HUBUNGAN STRATEGI MENGAJAR GURU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD ANANDA KELURAHAN DAMAR SARI KECAMATAN PADANG HILIR TEBING TINGGI.

HUBUNGAN STRATEGI MENGAJAR GURU DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA
4-5 TAHUN DI PAUD ANANDA KELURAHAN
DAMAR SARI KECAMATAN PADANG
HILIR TEBING TINGGI

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah

OLEH:
MIYA ARLIZA LUBIS
NIM : 1123371041

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK


Miya Arliza Lubis, Nim: 1123371041. Hubungan Strategi Mengajar Guru
Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud
Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.
Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahn dalam penelitian ini adalah bagaimana apakah ada hubungan
dari strategi mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap perkembangan motorik
halus anak usia 4-5 tahun di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan
Padang Hilir Tebing Tinggi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah populasi sebanyak
35 anak dengan jumlah samplenya 30 anak. Pemilihan sample menggunakan
sample bertujuan atau proposive sample. Data dikumpulkan dengan menggunakan
dokumentasi dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah Product
Moment dengan taraf signifikan 5%.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan positif terhadap
strategi mengajar yang dilakukan oleh guru dengan perkembangan motorik halus
anak, dibuktikan dengan hargu rhitung > rtabel yaitu 0,588>0,361. Dengan
perhitungan keberartian koefisien korelasi antara x dan y dilakukan uji t dengan
hasil thitung sebesar 3,84 sementara ttabel sebesar 1,697 sehingga thitung > ttabel ini
berarti koefisien korelasi antara variabel memiliki keberartian.


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T. atas
rahmad dan hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripasi ini dengan baik dan dengan waktu yang
telah direncanakan. Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Strategi
Mengajar Guru dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun
Di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing
Tinggi”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mempertahankan sidang
meja hijau pada jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini
masi jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan oleh penulis.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia Pendidikan Luar
Sekolah.
Medan, Januari 2016
Penulis


Miya Arliza Lubis
1123371041

UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan Skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun
semua itu dapat diatasi karena bantuan yang sangat tulus dari berbagai pihak,
terutama dosen pembimbing Bapak Dr. Yasaratodo Wau M.Pd yang memberikan
bimbingn dengan penuh perhatian, kesabaran dan motivasi atas kekurangan
penulis dari awal penulisan skripsi ini sampai selesai.
Teristimewa sekali penulis sampaikan dan ucapkan terima kasih kepada
kedua orang tua saya Ayah Armin Lubis dan Ibu Masitah yang melahirkan,
membesarkan dengan penuh kesabaran, kasih sayang. Berkat dukungan berupa
doa moril yang diberikan sepenuhnya untuk penulis dan cucuran keringatnya
dalam membekali penulis dari sejak duduk dibangku dunia pendidikan sejak
sekolah dasar hingga sampai penulis memperoleh gelar sarjana. Semoga
pengorbanan ayah dan bunda tidak sia-sia.
Dalam kesempata ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dra. Nasrun, MS,selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr Yusnadi, MS, Wakil Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan dan sekaligus dosen penguji penulis
yang memberikan masukan-masukan hingga skripsi ini selesai.

4. Bapak Dra. Aman Simare-mare, MS, selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd, selaku sekertaris jurusan Pendidikan Luar
Sekolah Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji
penulis yang memberikan masukan-masukan hingga skripsi ini selesai.
7. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji penulis yang
memberikan masukan-masukan hingga skripsi ini selesai.
8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan
dan seluruh staf tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Yang teristimewa buat Ayah Armin Lubis dan Ibu Masitah yang selalu
memotivasi

dan

telah

memberikan

doa

sepanjang

perjalananku,

membesarkan, mendidik dan tidak kenal lelah dalam memenuhi segala
kebutuhan baik berupa moril maupun meterial sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripasi ini.
10. Saudara kandung tersayang buat Kakakku Miya Ardila Lubis, Adiku Deni

Lubis, Yogi Lubis, dan Yuniar Armanda Lubis yang telah memberikan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada ibu yayasan Paud Ananda Ibu Wagini yang telah memberikan izin
kepada penulis melakukan penelitian di Paud Ananda.

