Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.Com Dalam Menghadapi Persaingan Pemberitaan Media Online

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Maesaroh

NIM: 1110051100071

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M


(2)

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 28 April 2014


(4)

ii

“Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menghadapi Persaingan

Pemberitaan di Media Online”

Media massa di Indonesia memiliki keunikan masing-masing. Perkembangan media dari cetak ke elektronik lalu ke online membuat persaingan semakin ketat. Inovasi strategi, visi dan misi pun dilakukan untuk menghadapi persaingan media massa khususnya dalam pemberitaan. Dalam hal ini media online berusaha memberikan informasi yang dikemas dengan ringkas dan cepa dengan menggunakan internet. Disini media online tidak hanya bersaing dengan sesama media online namun juga bersaing dengan media yang lebih dahulu ada.

Berdasarkan konteks di atas, maka peneliti mengangkat permasalahan mengenai Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam menghadapi Persaingan Pemberitaan di Media Online. Bagaimana strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com di dalam menentukan topik pemberitaan? Bagaimana strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan Headline? Bagaimana startegi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentuka ntopik visual (grafis, ilustrasi, foto)?

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah menggali dan mendalami proses fenomena yang sedang terjadi. Studi kasus adalah sebuah eksplorasi

dari“suatu sistem yang terikat” atau “suatu kasus / beragam kasus” yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang

“kaya” dalamsuatu konteks. Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metodologi pendekatan kualitatif.

Teori yang digunakan adalah teori manajemen milik Henry Fayol yaitu bapak manajemen modern. Strategi manajemen dalam setiap lembaga atau organisasi pada hakikatnya untuk mengembangkan suatu tim kerja agar dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Adapun untuk menganalisis data hasil studi kasus digunakan teori analisis data Miles dan Huberman. Teori tersebut menjelaskan bahwa dalam menganalisis data digunakan tiga tahapan, yakni data reduction, data display dan conclusion.

Setelah dilakukan penelitian, berikut hasilnya: (1) strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan topik pemberitaan adalah dengan melakukan koreksi dari judul-judul yang keliru dengan koordinasi harian melalui group, dan dengan memanfaatkan lebih dari 1000 kontributor lepas yang masuk ke media redaksi. Setiap tulisan ataupun berita yang diterima akan disimpan di gudang redaksi Dakwatuna.com. Dari sekian banyak tulisan dan berita yang masuk, melalui rapat redaksi ditentukan topik/konten Dakwatuna.com. (2) strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan Headline adalah dengan memberikan sorotan terhadap berita yag memiliki nilai berita tinggi dan aktual, serta dengan memilih berita yang kontennya perlu direspon umat Islam dan berkaitan dengan politik, sosial, keagamaan. Dari berita tersebut, ditentukanlah Headline yang menarik yang terkait dengan berita. (3) strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam penentuan topic visual (grafis,ilustrasi,foto) adalah dengan cara meng-input foto dan gambar yang menarik bagi pembaca terkait dengan berita/tulisan yang dimuat, dengan menyediakan rubrik dan kanal yang bervariasi tidak hanya tentang keislaman, tapi juga politik dan sosial.


(5)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... ……… 1

B. Batasan danPerumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat penelitian ... 7

D. Landasan Teoritis... 8

E. Metodologi Penelitian ... 12

F. Tinjauan Pustaka ... 14

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. StrategiManajemen 1. Strategi ... 17

2. Manajemen ... 20

3.Redaksi ... 27

4. Hubungan Manajemen dengan redaksi... ……… 29

B. Media Massa ... 30

C. Persaingan Pemberitaan Media Online ... 34

D. Kategori Berita... 36

E. Pemberitaan ... 37


(6)

vi

2. Kanal dan Rubrikasi Dakwatuna.com ... 44

3. Struktur Redaksi ... 46

4. Program Dakwatuna.com ... 47

5. Jumlah Pengakses Dakwatuna.com ... 48

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Analisi Data……….. ……….. 50

1. Reduksi Data... ………. 51

2. Penyajian Data ... ……….. 52

3. Conclusion ………. ……….... 57

B. Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menentukan topik Pemberitaan ……… 57

C. Strategi Dakwatuna.com dalam Menetukan Headline.... 59

D. Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menentukan Visual (grafis, ilustrasi, foto)……… 60 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan . ……… 61

B. Saran ……… 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa saat ini mengalami persaingan ketat, hal ini bisa dilihat dari kuantitas media di Indonesia yang berjumlah 1861media online. Dan masing-masing media gencar dalam mencari Profit (keuntungan).Persaingan yang begitu terasa pada media online yang akhir-akhir ini marak digunakan oleh masyarakat sebagai sumber informasi atau berita. Kondisi ini membuat pemilik media gencar melakukan perubahan dalam isi media itu sendiri baik berita, foto dan sebagainya yang sesungguhnya hal ini sering menyalahi nila-nilai pemberitaan media massa.

Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh media online seperti yang disebutkan di atas bertujuan untuk mempertahankan atau bahkan menarik minat pengguna agar mengunjungi situs berita di medianya.Atas dasar pertimbangan bisnis media inilah yang memengaruhi suatu media online melakukan inovasi dalam konten medianya, menyesuaikan dengan ideologi pemilik media, karena ternyata bisnis media telah memberikan konstribusi yang cukup besar pada ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.2

Media online berusaha memberikan informasi dengan cepatyaitu menggunakan internet, memberikan alternatif baru cara berkomunikasi. Media

Online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi

1

http://www.pnri.go.id/MediaMassaOnline.aspx, diakses tanggal 30 oktober 2013 pukul 16.14

2


(8)

yang terdapat bersama dengan komputer digital.3Berkaitan dengan media, prilaku masyarakat juga dipengaruhi atau dibentuk oleh media melalui pemberitaannya. Persepsi masyarakat yang dibentuk oleh media ini akan memengaruhi perilaku masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.4

Dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan peristiwa pertama-tama ditentukan oleh sifat media massa yang bersangkutan. Media massa ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Media massa yang beritanya tidak konsisten tidak akan mendapat kredibilitas yang tinggi di mata khalayak.5

Perkembangan media online dapat kita rasakan dengan terus bermunculannya media online baru dan berani menampilkan keunikan dari medianya. Sebagai contoh mediaonline yang bersifat khusus adalah media yang memiliki ideologi Islam yaitu media yang dimiliki oleh orang Islam, hanya memberitakan berita-berita yang bersangkutan dengan Islam, mengemban misi dakwah yakni mengagungkan agama allah, menyebarkan nilai-nilai islam, memajukan dan mencerdaskan umat islam seperti Eramuslim, Islamedia, Republika Online, dan yang lainnya.6 Akan tetapi media umum adalah media yang bersifat netral, memberitakan apa yang sedang terjadi tanpa dikaitkan dengan keislaman namun memiliki sifat islami yaitu menunjukan sifat atau ciri yang merujuk kepada

identitas “Islam.” Akan tetapi orang yang menunjukan ciri islami tidak otomatis

3

Creeber, G. & R. Martin. Digital Cultures: Understanding Media baru. Berkshire, 2009. England: McGraw-Hill.

4

Henry Faizal Noor, Ekonomi Media, (Jakarta Utara, PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.4

5

Sudirman Tebba. Jurnalistik Baru (Penerbit Kalam Indonesia, Kampung Utan Ciputat. 2005), h. 151.

6

http://www.academia.edu/4802454/Media_Islam_Media_Islami_dan_Perbedaannya_dengan_Me dia_Lain. akses hari Rabu, tanggal 2 April 2014


(9)

berarti orang itu islam begitupun dengan sebuah media yang memiliki ciri islami tidak berangkat dari ajaran islam sebagai landasannya seperti Kompas.com, Detik.com, Viva News. 7

Media online yang akan peneliti bahas dalam skripsi ini adalah Dakwatuna.com. Situs media Islam terdepan untuk menyajikan informasi, pengetahuan dan artikel bernilai kepada kaum muslimin. Sebagai media Islam yang menyajikan berbagai informasi, pengetahuan dan artikel yang dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan keislaman kaum muslimin, Dakwatuna.commemiliki slogan, Menuju Kesatuan Umat.8

Dakwatuna sendiri awal berdiri pada 20 Januari 2007. Rubrikasi yang dimilki Dakwatuna.comterdiri dari enam kanal yaitu dasar-dasar Islam, Berita, Narasi Islam, Keluarga, Pemuda dan Suara Redaksi.9 Peneliti memilih Dakwatuna.com untuk diteliti karena Dakwatuna.com merupakan media online baru yang banyak dikunjungi terbukti dari hasil ranking media online Islam di Indonesia, Dakwatuna.com menempati posisi kedua.10

Dari data index berita di Dakwatuna.com jumlah pembaca atau pengunjung

untuk berita pada tanggal 17 Oktober 2013 dengan judul berita “Qurban di tengah fatwa halal kucing dan anjing” menjadi hits dengan jumlah pengunjung 3.254,

komentar 1 dan nilai 30. Jika melihat tujuan berdirinya Dakwatuna.com yaitu sebagai situs media Islam menyajikan informasi terdepan.Maka dikaitkan dengan kondisi masyarakat sekarang yang modern, kebarat-baratan dan produksi berita

7

Ibid

8

http://www.dakwatuna.com/redaksi/#ixzz2QrsIzhom, tanggal akses 18 April 2013

9

Ibid

10

http://danilsetiawan.com/update-rangking-alexa-30-media-islam-terbesar-di-indonesia/, diakses 16 Desember 2013, pukul 21.40


(10)

dari berbagai media online lain yang berbeda ideologinya, maka persaingan pemberitaan di media online semakin tajam, sedangkan sebuah peringkat (rating) dari satu media dilihat dari produksi informasinya.

