PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENGANTISIPASI PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA
MENGANTISIPASI PERILAKU MENYIMPANG PADA
SISWA KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 TANJUNG
PURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Sri Lestari NIM. 3122111009
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
Sri Lestari, NIM 3122111009. “Penerapan Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Perilaku Menyimpang Pada Siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan pendidikan karakter sebagai upaya mengantisipasi perilaku menyimpang pada siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Tanjung Pura. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X TKJ yang terdiri dari tiga kelas yang jumlahnya 96 orang. Oleh karena itu peneliti mengambil sampel total karena populasi kurang dari 100 orang. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kuantitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket (questioner) berjumlah 22 soal yang akan diisi oleh responden (sampel). Teknik analisis data yang digunakan adalah rumus statistik sederhana yaitu dengan menghitung persentase jawaban responden dalam bentuk tabel tunggal melalui distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa penerapan pendidikan karakter sebagai upaya mengantisipasi perilaku menyimpang pada siswa. Bentuk perilaku yang menyimpang pada siswa SMKN 1 Tanjung Pura yaitu pelanggaran terhadap peraturan sekolah, pelanggaran terhadap kegiatan belajar-mengajar dan pelanggaran teradap etika pergaulan dengan warga sekolah. Pada dasarnya kenakalan pada siswa disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal pada diri siswa itu sendiri, dan faktor eksternal dalam hal ini faktor lingkungan keluarga serta lingkungan sosial. Dalam hal ini upaya mengatasi perilaku menyimpang pada siswa yaitu guru hendaknya memahami kepribadian siswa secara teliti dan objektif, sehingga dapat dicegah kemungkinan munculnya perilaku menyimpang di kalangan siswa dan berperan aktif dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter siswa dengan melakukan pembiasaan dalam bentuk perilaku dan kegiatan yang mencerminkan dari nilai-nilai pendidikan karakter.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa kerena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan sangat baik. Skripsi ini berjudul,“ Penerapan Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Perilaku Menyimpang Pada Siswa SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pelajaran 2015 / 2016”.
Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Unimed. Penulis
menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, sehingga bisa dilakukan perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Dalam skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan dari beberapa pihak,
Untuk itu dengan segenap ketulusan hati, penulis banyak mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A.M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan dari awal sampai
(6)
5. Ibu Dra. Yusna Melianti MH selaku Dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu,
pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan mulai dari awal sampai selesainya skripsi
ini.
6. Bapak Dr. Denny Setyawan,M.Si selaku dosen penguji saya yang telah memberikan saran
dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
7. Bapak Dr. Ramli Nur MA selaku dosen penguji saya yang telah memberikan saran dan
masukan kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan, serta staf pegawai di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Jon di jurusan PPKn yang telah banyak membantu penulis dalam administrasi yang
dibutuhkan mahasiswa/i dalam menyelesikan skripsi ini.
10. Terima kasih buat Kepala Sekolah SMKN 1 Tanjung Pura Bapak Drs. Riswan Effendi yang
telah memberi ijin untuk melakukan penelitian hingga selesai.
11. Teristimewa buat orang tuaku Ayahanda Juari dan Ibunda Paisah atas pengorbanannya
selama ini kepada penulis, baik dari segi moril, material, dan untaian doa dan kasih
sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama
perkuliahan dan terutama selama penyelesaian skripsi ini.
12. Terima kasih juga buat abang tersayang, Lilik Syahputra yang telah banyak memberikan
dukungan kepada penulis selama perkuliahan dan memberikan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Terima kasih juga buat yang terkasih Tengku Putra Utama SE yang telah memberikan
(7)
14. Terima kasih juga buat sahabatku Juliani, Nita Tusriah, Rafani Damanik, Tiamonika dan Tri
Ulana yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Terima Kasih juga buat sahabatku Dewi Pertiwi, Fitria Amarta, Ruhmiati, Rosmawati yang
telah banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Terima kasih juga buat teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan khususnya kelas Reguler B Stambuk 2012 yang telah memberikan
dukungan dan kebersamaannya selama perkuliahan.