12. Sahabat- sahabat seperjuangan mahasiswa konversi 2012 yang memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis sejak penulis memasuki bangku
perkuliahan hingga selesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu-persatu.
13. Buat guru-guru di Paud Ananda yang telah memberikan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Buat Sahabat terdekat Penulis Jamaluddin yang telah memberikan dukungan
dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Buat teman-teman 1 kost penulis Kak Salmiyah dan adik Khairani Syafitri
yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam
penyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih atas bantuan, doa dan bimbingan yang telah saya terima selama
ini. Semoga Allah S.W.T. selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada kita semua. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaan bagi kita semua.

Medan, Januari 2016
Penulis,

Miya Arliza Lubis
1123371041

DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 8
C. Batasan Masalah.............................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
F. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 9
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA

KONSEPTUAL DAN RUMUSAN MASALAH ......................... 11
A. Kerangka Teori ................................................................................ 11
1. Hakekat Perkembangan Motorik Halus AUD ................................. 11
2. Pengertian Motorik Halus ............................................................... 14
3. Urutan Perkembangan Motorik Halus............................................. 16
4. Kondisi yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik .......... 18
5. Hakekat Strategi Pembelajaran ....................................................... 20
6. Hakekat Melipat Origami ................................................................ 24
7. Manfaat Melipat Origami ................................................................ 25
B. Kerangka Berfikir ............................................................................ 27
C. Hipotesis .......................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 29
A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 29
B. Populasi dan Sample ....................................................................... 29
1. Populasi Penelitian .......................................................................... 29
2. Sample Penelitian ............................................................................ 29
C. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional ................................... 30

1. Variabel Penelitian .......................................................................... 30
2. Definisi Oprasional ......................................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32
1. Angket (koesioner) ......................................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35
F. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ......................... 37
A. Gambaran Umum Paud Ananda ...................................................... 37
1. Visi .................................................................................................. 38
2. Misi.................................................................................................. 38
B. Deskripasi Data Penelitian .............................................................. 38
1. Data Variabel Motorik Halus Anak................................................. 39
2. Data Variabel Hubungan Strategi Mengajar Guru .......................... 39
3. Hasil Penelitian Koefisien Korelasi ................................................ 41
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 41
D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 44
A. Simpulan ......................................................................................... 44
B. Saran ................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 46

DAFTAR TABEL


Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 33
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Data Variabel ................................................ 39
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Data Variabel ................................................ 40
Tabel 4 Angket ............................................................................................ 47
Tabel 5 Koesioner ....................................................................................... 49
Tabel 6 Uji Coba Peningkatan Motorik Halus Anak .................................. 50
Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Validitas ..................................................... 52
Tabel 8 Varians Butir Item .......................................................................... 54
Tabel 9 Skor Hasil Observasi Perkembangan Motorik Halus Anak ........... 56
Tabel 10 Skor Hasil Observasi Perkembangan Strategi Mengajar Guru .... 59
Tabel 11 Hubungan Strategi Mengajar Guru .............................................. 62

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa
keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pendidikan merupakan kebutuhan

yang sangat penting bagi manusia. Menurur Mansur (2005:88) anak usia dini
adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
yang khusus

sesuai

tingkat

pertumbuhan

dan

perkembangan.

Ciri-ciri

perkembangan anak terbagi atas: (1) Perkembagan Fisik Motorik; (2)
Perkembangan Kognitif; (3) Perkembangan Bahasa; (4) Perkembangan (Samsul
Mochtar,1987:230) .
Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan
terus berlanjut di sepanjang rentan kehidupan manusia (individu). Motorik halus
adalah gerakan yang dilakukan anak secara lebih terfokus yang melibatkan
konsentrasi antara otak dan tangan, dan jarinya semua bergerak bersama dibawah
perintah mata. Perkembangan Fisik meliputi perkembangan badan otot kasar dan
otot halus, yang selanjutnya lebih disebut dengan motorik kasar dan motorik
halus. Perkembangan motorik kasar berhubungan dengan gerakan dasar yang
terkoordinasi dengan otak seperti berlari, berjalan, melompat, memukul dan
menarik, sedangkan motorik halus berfungsi untuk melakukan gerakan yang lebih
spesifik seperti menulis, melipat, menggunting, memangcing baju dengan
mengikat tali sepatu. Perkembangan motorik halus anak adalah pola perubahan