Oleh karena itu media memerlukan strategi untuk bertahan dalam persaingan media online. Menghindari pembuatan berita yang asal karena strategi yang tidak tepat dan kebijakan redaksi yang salah kaprah, yaitu tidak mementingkan lagi isi berita. Sedangkan berita adalah unsur terpentingdalam aktivitas media. Padahal tidak ada aktivitas jurnalistik tanpa berita. Unsur terpenting dari aktivitas media dan jurnalistik adalah berita.11

Maka untuk mengetahui strategi redaksi Dakwatuna.com dalam memproduksi informasi atau berita dan langkah apa yang harus diambil untuk menjaga konsistensi dalam kebijakan maka peneliti menggunakan studi kasus sebagai metode penelitian. Studi kasus dapat digambarkan secara sederhana yaitu spsesifikasi kasus dalam suatu kejadian baik yang mencakup individu, kelompok,

atau suatu potret kehidupan. Studi kasus juga adalah eksplorasi dari “suatu sistem yang terikat” atau “suatu kasus/ ragam kasus” yang dari waktu ke waktu melalui

pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi

yang “kaya” dalam suatu konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat

sedangkan kasus dapat dikaji dari satu program, peristiwa, aktivitas atau suatu individu.12

Untuk memenuhi informasi dari apa yang akan peneliti bahas dalam skripsi ini, maka penelitian dilakukan dengan wawancara kepada pimpinan redaksi yaitu

11

Yunus Syarifudin, Jurnalistik Terapan (Bandung: Februari 2010). H. 45

12

John W.Creswell, Qualitative Inquiry and ResearchDesign: Choosing Among Five Tradition. (London: SAGE Publications, 1998), h. 61.


(11)

bapak Samin Barkah, reporter yaitu bapak Saiful Bahri dan pembaca yaitu saudari Nurul dan saudara Uus Suhendrik.

Dalam sebuah media massa sendiri pasti ada yang mengatur dan bertanggungjawab di perusahaan dan ada pula yang bertanggungjawab di redaksinya. Manajemen media massa secara umum terbagi kepada dua bagian besar, yakni bagian redaksi dan perusahaan. Redaksi membawahisemua kegiatan yang berhubungan dengan produk, yakni berita, mulai dariperencanaan peliputan, pencarian berita, pengolahan data, perancanganhalaman dan layout.

Redaksi ialah bagian atau sekumpulan orang dalam sebuah organisasi perusahaan media massa (cetak, elektronik, online) yang bertugas menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita melalui berbagai pertimbangan, di antaranya bentuk tulisan berupa berita atau bukan, bahasa, akurasi, dan kebenaran tulisan.13 Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan keredaksian di perusahannya yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita (head line).14sehubungan dengan itu sebuah berita memiliki konsep tersendiri.

Pada umumnya, setiap perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (optimum profit) dalam bisnisnya. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus bisa masuk ke pasar yang sering banyak hambatan dalam penawaran barang kepada konsumen.Setelah masuk pasar, perusahaan berhadapan dengan andanya persaingan.15

13

Kurniawan Junaedhi, Ensiklopedi Pers Indonesia. (Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama, 1991) h:226-227

14

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004. h:19

15


(12)

Disini redaksi media berpengaruh dalam persaingan media online karena redaksi media menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sebagai badan persuratkabaran yang menanganiberita, karangan yg akan dimuatdi koran, majalah dsb.16Dengan demikian peneliti akan meneliti bagaimana“Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menghadapi Persaingan Pembertiaan MediaOnline.”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya perluasan terhadap penelitian ini. Maka berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan di atas, penelitian ini difokuskan pada bagaimanastrategi manajemen redaksi Dakwatuna.com sebagai media Islam dalam persaingan pemberitaan di media online.Rumusan Masalah

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang di kemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com di dalam menentukan topik pemberitaan?

b. Bagaimana strategi manajemen redaksi Dakwatuna.comdalam menentukan Headline?

c. Bagaimana startegi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan topik visual (grafis, ilustrasi, foto)?

16


(13)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini untuk menemukan jawaban terhadap rumusan masalah dengan demikian tujuan penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan topik pemberitaan.

b. Untuk mengetahui strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentuka Headline.

c. Untuk mengetahui startegi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan topik visual (grafis, ilustrasi, foto).

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritik ataupun praktis.

a. Manfaat Teoritik

1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan penerapan ilmu komunikasi dalam disiplin ilmu pengetahuan, khususnya dalam kajian akademik strategi redaksi di media online.

2) Melihat relasi, media dan masyarakat sesuai yang tergambar dalam teks media.


(14)

Bagi praktisi media, penelitian ini dapat menjadi acuan dalam merencanakan strategi redaksi yang lebih akurat, adil, berimbang mengenai pemberitaan.

D. Landasan Teoritis

1) Strategi Manajemen

Strategi adalah pusat dan inti yang khas dari manajemen strategik.Strategi mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan sasaran organisasi; strategi kebijakan program pokok untuk mencapainya dan metode yangdibutuhkan untuk menjamin bahwa strategi telah diimplementasikan untuk mencapai tujuan akhir organisasi.

Jadi maksud strategiadalah untuk menentukan dan mengkomunikasikangambaranmengenai jenis perusahaan yang dibayangkan, melalui suatu sistem tujuan-tujuan pokok dan kebijaksanaan-kebijaksanaan.17

Manajemen strategi adalah istilah yang digunakan sekarang untuk mengidentifikasikan permumusan kebijakan/strategi puncak perusahaan dan implementasinya dalam organisasi publik dan swasta.18 Dalam penguatan sebuah manajemen memerlukan acuan teori manajemen yang dipakai, oleh karena itu peneliti menggunakan teori manajemen-operasional modern milik Henry Fayol disebut sebagai Bapak Teori Manajemen Modern. Ia membagi kegiatan industri ke dalam 6 kelompok:

17Harold Koontz, Cyril O‟Donnell, Heinz Weihrich,

Intisari Manajen (Essensials of Management)

edisi keempat, Bina Aksara, Jakarta, 1989. h.15-16

18

Geoge A. Steiner, John B. Minner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 1997. h.6


(15)

teknis, komersil, keuangan, keamanan, akunting, manajerial. Menurut Fayol unsur-unsur Manajemen yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Komando (Commanding) 4. Koordinasi (Coordinating) 5. Pengawasan (Controlling)19

Akan tetapi tidak semua organisasi gaya manajemennya sama. Hakikat, kadar interksi, dan kadar kesesuaian dengan tuntutan organisasi tidak sama dalam masing-masing organisasi. Macam-macam gaya manajemen: Realis (reaktif terhadap masalah, bergantung pada wewenang kuasa (power), Oportunis (terombang-ambing antara idealism dan realism dalam menerapkan gaya), Idealis (bercermin pada masalah, bergantung pada kewenangan fakta, teguh dengan prinsip), Pendamai (menerima dan berusaha memadukan ciri idealism dan realism yang bertentangan).20 Ada 11 pendekatan terhadap analisa manajemen, yaitu:

1. Pendekatan Empiris atau kasus 2. Pendekatan Perilaku antarpribadi 3. Pendekatan Perilaku Kelompok 4. pendekatan sosial kooperatif 5. Pendekatan Sosioteknis

19Harold Koontz, Cyril O‟Donnell, Heinz Weihrich,

Intisari Manajen (Essensials of Management) edisi keempat, Bina Aksara, Jakarta, 1989. h.15-16

20

Geoge A. Steiner, John B. Minner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 1997. h. 74


(16)

6. Pendekatan Teori Keputusan 7. Pendekatan Sistem

8. Pendekatan Matematis dan Ilmu manajemen 9. Pendekatan Contingency atau Situasional 10. Pendekatan Manajerial

11. Pendekatan Operasional

Setiap media massa memerlukan startegi untuk meningkatkan pembaca melalui pemberitaan. Begitu juga Dakwatuna.com sebagai media onlinedalam bagian redaksional diperlukan stategiuntuk terus memperhatikan isi serta nilai berita yang disajikan agar pembaca terus meningkat dengan akses internet.

