PENGARUH MEDIA STARTER DARI DAGING NANAS, BONGGOL NANAS DAN KULIT NANAS TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO.

PENGARUH MEDIA STARTER DARI DAGING NANAS,
BONGGOL NANAS, DAN KULIT NANAS TERHADAP
KUALITAS NATA DE COCO
Oleh :
Roma Duma
4121220010
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i

ii


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lawe Tua, Pada Tanggal 14 Oktober 1993. Ibu
bernama Maida Silitonga dan Ayah bernama Sabarjo Tambunan dan merupakan
anak keempat dari enam bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri
Inpres lawe Tua dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, melanjutkan sekolah
di SMP Negeri lawe Sigala-gala, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 lawe sigala-gala, dan lulus pada
tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Organisasi yang pernah diikuti oleh penulis selama kuliah yaitu Unit Kegiatan
Mahasiswa Kristen Protestan (UKMKP).

iii

PENGARUH MEDIA STARTER DARI DAGING NANAS, BONGGOL
NANAS DAN KULIT NANAS TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO
Roma Duma ( 4121220010)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Media Starter Dari Daging

Nanas, Bonggol Nanas dan Kulit Nanas Terhadap Kualitas Nata De Coco. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 3 faktor, 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah
ketebalan nata de coco, berat nata de coco dan uji organoleptik nya terhadap tektur
dan warna nata de coco. Data yang diperoleh diolah menggunakan Rancangan
Analisis Ragam (ANAVA) pada taraf 1% dan 5%, berpengaruh nyata atau tidak
berpengaruh nyata. Hasil Penelitian menunjukkan bahwarata-rata ketebalan nata de
coco dari media starter daging nanas sebesar 1,36 cm, bonggol nanas sebesar 1,5
cm, dan pada media starter dari kulit nanas sebesar 1,4 cm. Hasil rata-rata dari Berat
nata de coco dari media starter daging nanas diperoleh 1.226gram, pada bonggol
nanas diperoleh 1,350 gram, dan pada media starter dari kulit nanas diperoleh 1.325
gram.

Kata kunci : Tanaman nanas, nata de coco, media starter

iv

STARTER MEDIA INFLUENCE OF MEAT PINEAPPLE, TUBER
PINEAPPLE AND PINEAPPLE SKIN ON THE QUALITY OF NATA DE COCO


Roma Duma (4121220010)
ABSTRACT
This study aims to Know Starter Media Influence Of Meat Pineapple, tuber
Pineapple and Pineapple Skin on the Quality of Nata De Coco. The method used in
this study is completely randomized design (CRD) with 3 factors, 3 treatments and
3 replications. The parameters measured were the thickness of nata de coco, heavy
nata de coco and its organoleptic test of the texture and color of nata de coco. The
data obtained were processed using the Design Analysis Of Variance (ANOVA) at
the level of 1% and 5%, significant or not significant. Research shows that the
average thickness of nata de coco from starter media pineapple flesh of 1.36 cm,
pineapple hump of 1.5 cm, and the media starter of pineapple skin was 1.4 cm. The
average yield of Weight nata de coco from starter media pineapple flesh obtained
1,226 grams, the stump was obtained 1.350 grams pineapple, and the media starter
of pineapple skin obtained 1,325 grams.

Keywords: pineapple plants, nata de coco, media starter

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia yang di limpahkan-Nya, yang memberikan kesehatan
dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian
penulis yang berjudul “ Pengaruh Media Starter dari Daging Nanas, Bonggol
Nanas, dan Kulit Nanas terhadap Kualitas Nata De Coco”. Penelitian ini
dilakasanakan sejak bulan Januari sampai bulan Februari 2016 di Laboratorium
Hamsa, Medan Perjuangan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan
proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara lain Bapak Drs.
Tri Harsono, M.Si selaku dosen pembimbing skrisi serta Bapak Ir. Herkules
Abdullah, MS., Dra.Cicik Suryani, M.Si., dan Dr. Syahmi Edi, M.Si yang telah
banyak memberikan saran selaku Dosen Penguji. Ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada staff atas izin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di CV. Hamsa Multisains Indonesia dan memberikan kemudahan dalam
segala urusan untuk melakukan penelitian beserta ucapan terima kasih tidak lupa
penulis ucapkan kepada Bapak Charya juliardo, S.Si selaku kepala laboratorium,
serta Bapak Yopi, S.Si., dan Bapak Agus, S.Si yang membantu penulis saat
melaksanakan penelitian. Teristimewa kepada Kakek, Nenek, Ayah, dan