17. Terima kasih juga buat teman seperjuangan PPLT 2015 SMK Negeri 1 Tanjung Pura yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Medan, Mei 2016
Sri Lestari
(8)
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah... 5
1.4 Perumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kerangka Teoritis ... 7
2.2.1 Pengertian Penerapan ... 7
2.2.2 Pengertian karakter dan pendidikan karakter ... 7
2.2.3 Komponen pembentukan karakter ... 10
2.2.4 Faktor pembentukan karakter ... 11
2.2.5 Penyimpangan sosial ( social deviation ) ... 14
2.2.6 Pengertian perilaku menyimpang ... 15
2.2.7 Macam-macam perilaku menyimpang ... 16
2.2.8 Tipe dan bentuk perilaku menyimpang di kalangan remaja ... 17
2.2.9 Faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang... 18
(9)
vi
2.2 Kerangka Berpikir ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Lokasi Penelitian ... 21
3.2 Populasi Dan Sampel ... 21
3.2.1 Populasi ... 21
3.2.2 Sampel ... 22
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 22
3.3.1 Variabel Penelitian ... 22
3.3.2 Definisi Operasional... 22
3.4 Kisi-Kisi Penelitian ... 23
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 24
3.6 Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
4.1 Hasil Penelitian ... 27
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
(10)
77
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sikap dalam menerapkan nilai religius dan keagamaan pada siswa dalam mengucapkan salam saat bertemu dengan guru...29
Tabel 2 Sikap dalam membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan ...30 Tabel 3 Sikap tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru ...32
Tabel 4 Sikap tanggung jawab siswa untuk mengikuti proses pembelajaran tanpa keluar kelas ...34
Tabel 5 Sikap tanggung jawab siswa untuk melaksanakan piket sesuai jadwal yang ditentukan ...36
Tabel 6 Sikap disiplin pada siswa untuk datang kesekolah tepat waktu ...38
Tabel 7 Sikap disiplin siswa dalam mengumpulkan tugas tepat waktu ...39
Tabel 8 Sikap kerja keras pada siswa dalam hal belajar dengan sunguh – sungguh ...40 Tabel 9 Sikap rasa percaya diri pada siswa untuk berani bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diberikan guru...42 Tabel 10 Sikap rasa percaya diri pada siswa dalam menyampaikan pendapat saat
diskusi kelompok ...43 Tabel 11 Sikap mandiri pada siswa dalam mengerjakan tugas sendiri ...45 Tabel 12 Sikap kreatif pada siswa dalam membuat kerajinan untuk memperindah
kelas ...47 Tabel 13 Sikap berperilaku jujur pada siswa untuk memberikan pertanyaan ketika
tidak paham kepada guru saat menjelaskan materi...49 Tabel 14 Sikap peduli pada siswa dalam membantu sesamanya yang
(11)
78
Tabel 15 Sikap peduli pada siswa terhadap lingkungan sekitar dengan ikut serta dalam gotong royong di sekolah ...52 Tabel 16 Sikap siswa yang keluar dari kelas tanpa izin ...54
Tabel 17 Sikap siswa yang main game online saat proses belajar
berlangsung ...55 Tabel 18 Sikap siswa yang merokok di dalam kelas...56 Tabel 19 Sikap siswa yang ikut melakukan tawuran antar sekolah ...57 Tabel 20 Sikap siswa yang sering bolos sekolah untuk berkumpul dengan geng
motor ...59 Tabel 21 Siswa yang membiarkan rambut gondrong tanpa mengikuti peraturan
sekolah ...60
Tabel 22 Sikap siswa yang suka merusak barang milik sekolah/milik orang lain ...61
(12)
(13)
77
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket 2. Nota Tugas
3. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan 4. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas
5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitiam Dari Tempat Penelitian 6. Surat Keterangan Dari Laboratorium Ppkn
7. Surat Keterangan Penyerahan Buku Dan Tidak Ada Masalah Dengan Perpustakaan Fakultas
8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Unimed 9. Pernyataan Keaslian Tulisan
(14)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Peserta didik merupakan pewaris bangsa, artinya adalah bahwa remaja di masa depan akan menggantikan peran pemimpin yang sekarang memegang kedudukan dan meneruskan cita-cita bangsa. Keadaan peserta didik pada saat ini juga menggambarkan kehidupan bangsanya pada masa depan. Usia pelajar adalah usia yang penuh energi, dalam tahap pencarian jatidiri. Namun keadaan remaja sekarang ini dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Kebanyakan peserta didik tidak mau lagi hanya duduk di perpustakaan dengan membaca buku saja tanpa mau berhubungan dengan dunia luar.