2) Redaksi

Kata redaksi memiliki arti badan persuratkabaran yang menanganiberita, karangan yang akan dimuatdi koran, majalah dan sebagainya; dua susunan kata-katadalam kalimat.21Redaksi ialah bagian atau sekumpulan orang dalam sebuah organisasi perusahaan media massa (cetak, elektronik, online) yang bertugas menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita melalui berbagai pertimbangan, di antaranya bentuk tulisan berupa berita atau bukan, bahasa, akurasi, dan kebenaran tulisan.22

Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan keredaksian di perusahannya yang meliputi penyajian berita, penentuan

21

Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Pusat Bahasa, Jakarta, 2008.h.1182

22

Kurniawan Junaedhi, Ensiklopedi Pers Indonesia. (Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama, 1991) h:226-227


(17)

liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita (head line).23sehubungan dengan itu sebuah berita memiliki konsep tersendiri.

Bagian redaksional merupakan bagian yang mengurus pemberitaan. Bagian ini dipimpin oleh pemimpin redaksi yang pekerjaannya terkait pencarian dan penyampaian berita. Jajaran ini disibukkan oleh rapat redaksi yang membahas berita mana yang akan diangkat dan ditangguhkan.24

Pemberitaan yang baik adalah berita yang memiliki nilai berita. Menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980:6-17) yang dikutip oleh

AS Haris Sumandiria dalam buku “Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature”menunjuk kepada 11 nilai berita:

1. Keluarbiasaan 2. Kebaruan 3. Akibat 4. Aktual 5. Kedekatan 6. Informasi 7. Konflik 8. Orang Penting

9. Ketertarikan Manusiawi

23

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004. h:19

24


(18)

10.Kejutan 11.Seks25

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan adalah positivisme dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.26

2. Metode penelitian

Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menggali dan mendalami proses fenomena yang sedang terjadi.

studi kasusadalah sebuah eksplorasi dari“suatu sistem yang terikat” atau “suatukasus/beragam kasus” yang dariwaktu ke waktu melalui pengumpulan datayang mendalam serta melibatkan berbagai

sumber informasi yang “kaya” dalamsuatu konteks.27

25

Sumandiria, AS Haris. Menulis Berita dan Feature, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005. h. 80

26

Lexy J Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 6.

27

Terjemahan Buku John W.Creswell oleh Yani Kusmarni, Qualitative Inquiry and


(19)

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah Dakwatuna.com sedangkan objeknya adalah Strategi Redaksi Dakwatuna.com dalam menghadapi persaingan pemberitaan media online.

3. Tahapan dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di kantor Dakwatuna.comdi Jl. MT Haryono Square No. 507A Jl. Otto Iskandar Dinata No. 390, Cawang. Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

a.Data primer adalah data yang diperoleh dari: (1)dokumentasi yang terdiri dari hasil penelitian, hasil evaluasi, kliping,artikel, foto; (2) rekaman arsip yang terdiri dari rekaman-rekaman pribadi seperti buku catatan, kalender dsb;(3)wawancarabertipe open-ended di mana peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa di samping opini mereka mengenai peristiwa yang ada.28

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari selain Dakwatuna.com seperti literatur-literatur yang membahas tema yang serupa.

28

Prof. Dr. Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode). PT. Grafindo. Januari 2014. hlm.103 - 118


(20)

6. Teknik Analisis Data

Studi kasus yang digunakan oleh peneliti adalah eksplanasi yaitu menjelaskan suatu fenomena berarti menetapkan serangkaian keterkaitan timbal balik mengenai fenomena tersebut.Menurut Miles dan Huberman, 1984, teknik analisis data bisa mengikuti langkah berikut ini:

a. Memasukkan informasi ke dalam daftar yang berbeda

b. Membuat matriks kategori dan menempatkan buktinya ke dalam kategori

c. Menciptkan analisis data-flowchartdan perangkat lainnya guna memeriksa data yang bersangkutan.

d. Mentabulasi frekuensi peristiwa yang berbeda

e. Memeriksa kekompleksan tabulasi dan hubunganny dengan mengalkulasi angka urutan kedua seperti rata-rata hitung varians

f. Memasukkan informasi ke dalam urutan kronologis atau menggunakan skema waktu lainnya.29

F. Tinjauan Pustaka

Untuk menambah referensi skripsi ini maka peneliti mengambil beberapa referensi skripsi yang sama pembahasan atau bahkan yang memberikan inspirasi yang mendasari untuk dilakukan penelitian. Tesis yang pertama berjudul

Manajemen Media Televisi Fajar Tv : Antara Bisnis dan Idealism”

dengannama penulis Hartinah Sanusi pascasarjana Universitas Hasanudin.

29

Prof. Dr. Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode). PT. RajaGrafindo. Jakata.Januari 2014. h.135


(21)

Kesimpulan tesis tersebut adalah mengenai kekonsistenan sebuah ideologi media dalam memberitakan suatu berita dengan tidak menjadikan berita sebagai bisnis. Yang kedua skripsi Reni Nuraini Putri Habibi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Manajemen Redaksi Harian Republika dalam Menghadapi Persaingan Industri Media Cetak”, yang ditulis pada tahun 2010.

Peneliti mengambil tesis yang pertama tersebut sebagai acuan karena dalam penelitiannya terdapat kesamaan teori manajemen dan sama-sama menggunakan analisis studi kasus. Dan untuk skripsi kedua terdapat kesamaan dalam mengkaji persaingan medianya.Tetapi tentu saja terdapat perbedaan dengan skripsi peneliti, yaitu dari segi kasus yang diteliti dan media yang menjadi objek penelitiannya ada yang berbeda. Disini peneliti melakukan penelitian“Strategi Redaksi Dakwatuna.com dalam Menghadapi Persaingan Pemberitaan Media Online”.

A. Sistematika Penelitian Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan latar belakang, pembatasan juga perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penelitian

Bab II : Tinjauan Teoritis

Strategi manajemen redaksi, Strategi, Manajemen, hubungan strategi manajemen dengan redaksi, pemberitaan media massa, macam-macam media massa, fungsi media massa, persaingan


(22)

pemberitaan media massa, pasar persaingan sempurna;produk, penjualan dan pemasaran.

Bab III : Gambaran Umum

Bab ini akan membahas tentang profil Dakwatuna.com dan Persaingan pemberitaan media online.

Bab IV : Analisis Data dan Temuan Penelitian

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya yang berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Bab V : Penutup

Dan bab terakhir ini adalah berisi tentang kesimpulan atas analisis penelitian juga kritik saran dari permasalahan yang diangkat.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Strategi Manajemen

1. Strategi

Strategi adalah pusat dan inti yang khas dari manajemen strategik.Strategi mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan sasaran organisasi; strategi kebijakan program pokok untuk mencapainya dan metode yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa strategi telah diimplementasikan untuk mencapai tujuan akhir organisasi. Jadi maksud strategi adalah untuk menentukan dan mengkomunikasikan gambaran mengenai jenis perusahaan yang dibayangkan, melalui suatu sistem tujuan-tujuan pokok dan kebijaksanaan-kebijaksanaan.30

Pengertian strategi menurutPearce dan Robinson Strategi adalah

„rencana main‟ suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk apa.31 Strategi manajemen berfungsi untuk membantu organisasi media dalam mengidentifikasi apa yang ingin dicapai, dan bagaimana cara untuk mencapai hasil yang bernilai. Sudah banyak perusahaan media yang melakukan peningkatan dalam kompetisi menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi dan hal ini sering menghasilkan keuntungan di atas rata-rata.32 Dalam proses mempertahankan sebuah perusahaan

30Harold Koontz, Cyril O‟Donnell, Heinz Weihrich,

Intisari Manajen (Essensials of Management)

edisi keempat, Bina Aksara, Jakarta, 1989. h.15-16

31

Pearce Robinson, Manajemen Strategi 2, Yogyakarta, Bina Rupa Aksara, 1997

32

Hariyatno. Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit Strategik (terjemahan buku Michael A.Hitt & R. Duane Ireland & Robert EHoslisson (1997,XV “Strategic

Management: Competitiveness And Globalization, Concepts. Pdf. 19 April 2013. hal. 1. Akses 13 Januari 2014, pukul 11.00


(24)

media, maka media memerlukan pemilihan segala kebutuhan perusahaan media seperti sumber daya untuk profitabilitas yang tinggi. Oleh karena itu gambaran model pemilihan sumber daya untuk kualitas dan hasil yang bernilai tinggi sebagai berikut.33

Dari pembahasan di atas kiranya jelas bahwa pada dasarnya yangdimaksud dengan strategi bagi manajemen organisasi pada umumnya ialahrencana berskala besar yang berorientasi jangkauan masa depan yang jauhserta ditetapkan sedemilkian rupa sehingga memungkinkan organisasiberinteraksi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi persainganyang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan danberbagai sasaran organisasi yang bersangkutan.34

GAMBAR: Hariyatno35

33

Ibid

34

Siagian, Sondang P. (2005;15)

35

Hariyatno. Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit Strategik (terjemahan buku Michael A.Hitt & R. Duane Ireland & Robert EHoslisson (1997,XV “Strategic

Management: Competitiveness And Globalization, Concepts. Pdf. 19 April 2013. h. 2. Akses 13 Januari 2014, pukul 11.00


(25)

Dalam kompetisi perusahaan media, akan terjadi persaingan yang ketat oleh karena itu dalam menjalankan perusahaan media maka harus berfikir strategis antara lain:

Berpikir Strategis 1. Identifikasi masalah. 2. Penggolongan masalah 3. Proses abstrak.