ibu,atasdoa, nasehat, kasih saying serta dukungan moril maupun materil sehingga
penulis mampu menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Buat abang
dan adik- adik yang tercinta serta seluruh keluarga atas doa, kasih sayang serta
dukungannya saya ucapkan banyak terima kasih dan tidak lupa juga penulis
ucapkan terima kasih banyak kepada Bang Jonar Rio Martin Butar-Butar S.S.T
yang memberikan kasih sayang, doa, semangat dan dukungannya, serta kepada
teman-teman terkasih penulis di Biologi Nondik A 2012 dan teman-teman kost,
yang memberikan dukungannya.

vi

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis berharap kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang berguna bagi penyempurnaan kedepannya.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih. Tuhan Yesus
memberkati.

Medan, 05 April 2016
Penulis


Roma Duma
Nim 4121220010

vii

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

v

Daftar Isi

vii

Daftar Gambar

x

Daftar Tabel

xi

Daftar Grafik

xii


Daftar lampiran

xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Identifikasi Masalah

3

1.3. Batasan Masalah

3


1.4. Rumusan Masalah

3

1.5. Tujuan Penelitian

3

1.6. Manfaat Penelitian

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1. Nanas (Ananas Comosus L. Merr)

5


2.2. Manfaat Nanas

7

2.3. Daging Nanas

8

2.4. Kulit Dan Bonggol Nenas

9

2.5. Air kelapa

10

2.6. Nata De Coco

11


2.7. Kandungan gizi nata de coco

12

2.8. Mikroorganisme Penghasil Nata

12

2.9. Bibit Nata (Starter)

14

viii

2.10. Ammonium sulfat

14

2.11. Gula Pasir

15

2.12. Asam Asetat

15

2.13. Kualitas Nata

15

2.14. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Nata

16

2.15. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Nata

20

BAB III. METODE PENELITIAN

23

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian

23

3.2. Populasi Dan Sampel

23

3.3. Alat Dan Bahan

23

3.4. Rancangan percobaan penelitian

24

3.5. Parameter

25

3.6. Teknis Analisis Data

25

3.7. Prosedur Kerja

27

3.7.1. Langkah-langkah pembuatan media starter dari daging nanas

27

3.7.2. Langkah-langkah pembuatan media starter dari bonggol nanas

27

3.7.3. Langkah-langkah pembuatan media starter dari kulit nanas

27

3.7.4. Pembuatan Nata De Coco

28

3.7.5. Uji Organoleptis Terhadap Nata De Coco

28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

29

4.1. Hasil Penelitian

29

4.1.1. Ketebalan Nata De Coco

29

4.1.2. Berat nata de Coco

31

4.2. Pembahasan

37

4.2.1. Pengaruh Starter Daging Nanas, Bonggol Nanas dan Kulit Nanas

37

Terhadap Ketebalan Nata De Coco
4.2.2. Pengaruh Starter Daging Nanas, Bonggol Nanas Dan Kulit Nanas

37

Terhadap Berat Nata De Coco
4.2.3. Uji Organoleptik Terhadap Tekstur Nata De Coco

37

ix

4.2.4. Uji Organoleptik Terhadap Warna Nata De Coco

38

4.2.5. hubungan ketebalan nata coco dengan berat nata de coco

39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

40

5.1. Kesimpulan

41

5.2. Saran

40

DAFTAR PUSTAKA

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Tanaman Nanas

5

Gambar 2.2. Daging Nanas

8

Gambar 2.3. Kulit Nanas

9

Gambar 2.3. Bonggol Nanas

9

Gambar 2.4. Nata De Coco

11

Gambar 2.5. Bakteri Acetobacter xylinum

12

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel2.1. Kandungan Gizi Dalam 100 g Buah Nanas

6

Tabel 3.1. Pengukuran Nilai Organoleptik Terhadap Nata De Coco

28

Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran ketebalan Nata De Coco

28

Table 4.2. Analisis Ragam (ANAVA) ketebalan nata de coco

30

Tabel 4.3. Data hasil Pengukuran Berat Nata De Coco

31

Table 4.4. Analisis Ragam (ANAVA) Berat nata de coco

32

Tabel 4.5. Data Uji Organoleptik Tekstur Nata De Coco

33

Tabel 4.6. Data Uji Organoleptik Warna Nata De Coco

35

xii

DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 1. Hasil Pengukuran Nata De coco dari media starter