Pergaulan yang begitu luas ini membuat para peserta menjadi kurang bijak
dalam memilih teman. Para peserta didik sudah mengerti banyak tentang gadgets
seperti handphone, ipod, iphone, laptop, internet dll. Faktor yang menyebabkan semua ini adalah globalisasi dan derasnya arus informasi yang mengalir di sekitar. Sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa.
(15)
2
Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan perilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap akibat dari
keputusannya. Ada tiga komponen karakter yang baik yaitu moral knowing
(pengetahuan tentang moral), moral feeling atau perasaan (pengutan emosi), dan
moral action atau perbuatan moral. Hal ini diperlukan agar peserta didik dan atau warga sekolah lain yang terlibat dalam system pendidikan tersebut sekaligus dapat memahami, merasakan, menghayati dan mengamal nilai-nilai kebajikan (moral). Pembentukan karakter yang dilakukan dalam sekolah-sekolah kita mempunya beberapa fungsi strategi untuk menumbuhkan kesadaran diri. Memang harus diakui bahwa lingkungan keluarga adalah faktor utama penyebab timbulnya kenakalan perilaku pelajar, namun faktor-faktor lain seperti lingkungan sekolah dan masyarakat yang kurang memenuhi syarat-syarat kependidikan tak dapat dianggap sepele. Letak dan kondisi sekolah yang buruk, ketiadaan sarana dan prasarana penyaluran hobi dan bakat remaja, guru yang secara psikologis kurang bermutu dan rendahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap kehidupan beragama, amat berpotensi mempersubur tumbuhnya penyimpangan para pelajar.
Di kalangan remaja sering dijumpai adanya perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Kelompok yang paling rentan dalam proses perilaku menyimpang yaitu para remaja dalam lingkungan sekolah. Perilaku menyimpang adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pelakunya, meskipun tahu bahwa yang
(16)
3
dilakukan adalah hal yang keliru. Yang juga bisa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian dari makhluk sosial.