yang dilakukan anak secara lebih terfokus yang melibatkan konsentrasi antara
otak dan tangan dan jarinya semua bergerak dibawah perintah mata, contohnya
menyusun balok, melipat kertas dengan pola, dan menggunting.
Ciri perkembangan koordinasi motorik halus anak usia 4-5 tahun
seharusnya sudah mengalami kemajuan dan gerakanya sudah lebih tepat, jika
pada usia 3 tahun anak-anak sudah mampu memegang benda berukuran kecil
diantara ibu jari dan jari telunjuk walaupun masih agak kaku. Pada usia kanakkanak 4-5 tahun keterampilan dalam menggunakan otot tangan dan otot kaki
sudah mulai berfungsi, namun di usia 4 tahun gerakan anak sudah lebih tepat
bahkan cenderung ingin sempurna dalam melakukan sesuatu, misalnya dalam
menyusun balok-balok, mengancing baju, menggunting dengan pola, menulis
nama depan, melipat kertas, memegang pinsil dengan benar antara ibu jari dan jari
telunjuk, menggambar orang berserta rambut, hidung, menjiplak persegi panjang
dan segitiga.
Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Masri menyebutkan jumlah desa binaan
PAUD ada 6.079. sedangkan jumlah lembaga Paud se Sumut sebanyak 8.809 dan
jumlah lembaga Paud baru/rintisan di 2015 sebanyak 257. Jumlah peserta didik
Paud di Indonesia yang terlayani oleh layanan Paud semakin bertambah dan
menjangkau hingga ke pelosok daerah terpencil. Estimasi jumlah anak usia 0-6
Tahun pada tahun 2010 sebesar 30.18 juta anak, dengan terget sasaran peserta
didik Paud tahun 2010 (formal dan informal) sebesar 17.4 juta orang anak
(sebesar 57.8%), maka perkembangan selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 18.7
(sebesar 61.8%) dan tahun 2012 berjumlah 19.9 juta orang anak (sebesar 65.7%)

menunjukan angka peningkatan sebesar 7.9% dan di prediksikan pada tahun 2014
jumlah target sasaran peserta didik Paud sebesar 22.1 juta orang anak ( 72.6%).
Dewasa ini perkembangan motorik halus anak di Paud Ananda tidak
berjalan mulus sesuai harapan. Berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan
pada usia 4-5 motorik halus anak sudah berkembangan dengan baik. Tetapi pada
kenyataanya di Paud Ananda sebagian besar anak masih kurang berkembang
kemampuan motorik halusnya. Paud Ananda merupakan salah satu lembaga
pendidikan nonformal yang mendidik anak usia dini yang mengalami berbagai
masalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Hampir sebagian besar
anak di sekolah ini belum bisa untuk melakukan motorik halusnya dengan baik.
Metode yang monoton sering digunakan oleh guru sehingga menyebabkan anak
merasa malas untuk mendengarkan.
Masih banyak anak yang belum dapat menjalankan motorik halusnya. Hal
ini merupakan bahan masukan bagi lembaga pendidikan, dalam hal ini PAUD
sebagai lembaga Non formal sangat berperan sebagai wahana anak dalam
meningkatkan motorik halusnya. Kunci pertama dalam pengarahkan pendidikan
dan pembelajaran pada anak usia dini dalam suatu lembaga pendidikan adalah
terletak pada seorang pendidik. Pendidik akan berhasil dalam Berdasarkan
penjelasan di atas ternyata