29

Daging nanas, bonggol nanas,dan kulit nanas
Grafik 2. Hasil Pengukuran Berat Nata De Coco Dari Media Starter
Daging nanas, Bonggol nanas, dan Kulit Nanas

30

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Ketebalan Nata De Coco dan

44

Berat Nata De Coco
Lampiran 2. Data Uji Organoleptik Tekstur Nata De Coco

50

Lampiran 3. Tabel nilai-nilai dalam distribusi –t ( TABEL t)

51

Lampiran 4. Data Uji Organoleptik Warna Nata De Coco

52

Lampiran 5. Nilai kritis distrubusi F (TABEL F)

53

Lampiran 6. Foto Hasil Penelitian

54

Lampiran 7. Foto Proses Pembuatan Nata De Coco dengan

63

Menggunakan Media Starter dari Daging Nanas,
Bonggol Nanas, dan Kulit Nanas
Lampiran 8. Cara pembuatan Uji organoleptik Nata De Coco

71

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Tanaman nanas merupakan salah satu jenis tanaman buah yang dapat
tumbuh baik di indonesia. Oleh karena itu, tanaman nanas dapat dijumpai hampir
di seluruh indonesia. Sentra produksi nanas terutama ada di jawa barat, di jawa
timur, sumatera selatan, jambi, riau, dan sulawesi selatan. Nanas tumbuh dengan
baik di daerah yang memiliki curah hujan tinggi tetapi tidak tahan hidup pada lahan
yang tergenang cukup lama (Samadi, 2014).
Sebuah nanas hanya 53% bagian saja yang dapat dikonsumsi, sedangkan
sisanya dibuang sebagai limbah, sehingga limbah nanas semakin lama semakin
menumpuk dan umumnya hanya dibuang sebagai sampah (Rulianah 2002). Hal
tersebut membuka peluang dalam pemanfaatan limbah nanas berupa kulit dan
bonggol, menjadi produk yang Iebih bermanfaat. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah melalui fermentasi dengan bakteri Acetobacter xylinum menjadi
produk natasebagai bahan makanan. Kandungan utama nata adalah selulosa
bakterial yang memiliki kekhasan sifat struktural dan fisiko kimiawi dihasilkan
dalam keadaan murni, seperti bebas lignin, hemi selulosa, dan produk biogenik
lainnya (Yoshinagaet al,1997)
Makanan yang kaya akan serat salah satunya adalah nata. Nata merupakan
makan pencuci mulut, yang mengandung serat mengandung selulosa kadar tinggi
yang bermanfaat bagi kesehatan dalam membantu pencernaan. Nata adalah suatu
bahan makanan hasil fermentasi oleh bakteri (Acetobakter xylinum) yang kaya akan
selulosa bersifat kenyal, transparan dan rasanya menyerupai kolang- kaling
(Astuti, 2010).
Nata adalah sejenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter
xylinum, membentuk gel yang mengapung pada permukaan media atau tempat yang
mengandung gula dan asam yang berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, kenyal dan
mirip kolang-kaling (Enggrid, 2012).