4. Penentuan Metode.

5. Perencanaan Implementasi.36

Manajemen strategi merupakan suatu proses terikat dan terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:

a. Perumusan strategi

Tahapan manajemen strategik diawali dengan perumusan stretegi. Perumusan strategi adalah proses memilih Pola Tindakan Utama (strategi) untuk mewujudkan visi organisasi.

b. Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan adalah proses dalam manajemen strategi yangbertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaandisini mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luarperusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan.Secara garis besar analisis lingkungan disini akan mencakup analisismengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

36


(26)

Lingkunganeksternal akan mencakup lingkungan umum dan lingkungan industri,sedangkan analisis internal akan mencakup analisis mengenai aktivitasperusahaan atau bisa juga analisis mengenai sumber daya, kapabilitas sertakompetensi inti yang dimiliki.

c. Menentukan dan Menetapkan Arah Organisasi

Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internaldiharapkan kita sudah dapat memiliki gambaran mengenai posisiperusahaan dalam persaingan, dimana diharapkan kita sudah mampu untukmendefinisikan keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman yangdihadapi perusahaan.

d. Penetapan Visi dan Misi Objektif

Menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arah tentang akanmenjadi apa atau seperti apa organisasi atau perusahaan di masa yangakan datang, atau secara secara ringkas suatupandangan ke depan tentangperusahaan atau organisasi.

Crown Dirgantoro (2001;24) mendefenisikan visi sebagai:

“Visi adalah pandangan yang jauh tentang perusahaan atau

organisasi, tujuan-tujuan perusahan dan apa yang harus dilakukuan

untuk mencapai tujuan tersebut”37

2. Manajemen

Istilah Manajemen, kata manajemen berasal dari bahasa inggris, “to

manage” yang sinonimnya antara lain “to head” yang berarti “mengurus”, “to control” berarti “memeriksa” “to guide” berarti memimpin. Jadi apabila dilihat

37


(27)

dari kata asalnya, manajemen berarti mengurus, pengendalian, memimpin dan membimbing.38 Sedangkan dalam bahasa latin, manajemen berasal dari kata

“manage” yang berarti memimpin, menangani dan mengatur, membimbing atau

dengan kata lain manajemen adalah ilmu mengurus orang.39

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) manajemen ialah: a. Proses sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran.

b. Pimpinan yang bertanggungjawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.40

Adapun definisi Manajemen meurut para tokoh, yaitu:

1. Menurut George R Terry dalam bukunya “Principle of Management” member batasan sebagai berikut:

“Management Is accomplishing of a pre-determined objective throught the effort the people.”

2. Menurut Koondzdan O‟Donnel dalam bukunya “Principles of Management”, mengatakan bahwa:

Management is getting thing done throught the effors of other people”

Manajemen harus melalui orang-orang lain. Bila langsung melalui materi kerja, maka pekerjaan itu bukan manajemen.

38

Mochtar Efendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta:Bharatara Karya Aksara, 1986), h.9

39Sofyan Syafi‟I Harapan,

Manajemen Kontemporer, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h.29

40

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 2002), h. 708


(28)

3. Menurut A. F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan dari usaha organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ia melihat manajemen dari segi proses.41

Maka dari pengertian manajemen yang telah dikemukakan di atas secara sederhana manajemen dirumuskan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan.Sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, financial dan sebagainya. Dengan kata lain, efektif menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.42

Stephen P. Robbins (2003:5) dan james A. F. Stoner (1989:8) meringkasnya menjadi empat fungsi manajemen yaitu:

1. Perencanaan, yaitu menentukan tujuan organisasi, menetapkan strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan hierarki rencana yang menyeluruh untuk memadukan dan mengoordinasikan kegiatan tersebut.

2. Perngorganisasian, yaitu menetapkan tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan di mana keputusan harus diambil.

41

Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2006) h.3

42


(29)

3. Kepemimpinan, yang mencakup hal memotivasi bawahan, mengarahkan oranglain, menyeleksi saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik kepemimpinan juga menunjukkan bagaimana para manajer mengerahkan dan memengaruhi bawahannya. Dan menggunakan orang lain untuk tugas tertentu.

4. Pengendalian, yaitu memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.43

Aktivitas manajemen dalam setiap lembaga atau organisasi yang pada umumnya berkaitan dengan usaha suatu tim kerja atau kelompok dalam suatu kesatuan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Geoge R

Terry yang mendefinisikan manajemen sebagai berikut “Manajemen merupakan

suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, kegiatan dan pengawasan untuk menentukan dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan sumberdaya manusia.44

a. Fungsi Manajemen

Manajemen strategi adalah istilah yang digunakan sekarang untuk mengidentifikasikan permumusan kebijakan/strategi puncak perusahaan dan implementasinya dalam organisasi publik dan swasta.45 Dalam penguatan sebuah manajemen memerlukan acuan teori manajemen yang dipakai, oleh karena itu

43

Dewi K. Soedarrsono. Sistem Manajemen Komunikasi (teori, model dan aplikasi). Simbiosa Rekatama Media. Bandung.2009. h. 12-13

44

George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2000),h.9

45

Geoge A. Steiner, John B. Minner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 1997. h.6


(30)

peneliti menggunakan teori manajemen-operasional modern milik Henry Fayol disebut sebagai Bapak Teori Manajemen Modern. Ia membagi kegiatan industri ke dalam 6 kelompok: teknis, komersil, keuangan, keamanan, akunting, manajerial. Menurut Fayol fungsi Manajemen yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Planning atau perencanaan merupakan penentuan sasaran yang ingin di capai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan orang-orang terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Planning disini bisa dimaksudkan sebagai rencana awal serta ramalan (prediksi) apa yang akan terjadi dan tujuan membuat sebuah media massa haruslah jelas terlebih dahulu. Perencanaan berarti pemilihan penetapan tujuan, penentuan strategi, kebijakan, program, proyek, prosedur, sistem, metode, anggaran standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Organisasi adalah susunan organisasi yang telah menduduki posisinya masing haruslah mengerti tugas pokok dan fungsi masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan, dan menetapkan sistem komunikasi, serta mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam suatu tim yang solid dan terorganisir.46

46


(31)

3. Memimpin (Leading)

Fungsi yang meliputi membuat orang lain melaksanakan tugasnya, mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim dan suasana pekerjaan yang kondusif khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawahan atau sebaliknya, sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik. Menumbuh kembangkan disiplin kerja atau sense of belonging (rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajemen (public internal)47

4. Tindakan (Actuating)

Suatu fungsi manajemen untuk menggerakan orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin organisasi harus dapat member motivasi sehingga setiap karyawan ingin bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pelaksanaan merupakan fungsi yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya manusia.48

5. Pengawasan (Controlling)

Mengawasi jalannya sebuah media massa. Seorang pimpinan haruslah mengerti terlebih dahulu semua permasalahan yang dihadapi semua pimpinan bagian.49Meliputi persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik bentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan, produktifitas dan terciptanya citra yang positif.50

47

Rosady Ruslan, Manajemen dan Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999),h.2

48

Drs. Alam. S, Ekonomi Jilid 2, h.306

49

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1999), h.1-4

50

Rosady Ruslan, Manajemen dan Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999),h.3


(32)

b. Manfaat Manajemen

Manajemen merupakan suatu yang universal di dalam industri modern.Setiap organisasi pasti memerlukan ketegasan dalam pengambilan keputusan, pengkoordinasian agar tercipta sebuah kelompok kerja yang terarah.

