LANDASAN TEORI METODE PENELITIAN PEMBAHASAN

viii 4.1.3 Perubahan Makna dari Umum ke Khusus 62 4.1.4 Perubahan Makna dari Ruang ke Waktu 71 4.1.5 Perubahan Penggunaan Indra 73 4.1.6 Perubahan dari Kata Benda yang Membentuk Makna Baru 76 4.1.7 Perubahan dari Kata Sifat yang Membentuk Makna Baru 77 4.1.8 Perubahan dari Kata Kerja Menjadi Waktu 78 4.1.9 Perubahan dari Abstrak ke Kongkret 80

4.1.10 Perubahan dari kata kerja menjadi intensitas waktu 81

4.2 Fungsi Dalam Kalimat 83 4.2.1 Fungsi Dalam Kalimat Sebagai Predikat 83 4.2.2 Fungsi dalam Kalimat Sebagai Modifikator 84 1. Menerangkan Predikat 84 2. Menerangkan Kata Benda 86 3. Menerangkan Kata sifat 87 4.2.3 Fungsi Dalam Kalimat Dilihat Partikel yang Mengikutinya 88 1. Partikel ~に 88 2. Partikel ~と 89 3. Kata tunjuk その dan partikel に 91 4. Partikel wa 93 4.2.4 Fungsi Dalam Kalimat Dilihat Pola yang ix Mengikutinya 95 1. Pola Negatif 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 97 5.1.1 Perbahan Makna Kata Berulang dari Kanji Dasarnya 97 5.1.2 Penggunaan Kata Berulang dalam Kalimat 98 5.2 Saran 99 DAFTAR PUSTAKA SUMBER DATA SINOPSIS LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP x DAFTAR TABEL Tabel 1 Contoh kata berulang yang menunjukan suara hewan dan Alam 3 Tabel 2 Contoh kata berulang yang berupa fukushi 3 Tabel 3 Contoh kata berulang yang berubah bunyi 4 Tabel 4 Contoh kata berulang yang menggunakan dua buah kanji yang sama dan tidak berubah bunyi 4 Tabel 5 Contoh kata berulang yang menggunakan dua buah kanji yang sama dan berubah bunyi 4 Table 6 Jyougo yang menggunakan partikel ni dan to 88

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan Makna Gogi no Henka

Perubahan semantik, atau yang dikenal juga dengan istilah semantik shift, menjelaskan perubahan dari penggunaan kata, biasanya berkaitan dengan makna kata di jaman modern yang sangat berbeda dengan jaman dulu. Dalam linguistik diakronik, perubahan semantik merupakan perubahan salah satu makna dari sebuah kata. Setiap kata memiliki banyak senses dan konotasi yang dapat bertambah, berkurang, dan berubah setiap saat, bahkan biasanya sampai kepada tingkat dimana sebuah kata memiliki makna yang sangat berbeda dari waktu ke waktu. Dedi Sutedi 2011:139 menyebutkan bahwa, Dalam bahasa Jepang ada dua istilah tentang makna, yaitu kata imi dan igi. Kata imi digunakan untuk menyatakan makna hatsuwa tuturan yang merupakan wujud satuan dari parole, sedangkan igi digunakan untuk menyatakan makna dari bun kalimat sebagai wujud satuan langue. Makna suatu kata biasanya akan berkembang karena dipengaruhi oleh konteks atau situasi penggunaanya. Dalam Ullman 1977:3 Aristoteles telah mengungkapkan bahwa makna kata itu dapat dibedakan antara makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom, serta makna yang hadir akibat terjadinya hubungan gramatikal, Aminuddin 2008:15. Perubahan makna merupakan hasil dari dinamika bahasa itu sendiri yang terjadi dalam ranah makna. Karena berbagai faktor makna kata dapat berubah atau