2

Nata merupakan selulosa sintetik yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter
xylinum. Bakteri nata ini berasal dari biakan murni atau bibit. Biakan murni
merupakan bakteri yang berada dalam kondisi dormansi (istirahat) dan belum
terkontaminasi mikroorganisme lainnya. Awalnya, biakan murni perlu diaktifkan
terlebih dahulu, yakni dengan menyedikan kondisi lingkungan (suhu dan pH) yang
optimal dan makanan yang dibutuhkan (Warisno, 2004).
Komponen yang cukup berperan sebagai media pertumbuhan nata adalah
sumber karbon dan sumber nitrogen karena sebagai nutrisi bagi pertumbuhan
bakteri Acetobacter xylinum. Sumber karbon sebagai salah satu unsur pembentuk
nutrisi untuk medium fermentasi dapat berupa glukosa, fruktosa dan sukrosa. Media
yang diperlukan untuk pembentuan nata antara lain : gula yang digunakan sebagai
sumber karbon yang berperan penting dalam pertumbuhan mikroba. Bakteri
Acetobacter xylinum mampu mensintesis nata dari glukosa, maltose maupun
gliserol. Macam dan kadar gula yang ditambahkan akan mempengaruhi ketebalan
dan sifat nata yang terbentuk. Sukrosa sering digunakan sebagai sumber karbon,
karena merupakan gula lokal, harganya murah dan menghasilkan nata yang tebal
dan keras. Kadar sukrosa 5-10% pada media fermentasi akan menghasilkan nata
yang tebal dan keras (Enggrid, 2012).
Pada umumnya pembuatan nata menggunakan gula pasir sebagai tambahan
makanan bakteri. Selain gula pasir dapat juga digunakan gula aren. Gula aren asli
yang diambil secara tradisional lebih sehat dari pada gula tebu. Gula aren
mengandung rasa dan aroma yang khas, karena dibuat dari didihan nira aren segar
pilihan. Lebih lunak terhadap lambung atau pencernaan dan melancarkan
metabolisme tubuh (Enggrid, 2012).
Pemanfaatan buah nanas sebagai bahan baku pembuatan nata de coco telah
dilakukan, namun belum ada penelitian yang membuat media starter dari daging
buah nanas, bonggol nanas dan kulit nanas terhadap kualitas nata de coco.
Dengan demikian penulis ingin meneliti tentang pemanfaatan buah nanas
dalam pembuatan media starter. Dengan Judul: “PENGARUH MEDIA STARTER
DARI DAGING NANAS, BONGGOL NANAS DAN KULIT NANAS
TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO’’.

3

1.2.IdentifikasiMasalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang, maka
dapat diidentifikasi masalah untuk mengetahui Pengaruh Media Starter dari Daging
Nanas, Bonggol Nanas, dan Kulit Nanas terhadap Kualitas Nata De Coco.

1.3. Batasan Masalah
Agar pokok masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan untuk
mempermudah memahami masalah maka permasalahan dalam penelitian ini
dibatasi pada: Pengaruh Media Starter Dari Daging Nanas, Bonggol Nanas dan
Kulit Nanas terhadap Kualitas Nata De Coco.

1.4. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengaruh Media Starter dari Daging Nanas terhadap kualitas
nata de coco?
2. Bagaimanakah Pengaruh Media Starter dari bonggol Nanas terhadap
kualitas nata de coco?
3. Bagaimanakah Pengaruh Media Starter dari kulit Nanas terhadap kualitas
nata de coco?

1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengaruh Media Starter dari Daging Nanas terhadap
Kualitas Nata De Coco?
2. Untuk Mengetahui Pengaruh Media Starter dari Bonggol Nanas terhadap
Kualitas Nata De Coco?
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Media Starter dari Kulit Nanas terhadap
Kualitas Nata De Coco?

4

1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan tersebut di atas, maka diharapkan penelitian ini
dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak sebagai
alternatif untuk peningkatan ekonomi serta dapat dijadikan acuan sebagai
peningkatan kreativitas

mahasiswa dan sekaligus

sebagai

modal

berwirausaha sehingga bermanfaat untuk semua orang.
2. Membandingkan kualitas (ketebalan, berat, tekstur, dan warna) nata de coco
yang dihasilkan dari media starter dari daging nanas, bonggol nanas dan
kulit nanas dengan uji rancangan acak lengkap dan organoleptik.

40

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas nata de coco dengan menggunakan media starter dari daging nanas,
memiliki rata-rata ketebalan nata pada daging nanas sebesar 1,36 cm, pada
berat nata de coco sebesar 1.226 gram, dan pada uji organoleptik pada tekstur
nata kenyal dan warna nata de coco didapatkan putih bersih.
2. Kualitas nata de coco dengan menggunakan media starter dari bonggol
nanas, memiliki rata-rata ketebalan nata pada bonggol nanas sebesar 1,5 cm,
pada berat nata de coco sebesar 1.350 gram, dan pada uji organoleptik pada
tekstur nata kenyal dan warna nata de coco didapatkan putih bersih.
3. Kualitas nata de coco dengan menggunakan media starter dari kulit nanas,
memiliki rata-rata ketebalan nata pada kulit nanas sebesar 1,4 cm, pada berat
nata de coco sebesar 1.325 gram, dan pada uji organoleptik pada tekstur nata
kenyal dan warna nata de coco didapatkan putih bersih.
4. Dari hasil uji statistik menggunakan Rancangan Analisis Varians didapatkan
hasil pada ketebalan nata de coco dari perlakuan daging nanas, bonggol
nanas, dan kulit nanas di peroleh hasil bahwa ada pebedaan yang nyata,
sedangkan pada berat nata de coco dari perlakuan di peroleh hasil bahwa
tidak ada berbeda nyata. Pada uji organoleptik pada tekstur dan warna nata
di peroleh hasil bahwa rata-rata yang menyukai tekstur dan warna nata de
coco dari 15 panelis tidak berbeda nyata. Tidak ada perbedaan dari nilai ratarata pada warna dan tekstur nata.