Jika dalam sebuah organisasi media tidak memiliki konsep manajemen yang baik maka perusahaan media tersebut dijamin tidak akan terarah dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian manajemen memberikan manfaat yang besar terhadap berjalannya sebuah perusahaan, media dan yang lainnya.Dalam manajemen terdapat beberapa konsep yang pentingnya dan juga yang paling mendasar dalam manajemen.

c. Sarana Manajemen

Untuk mencapai sebuah tujuan dalam manajemen maka diperlukan alat-alat (tools).Tools diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Tools tersebut dikenal dengan 6 M yaitu, men, money, materials, machines, metodh dan markets.

a. Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia paling menentukan.Manajemen timbul karena adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.51

b. Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar di dalam perusahaan.Oleh

51


(33)

karena itu uang merupakan alat yang penting dalam sebuah manajemen perusahaan media atau yang lainnya.

c. Material, merupakan bahan yang diperlukan untuk pemenuhan perusahaan media yang akan dibentuk.

d. Machine atau Mesin, digunakan untuk memberikan kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.52

e. Metode, adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannnya pekerjaan manajer.

f. Market atau pasar adalah tempat dimana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah tentu sangat penting, sebab bila barang yang diproduksi tidak laku atau tidak diminati khalayak maka produksi pun diberhentikan.Dalam hal ini produk dari media adalah berita.

3. Redaksi

Redaksi ialah bagian atau sekumpulan orang dalam sebuah organisasi perusahaan media massa (cetak, elektronik, online) yang bertugas menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita melalui berbagai pertimbangan, di antaranya bentuk tulisan berupa berita atau bukan, bahasa, akurasi, dan kebenaran tulisan.53

Strategi manajemen redaksi adalah konsep perencanaan suatu kelompok dalam hal ini pekerja media untuk mencapai tujuan yang sudah

52

Ibid, h.16

53

Kurniawan Junaedhi, Ensiklopedi Pers Indonesia. (Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama, 1991) h:226-227


(34)

direncanakan melalui rencana awal dan rencana kedua jika rencana awal tidak berhasil.

Tugas bidang redaksi dibagi dalam tiga bagian menurut sifat pekerjaannya, sebagai berikut:

a. Mencari dan mengumpulkan berita.

b. mengolah berita serta mengatur penempatannya dalam halaman surat kabar.

c. Mengurus administrasi, dokumentasi, dan perpustakaan untuk memudahkan pelaksanaan tugas-tugas (a dan b).

Strategi manajemen redaksi sangat perlu dilakukan untuk menyikapi suatu peristiwa karena dalam dunia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwanya itu sendiri akan tetapi dalam menyikapi peristiwa pun menjadi hal penting. Jika suatu media massa tidak memiliki kebijakan redaksi, maka dipastikan beritanya tidak akan konsisten karena media tersebut tidak memiliki cirri khas dan pendirian dalam memberitakan suatu peristiwa, ia menjadi keranjang sampah yang memuat apa saja.54

Bagian redaksi adalah bagian yang bertanggungjawab mengurus pemberitaan.Bagian yang dipimpin oleh pemimpin redaksi bertanggungjawab atas pekerjaan yang terkait dengan pencarian dan pelaporan berita. Oleh karena itu, pengurus disibukkan dengan rapat redaksi yang memutuskan peristiwa apa saja yang akan diangkat dan peristiwa mana yang akan ditangguhkan.55

54

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat:Kalam Indonesia, 2005), h.150

55


(35)

4. Hubungan Manajemen dengan Redaksi

Manajemen redaksi adalah mengurus, pengendalian, memimpin atau membimbing suatu perusahaan agar terarah

Tugas bidang redaksi tentu mengisi surat kabar atau majalah dengan berita setiap terbit. Tentunya berita yang menarik dan bermanfaat buat para pembacanya.Sasaran objektif bidang redaksi adalah menyediakan setiap terbit naskah berita, naskah opini dan layout sesuai dengan yang ditetapkan dewan redaksi.

Tingkatan Manajemen Keredaksian: 1. Pimpinan redaksi

Merupakan manajemen tingkat atas yang bertugas merencanakan kegiatan dan strategi keredaksian secara umum dan mengarahkan jalannya proses redaksi.

2. Middle Manajemen

Manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama, misalnya wakil pimpinan redaksi atau redakstur pelaksana.


(36)

3. Lower Manajemen

Manajemen yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.Manajemen ini disebut pula manajemen operasional.Umumnya para redaktur halaman.Ada khusus halaman ekonomi, pendidikan, politik, criminal, hukum, dan lain-lain.

Manajemen keredaksian dapat diartikan proses antar orang yang merupakan satu kesatuan yang efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai tujuan.

B. Media Massa

MediaMassa (Mass Media) adalah channel, media/medium, saluran, sarana atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication).56

Media massa adalah sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi berupa berita, pendidikan, atau pun hiburan. Media untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat bisa didapat melalui media elektronik, media cetak atau pun media online yang akhir-akhir ini marak digunakan dengan alasan lebih cepat dalam mendapatkan informasi..

Media massa merupakan salah satu pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan

56

Denis McQuil, Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa), (Jakarta: Erlangga, 1987), h.23


(37)

norma.Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa dalam masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat missal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang tapi sudah mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat.57 Berikut ini macam-macam media massa, antara lain:

1) Media Cetak

Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan peran-peran visual. Secara umum media massa dimengerti sebagai sumber berita dan hiburan. Media massa juga memuat banyak pesan-pesan penting, serta pesan-pesan yang bersifat persuasif yang membawa audiencenya kepada pemahaman dan opini yang berbeda mengenai suatu issue

2) Media Elektronik

Media massa elektronik adalah jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara dan gambar dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi dan film.

Radio merupakan alat komunikasi yang tidak menggunakan kabel sebagai media perantara, tetapi menggunakan gelombang radio untuk

57


(38)

mengirimkan suara. Radio dapat diaplikasikan dalam bentuk komunikasi satu arah, komunikasi bergantian, maupun dua arah. Contoh komunikasi satu arah adalah komunikasi pada pemancar radio.

Radio penerima hanya bisa memilih siaran dari pemancar radio.Contoh komunikasi bergantian terjadi pada komunikasi sistem HT (handy talky) atau walkie talkie. Pengirimakn isyarat antara pengirim dan penerima harus dilakukan secara bergantian. Sementara itu, komunikasi dua arah terdapat pada radio citizen band atau dikenal dengan nama radio CB. Saat ini gelombang radio tidak hanya digunakan untuk komunikasi dalam bentuk suara, tetapi juga digunakan untuk mengirim data.58

3) MediaOnline

Media online (online media) atau sering juga disebut cybermedia (media siber), internet media (media internet) dan new media (media baru) secara sederhana dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di situs web

(website) internet. Media online bisa dikatakan sebagai media „generasi ketiga‟

setelah media cetak (printed media)-koran, tabloid, majalah, buku- dan media elektronik (electronic media)-radio, televise, dan film/video.

Kelahiran jurnalisme dotcom ini telah merevolusikan pemberitaan. Perkawinan internet dan junalisme berakar dan ditetapkan oleh standar World Wide Web (WWW). Ketika CERN, institute riset berbasis di Jenewa, dirilis

58


(39)

pada tahun 1991, tak seorang pun menyadari betapa luar biasanya dampaknya terhadap jurnalisme. Dampak ini tampak begitu nyata sehingga suatu waktu, sebuah surat kabar online menyatakan (semua berita dalam bentuk bit akan ami cetak) ini merupakan seuah motto baru yang pas dengan tipe jurnalisme baru (lpham, 1995).59

Media online memiliki jangkauan yang luas yaitu menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Hal ini memiliki arti bahwa konten-konten yang terdapat dalam Media Online dapat dengan mudah disebarkan dan dipertukarkan antar pengguna melalui jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut sebagai kelebihan, karena media online membuat setiap orang dapat terkoneksi dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna. selain itu Media online menyajikan aspek kecepatan, karena begitu diposting atau di unggah maka langsung dapat diakses oleh semua orang.

Kepemilikan media juga membuat jarak kian lebar antara idealism pers dengan bisnis. idealisme adalah visi dan misitanggung jawab media terhadap masyarakat. Munculnya era knglomerasi media, kepemilikan media telah mensubordanisikan jurnalisme ke kepentingan komersial.

Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi, dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal

59


(40)

tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protocol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet.60

C. Persaingan Pemberitaan di Media Online

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persaingan adalah usaha memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan (perusahaan negara) pada bidang perdagangan, produksi dan sebagainya.61

Persaingan akan terjadi jika adanya pesaing atau competitor media online Islam itu sendiri. Disini Dakwatuna hadir dari tahun 2007 jadi sekitar kurang lebih 7 tahun.Diwaktu yang tidak lama namun tidak sebentar pula ini Dakwatuna.com sudah mampu eksis di tengah persaingan pemberitaan yang semakin ketat.Dakwatuna.com telah memiliki pangsa pasar atau pembaca tersendiri yang menjadikannya sebagai salah satu media online Islam yang banyak diminati banyak masyarakat.

