Manajemen Media Massa TINJAUAN PUSTAKA

Selain meliput dan menulis berita, bagian redaksi juga bertugas untuk menggawangi halaman editorial dan opini. Editorial dan opini harus dibedakan dari berita. Editorial yang disebut juga tajuk rencana, mencerminkan pandangan redaksi atas peristiwa aktual atau penting, yang telah, sedang atau akan terjadi. Sedangkan opini adalah tulisan pembaca dalam bentuk artikel yang berisi gagasan, pendapat atau ide pembaca mengenai apa yang sedang terjadi. Baik editorial maupun opini bersifat subyektif. Ini berbeda dengan berita yang harus ditulis dengan obyektif Junaedi, 2014:58. Dalam proses produksi berita setiap redaksi memiliki kebijakan redaksional yang harus diperhatikan. Sudirman Tebba 2005:148 dalam bukunya, Jurnalistik Baru menyatakan bahwa kebijakan redaksi merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk memberikan atau menyiarkan suatu berita. Kebijakan redaksi juga merupakan sikap redaksi suatu lembaga media massa, terutama media cetak, terhadap masalah aktual yang sedang berkembang yang biasanya dituangkan dalam bentuk tajuk rencana Kebijakan redaksi dimaknai sebagai serangkaian pedoman yang menjadi dasar di bidang redaksional sesuai visi dan misi media massa yang bersangkutan. Kebijakan redaksional selain berkaitan dengan substansi pemberitaan juga meliputi alasan mengapa berita itu diturunkan Tebba, 2005:156. Kebijakan redaksi penting untuk menyikapi suatu peristiwa karena dalam dunia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa itu sendiri. Jika suatu media massa tidak memiliki kebijakan redaksi, maka dapat dipastikan beritanya tidak akan konsisten, karena tidak mempunyai pendirian dalam memberitakan suatu peristiwa, ia menjadi seperti keranjang sampah yang memuat tentang apa saja. Pengambilan kebijakan bagi sebuah media sebagai sebuah institusi sangat erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai. Gejala ini seiring dengan meningkatnya peran media sebagai institusi penting dalam masyarakat Tebba, 2005:150 McQuail 2005:3 dalam bukunya Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar mengatakan bahwa media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti sumberdaya lainnya. Media seringkali berperan sebagau wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga pengembangan tata cara, metode, gaya hidup dan norma-norma. Media telah menjadi sumber yang dominan, bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan 9 . Media massa yang beritanya tidak konsisten itu tidak akan mendapat kredibilitas yang tinggi di mata khalayak. Padahal besar atau tidaknya pengaruh suatu media massa tergantung pada kredibilitasnya. Dengan demikian kebijakan redaksi merupakan salah satu unsur yang penting dalam pemberitaan, baik sebagai sikap 9 http:www.landasanteori.com201510pengertian-media-massa-definisi-fungsi.html diakses pada 24 Oktober 2016 pk. 22.45