Masa remaja adalah masa-masa yang sangat mengasyikan. Rasa ingin tahu yang besar dipadukan dengan keinginan untuk mencoba hal-hal baru, sikap tidak takut mengambil resiko. Hal ini wajar terjadi tidak lain karena setiap remaja memiliki karakteristik sendiri yang unik, yaitu dalam masa-masa labil, atau sedang pada taraf pencarian identitas yang mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status dewasa. Di SMKN 1 Tanjung Pura beberapa bentuk penyimpangan siswa antar lain terlambat masuk sekolah, cara berpakaian siswa yang tidak mengikuti aturan sekolah, rambut siswa laki-laki gondrong, bolos
sekolah, maen game online pada jam pelajaran, merokok, geng motor dan
tawuran. Kecenderungan untuk bertindak tanpa pertimbangan matang, mudah larut dalam arus pergaulan, dan berfikir pendek, semua itu menempatkan remaja pada posisi yang sangat rawan. Namun, jika bisa mengelolanya dengan baik, kerawanan tersebut justru bisa menjadi energi yang besar untuk mengukir sejarah dalam hidupnya, yakni dengan meraih berbagai prestasi besar yang bermanfaat bagi bagi bangsa dan dunia. Di SMKN 1 Tanjung Pura terjadi beberapa perilaku menyimpang dan memang hal ini adalah yang harus dilakukan pencegahan, dan memang remaja adalah fase peralihan antara masa kanak-kanak dan masa tumbuh dewasa, baik fisik, akal, kejiwaan, sosial, emosional. Masa remaja terentang antara usia 13 sampai 22 tahun. Masa ini sangat menentukan hari depan dan
(17)
4
kehidupan seorang remaja, sehingga seharusnya dipersiapkan dan dijalani dengan sebaik-baiknya. Masa ini memang penuh dengan ujian dan tantangan, masa yang sukar dimengerti tapi harus dipahami. Mengingat betapa pentingnya peranan remaja sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa, maka perilaku menyimpang remaja merupakan suatu masalah yang harus dicari akar permasalahan nya dan perlu dilakukan upaya cerdas untuk mencegah dan menanggulangi tingkah laku menyimpang, rasa keingintahuan yang tinggi diarahkan pada tindakan yang bersifat positif dalam menyongsong masa depan. Masalah tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap remaja khususnya dikalangan siswa/siswi SMKN 1 Tanjung Pura. Maka penulis berniat
untuk meneliti mengenai “Penerapan Pendidikan Karakter Sebagai Upaya
Mengantisipasi Perilaku Menyimpang Pada Siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pelajaran 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak mungkin terjadi kesimpangsiuran dalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Jika identifikasi masalah sudah jelas tentu dapat dilakukan penelitian lebih dalam lagi. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Tujuan karakter dalam membangun karakter peserta didik.
(18)
5
3. Faktor terjadinya perilaku menyimpang dikalangan siswa.
4. Upaya pencegahan perilaku menyimpang pada siswa
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam hal menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah:
1. Penerapan karakter di sekolah dalam membangun karakterpada siswa.
2. Upaya pencegahan terjadinya perilaku menyimpang pada siswa kelas
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan kondisi diatas, maka rumusan masalah yang timbul adalah “
bagaimana peran sekolah dalam pembinaan karakter sebagai upaya pencegahan
munculnya perilaku menyimpang di kalangan siswa SMKN 1 TG.PURA”. adapun
yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah peran sekolah dalam pembentukan karakter siswa?
2. Bagaimana upaya sekolah dalam mencegah perilaku menyimpang pada
siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Agar lebih mudah mencapai sasaran yang diharapkan, berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan yang di tetapkan sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
(19)
6
1. Untuk Mengetahui upaya sekolah dalam pembentukan karakter siswa
SMKN 1 Tanjung Pura.
2. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam mencegah perilaku
menyimpang siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang peran sekolah
dalam pembinaan karakter sebagai upaya pencegahan munculnya perilaku menyimpang di kalangan siswa SMKN 1 Tanjung Pura.
2. Untuk mendapat gambaran tentang peran sekolah dalam pembinaan
karakter dan pencegahan munculnya perilaku menyimpang di kalangan siswa SMKN 1 Tanjung Pura.
(20)
75 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan hasil pendidikan disekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter pada siswa. Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia akan mengalami perubahan kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat semakin ketinggalan dari negara-negara. Untuk itu peran sekolah sangat penting dalam membangun karakter agar siswa mampu menerapkan didalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini tidak hanya upaya sekolah yang harus diterapkan tetapi guru juga harus berperan penting dalam memberikan pemahaman tentang pendidikan karakter.