Kehadiran teknologi digital membuat pasar media menjadi semakin kompetitif. Di AS misalnya, total penjualan surat kabar per hari menurun dari62,3 juta pada tahun 1990 menjadi 60,7 juta pada tahun 1991. Surat kabar bersaing dengan 12.000 majalah.62

60

McQuail. 1992. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar edisi ke-2. Jakarta: Erlangga

61

Depdiknas, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta:Pustaka Amani), h.978 62


(41)

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:

1). Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitasproduct). Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.

2). Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

3). Output sebuah perusahaan relativ kecil disbanding output pasar (small relatively output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry.

4). Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken) Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.


(42)

5) Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit) Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan :

 Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang peling optimal.

Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual.

 Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika uang dan faktor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative.

 Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.63

D. Kategori Berita

Berita dalam suatu media adalah hasil akhir dari suatu proses yang melibatkan pekerjaan profesional dan teknis, serta pertimbangan politik dan

63


(43)

praktis tertentu. Secara umum, proses produksi berita berawal dari tulisan/laporan seorang wartawan, selanjutnya melewati proses editing di dalam komunitas redaksional suatu media, sebelum dicetak menjadi sebuah koran/surat kabar yang sempurna. Berita yang tertuang dalam media massa baik cetak maupun elektronik pada umumnya terbagi kepada beberapa kategori berita yaitu :

1. Straight News; Adalah berita langsung, dalam arti apa adanya.

2. Depth Reporting News; Berita mendalam yang dikembangkan melalui pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

3. Investigative News; Berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan wartawan dari berbagai sumber.

4. Interpertative News; Berita yang dikembangkan dengan opini atau pendapat wartawan atau penulisnya.

5. Opinion News; Berita mengenai pendapat suatu ahli, pejabat atau akademisi terhadap suatu peristiwa atau hal yang menjadi perhatian khalayak.

6. Feature64; Feature termasuk ke dalam soft news, yakni jenis berita yang memiliki pelaporan yang khas. Kendati “khas”, namun tulisan ini tetap berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui proses jurnalistik.

E. Pemberitaan

Para pakar, praktisi dan teorisi ilmu komunikasi dan jurnalistik, mendefinisikan berita/pemberitaan sebagai berikut:

64

Firman Taqur, S,Sos, Modul Ilmu Pengantar Jurnalistik, Program Studi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi.h.8


(44)

Berita adalah:

“ laporan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi, yang ingin diketahui oleh umum, dengan sifat-sifat yang actual, terjadi di lingkungan pembaca, mengenai tokoh terkemuka, akibat peristiwa tersebut berpengaruh terhadap pembaca”, Nancy Nasution

“laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru

(aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang actual, menarik perhatian,

dinilai penting, atau luar biasa”, Kris Budiman

“laporan tentang fakta atau ide yang termasa (baru), yang dipilih

oleh staff redaksisuatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest

seperti humor, emosi dan ketegangan”, Dja‟far H Assegaf

“suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatianpublik media massa”, Amak Syarifuddin

“suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik

perhatian sebagian besar pembaca”,Dean M Layle speacer

Merujuk kepada pengertian berita yang diungkapkan sejumlah tokoh dan pakar komunikasi maupun jurnalistik di atas maka berita dapat diartikan sebagai peristiwa atau kejadian yang faktual, nyata serta actual


(45)

yang disajikan oleh reporter atau wartawan media massa, baik media cetak, maupun media elektronik dan media online atau internet.65

Penilaian terhadap kualitas pemberitaan ditinjau dalam beberapa aspek. Dalam hal ini McQuil (2000) mengajukan suatu kerangka kerja dalam memberikan penilaian terhadap kualita media yang terbagi atas empat kriteria, yaitu:

a.Kebebasan media (freedom) b.Keragaman berita (diversity) c.Gambaran realitas

d.Objektivitas berita66

Berita adalah hasil akhir dari proses kompleks dengan menyortir(memilah-milah) dan menentukan peristiwa dan tema-tema tertentu dalamsatu kategori tertentu.67Kita ketahui bahwa proses produksi berita bukan merupakan ruangnetral yang hanya digunakan sebagai penyampai pesan atau informasi, tetapi proses pembentukan berita dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Prosesproduksi berita melalui berbagai tahap, setiap tahap memiliki aktivitas yang berbeda. Tahap paling awal dari produksi sebuah berita adalah bagaimana wartawan mempersepsi peristiwa/fakta yang akan diliput. Serta, sebelum sebuah berita diturunkan oleh media tentunya beritaakan melewati proses seleksi terlebih dahulu.

65

Firman Taqur, S,Sos, Modul Ilmu Pengantar Jurnalistik, Program Studi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi.h.4-5

66

Denis McQuail, Mass Communication Theory, 4 edision, sage publication, h. 166 67


(46)

Proses seleksi tersebut dilakukan sebagai suatu bentuk rutinitas organisasi dalam pembentukan berita.

4). Nilai Berita

Nilai berita merupakan ideologi profesional wartawan, yang memberi prosedur bagaimana peristiwa yang begitu banyak disaring dan ditampilkan menjadi sebuah berita.. Setiap media mempunyai standar nilai berita yang menjadi referensi kerja setiap wartawannya. Dari sekian banyak realitas yang diperoleh wartawan tidak semua dikategorikan sebagai berita. Nilai beritalah yang akan menentukan realitas tersebut sebagai suatu berita yang layak dipublikasikan. Nilai berita akan menyediakan standar dan ukuran bagi wartawan sebagai kriteria dalam praktek kerja jurnalistik. Dengan nilai berita, dapat menjastifikasi kerja dan seleksi wartawan atas realitas sebagai suatu pekerjaan yang profesional, bukan pekerjaan yang ngawur.

Menurut Shoemaker dan Reese, nilai berita adalah elemen yang ditujukan kepada khalayak. Memproduksi berita tidak ada bedanya denganmemproduksi barang. Keduanya ditujukan kepada khalayak. Tetapi keduanya berbeda dalam hal apa yang mereka jual. Nilai berita adalah produk dari konstruksi wartawan. Secara umum, nilai berita tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Human Interest : Peristiwa lebih memungkinkan disebut berita kalau peristiwa itu banyak mengandung unsure haru, sedih, dan menguras emosi khalayak.

2) Conflict/Controversy : Peristiwa yang mengandung konflik lebih potensial disebut berita dibandingkan dengan peristiwa yang biasa-biasa


(47)

saja.

3) Unusual : Berita mengandung peristiwa yang tidak biasa, peristiwa yang jarang terjadi.

4) Proximity : Peristiwa yang dekat lebih layak diberitakan dibandingkan denga peristiwa yang jauh, baik dari fisik maupun emosional

khalayak(Shoemaker dan Reese dalam Eriyanto, 2002:105).

5. Kebaruan : Berita adalah sesuatu yang terbaru. Presiden yang baru dilantik adalah berita, bupati yang baru diangkat adalah berita,

6. Akibat : Berita adalah sesuatu yang memiliki dampak atau efek 7. Aktual : Berita adalah sesuatu yang sedang terjadi.

8. Informasi: Informasi merupakan sesuatu hal yang penting bagi masyarakat.

9. Orang Penting: Berita berkaitan dengan orang-orang penting .orang-orang penting seperti pejabat, artis dan yang lainnya.

10. Kejutan: Kejutan biasanya datang tiba-tiba. Misalnya keberhasilan pelajar Indonesia menjuarai ajang olimpiade fisika tingkat Internasional.68 11. Seks69: dalam dunia jurnalistik seks juga merupakan berita. Sepanjang peradaban yang berbau seks tetap akan digemari.

Berita yang dibaca oleh khalayak pada dasarnya adalah hasil dari konstruksi kerja jurnalistik sertasubjektivitas kepentingan dari berbagai kelompok yang ikut mempengaruhi isi media itu. Semua hasil proses konstruksi (mulai dari memilih

68

Firman Taqur, S,Sos, Modul Ilmu Pengantar Jurnalistik, Program Studi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi.h.29-30

69

Sumandiria, AS Haris. Menulis Berita dan Feature, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005. h. 80


(48)

fakta, pemakaian kata, gambar, sampai penyuntingan) memberi andil bagaimana realitas tersebut akhirnya dihadirkan di hadapankhalayak.

Nilai berita adalah prosedur standar peristiwa bagi wartawan maupun sebuah media tentang apa yang bisa diberitakan kepada khalayak. Selain memiliki ukuran standar dalam menentukan berita, nilai berita juga bisa dijadikan sebagai ideologi bagi kerja wartawan.


