kempetai (Polisi Militer) yang luar biasa kejamnya terhadap
siapa saja, baik kepada penduduk demikian juga kepada Aparatur Pemerintahan
Swapraja Sibayak, Raja Urung atau Pengulu. dapat dikatakan roda pemerintahan
militer Jepang lancar. sebab siapa yang mencoba mengelak dari kebijakan Jepang
pasti kempetai bertindak habis – habisan.
Kebijakan Jepang tidak hanya di bidang pemerintahan saja tapi di bidang
ekonomi dan sosial juga. Ketika Jepang berhasil menguasai perekonomian Karo
maka rakyat pun mengalami penderitaan karena Hasil pertanian rakyat dibeli
dengan patokan harga yang sangat rendah, hewan peliharaan penduduk diambil
paksa dengan harga yang sangat murah, barang – barang kebutuhan rakyat hilang
dari pasaran dan sebagainya, ini semua mengakibatkan kemelaratan. Oleh karena
itu, tidaklah heran banyak rakyat petani yang terkena penyakit busung lapar
karena padinya telah dirampas.

3

Jepang menyerah pada perang dunia tahun 1945 berakibat penjajahan
Jepang di Tanah Karo berakhir sehingga menyebabkan kekosongan kekuasaan
dengan ini membuat masyarakat Karo senang karena sudah bebas dari belenggu
penjajahan sehingga keadaan sosial dan ekonomi mulai membaik pada awal
kemerdekaan karena tidak ada lagi kebijakan dari para penjajah seperti kerja
paksa dan pajak tanah.
Berdasarkan uraian diatas dan karena minimnya penulisan sejarah tentang
penjajahan Jepang di Karo maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “ Tanah Karo Pada Masa Penjajahan Jepang 1942 – 1945”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan suatu
identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Proses masuknya Jepang ke Tanah Karo
2. Sistem pemerintahan di Kabupaten Karo masa penjajahan Jepang tahun
1942 - 1945
3. Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Karo masa pendudukan Jepang di
Kabupaten Karo

1.3 Pembatasan Masalah
Berhubung karena keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti, maka
perlu diadakan pembatasan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan identifikasi

4

masalah diatas dalam penulisan sejarah lokal ini, penulis membatasi masalah pada
“ Kabupaten Karo pada masa pendudukan Jepang 1942 – 1945”

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses masuknya Jepang ke Tanah Karo ?
2. Bagaimana Sistem pemerintahan di Kabupaten Karo masa penjajahan
Jepang tahun 1942 – 1945 ?
3. Bagaimana Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Karo masa
pendudukan Jepang di Kabupaten Karo
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses masuknya Jepang ke Tanah Karo
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemerintahan di Kabupaten Karo
pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 - 1945
3. Untuk mengetahui bagaimana Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat
Karo masa pendudukan jepang di Kabupaten Karo

1.6 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diharapkan penelitian ini memberi
beberapa manfaat sebagai berikut :

5

1. Bagi peneliti dan pembaca, dapat memahami bagaimana penjajahan
Jepang di Kabupetan Karo.
2. Bagi masyarakat, sebagai tambahan literatur sehingga dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman mengenai penjajahan Jepang di Kabupaten
Karo.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya yang memiliki objek yang
sama untuk hasil penelitian yang lebih baik.
4. Bagi UNIMED, menambah perbendeharaan penulisan karya ilmiah.

6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
penelitian field research dengan didukung oleh sumber primer dari wawancara
langsung dengan orang yang terlibat dengan Jepang dan dengan para vetran yang
mengetahui tentang penjajahan Jepang di tanah Karo dan laporan, buku , maka
peneliti memunculkan sebuah kesimpulan
1. Orang kulit putih diganti dengan orang kulit kuning artinya panjajahan
Belanda diganti dengan penjajahan Jepang di Indonesia. Penjajahan Jepang di
Indonesia berawal dari perang Asia Pasifik. Perang Asia Pasifik atau disebut
juga dengan perang Asia Timur Raya adalah Jepang mencetuskan suatu
perang di kawasan lautan Pasifik pada 7 Desember 1941, dengan menyerang
pelabuhan angkatan laut Amerika yaitu Pearl Habour di Hawai. Kemudian
Jepang melakukan ekspansinya ke asia tenggara, termasuk ke Indonesia.
Setiba di Indonesia Jepang langsung memerangi Belanda. Karena pada saat itu
Indonseia dijajah oleh Belanda. Dengan takluknya Belanda kepada Jepang
maka kekuasaan Belanda berakhir di Indonesia dan digantikan oleh Jepang.
2. Tanah Karo tidak luput dari namanya penjajahan, pertama sekali tanah karo
dijajah oleh Belanda, pada masa penjajahan Belanda masyarakat karo
mengalami penderitaan atas kebijakan – Kebijakan yang di buat oleh Belanda
baik dari segi sosial maupun ekonomi. kebahagiaan dan memerdekakan
bangsa Indonesia dari penjajahan nyatanya melahirkan penderitaan lahir batin

65

yang tiada taranya karena kebijakan yang dibuat oleh Jepang terhadap bangsa
Indonesia termasuk masyarakat Karo.
3. sistem Pemerintahan swapraja pribumi seperti Sibayak dan kerajaan Urung
terus sampai ke Penghuluan Kesain tetap sama dengan Penjajahan Belanda.
Yang berganti adalah kalau di zaman Penjajahan Belanda di samping
pemerintahan swapraja pribumi administrasi pemerintahan dipegang oleh
Controleur / Kontril orang Belanda, sebagai pemegang pemerintahan dan
kedaulatan atas pemerintahan militer, yang untuk Karo Landen dikepalai
pejabat militer dengan nama Gunseibu.
4. Keadaan ekonomi tanah karo pada masa pemerintahan militer jepang sangat
memperihatinkan. penguasa jepang yang memonopoli semua kebutuhan dan
hasil produksi pertanian rakyat menimbulkan kesulitan – kesulitan bagi
kehidupan rakyat. hasil pertanian rakyat dibeli dengan patokan harga yang
sangat rendah, barang – barang kebutuhan rakyat hilang dari pasaran dan
sebagainya, ini semua mengakibatkan kemelaratan. karenanya tidaklah heran
banyak rakyat petani yang terkena penyakit busung lapar karena padinya telah
dirampas, bahkan pakaian sulit untuk ditemukan dan terpaksalah goni dan
karet berupa perlak dijadikan pakaian.