masih sedikit anak-anak yang mengembangkan

motorik halus anak apabila mengenal sejauh mana keterampilan anak tersebut.
Mulai dari keterampilan seorang guru yang membiasakan anak muridnya
dalam melipat maupun kegiatan lainya dalam mengembangkan motorik halusnya.
Guru dapat menjadi teman dekat dan orang tua bagi anak didiknya serta
memecahkan masalah bila mengenal anak dan mengerti, ikut merasakan masalah

anak. Dalam masa usia dini anak membutuhkan peran guru dalam pengembangan
motorik halusnya di lingkungan lembaga pendididkan tempat anak di asah, asuh
dan asih.
Layanan pendidikan bagi anak usia dini merupakan bagian dari
pencapaian tujuan Nasional, sebagaimana diatur dalam Undang Undang No 02
Tahun 1989 (dalam Direktorat PAUD : 2002:1 ).

“ Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakat dan kebangsaan”.
Kebanyakan PAUD ditemukan anak usia 4-5 tahun yang peningkatan
motorik halusnya tidak sesuai dengan harapan di atas, terbukti bahwa masih
banyak anak yang belum bisa memegang pinsil dengan benar, menggunting
mengikuti pola, menulis nama huruf depan mewarnai dengan garis-garis dan
mengancing baju sendiri. Berdasarkan gejala yang ditemukan bahwa dikalangan
anak usia 4-5 tahun terjadi permasalahan pada motorik halus.
Kemampuan motorik halus anak pada dasarnya anak akan belajar dari
lingkungan ia memperlakukanya baik itu dari keluarga maupun dari lingkungan
sekolahnya, sebagai orang tua atau dari keluarga lebih mengutamakan atau
terfokus melatih anak pada kegiatan membaca, menulis dan berhitung. Menurut
Permendikmas no 58 Tahun 2009 pencapaian kemampuan motorik halus anak
usia dini yaitu pada usia 4-5 tahun anak sudah dapat berkembang dalam

kemampuanya yaitu: 1. Menggambar sesuai gagasanya, 2. Meniru bentuk, 3.
Menggunting kertas, 4. Menempel gambar.
Ada beberapa guru di Paud Ananda yang pada setiap harinya masih
banyak materi yang belum dikuasai dalam mengajar terbukti bahwa guru di Paud
Ananda masih sering salah dalam membawakan pelajaran, misalnya sub tema
pada hari ini sayuran dan tema spesifiknya Bayam pada saat membawakan tema
tersebut guru kurang menegetahui tentang bayam, misalnya bagaimana cara
menanam bayam, kapan bayam di panen dan lain sebagainya. Penguasaan RKH
yang belum maksimal dan penguasaan guru terhadap karakter anak di Paud
Ananda sering menjadi permasalahan.
Perlu kita pahami bahwa peran guru sebagai fasilitator bagi anak
hendaknya guru mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat
menujang pencapaian tujuan dalam meningktkan motorik halus dalam belajar
mengajar (Uzer Usman,2000:12). Guru harus bisa meningkatkan motorik halus
anak dengan berbagai metode, seperti melipat origami, meronce, mengikat tali
sepatu sederhana, memegang pinsil dll. Penguasaan teknik-teknik penyajian dan
metode mengajar harus sesuai dengan kebutuhan anak agar dapat diterima dengan
baik.
Peningkatan motorik halus disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
guru Paud itu sendiri, guru Paud dalam membelajarkan murid dengan berbagai
strategi yang masih kurang cocok untuk diterima oleh anak tersebut. Strategi
dalam belajar- mengajar adalah rencana dan cara-cara membawakan pengajaran
agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat
dicapai secara efektif ( W. Gulo, 2011). Faktor yang kedua yaitu gangguan yang

terjadi pada anak lebih sering yang disebabkan kurangnya latihan perkembangan
motorik yang dilakukan oleh anak maupun guru, yang ketiga adalah belum
diketahuinya

strategi yang tepat untuk mengembangkan motorik halus anak.