(49)

BAB III

GAMBARAN UMUM DAKWATUNA.COM

A. Profil Dakwatuna.com

1. Sejarah singkat Dakwatuna.com

نيملسملا نم يننإ لاقو اًحلاص لمعو هللا ىلإ اعد نمم اًلوق نسحأ نمو

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata,

„Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?‟” (Fushshilat: 33)

Dakwatuna.com adalah situs media Islam online terdepan dalam penyajian informasi, pengetahuan dan artikel-artikel bernilai.Dakwatuna.com juga merupakan media informasi umat dengan sajian tragedi yang melanda umat dari berbagai penjuru serta prestasi dan capaian yang diraih agar umat Islam merasakan sebagai satu tubuh. Marilah Menuju Kesatuan Umat.Kantor Dakwatuna.com beralamatdi MT Haryono Square No. 507A.JL. Otto Iskandar Dinata, No 390, Cawang, Jakarta Timur. E-mail: dakwatuna at gmail dot com.

Visi

Menjadi situs media Islam online terdepan yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan peradaban.

Misi

1. Menyajikan informasi yang benar tentang kejadian dan peristiwa umat.


(50)

2. Menyajikan dasar-dasar ajaran Islam kepada umat.

3. Menyampaikan sebagian permasalahan umat agar dapat diatasi. 4. Menyajikan informasi, realita dan pemikiran kontemporer. 5. Menyajikan pengalaman umat dan bangsa lain yang bermanfaat

bagi umat manusia.

Sejak beroperasi pada 14 November 2006, bertempat di Aula Hamka, mesjid Al-Azhar Jakarta, maka pada hari Sabtu, 1 Muharram 1428 bertepatan dengan 20 Januari 2007, jam 10.00 WIB Dakwatuna.com launching. Dengan dihadiri Dr. Hidayat, Ketua MPR-RI (periode 2004-2009) dan Dr. Amir Faishol Fath, Ketua Umum LKD saat Launching dakwatuna.com.

2. Kanal dan Rubrikasi

Dakwatuna.com terdiri dari tujuh kanal; Dasar-dasar Islam, Berita, Narasi Islam, Keluarga, Konsultasi, Pemuda dan Suara Redaksi.

Pada kanal “Dasar-dasar Islam”, selain rubrik Aqidah, Al-Quran, Hadits, Fiqih, Sirah dan Sejarah Islam, ada pula rubrik Tazkiyatun Nufus yang berisi artikel-artikel yang menyentuh hati, meneguhkan iman, membersihkan penyakit hati dan mengobati hati yang sedang sakit. “Laa yanfa‟u maalun walaa banuun illaa man atallaaha biqalbin saliim” (tidak bermanfaat harta dan anak kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang sehat). Nasihat dan arahan yang berasal dari hati insya Allah akan sampai ke hati. Hati adalah penentu baik buruknya anggota tubuh yang lain. “Idza shaluhat shaluhal jasadu kulluh, wa idza fasadat fasadal jasadu kulluh, alaa wa hiyal qalb” (Jika baik, baiklah seluruh


(51)

anggota tubuh dan jika rusak maka rusak pula anggota tubuh yang lain. Ingatlah bahwa dialah hati).

Pada kanal “Narasi Islam”, terdapat rubrik “Hidayah yang berisi kejadian, essai atau artikel yang mengisahkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk, mencari pelajaran, memperjuangkan kebenaran, dan menemukan hikmah. “Al-hikmatu dhaallatul mu‟min, annaa wajadahaa fahuwa ahaqqu bihaa” (Hikmah itu adalah sesuatu yang hilang dari orang beriman, di manapun dan bagaimana pun itu ditemukan, maka ia lebih berhak untuk mendapatkannya).

Pada kanal “Keluarga”, terdapat beberapa rubrik yang terkait dengan pembentukan keluarga Islami yang kokoh, baik kupasan tentang keharmonisan rumah tangga maupun pendidikan anak.

Bagi pengunjung yang ingin berkonsultasi, Dakwatuna.commenyediakan sebuah kanal “Konsultasi”. Pada kanal ini terdapat beberapa rubrik, yaitu rubrik “Konsultasi Agama”, “Konsultasi Keluarga”, “Konsultasi Arsitektur”, “Konsultasi Kesehatan”, “Konsultasi Zakat”, dan “Konsultasi Hukum”.

Beberapa fitur yang dapat Dakwatuna.com hadirkan adalah Al-Qur’an, Jadwal Shalat, Materi Tarbiyah, Download dan lain-lain.

Dakwatuna.com adalah situs media Islam terdepan dalam penyajian informasi, pengetahuandan artikel bernilai kepada kaum muslimin.http://www.dakwatuna.com/http://twitter.com/dakwatunahttp://plurk.co m/dakwatuna. Menyajikan berbagai informasi, pengetahuan dan artikel yang dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan keislaman agar menjadi rahmat bagi dunia. Kami tegaskan slogan dakwatuna, Menuju Kesatuan Umat.


(52)

3. Struktur Redaksi

Pimpinan Umum : Samin Barkah, Lc

Dewan Redaksi : Samin Barkah;

Ardne; Saiful Bahri;

Moh. Sofyan Abbas; Rio ErismenFath; Hendra;

Saiful Bahri; Moh Sofwan, MA. Redaktur Pelaksana : Ahmad Zarkoni;

Lurita Putri; Permatasari; Aisyah; Halia;

Hadi Irawan; Deddy Sussantho.

Editor : Saiful Bahri;

Ardne; Pirman.

Redaktur Senior : Muh Hariyanto, SSi, MM; MochamadFaishol Fath; Pirman;


(53)

Neni Sri;

Kusnaeni, S. TP, ME.I; AidilHeryana;

Cahyadi Takariawan; Farid Nu’man;

Hasan;

Rikza Maulan, MA

4. Program Dakwatuna.Com a. Program Kuliah Online

Bekerja sama dengan Sharia Institute, sejak awal Oktober 2013 dakwatuna menggulirkan Program Kuliah Syariah Online. Program ini kemudian kami namakan dakwatuna Sharia Instititute. Program ini kami gulirkan untuk memenuhi permintaan beberapa pengunjung dakwatuna.com. Untuk informasi lebih detailnya, silakan kunjungi dakwatuna-institute.com dan untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa Program Kuliah Syariah Online, silakan isi formulir di www.dakwatuna-institute.com/form-pendaftaran.

b. Program dakwatuna Peduli

DakwatunaPeduli merupakan gerakan dakwatuna berbagi untuk membantu dan meringankan penderitaan saudara kita yang sedang mendapat musibah, baik di negeri ini maupun di dunia Islam lainnya.

Kali ini, dakwatuna telah bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat. Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dilakukan di


(54)

Jakarta, tanggal 31 Desember 2013. Sebagaimana telah diketahui bahwa LAZ RZ telah mendapat pengesahan oleh Menteri Agama RI dengan SK LAZ No. 42 tahun 2007.

Dakwatuna.comPeduli mengajak seluruh pembaca dakwatuna agar menyisihkan sebagian rezeki yang telah Allah berikan untuk saudara-saudara kita yang membutuhkannya. Di antara program-program dakwatunaPeduli adalah: 1. Program peduli dunia Islam; 2. Program peduli dakwah; 3. Program peduli umat, yaitu berbagi bantuan sosial kepada yang membutuhkan dalam bentuk beasiswa pendidikan dan bantuan kesehatan; 4. Program BIG SMILE Indonesia, program pemberdayaan ekonomi umat.

5. Jumlah Pengakases Dakwatuna.com

Berkembangnya teknologi internet sebagai media informasi elektronik yang akhir-akhir ini berkembang pesat di negara maju sejak 35 tahun yang lalu dan mulai pula berkembang di Indonesia, diperkirakan dapat mempengaruhi teknologi penyebaran informasi dari teknik tradisional menjadi teknik penyebaran melalui media elektronik (cyber). Revolusi teknologi informasi di Indonesia memang sedang terjadi, walaupun sedikit terlambat dibanding dengan negara lain. Hal ini dibuktikan dengan bertambah banyaknya jumlah pengguna internet, perusahaan jasa provider dan merebaknya media online membuktikan bahwa internet ini mulai membudaya di Indonesia.70

Kehadiran Dakwatuna.comsebagai media online Islam yang masih terbilang muda dan baru, telah memiliki pengunjung atau pengakses tetap.Hal ini

70

Wahyuni Husain, Kehadiran Media Online di Internet dan Pengaruh Penyebaran Informasi Media Cetak (http://altajdidstain.blogspot.com/2011/02/kehadiran-media-on-line-di-internet-dan.html), tanggal akses 3 april 2014 pukul 19.00


(55)

terbukti dengan terus bertambahnya kontributor lepas yang mengirimkan tulisan baik berupa artikel, opini atau pun ide berita yang ingin dipublikasikan. Data pengunjung dari bulan Juli 2013 sampai dengan Februari 2014 adalah jumlah pengunjung terbanyak sebesar 208.235 pengunjung, pengunjung paling sedikit sebesar 26.542, dan rata-rata pengunjung di setiap harinya adalah 90.246.