41

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama proses penelitian maka
penulis ingin memberi saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya dalam pembuatan media starter dari
daging nanas, bonggol nanas, dan kulit nanas sebaiknya dapat di ujikan pada
kualitas nata de pina.
2. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dalam melakukan uji nata de coco
dengan menggunakan media starter dari daging , bonggol ,dan kulit nanas
dilakuan variasi yang berbeda dengan menggunakan gula dan tanpa gula.

42

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, P., 2010, Pengaruh Variasi Starter Antara Nira Kelapa, Dan Air
Kelapa
Terhadap Kualitas Nata De Coco, Skripsi, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara, Medan.
Badan Pusat Statistik Indonesia., 2009, Holtikultura Produksi Buah-Buahan Di
Indonesia, Badan Pusat Satastik Republik Indonesia.
Budiyanto., 2004, Mikrobiologi Terapan, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, UMM
Press, Malang.
Darmansyah., 2010, Evaluasi Sifat Fisik Dan Sifat Mekanik Material Komposit
Serat/Resin Berbahan Dasar Serat Nata De Coco Dengan Penambahan
Nanofiller. Tesis Universitas Indonesia.
Dewi, A. S., 2011. Peningkatan produksi riboflavin bakteri Acetobacter xylinum
pada starter nata de coco dengan penambahan minyak kelapa sawit,
Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Departemen Teknik
Kimia, Depok, 2011.
Enggrid, L., 2012, Pengaruh Jenis Gula Dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas
Nata De Pina Dari Bahan Baku Buah Nanas, Skripsi, Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
Pekanbaru.
Hayati, M., 2003., Membuat nata de coco, Cetakan pertama, Adicita Karya Nusa.
Jusman, N., 2009, Kajian Pertumbuhan Bakteri Acetobacter Sp. Dalam
Kombucha-Rosela Merah (Hibiscus Sabdariffa) Pada Kadar Gula Dan
Lama Fermentasi Yang Berbeda, Tesis Universitas Sumatera Utara.
Rulianah.,2002, Studi PemanfaatanKulit Buah Nanas Sebagai Nata De Phina.
Jurnal Bisnis Dan Teknologi 10(1): 20-25
Samadi, B., 2014, Panen Untung Dan Budidaya Nanas Sistem Organik, Edisi
Pertama, Lily Publisher, Yogyakarta.
Silitonga, P. M., 2014, STATISTIK, Edisi kedua Cetakan Pertama, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

43

Sutarminingsih, C.H., 2004. Peluang Usaha Nata De Coco. Kanisius. Yogyakarta.
Tahir, Iqbal, Sumarnih, Sri, Dwi Astuti, Sinta., 2008, Kajian Penggunaan Limbah
Buah Nenas Lokal (Ananas Comosus, L) Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Nata, Makalah Seminar Nasional Kimia Xviii, Jurusan
Kimia Fmipa Ugm Yogyakarta (10 Juli 2008).
Warisno., 2004, Mudah Dan Praktis Membaut Nata De Coco, Media Pustaka,
Jakarta.
Warisno., 2004, Inspirasi Usaha Membuat Aneka Nata, Media Pustaka,
Jakarta.
Widya, I.W., 1984. Mempelajari Pengaruh Penambahan Skim Milk Kelapa, Jenis
Gula Dan Mineral Dengan Berbagai Konsentrasi Pada Pembuatan Nata
De Coco. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Yoshinaga, F.T.N., And Watanabe, K.,1997, Research Progress In Production Of
Bacterial Cellulose By Aeration And Agitation Culture And Its
Application As A New Induastrial Material, Bioscience Biotechnology
And Biochemistry