Salah satu penggunaan strategi dalam meningkatkan motorik halus anak adalah
dengan menggunakan strategi melipat kertas, anak dapat meningkatkan motorik
halusnya sedikit demi sedikit, karena kegiatan dalam melipat kertas menuntut
gerakan otot-otot jari, pergelangan tangan yang membutuhkan koordinasi mata
dan tangan, kecepatan, ketepatan telapak dan jari serta membantu koordinasikan
mata dan tangan. Kegiatan melipat origami bertujuan melatih konsentrasi anak
dalam menentukan lipatan-lipatan. Menurut Hurlock (1999) ada bermacammacam. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan gerak
motorik terutama motorik halus, antara lain:

1. Perkembangan

sistem

saraf.

Sistem

saraf

sangat

berpengaruh

dalam

perkembangan motorik, karena sistem saraf merupakan sistem pengontrol
gerak motorik pada tubuh manusia.
2. Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak. Karena perkembanga
n
motorik sangat erat kaitannya dengan fisik, maka kemampuan fisik seseoran
g
motorik

akan

sangat

berpengaruh

seseorang.

pada

perkembangan

Anak

yang

normal perkembangan motoriknya akan lebih baik dibandingkan anak yang
memiliki kekurangan fisik.
3. Keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak. Ketika anak mampu
melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak

kepada motorik yang lebih luas lagi. Hal tersebut dikarenakan semakin dilatih
kemampuan motorik anak akan semakin meningkat.
4. Lingkungan yang mendukung. Perkembangan motorik anak akan lebih
teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung
mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan
yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otak.
5. Aspek psikologis anak. Untuk menghasilkan kemampuan motorik yang baik
pada anak diperlukan kondisi psikologis yang baik pula, agar mereka dapat
mengembangkan gerakan motoriknya.
6. Umur. Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan pada masa remaja.
7. Jenis Kelamin. Setelah melewati pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan
lebih cepat dibanding anak perempuan.
8. Genetik. Genetik adalah bawaan anak, yaitu potensial anak yang akan menjadi
ciri khasnya, antara lain bentuk tubuh (cacat fisik) dan kecerdasan. Kelainan
genetik akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
9. Kelainan Kromosom. Pada umumnya kelainan kromosom akan disertai dengan
kegagalan pertumbuhan.

Di antara faktor-faktor dan strategi yang disebutkan, diperkirakan faktor
strategi pembelajaran guru merupakan faktor dominan dalam meningkatkan
motorik halus anak. Sejauh mana faktor startegi guru ini dapat meningkatkan
motorik halus anak perlu dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan Strategi
Mengajar Guru Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun di
PAUD Ananda kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi”.

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan

faktor-faktor yang dapat meningkatkan motorik halus anak usia 4-5 tahun, antara
lain:
a. Motivasi belajar anak
b. Tingkat kecerdasan anak
c. Kompetensi guru
d. Media pembelajaran
e. Strategi mengajar guru, yang dapat meliputi:










C.

Strategi melipat
Strategi menempel
Strategi meremas kertas
Strategi menggambar garis lingkaran
Dan strategi meronce
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa banyak

upaya yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan perkembangan motorik
halus anak usia 4-5 tahun, namun dalam penelitian ini upaya tersebut dibatasi
hanya pada “Strategi melipat origami untuk meningkatkan motorik halus anak di
Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi”.

D.

Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perkembangan motorik halus anak 4-5 tahun di Paud Ananda
kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.

b. Bagaimana strategi guru dalam pembelajaran di Paud Ananda kelurahan Damar
Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.
c. Bagaimana hubungan strategi dengan peningkatan motorik halus anak usia 4-5
tahun di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing
Tinggi.

E.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di
Paud Ananda kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.
2. Untuk mengetahui strategi melipat origami yang dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran di Paud Ananda kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir
Tebing Tinggi.
d. Untuk mengetahui hubungan strategi dengan peningkatan motorik halus anak usia
4-5 tahun di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing
Tinggi.

F.

Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitan ini adalah:
Secara Teoritis
Hasil Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pembelajaran
terutama dalam strategi pembelajaran di PAUD Ananda kelurahan Damar Sari
Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.
Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak terutama:

1. Bagi Guru, penelitian ini dapat berguna sebagai bahan rujukan dalam kegiatan
proses mengajar.
2. Bagi Pengelola PAUD Ananda, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbanngan pemikiran dalam rangka meningkatkan pendidikan anak, sehingga
pengelolanya dapat memberikan sarana yang layak untuk menunjang hal tersebut.
3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pembanding bagi peneliti lain yang
sejenis.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan data yang ditemukan dalam penelitian ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keecenderungan strategi mengajar yang dilakukan oleh guru antara lain
melipat origami, menjiplak, menggambar, mewarnai, di Paud Ananda tergolong
tinggi.
2. Kecederungan motorik halus anak di Paud Ananda yang pada awalnya rendah,
dimana anak yang mulai bosan dengan kegiatan-kegiatan yang itu-itu saja seperti
hanya menilis dan mewarnai. Namun setelah penelitian ini banyak anak yang
tertarik dengan kegiatan melipat, menjiplak dan permainan APE lainya dan
kecendrungan motorik halus anak tergolong tinggi.
3. Terdapat hubungan yang berarti antara variabel Strategi mengajar guru dengan
variabel Motorik Halus dan besar pengaruh (kontribus antara variabel X dengan
variabel Y ) sebesar 59% ini berarti bahwa masih terdapat sebanyak 41% di luar
faktor strategi mengajar guru yang diprediski dapat memengaruhi variabel
motorik.

5.2. Saran
5.2.1. Diharapkan para guru dapat menerima metode baru yang di ajarka oleh
peneliti.
5.2.2. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk membuat program-program yang
lebih menarik, yang dapat meningkatkan rasa ketertarikan anak terhadap belajar.

5.2.3. Sebaiknya para guru melakukan pendekatan dan mempelajari karakteristik
dan kemanpuan anak dan mencocokanya dengan penggunaan metode yang akan
dipakai.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan Bungin. 2005. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Prenanda Media Group.

Hartinah.2008.Perkembangan Peserta Didik.Tegal:Refika Anditama

Harlock,DKK.1988.Perkembangan Anak ed VI.Jakarta.Erlangga

Mansur. 2005. Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Bumi Aksara.

Martinus, Yamin. 2013. Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran.
Jakarta: Gp Press Group.

John Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
.
Samsul Muchtar. 1987. Anak dan Dunianya. Jakarta: Kencana Media Prananda
Group.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sutirna.2013.Perkembangan dan pertumbuhan Peserta Didik.Bandung:Andi

Syafaruddin. 2011. Strategi Dan Metode Pembelajaran. Bandung: Ciptapustaka
Media Perintis.
Uno, Hamzah.2006.Perencanaan Pembelajaran.Jakarta:Bumi Aksara

Uzer Usman. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

W. Gulo. 2011. Pembelajaran Motorik. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis.

Sumber Internet

http:// Paud. Blogspot.com/2014/04/ Manfaat Seni Melipat Kertas, diakses pada

10 Agustus 2015 pukul 19.00 WIB.

http://

www.e-jurnal.com/2014/01/

Faktor-faktor

yang

Motorik.html, diakses pada 26 Agustus 2015 pukul 21.00 WIB.

Mempenegaruhi

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MENGGAMBAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA DINI DI PAUD AISYAH

0 6 4

HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR (BBL) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2-5 TAHUN Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir (BBL) Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2-5 Tahun Di Posyandu Gonilan Kartasura.

2 21 16

HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR (BBL) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2-5 TAHUN Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir (BBL) Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2-5 Tahun Di Posyandu Gonilan Kartasura.

1 4 12

HUBUNGAN ANTARA USIA PENYAPIHAN DENGAN PERKEMBANGANMOTORIK HALUS BALITA USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU ANYELIR Hubungan Antara Usia Penyapihan Dengan Perkembangan Motorik Halus Balita Usia 2-5 Tahun di Posyandu Anyelir Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan Su

0 0 14

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dengan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun.

0 2 16

Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi dan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun COVER

0 0 12

Mengenal Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

0 1 1

4 Strategi Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

0 0 1

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD SE-KECAMATAN SANDUBAYA MATARAM TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 14