Dalam dunia jurnalistik, internet memberikan kekuasaan pada individu dengan komputer untuk mengembangkan pusat penerbitannya sendiri. Internet menawarkan suatu PC dasar hanya dengan menggunakan telepon hubungan web serta layanan sistem informasi global yang gratis.


(56)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Analisis Data

Secara umum Miles dan Huberrman membuat gambaran tahapan analisis data seperti pada gambar berikut. Dan beranggapan bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.

Komponen- komponen Analisis Data; Model Alir71

Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu : data reduction, data display, dan conclusion.72

Contoh tesis yang menggunakan analisis studi kasus Miles dan Huberman adalah tesis milik Siti Farida mahasiswi UIN Malang tahun 2010 dengan judul “Implementasi Peran Komite Madrasah dalam Menciptakan Hubungan Sinergis

71

Analisis Data Model Miles and Huberman (Sebuah rangkuman dari buku Analisis Data Qualitatif, Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman)Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press 1992

72

http://books.google.co.id/books?id=ouTW4b7WInUC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs _book_similarbooks#v=onepage&q&f=false, diakses hari senin, tanggal 24 Maret 2014


(57)

dengan Kepala Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jember 1.” Tesis ini menggunakan teknik analisis data milik Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesmipulan/verifikasi data. Peneliti mengalawalinya dengan pengecekan data dengan para informan dan subjek penelitian serta dokumen-dokumen yang ada untuk membuktikan keabsahan data yan diperoleh.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti : merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal-hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.73

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan “transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.74

Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasiberdasarkan fokus penelitian.

73

http://www.academia.edu/5356965/ANALISIS_DATA_DAN_TEKNIK_PEMBUATAN_CATA TAN_LAPANGAN_Dilengkapi_dengan_Contoh-contoh_Oleh_Karwanto

74

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: UI Press,1992), hal.15


(58)

Untuk menyajikan hasil reduksi data, dilakukan pengkodean data (koding) dan pembuatan ringkasan wawancara dari berbagai narasumber.Pengkodean dalam penelitian ini dibuat berdasakan kasuslatar penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, fokus penelitian, waktukegiatan penelitian dan nomor halaman catatan lapangan. Pengkodean, ringkasan wawancara dan hasil reduksi data dalam penelitian ini disajikan pada tabel-tabel yang dilampirkan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah menyajikan data.Display data atau penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman (1984) menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja).

Penyajian sebagaisekumpulan informasi yang tersusun yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.75

Fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis sehingga apa yang ditemukan saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di lapangan akan mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata

75

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: UI Press,1992), hal.17


(59)

hipotesis yang dirumuskan selalu didukung data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.76

Berikut ini adalah display data dari hasil reduksi yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitian:

KASUS : Media OnlineIslam “Dakwatuna.com”

a. Strategi manajemen redaksi “Dakwatuna.com” dalam menentukan topik pemberitaan.

b. Strategi manajemen redaksi “Dakwatuna.com” dalam menentukan Headline.

c. Strategi manajemen redaksi “Dakwatuna.com” dalam menentukan visual

(grafis, ilustrasi, foto)

Reduksi data hasil wawancara dengan Pimpinan Redaksi:

Kode Teknik Isi Ringkasan Data Tema

W Strategi manajemen redaksi

dalam penentuan topik, yakni: 1. koordinasi kerja harian

SMR

76

http://www.academia.edu/5356965/ANALISIS_DATA_DAN_TEKNIK_PEMBUATAN_CATA TAN_LAPANGAN_Dilengkapi_dengan_Contoh-contoh_Oleh_Karwanto


(60)

melalui grup, melakukan koreksi dari judul-judul yang keliru.

Untuk isu & opini ada dua sisi, yakni:

1. Internal > rapat redaksi, bertujuan untuk evaluasi dalam menentukan isu.

2. Konten Dakwatuna ini adalah sebagian berita dan sebagian artikel yaitu 50:50 sehingga tidak sepenuhnya berita.

2. lebih dari 1000 kontributor lepas yang masuk ke media redaksi sehingga untuk menentukan konten dakwatuna dari rapat redaksi juga dari bahan yang ada di gudang redaksi Dakwatuna.com, ini yang membedakan dakwatuna dengan media lain, memiliki cadangan berita..

3. kalau berita, media kita belum punya sumber di lapangan. Sumber kita masih dari media lain. Dan pembaca pun memiliki peran penting dalam pemilihan topik pemberitaan karena pembaca selalu memberi masukan untuk


(61)

pemberitaan di Dakwatuna.com.

Strategi manajemen redaksi dalam penentuan Headline

adalah sebagai berikut:

Headline > memberikan sorotan, dan memiliki nilai berita tinggi (news), harus aktual.

1. menarik, penting 2. yang perlu direspon umat/pribadi

3. berkaitan dengan politik, sosial, keagamaan

4. terkait dengan berita

Strategi manajemen redaksi dalam penentuan topik visual (grafis, ilustrasi, foto) adalah sebagai berikut:

> secara kearsipan dakwatuna masuk kategori berita/tsaqofah (pencerahan)

>diharapkan tidak hanya dinamis tapi juga menjaga mereka yang menyukai berita Islam

>rubrik mengalami perkembangan dari beberapa menu/rubrik menjadi beberapa


(62)

kanal seperti Narasi Islam memandang sesuatu dari kacamata Islam. antara narasi Islam dan dasar-dasar Islam bisa menjadi peradaban Islam secara komulatif memberikan sketsa peradaban.

Sesuai dengan Tag Line Dakwatuna.com yaitu menuju kesatuan umat maka segala komponen keislaman kita beritakan.

Dalam pemilihan foto kita semaksimal mungkin memperhatikan kode etik.

 Untuk berita kita masukan foto/gambar untuk menarik pengunjung dan disebutkan sumbernya yang terakhir berita tentang pembakaran lafadz Allah dalam video clip. (kita tampilkan sesuai berita)

 Kita muat gambar di artikel untuk daya tarik (I.W.PR.SMR.01-03-14.1-3.)


(63)

3.Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

B. Strategi Manajemen Redaksi Dakwatuna.com dalam Menentukan Topik Pemberitaan

Temuan-temuan penelitian sebagai berikut:

Strategi manajemen redaksi Dakwatuna.com dalam menentukan topik pemberitaan adalah dengan melakukan koreksi dari judul-judul yang keliru dengan koordinasi harian melalui group, dan dengan memanfaatkan lebih dari 1000 kontributor lepas yang masuk ke media redaksi. Setiap tulisan ataupun berita


(64)

yang diterima akan disimpan di gudang redaksi Dakwatuna.com. Dari sekian banyak tulisan dan berita yang masuk, melalui rapat redaksi ditentukan topik/konten Dakwatuna.com.

Lalu dalam penentuan topik pemberitaan di Dakwatuna.com pun didapat melalui perhatian pembaca terhadap pemberitaan yang ada di Dakwatuna.com. sehingga pembaca bisa memberikan ide berita yang sesuai dengan visi dan misi Dakwatuna.com. Dalam hal ini Dakwatuna.com merasakan kesulitan dalam pemilihan topik pemberitaan karena banyaknya pembaca yang ikut berpartisipasi di setiap edisinya.

Berita yang baik adalah berita yang sederhana dan mudah untuk dipahami pembaca. Dalam hal ini Dakwatuna.com selalu mengedepankan nilai-nilai berita yang harus diterapkan dalam penentuan pemberitaan yaitu beritanya harus benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat luas, tidak hanya mencari keuntungan semata. Menurut Pimpinan Redaksi Dakwatuna.com ketika wartawan meliput banyak berita maka harus memahami dari masing-masing berita agar tidak terjadi kekeliruan. Untuk menuliskan hasil liputan menjadi topik berita yang menarik maka harus memerhatikan beberapa poin penting dari visi dan misi dan panduan menulis berita. Hal ini bisa dirincikan sebagai berikut:

1. Communicative: seorang wartawan harus mengenali semua peristiwa yang akan diliput. Tujuannya adalah supaya wartawan dapat memperoleh data untuk ditulis menjadi berita yang baik.

2. Communication is the goal: saat berita itu ditulis maka harus menggunakan bahasa tulisan sehingga informasi sampai kepada pembaca.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)