2. Bagi para siswa selalu menjaga perilaku agar tidak terjadi perilaku menyimpang, hal tersebut dapat dilakukan dengan selalu menjalankan tata tertib sekolah yang berlaku dan tidak melakukan larangan-larangan yang diberlakukan disekolah. Bagi para pendidik agar selalu memperhatikan para siswa khusus perilaku siswa agar mereka tidak merasa bebas dalam melakukan perilaku menyimpang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan teguran apabila ada terlihat siswa melakukan atau akan
(21)
76
melakukan perilaku menyimpang dengan selalu memberikan nasihat dan pandangan agar siswa berperilaku yang baik.
5.2 Saran
1. Peranan guru sangat penting dalam membentuk karakter siswa sehingga harus dapat menempatkan dirinya sebagai panutan yang dapat memberi teladan yang baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekola, maupun lingkungan masyarakat.
2. Guru lebih mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif belajar dan mempraktikan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam proses pembelajaran sehari-hari.
3. Pendidikan karakter harus didukung semua pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan karakter agar dapat mewujudkan generasi yang berkarakter dalam masyarakat
(22)
77
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, suharsini. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : RINEKA CIPTA
Djatmoko, Harmanto Edy dan Asshiddiqie, Jimly. 2006. Revolusi Karakter Bangsa Menurut Pemikiran M. Soeparno. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Kartono, kartini. 2007. Patologi sosial. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Muhyi, batubara. 2004. Sosiologi pendidikan. Jakarta : PT. Ciputat Press Nasution, Asren. 2012. Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Prenada
Prayitno, Belferik Manullang. 2010. Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa. Medan : Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Psych, dipl gerungan. 2004. Psikologi sosial. Bandung: PT Refika Aditama Samsuri. 2012. Pendidikan karakter warga negara. Surakarta : Pustaka Hanif Saripudin, didin. 2010. Interprestasi Sosiologis Dalam Pendidikan. Bandung :
Karya Putra Darwati
Setiawan, deny. 2014. Metodologi penelitian. Medan : laboratorium PPKn FIS UNIMED
Syarbaini, syahrial.Dkk. 2006.Membangun Karakter Dan Kepribadian Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : GRAHA ILMU
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.Jakarta : Kencana
Sumber Jurnal
Paningkat Siburian. 2016. Penanaman dan Implementasi Nilai Karakter
Tanggung Jawab. Volume 5 No.1, April 2012.
http://kemahasiswaan.unimed.ac.id. [ 1 Februari 2016 ]
Pratiwi ayu noviani. 2013. Perilaku Menyimpang Remaja. Semarang :
(23)
78
Setiawan beni adhika.2013.Peran Sekolah Dalam Pembinaan Karakter Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang Siswa-Siswi Dikalangan
SMKN 8 SEMARANG. Skripsi.Semarang : IKIP PGRI SEMARANG
Vive Vike Mantiri. 2014. Perilaku Menyimpang Di Kalangan Remaja Di
Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa
Selatan. Volume 3 No 1
file:///C:/Documents%20and%20Settings/admin/My%20Documents/Downl oads/303-757-1-PB.pdf.[ 4 februari 2016 ]
(1)
5
3. Faktor terjadinya perilaku menyimpang dikalangan siswa.
4. Upaya pencegahan perilaku menyimpang pada siswa
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam hal menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang
mengambang, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah:
1. Penerapan karakter di sekolah dalam membangun karakterpada siswa.
2. Upaya pencegahan terjadinya perilaku menyimpang pada siswa kelas
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan kondisi diatas, maka rumusan masalah yang timbul adalah “ bagaimana peran sekolah dalam pembinaan karakter sebagai upaya pencegahan
munculnya perilaku menyimpang di kalangan siswa SMKN 1 TG.PURA”. adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah peran sekolah dalam pembentukan karakter siswa?
2. Bagaimana upaya sekolah dalam mencegah perilaku menyimpang pada
siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Agar lebih mudah mencapai sasaran yang diharapkan, berhasil atau
tidaknya suatu penelitian yang dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan yang di
(2)
1. Untuk Mengetahui upaya sekolah dalam pembentukan karakter siswa
SMKN 1 Tanjung Pura.
2. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam mencegah perilaku
menyimpang siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian diharapkan
dapat bermanfaat bagi :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang peran sekolah
dalam pembinaan karakter sebagai upaya pencegahan munculnya
perilaku menyimpang di kalangan siswa SMKN 1 Tanjung Pura.
2. Untuk mendapat gambaran tentang peran sekolah dalam pembinaan
karakter dan pencegahan munculnya perilaku menyimpang di kalangan
(3)
75 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan hasil pendidikan disekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter pada siswa. Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia akan mengalami perubahan kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat semakin ketinggalan dari negara-negara. Untuk itu peran sekolah sangat penting dalam membangun karakter agar siswa mampu menerapkan didalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini tidak hanya upaya sekolah yang harus diterapkan tetapi guru juga harus berperan penting dalam memberikan pemahaman tentang pendidikan karakter.
2. Bagi para siswa selalu menjaga perilaku agar tidak terjadi perilaku menyimpang, hal tersebut dapat dilakukan dengan selalu menjalankan tata tertib sekolah yang berlaku dan tidak melakukan larangan-larangan yang diberlakukan disekolah. Bagi para pendidik agar selalu memperhatikan para siswa khusus perilaku siswa agar mereka tidak merasa bebas dalam melakukan perilaku menyimpang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan teguran apabila ada terlihat siswa melakukan atau akan
(4)
melakukan perilaku menyimpang dengan selalu memberikan nasihat dan pandangan agar siswa berperilaku yang baik.
5.2 Saran
1. Peranan guru sangat penting dalam membentuk karakter siswa sehingga harus dapat menempatkan dirinya sebagai panutan yang dapat memberi teladan yang baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekola, maupun lingkungan masyarakat.
2. Guru lebih mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif belajar dan mempraktikan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam proses pembelajaran sehari-hari.
3. Pendidikan karakter harus didukung semua pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan karakter agar dapat mewujudkan generasi yang berkarakter dalam masyarakat
(5)
77
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, suharsini. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : RINEKA CIPTA
Djatmoko, Harmanto Edy dan Asshiddiqie, Jimly. 2006. Revolusi Karakter Bangsa Menurut Pemikiran M. Soeparno. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Kartono, kartini. 2007. Patologi sosial. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Muhyi, batubara. 2004. Sosiologi pendidikan. Jakarta : PT. Ciputat Press Nasution, Asren. 2012. Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Prenada
Prayitno, Belferik Manullang. 2010. Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan
Bangsa. Medan : Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Psych, dipl gerungan. 2004. Psikologi sosial. Bandung: PT Refika Aditama Samsuri. 2012. Pendidikan karakter warga negara. Surakarta : Pustaka Hanif Saripudin, didin. 2010. Interprestasi Sosiologis Dalam Pendidikan. Bandung :
Karya Putra Darwati
Setiawan, deny. 2014. Metodologi penelitian. Medan : laboratorium PPKn FIS UNIMED
Syarbaini, syahrial.Dkk. 2006.Membangun Karakter Dan Kepribadian Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : GRAHA ILMU
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.Jakarta : Kencana
Sumber Jurnal
Paningkat Siburian. 2016. Penanaman dan Implementasi Nilai Karakter
Tanggung Jawab. Volume 5 No.1, April 2012.
http://kemahasiswaan.unimed.ac.id. [ 1 Februari 2016 ]
Pratiwi ayu noviani. 2013. Perilaku Menyimpang Remaja. Semarang :
(6)
Setiawan beni adhika.2013.Peran Sekolah Dalam Pembinaan Karakter Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang Siswa-Siswi Dikalangan SMKN 8 SEMARANG. Skripsi.Semarang : IKIP PGRI SEMARANG
Vive Vike Mantiri. 2014. Perilaku Menyimpang Di Kalangan Remaja Di
Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa
Selatan. Volume 3 No 1
file:///C:/Documents%20and%20Settings/admin/My%20Documents/Downl