5. Jepang juga membuat kebijakan yaitu Romusha. atau dapat diartikan dengan
kerja paksa. Pada masa penjajahan Jepang pemuda – pemuda karo diangkat
sebagai romusha. romusha tersebut dikirim ke Tanjung Tiram untuk membuat
garam. Mereka disuruh kerja dengan paksa dan diberi makanan hanya sedikit

66

saja. maka setiap anggota Romusha sekembalinya dari Tanjung Tiram
badannya persis seperti tengkorak hidup dengan pipi gemuk karena kena
penyakit biri – biri.

6. Jepang menyerah pada perang dunia ke II tahun 1945 berakibat penjajahan
Jepang di Tanah Karo berakhir sehingga menyebabkan kekosongan kekuasaan
dengan ini membuat masyarakat karo senang karena sudah bebas dari
belenggu penjajahan sehingga keadaan sosial dan ekonomi mulai membaik
pada awal kemerdekaan karena tidak ada lagi kebijakan dari para penjajah
seperti kerja paksa dan pajak tanah. Semua badan – badan yang dibentuk oleh
militer Jepang seperti Heiho, Gyugun, dan lain sebagainya dan semua senjata
yang dipakai Jepang pada Perang Day ditinggalkan di Kabupaten Karo.

7. Salah satu peninggalan penjajah Jepang di Kabupaten Karo adalah Kuburan
Jepang di desa Sarinembah. Kuburan tersebut terletak di antara desa
Sarinembah dengan Simpang Perbesi namun lebih dekat denga desa
Sarinembah sehingga dikatakan kuburan tersebut terletak di desa Sarinembah.
Isi dari kuburan tersebut sebanyak 9 orang militer Jepang yang mati perang di
desa Sarinembah.

8. Peternakan Kuda juga merupakan peninggalan penjajahan Jepang di
Kabupaten karo. peternakan tersebut berada di Parang Cuaca. awalnya
peternakan tersebut terletak di Pancur jawi tidak lama di tempat tersebut
pindah ke Parang Cuaca Karena bagi militer Jepang tempat tersebut

67

merupakan tempat strategis untuk beternak. Parang cuaca berada di antara
desa Guru benua dengan Barung Kersap.

1.2 Saran
1. kepada yang membaca, khususnya masyarakat karo dan mahasiswa agar
menanamkan kepedulian dan rasa ingin tahu tentang apa yang terjadi di tanah
karo pada masa perjuangan dulu. hal ini dapat menanamkan sikap
nasionalisme kepada daerah dan Indonesia tentunya, agar kita dapat
menghargai jasa – jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan
bumi pertiwi dari rongrongan pihak asing. selain itu kita juga harus
melestarikan peninggalan – peninggalan sejarah yang ada disekitar kita agar
ada yang ingin diceritakan kepada keturunan kita kelak.
2. kepada pemerintah dan para akademisi agar perlu membangun hubungan yang
baik untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah tadi dan tentunya
dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal ini. selain itu tugas
pemerintah dan akademisi adalah untuk menyadarkan kita betapa pentingnya
menghargai jasa para pahlawan dan menanamkan sikap idealism kepada
generasi muda agar tercipta pemimpin – pemimpin masa depan yang idealis
dan punya pendirian yang kuat. Karena saat ini ditengah rongrongan pihak
asing melalui liberialisasi ekonomi dan menjamunya korupsi disetiap elemen
pemerintah, kita sangat membutuhkan sosok pemimpin yang berani, tegas dan
idealis yang bisa membawa bangsa ini akan maju untuk ke depannya.

68

DAFTAR PUSTAKA

Agung,Leo. 2012. Sejarah Asia Timur 2. Yogyakarta: Ombak
Bukit. 1994. Sejarah Kerajaan dan Adat Istiadat Karo. Kabanjahe : Bukit
BPS. 2015. Kabupaten Karo dalam angka. Bada Pusat Statistik Tanah Karo
Daliman.2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Hamdi, Muchlis. 2006. Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta : PT Raja
Grafindo
Krisnadi. 2012. Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta: Ombak
Karo-karo, Liasta.2002. Tanah Karo Simalem. Jakarta : Mburo Ate Tedeh
Prinst,Darwan.2004. Adat Karo. Medan : Bina Media Perintis
Sarjani. 2014. Sekilas Sejarah Pemerintahan Tanah Karo Simalem. Medan :
BABKI
Sarjani. 2008. Dinamika Orang Karo, Budaya dan Modernisme. Medan : BABKI
Sekar,Meta. 2008. Apakah Mereka Mata – Mata. Yogyakarta: Ombak
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah.Yogyakarta: Ombak
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Pt Raja Grafindo
Persada
Sudharmono. 2012. Sejarah Asia Tenggara Modern. Yogyakarta: Ombak
Wertheim.1999. Masyarakat Indonesia Dalam Transisi. Yokyakarta : PT.Tiara
Wacana